Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMPN 3 MALANG

Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM dan BUDI PEKERTI

Kelas/Semester : IX/Ganjil

Materi Pokok : Perilaku Jujur

Alokasi Waktu : 3 pertemuan (9x40 menit)

A. Kompetensi inti :

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah


lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar :
2.1 Menghargai perilaku jujur dalam kehidupan sehai-hari sebagai implementasi dari
pemahaman Q.S. Ali Imran (3): 77; Q.S. Al-Ahzab (33): 70 dan hadits terkait.

3.3 Memahami Q.S. Ali Imran (3): 77 dan Q.S. Al-Ahzab (33): 70 serta hadits terkait tentang
perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari
4.3 Menyajikan contoh perilaku jujur dalam kehidupan sehai-hari sebagai implementasi dari

pemahaman Q.S. Ali Imran (3): 77; Q.S. Al-Ahzab (33): 70 dan hadits terkait
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian jujur
2. Menyebutkan contoh-contoh perilaku jujur
3. Menjelaskan manfaat perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari
4. Mengaitkan Q.S. Ali Imran (3): 77 dan Q.S. Al-Ahzab (33): 70 serta hadits terkait tentang
perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari
5. Menganalisa sikap jujur dengan benar
D. Materi Pembelajaran

1. Pengertian Jujur
Dalam bahasa Arab, kata jujur sama maknanya dengan “ash-shidqu” atau
“shiddiq” yang berarti nyata, benar, atau berkata benar. Lawan kata ini adalah dusta,
atau dalam bahasa Arab ”al-kadzibu”. Secara istilah, jujur atau ash-shidqu
bermakna:
(1) kesesuaian antara ucapan dan perbuatan;
(2) kesesuaian antara informasi dan kenyataan;
(3) ketegasan dan kemantapan hati; dan
(4) sesuatu yang baik yang tidak dicampuri dengan kedustaan.
Dalam bahasa Indonesia, jujur merupakan kata dasar dari kejujuran,
menurut jenis katanya, jujur merupakan kata sifat sedangkan kejujuran
merupakan kata benda. Menurut KBBI, kata "jujur" berarti lurus hati; tidak
berbohong (misal dengan berkata apa adanya); 2 tidak curang (misal dalam
permainan, dng mengikuti aturan yg berlaku): mereka itulah orang-orang yg jujur
dan disegani; 3 tulus; ikhlas;
Sedangkan "kejujuran" berarti sifat (keadaan) jujur; ketulusan (hati);
kelurusan (hati): ia meragukan kejujuran anak muda itu.

2. Pembagian Sifat Jujur


Imam al-Gazali membagi sifat jujur atau benar (shiddiq) sebagai berikut.
a. Jujur dalam niat atau berkehendak maksudnya adalah tiada dorongan bagi
seseorang dalam segala tindakan dan gerakannya selain karena dorongan dari
Allah Swt.
b. Jujur dalam perkataan (lisan), yaitu sesuainya berita yang diterima dengan
berita yang disampaikan. Setiap orang harus bisa memelihara perkataannya. Ia
tidak berkata kecuali kata-kata yang jujur. Barangsiapa yang menjaga lidahnya
dengan selalu menyampaikan berita yang sesuai dengan fakta yang sebenarnya,
ia termasuk jujur jenis ini. Menepati janji juga termasuk jujur jenis ini
c. Jujur dalam perbuatan/amaliah, yaitu beramal dengan sungguh-sungguh
sehingga perbuatan akhirnya tidak menunjukkan sesuatu yang ada dalam
batinnya dan menjadi tabiat bagi dirinya.

3. Dalil Naqli
‫يًل أُو َٰلَ ِئ َك ََل‬ َّ ‫ِإ َّن الَّذِينَ يَ ْشت َ ُرونَ ِبعَ ْه ِد‬
ً ‫َّللاِ َوأَ ْي َما ِن ِه ْم ث َ َمنًا قَ ِل‬
ُ ‫َّللاُ َو ََل يَ ْن‬
‫ظ ُر ِإلَ ْي ِه ْم يَ ْو َم‬ َّ ‫خ ًََلقَ لَ ُه ْم ِفي ْاْل ِخ َر ِة َو ََل يُ َك ِل ُم ُه ُم‬
﴾٧٧:‫اب أَ ِلي ٌم ﴿آل عمران‬ ٌ َ‫عذ‬ َ ‫ْال ِقيَا َم ِة َو ََل يُزَ ِكي ِه ْم َولَ ُه ْم‬
“Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-
sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian
(pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak
akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan
mereka. Bagi mereka azab yang pedih.” (QS. Ali Imran: 77)

Kejujuran merupakan pondasi utama atas tegaknya nilai-nilai kebenaran


karena jujur itu identik dengan kebenaran. Allah Swt. berfirman dala al-Qur'an yang
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah Swt.
dan ucapkanlah perkataan yang benar.” (Q.S. al-Ahzāb/33:70) Orang yang beriman
perkataannya harus sesuai dengan perbuatannya (jujur) karena sangat berdosa
besar bagi orang-orang yang tidak mampu menyesuaikan perkataannya dengan
perbuatan, atau berbeda apa yang di lidah dan apa yang diperbuat. Allah Swt.
berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu
yang tidak kamu kerjakan? (Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu
mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (Q.S. ash-¤aff/61:2-3)
Pesan moral dari ayat tersebut tidak lain adalah untuk memerintahkan
satunya perkataan dengan perbuatan, atau dengan kata lain berkata dan berbuat
jujur. Dosa besar di sisi Allah Swt., jika mengucapkan sesuatu yang tidak disertai
dengan perbuatannya. Perilaku jujur dapat menghantarkan manusia yang
melakukannya menuju kesuksesan dunia dan akhirat. Bahkan, sifat jujur adalah
sifat yang wajib dimiliki oleh setiap nabi dan rasul Allah. Orang-orang yang selalu
istiqamah atau konsisten mempertahankan kejujuran, sesungguhnya ia telah
mamiliki separuh dari sifat kenabian.
Jujur merupakan sikap yang tulus dalam melaksanakan sesuatu yang
diamanatkan, baik itu berupa harta maupun tanggung jawab. Orang yang
melaksanakan amanah disebut al-Amin, yakni orang yang terpercaya, jujur, dan
setia. Dinamai al-Amin karena segala sesuatu yang diamanatkan kepadanya
menjadi aman dan terjamin dari segala bentuk gangguan, baik gangguan yang
datang dari dirinya sendiri maupun dari orang lain. Sifat jujur dan terpercaya
merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam segala aspek kehidupan, seperti
dalam kehidupan rumah tangga, perusahaan, perniagaan, dan hidup
bermasyarakat. Sifat-sifat dan akhlaknya yang sangat terpuji merupakan salah satu
faktor yang menyebabkan Nabi Muhammad saw. berhasil dalam membangun
masyarakat Islam. Salah satu sifatnya yang menonjol adalah kejujurannya sejak
masa kecil sampai akhir hayat beliau sehingga ia mendapat gelar al-Amin (orang
yang dapat dipercaya atau jujur).
Kejujuran akan membuat seseorang mendapatkan cinta kasih dan keridhaan
Allah Swt. Sedangkan kebohongan adalah kejahatan yang tiada tara, yang
merupakan faktor terkuat yang dapat mendorong seseorang berbuat kemunkaran
dan menjerumuskannya ke jurang api neraka.
Kejujuran sebagai sumber keberhasilan, kebahagian, serta ketenteraman,
yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Bahkan, seorang muslim wajib
menanamkan nilai kejujuran tersebut kepada anak-anaknya sejak dini hingga
diharapkan mereka dapat menjadi generasi yang meraih sukses dalam mengarungi
kehidupan
E. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama

No. Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan 10 Menit

a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a


bersama
b. Guru memulai pembelajaran dengan membaca Al-Qur’an
surah/ayat pilihan
c. Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
d. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan
secara komunikatif yang berkaitan dengan materi pelajaran.
e. Guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi dasar dan
tujuan yang akan dicapai.
f. Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok.

2. Kegiatan inti 90 menit

Mengamati

 Guru menyajikan tayangan/video “Syamil dan Dodo” yang


terkait dengan kejujuran.
 Peserta didik mengamati dengan baik tayangan/video “Syamil
dan Dodo” yang terkait dengan kejujuran.
 Guru menyajikan dalil naqli tentang jujur yang terdapat dalam
Q.S. Ali Imran (3): 77dan hadits terkait.
 Peserta didik membaca dan mengamati dalil naqli yang
terdapat pada Q.S. Ali Imran (3): 77dan hadits terkait.

Menanya

a) Guru memberi kesempatan peserta didik untuk mengajukan


pertanyaan mengenai sikap jujur
b) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan mengenai dalil-dalil naqli tentang
sikap jujur
c) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik
menyampaikan pendapat atau menjawab pertanyaan yang
disampaikan oleh peserta didik lain
d) Peserta didik mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya
tentang sikap jujur dan dalil-dali naqlinya.
Eksperimen/explore

 Secara individu mencari jawaban dari soal yang berkaitan


dengan video.
 Secara individu mencari contoh-contoh nyata jujur dalam
kehidupan orang-orang terdahulu maupun saat ini.
 Mendiskusikan manfaat jujur dalam kehidupan

Asosiasi

 Menganilis hubungan dari contoh-contoh nyata pelaksanaan


jujur, santun, dan malu dalam kehidupan orang-orang
terdahulu maupun saat ini dengan dampak positif yang
ditimbulkannya.

Komunikasi

 Mendemonstrasikan bacaan Q.S. Ali Imran (3): 77; Q.S. Al-


Ahzab (33): 70, Al- Baqarah (2): 83 dan hadits terkait tentang
jujur, santun, dan malu beserta artinya.
 Memaparkan diagram hubungan dari contoh-contoh nyata
pelaksanaan jujur dalam kehidupan orang-orang terdahulu
maupun saat ini dengan dampak positif yang ditimbulkannya.
 Memaparkan dampak jujur dengan Q.S. Ali Imran (3): 77 dan
Q.S. Al-Ahzab (33): 70 serta hadits terkait.
 Menyusun kesimpulan tentang manfaat jujur dalam kehidupan
3. Penutup 20 Menit

1) Dibawah bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi


pembelajaran secara demokratis.
2) Bersama-sama melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilaksanakan.
3) Guru memberikan reward kepada siswa dengan presentasi
“terbaik”, yakni:
4) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya dan menyampaikan tugas mandiri
terstruktur.
5) Bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa.

2. Pertemuan Kedua

No. Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan 10 Menit

g. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a


bersama
h. Guru memulai pembelajaran dengan membaca Al-Qur’an
surah/ayat pilihan
i. Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
j. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan
secara komunikatif yang berkaitan dengan materi pelajaran.
k. Guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi dasar dan
tujuan yang akan dicapai.
l. Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok.

2. Kegiatan inti 90 menit

Mengamati

 Guru menyajikan berita dari Koran/majalah tentang perilaku


tidak jujur yang terjadi di masyarakat.
 Peserta didik mengamati dengan baik berita dari
Koran/majalah tentang perilaku tidak jujur yang terjadi di
masyarakat.
 Guru menyajikan dalil naqli tentang jujur yang terdapat dalam
Q.S. Al-Ahzab (33): 70 dan hadits terkait.
 Peserta didik membaca dan mengamati dalil naqli yang
terdapat pada Q.S. Al-Ahzab (33): 70 dan hadits terkait

Menanya

 Guru memberi kesempatan peserta didik untuk mengajukan


pertanyaan mengenai sikap tidak jujur
 Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan mengenai dalil-dalil naqli tentang
sikap jujur
 Guru memberi kesempatan kepada peserta didik
menyampaikan pendapat atau menjawab pertanyaan yang
disampaikan oleh peserta didik lain
 Peserta didik mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya
tentang sikap tidak jujur dan dalil-dali naqlinya

Eksperimen/explore

 Secara berkelompok mencari contoh-contoh nyata perilaku


tidak jujur dalam kehidupan orang-orang terdahulu maupun
saat ini.
 Mendiskusikan dampak/akibat dari perilaku tidak jujur dalam
kehidupan sehari-hari
Asosiasi

 Menganilis hubungan dari contoh-contoh nyata pelaksanaan


sikap tidak jujur dalam kehidupan orang-orang terdahulu
maupun saat ini dengan dampak positif yang ditimbulkannya.
 Membuat diagram hubungan dari contoh-contoh nyata
perilaku tidak jujur, santun dalam kehidupan orang-orang
terdahulu maupun saat ini dengan dampak negatif yang
ditimbulkannya.

Komunikasi

 Memaparkan diagram hubungan dari contoh-contoh nyata


perilaku tidak jujur dalam kehidupan orang-orang terdahulu
maupun saat ini dengan dampak negatif yang ditimbulkannya
 Memaparkan dampak sikap tidak jujur sesuai dengan dalil
naqli baik itu dari Al Qur’an maupun hadis.
 Menyusun kesimpulan tentang dampak perilaku tidak jujur
dalam kehidupan
3. Penutup 20 Menit

6) Dibawah bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi


pembelajaran secara demokratis.
7) Bersama-sama melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilaksanakan.
8) Guru memberikan reward kepada siswa dengan presentasi
“terbaik”, yakni:
9) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya dan menyampaikan tugas mandiri
terstruktur.
10) Bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa.

3. Pertemuan Ketiga

No. Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan 10 Menit

m. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a


bersama
n. Guru memulai pembelajaran dengan membaca Al-Qur’an
surah/ayat pilihan
o. Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
p. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan
secara komunikatif yang berkaitan dengan materi pelajaran.
q. Guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi dasar dan
tujuan yang akan dicapai.
r. Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok.

2. Kegiatan inti 90 menit

Mengamati

 Guru menyajikan teks kisah ummat terdahulu yang berkaitan


dengan sikap jujur
 Peserta didik mengamati dengan baik teks yang disajikan oleh
guru.
 Guru menyajikan dalil naqli dan pepatah/mahfudzat tentang
perilaku jujur.
 Peserta didik membaca dan mengamati dalil dan
pepatah/mahfudzat tentang perilaku jujur.

Menanya

 Peserta didik mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya


tentang sikap jujur/tidak jujur yang terdapat dalam kisah
ummat-ummat terdahulu.

Eksperimen/explore

e) Secara berkelompok, peserta didik berdiskusi menyusun dan


mempelajari skenario yang akan ditampilkan untuk
memerankan sosio drama yang mencerminkan sikap jujur
berdasarkan teks kisah ummat terdahulu.

Asosiasi

a) Peserta didik secara kelompok mencoba menampilkan peran


sesuai dengan peran masing-masing dalam kelompok yang
mencerminkan sikap jujur.

Komunikasi

b) Peserta didik secara kelompok menampilkan sosiodrama


sesuai peran masing-masing di hadapan kelompok lain yang
mencerminkan perilaku jujur.
c) Peserta didik dari kelompok lain memberikan
komentar/tanggapan terhadap prilaku yang ditampilkan sesuai
dengan konsep pembelajaran perilaku jujur.
3. Penutup 20 Menit

11) Dibawah bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi


pembelajaran secara demokratis.
12) Bersama-sama melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilaksanakan.
13) Guru memberikan reward kepada siswa dengan presentasi
“terbaik”, yakni:
14) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya dan menyampaikan tugas mandiri
terstruktur.
15) Bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa.

F. Penilaian, Remedial dan Pengayaan


1. Penilaian
a. Teknik Penilaian:

1) Aspek sikap : Penilaian diri observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, Jurnal

2) Aspek Pengetahuan: Tes lesan

3) Aspek Ketrampilan: proyek, dan portopolio

a. Instrumen penilaian dan pedoman perskoran :

1) Pertemuan pertama

a. Pengetahuan

No Indikator Butir Instrumen

1 Menjelaskan pengertian jujur. Jelaskan pengertian jujur!

Menyebutkan dalil naqli tentang Sebutkan dalil naqli tentang sikap


2 sikap jujur! jujur!

b. Pedoman perskoran

No Kunci skor

Jujur adalah kesesuaian antara ucapan dan 50


perbuatan, kesesuaian antara informasi dan
1
kenyataan, ketegasan dan kemantapan hati; dan
sesuatu yang baik yang tidak dicampuri dengan
kedustaan.
2 50

Jumlah Skor 100

2) Pertemuan kedua

a) Pengetahuan

No Indikator Butir Instrumen

Menyebutkan contoh perilaku Sebutkan contoh perilaku jujur!


1
jujur!

Menyebutkan manfaat perilaku Sebutkan manfaat perilaku jujur


2
jujur dalam kehidupan sehari-hari! dalam kehidupan sehari-hari!

Menyebutkan dampak/akibat Sebutkan dampak/akibat perilaku


3 perilaku tidak jujur dalam tidak jujur dalam kehidupan
kehidupan sehari-hari! sehari-hari!

Pedoman perskoran

No Kunci skor

Berkata benar, berperilaku benar, dan tidak 40


1 menambah dan mengurangi dalam menyampaikan
ucapan.

Dipercaya oleh orang lain, memperloleh ketenangan


2 30
dalam hidup,

Tidak dipercaya oleh orang lain, senantiasa dihantui


3 30
perasaan cemas dan gelisah,

Jumlah Skor 100

a) Sikap

(Terlampir)

b) Ketrampilan
(Terlampir)

2. Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan berupa macam-
macam sifat jujur. (Soal terlampir )
3. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan dan dilakukan penilaian
kembali tentang materi sikap jujur yang dilaksanakan diluar jam pelajaran setelah pulang
sekolah. ( Soal terlampir ).
G. Media/Alat,Bahan dan Sumber Pembelajaran
1. Media/alat
a. VCD pembelajaran
b. Power Point
c. Gambar
d. Speaker active
e. LCD/TV/Laptop
2. Bahan
a. Kertas karton/HVS
b. Teks naskah bermain peran
3. Sumber Belajar
a. Al-Qur’an dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006
b. Mustahdi dan Sumiyati. 2013. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs
Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Mustahdi dan Sumiyati. 2013. Buku Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
d. Muhammad Ahsan dkk. 2013. Pendidikan Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs kelas VII.
Jakarta: ESIS Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai