REDOKS
berdasarkan konsep
terdiri atas
terdiri atas
terdiri atas Kenaikan BO
merupakan
terdiri atas
Penurunan BO
merupakan
terdiri atas Penangkapan elektron
merupakan
Pelepasan elektron
merupakan
Penangkapan hidrogen
merupakan
Pelepasan hidrogen zat yang
mengalaminya
disebut
merupakan
Pengikatan oksigen
merupakan
Pelepasan oksigen
zat yang
mengalaminya
Reduktor disebut
Oksidator
1
A. DESKRIPSI SINGKAT
2
B. KOMPETENSI INTI
KI 4: Kompetensi keterampilan: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode
sesuai kaidah keilmuan.
C. KOMPETENSI DASAR
D. INDIKATOR
3
E. TUJUAN PEMBELAJARAN
4
Elektrokimia adalah cabang ilmu yang berkenaan dengan interkonversi energi listrik
dan energi kimia. Proses elektrokimia adalah reaksi redoks (oksidasi-reduksi) di mana dalam
reaksi ini energi yang dilepas oleh reaksi spontan diubah menjadi listrik atau di mana energi
listrik digunakan agar reaksi yang nonspontan bisa terjadi. Oksidasi-reduksi adalah suatu
reaksi kimia dimana bilangan oksidasi dari suatu unsur atau radikal mengalami peningkatan
ketika unsur yang lain bilangan oksidasinya menurun.
(Chang, 2004)
Pada awalnya, konsep reaksi reduksi dan oksidasi (redoks) terbatas pada reaksi
yang melibatkan pelepasan dan pengikatan oksigen.
Reaksi oksidasi merupakan reaksi pengikatan oksigen oleh suatu zat, contohnya:
C(s) + O2 (g) CO2 (g)
1
H2(g) + 2 O2 (g) H2O (l)
Reaksi reduksi merupakan reaksi pelepasan oksigen oleh suatu zat, contohnya:
1
HgO(s) Hg (l) + 2 O2 (g)
Konsep Reaksi Oksidasi dan Reduksi Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Oksigen
Pengikatan dan pelepasan oksigen adalah konsep awal pada definisi reaksi redoks.
Hal ini didasarkan pada kemampuan gas oksigen untuk bereaksi dengan berbagai unsur
membentuk suatu oksida.
Konsep reaksi reduksi dan oksidasi berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen
ternyata kurang universal karena reaksi kimia tidak hanya melibatkan oksigen saja.
Misalnya, reaksi antara gas klrorin dengan logam natrium membentuk natrium klorida.
1
Na(s) + 2 Cl2 (g) NaCl(s)
5
1
Na(s) + 2 Cl2 (g) NaCl(s)
(Muctharidi, 2009)
Contoh Soal
a. Nyatakan apakah reaksi di bawah ini termasuk reaksi oksidasi atau reaksi reduksi
berdasarkan penggabungan dan pelepasan oksigen!
4Fe(s) + 3O2(g) → 2Fe2O3(s)
Pembahasan:
Pada reaksi diatas termasuk reaksi oksidasi, yaitu penggabungan oksigen dengan cara
mengikat oksigen menjadi besi oksida.
b. Nyatakan apakah reaksi di bawah ini termasuk reaksi oksidasi atau reaksi reduksi
berdasarkan penggabungan dan pelepasan oksigen!
2Fe2O3(s) + 3C(s) → 4Fe(s) + 3CO2(g)
Pembahasan:
Pada reaksi diatas termasuk reaksi reduksi, yaitu pelepasan oksigen, pada Fe2O3 atom
Fe mengikat 3 buah atom oksigen pada senyawanya kemudian setelah direaksikan
dengan karbon, oksigen dilepaskan menghasilkan logam besi murni (Fe).
6
UJI KOMPETENSI
Tentukan reaksi-reaksi dibawah ini termasuk reaksi oksidasi dan reaksi reduksi
berdasarkan pelepasan dan penggabungan oksigen.
a. C + O2 → CO2
b. Ag2O(s) + C(s) → 2Ag(s) + CO(g)
c. 2K + O2 → 2K2O
d. Cu2O + H2 → 2Cu + H2O
Contoh oksidasi:
Na(s) → Na+(aq) + e-
Mg(s)→ Mg2+(aq) + 2e-
Fe2+(aq) →Fe3+(aq)+ e-
Contoh reduksi:
Br2(l) + 2e-→ 2Br-(aq)
Sn4+(aq)+2e- → Sn2+(aq)
(Sukardjo, 2016)
Pelepasan dan penangkapan elektron terjadi secara simultan, artinya jika suatu
spesi melepas elektron berarti ada spesi lain yang menyerapnya. Hal itu berarti setiap
oksidasi disertai reduksi. Reaksi yang melibatkan oksidasi-reduksi selanjutnya disebut
reaksi redoks. Reaksi oksidasi dan reduksi saja disebut setengah reaksi.
Zat yang mengalami oksidasi (melepas e-) sehingga menyebabkan zat lain
tereduksi (menerima e-) disebut reduktor. Sedangkan zat yang mengalami reduksi
7
(menerima e-) sehingga menyebabkan zat lain teroksidasi (melepas e-) disebut
oksidator.
Contoh Soal
Tuliskan reaksi pembentukan senyawa Na2O berdasarkan konsep serah terima elektron
Pembahasan:
Na akan melepaskan elektronnya untuk membentuk ion positif (Na+).
Na(s) → Na+(aq) + e-………………………… pers 1
Elektron yang dilepas oleh Na diterima oleh oksigen untuk membentuk ion negatif
(O2-).
O2(g) + 4e- → 2O2-…………………………..pers 2
Agar jumlah elektronnya setara, maka pada persamaan 1 dikalikan dengan faktor 4.
Kemudian ion Na+ dan O2- membentuk 2NaO. Sehingga secara lengkap reaksinya
adalah
4Na(s) + O2(g) → 2Na2O (s)
UJI KOMPETENSI
Tentukan apakah terjadi serah-terima elektron dalam reaksi-reaksi berikut ini. Dengan
kata lain, apakah terjadi reaksi redoks atau tidak terjadi reaksi redoks.
Reaksi redoks yang sukar dijelaskan dengan konsep pelepasan dan pengikatan
oksigen serta konsep transfer elektron dapat dengan mudah dijelaskan menggunakan
konsep perubahan bilangan oksidasi. Reaksi oksidasi adalah reaksi yang disertai
dengan kenaikan bilangan oksidasi sedangkan reaksi reduksi adalah reaksi yang disertai
dengan penurunan bilangan oksidasi.
8
Oksidasi : kenaikan biloks
Reduksi : penurunan biloks
1
Contoh: Reaksi : H2(g) + O2(g) → H2O(l)
2
1
H2(g) + O2(g) H2O(l)
2
0 0 +1 -2
reduksi
oksidasi
UJI KOMPETENSI
Apakah reaksi-reaksi di bawah ini berikut tergolong reaksi redoks?
a. 2HCl + Zn → ZnCl2 + H2
b. PbO + H2SO4 → PbSO4 + H2O
c. PbO2 + 2H2SO4 + Pb → 2 PbSO4 + 2H2O
d. MnO2 + 4HCl → MnCl2 + Cl2 + 2H2O
10
b. Bilangan oksidasi atom H dalam senyawanya = +1.
Hal ini tidak berlaku untuk senyawa hidrida, yaitu senyawa hidrogen
dengan logam. Bilangan oksidasi H dalam senyawa hidrida = -1.
Contoh:
Bilangan oksidasi atom H dalam senyawa H2O, NH3, HCl, NaOH =
+1. Bilangan oksidasi atom H dalam senyawa hidrida NaH, KH,
CaH2= -1.
c. Bilangan oksidasi oksigen (O) dalam senyawanya sama dengan -2,
kecuali dalam senyawa biner fluorida, peroksida dan superoksida.
Senyawa fluorida OF2 = +2;
Senyawa peroksida, seperti senyawa H2O2, Na2O2, BaO2,
bilangan oksidasi atom O = -1;
Senyawa superoksida seperti senyawa KO2, NaO2, bilangan
oksida atom O = -1/2.
d. Bilangan oksidasi logam golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs) dalam
senyawanya sama dengan +1.
e. Bilangan oksidasi logam golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba) dalam
senyawanya sama dengan +2.
f. Bilangan oksidasi non logam
1. Dalam senyawa biner dari logam dan non logam, non logam
mempunyai bilangan oksidasi sama dengan muatan ionnya
Contoh: Cl berada sebagai ion Cl- dalam senyawa NaCl.
Jadi, bilangan oksidasi Cl dalam NaCl = -1.
2. Dalam senyawa biner dari non-logam dan non-logam, non
logam yang lebih elektronegatif mempunyai bilangan oksidasi
negatif. Bilangan oksidasinya sama dengan bilangan oksidasi
jika nonlogam tersebut berada sebagai ionnya.
Contoh: Dalam senyawa ICl, Cl lebih elektronegatif
dibandingkan I sehingga Cl mempunyai bilangan oksidasi
negatif. Nilai bilangan oksidasi Cl dalam ICl sama dengan
bilangan oksidasi ionnya (Cl-) yakni -1.
11
Aturan untuk logam transisi
a. Bilangan oksidasi logam transisi dalam senyawanya dapat lebih dari
satu.
Contoh: Fe mempunyai bilangan oksidasi +2 dalam FeO, +3 dalam
Fe2O3, dan seterusnya. Bilangan oksidasi Fe dapat ditentukan dengan
menggunakan aturan penentuan bilangan oksidasi.
Contoh soal:
Tentukan bilangan oksidasi Cl dalam KClO4!
Jawab:
Jumlah total bilangan atom K, Cl dan 4 atom O adalah 0.
(1 x b.o K) + (1 x b.o Cl) + (4 x b.o O) =0
(1 x (+1) + (1 x (b.o Cl) + (4 x (-2)) =0
1 + ( b.o Cl) + (-8) =0
b.o Cl = +7
Tentukan bilangan oksidasi S dalam SF6!
Jawab:
bilangan oksidasi F= -1
(b.o S) + 6 x (-1) = 0
Maka biloks S = +6
Contoh Soal
1. Tentukan bilangan oksidasi atom belerang pada SO3.
Pembahasan :
Bilangan oksidasi S dalam SO3 = +6
Jumlah bilangan oksidasi S + ( 3× bil. Oksidasi O) =0
S + (3 ×-2 ) =0
S-6 = 0, Jadi S = +6
12
2. Tentukan bilangan oksidasi atom S pada ion SO42-.
Pembahasan :
Jumlah bilangan oksidasi S + ( 4× bil. Oksidasi O) = -2
S + (4 ×-2 ) = -2
S - 8 = -2, Jadi S = +6
UJI KOMPETENSI
Tentukan bilangan oksidasi atom Mn pada senyawa berikut:
a. Mn d. MnO4-
b. MnO2 e. MnO42-
c. MnSO4
Dari kedua contoh reaksi ini sukar ditentukan spesi mana yang mengalami
oksidasi dan reduksi. Dengan menggunakan konsep bilangan oksidasi, dapat ditentukan
bahwa Mn dalam KMnO4 mengalami reduksi menjadi MnO2, C2H4 mengalami oksidasi
menjadi CH3COOH, namun akan timbul pertanyaan berapakah pertambahan bilangan
oksidasi dari C2H4 menjadi CH3COOH.
Bila didasarkan pada aturan penentuan bilangan oksidasi maka bilangan oksidasi
C dalam C2H4 adalah -2 dan bilangan oksidasi C dalam CH3COOH adalah 0.
Mungkinkah bilangan oksidasi unsur dalam senyawa sama dengan 0, dan akan timbul
pertanyaan-pertanyaan selanjutnya berapa bilangan oksidasi C dalam C3H8, C3H6, C3H4,
dan seterusnya.
13
Maka jawabannya adalah tidak mungkin menentukan bilangan oksidasi unsur
dalam senyawa organik. Jika tidak mungkin menentukan bilangan oksidasi unsur dalam
senyawa organik, lalu bagaimana menentukan peristiwa oksidasi dan reduksi?
Untuk menjelaskan jawaban dari pertanyaan tersebut, maka perlu dikembangkan
konsep oksidasi-reduksi yang lain yaitu konsep oksidasi dan reduksi berdasarkan
pelepasan dan penerimaan hidrogen.
Dengan konsep hidrogen ini maka dapat ditentukan peristiwa perubahan bilangan
oksidasi pada kedua contoh reaksi diatas.
Oksidasi 2
-2 0
KMnO4 + C2H4 + H2O → MnO2 + CH3COOH + KOH
+7 +4
Reduksi 3
Oksidasi 2
-2 0
Na2Cr2O7 + C2H5OH → Cr2O3 + CH3COOH + NaOH + H2O
+6 +3
Reduksi 3
UJI KOMPETENSI
Tunjukkan reaksi oksidasi dan reaksi reduksi dari persamaan reaksi berikut!
a. MnO2(s) + 4HCl(aq) → MnCl2(aq) + 2Cl2(aq) + 2H2O(l)
b. Cl2(g) + 2KI(aq) → 2KCl(aq) + I2(aq)
14
bersamaan dan disebut reaksi oksidasi reduksi, disingkat reaksi redoks. Zat-zat yang
menerima elektron atau mengalami reduksi (bilangan oksidasinya turun) dinamakan
oksidator atau pengoksidasi, sedangkan zat-zat yang melepaskan elektron atau yang
mengalami oksidasi (bilangan oksidasinya naik) dinamakan reduktor atau pereduksi.
Contoh :
Mg(s) → Mg2+(aq) + 2e- (oksidasi)
Br2(l) + 2e- → 2Br-(aq) + (reduksi)
Mg(s) + Br2(l) → Mg2+(aq) + 2Br-(aq) (redoks)
Pada reaksi diatas, Mg adalah reduktor karena mengalami oksidasi atau
melepaskan elektron, sedangkan Br2 adalah oksidator karena mengalami reduksi atau
menerima elektron.
(Sukardjo dkk., 2016)
Contoh Soal
Tentukan reduktor, oksidator, hasil oksidasi dan hasil reduksi dari reaksi-reaksi berikut:
MnO2(s) + 4HCl(aq) → MnCl2(aq) + 2H2O(l) + Cl2(g)
Jawab : Reaksi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut
Reduksi
+4 -2 +1 -1 +2 -1 +1 -2 0
MnO2(s) + 4HCl(aq) → MnCl2(aq) + 2H2O(l) + Cl2(g)
Oksidasi
Reduktor: HCl karena bilangan oksidasi atom Cl bertambah dari -1 menjadi 0 berarti
mengalami oksidasi.
Oksidator: MnO2 karena bilangan oksidasi atom Mn berkurang dari +4 menjadi +2
berarti mengalami reduksi.
Hasil oksidasi: Cl2
Hasil reduksi: MnCl2
3. Reaksi Autoredoks
Reaksi autoredoks adalah reaksi redoks yang melibatkan suatu spesi yang dapat
berperan sebagai reduktor maupun oksidator. Contoh:
15
Cl dalam Cl2 teroksidasi sekaligus tereduksi dalam reaksi berikut :
b.o Cl berkurang
Cl mengalami reduksi
0 +1 -2 +1 +1 -1 +1 +1 -2 +1 -2
Cl2 + 2NaOH → NaCl(aq) + NaClO(aq) + H2O(l)
b.o Cl bertambah
Cl mengalami oksidasi
+1 -2 0 +2
4H+(aq) + 2Cu2O(s) → 2Cu(s) + 2 Cu2+(aq) + 2H2O (I)
b.o Cu berkurang
Cu mengalami reduksi
(Johari dkk., 2007)
Contoh Soal
UJI KOMPETENSI
Tentukan apakah reaksi berikut merupakan reaksi autoredoks
MnO2 (S) + 4H+(aq) + Cl- (aq) → Mn2+(aq) + 2H2O (i) + Cl2 (g)
I2(S) + S2O32- (aq) → 2I- (aq) + SO42- (aq)
16
4. Tata Nama Senyawa
a. Tata Nama Oksida Basa dan Oksida Asam
1) Tata Nama Oksida Basa
a) Oksida basa adalah oksida logam yaitu hasil reaksi logam dengan oksigen.
Apabila logamnya mempunyai bilangan oksidasi satu macam maka cara
pemberian namanya yaitu dengan menyebutkan nama logamnya kemudia
ditambah kata oksida.
Contoh :
Unsur Bilangan Oksidasi Rumus Senyawa Nama Senyawa
Na +1 Na2O Natrium oksida
Ag +1 Ag2O Perak oksida
Mg +2 MgO Magnesium oksida
Ca +2 CaO Kalsium oksida
Zn +2 ZnO Zink oksida
Al +3 Al2O3 Alumunium oksida
b) Apabila logamnya mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu macam
maka cara pemberian namanya dapat memakai nama sistematik (sistem
Stock) atau memakai nama lama.
1. Nama sistematik (sistem Stock)
Nama logamnya disebutkan, kemudian disebutkan tingkat bilangan
oksidasinya yang pada penulisannya memakai angka Romawi dalam
kurung.
Contoh :
Unsur Bilangan Oksidasi Rumus Senyawa Nama Senyawa
+2 FeO Besi(II) oksida
Fe
+3 Fe2O3 Besi(III) oksida
+1 Cu2O Tembaga(I) oksida
Cu
+2 CuO Tembaga(II) oksida
+2 SnO Timah(II) oksida
Sn
+4 SnO2 Timah(IV) oksida
+1 Hg2O Raksa(I) oksida
Hg
+2 HgO Raksa(II) oksida
17
2. Nama lama (nama latin)
Nama logam yang bilangan oksidasinya rendah diberi akhiran o
sedangkan logam yang bilangan oksidasinya tinggi diberi akhiran i.
Contoh :
Unsur Bilangan Oksidasi Rumus Senyawa Nama Senyawa
+2 FeO Fero oksida
Fe
+3 Fe2O3 Feri oksida
+1 Cu2O Kupro oksida
Cu
+2 CuO Kupri oksida
+2 CrO Kromo oksida
Cr
+3 Cr2O3 Kromi oksida
18
Contoh :
19
Contoh :
Rumus Kimia Nama Senyawa Rumus Kimia Nama Senyawa
Awalan per diberikan kepada asam yang mengandung oksigen lebih dari
asam umumnya. Sementara itu, awalan hipo diberikan pada asam yang
mengandung oksigen kurang dari asam umumnya.
Contoh :
Rumus Kimia Nama Senyawa Rumus Kimia Nama Senyawa
20
Magnesium
Ni(OH)2 Nikel hidroksida
Mg(OH)2 hidroksida
Aluminium
Kalsium hidroksida Al(OH)3
Ca(OH)2 hidroksida
b. Nama lama
Rumus Kimia Nama Senyawa Rumus Kimia Nama Senyawa
Pembentukan garam dari ion logam Al3+ dan ion sisa asam SO42- . Untuk
membuat senyawa netral maka ion Al3+ dikalikan 2 dan ion SO42- dikalikan 3
Penamaan garam adalah dengan nama ion logam disebutkan terlebih dahulu
kemudian nama sisa asamnya.
Contoh:
Beberapa Kation
22
Cesium Cs+ Seng Zn2+
Raksa(II) Hg2+
Besi(II) Fe2+
Nikel Ni2+
Tembaga(II) Cu2+
Mangan(II) Mn2+
Beberapa Anion
23
Contoh Soal
1. Tentukan nama dari senyawa Cu2O!
Pembahasan :
Kation = Cu+
Anion = O2-
Nama senyawa : tembaga(I) klorida
2. Tuliskan rumus kimia dan biloks unsur logam pada senyawa kalsium oksida!
Pembahasan :
biloks Ca = +2, O = -2
Maka rumus kimia senyawanya : CaO
3. Tentukan nama senyawa As2O3
Pembahasan :
As: 2 (di)
O: 3 (tri)
Jadi nama senyawanya diarsen trioksida
UJI KOMPETENSI
1. Tentukan nama dari senyawa berikut
a. H2SO4 c. CuSO4
b. KBr d. Ag2CO3
e. NaOH f. H3PO4
2. Tentukan rumus kimia dari senyawa berikut.
a. Besi(II) oksida c. Tembaga(III) oksida
b. Natrium bromida d. Kalsium bikarbonat
24
RANGKUMAN
1. Bilangan oksidasi adalah muatan relatif suatu atom dalam unsur , molekul , atau ion
yang ditentukan berdasarkan keelektronegatifan atom-atom. Dalam senyawa, unsur
yang paling elektronegatif memiliki bilangan oksidasi negatif.
2. Reaksi oksidasi adalah reaksi yang melibatkan penggabungan oksigen, pelepasan
hidrogen, pelepasan elektron dan peningkatan bilangan oksidasi. Kebalikan dari reaksi
oksidasi adalah reaksi reduksi. Gabungan reaksi reduksi oksidasi disebut reaksi redoks.
3. Konsep reaksi redoks yang berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen.
Reaksi oksidasi merupakan reaksi pengikatan oksigen oleh suatu zat.
Reaksi reduksi merupakan reaksi pelepasan oksigen oleh suatu zat.
4. Konsep reaksi redoks yang berdasarkan transfer elektron.
Reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron.
Reaksi reduksi adalah reaksi pengikatan elektron.
5. Konsep reaksi redoks yang berdasarkan perubahan bilangan oksidasi.
Reaksi oksidasi adalah reaksi yang disertai dengan kenaikan bilangan oksidasi.
Reaksi reduksi adalah reaksi yang disertai dengan penurunan bilangan oksidasi.
6. Dalam reaksi redoks terjadi perpindahan elektron dari zat yang teroksidasi ke zat yang
tereduksi. Perpindahan elektron menyebabkan terjadinya perubahan bilangan oksidasi.
7. Jumlah elektron yang dilepaskan harus sama dengan jumlah elektron yang diterima oleh
oksidator.
8. Bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi suatu unsur merupakan bilangan bulat positif
atau negatif yang diberikan kepada suatu unsur dalam membentuk senyawa.
9. Pereduksi atau reduktor adalah zat yang didalam reaksi redoks menyebabkan zat yang
lain mengalami reduksi. Dalam hal ini, zat pereduksi mengalami oksidasi.
10. Pengoksidasi atau oksidator adalah zat yang didalam reaksi redoks menyebabkan zat
lain mengalami oksidasi. Dalam hal ini, zat pengoksidasi mengalami reduksi.
11. Reaksi redoks meliputi reaksi penggabungan, penguraian, pertukaran dan reaksi
autoredoks.
12. Reaksi autoredoks adalah suatu reaksi redoks dimana zat dalam reaksi dapat
mengoksidasi atau mereduksi dirinya sendiri.
25
Tes Akhir
A. Obyektif
1. Perhatikan persamaan reaksi berikut.
(1) AgNO3+NaCl → AgCl+NaNO3
(2) Cl2+SO2+2H2O → 2HCl+H2SO4
(3) MgO+2H+ → Mg2++H2O
(4) SO3+2KOH → K2SO4+H2O
4HCl(aq)+2S2O32-(aq)→2S(s)+2SO2(g)+ 2H2O(l)
A. +2 menjadi 0 dan +4
B. +3 menjadi 0 dan +4
C. +4 menjadi 0 dan +2
D. +5 menjadi +2 dan 0
E. +6 menjadi -2 dan +4
26
5. Perhatikan reaksi-reaksi berikut.
1. AgCl(s)+2NH3(aq)→Ag(NH3)2Cl(aq).
2. OH-(aq)+Al(OH)3(s)→AlO2-(aq)+ 2H2O(l).
3. I2(aq)+2Na2S2O3(aq)→2NaI(aq)+Na2SO6(aq).
4. Pb(NO3)2(aq) + 2KBr(aq)→PbBr2(s)+ 2KNO3(aq).
5. 3Zn(s)+2NO3-(aq)+8H+(aq)→3Zn2+(aq) +2NO(g)+4H2O(l)
6. Menurut kaidah pelepasan dan pengikatan elektron, zat yang mengikat elektron
dinamakan.......
A. Reduktor D. Reduksi
B. Oksidator E. Redoks
C. Oksidasi
8AI+3NO3-+5OH-+2H2O→8AIO2-+ 3NH3
A. NO3-
B. Al
C. OH-
D. AlO2-
E. NH3
Berdasarkan reaksi tersebut, zat yang merupakan reduktor dan hasil oksidasi berturut-
turut adalah . . . .
A. KI dan I2
B. KI dan MnSO4
C. KMnO4 dan I2
D. H2SO4 dan K2SO4
E. KMnO4 dan MnSO4
27
9. Pada reaksi :
NaCl(aq)+NaClO(aq)+H2O(l)→Cl2(g)+ 2NaOH(aq)
A. -2 dan +1 menjadi +2
B. -1 dan +1 menjadi 0
C. +1 dan +2 menjadi 0
D. +2 dan -2 menjadi +1
E. 0 dan +1 menjadi +2
10. Unsur klorin memiliki bilangan oksidasi -1, 0, +1, +3, +5, dan +7. Spesi yang tidak dapat
berfungsi sebagai reduktor adalah . . . .
A. Cl- D. ClO3-
B. Cl2 E. ClO4-
C. ClO2
11. Bilangan oksidasi unsur klorin pada gas klorin, asam perklorat, asam klorida, dan asam
klorit berturut-turut adalah . . . .
12. Berapakah bilangan oksidasi C di dalam CO, CO2, dan H2CO3 berturut-turut ...
A. 0, +4, dan +2
B. +2, +4, dan 0
C. +2, +4, dan 1
D. +2, +4, dan +4
E. +2, +2 dan +4
28
13. Pada reaksi :
Fe(s) + 2HCl(aq) FeCl2 + H2(g)
Berdasarkan reaksi tersebut yang bertindak sebagai pereduksi adalah ...
A. HCl
B. FeCl2
C. H2
D. Fe
E. 2HCl
14. Jika gas hidrogen dialirkan melalui tembaga(II) oksida panas, terjadi reaksi:
CuO(s)+H2(g)→Cu(s)+H2O(g).
Atom yang mengalami reduksi adalah...
A. Atom O dalam CuO
B. Atom H dalam H2
C. Atom O dalam H2O
D. Atom Cu dalam CuO
E. Atom Cu dalam logam Cu(s)
29
18. Diketahui ciri-ciri sebagai berikut:
1) Mengalami penurunan bilangan oksidasi
2) Mudah melepas electron
3) Menghasilkan O2
4) Mengikat O2
Dari ciri-ciri diatas, yang merupakan ciri-ciri reduktor adalah…
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
19. Produksi logam timah dengan perlakuan awal dengan pemanasan bijih kasiterit (SnO2)
dengan arang (karbon. Persamaan reaksinya:
SnO2(s) + C(s) → Sn(s) + CO2(g)
Oksidator dan reduktor secara berturut-turut adalah....
A. C dan Sn
B. SnO2 dan 𝐶𝑂2
C. C dan CO2
D. SnO2 dan C
E. SnO2 dan Sn
20. Berikut ini yang termasuk jenis-jenis reaksi redoks, kecuali ...
A. Reaksi penggabungan
B. Reaksi penguraian
C. Reaksi pertukaran
D. Reaksi persilangan
E. Autoredoks
30
23. Dalam lambung manusia terdapat asam klorida yang membantu proses pencernaan
makanan. Rumus kimia senyawa tersebut adalah. . .
A. HClO
B. HCO
C. HCl
D. HClO2
E. HClO3
24. Bilangan oksidasi atom S yang paling tinggi terdapat pada....
A. SO2- D. SO42-
B. S2O32- E. H2S
2-
C. S4O6
25. Di antara senyawa berikut yang atom hidrogennya mempunyai bilangan oksidasi -1
adalah.....
A. H2O D. H2S
B. Fe(OH)3 E. Mg(OH)2
C. AlH3
31
30. Nama dari senyawa Sn(SO4)2 adalah....
A. Seng(II) sulfat
B. Seng(IV) sulfat
C. Timah(II) sulfat
D. Timah(IV) sulfat
E. Timah(IV) sulfida
31. Pirolusit adalah nama lain dari mangan(IV) oksida dengan rumus kimia......
A. MnO D. Mn2O3
B. MnO2 E. MnO4
C. Mn2O
32. Menurut IUPAC, senyawa dengan rumus kimia N2O3 mempunyai nama...
A. Dinitrogen oksida
B. Nitrogen oksida(III)
C. Nitrogen(III) oksida
D. Dinitrogen monoksida
E. Nitrogen trioksida
33. Unsur mangan yang mempunyai bilangan oksidasi sama dengan krom dalam K2Cr2O7
adalah....
A. KMnO4 D. MnO2
B. MnO E. MnSO4
C. K2MnO4
35. Diketahui bilangan oksida logam Ca= +2, O= -2, maka nama senyawa yang dibentuk oleh
kedua unsur adalah....
A. Kalsium oksida
B. Kalsium dioksida
C. Kalium oksida
D. Kalium dioksida
E. Kalsium(II) oksida
32
36. Tata nama senyawa berikut yang benar adalah....
A. Ca(OH)2 = Kalsium(II) hidroksida
B. Na2O = Natrium(II) oksida
C. Al(OH)3 = Alumunium hidroksida
D. Fe(OH)3 = Besi hidroksida
E. HNO3 = Asam(V) nitrat
37. Dalam lambung manusia terdapat asam klorida yang membantu proses pencernaan
makanan. Rumus kimia senyawa tersebut adalah. . .
A. HClO
B. HCO
C. HCl
D. HClO2
E. HClO3
38. Berikut ini yang termasuk jenis-jenis reaksi redoks, kecuali ...
A. Reaksi penggabungan
B. Reaksi penguraian
C. Reaksi pertukaran
D. Reaksi persilangan
E. Autoredoks
33
42. Bilangan oksidasi atom Cl yang terbesar terdapat dalam……...
A. NaCl
B. KClO
C. Cl2O
D. Cl2O3
E. Ca(ClO4)2
43. Dalam senyawa atau ion berikut, nitrogen berikut yang mempunyai bilangan oksidasi -3
adalah………….
A. NO
B. NO2-
C. NO3-
D. NH3
E. N2H4
45. Nama yang tepat untuk senyawa HClO dan HClO3 berturut-turut adalah……
A. Asam klorit dan asam hipoklorit
B. Asam hipoklorit dan asam klorit
C. Asam hipoklorit dan asam klorat
D. Asam klorat dan asam klorit
E. Asam klorat dan asam perklorat
46. Rumus senyawa yang dapat dibentuk oleh ion Na+ dan ion CO32- adalah…….
A. NaCO3
B. 2NaCO3
C. Na2CO3
D. Na(CO3)2
E. Na2C2O4
47. Rumus kimia kalium oksida, fosfor pentaoksida, besi (II) sulfida, aluminium sulfat
berturut-turut adalah……….
A. KO, PO, FeS, AlSO4
B. K2O, PO5, FeSO2, Al2(SO4)3
C. K2O, P2O5, Fe2S, Al2(SO4)3
D. K2O, P2O5, FeS, Al2(SO4)3
E. CaO, P2O5, FeS, Al2(SO4)3
48. Suatu logam X membentuk senyawa sulfat dengan rumus X2(SO4)3. Bagaimana rumus
kimia senyawa nitrat logam X tersebut………
34
A. XNO3
B. X2NO3
C. X2 (NO3)3
D. X(NO3)2
E. X (NO3)3
35
B. Essay
2. Tentukanlah nilai bilangan oksidasi dari atom yang ditebalkan dalam senyawa
berikut!
i. MnO2
ii. K2Cr2O4
iii. Cu2O
iv. Na2S2O3
3. Aluminium banyak digunakan orang sebagai bahan untuk pembuatan alat rumah
tangga. Panci dan wajan akan tetap mengkilat walaupun digunakan dalam waktu yang
lama. Hal tersebut disebabkan oleh pada permukaan aluminiun terbentuk lapisan
alumunium oksida yang tahan karat. Reaksi pembentukannya adalah sebagai berikut:
4Al + 3O2 → 2Al2O3
Tentukanlah zat mana yang mengalami reduksi dan oksidasi!
4. Sebutkan ketentuan apa saja untuk menentukan bilangan oksidasi suatu atom dalam
suatu senyawa!
5. Tentukan bilangan oksidasi pada atom yang berbeda pada masing- masing berikut!
i. Cl2, P4, SO2, H2S
ii. MnO42-, ZnO2-, HSO4-, NH4+
iii. MgCO3, KClO4, NaIO3, Na3PO4
36
SOAL-SOAL SULIT
1. Dalam suatu eksperimen, seorang siswa memanaskan timbal(II) oksida dengan arang
dalam wadah. Setelah selesai, ia memperoleh cairan berwarna keperakan di bagian bawah
wadah.
a. Menurut kalian, kira-kira apa cairan tersebut?
b. Dapatkah kalian menuliskan persamaan reaksinya?
c. Apakah reaksi tersebut merupakan reaksi redoks? Jelaskan
4. Tembaga tidak larut dalam HCl(aq), tetapi larut dalam HNO3(aq) menghasilkan Cu2+(aq).
a. Terangkan perbedaan di atas?
b. Tuliskan persamaan untuk reaksi Cu dan HNO3(aq).
5. Seng akan bereaksi dengan 1 M HCl menghasilkan H2(g) tetapi tembaga tidak. Jika
sepotong logam tembaga disambungkan pada seng dan pasangan logam ini dicelupkan ke
dalam larutan HCl gelumbung-gelembung H2(g) tampak pada logam tembaga
a. Apakah ini berarti bahwa logam tembaga bereaksi dengan HCl, kalau benar jelaskan
alasan nya?
b. Reaksi apakah yang terjadi?
c. Apakah fungsi logam tembaga?
6. Apakah yang akan tampak jika logam tembaga dan perak disambung dengan cara latihan
no 5, jika logam-logam tersebut dicelupkan ke dalam
a. HCl(aq)
37
b. HNO3(aq)
7. Di dalam eksperimen, sebanyak 50 mL larutan 0,1 mol L-1 dari suatu garam bereaksi tepat
dengan 25 mL larutan 0,1 mol L-1 natrium sulfit. Persamaan setengah reaksi untuk
oksidasi ion sulfit berikut ini, SO3-2(aq) + H2O (l) → SO4-2(aq) + 2H+(aq) + 2e- jika bilangan
oksidasi awal dari logam dalam garam adalah +3 berapakah bilangan oksidasi logam ini
setelah selesai?
8. Dalam suatu oksidasi dan reduksi ternyata kalium dikromat ( K2Cr2O7) bereaksi dengan
timah diklorida (SnCl2) dalam suasana asam menjadi CrCl3 dan kalium klorida (KCl).
Setelah reaksi disetarakan maka koefisien reaksi dari kalium dikromat dan timah
diklorida adalah?
9. Jika seng direaksikan dengan asam nitrat yang sangat encer, maka Zn akan teroksidasi
menjadi Zn2+ dan ion NO3- tereduksi menjadi NH4+. Dari pernyataan tersebut, maka
bagaimanakah persamaan reaksi setaranya?
10. Larutan H2SO4 pekat panas merupakan oksidator kuat yang akan mengoksidasi tembaga
menjadi Cu2+ dan ion sulfatnya akan tereduksi menjadi SO2. Dari pernyataan tersebut,
maka bagaimanakah persamaan reaksi setaranya?
38
GLOSARIUM
Pengoksidasi : zat yang mengalami reaksi reduksi dan menyebabkan zat lain
teroksidasi.
Pereduksi : zat yang mengalami reaksi oksidasi dan menyebabkan zat lain
tereduksi.
Reaksi Redoks : reaksi dimana terjadi perubahan bilangan oksidasi dari atom unsur
sebelum dan sesudah reaksi.
39
MISKONSEPSI
40
DAFTAR PUSTAKA
Brinkley, Stuart R. 1941. Principles of General Chemistry. The Macmillan Company. New
York.
Johari, J.M.C dan Rachmawati. 2007. Kimia SMA dan MA untuk Kelas X. Esis. Jakarta.
Keenan and Wood. 1961. General College Chemistry. Harper & Row. New York.
Kuswati, Tine Maria, Dkk. 2007. Sains Kimia SMA/MA Kelas XII. Bumi Aksara. Jakarta
Watoni, Haris dan Kurniawati, Dini. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Yrama Widya.
Bandung.
41