08 Bab Iii PDF
08 Bab Iii PDF
METODE PENELITIAN
dengan metode atau pendekatan studi kasus (Case Study). Penelitian ini
memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya
sebagai suatu kasus. Metode studi kasus memungkinkan peneliti untuk tetap
berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari setiap perilaku orang-orang yang
diamati).
dari semua pihak yang bersangkutan, dengan kata lain data dalam studi ini
dikumpulkan dari berbagai sumber”. Sebagai sebuah studi kasus maka data yang
dikumpulkan berasal dari berbagai sumber dan hasil penelitian ini hanya berlaku
pada kasus yang diselidiki. Lebih lanjut Arikunto (1986) mengemukakan bahwa
“metode studi kasus sebagai salah satu jenis pendekatan deskriptif, adalah
suatu organisme (individu), lembaga atau gejala tertentu dengan daerah atau
atau beberapa kasus, dan banyak tingkat analisis (Yin, 1984). Sebagai contoh,
inovasi. Selain itu, menurut (Yin, 1984) studi kasus dapat menggunakan
desain yang diembedkan, yaitu, beberapa tingkat analisis dalam satu studi
tunggal . Sebagai contoh, studi Warwick tentang daya saing dan perubahan
analisis: industri dan perusahaan (Pettigrew, 1988), dan Mintzberg dan Waters
contoh, Sutton dan Callahan (1987) mengandalkan secara eksklusif pada data
untuk memberikan deskripsi (Kid- der, 1982), teori uji (Pinfield, 1986;
Anderson, 1983), atau menghasilkan teori (misalnya, Gersick, 1988; Harris &
Sutton, 1986).
desain ini merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu
penelitian berkenaan dengan how atau why, bila peneliti hanya memiliki sedikit
didalam konteks kehidupan nyata”. Menurut (Alsa, 2007) “Studi kasus juga
makna sesuatu atau subjek yang diteiliti”. Selain itu, Menurut (Nazir, 2009)
“Studi kasus juga lebih menekankan mengkaji variabel yang cukup banyak pada
jumlah unit yang kecil”. Menurut (Poerwandri, 2009) “Studi kasus juga dapat
interelasi berbagai fakta dan dimensi dari kasus khusus yang dikaji”. Bentuk
penelitian yang mendalam tentang suatu aspek lingkungan sosial yang mana
peneliti melakukan eksplorasi terhadap entitas atau fenomena tunggal (the case)
yang dibatasi oleh waktu, aktivitas dan pengumpulan data selama waktu
konteks tidak tampak dengan tegas, dan multisumber digunakan. (Yin, 2003).
hubungan antara dua atau lebih gejala atau variabel. Penelitian ini bertitik pada
hanya sekadar mengetahui apa yang terjadi dan bagaimana terjadinya, tetapi juga
research).
antara dua atau lebih variabel baik pola, arah, sifat, bentuk, maupun kekuatan
atau eksplisit: “Adakah hubungan antara X dan Y?” Jawaban atas pertanyaan-
korelasional.
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sisitem pemikiran ataupun suatu
kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah
untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, aktual dan
diselidiki.
masalah dalam masyarakat, serta tatacara yang berlaku dalam masyarakat serta
suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau
belum mempunyai gambaran sama sekali mengenai hal yang akan diteliti.
data primer berupa keterangan, informasi, sebagai data awal yang diperlukan.
dalam hal setidaknya luas, penting dalam membangun teori dari studi kasus”.
mencatat: “tidak peduli seberapa kecil sampel kami atau apa yang menarik kami
untuk mengumpulkan jenis tertentu dari data yang sistematis”. alasannya untuk
“pertanyaan penelitian mereka dalam hal perubahan strategis dan daya saing
dalam perusahaan besar inggris”, dan (Leonard Barton 1988) “fokus pada
untuk tujuan triangulasi dalam penelitian pengujian teori. Menurut (Voss et al.,
2002) “Terlepas dari terbatasnya penggunaan kasus studi dalam pengujian teori
penelitian, setidaknya dalam hal luas, adalah penting dalam membangun teori
dari studi kasus. (Mintzberg 1979) mencatat: “Tidak peduli seberapa kecil
sampel kami atau apa minat kami, kami selalu mencoba untuk masuk ke
organisasi dengan fokus yang terdefinisi dengan baik untuk mengumpulkan jenis
Tanpa fokus penelitian, mudah menjadi kewalahan oleh volume data. Misalnya,
strategis perubahan dan daya saing dalam perusahaan besar Inggris”, dan
observasi dan klarifikasi yang dilakukan secara iteratif dengan maksud tidak
hanya untuk membuktikan apa yang ada di literatur tetapi juga untuk mencari
anomali antara teori yang ada dan praktek di dunia nyata”. Pendapat yang
data yang diperoleh dari koleksi data dengan teori yang berkembang, dan
digunakan untuk mengecek kembali kepada konsep atau teori yang telah
Data yang dikumpulkan dalam studi kasus ini adalah wawancara, dan
diwawancarai untuk triangulasi data. Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu
• Wawancara
penelitian.
Inti dari penelitian kualitatif adalah teknik dan metode analisis data
kualitatif. Menurut (Miles & Huberman, 1994) “Proses analisis data kualitatif
merupakan tahapan yang paling sulit dalam pendesainan penelitian studi kasus
karena beberapa hal. Tidak seperti penelitian kuantitatif yang memiliki tahapan
penelitian yang lebih teratur dimulai dari tahapan koleksi data, seleksi data,
“Beberapa teknik yang tersedia dalam tahapan data analisis adalah pattern
matching, explanation building, time series analysis, logic model, dan cross case
synthesis . Proses analisis data dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut :
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis sebagai
berikut:
dengan pola yang diprediksikan. Jika kedua pola ini ada persamaan,
prediksi awal atau asumsi yang akan terjadi dengan fakta sebenarnya di
lapangan.