Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Satuan Pendidikan : SMK SHOFWATUL KHAER BILOK PETUNG


Program Studi Keahlian : Semua program keahlian
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/ Semester : X /Ganjil
Materi Pokok : Hidup Nyaman dengan Perilaku Jujur
Alokasi Waktu : 2 x 45 ( 1 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti :

(K1) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


(K2) :Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro- aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
(K3) :Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
(K4) :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.5 Meyakini bahwa Islam mengharus-kan umatnya untuk memiliki sifat syaja’ah (berani
membela kebenaran) dalam mewujudkan kejujuran
2.5 Menunjukkan sikap syaja’ah (berani membela kebenaran) dalam mewujudkan
kejujuran.
3.5 Menganalisis makna syaja’ah (berani membela kebenaran) dalammewujudkan
kejujuran.
4.5 Menyajikan kaitan antara syaja’ah (berani membela kebenaran) dengan upaya
mewujudkan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1.5.1 Melatih sikap berani membela kebenaran dalam mewujudkan nilai jujur.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat
a. Menjelaskan makna jujur dalam kehidupan sehari-hari
b. Menjelaskan hikmah berperilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari
c. Menunjukkan contoh perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari
d. Menampilkan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari
E. Materi Ajar

Mengetahui pengertian jujur, keutamaan perilaku jujur, macam-macam jujur dan


petaka kebohongan.

F. Strategi

1) Talking Stick

G. Metode Pembelajaran
1) Diskusi
2) Ceramah
3) Inquiry
H. Kegiatan Pembelajaran
Alokasiw
Kegiatan Deskripsi
aktu

Pendahuluan  Memberikan salam 10 menit


 Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk
belajar
 Menanyakan kehadiran siswa
 Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
 Tanya jawab
 Menyampaikan tujuan materi sebelumnya pembelajaran
melalui power point.
 Mengamati
Inti - Menyimak bacaan al-Qur’an yang terkait dengan makna 70 menit
perilaku jujur.
- Mengamati gambar sebagai contoh perilaku jujur.
 Menanya
- Mengajukan pertanyaan tentang perilaku jujur, Apakah
makna yang terkandung didalamnya?
 Eksperimen/eksplor
- Menelaah cara-cara perilaku jujur baik praktek maupun
secara langsung.
- Diskusi tentang hikmah perilaku jujur.
- Melakukan praktek game kejujuran.
 Assosiasi
- Menyimpulkan ketentuan dan dasar hukum tentang makna
perilaku jujur dengan baik dan benar, berdasarkan
ketentuan Islam.
 Komunikasi
- Menyajikan/melaporkan hasil diskusi.
- Menanggapi hasil praktek game kejujuran.
- Membuat resume pembelajaran di bawah bimbingan guru.
Alokasiw
Kegiatan Deskripsi
aktu
 Refleksi

- Kejujuran adalah awal dari kesuksesan semua siswa.


 Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru
Penutup menyimpulkan materi 10 menit
 Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran
 Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran
 Mengucapkan salam
I. Alat (Bahan) / Sumber Belajar:
a. Alat / Bahan : Al Qur’an, Power point, Video, LCD, Laptop
b. Sumber Belajar : Buku PAI Kls XI Kemdikbud
 Al-Quran dan Al-Hadits
 Buku lain yang menunjang
 Multimedia interaktif dan Internet

J. Penilaian
1. Prosedur :
a. Penilaian proses belajar mengajar oleh guru
b. Penilaian hasil belajar (tes lisan/ tertulis berbentuk Esay)
2. Alat Penilaian (Soal terlampir)

Mengetahui ; Bilok Petung, Juli 2018


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

RENAWADI, S.Pd I MIRADI, QH, S.Pd


B. Pentingnya Perilaku Jujur selalu jujur. Karena kejujuran merupakan
akhlak mulia yang akan mengarahkan
Jujur memiliki arti kesesuaian antara pemiliknya kepada kebajikan,
apa yang diucapkan atau diperbuat sebagaimana dijelaskan oleh Nabi
dengan kenyataan yang ada. Jadi, kalau Muhammad saw.,
suatu berita sesuai dengan keadaan yang
ada, dikatakan benar/jujur, tetapi kalau Artinya: “Dari Abdullah ibn Mas’ud,
tidak, dikatakan dusta. Allah Swt. dari Rasulullah saw. bersabda:
memerintahkan kepada kita untuk berlaku “Sesungguhnya jujur itu membawa
benar baik dalam perbuatan maupun kepada kebaikan dan kebaikan itu
ucapan, sebagaimana firman-Nya: membawa ke surga....” (HR. Bukhari)

Artinya: “Wahai orang-orang yang Sifat jujur merupakan tanda keislaman


beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan seseorang dan juga tanda kesempurnaan
bersamalah kamu dengan orang-orang bagi si pemilik sifat tersebut. Pemilik
yang benar.” (Q.S. at-Taubah/9: 119) kejujuran memiliki kedudukan yang
tinggi di dunia dan akhirat. Dengan
Kejujuran itu ada pada ucapan, juga kejujurannya, seorang hamba akan
ada pada perbuatan, sebagaimana seorang mencapai derajat orang-orang yang mulia
yang melakukan suatu perbuatan, tentu dan selamat dari segala keburukan. Dapat
sesuai dengan yang ada pada batinnya. kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari
Ketika berani mengatakan “tidak” untuk bahwa orang yang jujur akan dipermudah
korupsi, berusaha menjauhi perilaku rezeki dan segala urusannya. Contoh yang
korupsi. Jangan sampai mengatakan tidak, perlu diteladani, karena kejujurannya,
kenyataannya ia melakukan korupsi. Nabi Muhammad saw. dipercaya oleh Siti
Demikian juga seorang munafik tidaklah Khadijah untuk membawa barang
dikatakan sebagai seorang yang jujur dagangan lebih banyak lagi. Ini artinya
karena dia menampakkan dirinya sebagai Nabi Muhammad saw. akan mendapatkan
seorang yang bertauhid, padahal hatinya keuntungan yang lebih besar lagi, dan
tidak. Yang jelas, kejujuran merupakan tentu saja apa yang dilakukan Nabi akan
sifat seorang yang beriman, sedangkan mendapat kemudahan.
lawannya, dusta, merupakan sifat orang Banyak contoh dalam kehidupan
yang munafik. Ciri-ciri orang munafik sehari-hari tentang hikmah perilaku jujur.
adalah dusta, ingkar janji, dan khianat, Kamu dapat mencari
sebagaimana sabda Rasulullah saw. contohnya.Sebaliknya, orang yang tidak
berikut ini: jujur atau bohong akan dipersulit rezeki
dan segala urusannya. Orang yang pernah
Artinya: “Dari Abu Hurairah ra. dari berbohong akan terus berbohong karena
Nabi Muhammad saw. bersabda “Tanda untuk menutupi kebohongan yang
orang munafik itu ada 3, yaitu: Apabila diperbuat, dia harus berbuat kebohongan
berbicara dusta, apabila berjanji lagi. Bersyukurlah bagi orang yang
mengingkari, dan apabila dipercaya pernah berbohong sekali kemudian sadar
khianat.” (HR. Bukhari muslim) dan mengakui kebohongannya itu
sehingga terputus mata rantai
Artinya: “Allah berfirman, “Inilah kebohongan. Kejujuran berbuah
saat orang yang benar memperoleh kepercayaan, sebaliknya dusta
manfaat dari kebenarannya. Mereka menjadikan orang lain tidak percaya.
memperoleh surga yang mengalir di Jujur membuat hati kita tenang,
bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di sedangkan berbohong membat hati jadi
dalamnya selama-lamanya. Allah riḍa was-was.
kepada mereka dan mereka pun riḍa Contoh seorang siswa yang tidak jujur
kepada-Nya. Itulah kemenangan yang kepada orang tua dalam hal uang saku,
agung.” (Q.S. al-Māidah/5: 119) pasti nuraninya tidak akan tenang apabila
C. Keutamaan Perilaku Jujur bertemu. Apabila orang tuanya
Nabi menganjurkan umatnya untuk mengetahui ketidakjujuran anaknya,
runtuhlah kepercayaan terhadap anak sebuah kejujuran karena kejujuran
tersebut. Kegundahan hati dan akan membawa kepada kebaikan dan
ekhawatiran yang bertumpuk-tumpuk kebaikan akan membawa ke surga.
berisiko menjadi penyakit. Sebaliknya, betapa berbahayanya
sebuah kebohongan. Kebohongan
D. Macam-Macam Kejujuran akan menghantarkan pelakunya tidak
Menurut tempatnya, jujur itu ada dipercaya lagi oleh orang lain.Ketika
beberapa macam, yaitu jujur dalam hati seseorang sudah berani menutupi
atau niat, jujur dalam perkataan atau kebenaran, bahkan menyelewengkan
ucapan, dan jujur dalam perbuatan. kebenaran untuk tujuan jahat, ia telah
1. Jujur dalam niat dan kehendak, yaitu melakukan kebohongan.
motivasi bagi setiap gerak dan Kebohongan yang dilakukannya itu
langkah seseorang dalam telah membawa kepada apa yang
rangkamenaati perintah Allah Swt. dikhianatinya itu.
dan ingin mencapai riḍa-Nya. Jujur Artinya: “...Barangsiapa
sesungguhnya berbeda dengan pura- berkhianat, niscaya pada hari kiamat
pura jujur. Orang yang pura-pura dia akan datang membawa apa yang
jujur berarti tidak ikhlas dalam dikhianatkannya
berbuat. itu. Kemudian setiap orang akan
2. Jujur dalam ucapan, yaitu diberi balasan yang sempurna sesuai
memberitakan sesuatu sesuai dengan dengan apa yang
realitas yang terjadi, kecuali untuk dilakukannya, dan mereka tidak
kemaslahatan yang dibenarkan oleh dizalimi.’’ (Q.S. Āli ‘Imrān/3: 161)
syari’at seperti dalam kondisi perang,
mendamaikan dua orang yang Dalam hadis Rasulullah saw.
bersengketa, dan semisalnya. Setiap mengingatkan:
hamba berkewajiban menjaga
lisannya,yakni berbicara jujur dan Artinya: “Dari Abu Hurairah
dianjurkan menghindari kata-kata ra., dia berkata; Rasulullah saw.,
sindiran karena hal itu sepadan bersabda, “Akan datang kepada
dengan kebohongan, kecuali jika manusia tahun-tahun yang penuh
sangat dibutuhkan dan demi dengan penipuan. Ketika itu pendusta
kemaslahatan pada saat-saat tertentu, dibenarkan, sedangkan orang yang
tidak berkata kecuali dengan benar jujur malah didustakan, pengkhianat
dan jujur. Benar/jujur dalam ucapan dipercaya, sedangkan orang yang
merupakan jenis kejujuran yang amanah justru dianggap sebagai
paling tampak dan terang di antara pengkhianat. Pada saat itu,
macam-macam kejujuran. Ruwaibidhah berbicara.” Ada sahabat
3. Jujur dalam perbuatan, yaitu yang bertanya, “Apa yang
seimbang antara lahiriah dan batiniah dimaksudRuwaibidhah?” Beliau
hingga tidaklah berbeda antara amal menjawab, “Orang bodoh yang turut
lahir dan amal batin. Jujur dalam campur dalam urusan masyarakat
perbuatan ini juga berarti luas.” (HR. Ibnu Majah)
melaksanakan suatu pekerjaan sesuai Syaikh Muhammad al-Ghazali
dengan yang diriḍai Allah Swt. dan mengatakan, bahwa menjaga amanah
melaksanakannya secara terus- ialah menunaikan dengan baik
menerus dan ikhlas. Merealisasikan terhadap hak-hak Allah Swt. dan hak-
kejujuran, baik jujur dalam hati, jujur hak manusia tanpa terpengaruh oleh
dalam perkataan, maupun jujur perubahan keadaan, baik susah
dalam perbuatan membutuhkan maupun senang.
kesungguh Adakalanya kehendak E. Hikmah Perilaku Jujur
untuk jujur itu lemah, adakalanya Beberapa hikmah yang dapat dipetik
pula menjadi kuat.D. Petaka dari perilaku jujur, antara lain sebagai
Kebohongan Sebagaimana telah berikut.
dijelaskan di atas, betapa berartinya 1. Perasaan enak dan hati tenang, jujur
akan membuat kita menjadi tenang, Jujurlah! Maka, Kamu akan Untung di
tidak takut akan diketahui Dunia dan Mendapat Pahala di Akhirat
kebohongannya karena memang tidak Diceritakan, ada seorang saleh selalu
berbohong. mewasiatkan kepada pekerjanya untuk
2. Mendapatkan kemudahan dalam selalu meminta kepada para langganannya
hidupnya. agar diberitahukan kalau ada barang
3. Selamat dari azab dan bahaya. dagangannya yang cacat. Setiap kali ada
4. Dijamin masuk surga. pembeli datang, ia meminta untuk
5. Dicintai oleh Allah Swt. dan rasul- mengecek barangnyaterlebih dahulu.
Nya. Suatu hari, seorang Yahudi datang ke
Perilaku jujur bisa diterapkan dalam tokonya dan membeli sebuah baju yang
berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari, ada cacatnya. Pada waktu itu pemilik toko
baik di sekolah, di rumah, maupun di tidak ada di tempat, sementara Yahudi
lingkungan masyarakat di mana kita tidak mengecek baju ini terlebih dahulu
tinggal. Berikut ini cara menerapkan keburu pergi. Tidak lama kemudian,
perilaku jujur. pemilik toko datang dan menanyakan
perihal baju yang cacat tersebut. Maka
1. Di sekolah, kita bisa meluruskan niat dijawab, “Baju itu telah dibeli oleh
untuk menuntut ilmu, mengerjakan seorang Yahudi.” Lalu pemilik toko itu
tugas-tugas yang diberikan oleh ibu bertanya perihal Yahudi tadi, “Apakah ia
bapak guru, tidak menyontek sudah mengecek cacat yang ada pada baju
pekerjaan teman, melaksanakan piket itu?” Lalu dijawab, “Belum.” Pemilik toko
sesuai jadwal, menaati peraturan yang bertanya lagi, “Sekarang mana dia?”
berlaku di sekolah, berbicara secara Dijawab kembali, “Ia sudah pergi bersama
benar baik kepada guru, teman rombongan dagang.”Seketika itu pula,
ataupun orang orang yang ada di sang pemilik toko membawa uang hasil
lingkungan sekolah. pembayarannya dari baju cacat itu. Lalu ia
2. Di rumah, kita bisa meluruskan niat mencari rombongan dagang yang
untuk berbakti kepada orang tua, dimaksud dan baru mendapatinya setelah
memberitakan hal yang benar. menempuh perjalanan tiga hari, seraya
Contohnya saat meminta uang untuk berkata, “Hai fulan, tempo hari kamu telah
kebutuhan suatu hal, tidak menutup- membeli sebuah baju yang ada cacatnya.
nutupi suatu masalah pada orang tua, Ambil uang kamu ini dan berikan baju
tidak melebih-lebihkan sesuatu hanya itu.” Yahudi itu balas menjawab, “Apa
untuk membuat orang tua senang. yang menyebabkan berbuat sampai sejauh
3. Di masyarakat, kita bisa melakukan ini?”
kejujuran dengan niat untuk Lelaki itu menimpali, “Islam dan
membangun lingkungan yang baik, sabda Rasulullah saw., “Siapa yang
tenang, dan tenteram, tidak mengarang menipu bukan berasal dari
cerita yang membuat suasana di umatku.”Yahudi balik menimpali, “Uang
lingkungan tidak kondusif, tidak yang aku bayarkan kepadamu juga palsu.
membuat gosip. Ketika diberi Maka, ambillah uang tiga ribu ini sebagai
kepercayaan untuk melakukan sesuatu gantinya dan aku tambahkan lagi lebih
yang diamanahkan, harus dipenuhi dari itu, “Aku bersaksi tiada Tuhan selain
dengan sungguh-sungguh, dan lain Allah, dan Muhammad itu Rasulullah.”
sebagainya.
Lampiran
Lembar Pengamatan Sikap

Kelas : ……………………….
Hari, tanggal : ……………………….
Materi Pokok/Tema : ……………………….

Sikap

Tanggung Jawab

Gotong Royong
Nama Peserta

Percaya Idris
No Keterangan
Didik

Toleransi
Disiplin

Santun
Jujur

Keterangan Penskoran :
4 = apabila selalu konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap
3 = apabila sering konsisten menunjukkan sikap sesuai aspeksikap dan
kadang-kadang tidak sesuai aspek sikap
2 = apabila kadang-kadang konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap dan sering tidak
sesuai aspek sikap
1 = apabila tidak pernah konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap
Lampiran
Instrumen Penilaian (Aspek Keterampilan)

Kelas / Semester : I / Ganjil


Kompetensi Dasar : 4.4 Berperilaku yang mencerminkan kesadaran beriman
kepada malaikat-malaikat Allah SWT

Indikator : 4.4.1 Menunjukkan contoh perilaku beriman kepada


malaikat
4.4.2 Melaksanakan perintah Allah atas dasar iman
kepada malaikat
Teknik Penilaian : Kinerja
Penilai : Guru

No. Indikator Instrumen


1. Mendemonstrasikan Tuliskan dalil tentang iman kepada malikat dengan
penulisan dalil tentang benar !
iman kepada malaikat
2. Mendemonstrasikan Jelaskan pengertian iman kepada malaikta dengan
pengertian iman kepada benar!
malaikat

RUBRIK PENILAIAN
Kriteria
No. Kompetensi Sangat Kurang Tidak Skor
Baik Sedang Baik
baik Baik
1. Mendemonstrasikan
penulisan dalil tentang
iman kepada malaikat
2. Mendemonstrasikan
pengertian iman kepada
malaikat
JUMLAH SKOR

KETERANGAN NILAI NILAI AKHIR

Sangat Baik = Skor 5


Skor yang diperoleh
Baik = Skor 4
------------------ X 100 = --------
Sedang = Skor 3
-
Kurang Baik = Skor 2
Skor maksimal
Tidak Baik = Skor 1
Catatan kriteria:
aik : Apabila peserta didik dapat menuliskan dalil tentang iman kepada malaikat dengan benar.
: Apabila peserta didik dapat menuliskan dalil tentang iman kepada malaikat dengan benar,
akan tetapi masih ada sedikit kesalahan harokat.
: Apabila peserta didik dapat menuliskan dalil tentang iman kepada malaikat dengan benar,
akan tetapi masih adabanyak kesalahan harokat .
baik : Apabila peserta didik dapat menuliskan dalil tentang iman kepada malaikat tetapi tidak
lengkap.
ik : Apabilapesertadidiktidakdapatmenuliskan dalil iman kepada malaikat.
Lampiran
Instrumen Penilaian Tugas
Tugas Individu :
Beri tanda (V) di kolom sudah atau belum
No. Uraian Sudah Belum
1. Aku bisa menuliskan dalil tentang iman kepada malaikat
2. Aku bisa menjelaskan pengertian iman kepada malaikat
3. dst…..
INSRUMEN SOAL

1. Apa yang dimaksud jujur?


2. Sebutkan ciri-ciri orang yang jujur!
3. Sebutkan kerugian orang yang tidak jujur
4. Sebutkan keuntungan orang yang jujur!
5. Sebutkan hikmah memiliki sifat jujur!
PENSKORAN

NO URAIAN SKOR
1 jujur dalam bahasa Arab artinya shiddiq. Jujur artinya bersikap apa adanya. 10
Berkata dengan benar.

Tidak ditambah dan tidak dikurangi. Apa yang salah dikatakan salah dan apa 5
yang benar dikatakan benar.

Jujur juga berarti menempatkan sesuatu pada tempatnya 5


2 a. Selalu berkata sesuai keadaan 5
b. perbuatannya sama dengan perkataannya 5
c. Mempunyai niat dan keinginan yang baik 5
d. Tidak mau mengambil sesuatu yang bukan haknya 5
e. Selalu menunaikan tugas dan kewajibannya 5
3 orang yang tidak jujur akan sangat rugi. Merugikan diri sendiri juga orang lain. 5
Beberapa kerugian tersebut adalah:
a. Tidak jujur berarti membohongi diri sendiri. 5
b. Tidak akan dipercaya perkataan dan perbuatannya 5
c. Akan dijauhi orang lain 5
4 hikmah berlaku jujur terhadap diri sendiri, orang lain, dan juga terhadap Allah 5
SWT. adalah sebagai berikut.
a. Hidup menjadi tenang karena dengan sifat jujur semua akna menjadi 10
mudah, tidak akan disalahkan orang lain
5 b. Kejujuran akan mengantarkan kepada kebenaran. Jujur dalam segala hal 10
sudah bisa dipastikan orang tersebut benar dan tidak pernah berbohong
c. Orang yang selalu jujur akan dijamin masuk surga oleh Allah SWT. dan 10
rasul-Nya.
JUMLAH 100

Anda mungkin juga menyukai