Anda di halaman 1dari 7

UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI

UKBM-1.5/2.5/3.5/4.5

IDENTITAS

A. Nama Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti


B. Semester :3
C. Kompetensi Dasar

meyakini bahwa Islam mengharuskan umatnya untuk memiliki sifat syaja’ah


(berani membela kebenaran) dalam mewujudkan kejujuran
menunjukkan sikap syaja’ah (berani membela kebenaran) dalam mewujudkan
kejujuran
menganalisis makna syaja’ah (berani membela kebenaran) dalam kehidupan
sehari-hari
menyajikan kaitan antara syaja’ah (berani membela kebenaran) dengan upaya
mewujudkan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari

D. Materi Pokok : Syaja’ah (berani membela kebenaran)


E. Alokasi Waktu : 6 JP
F. Tujuan Pembelajaran

Melalui diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi dan analisis, kalian dapat membaca
al-Qur’an dengan baik dan Menunjukkan perilaku berani membela kebenaran, sebagai
implementasi dari pemahaman Syaja’ah, sehingga kalian dapat menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya mengembangakan sikap jujur, peduli, dan
bertanggungjawab, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, komunikasi,
kolaborasi, kreativitas (4C)

G. Materi Pembelajaran :
Lihat dan baca pada buku paket Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Kementerian
Pendidikan dan Kabudayaan – Jakarta Edisi 2017 hal. 18 s/d 29

SMAN 1 Purwosari 1
PETA KONSEP

KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. PENDAHULUAN
Cermatilah gambar berikut ini!

Aktivitas Siswa
Setelah kamu mengamati gambar di atas, coba berikan tanggapanmu tentang pesan-pesan
yang ada pada gambar tersebut!

SMAN 1 Purwosari 2
Baca dan kritisi perilaku sosial berikut ini!

1. Banyak yang menganggap kejujuran sudah sulit ditemukan. Akan tetapi masih
banyak juga orang yang sebenarnya sangat jujur dalam hidupnya. Hal ini terbukti dari
beberapa kejadian yang diliput oleh media. Bagaimana tanggapanmu mengenai hal
ini? dan berikan contohnya!

2. Jika kejujuran dilakukan oleh siswa di sekolah, seperti dalam berkata dan berbuat,
pasti ia akan dihormati teman, disayang guru, dan interaksi sosial sesama menjadi
indah. Sebaliknya, jika perilaku kita diwarnai ketidakjujuran, pastilah interaksi kita
tidak nyaman. Begitu juga di rumah, sepanjang kita menjunjung tinggi nilai kejujuran
dalam hal apa pun, pasti orang tua akan bangga. Di masyarakat pun demikian,
kejujuran harus disandingkan dalam kehidupan kita tanpa kecuali. Berikan
tanggapanmu mengenai hal tersebut!

Aktivitas Siswa
Berikan tanggapanmu secara kritis mengenai 2 perilaku sosial diatas dari beberapa sudut
pandang (contoh dari sisi agama, sosial, budaya, dan sebagainya)!

Untuk menyelesaikan aktivitas diatas silahkan lanjutkan kegiatan belajar berikut!

B. KEGIATAN INTI
1. Petunjuk Umum UKB
a. Baca dan pahami materi pada buku paket PAI dan Budi Pekerti
Kementerian Pendidikan dan Kabudayaan – Jakarta Edisi 2017
b. Setelah memahami isi materi dalam bacaan berlatihlah untuk berfikir
tinggi melalui tugas-tugas yang terdapat pada UKB ini baik bekerja sendiri
maupun bersama teman sebangku atau teman lainnya.
c. Kerjakan UKB ini dibuku kerja atau langsung mengisikan pada bagian yang
telah disediakan.
d. Kalian dapat belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan ayo berlatih,
apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-
permasalahan dalam kegiatan belajar 1, 2, dan 3kalian boleh sendiri atau
mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatifagar
kalian dapat belajar ke UKB berikutnya.
2. Kegiatan Belajar
Ayo……ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan konsentrasi
!!!

SMAN 1 Purwosari 3
Kegiatan Belajar 1

Perilaku Syaja’ah dan Kejujuran

1. Makna Syaja’ah
“Diriwayatkan dari Abu Dzar r.a berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda
kepadaku: Katakan kebenaran walaupun itu pahit” (HR. Ibnu Hibban)

Syaja’ah berasal dari kata syaja’atun yang artinya keberanian, keteguhan,


ketegasan dan kegagahberanian. Secara istilah, syaja’ah adalah keteguhan hati dan
kekuatan pendirian untuk membela dan mempertahankan kebenaran dengan berani
dan terpuji. Keberanian tersebut berlandaskan kebenaran serta dilakukan dengan
penuh pertimbangan dan perhitungan untuk mengharapkan ridha serta rahmat Allah
SWT. Lawan dari syaja’ah adalah jubnun/jabanah yang artinya pengecut atau penakut.
Syajaah dalam Islam tidak ditentukan oleh kekuatan fisik, tetapi ditentukan oleh
kekuatan hati dan kebersihan jiwa.
‫نن‬ ‫ن‬
‫يولَ ْيتنموا ْيولَ ْ يؤتيزنَموا ْيوأينَؤنتممم ْالؤعليؤوين ْإنؤن ْمكؤنتمؤم ْممؤؤمن ي‬
‫ي‬
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal
kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang
beriman. (QS. Al Imran: 139)

Adapun prinsip atau tanda perilaku syaja’ah yang hendaknya dimiliki oleh setiap
muslim adalah:
a. Al Iman bil Ghaib (Iman pada hal Gaib)
b. Al Mujahadah ‘ala Al Khauf (Menaklukkan rasa takut)
c. Tauris al Khairiah (Mewariskan kebaikan)
d. As Sabru ‘ala at Ta’ah (Bersabar dalam ketaatan)
e. Al Ajru Minallah (Berharap balasan dari Allah semata)

2. Makna Kejujuran
Jujur adalah lurus hati dan tidak curang, sesuai dengan kebenaran atau fakta yang
terjadi. Sehingga dalam Islam dan dalam kehidupan sehari – hari sifat ini sangat
ditekankan.
‫ي‬ ‫يِاَّ ْأييِنيهاَّ ْالصنذيِن ْآمنوا ْاتصنمقوا ْاللصه ْومكونَموا ْمع ْال ص ن ن‬
‫صاَّدق ي‬ ‫ي ي يي‬ ‫ي يم‬ ‫ي ي‬
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu
bersama orang-orang yang benar. (QS.Taubah: 119)

Allah Swt. memerintahkan kepada orang-orang yang beriman agar tidak


menjadi penakut dan pengecut. Rasulullah saw. menjelaskan dalam sabdanya:

SMAN 1 Purwosari 4
Aktivitas Siswa
Coba amati perilaku orang-orang yang memiliki sifat syaja’ah baik melalui media maupun
melihat langsung di tengah-tengah masyarakat, lalu bagaimana tanggapanmu terhadap sifat
tersebut?

Kegiatan Belajar 2

Hikmah Memiliki Sifat Jujur

Allah dan rasul - Nya menganjurkan setiap muslim memiliki perilaku syaja’ah
dalam mewujudkan kejujuran, sehingga tercipta keharmonisan dalam masyarakat. Allah
SWT melarang umat Islam menutupi kebenaran, karena akan mengarah pada kebohongan
yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat.

‫ت ْنبياَّ ْيغصل ْيِينؤويم ْالؤنقيياَّيمنة ْ مصث ْتمنيوصف ْمكيل ْنَينؤف س‬


َّ‫س ْيما‬ ‫وماَّ ْيكاَّين ْلننينب ْأيؤن ْيِنغمصل ْومن ْيِنؤغلمل ْيِأؤ ن‬
‫ب ي يي ؤ ي ؤ ي‬ ‫يي‬
‫ت ْيومهؤم ْلَ ْيِمظؤليمموين‬ ‫يكيسبي ؤ‬
Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang. Barang
siapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka pada hari kiamat ia
akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu; kemudian tiap-tiap diri akan diberi
pembalasan tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka
tidak dianiaya. (QS. Al Imran: 161)

Nabi menganjurkan kita sebagai umatnya untuk selalu jujur dan waspada terhadap
orang – orang yang sering berdusta dan berkhianat. Kejujuran merupakan akhlak mulia
yang akan mengarahkan pemiliknya kepada kebajikan, sebagaimana dijelaskan oleh Nabi
Muhammad saw.,

Menurut tempatnya, jujur itu ada beberapa macam, yaitu jujur dalam hati atau niat,
jujur dalam perkataan atau ucapan, dan jujur dalam perbuatan.

1. Jujur dalam niat dan kehendak, yaitu motivasi bagi setiap gerak dan langkah seseorang
dalam rangka menaati perintah Allah Swt. dan ingin mencapai ridha-Nya. Jujur
sesungguhnya berbeda dengan pura-pura jujur. Orang yang pura-pura jujur berarti
tidak ikhlas dalam berbuat.
2. Jujur dalam ucapan, yaitu memberitakan sesuatu sesuai dengan realitas yang terjadi.
Untuk kemaslahatan yang dibenarkan oleh syari’at seperti dalam kondisi perang atau

SMAN 1 Purwosari 5
mendamaikan dua orang yang bersengketa atau perkataan suami yang ingin
menyenangkan istrinya, diperbolehkan untuk tidak mengatakan hal yang sebenarnya.
Setiap hamba berkewajiban menjaga lisannya, yakni berbicara jujur dan dianjurkan
menghindari kata-kata sindiran karena hal itu sepadan dengan kebohongan.
Benar/jujur dalam ucapan merupakan jenis kejujuran yang paling tampak dan terang di
antara macam-macam kejujuran.
3. Jujur dalam perbuatan, yaitu seimbang antara lahiriah dan batiniah hingga tidaklah
berbeda antara amal lahir dan amal batin. Jujur dalam perbuatan ini juga berarti
melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan yang diridhai Allah Swt. dan
melaksanakannya secara terus-menerus dan ikhlas.

Ada beberapa hikmah yang dapat dipetik dari perilaku jujur, antara lain sebagai berikut.
1. Perasaan enak dan hati tenang. Jujur akan membuat hati kita menjadi tenang, tidak
takut akan diketahui kebohongannya karena tidak berbohong.
2. Mendapatkan kemudahan dalam hidup.
3. Selamat dari azab dan bahaya.
4. Membawa kepada kebaikan, dan kebaikan akan menuntun kita ke surga
5. Dicintai oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya.

Aktivitas Siswa
1. Identifikasilah jenis-jenis kejujuran di sekitarmu, baik di rumah maupun di
sekolah atau di lingkungan masyarakat, termasuk kategori kejujuran yang
manakah!
2. Jelaskan hubungannya antara perilaku jujur yang diamati dengan akibat yang
ditimbulkan!
3. Buatlah contoh perilaku jujur kepada Allah Swt., kepada orang lain, dan kepada
diri sendiri!
4. Buktikan bahwa jujur itu membawa hikmah. Minimal bukti dalil naqli-nya baik!
5. ayat maupun hadis!

SMAN 1 Purwosari 6
C. PENUTUP
Bagaimana kalian sekarang?
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar berikut diberikan
beberapa pertanyaan untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian
pelajari. Jawablah beberapa pertanyaan terkait dengan penguasaan materi pada UKB
berikut ini!
1. Mengapa kita harus berani membela kebenaran dan kejujuran?
2. Buatlah contoh perilaku yang menggambarkan berani dalam membela kebenaran!
3. Buatlah contoh perilaku yang menggambarkan berani dalam membela kejujuran!
4. Terjemahkan dan jelaskan maksud dari hadis berikut!

5. Jelaskan manfaat dari perilaku berani dalam kebenaran dan kejujuran!

Dimana posisimu?
Ukurlah diri kalian dalam menguasai materi Syaja’ah dalam rentang 0-100, tuliskan ke
dalam kotak yang tersedia.

Ini adalah bagian akhir dari UKB


materi tentang Syaja’ah
Mintalah tes formatif kepada Guru kalian sebelum belajar ke UKB berikutnya.

Sukses untuk kalian!!!

SMAN 1 Purwosari 7

Anda mungkin juga menyukai