Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring berkembangnya waktu, banyak industri yang memproduksi bahan - bahan
kebutuhan masyarakat seperti halnya tas, sepatu, makanan, minuman dan berbagai
macam pakaian salah satunya batik. Peminat batik saat ini semakin meningkat yang pada
umunya batik hanya digunakan sebagai bagian dari ritual kebudayaan tiap daerah, tetapi
saat ini batik sudah mulai merambat ke dunia fashion dan benda lainnya. Meningkatnya
permintaan pasar membuat para perajin batik yang menggunakan pewarna alami
terpaksa beralih ke pewarna sintesis dan untuk proses pembuatan batik yang panjang
juga terpaksa dipercepat untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Proses produksi batik menghasilkan air limbah yang didapat dari beberapa kegiatan
yakni pemutihan, pewarnaan, percetakan, pencelupan, pengeringan, dan pencucian. Air
limbah ini penting sekali untuk dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang
ke sungai, sebab akan menimbulkan kerusakan pada lingkungan alam dari salah satu
bahan yang digunakan. Selain itu, air limbah yang dihasilkan memiliki parameter suhu,
derajat keasaman (pH), biological oxygen demand (BOD), chemical oxygen demand
(COD), serta total suspended solid (TSS) yang tinggi (Rohasliney dan Subki, 2011). Zat
pewarna sintetis yang dapat digunakan untuk mewarnai bahan tekstil adalah rapid, Zat
warna rapid biasa dipakai untuk coletan jenis rapid fast. Zat warna ini adalah campuran
komponen naptol dan garam diazonium yang distabilkan. Zat warna naptol adalah suatu
zat warna tekstil yang dapat dipakai untuk mencelup secara cepat dan mempunyai warna
yang kuat (Laksono, 2012).
Penelitian Sastrawidana (2012) menyatakan bahwa pengolahan limbah cair dapat
dilakukan menggunakan cara kimia, fisika dan biologi. Pengolahan air limbah tekstil
cara kimia dan fisika cukup efektif untuk menghilangkan warna, akan tetapi tidak efisien
dari segi biaya dan pemakaian bahan kimia serta menimbulkan sludge yang banyak.
Oleh karena itu dilakukan penelitian pada pengolahan biologi limbah batik dengan
media biofilter. Biofilter merupakan salah satu alat proses yang digunakan untuk
pemisahan dan penghilang polutan organik dalam udara, air dan air limbah (Enuari,
2016).
1.2 Tujuan
1. Mengetahui kemampuan kinerja biofilter dalam limbah tekstil
2. Mengetahui proses perkembangbiakan mikroorganisme
3. Mengetahui nilai karakteristik yang terkandung dalam limbah cair.

1.3 Rumusan Masalah


1. Berapa karakteristik yang terkandung dalam air limbah cair tekstil
2. Bagaimana kinerja dari media biofilter dalam pengolahan limbah tekstil
3. Bagaimana proses perkembangbiakan mikroorganisme

Anda mungkin juga menyukai