DISUSUN OLEH :
dr. Sylvana Kusumaningrum
NOMOR PRESENSI :
37/LATSAR/III/II/2019
Dengan ini menyatakan bahwa laporan aktualisasi dengan judul “Laporan Aktualisasi
Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negri Sipil dalam Upaya Optimalisasi Mutu Rumah
Sakit Jiwa Grhasia” yang diimplementasikan sudah dikonsultasikan dan disetujui oleh
coach.
Coach, Peserta,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, nikmat, dan
karunianya sehingga Evaluasi Aktualisasi ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Evaluasi Aktualisasi dengan judul “Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri
Sipil dalam Upaya Optimalisasi Mutu RS Jiwa Grhasia .”
Dalam Proses Pembuatan dan penulisan hingga terselesaikannya
EvaluasiAktualisasi ini, penulis menyadari banyak dukungan dan motivasi untuk
menyajikan karya ini lebih baik. Sehingga penulis berusaha semaksimal mungkin
untuk menyajikannya. Pada kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih
kepada:
1. Ibu drg.Ririn Puspandari, selaku Mentor sekaligus Kepala Bidang Pelayanan Medis
yang telah memberikan arahan, dukungan, serta bimbingan dalam penulisan
EvaluasiAktualisasi ini.
2. Bapak Ulis Sulistiyanto, ST.,M.Pd selaku Coach dari Badan Diklat DIY yang
senantiasa membimbing dan memberi arahan kepada penulis selama proses
penulisan EvaluasiAktualisasi.
3. Bapak Deni Suryato, B.Sc selaku wali kelas Golongan III Angkatan II yang telah
memberikan dukungan dan arahan selama mengikuti Pelatihan Dasar.
4. Seluruh Widyaiswara dan staf Badan Diklat DIY yang telah membekali dan
menyalurkan ilmu kepada penulis.
5. Teman-teman Pelatihan Dasar Golongan III Angkatan II yang telah bersama-sama
berjuang dan bekerja sama selama mengikuti Pelatihan Dasar.
6. Suami, orangtua serta keluarga yang selalu memberikan dukungan, semangat, serta
doa dengan penuh keikhlasan tanpa henti.
7. Anis dan Fibry sebagai teman sekamar yang selau menghibur penulis.
8. Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu demi
terselesaikannya EvaluasiAktualisasi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
iv
Evaluasi Aktualisasi ini, oleh karena itu penulis berharap kepada semua pihak untuk
memberikan saran dan masukan yang membangun untuk penyempurnaan isi
EvaluasiAktualisasi ini. Penulis juga berharap semoga EvaluasiAktualisasi ini dapat
digunakan sebagaimana mestinya sehingga dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan
dapat memberikan contoh tentang implementasi nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu Dan Anti Korupsi dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan
kerja dan masyarakat.
Penulis
v
vi
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 9. Foto pembuatan kartu triase dan kartu tanda resiko jatuh…………… 32
Gambar 10. Foto kartu triase dan tanda resiko jatuh yang sudah jadi.......................32
viii
BAB I
PENDAHULUAN
2
C. Struktur Organisasi.
Gambar 1
3
D. Tugas dan Fungsi
1. Organisasi
Tugas Organisasi:
Sesuai Peraturan Gubenur Nomor 60 Tahun 2008 yaitu :
Rumah Sakit Grhasia mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan,
khususnya kesehatan jiwa.
Unit/ instalasi Kerja:
a) Instalasi Gawat Darurat mempunyai tugas melaksanakan perawatan dan
pengobatan penderita dalam keadaan darurat medis , yang memerlukan
tindakan atau pertolongan segera untuk menyelamatkan jiwa .
5
k) Instalasi Elektromedik mempunyai tugas melaksanakan pelayanan
pemeriksaan penunjang dan atau pengobatan dengan alat elektromedik
sesuai permintaan dokter.
6
2. Pegawai
Keadaan pegawai RS Jiwa Grhasia DIY dari tahun 2013 hingga 2018 sejumlah
327 orang. Berdasarkan status kepegawaian, pegawai RSJ Grhasia DIY terdiri
dari PNS, CPNS, tenaga kontrak BLUD, dan tenaga PTT Gubernur. Persentase
Jumlah Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun
2013 Keadaan pegawai di RSJ Grhasia DIY tahun 2013 berdasarkan status
kepegawaian paling banyak adalah PNS sebanyak 288 (88%) pegawai dan yang
paling sedikit adalah CPNS sebanyak 7 (1%) orang pegawai. Adapun pegawai
lainnya adalah pegawai tenaga kontrak BLUD (4%) dan tenaga PTT Gubernur
(7%). Jumlah pegawai PNS dan CPNS di RS Jiwa Grhasia DIY tahun 2013
berdasarkan jabatan struktural sebanyak 16 pegawai dan jabatan fungsional
sebanyak 274 pegawai. Jumlah Pegawai PNS dan CPNS Berdasarkan Jabatan
Struktural dan Fungsional di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2013 Jumlah pegawai
PNS dan CPNS berdasarkan jabatan struktural dan fungsional di RS Jiwa Grhasia
DIY tahun 2013 paling banyak adalah jabatan fungsional tertentu yaitu sebanyak
194 (67,2%) orang.
Berdasarkan Peraturan Mentri Kesehatan No.73 Th 2013, Dokter Ahli Pertama
mempunyai tugas sebagai berikut:
7
Untuk melaksanakan tugas tersebut Dokter Ahli Pertama mempunyai fungsi :
1. D2 (menganalisis data)
Mempelajari, mengurai, merinci dan menilai data untuk mendapatkan
kejelasan atau menyajikan tindakan alternative
2. O7 (melayani orang)
Memenuhi kebutuhan permintaan orang lain, baik yang dinyatakan atau
yang tidak dinyatakan secara langsung tetapi harus dilaksanakan menurut
ketentuan. Fungsi ini diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus
untuk melaksanakannya
3. B7 (memegang)
Menggunakan anggota badan, perkakas tangan atau alat khusus lain dalam
mengerjakan, memindahkan atau membawa benda.
Kemudian sebagaimana telah disebutkan dalam Pergub No.88 Tahun 2018
Pasal 31 tentang jabatan fungsional, maka tugas dan fungsi jabatan fungsional
di Rumah Sakit Jiwa Grhasia adalah sebagai berikut :
(1) Jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis
di bidang keahliannya masing-masing.
(2) Jabatan fungsional dapat dibagi dalam subkelompok sesuai dengan
kebutuhan dan keahliannya masing-masing dan dikoordinasikan oleh
seorang tenaga fungsional senior.
(3) Pejabat fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
kepada Direktur.
(4) Kebutuhan jabatan fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis,
dan beban kerja.
(5) Pembinaan terhadap pejabat fungsional dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
8
BAB II
AGENDA AKTUALISASI
A. Latar Belakang
Penerapan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, Antikorupsi) di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) sangat diperlukan untuk
membentuk ASN yang profesional, berkomitmen, beretika, mempunyai jiwa
nasionalisme, serta antikorupsi. Setiap ASN harus dapat menerapkan dan
mengaktualisasikan ANEKA disetiap kegiatan yang dilakukan.
Selaku ASN dibidang kesehatan secara garis besar adalah pengabdian kepada
masyarakat tanpa pamrih dengan ikhlas dan rela berkorban, peduli pada pasien serta
dalam kegiatannya penuh integritas, disiplin, penuh tanggung jawab serta profesional.
Penerapan ANEKA dibidang kesehatan dibutuhkan agar pelayanan bermutu
untuk pasien, karena sebagai ASN yaitu pelayan masyarakat perlu memberikan
pelayanan yang bermutu, tepat dan sesuai standar dan kompetensi.
Penerapan nilai-nilai akuntabilitas diperlukan untuk menciptakan lingkungan
kerja yang akuntabel. Nilai akuntabilitas meliputi : kepemimpinan, transparansi,
integritas, tanggungjawab (responsibilitas), keadilan, kepercayaan, keseimbangan,
kejelasan dan konsistensi.
Penerapan nasionalisme juga diperlukan agar setiap pegawai ASN memliliki
orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara. Pegawai
ASN akan berpikir tidak sektoral tetapi, akan senantiasa mementingkan kepentingan
yang lebih besar yakni bangsa dan negara.
Penerapan etika publik untuk ASN sudah diatur dalam undang-undang ASN,
kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai berikut :
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas
tinggi.
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
9
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan.
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain.
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.
Penerapan komitmen mutu pada ASN diperlukan agar bidang apa pun yang
menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil, semua mesti dilaksanakan secara
optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholders adalah layanan yang
komitmen pada mutu, melalui penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, dan
inovatif.
Penerapan antikorupsi untuk ASN agar dapat menghindarkan diri dari perilaku
korupsi.
Selama ini kegiatan yang dilaksanakan di Rumah Sakit Jiwa Grhasia, sudah
berjalan baik sesuai standar mutu, hanya perlu ditingkatkan pelaksanaan standar mutu
dengan penerapan ANEKA agar pelayanan bermutu untuk pasien dapat lebih baik
lagi.
10
sehingga pelayanan yang diberikan berdaya guna dan berhasil guna.
Adapun kegiatan dan sub kegiatan dalam laporan ini dan nilai- nilai ANEKA
yang ada, antara lain:
1. Membantu agar verifikasi CP lebih tertib. Nilai aneka :
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu,
Antikorupsi.
a. Mempersiapkan rekam medis yang akan dibuat CP nya, kemudian dilanjut
dengan mengisi form clinical pathway.
b. Melakukan verifikasi clinical pathway kepada dokter penanggung jawab
pasien.
2. Membantu agar pengisian assessment awal tidak lebih dari 3x24 jam. Nilai aneka
: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu.
a. Mempersiapkan assessment awal pasien yang akan dilengkapi.
b. Mengisi assessment awal pasien tidak lebih dari 3x 24 jam.
3. Mengedukasi etika batuk pada pengunjung RS dengan media flyer. Nilai aneka :
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu.
a. Mempersiapkan bahan untuk membuat flyer
11
b. Mencetak, membagikan serta menyebarkan flyer
4. Mengoptimalkan penggunaan kartu triase dan kartu tanda pasien resiko jatuh.
Nilai aneka : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu.
a. Melakukan pengkajian terhadap kartu triase dan kartu tanda pasien resiko
jatuh di IGD
b. Optimalisasi penggunaan kartu triase dan kartu tanda pasien resiko jatuh
kepada pasien-pasien di bed/ pasien-pasien yang membutuhkan perhatian
khusus.
nilai- nilai dasar perlu pembenahan dalam upaya peningkatan yang dilakukan
agar tercapai pelayanan yang bermutu dan optimal. Dengan kerjasama dari berbagai
pihak diharapkan kegiatan yang belum optimal dapat dioptimalkan agar mecerminkan
nilai-nilai dasar yang seharusnya.
B. Proses Aktualisasi
Aktualisasi rancangan kegiatan dilaksanakan pada saat jadwal off class, yakni
mulai tanggal 2 Mei 2019 s.d 15 Juni 2019 di Rumah Sakit Jiwa Grhasia. Secara
umum, masa off class tersebut ditujukan untuk dua kegiatan utama, yaitu yang
berkaitan dengan pemenuhan indikator mutu pelayanan pada pasien dan kegiatan
yang bersifat administratif.
Adapun kegiatan dan sub kegiatan dalam laporan ini dan nilai- nilai ANEKA
yang ada serta waktu pelaksanaan, antara lain:
1. Membantu agar verifikasi CP lebih tertib. Nilai aneka :
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu,
Antikorupsi.
a. Mempersiapkan rekam medis yang akan dibuat CP nya, kemudian
dilanjutkan dengan mengisi form clinical pathway
b. Melakukan verifikasi clinical pathway kepada dokter penanggung jawab
pasien.
2. Membantu agar pengisian assessment awal tidak lebih dari 3x24 jam. Nilai
aneka : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu.
a. Mempersiapkan assessment awal pasien yang akan dilengkapi.
12
b. Mengisi assessment awal pasien tidak lebih dari 3x 24 jam.
3. Mengedukasi etika batuk pada pengunjung RS dengan media flyer. Nilai aneka:
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu.
a. Mempersiapkan bahan untuk membuat flyer
b. Mencetak, membagikan serta menyebarkan flyer
4. Mengoptimalkan penggunaan kartu triase dan tanda pasien resiko jatuh. Nilai
aneka : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu.
a. Melakukan pengkajian terhadap kartu triase dan tanda pasien resiko jatuh
di IGD
b. Optimalisasi penggunaan kartu triase dan tanda pasien resiko jatuh kepada
pasien-pasien di bed/ pasien-pasien yang membutuhkan perhatian khusus.
13
- Setelah menerima nama pasien dan nomor rekam medis,
selanjutnya adalah mengajukan permintaan peminjaman
rekam medis pasien dengan menggunakan kartu kontrol
yang tersedia di instalasi rekam medis.
- Setelah mendapatkan rekam medis pasien yang dimaksud
dan formulir clinical pathway, selanjutnya mulai
mengisikan data-data yang terdapat di rekam medis
tersebut, kedalam formulir clinical pathway.
- Setelah selesai pengisian, formulir- formulir ini
kemudian dikumpulkan berdasar nama dokter
penanggung jawab yang menangani masing-masing
pasien, untuk kemudian diverifikasi dan dimintakan
tanda tangan.
Hambatan : Tidak ada hambatan yang berarti dalam proses ini, hanya saja,
sering ditemukan bahwa pada suatu data tertentu tanggal
pelaksanaannya belum dicantumkan. hal Ini memperlama proses
pengisian, karena penulis harus melakukan kroscek dengan
tanggal tindakan yang tertera di SIM RS
14
dalam melengkapi dan meminta verifikasi clinical pathway kepada dokter
penanggung jawab pasien
NASIONALISME
Keikhlasan: Seorang CPNS dokter ahli pertama harus ikhlas melaksanakan
pengisian clinical pathway dengan penuh kesadaran, tanpa mengeluh sebagai
bentuk ibadah kepada Tuhan. Hal tersebut merupakan pencerminan
Pancasila sila ke-1
ETIKA PUBLIK
Sabar: Seorang CPNS dokter ahli pertama melaksanakan pengisian clinical
pathway dengan sabar dan tidak gegabah agar tidak salah atau keliru dalam
mengisi poin-poin yang ada dan tidak terlewat mengisikan terapi yang sudah
didapat pasien di rawat inap.
KOMITMEN MUTU
Teliti: Seorang CPNS dokter ahli pertama melaksanakan pengisian clinical
pathway dengan teliti dan hati-hati agar tidak berdampak pada penurunan mutu
organisasi.
ANTI KORUPSI
Kejelasan: Seorang CPNS Dokter Ahli Pertama, dalam mengisi clinical pathway
harus sesuai dengan kaidah yang sudah ditetapkan di rumah sakit, dan dalam
penulisannya harus tepat dan jelas, tidak boleh ada yang di lebih lebihkan atau
dikurangi
15
kerjasama dengan sejawat dan konsulen dalam pengisian clinical pathway, agar
dapat terisi dan terverifikasi dengan baik
ETIKA PUBLIK
Amanah : Seorang CPNS dokter ahli pertama, amanah dalam memverifikasikan
clinical pathway yang sudah diisi dengan teliti.
KOMITMEN MUTU
Disiplin : Seorang CPNS dokter ahli pertama disiplin dalam memverifikasikan
clinical pathway
ANTI KORUPSI
Kerja keras : Seorang CPNS dokter ahli pertama harus bekerja keras dalam
melengkapi dan memverifikasikan clinical pathway agar mutu dan keselamatan
pasien dapat mengalami peningkatan
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Sebagai ASN dibidang kesehatan dimana sebagai dokter di layanan tingkat pertama
pentingnya memperhatikan indicator mutu yang sudah ditetapkan, yaitu berupa pengisian
clinical pathway (CP), agar tidak terjadi adanya satu pihak yang dirugikan karena capaian
mutu yang kurang.
Yogyakarta,
Disetujui oleh:
Mentor
16
LAMPIRAN KEGIATAN I
17
B. FORMULIR AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
KEGIATAN II
Kegiatan / Sub : 2. Membantu agar pengisian assessment
Kegiatan/ awal tidak lebih dari 3x24 jam
Output Sub a. Mempersiapkan assessment awal pasien yang
Kegiatan akan dilengkapi.
b. Mengisi assessment awal pasien tidak lebih dari
3x 24 jam
18
- Selanjutnya dokter penanggung jawab pasien akan
memberikan advis terapi, dan akan menandatangani lembar
assessment awal saat dilakukan visite pasien di bangsal.
Hambatan : Pasien yang kurang kooperatif, sehingga menyulitkan pada saat
pemeriksaan status mental.
Solusi : Penulis harus lebih sabar dan kreatif untuk menggali gejala-
gejala yang ada pada pasien, baik itu dengan anamnesa langsung,
maupun dengan alloanamnesa, sehingga penulis dapat mengisi
assessment awal dengan baik.
Penulis harus dapat bekerja dalam tim dengan paramedic,
sehingga pengisian assessment awal disa dikerjakan dengan
lengkap.
Daftar : Bukti Fisik:
Lampiran 1. Foto persiapan assessment awal yang akan dilengkapi
2. Foto kegiatan pengisian assessment awal
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai Dasar:
a. Mempersiapkan assessment awal pasien yang akan dilengkapi.
AKUNTABILITAS
Konsistensi : Seorang CPNS dokter ahli pertama mempersiapkan assessment
awal pasien yang akan dilengkapi dan memilah mana saja bagian yang akan
dilengkapi dengan konsisten
NASIONALISME
Keikhlasan: Seorang CPNS dokter ahli pertama harus ikhlas melengkapi
assessment awal pasien dengan penuh kesadaran, tanpa mengeluh sebagai
bentuk ibadah kepada Tuhan. Hal tersebut merupakan pencerminan
Pancasila sila ke-1.
ETIKA PUBLIK
Tanggung jawab : Seorang CPNS dokter ahli pertama, ikut bertanggung
jawab dalam mempersiapkan dan melengkapi assessment awal pasien dengan
profesional.
KOMITMEN MUTU
19
Teliti: Seorang CPNS dokter ahli pertama mempersiapkan assessment awal
pasien yang akan dilengkapi dengan teliti dan hati-hati agar tidak berdampak
pada terapi yang diberikan kepada pasien
ANTI KORUPSI
Kerja keras : Seorang CPNS dokter ahli pertama harus bekerja keras dalam
mempersiapkan dan melengkapi assessmet awal pasien, agar mutu dan
keselamatan pasien dapat mengalami peningkatan.
AKUNTABILITAS
Tanggung jawab : Seorang CPNS dokter ahli pertama juga bertanggung
jawab dalam melengkapi dan melengkapi assessment awal pasien
NASIONALISME
Keikhlasan: Seorang CPNS dokter ahli pertama harus ikhlas melaksanakan
pengisian assessment awal pasien dengan penuh kesadaran, tanpa mengeluh
sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan. Hal tersebut merupakan
pencerminan Pancasila sila ke-1
ETIKA PUBLIK
Sabar: Seorang CPNS dokter ahli pertama melaksanakan pengisian
assessment awal pasien dengan sabar dan tidak gegabah agar tidak salah atau
keliru dalam mengisi poin-poin yang ada
KOMITMEN MUTU
Disiplin : Seorang CPNS dokter ahli pertama disiplin dalam melengkapi dan
mengisi assessment awal pasien
ANTI KORUPSI
Kejelasan: Seorang CPNS Dokter Ahli Pertama, dalam mengisi assessment
awal pasien harus sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan di rumah sakit,
dan dalam penulisannya harus tepat dan jelas.
20
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Sebagai ASN dibidang kesehatan dimana sebagai dokter di layanan tingkat pertama
pentingnya memperhatikan kelengkapan assessment awal pasien, karena hal ini juga
menyangkut keselamatan pasien dan mutu pelayanan selama pasien dirawat di rumah
sakit. Apabila pasien tertangani dengan baik, maka kepuasan baik dari pihak pasien,
maupun dari pihak pengelola pasien akan tercapai.
Yogyakarta,
Disetujui oleh:
Mentor
21
LAMPIRAN KEGIATAN II
Gambar 4. Lembar Assessment Awal Yang Telah Diisi
22
C. FORMULIR AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
KEGIATAN III
23
terhihat dari luar, meskipun sebenarnya pengunjung bebas
mengakses wadah ini
Solusi : Penulis dan tim ppi dapat lebih giat lagi mengedukasikan etika
batuk kepada pengunjung rumah sakit, agar pencegahan infeksi
dapat terlaksana dengan baik.
Wadah untuk flyer, brosur, dan pamphlet ini diletakkan di tempat
yang tampak oleh pengunjung, sehingga pengunjung tertarik
untuk membaca-baca sembari mengunjungi sanak saudara yang
dirawat disini.
Daftar : Bukti Fisik:
Lampiran 1. Foto & screenshoot kegiatan
2. Flyer dan foto kegiatan
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai Dasar:
a. Mempersiapkan bahan untuk membuat flyer
AKUNTABILITAS
NASIONALISME
ETIKA PUBLIK
KOMITMEN MUTU
24
benak orang2 yang di edukasi dan orang2 melakukan apa yang telah kita
edukasikan.
ANTI KORUPSI
Kerja keras : Seorang CPNS dokter ahli pertama harus bekerja keras dalam
mempersiapkan dan mengedukasi masyarakat tentang etika batuk.
AKUNTABILITAS
Tanggung jawab : Seorang CPNS dokter ahli pertama juga bertanggung
jawab dalam melengkapi dan melengkapi assessment awal pasien
NASIONALISME
Keikhlasan: Seorang CPNS dokter ahli pertama harus ikhlas melaksanakan
pengisian assessment awal pasien dengan penuh kesadaran, tanpa mengeluh
sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan. Hal tersebut merupakan
pencerminan Pancasila sila ke-1
ETIKA PUBLIK
Sabar: Seorang CPNS dokter ahli pertama melaksanakan pengisian
assessment awal pasien dengan sabar dan tidak gegabah agar tidak salah atau
keliru dalam mengisi poin-poin yang ada
KOMITMEN MUTU
Disiplin : Seorang CPNS dokter ahli pertama disiplin dalam melengkapi dan
mengisi assessment awal pasien
ANTI KORUPSI
Kejelasan: Seorang CPNS Dokter Ahli Pertama, dalam mengisi assessment
awal pasien harus sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan di rumah sakit,
dan dalam penulisannya harus tepat dan jelas.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
25
Sebagai ASN dibidang kesehatan dimana sebagai dokter di layanan tingkat pertama
pentingnya ikut serta dalam kegiatan preventif atau pencegahan. Dalam hal ini, edukasi
etika batuk terhadap pengunjung rumah sakit adalah salah satu usaha penulis untuk turut
serta dalam kegiatan pencegahan penyebaran infeksi.
Yogyakarta,
Disetujui oleh:
Mentor
26
LAMPIRAN KEGIATAN III
27
Gambar 8. Edukasi Etika Batuk Kepada
Pengunjung RS
D. FORMULIR AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
KEGIATAN IV
28
- Mengumpulkan bahan untuk membuat kartu triase dan
kartu tanda resiko jatuh.
- Mencetak dan melaminating kartu triase dan kartu tanda
resiko jatuh.
- Menggunakan kartu tersebut bila ada pasien yang butuh
ditandai
Hambatan : Sudah ada kartu triase, akan tetapi kartu triase yang ada
merupakan kartu triase yang digunakan saat ada kejadian
bencana
Pasien yang datang kebanyakan merupakan penderita gangguan
mental.
Waktu pelaksanaan kegiatan sangat berdekatan dengan jadwal
akreditasi rumah sakit
Solusi : Triase dan dan evaluasi resiko jatuh untuk pasien dengan
gangguan mental tetap dilakukan dengan menuliskan evaluasi di
formulir triase.
Daftar : Bukti Fisik:
Lampiran Foto kegiatan
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai Dasar:
a. Melakukan pengkajian terhadap kartu triase dan kartu resiko jatuh di IGD
AKUNTABILITAS
NASIONALISME
ETIKA PUBLIK
Tanggap : Seorang CPNS dokter ahli pertama tanggap dalam mengkaji kartu
29
triase dan kartu resiko jatuh di IGD, yang dimaksudkan dengan tanggap disini
adalah tanggap dalam menilai apakah kartu triase dan kartu resiko jatuh yang
ada dapat digunakan secara optimal.
KOMITMEN MUTU
ANTI KORUPSI
Kerja keras : Seorang CPNS dokter ahli pertama harus bekerja keras dalam
mengkaji dan mengoptimalkan penggunaan kartu triase dan kartu resiko jatuh.
KOMITMEN MUTU
ANTI KORUPSI
30
Kerja keras : Seorang CPNS dokter ahli pertama harus bekerja keras
mengoptimalkan penggunaan kartu triase dan kartu resiko jatuh, agar mutu
dan keselamatan pasien dapat mengalami peningkatan.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Sebagai ASN dibidang kesehatan dimana sebagai dokter di layanan tingkat pertama,
dalam hal ini dokter jaga IGD sebagai garda depan pelayanan Rumah Sakit, harus dapat
mengatur workflow di IGD dengan menggunakan baik kartu triase maupun alur triase,
sehingga dapat mengurangi waktu tunggu pasien, dan meminimalisir komplain yang
dapat datang, baik dari keluarga pasien, maupun dari pasien sendiri. Penggunaan kartu
tanda resiko jatuh juga penting diperhatikan pada pasien-pasien dengan resiko tinggi
supaya tidak mengakibatkan KTD.
Yogyakarta,
Disetujui oleh:
Mentor
31
LAMPIRAN KEGIATAN IV
Gambar 9. Foto pembuatan kartu triase dan kartu tanda resiko jatuh
32
Gambar 10. Foto kartu triase dan tanda resiko jatuh yang sudah jadi
BAB III
ANALISIS DAMPAK
A. KEGIATAN I : MEMBANTU AGAR VERIFIKASI CP LEBIH TERTIB
33
Selain diisi dan dilengkapi, form clinical pathway harus diverifikasi oleh dokter
penanggung jawab pasien (DPJP) sebagai bentuk pertanggung jawaban selama
pasien dibawah perawatan oleh DPJP yang bersangkutan. Apabila tidak
dilakukan verifikasi, hasil analisa data clinical pathway tidak dapat
dipertanggung jawabkan valid tidaknya.
35
b. Optimalisasi penggunaan kartu triase dan kartu resiko jatuh
Selain alur triase, kartu triase juga penting untuk membantu kita dalam memilah
pasien mana yang harus diprioritaskan terlebuh dahulu. Dengan mengerjakan
triase, workflow di IGD akan berjalan dengan lancar. Apabila triase tidak
dikerjakan, akan mengganggu workflow di IGD, akibatnya akan
memperpanjang waktu tunggu pasien, sehingga mutu pelayanan akan menurun.
Kartu resiko jatuh sangat penting untuk menjaga keselamatan pasien dengan
resiko jatuh yang tinggi, karena apabila tidak ditandai dengan kartu resiko
jatuh, tenaga kesehatan bisa saja lalai dalam memasang pengaman pada pasien.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perlunya penerapan aneka disetiap kegiatan ASN sehingga tercipta ASN yang
profesional dan berintegritas tinggi. Selaku ASN dibidang kesehatan secara garis
besar adalah pengabdian kepada masyarakat tanpa pamrih dengan ikhlas dan rela
berkorban, peduli pada pasien serta dalam kegiatannya penuh integritas, disiplin,
penuh tanggung jawab serta profesional.
Penerapan ANEKA dibidang kesehatan dibutuhkan agar pelayanan bermutu
untuk pasien, karena sebagai ASN yaitu pelayan masyarakat perlu memberikan
pelayanan yang bermutu, tepat dan sesuai standar dan kompetensi.
Mutu pelayanan di Rumah Sakit Jiwa Grhasia sudah sangat baik, tapi perlu
adanya peningkatan lagi, agar capaian yang telah dicapai pada akreditasi dapat
dipertahankan.
B. SARAN
36
Penerapan ANEKA harus dilaksanakan disetiap kegiatan ASN. Pada Rumah
Sakit Jiwa Grhasia berusaha menerapkan nilai-nilai aneka tersebut dengan berusaha
profesional dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.
Memang ada beberapa kendala tapi sejauh ini dapat diatasi bersama.
Perlunya penerapan ANEKA di Rumah Sakit Jiwa Grhasia agar tercipta
pelayanan yang bermutu efektif, efisien demi kesembuhan ataupun pemeliharaan
kesehatan pasien. Hal ini tidak lepas dari peran serta semua pihak. Perlunya
komitmen untuk melakukan pelayanan yang berstandar untuk pasien. Dalam hal ini
perlu juga diperhatikan agar masing-masing unit menekan ego sektoral, agar kita
semua dapat memberikan pelayanan yang paripurna kepada pasien. Selain itu, para
dokter-dokter yang senior, agar dapat membimbing cpns dengan lebih baik.
37
Penulis selalu efektif dan efisien dalam mempergunakan waktu
Komitmen Mutu bekerja serta mengedepankan orientasi mutu supaya tugas yang
dikerjakan cepat selesai serta memiliki hasil yang baik.
Penulis harus selalu memberikan informasi yang jujur kepada
Anti Korupsi masyarakat dan tidak membeda-bedakan kepada siapa yang
datang untuk meminta informasi.
Sumber: Penulis, 2019
DAFTAR PUSTAKA
38
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan II: Etika Publik.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Analisis Isu Kontemporer.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Manajemen Aparatur Sipil Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Whole of Government.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Pelayanan Publik.
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78