Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Memasuki era globalisasi, nasib suatu negara semakin ditentukan oleh kekuatan
persaingan global. Dalam dunia seperti ini, keputusan-keputusan operasi, investasi dan
pendanaan pembiayaan diwarnai oleh implikasi-implikasi internasional. Dengan banyaknya
keputusan yang berasal dari data-data akuntansi, pengetahuan mengenai isu-isu akuntansi
internasional sangat penting untuk memperolah interpretasi dan pemahaman yang tepat dalam
komunikasi bisnis internasional. Dengan kata lain, saat ini akuntansi telah berkembang dalam
tahap masa kedewasaannya menjadi suatu aspek integral dari bisnis dan keuangan global.
Dalam dunia usaha, akuntansi merupakan suatu proses pengindentifikasian,
pengukuran, dan pengkomunikasian informasi ekonomi agar memungkinkan pemakai untuk
membuat pertimbangan dan keputusan-keputusan. Akuntansi memberikan informasi
mengenai perusahaan dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya
oleh para pengguna.
Akuntansi internasional memiliki peranan yang sangat penting dalam masyarakat.
Sebagai cabang ilmu ekonomi, akuntansi memberikan informasi mengenai suatu perusahaan
dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya oleh para pengguna
informasi tersebut. Jika informasi yang dilaporkan dapat diandalkan dan bermanfaat, sumber
daya yang terbatas tersebut dialokasikan secara optimal, dan sebaliknya alokasi sum berdaya
akan menjadi kurang optimal jika informasi kurang andal dan tidak bermanfaat. Akuntansi
internasional tidaklah berbeda dan peranan yang dimaksudkan. Yang membuat studinya
berbeda adalah bahwa perusahaan yang dilaporkan adalah perusahaan multinasional
(multinational compain, MNC) dengan operasi dan transaksi yang melintasi batas-batas
negara, atau suatu perusahaan dengan kewajiban pelaporan kepada para pengguna yang
berlokasi di negara selama negara perusahaan pelaporan.
Proses akuntansinya pun tidaklah berbeda dan dengan kualifikasi standar pelaporan
tertentu yang diatur secara internasional maupun local pada negara tertentu. Tapi penting
untuk diketahui mengenai dimensi internasional dari proses akuntansi pada tiap negara yang
berbeda. Dimana perbedaan itu meliputi: perbedaan budaya, praktik bisnis, struktur politik,
sistem hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi lokal, resiko bisnis, dan serta aturan
perundang-undangan mempengaruhi bagaimana perusahaan multinasional melakukan
kegiatan operasionalnya dan memberikan laporan keuangannya.

Standar Akuntansi Jerman-Perancis Page 5


1.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami akan membahas mengenai standar
akuntansi di Negara Jerman dan Perancis yang termasuk dalam pendiri Komite Standar
Akuntansi Internasional (sekarang Badan Standar Akuntansi Internasional).

1.3 PEMBATASAN MASALAH


Agar pembahasan lebih terfokus pada standar akuntansi dari kedua negara tersebut,
makalah ini dibatasai hanya pada beberapa penjelasan, yakni mengenai sejarah akuntansi,
badan akuntansi, standar akuntansi, laporan keuangan serta perlakuan khusus akuntansi yang
berlaku di Negara Jerman dan Perancis.

1.4 TUJUAN
Tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui lebih dekat mengenai akuntansi dalam beberapa negara.
2) Untuk mengetahui perbedaan standar akuntansi yang diterapkan dalam
beberapa negara.

1.5 MANFAAT
Manfaat dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1) Memberikan informasi mengenai standar akuntansi dalam beberapa negara.
2) Memberikan informasi mengenai perbedaan standar akuntansi yang diterapkan
dalam beberapa negara.

Standar Akuntansi Jerman-Perancis Page 6


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 AKUNTANSI JERMAN


a) Sejarah Akuntansi
Negara Jerman adalah salah satu Negara yang mendomisi perkembangan Akuntansi
Internasional saat ini. Negara Jermasn merupakan salah satu pendiri Komite Standar
Akuntansi Internasional atau International Accounting Standards Board (IASB) dan memiliki
peran penting dalam mengarahkan agenda IASB. Negara-negara yang lainnya adalah Prancis,
Jepang, Inggris, Belanda, dan Amerika Serikat.
Iklim akuntansi Jerman terus berubah semenjak Perang Dunia II. Pada masa itu,
akuntansi bisnis menenkankan daftar akun nasional dan seksional (seperti
Perancis). Commercial code menetapkan beragam prinsip tentang “pembukuan yang rapi”,
dan audit yang mandiri hampir tidak selamat dari perang.
Pada awal tahun 1970-an, Uni Eropa mulai mengeluarkan perintah penyelarasannya di
mana negara-negara anggotanya diwajibkan untuk menggabungkan diri dengan undang-
undang nasionalnya. Perintah Uni Eropa Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan semuanya
memasuki undang-undang Jerman melalui Comprehensive Accounting Act pada 19
Desember 1985. Legislasi ini sangat luar biasa karena:
1) Menggabungkan semua persyaratan akuntasi, laporan keuangan, pengungkapana,
dan audit Jerman ke dalam satu undang-undang;
2) Undang-undang tunggal ini ditetapkan menjadi buku ketiga dari GermanComercial
Code (HGB), sehingga bisa diterapkan untuk semua entitas bisnis, dari menitraan
terbatas hingga perusahaan pribadi dan publik; dan
3) Peraturan ini sebagian besar didasarkan pada konsep dan praktik Eropa.
Terdapat dua undang-undang baru yang dikeluarkan pada tahun 1998. Undang-undang
yang pertama menambahkan sebuah paragraf baru dalam buku ketiga German Commercial
Code yang memungkinkan perusahaan yang mengeluarkkan ekuitas atau utang pada pasar
modal resmi untuk menggunakan prinsip akuntansi internasional dalam laporan keuangan
gabungan mereka. Undang-undang yang kedua memungkinkan adanya penetapan perusahaan
sektor swasta untuk menyusun standar akuntansi bagi laporan keuangan gabungan.
Perlindungan kreditor merupakan perhatian utama dari akuntansi
Jerman seperti yang dibubuhkan pada Commercial Code. Penilaian neraca konservtaif
sangat penting bagi perlindungan kreditor. Hal ini menciptakan kecenderungan untuk menilai

Standar Akuntansi Jerman-Perancis Page 7


rendah aset dan memberi nilai yang tinggi untuk utang. Simpanan dianggap sebagai
perlindungan terhadap resiko yang tidak terduga dan kemungkinan kebangkrutan. Tindakan
ini juga menyebabkan adanya jumlah pendapatan konservatif yang menjadi dasar untuk
deviden pemilik. Jadi, akuntansi Jerman di rancang untuk menghitung jumlah pendapatan
yang tepat yang bisa menjaga kreditor setelah adanya pembagian kepada pemilik.
Undang-undang perpajakan juga sangat menentukan akuntansi komersial.
Prinsip penentuan (massgeblichkeitprinzip) menyatakan bahwa penghasilan kena pajak
ditentukan oleh apa pun yang dibukukan dengan catatan keuangan sebuah badan usaha.
Ketentuan pajak yang ada hanya bisa diguunakan jika benar-benar dibukukan. Ini berarti, di
antara lain, bahwa setiap depresiasi khusus atau drastis yang digunakan untuk kepentingan
pajak juga harus dibukukan untuk tujuan laporan keuangan. Dominasi akuntansi pajak berarti
tidak ada perbedaan antara laporan keuangan yang disusun untuk tujuan pajak dan
dipublikasikan dalam laporan keuangan.
Karakteristik dasar ketiga dari akuntansi Jerman adalah ketergantungannya
pada keputusan undang-undang dan pengadilan. Tidak d lagi yang memiliki kekuatan
mengikat atau otoritatif. Untuk memahami akuntansi Jerman, seseorang harus melihat pada
HGB dan bentuk keputusan hakim.

b) Badan Akuntansi
Sebelum tahun 1998, Jerman tidak memiliki fungsi penetapan standar akuntansi
keuangan sebagaimana yang dipahami di negara – negara berbahasa inggris. Undang-undang
tentang pengendalian dan transaparasi tahun 1998 (KonTraG) memperkenalkan keharusan
bagi Kementrian Kehakiman untuk mengakui badan swasta yang menetapkan standar
nasional untuk memenuhi tujuan berikut:
1) Mengembangkan rekomendasi atas penerapan standar akuntansi dalam laporan
keuangan konsolidasi
2) Memberikan nasehat kepada kementrian kehakiman atas legislasi akuntansi yang baru
3) Mewakili Jerman atas organisasi akuntansi internasional seperti IASB
Komite Standar Akuntansi jerman (GASC) atau Deutsches Rechnungsleguns Stanndard
Committee (DRSC) didirikan tidak lama saat itu dan langsung diakui oleh kementrian standar
di Jerman. GASC membawahi Badan Standar Akuntansi Jerman (GASB) yang melakukan
pekerjaan teknis dan mengeluarkan standar akuntansi.
Penting untuk dingat bahwa standar GASC adalah rekomendasi wajib yang hanya
berlaku untuk laporan keuangan konsolidasi. Sejak berdirinya, GASB telah mengeluarkan

Standar Akuntansi Jerman-Perancis Page 8


Standar Akuntansi Jerman (GAS) untuk permasalahan seperti laporan arus kas, pelaporan
segmen, pajak tangguhan dan translasi mata uang asing.
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Jerman, yaitu:
1) German Accounting Standards Committee atau GASC, atau dalam bahasa Jerman,
Deutsches Rechnungslegungs Standards Committee atau DRSC (Otoritas penyusun
standar Jerman)
2) Financial Accounting Control Act (Badan pengontrol kepatuhan).
3) Financial Reporting Enforcement Panel atau FREP (Dewan sector swasta)
4) Federal Financial Supervisory Authority (Dewan sector public)
5) Wirtschaftsprufer atau WPs (Badan pemeriksa perusahaan)
GASC mengawasi German Accounting Standards Board (GASB), yang melakukan
pekerjaan teknis dan mengeluarkan standar akuntansi. GASB berisi tujuh orang ahli audit,
analisa keuangan, akademis , dan industri yang mandiri. Kelompok kerja dibentuk unutk
menguji dan membuat rekomendasi atas masalah sebelum mencapai dewan. Sebagai sebuah
aturan, kelompok-kelompok kerja ini memiliki perwakilan keuangan, pertimbangan GASB
yang mengikuti sebuah proses dan pertemuan bersifat terbuka. Ketika dikeluarkan,
standarnya harus disetujui dan di publikasi oleh Mentri kehakiman.

c) Standar Akuntansi
Sistem penyusunan standar akuntansi Jerman secara umum sama dengan sistem yang
digunakan di Inggris dan Amerika Serikat, dan sama dengan IASB. Namun penting unutk
menekankan bahwa standar GASB merupakan rekomendasi otoriter yang hanya berlaku
untuk laporan keuangan gabungan. Standar tersebut tidak membatasi atau mengubah
persyaratan German Commercial Code (HGB) yang berisi::
• Memungkinkan perusahaan yang mengeluarkan ekuitas atau utang pada pasar modal
resmi untuk menggunakan prinsip akuntansi internasional dalam laporan keuangan gabungan
mereka.
• Memungkinkan adanya penetapan perusahaan sector swasta untuk menyusun standar
akuntansi bagi laporan keuangan gabungan.
GASB diciptakan untuk mengembangkan susunan standar Jerman yang sesuai dengan
standar akuntansi internasional. Semenjak pendiriannnya, GASB telah mengeluarkan German
Accounitng Standards (GAS) pada masalah-masalah seperti laporan arus kas, laporan
segmen, pajak-pajak yang ditangguhkan, dan strategi baru yang menyejajarkan program
kerjanya dengan upaya IASB untuk mencapai sebuah pemusatan standar akuntansi global.

Standar Akuntansi Jerman-Perancis Page 9


Perubahan ini mengakui adanya persyaratan Uni Eropa untuk IFRS bagi perusahaan-
perusahaan yang terdaftar.
d) Laporan Keuangan
Undang-undang Jerman menetapkan persyaratan akuntansi, audit, dan laporan
keuangan yang berbeda bergantung pada ukuran perusahaan alih-alih pada bentuk organisasi
bisnisnya. Ada tiga kelas ukuran usaha kecil, menengah, besar ditentukan berdasarkan total
neraca, total penjualan tahunan, dan jumlah pegawai. Perusahaan dengan saham yang dijual
secara umum selalu dianggap sebagai perusahaan besar. Undang-undang menetapkan isi
dengan format laporan keuangan, yang mencakup hal-hal berikut:
 Neraca
 Laporan laba rugi
 Catatan
 Laporan manajemen
 Laporan auditor
Perusahaan-perusahaan kecil dibebaskan dari persyaratan audit dan diperbolehkan
untuk menyusun sebuah neraca singkat. Perusahaan-perusahaan kecil dan menengah juga
memiliki persyaratan pengungkapan yang lebih sedikit unutk catatan mereka. Sebuah laporan
arus kas dan laporan perubahan ekuitas pemilik diharuskan untuk laporan leuangan gabungan
tapi tidak untuk laporan perusahaan pribadi.
Bagian catatan dalam laporan keuangan biasanya ektensif, khususnya untuk
perusahaan-perusahaan besar. Pengungkapan mencakup prinsip-prinsip akuntansi yang
digunakan, tingkatan di mana pendapatan dipengaruhi oleh potongan pajak, kewajiban
pensiun yang tidak diakui, penjulan berdasarkan produk dan pasar geografis, kewajiban
bersyarat yang tidak diakui, dan jumlah pegawai rata-rata. Laporan manajemen menjelaskan
posisi keuangan dan perkembangan bisnis selama tahun tersebut, peristiwa penting setelah
penyusunan neraca, perkembangan masa depan yang diharapkan, dan kegiatan riset dan
pengembangan. Perusahaan-perusahaan yang sahamnya dijual kepada masyarakat diwajibkan
untuk menyertakan bagian pengungkapan tambahan. Mereka juga harus memberikan laporan
keuangan singkat per 6 bulan yang ditinjau oleh seorang auditor dan disertai oleh sebuah
laporan manajemen interim.
Sebuah keistimewaan dari sistem laporan keuangan Jerman adalah adanya laporan
pribadi dari auditor kepada dewan direktur dan dewan pengawas perusahaan. Laporan ini
mengomentari prospek masa depan perusahaan dan, khususnya, faktor-faktor yang bisa

Standar Akuntansi Jerman-Perancis Page 10


mengancam kelangsungannya. Auditor harus menjelaskan dan menganalisis artikel-artikel
dalam neraca yang memiliki pengaruh material terhadap posisi keuangan perusahaan. Auditor
juga harus mengevaluasi akibatnya dan memberikan penilaian pada semua pilihan akuntansi
yang signifikan. Laporan ini bisa berjumlah ratusan halaman untuk perusahaan-perusahaan
besar Jerman. Untuk dicatat, laporan ini merupakan informasi perusahaan, tidak diberikan
untuk pemegang saham.

e) Perlakuan Khusus Akuntansi


Berdasarkan Commercial Code (HGB), metode pembelian (akuisisi) merupakan
metode penggabungan yang mendatar, tapi penyatuan kepentingan (pooling interest) bisa
diterima dalam keadaan tertentu. Ada dua bentuk metode pembelian yang diizinkan:
 metode nilai-buku dan
 metode revaluasi (biasanya berbeda dalam laporan kepentingan minoritas).
Aset dan utang dari badan usaha yang diakuisisi dinaikkan pada nilai yang ada, dan
setiap jumlah yang ditinggalkan merupakan nilai baik (goodwill), yang bisa digunakan untuk
menutup kerugian dalam ekuitas atau diamortisasi secara sistematis melebihi masa
manfaatnya. Undang-undang menyebutkan bahwa 4 tahun sebagai periode amortisasi yang
berkala, tapi jangka waktu hingga 15 tahun merupakan hal yang wajar. Metode ekuitas
digunakan untuk asosiasi yang memiliki 20% atau lebih kepemilikan, tapi hanya dalam
laporan keuangan gabungan. Usaha bersama bisa dihitung dengan menggunakan
penggabungan proporsional maupun metode ekuitas. Oleh karena HGB tidak memiliki
persyaratan untuk translasi mata uang asing, perusahaan-perusahaan Jerman menggunakan
beberapa metode. Perbedaan translasi juga diatasi dalam berbagai cara.
Harga perolehan merupakan dasar untuk menilai aset terwujud. (Jerman merupakan
salah satu penganut paling loyal terkait prinsip harga perolehan. Sikap kuatnya terhadap anti-
inflasi merupakan hasil dari penghapusan dua periode inflasi yang mngerikan yang dilalui
pada abad ke-20). Persediaan dicatat pada biaya atau pasar yang lebuih rendah; FIFO, LIFO,
dan rata-rata merupak metode untuk menentukan biaya. Depresiasi aset tetap disesuaikan
dengan penurunan tingkat pajak.
Biaya riset dan pengembangan dibebankan saat terjadinya. Pinjaman dana biasanya
tidak dikapitalisasi, tapi kewajiban pensiun diakui berd sarkan penentuan nilai tafsiran yang
sesuai dengan undang-undang perpajakan. Pajak-pajak yang ditangguhkan biasanya tidak
muncul dalam akun perusahaan pribadi, karena pajak-pajak tersebut telah ditetapkan. Namun,
pajak-pajak tersebut bisa muncul dalam laporan gabungan jika metode akuntansi yang

Standar Akuntansi Jerman-Perancis Page 11


digunakan untuk penggabungan berbeda ddengan yang digunakan untuk akun pribadi. Dalam
kasus ini, pajak-pajak yang ditangguhkan harus disusun menggunakan metode uang
Provisi sebagai estimasi beban atau kerugian masa depan digunakan. Provisi harus
disusun unutk beban pemeliharaan tangguhan, jaminan produk, kerugian potensial dari
transaksi yang tertunda, dan kewajiban yang tidak pasti lainnya. Provisi opsional, seperti
perbaikan utama, juga dibolehkan. Sebagain besar perusahaan membuat provisi sebesar
mungkin karena beban yang dibukukan secara hukum langsung mempengaruhi penentuan
penghasilan kena pajak. Provisi memberikan perusahaan-perusahaan Jerman banyak
kesempatan untuk mengatur pendapatan. Porsi laba ditahan sering kali dialokasikan untuk
simpanan tertentu, termasuk simpanan wajib dan hasil dari provisi.
Perusahaan-perusahaan Jerman yang terdaftar harus menyusun laporan keuangan
gabungan mereka menurut IFRS. Perusahaan-perusahaan lain memiliki pilihan untuk
menggunakan IFRS ataupun peraturan Jerman yang dijelaskan di atas untuk tujuan
penggabungan. Kedua pilihan tersebut didapati dalam praktiknya, dan pembaca laporan
keuangan Jerman harus berhati-hati untuk mengetahui standar akuntansi mana yang akan
diikuti.

2.2 AKUNTANSI PERANCIS


a) Sejarah Akuntansi
Prancis merupakan penyokong utama dunia dalam kesamaan akuntansi nasional.
Menteri Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General (undang-undang akuntansi
nasional) formal yang pertama pada September 1947. Sebuah ketentuan yang telah direvisi
mulai berjalan pada tahun 1957. Revisi selanjutnya dari ketentuan tersebut dibuat pada tahun
1982 dibawah pengaruh Fourth Directive of the European Union. Pada tahun 1986, ketentuan
tersebut diperluas untuk mengimplementasikan persyaratan Seventh Directive Uni Eropa
pada laporan keuangan gabungan, dan selanjutnya direvisi lagi pada tahun 1999.
Plan Comptable General berisi:
 Tujuan dan prinsip laporan dan akuntansi keuangan
 Definisi aset, utang, ekuitas pemegang saham, pendapatan, dan pengeluaran
 Aturan-aturan valuasi dan pengakuan
 Daftar akun, persyaratan penggunaannya, dan persyaratan tata buku lainnya yang
telah terstandardisasi
 Contoh laporan keuangan dan aturan presentasinya

Standar Akuntansi Jerman-Perancis Page 12


Pemerintah pengguna daftar akun nasional yang sama tidak membebani bisnis Prancis
karena ketentuannya sangat diterima dalam praktik. Akuntansi Prancis sangat terhubung
dengan ketentuan yang memungkinkan untuk mengabaikan fakta bahwa legilasi komersial
(misalnya, Code de Commerce) dan undang-undang perpajakan yang mengatur banyak
akuntansi dan laporan keuangan Prancis yang sebenarnya. Kedua hal ini telah mendahului
ketentuan tersebut. Code de Commerce telah ada pda tahun 1673 dan ordonansi Colbert pada
tahun 1681 (menteri keuangan pada masa Lois XIV) dan dibuat oleh Napoleon pada tahun
1807 sebagai sebuah bagian dari sistem hukum yang dia ciptakan, berdasarkan pada hukum
tertulis. Undang-undang pajak penghasilan yang pertama dibuat pada tahun 1914, dengan
demikian menghubungkan perpajakan dan keharusan untuk menyimpan catatan akuntansi.
Undang-undang perpajakan juga sangat mempengaruhi akuntansi di Prancis.
Pengeluaran bisnis bisa dikurangi untuk pajak hanya jika benar-benar dibukukan dan
dituliskan dalam laporan keuangan tahunan.

b) Badan Akuntansi
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Prancis:
 Counseil National de la Comptabilitie, atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
 Comite de la Reglementation Comptable, atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
 Autorite des Marches Financiers, atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
 Ordre des Experts-Comptables, atau OEC (Institut Akuntan Publik)
 Compagnie Nationale des Commissaires aux Comptes, atau CNCC (Institut Nasional
Undang-Undang Auditor)
CNC terdiri dari 58 anggota yang mewakili profesi akuntansi, pegawai sipil, dan atasan,
persatuan dagang, dan kelompok-kelompok sektor swasta lainnya. Tergabung dengan
Kementerian Ekonomi dan Keuangan, CNC mengeluarkan peraturan dan rekomendasi pada
masalah-masalah akuntansi dan memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjalankan
peraturan ersebut. CNC mengkonsultasikan masalah-masalah akuntansi yang memerlukan
regulasi, tapi tidak memiliki kekuatan pengaturan atau pelaksanaan. Sebagian besar pekerjaan
teknis CNC dilakukan oleh komite atau staf anggota CNC. Sebuah Urgent Issues Committee
tergabung dalam CNC untuk menyelesaikan masalah-masalah akuntansi yang memerlukan
resolusi yang cepat. Penunjukan dalam CNC sangat bergengsi, dan rekomendasinya sangat
berbobot.
Oleh karena kebutuhan akan cara penyediaan otoritas pengaturan yang luwes dan cepat
untuk standar akuntansi, CRC didirikan pada tahun 1998. CRC mengubah peraturan dan

Standar Akuntansi Jerman-Perancis Page 13


rekomendasi CNC menjadi regulasi yang mengikat. Di bawah kekuasaan hukum
Kementerian Ekonomi dan Keuangan, CRC memiliki 15 anggota, yang diantaranya
merupakan perwakilan dari kementerian yang berbeda, CNC, AMF, OEC, dan CNCC, dan
hakim dari dua pengadilan tertinggi di Prancis. Regulasi CRC dipublikasikan dalam Official
Journals of the French Republic setelah mendapatkan persetujuan menteri. Jadi, CRC
memiliki kekuatan pengaturan yang sebenarnya.
Di Prancis profesi akuntansi dan audit telah lama terpisah. Akuntan dan auditor Prancis
diwakili oleh dua badan, OEC dan CNCC, walaupun adanya kesamaan dalam
keanggotaannya. Sebenarnya, 80% dari akuntan Prancis yang baik memenuhi persyaratan
untuk keduanya. Dua badan profesional tersebut mempertahankan hubungan dan kerja sama
yang erat pada masalah-masalah yang sama. Keduanya berpartisipasi dalam pengembangan
standar akuntansi melalui CNC dan CRC, dan mewakili Prancis dalam IASB.
AMF bertanggung jawab untuk mengawasi audit perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
Namun, AMF bergantung pada komite CNCC (Comite de l’Examen National des Activites-
CENA) untuk melakukan tinjauan mutu audit demi kepentingannya. Dengan penetapannya
bersama AMF, CENA memeriksa audit dari setiap perusahaan yang terdaftar sedikitnya
sekali dalam 6 tahun. Pemeriksaan lebih lanjut juga dilakukan dalam kasus-kasus di mana
pekerjaan auditor dianggap tidak sempurna.

c) Standar Akuntansi
Kerangka konseptual akuntansi pemerintahan Perancis yang baru (Moderfie, 2004, pp.
5-18) disusun dalam rangka untuk meminimalkan kesulitan yang dihadapi dalam menerapkan
model akuntansi bisnis kedalam sektor publik. Mengikuti pandangan dinamis, kerangka
konseptual akuntansi pemerintahan Perancis menekankan kebutuhan untuk menandingkan
expenses (”charge”) dan kontribusi dalam penyusunan sistem akuntansi sebagai suatu alat
untuk mengatur dan menginterprestasikan aktivitas pemerintahan. Konsep ini merujuk pada
prinsip going concern dan accrual basis. Namun demikian kerangka konseptual akuntansi
pemerintahan Perancis juga menyatakan bahwa laporan keuangan pemerintahan harus
menunjukkan suatu nilai dan posisi keuangan yang secara sah menjadi hak milik pemerintah
dan dapat dipertanggungjawabkan. Nilai bersih dalam kekayaan pemerintah ditentukan oleh
hak dan hutang pemerintah yang diakui sebagai asset dan kewajiban. Dalam jurnalnya yang
berjudul “should business and non-business accounting be different? A comparative
perspective applied to the new French govermental accounting standards”, Dr. Yuri Biondi
(Cnrs and Cnam) menganalisis kerangka konseptual akuntansi pemerintahan Perancis melalui

Standar Akuntansi Jerman-Perancis Page 14


analisis yang didasarkan pada pernyataan masing-masing standar. Secara khusus analisa
dilakukan terhadap pernyataan Standar No. 1 (Laporan Keuangan), Standar No. 2 (Beban),
Standar No. 3 dan 4 (Pendapatan), Standar No. 5 (Aset Tak Berwujud), Standar No. 6 (Aset
Berwujud), Standar No. 7 (Aktiva), Standar No. 10 dan 11 (Posisi Keuangan), Standar No. 13
(Perikatan Pensiun yang disebutkan dalam catatan).

d) Laporan Keuangan
Perusahaan Prancis harus melaporkan hal-hal berikut:
 Neraca
 Laporan laba rugi
 Catatan atas laporan keuangan
 Laporan direktur
 Laporan auditor
Laporan keuangan dari semua perusahaan dan perusahaan kewajiban terbatas lainnya di
atas ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan-perusahaan besar juga harus mempersiapkan
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pencegahan kebangkrutan bisnis dan sebuah
laporan sosial, yang keduanya merupakan ciri khas Prancis. Tidak ada persyaratan untuk
laporan perubahan dalam posisi keuangan atau laporan arus kas. Namun, CNC
merekomendasikan sebuah laporan arus kas, dan hampir semua perusahaan besat Prancis
menyertakannya. Perusahaan pribadi dan laporan gabungan sama-sama diwajibkan, tapi
kelompok usaha kecil dibebaskan dari persyaratan gabungan. Code de Commerce
memperbolehkan adanya laporan keuangan yang disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan
kecil menengah.
Untuk memberikan tinjauan yang baik dan benar (image fidele), laporan keuangan
harus disiapkan sesuai dengan legislasi (regularite) dan dengan keyakinan yang baik
(sincerite). Fitur signifikan dalam laporan keuangan Prancis adalah persyaratan untuk
penulisan catatan kaki yang ekstensif dan rinci, termasuk hal-hal berikut:
 Penjelasan pengukuran aturan yang digunakan (misalnya kebijakan akuntansi)
 Perlakuan akuntansi untuk barang dengan mata uang asing
 Laporan perubahan dalam aset tetap dan depresiasinya
 Rincian provisi
 Rincian setiap revaluasi
 Laporan utang dan piutang menurut waktunya

Standar Akuntansi Jerman-Perancis Page 15


 Daftar anak perusahaan dan pembagian saham
 Jumlah tanggungan pensiun dan kepentingan pengundruan diri lainnya
 Rincian pengaruh pajak pada laporan keuangan
 Jumlah rata-rata karyawan yang diurutkan menurut kategorinya
 Analisis perputaran menurut aktivitas dan secara geografis
Laporan direktur mencakup sebuah tinjauan tentang aktivitas perusahaan selama satu
tahun, prospek masa depan perusahaan, kejadian penting pasca-disusunnya neraca, aktivitas
riset dan pengembangan, dan sebuah ringkasan tentang hasil perusahaan selama lima tahun
terakhir. Laporan keuangan dari perusahaan komersial harus diaudit, kecuali untuk
perusahaan kecil, kewajiban terbatas, dan kemitraan.
Perusahaan-perusahaan yang terdaftar harus memberikan laporan sementara per enam
bulan dan, dimulai pada tahun 2003, hasil dari kegiatan lingkungan mereka. Di antara hal
yang lain, harus ada informasi yang diberikan untuk:
 Pemakaian air, bahan baku, dan energi, dan tindakan yang diambil untuk
meningkatkan efisiensi energi
 Aktivitas untuk mengurangi polusi di udara, air, atau tanah, termasuk polusi suara,
dan biayanya
 Jumlah penyisihan untuk risiko terkait lingkungan
Undang-undanng prancis juga berisi ketentuan yang ditujukan untuk mencegah
kebangkrutan (atau mengurangi akibatnya). Pemikirannya adalah bahwa perusahaan yang
memiliki pemahaman yang baik tentang masalah keuangan internal mereka dan
mempersiapkan proyeksi yang aman bisa menghindari masalah keuangan dengan lebih baik.
Maka, perusahaan-perusahaan yang lebih besar mempersiapkan 4 dokumen: laporan arus kas,
laporan perubahan posisi keuangan atau laporan arus kas, laporan estimasi laba rugi, dan
sebuah rencana bisnis. Dokumen-dokumen ini tidak diaudit, tapi hanya diperiksa oleh
auditor. Dokumen-dokumen tersebut hanya dikirim kepada dewan direktur dan perwakilan
pegawai; dokumen tersebut tidak diberikan kepada pemegang saham atau masyarakat umum
kecuali diberikan secara sukarela (seperti laporan arus kas). Jadi, informasi ini dirancang
sebagai sebuah sinyal peringatan awal internal untuk manajemen dan pekerja.
Sebuah laporan keuangan sosial juga diperlukan untuk semua perusahaan dengan
pegawai berjumlah 300 orang atau lebih. Laporan ini menjelaskan, menganalisis, dan
melaporkan masalah-masalah pelatihan, hubungan industri, kondisi kesehatan dan
keselamatan, tingkat gaji dan kepentingan pekerjaan lainnya, dan banyak kondisi tambahan

Standar Akuntansi Jerman-Perancis Page 16


yang berhubungan dengan lingkungan kerja lainnya. Laporan ini diwajibkan bagi
perusahaan-perusahaan pribadi, bukan kelompok gabungan.
Untuk mempermudah anda mengetahui perbedaan dan persamaan sistem akuntansi dari
Negara di atas, perhatikan Tabel berikut ini:

KETERANGAN IFRS PERANCIS JERMAN

Kombinasi Bisnis : Pembelian Pembelian Pembelian


Pembelian Atau
Penyatuan
Good Will Kapitalisasi dan Kapitalisasi dan Kapitalisasi dan
pengujian amortisasi amortisasi
penurunan nilai
Asosiasi Metode ekuitas Metode ekuitas Metode ekuitas
Valuasi Aset Harga perolehan dan Harga perolehan Harga perolehan
harga pasar
Beban Depresiasi Dasar ekonomi Dasar pajak Dasar pajak
Valuasi Persediaan Tidak diizinkan Tidak diizinkan Diizinkan
Lifo
Kemungkinan Rugi Diakui Diakui Diakui
Pinjaman Dana Dikapitalisasi Tidak Dikapitalisasi Tidak Dikapitalisasi
Pajak Tangguhan Diakui Tidak Diakui Tidak Diakui
Simpanan Untuk Tidak Digunakan Digunakan
Menipulasi Laba
 Pernyataan juga dimungkinkan dalam keadaan tertentu, tapi tidak digunakan secara luas.
 Bisa juga dimasukkan ke dalam simpanan.
 Non-amortisasi diizinkan jika ditujukan untuk tinjauan penurunan nilai secara berkala.

e) Perlakuan Khusus Akuntansi


Perusahaan-perusahaan Prancis yang terdaftar mengikuti IFRS dalam laporan keuangan
gabungan mereka, dan perusahaan-perusahaan yang tidak terdaftar juga mempunyai pilihan
ini. Namun, semua perusahaan Prancis harus mengikuti regulasi tetap dari ketentuan pada
tingkat perusahaan pribadi. Akuntansi untuk perusahaan pribadi merupakan dasar hukum
untuk membagikan deviden dan menghitung penghasilan wajib pajak. Di bawah ini akan
diberikan sebuah contoh laporan keuangan dari perusahaan Prancis yang terdaftar. Saint-
Gobain, sebuah perusahaan produk materiel dan kontruksi yang terdaftar di pasar modal Paris
dan pasar modal Eropa lainnya, menjelaskan kebijakan akuntansinya untuk laporan keuangan
gabungan dan terpisah.

Standar Akuntansi Jerman-Perancis Page 17


Aset-aset berwujud biasanya dihitung berdasarkan nilai perolehan. Walaupun revaluasi
diperolehkan, tetap dikenakan pajak sehingga jarang ditemukan dalam praktiknya. Aset-aset
didepresiasikan menurut ketentuan pajak, biasanya dengan menggunakan metode garis lurus
atau saldo menurun. Tambahan depresiasi pajak juga kadang-kadang ada, dalam kasus
jumlah tambahan yang diambil ditunjukkan sebagai beban luar biasa pada laporan laba rugi
dan kredit bersesuaian sebagai pajak yang berhubungan dengan provisi dalam ekuitas.
Persediaan harus dihitung pada nilai terendah atau nilai yang dapat dicapai dengan
menggunakan metode first in, first out (FIFO) atau metode rata-rata tertimbang.
Contoh : Kebijakan Akuntansi Saint-Gobain
Catatan untuk laporan keuangan gabungan
Laporan keuangan gabungan dari Compagnie de Saint-Gobain dan cabang-cabangnya
(bersama “Group”) ini telah disusun sesuai dengan International Financial Reporting
Standars (IFRS), yang digunakan oleh Uni Eropa pada 31 Desember 2005.
Catatan untuk laporan keuangan perusahan induk
Laporan keuangan dari Compagnie de Saint-Gobain telah disusun sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh French Chart of Accounts pada tahun 1999.
Biaya riset dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya, tapi bisa dikapitalisasi
dalam keadaan-keadaan tertentu. Jika dikapitalisasi, biaya riset dan pengembangan haru
diamortisasi kurang dari lima tahun. Aset-aset yang dipinjamkan tidak dikapitalisasi, dan
biaya sewa dibebankan. Kepentingan pensiun dan pengunduran diri biasanya dibebankan
ketika dibayarkan, dan tanggungan masa depan jarang diakui sebagai utang. Kemungkinan
kerugian yang jumlahnya bisa ditentukan dengan akurasi yang pantas juga diakui. Banyak
risiko dan ketidakpastian yang bisa dituliskan, seperti yang berhubungan dengan proses
pengadilan, restrukturisasi, dan asuransi-diri; hal ini memungkinkan adanya kesempatan
untuk merekayasa pendapatan. Adanya hubungan antara catatan perusahaan dan pajak
penghasilan, perusahaan tidak menghitung pajak yang ditangguhkan dalam laporan keuangan
perusahaan pribadi. Simpanan wajib harus diadakan dengan perhitungan 5% dari penghasilan
per tahun hingga simpanannya sesuai dengan 10% modal awal.
Dengan adanya beberapa pengecualian, aturan Prancis mengenai laporan keuangan
gabungan yang mengikuti pendekatan isi pokok laporan kewajaran penyajian daripada
bentuknya. Dua pengecualian tersebut yaitu bahwa utang untuk kepentingan pasca-pekerjaan
tidak harus diakui dan pinjaman keuangan tidak perlu dikapitalisasi. (Dalam kedua kasus,
laporan kewajaran penyajian untuk akrual dan kapitalisasi direkomendasikan, tapi menjadi
pilihan). Pajak-pajak yang ditangguhkan dihitung dengan menggunakan metode kewajiban,

Standar Akuntansi Jerman-Perancis Page 18


dan dipotong ketika pembalikan perbedaan waktu bisa diperkirakan. Metode pembelian
biasanya digunakan untuk menghitung kombinasi bisnis, tapi metode penyatuan boleh
digunakan dalam kondisi tertentu. Goodwill biasanya dikapitalisasi dan diamortisasi ke
dalam pendapatan, tapi tidak ada jangka waktu tertentu periode amortisasi yang
spesifik. Goodwill tidak diperlukan untuk uji penurunan nilai. Gabungan proposional
digunakan untuk usaha bersama dan metode ekuitas digunakan untuk menghitung investasi
dalam entitas non-gabungan di mana pengaruh yang signifikan diuji. Translasi mata uang
asing sesuai dengan IFRS, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Dalam perbandingan pencatatan atau komparatif antara Prancis dan Jerman berikut
perbandingannya sebagai berikut :
KETERANGAN PRANCIS JERMAN
1. Neraca 1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi 2. Laporan Laba Rugi
Laporan yang harus
3. Catatan atas pelaporan 3. Catatan atas pelaporan
dilaporkan
4. Laporan Direktur 4. Laporan Manajemen
5. Laporan Auditor 5. Laporan Auditor

1.Penjelasan pengukuran 1.Menjelaskan tentang


aturan yang digunakan standard dan ukuran yang
(misalnya kebijakan digunakan.
akuntansi) 2.Menjelaskan undang-undang
2.Perlakuan akuntansi untuk yang mengatur standar dan
barang dan mata uang asing. aturan.
3.Laporan perubahan dalam 3.Bagian catatan dalam
asset tetap dan depresiasinya. laporan keuangan biasanya
Fitur Utama Laporan 4. Rincian provisi eksensif khususnya untuk
Keuangan 5. Rincian setiap revaluasi perusahaan-perusahaan besar
6. Laporan utang dan piutang dilihat dari : pengungkapan
menurut waktunya mencakup prinsip-prinsip
7.Daftar anak perusahaan dan akuntansi yang digunakan,
pembagian saham tingkatan dimana pendapatan
8.Jumlah tanggungan pensiun dipengaruhi potongan pajak,
dan kepentingan pengunduran kewajiban pensiun yang tidak
diri lainya diakui, penjualan berdasarkan
9.Rincian pengaruh pajak produk dan pasar geografis,
pada laporan keuangan kewajiban bersyarat yang

Standar Akuntansi Jerman-Perancis Page 19


10.Jumlah rata-rata karyawan tidak diakui, dan jumlah
yang diurutkan menurut pegawai rata-rata.
kategorinya 4.Laporan manajemen
11.Analisis perputaran menjelaskan posisi keuangan
menurut aktivitas dan secara dan perkembangan bisnis
geografis selama tahun tersebut,
peristiwa penting setelah
penyusunan neraca,
perkembangan masa depan
yang diharapkan, dan kegiatan
riset dan pengembangan.

Semua perusahan Perancis Dua bentuk metode pembelian


harus mengikuti regulasi tetap yang diizinkan adalah metode
dari ketentuan pada tingkat nilai Buku dan metode
perusahaan pribadi. Akuntansi revaluasi. Aktiva dan
untuk perusahaan pribadi kewajiban perusahaan yang
merupakan dasar hukum diakuisisi dinilai sebesar nilai
untuk membagikan deviden kini dan jumlah yang tersisah
dan menghitung penghasilan merupakan goodwill.
wajib pajak. Terdapat Goodwill dapat
beberapa pengecualian, aturan disalinghapuskan terhadap
Perancis mengenai laporan cadangan dalam ekuitas atau
Patokan dan Pengukuran
keuangan gabungan yang diamortisasi secara sistematis
Akuntasi mengikuti pendekatan isi selama umur manfaat
pokok laporan kewajaran ekonominya. Hukum tersebut
penyajian daripada bentuknya. menyebutkan periode 4 tahun
Pengecualian tersebut yani sebagai periode amortisasi
bawa utang untuk kepentingan regular, akan tetapi periode
pasca pekerjaan tidak harus hingga 20 tahun masih dapat
diakui dan pinjaman keuangan dierima. Metode ekuitas harus
tidak perlu dikapitalisasi. dapat digunakan untuk
perusahaan yang tidak
konsolidasi dengan
kepemilikan sebesar 20 % atau
lebih.

Standar Akuntansi Jerman-Perancis Page 20


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam pembahasan di atas menunjukkan bahwa mekanisme pengawasan akuntansi dan
laporan keuangan yang paling efektif bagi perusahaan adalah Negara Perancis karena undang
– undang Perancis berisi ketentuan yang ditunjukkan untuk mencegah kebangkrutan (atau
mengurangi akibatnya). Pemikirannya bahwa perusahaan yang memiliki pemahaman yang
baik tentang masalah keuangan internal mereka dan mempersiapkan proyeksi yang aman bisa
menghindari masalah keuangan dengan lebih baik dan surat berharganya dapat
diperjualbelikan di pasar keuangan publik. Dalam setiap negara yang memiliki sebuah
lembaga pengaturan yang memperkuat aturan laporan keuangan dan akuntansi diharuskan
untuk memiliki pasar bursa untuk memperoleh pendapatan bagi negara tersebut dan dapat
menjalin hubungan yang baik bagi setiap negara.

3.2 Saran
Negara harus memiliki sebuah lembaga pengaturan yang dapat memperkuat lembaga
keuangan dan akuntansi hal ini dikarenakan untuk mengatur semua peraturan yang ada di
negara tersebut agar berjalan dengan baik dan lancar.

Standar Akuntansi Jerman-Perancis Page 21


Daftar Pustaka

D.S. Choi, Frederick. Gary K. Meck. 2012. International Accounting. Edisi 6. Jakarta:
Salemba Empat
http://odeliajulita.blogspot.com/2014/05/sistem-akuntansi-di-negara-jerman-tugas.html
https://antonhartokencono.wordpress.com/2014/06/10/sistem-akuntansi-negara-perancis/
http://nurfaizahdivia.blogspot.com/2016/10/sejarah-perkembangan-akuntansi.html?m=1
http://indrinovy.blogspot.com/2014/05/standar-akuntansi-di-jerman.html
https://riyanikusuma.wordpress.com/2014/03/20/persamaan-dan-perbedaan-sistem-akuntansi-
dari-negara-perancis-jerman-republik-ceko-belanda-dan-inggris/

Standar Akuntansi Jerman-Perancis Page 22

Anda mungkin juga menyukai