Anda di halaman 1dari 42

PETA KONSEP

REDOKS
berdasarkan konsep
terdiri atas

Oksigen Hidrogen Elektron Bilangan Reaksi Oksidasi Reaksi Reduksi


Oksidasi

terdiri atas
terdiri atas Kenaikan BO
merupakan
terdiri atas
Penurunan BO

merupakan
terdiri atas Penangkapan elektron
merupakan
Pelepasan elektron

merupakan
Penangkapan hidrogen

merupakan
Pelepasan hidrogen zat yang
mengalaminya
disebut
merupakan
Pengikatan oksigen
merupakan
Pelepasan oksigen
zat yang
mengalaminya
Reduktor disebut
Oksidator

1
A. DESKRIPSI SINGKAT

Pernahkah kalian memotong apel dan


dibiarkan di udara terbuka, atau pernahkah
kalian mengupas kentang dan dibiarkan di
udara terbuka? Apa yang terjadi dengan apel
dan kentang tersebut? Apel dan kentang
dipotong dan dibiarkan di udara terbuka
ternyata warna permukaan potongan apel dan
kentang semakin lama semakin berwarna
coklat. Demikian juga halnya jika sepotong
besi diletakkan di udara terbuka, ternyata
semakin lama semakin berwarna coklat
karena terbentuk karat besi. Mengapa besi bisa berkarat? Di udara terdapat oksigen akan
bereaksi dengan besi menghasilkan karat besi. Kalian tentu sangat mengenal nyala api
kompor di rumahmu? Mengapa api kompor bisa menyala? Nyala api kompor memberikan
energi panas yang bisa juga digunakan untuk memasak, merupakan hasil reaksi pembakaran
LPG (liquid petrolium gas) atau minyak tanah dengan oksigen dari udara.
Jika suatu zat bergabung dengan oksigen akan terjadi reaksi oksidasi seperti yang
terjadi pada potongan apel dan kentang yang dibiarkan terbuka di udara. Oksigen di udara
menyebabkan terjadinya reaksi oksidasi. Reaksi oksidasi dapat terjadi dengan cepat seperti
pada reaksi pembakaran atau secara lambat atau pada reaksi perkaratan. Pelepasan oksigen
dari suatu reaktan yang mengandung oksigen dinamakan reduksi. Jika dalam suatu reaksi ada
zat yang mengalami oksidasi dan ada yang mengalami reduksi maka reaksi ini disebut reaksi
redoks.

2
B. KOMPETENSI INTI

KI 3: Kompetensi kemampuan: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan


faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4: Kompetensi keterampilan: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode
sesuai kaidah keilmuan.

C. KOMPETENSI DASAR

3.9 Menganalisis perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi serta menentukan bilangan


oksidasi atom dalam molekul atau ion.
4.9 Membedakan reaksi yang melibatkan dan tidak melibatkan perubahan bilangan oksidasi
melalui percobaan.

D. INDIKATOR

1. Menganalisis perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi.


2. Menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul.
3. Menentukan bilangan oksidasi atom dalam ion.
4. Menganalisis sifat-sifat reaksi yang melibatkan perubahan bilangan oksidasi.
5. Menganalisis sifat-sifat reaksi yang tidak melibatkan perubahan bilangan oksidasi.
6. Menerapkan aturan IUPAC untuk penamaan senyawa.
7. Menalar aturan IUPAC dalam penamaan senyawa.

3
E. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik dapat menganalisis perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi dengan


benar setelah melakukan diskusi.
2. Peserta didik dapat menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul dengan benar
setelah melakukan diskusi.
3. Peserta didik dapat menentukan bilangan oksidasi atom dalam ion dengan benar setelah
melakukan diskusi.
4. Peserta didik dapat menganalisis sifat-sifat reaksi yang melibatkan perubahan bilangan
oksidasi dengan tepat setelah melakukan diskusi.
5. Peserta didik dapat menganalisis sifat-sifat reaksi yang tidak melibatkan perubahan
bilangan oksidasi dengan tepat setelah melakukan diskusi.
6. Peserta didik dapat menerapkan aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik dan
organik dengan baik setelah melakukan diskusi.
7. Peserta didik dapat menalar aturan IUPAC dalam penamaan senyawa anorganik dan
organik dengan tepat setelah melakukan diskusi.

4
Elektrokimia adalah cabang ilmu yang berkenaan dengan interkonversi energi listrik
dan energi kimia. Proses elektrokimia adalah reaksi redoks (oksidasi-reduksi) di mana dalam
reaksi ini energi yang dilepas oleh reaksi spontan diubah menjadi listrik atau di mana energi
listrik digunakan agar reaksi yang nonspontan bisa terjadi. Oksidasi-reduksi adalah suatu
reaksi kimia dimana bilangan oksidasi dari suatu unsur atau radikal mengalami peningkatan
ketika unsur yang lain bilangan oksidasinya menurun.

(Chang, 2004)

1. Perkembangan Konsep Reaksi Redoks

Pada awalnya, konsep reaksi reduksi dan oksidasi (redoks) terbatas pada reaksi
yang melibatkan pelepasan dan pengikatan oksigen.
Reaksi oksidasi merupakan reaksi pengikatan oksigen oleh suatu zat, contohnya:
 C(s) + O2 (g) CO2 (g)
1
 H2(g) + 2 O2 (g) H2O (l)

Reaksi reduksi merupakan reaksi pelepasan oksigen oleh suatu zat, contohnya:

1
 HgO(s) Hg (l) + 2 O2 (g)

 FeO(s)+ CO (g) Fe(s) + CO2 (g)

Konsep Reaksi Oksidasi dan Reduksi Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Oksigen

Pengikatan dan pelepasan oksigen adalah konsep awal pada definisi reaksi redoks.
Hal ini didasarkan pada kemampuan gas oksigen untuk bereaksi dengan berbagai unsur
membentuk suatu oksida.
Konsep reaksi reduksi dan oksidasi berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen
ternyata kurang universal karena reaksi kimia tidak hanya melibatkan oksigen saja.
Misalnya, reaksi antara gas klrorin dengan logam natrium membentuk natrium klorida.
1
Na(s) + 2 Cl2 (g) NaCl(s)

Konsep reaksi reduksi dan oksidasi selanjutnya dijelaskan dengan menggunakan


konsep transfer elektron, dengan menggunakan konsep tersebut maka dapat dijelaskan
terjadinya reaksi oksidasi dan reaksi reduksi pada reaksi antara gas klorin dengan logam
natrium sebagai berikut.

5
1
Na(s) + 2 Cl2 (g) NaCl(s)

Dalam reaksi tersebut terdapat dua peristiwa yaitu:


Na(s) Na+ (s) + e-................................................. (Oksidasi)
1
Cl2 (g) + e- Cl-(s)…………………………………………........(Reduksi)
2

Menurut konsep pengikatan dan pelepasan oksigen, suatu zat dikatakan


mengalami oksidasi jika dalam reaksinya zat ini mengikat oksigen. Sementara itu, suatu
zat dikatakan mengalami reduksi jika dalam reaksinya zat ini melepaskan oksigen.

Oksidasi : pengikatan oksigen


Reduksi : pelepasan oksigen

(Muctharidi, 2009)
Contoh Soal

a. Nyatakan apakah reaksi di bawah ini termasuk reaksi oksidasi atau reaksi reduksi
berdasarkan penggabungan dan pelepasan oksigen!
4Fe(s) + 3O2(g) → 2Fe2O3(s)
Pembahasan:
Pada reaksi diatas termasuk reaksi oksidasi, yaitu penggabungan oksigen dengan cara
mengikat oksigen menjadi besi oksida.

b. Nyatakan apakah reaksi di bawah ini termasuk reaksi oksidasi atau reaksi reduksi
berdasarkan penggabungan dan pelepasan oksigen!
2Fe2O3(s) + 3C(s) → 4Fe(s) + 3CO2(g)
Pembahasan:
Pada reaksi diatas termasuk reaksi reduksi, yaitu pelepasan oksigen, pada Fe2O3 atom
Fe mengikat 3 buah atom oksigen pada senyawanya kemudian setelah direaksikan
dengan karbon, oksigen dilepaskan menghasilkan logam besi murni (Fe).

6
UJI KOMPETENSI
Tentukan reaksi-reaksi dibawah ini termasuk reaksi oksidasi dan reaksi reduksi
berdasarkan pelepasan dan penggabungan oksigen.

a. C + O2 → CO2
b. Ag2O(s) + C(s) → 2Ag(s) + CO(g)
c. 2K + O2 → 2K2O
d. Cu2O + H2 → 2Cu + H2O

Reaksi Oksidasi – Reduksi sebagai Pengikat dan Pelepasan Elektron


Pada perkembangan selanjutnya, ternyata banyak reaksi oksidasi dan reduksi yang
tidak melibatkan oksigen sehingga konsep oksidasi reduksi dikembangkan lagi.
Pengertian reaksi oksidasi dan reduksi tidak hanya menyangkut penerimaan dan
pelepasan oksigen, tetapi diterapkan untuk semua reaksi yang menyangkut pelepasan
dan penerimaan elektron.

Oksidasi : pelepasan eletron


Reduksi : penangkapan elektron

Contoh oksidasi:
Na(s) → Na+(aq) + e-
Mg(s)→ Mg2+(aq) + 2e-
Fe2+(aq) →Fe3+(aq)+ e-

Contoh reduksi:
Br2(l) + 2e-→ 2Br-(aq)
Sn4+(aq)+2e- → Sn2+(aq)
(Sukardjo, 2016)

Pelepasan dan penangkapan elektron terjadi secara simultan, artinya jika suatu
spesi melepas elektron berarti ada spesi lain yang menyerapnya. Hal itu berarti setiap
oksidasi disertai reduksi. Reaksi yang melibatkan oksidasi-reduksi selanjutnya disebut
reaksi redoks. Reaksi oksidasi dan reduksi saja disebut setengah reaksi.
Zat yang mengalami oksidasi (melepas e-) sehingga menyebabkan zat lain
tereduksi (menerima e-) disebut reduktor. Sedangkan zat yang mengalami reduksi

7
(menerima e-) sehingga menyebabkan zat lain teroksidasi (melepas e-) disebut
oksidator.

Contoh Soal

Tuliskan reaksi pembentukan senyawa Na2O berdasarkan konsep serah terima elektron
Pembahasan:
 Na akan melepaskan elektronnya untuk membentuk ion positif (Na+).
Na(s) → Na+(aq) + e-………………………… pers 1
 Elektron yang dilepas oleh Na diterima oleh oksigen untuk membentuk ion negatif
(O2-).
O2(g) + 4e- → 2O2-…………………………..pers 2
Agar jumlah elektronnya setara, maka pada persamaan 1 dikalikan dengan faktor 4.
Kemudian ion Na+ dan O2- membentuk 2NaO. Sehingga secara lengkap reaksinya
adalah
4Na(s) + O2(g) → 2Na2O (s)

UJI KOMPETENSI
Tentukan apakah terjadi serah-terima elektron dalam reaksi-reaksi berikut ini. Dengan
kata lain, apakah terjadi reaksi redoks atau tidak terjadi reaksi redoks.

a. Cl2 + SO2 + 2H2O → 2HCl + H2SO4


b. Cu + 2H+ → Cu2+ + H2
c. SO3 + 2KOH → K2SO4
d. AgNO3 + NaCl → AgCl + NaNO3

Reaksi Oksidasi – Reduksi Sebagai Pertambahan dan Penurunan Bilangan Oksidasi

Reaksi redoks yang sukar dijelaskan dengan konsep pelepasan dan pengikatan
oksigen serta konsep transfer elektron dapat dengan mudah dijelaskan menggunakan
konsep perubahan bilangan oksidasi. Reaksi oksidasi adalah reaksi yang disertai
dengan kenaikan bilangan oksidasi sedangkan reaksi reduksi adalah reaksi yang disertai
dengan penurunan bilangan oksidasi.

8
Oksidasi : kenaikan biloks
Reduksi : penurunan biloks

(Unggul sudarmo, 2016)

1
Contoh: Reaksi : H2(g) + O2(g) → H2O(l)
2

1
H2(g) + O2(g) H2O(l)
2

0 0 +1 -2
reduksi

oksidasi

Atom hidrogen pada H2 mempunyai bilangan oksidasi 0 pada H2O mempunyai


bilangan oksidasi +1. Jadi, bilangan oksidasi atom hidrogen naik dari 0 menjadi +1
sehingga reaksinya merupakan reaksi oksidasi.
Atom oksigen pada O2 mempunyai bilangan oksidasi 0 dan pada H2O mempunyai
bilangan oksidasi -2. Jadi, bilangan oksidasi atom oksigen turun dari 0 menjadi -2
sehingga reaksinya merupakan reaksi reduksi.
(Unggul Sudarmo, 2016)

UJI KOMPETENSI
Apakah reaksi-reaksi di bawah ini berikut tergolong reaksi redoks?
a. 2HCl + Zn → ZnCl2 + H2
b. PbO + H2SO4 → PbSO4 + H2O
c. PbO2 + 2H2SO4 + Pb → 2 PbSO4 + 2H2O
d. MnO2 + 4HCl → MnCl2 + Cl2 + 2H2O

Menentukan Bilangan Oksidasi

1. Pengertian Bilangan Oksidasi


Bilangan oksidasi adalah bilangan bulat positif atau negatif yang diberikan
kepada suatu unsur dalam membentuk senyawa, bilangan oksidasi suatu unsur
9
ditentukan dengan memperhatikan ikatan dan struktur zat. Harga bilangan
oksidasi menunjukkan banyaknya elektron yang dilepaskan atau diterima. Harga
bilangan oksidasi dapat positif atau negatif. Jika berharga positif berarti atom
melepaskan elektron dan jika berharga negatif artinya atom menerima elektron.
( Dini kurniawati, 2004 )
2. Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi
Aturan penentuan bilangan oksidasi unsur-unsur adalah sebagai berikut:
 Aturan umum:
a. Bilangan oksidasi atom dalam unsur bebas = 0.
Contoh: bilangan oksidasi atom dalam unsur Na, Fe, H2, P4, S8 = 0
b. Bilangan oksidasi ion monoatom sama dengan muatan ionnya.
Contoh:
 Bilangan oksidasi ion Na+ = +1
 Bilangan oksidasi ion Fe2+ = +2
 Bilangan oksidasi ion Fe3+ = +3
 Bilangan oksidasi ion Cl- = -1
 Bilangan oksidasi ion O2- = -2
c. Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam senyawa netral sama
dengan 0.
Contoh:
Dalam HNO3 : (1 x b.o H) + (1 x b.o N) + (3 x b.o O) = 0
Dalam Al2(SO4)3 : (2 x b.o Al) + (3 x b.o S) + (12 x b.o O) = 0
d. Jumlah bilangan oksidasi atom unsur dalam suatu ion poliatom =
muatannya.
Contoh:
Dalam MnO4- : (1 x b.o Mn ) + (4 x b.o O) = -1
Dalam Cr2O72- : (2 x b.o Cr) + (7 x b.o O) = -2

 Aturan untuk unsur-unsur di golongan utama:


a. Bilangan oksidasi fluorin (F) dalam senyawanya selalu sama dengan
-1.
Contoh: bilangan oksidasi F dalam NaF, HF, CIF = -1.

10
b. Bilangan oksidasi atom H dalam senyawanya = +1.
Hal ini tidak berlaku untuk senyawa hidrida, yaitu senyawa hidrogen
dengan logam. Bilangan oksidasi H dalam senyawa hidrida = -1.
Contoh:
Bilangan oksidasi atom H dalam senyawa H2O, NH3, HCl, NaOH =
+1. Bilangan oksidasi atom H dalam senyawa hidrida NaH, KH,
CaH2= -1.
c. Bilangan oksidasi oksigen (O) dalam senyawanya sama dengan -2,
kecuali dalam senyawa biner fluorida, peroksida dan superoksida.
 Senyawa fluorida OF2 = +2;
 Senyawa peroksida, seperti senyawa H2O2, Na2O2, BaO2,
bilangan oksidasi atom O = -1;
 Senyawa superoksida seperti senyawa KO2, NaO2, bilangan
oksida atom O = -1/2.
d. Bilangan oksidasi logam golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs) dalam
senyawanya sama dengan +1.
e. Bilangan oksidasi logam golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba) dalam
senyawanya sama dengan +2.
f. Bilangan oksidasi non logam
1. Dalam senyawa biner dari logam dan non logam, non logam
mempunyai bilangan oksidasi sama dengan muatan ionnya
Contoh: Cl berada sebagai ion Cl- dalam senyawa NaCl.
Jadi, bilangan oksidasi Cl dalam NaCl = -1.
2. Dalam senyawa biner dari non-logam dan non-logam, non
logam yang lebih elektronegatif mempunyai bilangan oksidasi
negatif. Bilangan oksidasinya sama dengan bilangan oksidasi
jika nonlogam tersebut berada sebagai ionnya.
Contoh: Dalam senyawa ICl, Cl lebih elektronegatif
dibandingkan I sehingga Cl mempunyai bilangan oksidasi
negatif. Nilai bilangan oksidasi Cl dalam ICl sama dengan
bilangan oksidasi ionnya (Cl-) yakni -1.

11
 Aturan untuk logam transisi
a. Bilangan oksidasi logam transisi dalam senyawanya dapat lebih dari
satu.
Contoh: Fe mempunyai bilangan oksidasi +2 dalam FeO, +3 dalam
Fe2O3, dan seterusnya. Bilangan oksidasi Fe dapat ditentukan dengan
menggunakan aturan penentuan bilangan oksidasi.
Contoh soal:
 Tentukan bilangan oksidasi Cl dalam KClO4!
Jawab:
Jumlah total bilangan atom K, Cl dan 4 atom O adalah 0.
(1 x b.o K) + (1 x b.o Cl) + (4 x b.o O) =0
(1 x (+1) + (1 x (b.o Cl) + (4 x (-2)) =0
1 + ( b.o Cl) + (-8) =0
b.o Cl = +7
 Tentukan bilangan oksidasi S dalam SF6!
Jawab:
bilangan oksidasi F= -1
(b.o S) + 6 x (-1) = 0
Maka biloks S = +6

(Johari dkk., 2007)

Contoh Soal
1. Tentukan bilangan oksidasi atom belerang pada SO3.
Pembahasan :
Bilangan oksidasi S dalam SO3 = +6
Jumlah bilangan oksidasi S + ( 3× bil. Oksidasi O) =0
S + (3 ×-2 ) =0
S-6 = 0, Jadi S = +6

12
2. Tentukan bilangan oksidasi atom S pada ion SO42-.
Pembahasan :
Jumlah bilangan oksidasi S + ( 4× bil. Oksidasi O) = -2
S + (4 ×-2 ) = -2
S - 8 = -2, Jadi S = +6

UJI KOMPETENSI
Tentukan bilangan oksidasi atom Mn pada senyawa berikut:
a. Mn d. MnO4-
b. MnO2 e. MnO42-
c. MnSO4

Reaksi Oksidasi-Reduksi berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Hidrogen

Pengertian oksidasi dan reduksi kadangkala tidak melibatkan oksigen dan


elektron, tetapi melibatkan hidrogen, sehingga sukar dijelaskan baik dari konsep
pelepasan dan penerimaan oksigen, konsep pelepasan dan penerimaan elektron, maupun
dari konsep perubahan bilangan oksidasi. Hal ini dapat dijumpai terutama dalam
senyawa-senyawa organik. Contoh:

KMnO4 + C2H4 + H2O → MnO2 + CH3COOH + KOH

Na2Cr2O7 + C2H5OH → Cr2O3 + CH3COOH + NaOH + H2O

Dari kedua contoh reaksi ini sukar ditentukan spesi mana yang mengalami
oksidasi dan reduksi. Dengan menggunakan konsep bilangan oksidasi, dapat ditentukan
bahwa Mn dalam KMnO4 mengalami reduksi menjadi MnO2, C2H4 mengalami oksidasi
menjadi CH3COOH, namun akan timbul pertanyaan berapakah pertambahan bilangan
oksidasi dari C2H4 menjadi CH3COOH.

Bila didasarkan pada aturan penentuan bilangan oksidasi maka bilangan oksidasi
C dalam C2H4 adalah -2 dan bilangan oksidasi C dalam CH3COOH adalah 0.
Mungkinkah bilangan oksidasi unsur dalam senyawa sama dengan 0, dan akan timbul
pertanyaan-pertanyaan selanjutnya berapa bilangan oksidasi C dalam C3H8, C3H6, C3H4,
dan seterusnya.

13
Maka jawabannya adalah tidak mungkin menentukan bilangan oksidasi unsur
dalam senyawa organik. Jika tidak mungkin menentukan bilangan oksidasi unsur dalam
senyawa organik, lalu bagaimana menentukan peristiwa oksidasi dan reduksi?
Untuk menjelaskan jawaban dari pertanyaan tersebut, maka perlu dikembangkan
konsep oksidasi-reduksi yang lain yaitu konsep oksidasi dan reduksi berdasarkan
pelepasan dan penerimaan hidrogen.

Oksidasi : peristiwa pelepasan hidrogen


Reduksi : peristiwa penangkapan hidrogen

Dengan konsep hidrogen ini maka dapat ditentukan peristiwa perubahan bilangan
oksidasi pada kedua contoh reaksi diatas.

Oksidasi 2
-2 0
KMnO4 + C2H4 + H2O → MnO2 + CH3COOH + KOH
+7 +4
Reduksi 3

Oksidasi 2
-2 0
Na2Cr2O7 + C2H5OH → Cr2O3 + CH3COOH + NaOH + H2O
+6 +3
Reduksi 3

UJI KOMPETENSI
Tunjukkan reaksi oksidasi dan reaksi reduksi dari persamaan reaksi berikut!
a. MnO2(s) + 4HCl(aq) → MnCl2(aq) + 2Cl2(aq) + 2H2O(l)
b. Cl2(g) + 2KI(aq) → 2KCl(aq) + I2(aq)

2. Menentukan Oksidator dan Reduktor dalam Reaksi Redoks


Konsep reaksi oksidasi dan reduksi yang berdasarkan pada penerimaan dan
pelepasan elektron menyatakan bahwa tidak mungkin ada reaksi oksidasi saja atau
reaksi reduksi saja. Ini berarti reaksi reduksi dan oksidasi selalu berlangsung

14
bersamaan dan disebut reaksi oksidasi reduksi, disingkat reaksi redoks. Zat-zat yang
menerima elektron atau mengalami reduksi (bilangan oksidasinya turun) dinamakan
oksidator atau pengoksidasi, sedangkan zat-zat yang melepaskan elektron atau yang
mengalami oksidasi (bilangan oksidasinya naik) dinamakan reduktor atau pereduksi.
Contoh :
Mg(s) → Mg2+(aq) + 2e- (oksidasi)
Br2(l) + 2e- → 2Br-(aq) + (reduksi)
Mg(s) + Br2(l) → Mg2+(aq) + 2Br-(aq) (redoks)
Pada reaksi diatas, Mg adalah reduktor karena mengalami oksidasi atau
melepaskan elektron, sedangkan Br2 adalah oksidator karena mengalami reduksi atau
menerima elektron.
(Sukardjo dkk., 2016)

Contoh Soal

Tentukan reduktor, oksidator, hasil oksidasi dan hasil reduksi dari reaksi-reaksi berikut:
MnO2(s) + 4HCl(aq) → MnCl2(aq) + 2H2O(l) + Cl2(g)
Jawab : Reaksi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut
Reduksi
+4 -2 +1 -1 +2 -1 +1 -2 0
MnO2(s) + 4HCl(aq) → MnCl2(aq) + 2H2O(l) + Cl2(g)
Oksidasi
Reduktor: HCl karena bilangan oksidasi atom Cl bertambah dari -1 menjadi 0 berarti
mengalami oksidasi.
Oksidator: MnO2 karena bilangan oksidasi atom Mn berkurang dari +4 menjadi +2
berarti mengalami reduksi.
Hasil oksidasi: Cl2
Hasil reduksi: MnCl2

3. Reaksi Autoredoks
Reaksi autoredoks adalah reaksi redoks yang melibatkan suatu spesi yang dapat
berperan sebagai reduktor maupun oksidator. Contoh:

15
 Cl dalam Cl2 teroksidasi sekaligus tereduksi dalam reaksi berikut :
b.o Cl berkurang
Cl mengalami reduksi

0 +1 -2 +1 +1 -1 +1 +1 -2 +1 -2
Cl2 + 2NaOH → NaCl(aq) + NaClO(aq) + H2O(l)

b.o Cl bertambah
Cl mengalami oksidasi

Cu dalam Cu2O teroksidasi sekaligus tereduksi dalam reaksi berikut.


b.o Cu bertambah
Cu mengalami oksidasi

+1 -2 0 +2
4H+(aq) + 2Cu2O(s) → 2Cu(s) + 2 Cu2+(aq) + 2H2O (I)

b.o Cu berkurang
Cu mengalami reduksi
(Johari dkk., 2007)
Contoh Soal

Cl2(g) + 2H2O(l) 2HClO(aq) + 2HCl(g)


0 +1 -1
Oksidasi
Reduksi
Apakah reaksi diatas termasuk reaksi autoredoks?
Pembahasan : Pada reaksi diatas, tampak bahwa Cl2 mengalami oksidasi menjadi
HClO dan mengalami reduksi menjadi HCl. Hal ini berarti Cl2 berperan sebagai
oksidator dengan demikian reaksi tersebut termasuk reaksi autoredoks.

UJI KOMPETENSI
Tentukan apakah reaksi berikut merupakan reaksi autoredoks
 MnO2 (S) + 4H+(aq) + Cl- (aq) → Mn2+(aq) + 2H2O (i) + Cl2 (g)
 I2(S) + S2O32- (aq) → 2I- (aq) + SO42- (aq)

16
4. Tata Nama Senyawa
a. Tata Nama Oksida Basa dan Oksida Asam
1) Tata Nama Oksida Basa
a) Oksida basa adalah oksida logam yaitu hasil reaksi logam dengan oksigen.
Apabila logamnya mempunyai bilangan oksidasi satu macam maka cara
pemberian namanya yaitu dengan menyebutkan nama logamnya kemudia
ditambah kata oksida.
Contoh :
Unsur Bilangan Oksidasi Rumus Senyawa Nama Senyawa
Na +1 Na2O Natrium oksida
Ag +1 Ag2O Perak oksida
Mg +2 MgO Magnesium oksida
Ca +2 CaO Kalsium oksida
Zn +2 ZnO Zink oksida
Al +3 Al2O3 Alumunium oksida
b) Apabila logamnya mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu macam
maka cara pemberian namanya dapat memakai nama sistematik (sistem
Stock) atau memakai nama lama.
1. Nama sistematik (sistem Stock)
Nama logamnya disebutkan, kemudian disebutkan tingkat bilangan
oksidasinya yang pada penulisannya memakai angka Romawi dalam
kurung.
Contoh :
Unsur Bilangan Oksidasi Rumus Senyawa Nama Senyawa
+2 FeO Besi(II) oksida
Fe
+3 Fe2O3 Besi(III) oksida
+1 Cu2O Tembaga(I) oksida
Cu
+2 CuO Tembaga(II) oksida
+2 SnO Timah(II) oksida
Sn
+4 SnO2 Timah(IV) oksida
+1 Hg2O Raksa(I) oksida
Hg
+2 HgO Raksa(II) oksida

17
2. Nama lama (nama latin)
Nama logam yang bilangan oksidasinya rendah diberi akhiran o
sedangkan logam yang bilangan oksidasinya tinggi diberi akhiran i.
Contoh :
Unsur Bilangan Oksidasi Rumus Senyawa Nama Senyawa
+2 FeO Fero oksida
Fe
+3 Fe2O3 Feri oksida
+1 Cu2O Kupro oksida
Cu
+2 CuO Kupri oksida
+2 CrO Kromo oksida
Cr
+3 Cr2O3 Kromi oksida

2) Tata Nama Oksida Asam


Oksida asam adalah oksida nonlogam. Pada umumnya unsur nonlogam
mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu macam. Pemberian namanya
adalah didasarkan pada sistem awalan (nama latin).
Jumlah atom pada oksida atom tersebut disebutkan dengan angka latin,
sebagai berikut :
Tabel jumlah atom dalam bahasa Yunani
Jumlah Penulisan dalam Bahasa
Atom Yunani
1 Mono
2 Di
3 Tri
4 Tetra
5 Penta
6 Heksa
7 Hepta
8 Okta
9 Nona
10 Deka

18
Contoh :

Unsur Bilangan Oksidasi Rumus Senyawa Nama Senyawa


+1 Cl2O Diklor monoksida
+3 Cl2O3 Diklor trioksida
Cl
+5 Cl2O5 Diklor pentaoksida
+7 Cl2O7 Diklor heptaoksida
+3 P2O3 Difosfor trioksida
P
+5 P2O5 Difosfor pentaoksida
+1 N2O Dinitrogen monoksida
+2 NO Nitrogen monoksida
N
+4 NO2 Nitrogen dioksida
+5 N2O5 Dinitrogen pentaoksida
+4 SO2 Belerang dioksida
S
+6 SO3 Belerang trioksida

b. Tata Nama Asam, Basa, dan Garam


1) Tata Nama Asam
Asam menurut Archenius adalah senyawa yang larutannya dalam air
melepaskan ion H+ dan ion sisa asam yang bermuatan negatif (anion).
Banyaknya ion H+ dalam suatu asam disebut valensi asam.
a) Asam yang tidak mengandung oksigen
Pemberian nama asama yang tidak mengandung oksigen diberi akhiran ida.
Contoh :
Rumus Kimia Nama Senyawa Rumus Kimia Nama Senyawa

Asam fluorida HI Asam iodida


HF

Asam klorida HCN Asam sianida


HCl

Asam bromida H2S Asam sulfida


HBr

b) Asam yang mengandung oksigen


Pada asam yang mengandung jumlah oksigen lebih sedikit diberi akhiran it,
pada asam yang mengandung jumlah oksigen lebih banyak diberi akhiran at.

19
Contoh :
Rumus Kimia Nama Senyawa Rumus Kimia Nama Senyawa

Asam nitrit H3PO3 Asam fosfit


HNO2

Asam nitrat H3PO4 Asam fosfat


HNO3

Asam sulfit H3AsO3 Asam arsenit


H2SO3

Asam sulfat H3AsO4 Asam arsenat


H2SO4

Awalan per diberikan kepada asam yang mengandung oksigen lebih dari
asam umumnya. Sementara itu, awalan hipo diberikan pada asam yang
mengandung oksigen kurang dari asam umumnya.
Contoh :
Rumus Kimia Nama Senyawa Rumus Kimia Nama Senyawa

Asam hipoklorit HClO3 Asam klorat


HClO

Asam klorit HClO4 Asam perklorat


HClO2

2) Tata Nama Basa


Basa adalah senyawa yang mengandung ion logam yang bermuatan positif
(kation) dan ion OH- (ion hidroksida) yang bermuatan negatif (anion).
Banyaknya ion OH- dalam suatu basa disebut valensi basa. Valensi basa sama
dengan bilangan oksidasi logam dalam basa itu.
a) Apabila logamnya mempunyai bilangan oksidasi satu macam maka tata
namanya, menyebutkan nama logamnya kemudian ditambah kata
hidroksida.
Contoh :
Rumus Kimia Nama Senyawa Rumus Kimia Nama Senyawa
Strontium
Natrium hidroksida Sr(OH)2
NaOH hidroksida
Barium
Kalium hidroksida Ba(OH)2
KOH hidroksida

20
Magnesium
Ni(OH)2 Nikel hidroksida
Mg(OH)2 hidroksida
Aluminium
Kalsium hidroksida Al(OH)3
Ca(OH)2 hidroksida

b) Apabila logamnya mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu macam


maka tata namanya seperti pada tata nama oksida logam atau oksida basa
tetapi kata oksida diganti dengan hidroksida.
a. Nama sistematik
Contoh :
Rumus Kimia Nama Senyawa Rumus Kimia Nama Senyawa
Tembaga(I) Timah(II)
Sn(OH)2
CuOH hidroksida hidroksida
Tembaga(II) Timah(IV)
Sn(OH)4
Cu(OH)2 hidroksida hidroksida
Raksa(I)
Besi(II) hidroksida HgOH
Fe(OH)2 hidroksida
Raksa(II)
Besi(III) hidroksida Hg(OH)2
Fe(OH)3 hidroksida

b. Nama lama
Rumus Kimia Nama Senyawa Rumus Kimia Nama Senyawa

Kromo hidroksida Sn(OH)2 Stano hidroksida


Cr(OH)2

Kromi hidroksida Sn(OH)4 Stani hidroksida


Cr(OH)3
Merkuro
Fero hidroksida HgOH
Fe(OH)2 hidroksida
Merkuri
Feri hidroksida Hg(OH)2
Fe(OH)3 hidroksida

3) Tata Nama Garam


Garam adalah senyawa yang mengandung ion logam yang bermuatan positif dan
ion sisa asam yang bermuatan negatif. ion sisa asam adalah asam yang telah
melepaskan ion H+ nya. Garam merupakan senyawa yang terbentuk melalui
reaksi asam dengan basa yang dikenal dengan reaksi netralisasi.
21
Contoh:

Pembentukan garam dari ion logam Al3+ dan ion sisa asam SO42- . Untuk
membuat senyawa netral maka ion Al3+ dikalikan 2 dan ion SO42- dikalikan 3

2Al3+ (aq) + 3 SO42-(aq) → Al2 (SO4)3 (aq)

Penamaan garam adalah dengan nama ion logam disebutkan terlebih dahulu
kemudian nama sisa asamnya.

Contoh:

Rumus Sisa Nama Sisa


Rumus Garam Nama Garam
Asam Garam
F- Ion flourida AgBr Perak bromida
Cl- Ion klorida K2SO3 Kalium sulfit
Br- Ion bromida Na3SbO4 Natrium
antimonat
I- Ion iodida Cu3PO3 Tembaga (I) fosfit
ClO- Ion hipoklorit HgI2 Raksa (II) Iodida
ClO2- Ion klorit Ba (IO4)2 Barium periodat
ClO3- Ion klorat Mg3 (AsO4)2 Magnesium
arsenat
ClO4- Ion perklorat Pb(NO3)2 Timbal (II) nitrat
NO2- Ion nitrit Ca(ClO)2 Kalsium
hipoklorit
NO3- Ion nitrat Al2(CO3)3 Aluminium
karbonat
CO32- Ion karbonat CaF2 Kalsium flourida
SO32- Ion sulfit Fe(ClO2)3 Besi (III) klorat
SO42- Ion sulfat Sr(SbO3)2 Strontium
antimonit
PO33- Ion fosfit Zn(NO2)2 Zink nitrit
PO43- Ion fosfat SnCl4 Timah (IV)
klorida
SbO33- Ion antimonit (NH4)2SO4 Amonium sukfat
SbO43- Ion antimonat CH3COONa Natrium asetat

Beberapa Kation

B.O +1 B.O +2 B.O +3 B.O +4


+ 2+ 3+
Natrium Na Magnesium Mg Aluminium Al Stanum(IV) Sn2-
Kalium K+ Kalsium Ca2+ Besi(III) Fe3+ Plumbum(IV) Pb2-
Tembaga(I) Cu+ Stromtium Sr2+ Kobalt Co3+
Perak Ag+ Barium Ba2+ Krom(III) Cr3+
Emas Au+ Stanum(II) Sn2+
Raksa(I) Hg+ Plumbum(II) Pb2+

22
Cesium Cs+ Seng Zn2+
Raksa(II) Hg2+
Besi(II) Fe2+
Nikel Ni2+
Tembaga(II) Cu2+
Mangan(II) Mn2+

Beberapa Anion

B.O -1 B.O -2 B.O -3


- 2-
Hidroksida OH Oksida O Nitrida N3-
Hipobromit BrO- Sulfida S2- Arsenit AsO33-
Bromit BrO2- Sulfit SO32- Arsenat AsO43-
Iodat IO3- Sulfat SO42-
Periodat IO4- Karbonat CO32-
Permanganat MnO4- Silikat SiO32-
Sianida CN- Kromat CrO42-
Dikromat Cr3O72-
Tiosulfat S2O32-
Oksalat C2O42-

c. Tata Nama Senyawa Organik


Senyawa organik disebut juga senyawa karbon. Berbagai deret homolog senyawa
organik atau senyawa karbon seperti senyawa-senyawa hidrokarbon alkane, alkena,
dan alkuna, alkohol, eter, keton, asam karboksilat, ester, dan amina.
Berikut ini akan diberikan contoh tata nama beberapa senyawa organic yang sering
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut akan dibahas dalam buku kimia
kelas XII.
Contoh :

Nama Senyawa Rumus Kimia


Metana CH4
Propana C3H8
Heptana C7H16
Oktana C8H18
Etena (etilena) C2H4
Etuna (asetilena) C2H2
Metanol CH3OH
Etanol C2H5OH
Metanal (formal dehid) HCHO
Propanon (aseton) CH3COCH3
Glukosa C6H12O6
Sukrosa C12H22O11

23
Contoh Soal
1. Tentukan nama dari senyawa Cu2O!
Pembahasan :
Kation = Cu+
Anion = O2-
Nama senyawa : tembaga(I) klorida
2. Tuliskan rumus kimia dan biloks unsur logam pada senyawa kalsium oksida!
Pembahasan :
biloks Ca = +2, O = -2
Maka rumus kimia senyawanya : CaO
3. Tentukan nama senyawa As2O3
Pembahasan :
As: 2 (di)
O: 3 (tri)
Jadi nama senyawanya diarsen trioksida

UJI KOMPETENSI
1. Tentukan nama dari senyawa berikut
a. H2SO4 c. CuSO4
b. KBr d. Ag2CO3
e. NaOH f. H3PO4
2. Tentukan rumus kimia dari senyawa berikut.
a. Besi(II) oksida c. Tembaga(III) oksida
b. Natrium bromida d. Kalsium bikarbonat

24
RANGKUMAN

1. Bilangan oksidasi adalah muatan relatif suatu atom dalam unsur , molekul , atau ion
yang ditentukan berdasarkan keelektronegatifan atom-atom. Dalam senyawa, unsur
yang paling elektronegatif memiliki bilangan oksidasi negatif.
2. Reaksi oksidasi adalah reaksi yang melibatkan penggabungan oksigen, pelepasan
hidrogen, pelepasan elektron dan peningkatan bilangan oksidasi. Kebalikan dari reaksi
oksidasi adalah reaksi reduksi. Gabungan reaksi reduksi oksidasi disebut reaksi redoks.
3. Konsep reaksi redoks yang berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen.
 Reaksi oksidasi merupakan reaksi pengikatan oksigen oleh suatu zat.
 Reaksi reduksi merupakan reaksi pelepasan oksigen oleh suatu zat.
4. Konsep reaksi redoks yang berdasarkan transfer elektron.
 Reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron.
 Reaksi reduksi adalah reaksi pengikatan elektron.
5. Konsep reaksi redoks yang berdasarkan perubahan bilangan oksidasi.
 Reaksi oksidasi adalah reaksi yang disertai dengan kenaikan bilangan oksidasi.
 Reaksi reduksi adalah reaksi yang disertai dengan penurunan bilangan oksidasi.
6. Dalam reaksi redoks terjadi perpindahan elektron dari zat yang teroksidasi ke zat yang
tereduksi. Perpindahan elektron menyebabkan terjadinya perubahan bilangan oksidasi.
7. Jumlah elektron yang dilepaskan harus sama dengan jumlah elektron yang diterima oleh
oksidator.
8. Bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi suatu unsur merupakan bilangan bulat positif
atau negatif yang diberikan kepada suatu unsur dalam membentuk senyawa.
9. Pereduksi atau reduktor adalah zat yang didalam reaksi redoks menyebabkan zat yang
lain mengalami reduksi. Dalam hal ini, zat pereduksi mengalami oksidasi.
10. Pengoksidasi atau oksidator adalah zat yang didalam reaksi redoks menyebabkan zat
lain mengalami oksidasi. Dalam hal ini, zat pengoksidasi mengalami reduksi.
11. Reaksi redoks meliputi reaksi penggabungan, penguraian, pertukaran dan reaksi
autoredoks.
12. Reaksi autoredoks adalah suatu reaksi redoks dimana zat dalam reaksi dapat
mengoksidasi atau mereduksi dirinya sendiri.

25
Tes Akhir

A. Obyektif
1. Perhatikan persamaan reaksi berikut.
(1) AgNO3+NaCl → AgCl+NaNO3
(2) Cl2+SO2+2H2O → 2HCl+H2SO4
(3) MgO+2H+ → Mg2++H2O
(4) SO3+2KOH → K2SO4+H2O

Reaksi redoks ditunjukkan oleh reaksi nomor . . . .

A. (1) dan (2) D. (2) dan (4)


B. (1) dan (3) E. (3) dan (5)
C. (2) dan (3)

2. Perhatikan persamaan reaksi reduksi-oksidasi berikut (belum setara).


K2CrO4(aq)+KI(aq)+H2SO4(aq) → Cr2(SO4)3(aq)+I2(aq)+K2SO4(aq)+ H2O(l).
Bilangan oksidasi Cr berubah dari . . . .
A. -2 menjadi +3
B. -1 menjadi +3
C. +6 menjadi -4
D. +6 menjadi +3
E. +12 menjadi +8

3. Reaksi reduksi adalah ...


A. Reaksi yang melibatkan pelepasan oksigen dan peningkatan bilangan oksidasi
B. Reaksi yang melibatkan peningkatan bilangan oksidasi dan pelepasan elektron
C. Reaksi yang melibatkan pelepasan oksigen dan penangkapan elektron
D. Reaksi yang melibatkan penurunan bilangan oksidasi dan pelepasan hidrogen
E. Reaksi yang melibatkan penangkapan hidrogen dan pelepasan elektron.

4. Perhatikan reaksi berikut.

4HCl(aq)+2S2O32-(aq)→2S(s)+2SO2(g)+ 2H2O(l)

Bilangan oksidasi S berubah dari :

A. +2 menjadi 0 dan +4
B. +3 menjadi 0 dan +4
C. +4 menjadi 0 dan +2
D. +5 menjadi +2 dan 0
E. +6 menjadi -2 dan +4

26
5. Perhatikan reaksi-reaksi berikut.

1. AgCl(s)+2NH3(aq)→Ag(NH3)2Cl(aq).
2. OH-(aq)+Al(OH)3(s)→AlO2-(aq)+ 2H2O(l).
3. I2(aq)+2Na2S2O3(aq)→2NaI(aq)+Na2SO6(aq).
4. Pb(NO3)2(aq) + 2KBr(aq)→PbBr2(s)+ 2KNO3(aq).
5. 3Zn(s)+2NO3-(aq)+8H+(aq)→3Zn2+(aq) +2NO(g)+4H2O(l)

Reaksi redoks ditunjukkan oleh nomor .....

A. (1) dan (2)


B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (5)

6. Menurut kaidah pelepasan dan pengikatan elektron, zat yang mengikat elektron
dinamakan.......
A. Reduktor D. Reduksi
B. Oksidator E. Redoks
C. Oksidasi

7. Perhatikan persamaan reaksi berikut.

8AI+3NO3-+5OH-+2H2O→8AIO2-+ 3NH3

Pada reaksi tersebut, zat yang merupakan oksidator adalah . . . .

A. NO3-
B. Al
C. OH-
D. AlO2-
E. NH3

8. Perhatikan reaksi berikut.

KMnO4(aq+KI(aq+H2SO4(aq)→ MnSO4(aq) + I2(aq) + K2SO4(aq) + H2O(l)

Berdasarkan reaksi tersebut, zat yang merupakan reduktor dan hasil oksidasi berturut-
turut adalah . . . .

A. KI dan I2
B. KI dan MnSO4
C. KMnO4 dan I2
D. H2SO4 dan K2SO4
E. KMnO4 dan MnSO4

27
9. Pada reaksi :

NaCl(aq)+NaClO(aq)+H2O(l)→Cl2(g)+ 2NaOH(aq)

Bilangan oksidasi Cl berubah dari. . . .

A. -2 dan +1 menjadi +2
B. -1 dan +1 menjadi 0
C. +1 dan +2 menjadi 0
D. +2 dan -2 menjadi +1
E. 0 dan +1 menjadi +2

10. Unsur klorin memiliki bilangan oksidasi -1, 0, +1, +3, +5, dan +7. Spesi yang tidak dapat
berfungsi sebagai reduktor adalah . . . .

A. Cl- D. ClO3-

B. Cl2 E. ClO4-

C. ClO2

11. Bilangan oksidasi unsur klorin pada gas klorin, asam perklorat, asam klorida, dan asam
klorit berturut-turut adalah . . . .

A. -3, 0, +1, dan +3

B. -3, +1, +2, dan +3

C. 0, +3, -1, dan +5

D. 0, +7, -1, dan +3

E. 0, +7, -1, dan +5

12. Berapakah bilangan oksidasi C di dalam CO, CO2, dan H2CO3 berturut-turut ...
A. 0, +4, dan +2
B. +2, +4, dan 0
C. +2, +4, dan 1
D. +2, +4, dan +4
E. +2, +2 dan +4

28
13. Pada reaksi :
Fe(s) + 2HCl(aq)  FeCl2 + H2(g)
Berdasarkan reaksi tersebut yang bertindak sebagai pereduksi adalah ...
A. HCl
B. FeCl2
C. H2
D. Fe
E. 2HCl

14. Jika gas hidrogen dialirkan melalui tembaga(II) oksida panas, terjadi reaksi:
CuO(s)+H2(g)→Cu(s)+H2O(g).
Atom yang mengalami reduksi adalah...
A. Atom O dalam CuO
B. Atom H dalam H2
C. Atom O dalam H2O
D. Atom Cu dalam CuO
E. Atom Cu dalam logam Cu(s)

15. Berapakah bilangan oksidasi S di dalam SO3 ...


A. -2
B. -6
C. +2
D. +3
E. +6

16. Pada reaksi redoks :


MnO2 + 4HCl  MnCl2 + 2H2O + Cl2
Bilangan oksidasi Mn mengalami perubahan dari ...
A. +4 menjadi +1
B. +2 menjadi +1
C. +2 menjadi +4
D. +4 menjadi +2
E. +4 menjadi +3

17. Diketahui reaksi redoks sebagai berikut:


3S + 2KClO3 → 2KCl + 3SO2
Senyawa yang bertindak sebagai oksidator adalah…
A. S
B. KClO3
C. KCl
D. SO2
E. KClO3 dan S

29
18. Diketahui ciri-ciri sebagai berikut:
1) Mengalami penurunan bilangan oksidasi
2) Mudah melepas electron
3) Menghasilkan O2
4) Mengikat O2
Dari ciri-ciri diatas, yang merupakan ciri-ciri reduktor adalah…
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4

19. Produksi logam timah dengan perlakuan awal dengan pemanasan bijih kasiterit (SnO2)
dengan arang (karbon. Persamaan reaksinya:
SnO2(s) + C(s) → Sn(s) + CO2(g)
Oksidator dan reduktor secara berturut-turut adalah....
A. C dan Sn
B. SnO2 dan 𝐶𝑂2
C. C dan CO2
D. SnO2 dan C
E. SnO2 dan Sn

20. Berikut ini yang termasuk jenis-jenis reaksi redoks, kecuali ...
A. Reaksi penggabungan
B. Reaksi penguraian
C. Reaksi pertukaran
D. Reaksi persilangan
E. Autoredoks

21. Pada reaksi :


Cl2+2KOH→KCl+KClO+H2O
Bilangan oksidator klor berubah dari..
A. -1 menjadi +1 dan 0
B. +1 menjadi -1 dan 0
C. 0 menjadi -1 dan -2
D. -2 menjadi 0 dan +1
E. 0 menjadi -1 dan +1
22. Rumus kimia dari kromium (III) sulfat adalah ...
A. Cr2(SO4)3
B. SnCl4
C. CuO
D. MnO2
E. CrSO4

30
23. Dalam lambung manusia terdapat asam klorida yang membantu proses pencernaan
makanan. Rumus kimia senyawa tersebut adalah. . .
A. HClO
B. HCO
C. HCl
D. HClO2
E. HClO3
24. Bilangan oksidasi atom S yang paling tinggi terdapat pada....
A. SO2- D. SO42-
B. S2O32- E. H2S
2-
C. S4O6

25. Di antara senyawa berikut yang atom hidrogennya mempunyai bilangan oksidasi -1
adalah.....
A. H2O D. H2S
B. Fe(OH)3 E. Mg(OH)2
C. AlH3

26. Rumus kimia dari besi (III) sulfat adalah.....


A. BiSO4 D. Fe3(SO4)2
B. Bi2(SO)3 E. Fe2(SO4)3
C. FeSO4

27. Nama dari senyawa SnO2 yang paling tepat adalah......


A. Seng(IV)oksida
B. Seng(II) oksida
C. Timah(IV) oksida
D. Timah(II) oksida
E. Timbal(IV) oksida

28. Nama senyawa V2O5 adalah....


A. Vanadium(II) pentoksida
B. Vanadium(v) dioksida
C. Vanadium(V) oksida
D. Vanadium(II) oksida
E. divanadium(V) oksida

29. Nama senyawa Fe(NO3)2 adalah.....


A. Besi(II) nitrat
B. Besi(II) nitrit
C. Besi(III) nitrat
D. Besi(III) nitrit
E. Besi(II) nitrida

31
30. Nama dari senyawa Sn(SO4)2 adalah....
A. Seng(II) sulfat
B. Seng(IV) sulfat
C. Timah(II) sulfat
D. Timah(IV) sulfat
E. Timah(IV) sulfida

31. Pirolusit adalah nama lain dari mangan(IV) oksida dengan rumus kimia......
A. MnO D. Mn2O3
B. MnO2 E. MnO4
C. Mn2O

32. Menurut IUPAC, senyawa dengan rumus kimia N2O3 mempunyai nama...
A. Dinitrogen oksida
B. Nitrogen oksida(III)
C. Nitrogen(III) oksida
D. Dinitrogen monoksida
E. Nitrogen trioksida

33. Unsur mangan yang mempunyai bilangan oksidasi sama dengan krom dalam K2Cr2O7
adalah....
A. KMnO4 D. MnO2
B. MnO E. MnSO4
C. K2MnO4

34. Senyawa yang mempunyai biloks nitrogen= +3 adalah.....


A. Ammonium klorida
B. Kalium nitrat
C. Nitrogen trioksida
D. Nitrogen monoksida
E. Ammonia

35. Diketahui bilangan oksida logam Ca= +2, O= -2, maka nama senyawa yang dibentuk oleh
kedua unsur adalah....
A. Kalsium oksida
B. Kalsium dioksida
C. Kalium oksida
D. Kalium dioksida
E. Kalsium(II) oksida

32
36. Tata nama senyawa berikut yang benar adalah....
A. Ca(OH)2 = Kalsium(II) hidroksida
B. Na2O = Natrium(II) oksida
C. Al(OH)3 = Alumunium hidroksida
D. Fe(OH)3 = Besi hidroksida
E. HNO3 = Asam(V) nitrat

37. Dalam lambung manusia terdapat asam klorida yang membantu proses pencernaan
makanan. Rumus kimia senyawa tersebut adalah. . .
A. HClO
B. HCO
C. HCl
D. HClO2
E. HClO3

38. Berikut ini yang termasuk jenis-jenis reaksi redoks, kecuali ...
A. Reaksi penggabungan
B. Reaksi penguraian
C. Reaksi pertukaran
D. Reaksi persilangan
E. Autoredoks

39. Bilangan oksidasi fosforus paling rendah terdapat pada senyawa....


A. PH4Br D. Ca3(PO4)2
B. PCl5 E. PF3
C. POBr3
40. Pipa yang dibuat dari bahan sintetik banyak dipakai untuk menggantikan pipa besi, sebab
pada pipa besi akan mudah timbul karat. Yaitu senyawa.....
A. FeO D. Fe2O2
B. FeCO3 E. Fe2O3.xH2O
C. Fe(OH)3
41. Peristiwa oksidasi terdapat pada perubahan….
A. Br2(l) → 2Br-(aq)
B. Ag(aq) → Ag(s)
C. MnO4-(aq) → Mn2+(aq)
D. IO3-( aq) → I-( aq)
E. 2O2-( aq) → O2(g)

33
42. Bilangan oksidasi atom Cl yang terbesar terdapat dalam……...
A. NaCl
B. KClO
C. Cl2O
D. Cl2O3
E. Ca(ClO4)2

43. Dalam senyawa atau ion berikut, nitrogen berikut yang mempunyai bilangan oksidasi -3
adalah………….
A. NO
B. NO2-
C. NO3-
D. NH3
E. N2H4

44. Bilangan oksidasi atom Mn pada ion MnO4-


A. -1
B. -2
C. +4
D. +7
E. +8

45. Nama yang tepat untuk senyawa HClO dan HClO3 berturut-turut adalah……
A. Asam klorit dan asam hipoklorit
B. Asam hipoklorit dan asam klorit
C. Asam hipoklorit dan asam klorat
D. Asam klorat dan asam klorit
E. Asam klorat dan asam perklorat

46. Rumus senyawa yang dapat dibentuk oleh ion Na+ dan ion CO32- adalah…….
A. NaCO3
B. 2NaCO3
C. Na2CO3
D. Na(CO3)2
E. Na2C2O4

47. Rumus kimia kalium oksida, fosfor pentaoksida, besi (II) sulfida, aluminium sulfat
berturut-turut adalah……….
A. KO, PO, FeS, AlSO4
B. K2O, PO5, FeSO2, Al2(SO4)3
C. K2O, P2O5, Fe2S, Al2(SO4)3
D. K2O, P2O5, FeS, Al2(SO4)3
E. CaO, P2O5, FeS, Al2(SO4)3

48. Suatu logam X membentuk senyawa sulfat dengan rumus X2(SO4)3. Bagaimana rumus
kimia senyawa nitrat logam X tersebut………

34
A. XNO3
B. X2NO3
C. X2 (NO3)3
D. X(NO3)2
E. X (NO3)3

49. Nama senyawa dari: Cl2O, Cl2O3, Al2O3 berturut-turut adalah……..


A. dikloro monoksida, kloro oksida, aluminium oksida
B. dikloro monoksida, kloro trioksida, aluminium oksida
C. dikloro oksida, dikloro trioksida, aluminium trioksida
D. kloro oksida, dikloro monooksida, aluminium trioksida
E. kloro monoksida, kloro dioksida, aluminium dioksida

50. Ion sulfida dilambangkan dengan


A. S2-
B. S2+
C. Sn2+
D. SO32-
E. SO42-

35
B. Essay

1. Suatu reaksi redoks mempunyai persamaan reaksi sebagai berikut:


ZnO + H2 → Zn + H2O
Gas hidrogen pada reaksi tersebut dikatakan sebagai zat pereduksi. Mengapa
demikian?

2. Tentukanlah nilai bilangan oksidasi dari atom yang ditebalkan dalam senyawa
berikut!
i. MnO2
ii. K2Cr2O4
iii. Cu2O
iv. Na2S2O3

3. Aluminium banyak digunakan orang sebagai bahan untuk pembuatan alat rumah
tangga. Panci dan wajan akan tetap mengkilat walaupun digunakan dalam waktu yang
lama. Hal tersebut disebabkan oleh pada permukaan aluminiun terbentuk lapisan
alumunium oksida yang tahan karat. Reaksi pembentukannya adalah sebagai berikut:
4Al + 3O2 → 2Al2O3
Tentukanlah zat mana yang mengalami reduksi dan oksidasi!

4. Sebutkan ketentuan apa saja untuk menentukan bilangan oksidasi suatu atom dalam
suatu senyawa!

5. Tentukan bilangan oksidasi pada atom yang berbeda pada masing- masing berikut!
i. Cl2, P4, SO2, H2S
ii. MnO42-, ZnO2-, HSO4-, NH4+
iii. MgCO3, KClO4, NaIO3, Na3PO4

36
SOAL-SOAL SULIT

1. Dalam suatu eksperimen, seorang siswa memanaskan timbal(II) oksida dengan arang
dalam wadah. Setelah selesai, ia memperoleh cairan berwarna keperakan di bagian bawah
wadah.
a. Menurut kalian, kira-kira apa cairan tersebut?
b. Dapatkah kalian menuliskan persamaan reaksinya?
c. Apakah reaksi tersebut merupakan reaksi redoks? Jelaskan

2. Konsep reaksi redoks berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron telah


dikembangkan lebih lanjut untuk menjelaskan pergerakan elektron tidak hanya pada
senyawa ion tetapi juga senyawa kovalen, yakni berdasarkan bilangan oksidasi.
a. Jelaskan perbedaan pergerakan elektron pada senyawa ion dan senyawa kovalen ?
b. Bagaimana pergerakan elektron yang berbeda pada kedua jenis senyawa tersebut
dirumuskan sebagai bilangan oksidasi ? Jelaskan dengan contoh.

3. Berdasarkan potensial elektrode baku, logam Na kelihatannya dapat menggantikan Mg2+


dari larutan berair. Akan tetapi jika reaksi ini dicoba ternyata tidak terjadi. coba jelaskan?

4. Tembaga tidak larut dalam HCl(aq), tetapi larut dalam HNO3(aq) menghasilkan Cu2+(aq).
a. Terangkan perbedaan di atas?
b. Tuliskan persamaan untuk reaksi Cu dan HNO3(aq).

5. Seng akan bereaksi dengan 1 M HCl menghasilkan H2(g) tetapi tembaga tidak. Jika
sepotong logam tembaga disambungkan pada seng dan pasangan logam ini dicelupkan ke
dalam larutan HCl gelumbung-gelembung H2(g) tampak pada logam tembaga
a. Apakah ini berarti bahwa logam tembaga bereaksi dengan HCl, kalau benar jelaskan
alasan nya?
b. Reaksi apakah yang terjadi?
c. Apakah fungsi logam tembaga?

6. Apakah yang akan tampak jika logam tembaga dan perak disambung dengan cara latihan
no 5, jika logam-logam tersebut dicelupkan ke dalam
a. HCl(aq)

37
b. HNO3(aq)

7. Di dalam eksperimen, sebanyak 50 mL larutan 0,1 mol L-1 dari suatu garam bereaksi tepat
dengan 25 mL larutan 0,1 mol L-1 natrium sulfit. Persamaan setengah reaksi untuk
oksidasi ion sulfit berikut ini, SO3-2(aq) + H2O (l) → SO4-2(aq) + 2H+(aq) + 2e- jika bilangan
oksidasi awal dari logam dalam garam adalah +3 berapakah bilangan oksidasi logam ini
setelah selesai?

8. Dalam suatu oksidasi dan reduksi ternyata kalium dikromat ( K2Cr2O7) bereaksi dengan
timah diklorida (SnCl2) dalam suasana asam menjadi CrCl3 dan kalium klorida (KCl).
Setelah reaksi disetarakan maka koefisien reaksi dari kalium dikromat dan timah
diklorida adalah?

9. Jika seng direaksikan dengan asam nitrat yang sangat encer, maka Zn akan teroksidasi
menjadi Zn2+ dan ion NO3- tereduksi menjadi NH4+. Dari pernyataan tersebut, maka
bagaimanakah persamaan reaksi setaranya?

10. Larutan H2SO4 pekat panas merupakan oksidator kuat yang akan mengoksidasi tembaga
menjadi Cu2+ dan ion sulfatnya akan tereduksi menjadi SO2. Dari pernyataan tersebut,
maka bagaimanakah persamaan reaksi setaranya?

38
GLOSARIUM

Oksidasi : reaksi pelepasan elektron dari suatu atom/ion.

Oksidator : zat yang dapat menimbulkan terjadinya reaksi oksidasi (pengoksidasi)


dan zatnya sendiri mengalami reduksi.

Pengoksidasi : zat yang mengalami reaksi reduksi dan menyebabkan zat lain
teroksidasi.

Pereduksi : zat yang mengalami reaksi oksidasi dan menyebabkan zat lain
tereduksi.

Reaksi Redoks : reaksi dimana terjadi perubahan bilangan oksidasi dari atom unsur
sebelum dan sesudah reaksi.

Reduksi : reaksi penerimaan elektron oleh suatu atom/ion.

Reduktor : zat yang dapat menimbulkan terjadinya reaksi oksidasi (pereduksi)


dan zatnya sendiri mengalami oksidasi.

Sifat oksidasi : kemampuan mengoksidasi unsur lain.

Sifat reduksi : kemampuan mereduksi unsur lain

39
MISKONSEPSI

Yrama Widya Erlangga Bumi Aksara


No. Materi Miskonsepsi
(KTSP) (K 13) (K 13)
1. Aturan Penentuan Bilangan Sesuai dengan Bilangan oksidasi
bilangan oksidasi. oksidasi flourin konsep yang atom flourin dalam
Konsep yang sebenarnya : dalam senyawa sebenarnya. senyawanya -1.
Menurut Muchtaridi
selalu -1.
(2009), tidak dikhususkan
pada fluorin saja, tetapi √
pada golongan VII A.
“Bilangan oksidasi unsur-
unsur golongan VII A
dalam senyawa biner
logam adalah -1”.
2. Pengertian Autoredoks. Reaksi redoks Apabila di dalam Tidak dijelaskan.
yang melibatkan suatu reaksi redoks
reaksi reduksi ada zat yang
mengoksidasi atau
dan oksidasi √
mereduksi dirinya
sekaligus pada sendiri.
satu atom dalam
satu spesi.

40
DAFTAR PUSTAKA

Brinkley, Stuart R. 1941. Principles of General Chemistry. The Macmillan Company. New
York.

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar. Erlangga. Jakarta.

Johari, J.M.C dan Rachmawati. 2007. Kimia SMA dan MA untuk Kelas X. Esis. Jakarta.

Justiana, Sandri dan Muchtaridi. 2009. Kimia 1. Yudhistira. Jakarta.

Keenan and Wood. 1961. General College Chemistry. Harper & Row. New York.

Kuswati, Tine Maria, Dkk. 2007. Sains Kimia SMA/MA Kelas XII. Bumi Aksara. Jakarta

Petrucci, R. H. 2007. General Chemistry Principles and Modern Application. Toronto.


Person Canada.

Sudaromo, Ungul. 2016. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Erlangga. Surakarta.

Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 2. ITB Press. Bandung.

Watoni, Haris dan Kurniawati, Dini. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Yrama Widya.
Bandung.

41

Anda mungkin juga menyukai