Anda di halaman 1dari 37

PELAPORAN KEUANGAN &

PERUBAHAN HARGA

RACHMA ZANNATI, SE., M.Si


KONTEN :
 Pengertian Perubahan Harga

 Laporan Keuangan yang memiliki potensi unutk menyesatkan selama


periode perubahan harga

 Memahami Istilah-istilah Akuntansi Inflasi

 Memahami pengaruh penyesuaian harga terhadap laporan keuangan

 Menentukan perbedaan Model Akuntansi Biaya terkini dan


konvensional

 Akuntansi Inflasi di AS, Inggris, dan Brasil

 Pelaporan Keuangan dalam perekonomian hiperinflasi

 Manakah yang lebih baik, dollar ($) konstan atau biaya kini yang
lebih baik untuk mengukur pengaruh inflasi

 Definisi Double Dip (penurunan ganda) dan cara penanganannya.


DEFINISI PERUBAHAN HARGA
Untuk memahami istilah perubahan harga (changing prices), berikut
istilah yg digunakan:
Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata
harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami
perubahan. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut sebagai inflasi
(inflation), sedangkan penurunan harga disebut sebagai deflasi
(deflation).
Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga
barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam
permintaan dan penawaran. Tingkat harga yang stabil menjadi prioritas
nasional bagi banyak negara di dunia. Meskipun perubahan harga
terjadi diseluruh dunia, pengaruh terhadap pelaporan bisnis dan
keuangan berbeda-beda dari satu negara ke negara lain.
LAPORAN KEUANGAN DAPAT MEMILIKI POTENSI UNTUK
MENYESATKAN SELAMA PERIODE PERUBAHAN HARGA

Ketidak akuratan pengukuran ini mendistorsi :

1. proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri


waktu historis

2. anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja

3. data kinerja yang tidak dapat mengisolasi


pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan
Definisi & Beberapa Istilah Akuntansi
Inflasi
 Current cost adjustment (penyesuaian biaya kini).
 General purchasing power equivalents (ekuivalen daya beli umum).
 Historical cost-constant currency (mata uang konstan biaya
historis).
 Inflation (inflasi).
 Monetary asset (aktiva moneter).
 Parity adjustment (penyesuaian paritas).
 Price index (indeks harga).
 Purchasing power (daya beli).
 Reporting currency (mata uang pelaporan).
 Specific price change (perubahan harga khusus).
Laba yang dinilai lebih pada
gilirannya akan menyebabkan :

 Kenaikan dalam proporsi pajak

 Permintaan dividen lebih banyak dari pemegang saham

 Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja

 Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah (seperti

pengenaan pajak keuntungan yang sangat besar).


Dalam periode inflasi, pendapatan umumnya dinyatakan
dalam mata uang dengan daya beli umum yang lebih
rendah (yaitu daya beli periode kini), yang kemudian
diterapkan terhadap beban terkait. Prosedur akuntansi
yang konvesional juga mengabaikan keuntungan dan
kerugian daya beli yang timbul dari kepemilikan kas
(ekuivalennya) selama periode inflasi

Meskipun laju inflasi melambat, akuntansi perubahan


harga tetap berguna karena efek kumulatif inflasi yang
rendah dalam beberapa waktu dapat signifikan. Pengaruh
distorsi inflasi masa lalu dapat juga bertahan selama
bertahun-tahun, mengingat umur sebahagian besar aktiva
yg relatif panjang.
Mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit
berguna dilakukan karena :

 Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada


transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu
perusahaan.

 Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh perubahan


harga bergantung pada pemahaman yang akurat atas
masalah tersebut.

 Laporan dari para manajer mengenai permasalahan


yang disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah
dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan
informasi keuangan yang membahas masalah-masalah
tersebut.
JENIS PENYESUAIAN INFLASI
1. Penyesuaian tingkat harga umum (daya beli
konstan biaya historis).
 Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat
harga umum disebut mata uang konstan biaya historis.
 Jumlah mata uang yang belum disesuaikan disebut mata uang nominal.

Indeks Harga
 Perubahan tingkat harga umum biasanya diukur dengan
tingkat harga.
 Suatu indeks harga adalah rasio biaya.
Penggunaan Indeks Harga

 Angka indeks harga digunakan untuk mentranslasikan jumlah


uang yang dibayarkan selama periode terdahulu menjadi
ekuivalen daya beli pada akhir periode.

 Angka – angka tingkat harga yang telah disesuaikan tidak


mewakili biaya kini pos-pos yang dimaksud atau angka-angka
tersebut masih merupakan biaya historis, angka – angka biaya
historis hanya disajikan ulang dalam unit pengukuran yang baru
– daya beli umum pada akhir periode.
Objek Penyesuaian Tingkat Harga Umum
 Secara tradisonal, laba merupakan bagian dari kekayaan
perusahaan yang dapat ditarik oleh perusahaan selama suatu
periode akuntansi tanpa mengurangi kekayaannya hingga
berada dibawah posisi awal.
 Akuntansi konvesional mengukur laba sebagai jumlah
maksimum yang dapat ditarik dari perusahaan tanpa
mengurangi jumlah uang yang menjadi modal awalnya.
 Selama inflasi, perusahaan akan mengalami perubahan
kekayaan yang tidak berkaitan dengan kegiatan operasinya
yg biasanya perubahan ini muncul dari aktiva atau kewajiban
moneter.
2. Penyesuaian Biaya Kini (Current Cost
Accounting).

 Aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan biaya


historis.

 Laba adalah jumlah yang dapat didistribusikan oleh


perusahaan suatu periode namun tetap dapat
mempertahankan kapasitas produktif dan modal fisik
perusahaan.

Satu cara untuk mempertahankan modal adalah dengan


menyesuaikan posisi aktiva bersih awal perusahaan (yang
menggunakan indeks harga spesifik yang tepat atau penentuan
harga langsung) untuk mencerminkan perubahan dalamekuivalen
biaya kini aktiva selama periode berjalan.
Current Cost Accounting.

 Metode ini memandang laba sebagai jumlah


sumberdaya yang dapat didistribusi selama
periode tertentu, dengan mengabaikan
pertimbangan pajak, dan pada saat yang sama
mempertahankan kapasitas produktif atau modal
fisik perusahaan.
SUDUT PANDANG INTERNASIONAL
TERHADAP AKUNTANSI INFLASI
Amerika Serikat

 Pada tahun 1970, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar


Akuntansi Keuangan (Statement of Financial Accounting
Standards-SFAS) No. 33 Berjudul ”Pelaporan Keuangan
dan Perubahan Harga”, pernyataan ini mengharuskan
perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan
aktiva tetap yang bernilai lebih dari $125 juta atau total
aktiva lebih dari $1 miliar,untuk selama lima tahun
mencoba melakukan pengungkapan daya beli konstan biaya
historis dan daya beli konstan biaya kini.
Amerika Serikat
 FASB menerbitkan panduan (SFAS 89) untuk membantu
perusahaan yang melaporkan pengaruh pernyataan atas
harga yang berubah
 Perusahaan pelapor didorong untuk mengungkapkan
informasi berikut untuk 5 tahun terakhir :
 Penjualan bersih dan pendapatan operasi lainnya
 Laba dari operasi yang berjalan berdasarkan dasar biaya kini
 Keuntungan atau kerugian daya beli (moneter) atas pos-pos
moneter bersih
 Kenaikan atau penurunan dalam biaya kini atau jumlah yang dapat
dipulihkan (jumlah kas bersih yang diperkirakan akan dapat
dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan) yang lebih rendah
dari persediaan atau aktiva tetap, bersih dari inflasi (perubahan
tingkat harga umum).
 Setiap agregat penyesuaian translasi mata uang asing, berdasarkan
biya kini, yang timbul dari proses konsolidasi.
Lanjutan
 Aktiva bersih pada akhir tahun menurut dasar biaya kini
 Laba per saham (dari operasi berjalan) menurut dasar biaya kini.
 Dividen per saham biasa
 Harga pasar akhir tahun per lembar saham biasa
 Tingkat Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index-CPI) yang
digunakan untuk mengukur laba dari operasi berjalan.

Untuk meningkatkan daya banding data


tersebut,informasi dapat disajikan dalam :
 Ekuivalen daya beli rata-rata (atau akhir tahun), atau
 Dollar periode dasar (1967) yang digunakan dalam
menghitung CPI.
Metodologi Penyajian Ulang untuk Operasi Luar Negeri

Penyesuaian Biaya Kini

Mata uang fungsional Mata uang fungsional


adalah dolar adalah mata uang lokal

Translasikan ke dalam $, Sajikan ulang untuk GPL


lalu sajikan ulang asing, lalu translasikan
untuk GPL AS ke dalam $

Translasikan ke dalam $
lalu sajikan ulang
untuk GPL AS
Inggris
 Komite Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard
Commitee-ASC) menerbitkan Pernyataan Standar Praktik
Akuntansi 16 (Statement of Standards Accounting
Practice-SSAP 16), ”Akuntansi Biaya Kini” untuk masa
percobaan 3 tahun pada bulan maret 1980.
 SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini untuk
pelaporan eksternal
 laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan
laba rugi dan neraca biaya kini, beserta catatan
penjelasan
Standar di Inggris memperbolehkan tiga
pilihan pelaporan :
1. Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan
keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya
historis

2. Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan


keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini

3. Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya


akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang

memadai.
Akuntansi Inflasi (Inggris)
SSAP 16
 Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan
dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.

 Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan


keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.

 Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya


akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang
memadai.

 Penyesuaian modal kerja moneter (Monetary Working


Capital Adjustment – MWCA)

 Mekanisme penyesuaian.
Dalam perlakuan keuntungan dan kerugian terkait dengan pos-
pos moneter SSAP 16 mengharuskan dua angka, yang keduanya
mencerminkan pengaruh perubahan harga spesifik, yaitu :

 Penyesuaian modal kerja moneter (Monetary Working


Capital Adjustment-MWCA), mengakui pengaruh
perubahan harga khusus terhadap total jumlah modal
kerja yang digunakan oleh perusahaan dalam
operasainya.
 Mekanisme penyesuaian, memungkinkan pengaruh
perubahan harga spesifik terhadap aktiva non moneter
perusahaan (seperti depresiasi, harga pokok penjualan,
dan modal kerja moneter). Mekanisme penyesuaian
mengakui bahwa laporan laba rugi tidak memerlukan
biaya penggantian tambahan aktiva operasi sejauh
aktiva tersebut didanai melalui utang
Brasil
Akuntansi inflasi yang direkomendasikan di
Brasil mencerminkan dua kelompok pilihan
pelaporan, yaitu :
 Hukum Perusahaan Brasil
menyajikan ulang akun-akun aktiva permanen dan ekuitas
pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang
diakui oleh pemerintah federal untuk mengukur devaluasi
mata uang lokal
 Komisi Pengawas Pasar Modal Brasil
mewajibkan metode akuntansi untuk perusahaan-
perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di depan
publik harus mengukur ulang seluruh transaksi yang
terjadi dalam suatu periode dengan menggunakan mata
uang fungsionalnya.
Akuntansi Inflasi (Brasil)
Hukum Perusahaan Brasil
 Indeks tingkat harga umum yang berlaku mengubah unit daya beli umum
menjadi unit mata uang lokal nominal.
 Persediaan dikategorikan sebagai aktiva nonmoneter dan diukur ulang
dengan menggunakan mata uang fungsional.
 Pos-pos moneter yang tidak dikenakan bunga dengan masa jatuh tempo yang
melebihi 90 hari didiskontokan menjadi nilai kini untuk mengalokasikan
keuntungan dan kerugian inflasi yang terjadi ke dalam periode akuntansi
yang memadai (contoh, diskonto terhadap piutang usaha diperlakukan
sebagai pengurangan penjualan, diskonto atas utang usaha mengurangi
pembelian, dan sebagainya).
 Penyesuaian neraca direklasifikasikan juga ke dalam pos-pos terkait dalam
laporan laba rugi (sebagai contoh, penyesuaian neraca atas piutang usaha
direklasifikasikan sebagai pengurangan penjualan).
Pada akhir periode, indeks tingkat harga umum yang
berlaku mengubah unit daya beli umum menjadi unit mata
uang lokal nominal. Juga :

Persediaan dikategorikan sebagai aktiva non


moneter dan diukur ulang dengan menggunakan
mata uang fungsional
Pos-pos moneter yang tidak dikenakan bunga
dengan masa jatuh tempo yang melebihi 90
hari didiskontokan menjadi nilai kini untuk
mengalokasikan keuntungan dan kerugian inflasi
yang terjadi ke dalam periode akuntansi yang
memadai
Penyesuaian neraca direklasifikasikan juga ke
dalam pos-pos terkait dalam laporan laba rugi
BADAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL

Secara khusus, laporan keuangan suatu perusahaan


yang melakukan pelaporan dalam mata uang perekonomian
hiperinflasi,apakah didasarkan pada kerangka penilaian
biaya historis atau biaya kini,harus disajikan ulang sesuai
dengan daya beli konstan pada tanggal neraca.

Keuntungan atau kerugian daya beli yang terkait


dengan posisi kewajiban atau aktiva moneter bersih
dimasukan ke dalam laba kini.
Perusahaan yang melakukan pelaporan
juga harus mengungkapkan:
1. Fakta bahwa penyajian ulang untuk perubahan dalam daya
beli unit pengukuran telah dilakukan.
2. Kerangka dasar penilaian aktiva yang digunakan dalam
laporan keuangan utama (yaitu penilaian biaya historis
atau biaya kini).
3. Identitas dan tingkat indeks harga pada tanggal
neraca,beserta dengan perubahannya selama periode
pelaporan.
4. Keuntungan atau kerugian moneter bersih selama periode
tersebut.
Keuntungan dan Kerugian Inflasi
Di Amerika Serikat Keuntungan dan kerugian pos-pos moneter
ditentukan dengan menyajikan ulang dalam dolar konstan, saldo awal
dan akhir, serta transakasi dalam,seluruh aktiva dan kewajiban
moneter (termasuk utang jangka panjang). Angka yang dihasilkan
diungkapkan sebagai pos terpisah.
Di Inggris , keuntungan dan kerugian pos-pos moneter
dipisahkan menjadi modal kerja moneter dan mekanisme penyesuaian.
Kedua angka tersebut ditentukan melalui perubahan harga khusus.
Mekanisme penyesuaian mengindikasikan manfaat (atau biaya) kepada
para pemegang saham yang berasal dari pembiayaan utama selama
suatu periode perubahan harga. Angka-angka ini ditambahkan atas
(dikurangi dari) laba operasi biaya kini untuk menghasilkan ukuran
kemakmuran yang dapat dihapuskan,yang disebut sebagai “Laba Biaya
Kini Teratribusi Kepada Pemegang Saham”.
Tujuan akuntansi inflasi adalah untuk mengukur kinerja suatu
perusahaan dan memungkinkan setiap orang yang tertarik untuk
mengukur jumlah,waktu,dan kemungkinan arus kas masa depan. Suatu
perusahaan dapat mengukur penguasaannya terhadap barang dan jasa
tertentu dengan menggunakan indeks untuk mengukur keruntungan dan
kerugian moneter.
Keuntungan dan Kerugian Kepemilikan

Akuntansi untuk biaya kini membagi total laba menjadi dua


bagian:

(1) laba operasi (perbedaan antara pendapatan kini dan biaya kini
sumber daya yang dikonsumsi) dan

(2) keuntungan yang belum direalisasi yang timbul dari kepemilikan


aktiva nonmoneter dengan nilai pengganti yang meningkat
bersamaan dengan inflasi.
 Kenaikan dalam biaya penggantian aktiva operasi (yaitu
proyeksi arus kas keluar yang lebih tinggi untuk mengganti
peralatan) bukanlah suatu keuntungan,baik itu direalisasi
atau tidak. Apabila laba berbasis biaya kini mengukur
perkiraan kekayaan perusahaan yang dapat digunakan,maka
perubahan biaya kini persediaan,aktiva tetap dan aktiva
operasi lainnya merupakan revaluasi ekuitas pemilik,yang
adalah bagian dari laba yang harus disimpan oleh
perusahaan untuk mempertahankan modal fisiknya
(kapasitas produktifnya).

 Aktiva yang dimiliki untuk spekulasi, seperti lahan kosong


atau surat berharga yang dapat dipasarkan,tidak perlu
diganti untuk mempertahankan kapasitas produktif. Dengan
demikian, jika penyesuaian biaya kini mencakup pos-pos
ini,kenaikan atau penurunan ekuivalen biaya (nilai) kininya
(hingga sebesar nilai yang dapat direalisasikan) harus
dinyatakan langsung dalam laba.
Akuntansi untuk Inflasi di Luar Negeri
FAS 89, yang mendorong (dan bukan lagi mengharuskan)
perusahaan untuk memperhitungkan perubahan harga,
masih meninggalkan permasalahan yang masih belum
terselesaikan dalam dua tingkatan
1. perusahaan mungkin terus mempertahankan nilai aktiva
nonmoneter berdasarkan biaya historisnya (disajikan
ulang untuk perubahan tingkat harga umum) atau
menyajikan ulang berdasarkan ekuivalen biaya kini.

2. perusahan yang memilih untuk menyediakan data biaya


kini tambahan atas operasi luar negeri memiliki dua
metode pilihan dalam mentranslasikan dan menyajikan
ulang akun-akun luar negeri dalam dolar AS.
 Investor memerlukan laporan keuangan yang disesuaikan dengan
tingkat harga spesifik dan bukan tingkat harga umum. Karena
penyesuaian tingkat harga spesifik (model biaya kini yang kita
gunakan) menentukan jumlah maksimum yang dpat dibayarkan oleh
perusahaan sebagai dividen (kekayaan yang dapat dibagikan) tanpa
mengurangi kapasitas produktifnya.

 Menyajikan ulang baik akun-akun perusahaan luar negeri dan


domestik menjadi ekuivalen harga kini akan menghasilkan informasi
yang relevan dengan keputusan. Informasi ini memberikan
kesempatan kepada investor untuk memperoleh informasi sebanyak
mungkin yang menyangkut dividen masa depan.
Menghindari Kejatuhan Ganda
 Pada saat menyajikan ulang akun-akun luar negeri terhadap inflasi di luar
negeri, seseorang harus berhati-hati untuk menghindari apa yang disebut
sebagai kejatuhan ganda. Masalah ini muncul karena inflasi lokal langsung
berpengaruh terhadap kurs yang digunakan dalam translasi.

 Penyesuaian inflasi terhadap harga pokok penjualan atau beban depresiasi


dimaksudkan untuk mengurangi basarnya laba “sebagaimana yang dilaporkan”
untuk menghindari penilaian lebih laba bersih. Namun demikian,karena
pengaruh hubungan terbalik antara inflasi lokal dan nilai mata uang,perubahan
kurs valuta asing di antara laporan keuangan yang berurutan,yang umumnya
disebabkan oleh inflasi, menyebabkan timbulnya sebagian pengaruh inflasi
terhadap hasil operasi perusahaan “sebagaimana yang dilaporkan”. Untuk
menghindari proses penyesuaian terhadap pengaruh inflsi sebanyak dua kali,
penyesuaian inflasi harus memperhitungkan kerugian translasi yang sudah
tercermin dalam hasil “sebagaimana yang dilaporkan” dari suatu perusahaan.
TUGAS 1 :

 Uraikan secara singkat penjelasan tentang

pengertian dan hal-hal yang terkait dengan

Istilah-Istilah Akuntansi Inflasi


TUGAS 2 :

Isu-isu Mengenal Inflasi

 Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih


baik mengukur pengaruh inflasi

 Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan


kerugian inflasi,

 Akuntansi inflasi luar negeri,

 Menghindari fenomena kejatuhan ganda.


TUGAS 3 :

Jenis Penyesuaian Inflasi

 Penyesuaian Tingkat Harga Umum (General Price Index


Accounting)
 Penyesuaian Biaya Kini (Current Value Accounting)

Klasifikasi Akun untuk Akuntansi Inflasi:


 Rekening Moneter
 Rekening Nonmoneter.
TUGAS 4:

Sudut Pandang Internasional terhadap


Akuntansi Inflasi

 Amerika Serikat

 Inggris

 Brazil

 Badan Standar Akuntansi Internasional.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai