Seiring berkembangnya waktu, banyak industri yang memproduksi bahan - bahan kebutuhan masyarakat seperti halnya tas, sepatu, makanan, minuman dan berbagai macam pakaian salah satunya batik. Peminat batik saat ini semakin meningkat yang pada umunya batik hanya digunakan sebagai bagian dari ritual kebudayaan tiap daerah, tetapi saat ini batik sudah mulai merambat ke dunia fashion dan benda lainnya. Meningkatnya permintaan pasar membuat para perajin batik yang menggunakan pewarna alami terpaksa beralih ke pewarna sintesis dan untuk proses pembuatan batik yang panjang juga terpaksa dipercepat untuk memenuhi kebutuhan pasar. Proses produksi batik menghasilkan air limbah yang didapat dari beberapa kegiatan yakni pemutihan, pewarnaan, percetakan, pencelupan, pengeringan, dan pencucian. Air limbah ini penting sekali untuk dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai, sebab akan menimbulkan kerusakan pada lingkungan alam dari salah satu bahan yang digunakan. Selain itu, air limbah yang dihasilkan memiliki parameter suhu, derajat keasaman (pH), biological oxygen demand (BOD), chemical oxygen demand (COD), serta total suspended solid (TSS) yang tinggi (Rohasliney dan Subki, 2011). Zat pewarna sintetis yang dapat digunakan untuk mewarnai bahan tekstil adalah rapid, Zat warna rapid biasa dipakai untuk coletan jenis rapid fast. Zat warna ini adalah campuran komponen naptol dan garam diazonium yang distabilkan. Zat warna naptol adalah suatu zat warna tekstil yang dapat dipakai untuk mencelup secara cepat dan mempunyai warna yang kuat (Laksono, 2012). Penelitian Sastrawidana (2012) menyatakan bahwa pengolahan limbah cair dapat dilakukan menggunakan cara kimia, fisika dan biologi. Pengolahan air limbah tekstil cara kimia dan fisika cukup efektif untuk menghilangkan warna, akan tetapi tidak efisien dari segi biaya dan pemakaian bahan kimia serta menimbulkan sludge yang banyak. Oleh karena itu dilakukan penelitian pada pengolahan biologi limbah batik dengan media biofilter. Biofilter merupakan salah satu alat proses yang digunakan untuk pemisahan dan penghilang polutan organik dalam udara, air dan air limbah (Enuari, 2016). 1.2 Tujuan 1. Mengetahui kemampuan kinerja biofilter dalam limbah tekstil 2. Mengetahui proses perkembangbiakan mikroorganisme 3. Mengetahui nilai karakteristik yang terkandung dalam limbah cair.
1.3 Rumusan Masalah
1. Berapa karakteristik yang terkandung dalam air limbah cair tekstil 2. Bagaimana kinerja dari media biofilter dalam pengolahan limbah tekstil 3. Bagaimana proses perkembangbiakan mikroorganisme