PENDAHULUAN
1.4 TUJUAN
Tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui lebih dekat mengenai akuntansi dalam beberapa negara.
2) Untuk mengetahui perbedaan standar akuntansi yang diterapkan dalam
beberapa negara.
1.5 MANFAAT
Manfaat dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1) Memberikan informasi mengenai standar akuntansi dalam beberapa negara.
2) Memberikan informasi mengenai perbedaan standar akuntansi yang diterapkan
dalam beberapa negara.
b) Badan Akuntansi
Sebelum tahun 1998, Jerman tidak memiliki fungsi penetapan standar akuntansi
keuangan sebagaimana yang dipahami di negara – negara berbahasa inggris. Undang-undang
tentang pengendalian dan transaparasi tahun 1998 (KonTraG) memperkenalkan keharusan
bagi Kementrian Kehakiman untuk mengakui badan swasta yang menetapkan standar
nasional untuk memenuhi tujuan berikut:
1) Mengembangkan rekomendasi atas penerapan standar akuntansi dalam laporan
keuangan konsolidasi
2) Memberikan nasehat kepada kementrian kehakiman atas legislasi akuntansi yang baru
3) Mewakili Jerman atas organisasi akuntansi internasional seperti IASB
Komite Standar Akuntansi jerman (GASC) atau Deutsches Rechnungsleguns Stanndard
Committee (DRSC) didirikan tidak lama saat itu dan langsung diakui oleh kementrian standar
di Jerman. GASC membawahi Badan Standar Akuntansi Jerman (GASB) yang melakukan
pekerjaan teknis dan mengeluarkan standar akuntansi.
Penting untuk dingat bahwa standar GASC adalah rekomendasi wajib yang hanya
berlaku untuk laporan keuangan konsolidasi. Sejak berdirinya, GASB telah mengeluarkan
c) Standar Akuntansi
Sistem penyusunan standar akuntansi Jerman secara umum sama dengan sistem yang
digunakan di Inggris dan Amerika Serikat, dan sama dengan IASB. Namun penting unutk
menekankan bahwa standar GASB merupakan rekomendasi otoriter yang hanya berlaku
untuk laporan keuangan gabungan. Standar tersebut tidak membatasi atau mengubah
persyaratan German Commercial Code (HGB) yang berisi::
• Memungkinkan perusahaan yang mengeluarkan ekuitas atau utang pada pasar modal
resmi untuk menggunakan prinsip akuntansi internasional dalam laporan keuangan gabungan
mereka.
• Memungkinkan adanya penetapan perusahaan sector swasta untuk menyusun standar
akuntansi bagi laporan keuangan gabungan.
GASB diciptakan untuk mengembangkan susunan standar Jerman yang sesuai dengan
standar akuntansi internasional. Semenjak pendiriannnya, GASB telah mengeluarkan German
Accounitng Standards (GAS) pada masalah-masalah seperti laporan arus kas, laporan
segmen, pajak-pajak yang ditangguhkan, dan strategi baru yang menyejajarkan program
kerjanya dengan upaya IASB untuk mencapai sebuah pemusatan standar akuntansi global.
b) Badan Akuntansi
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Prancis:
Counseil National de la Comptabilitie, atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
Comite de la Reglementation Comptable, atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
Autorite des Marches Financiers, atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
Ordre des Experts-Comptables, atau OEC (Institut Akuntan Publik)
Compagnie Nationale des Commissaires aux Comptes, atau CNCC (Institut Nasional
Undang-Undang Auditor)
CNC terdiri dari 58 anggota yang mewakili profesi akuntansi, pegawai sipil, dan atasan,
persatuan dagang, dan kelompok-kelompok sektor swasta lainnya. Tergabung dengan
Kementerian Ekonomi dan Keuangan, CNC mengeluarkan peraturan dan rekomendasi pada
masalah-masalah akuntansi dan memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjalankan
peraturan ersebut. CNC mengkonsultasikan masalah-masalah akuntansi yang memerlukan
regulasi, tapi tidak memiliki kekuatan pengaturan atau pelaksanaan. Sebagian besar pekerjaan
teknis CNC dilakukan oleh komite atau staf anggota CNC. Sebuah Urgent Issues Committee
tergabung dalam CNC untuk menyelesaikan masalah-masalah akuntansi yang memerlukan
resolusi yang cepat. Penunjukan dalam CNC sangat bergengsi, dan rekomendasinya sangat
berbobot.
Oleh karena kebutuhan akan cara penyediaan otoritas pengaturan yang luwes dan cepat
untuk standar akuntansi, CRC didirikan pada tahun 1998. CRC mengubah peraturan dan
c) Standar Akuntansi
Kerangka konseptual akuntansi pemerintahan Perancis yang baru (Moderfie, 2004, pp.
5-18) disusun dalam rangka untuk meminimalkan kesulitan yang dihadapi dalam menerapkan
model akuntansi bisnis kedalam sektor publik. Mengikuti pandangan dinamis, kerangka
konseptual akuntansi pemerintahan Perancis menekankan kebutuhan untuk menandingkan
expenses (”charge”) dan kontribusi dalam penyusunan sistem akuntansi sebagai suatu alat
untuk mengatur dan menginterprestasikan aktivitas pemerintahan. Konsep ini merujuk pada
prinsip going concern dan accrual basis. Namun demikian kerangka konseptual akuntansi
pemerintahan Perancis juga menyatakan bahwa laporan keuangan pemerintahan harus
menunjukkan suatu nilai dan posisi keuangan yang secara sah menjadi hak milik pemerintah
dan dapat dipertanggungjawabkan. Nilai bersih dalam kekayaan pemerintah ditentukan oleh
hak dan hutang pemerintah yang diakui sebagai asset dan kewajiban. Dalam jurnalnya yang
berjudul “should business and non-business accounting be different? A comparative
perspective applied to the new French govermental accounting standards”, Dr. Yuri Biondi
(Cnrs and Cnam) menganalisis kerangka konseptual akuntansi pemerintahan Perancis melalui
d) Laporan Keuangan
Perusahaan Prancis harus melaporkan hal-hal berikut:
Neraca
Laporan laba rugi
Catatan atas laporan keuangan
Laporan direktur
Laporan auditor
Laporan keuangan dari semua perusahaan dan perusahaan kewajiban terbatas lainnya di
atas ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan-perusahaan besar juga harus mempersiapkan
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pencegahan kebangkrutan bisnis dan sebuah
laporan sosial, yang keduanya merupakan ciri khas Prancis. Tidak ada persyaratan untuk
laporan perubahan dalam posisi keuangan atau laporan arus kas. Namun, CNC
merekomendasikan sebuah laporan arus kas, dan hampir semua perusahaan besat Prancis
menyertakannya. Perusahaan pribadi dan laporan gabungan sama-sama diwajibkan, tapi
kelompok usaha kecil dibebaskan dari persyaratan gabungan. Code de Commerce
memperbolehkan adanya laporan keuangan yang disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan
kecil menengah.
Untuk memberikan tinjauan yang baik dan benar (image fidele), laporan keuangan
harus disiapkan sesuai dengan legislasi (regularite) dan dengan keyakinan yang baik
(sincerite). Fitur signifikan dalam laporan keuangan Prancis adalah persyaratan untuk
penulisan catatan kaki yang ekstensif dan rinci, termasuk hal-hal berikut:
Penjelasan pengukuran aturan yang digunakan (misalnya kebijakan akuntansi)
Perlakuan akuntansi untuk barang dengan mata uang asing
Laporan perubahan dalam aset tetap dan depresiasinya
Rincian provisi
Rincian setiap revaluasi
Laporan utang dan piutang menurut waktunya
Dalam perbandingan pencatatan atau komparatif antara Prancis dan Jerman berikut
perbandingannya sebagai berikut :
KETERANGAN PRANCIS JERMAN
1. Neraca 1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi 2. Laporan Laba Rugi
Laporan yang harus
3. Catatan atas pelaporan 3. Catatan atas pelaporan
dilaporkan
4. Laporan Direktur 4. Laporan Manajemen
5. Laporan Auditor 5. Laporan Auditor
3.1 Kesimpulan
Dalam pembahasan di atas menunjukkan bahwa mekanisme pengawasan akuntansi dan
laporan keuangan yang paling efektif bagi perusahaan adalah Negara Perancis karena undang
– undang Perancis berisi ketentuan yang ditunjukkan untuk mencegah kebangkrutan (atau
mengurangi akibatnya). Pemikirannya bahwa perusahaan yang memiliki pemahaman yang
baik tentang masalah keuangan internal mereka dan mempersiapkan proyeksi yang aman bisa
menghindari masalah keuangan dengan lebih baik dan surat berharganya dapat
diperjualbelikan di pasar keuangan publik. Dalam setiap negara yang memiliki sebuah
lembaga pengaturan yang memperkuat aturan laporan keuangan dan akuntansi diharuskan
untuk memiliki pasar bursa untuk memperoleh pendapatan bagi negara tersebut dan dapat
menjalin hubungan yang baik bagi setiap negara.
3.2 Saran
Negara harus memiliki sebuah lembaga pengaturan yang dapat memperkuat lembaga
keuangan dan akuntansi hal ini dikarenakan untuk mengatur semua peraturan yang ada di
negara tersebut agar berjalan dengan baik dan lancar.
D.S. Choi, Frederick. Gary K. Meck. 2012. International Accounting. Edisi 6. Jakarta:
Salemba Empat
http://odeliajulita.blogspot.com/2014/05/sistem-akuntansi-di-negara-jerman-tugas.html
https://antonhartokencono.wordpress.com/2014/06/10/sistem-akuntansi-negara-perancis/
http://nurfaizahdivia.blogspot.com/2016/10/sejarah-perkembangan-akuntansi.html?m=1
http://indrinovy.blogspot.com/2014/05/standar-akuntansi-di-jerman.html
https://riyanikusuma.wordpress.com/2014/03/20/persamaan-dan-perbedaan-sistem-akuntansi-
dari-negara-perancis-jerman-republik-ceko-belanda-dan-inggris/