Anda di halaman 1dari 46

BPJS Ketenagakerjaan

dan BPJS Kesehatan

Hiperkes , 26 Januari 2022


DASAR HUKUM JAMINAN SOSIAL NASIONAL

2
Dasar Hukum Hadirnya Program JKN

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28H Ayat 3


“Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang
memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai
A. Dasar Hukum yang manusia yang bermartabat”
Mendasari Hadirnya
Program JKN
1. Undang-Undang No. 40 tahun 2004
tentang SJSN
2. Undang-Undang No. 24 Tahun 2011
tentang BPJS

“Saya sekeluarga dapat membantu


yang sakit jika saya tetap sehat ”

Protection Sharing Compliance


B. Pentingnya
Menjadi Peserta
Program JKN

“Saya sekeluarga taat sebagai


“Saya sekeluarga akan terlindungi kalau sakit, warga negara yang menjalankan
terutama sakit berbiaya mahal” kewajiban sesuai UU Nomor 40
Tahun 2004”
Azas dan Prinsip JKN

1. Kegotong-royongan
2. Nirlaba
3. Keterbukaan
4. Kehati-hatian
1. Kemanusiaan 5. Akuntabilitas
2. Manfaat 6. Portabilitas
3. Keadilan sosial bagi seluruh 7. Kepesertaan bersifat wajib
rakyat Indonesia 8. Dana amanat
9. Hasil pengelolaan Dana Jaminan
Sosial dipergunakan seluruhnya
untuk pengembangan program dan
untuk sebesar-besar kepentingan
peserta

Azas Prinsip

Sumber: UU Nomor 40 Tahun 2004 Pasal 2 dan 4


SEGMEN KEPESERTAAN DALAM PROGRAM JKN

Pejabat Negara

Pimpinan dan
Anggota DPRD

PBI JK PNS
Prajurit
PPU
Segmen Anggota Polri
Peserta KP Desa Yayasan

Non PBI JK Pegawai Swasta Badan Pensiunan

PPNPN Perorangan Universitas /


Perguruan Tinggi
PBPU/BP yang Kolektif
didaftarkan Pemda Koperasi
PBPU / BP
Lembaga
PBPU/BP Mandiri
keagamaan
Badan Hukum
lainnya
Donasi Kecil (<10 KK)
Perorangan
Donasi Donasi Besar (>10 KK)
Kelompok
Badan Hukum
Sumber: Perpres Nomor 82 Tahun 2018 Pasal 2 dan 4
Hak dan Kewajiban Peserta JKN

0 Kewajiban Peserta
0 2 Hak Peserta 03 Kewajiban Pemberi Kerja
1
Daftarkan diri, Pekerja,
Daftarkan diri dan Menentukan dan anggota keluarganya
anggota keluarga Fasilitas Kesehatan
tingkat pertama
Hitung dan pungut iuran
Bayar iuran setiap melalui pemotongan gaji
bulan Informasi Program pekerja
Data diri dan anggota JKN-KIS
keluarga lengkap & Bayar dan setor iuran
benar setiap bulan sebelum
tanggal 10
Pelaporan perubahan
Kartu identitas
data diri dan anggota
peserta Bertanggungjawab atas
keluarga
pelayanan kesehatan
pekerja jika belum
Menjaga kartu Manfaat pelayanan didaftarkan ke JKN
peserta kesehatan

Pelaporan data diri,


Pengaduan, kritik dan pekerja dan anggota
Taat prosedur dan saran baik lisan keluarganya secara
ketentuan maupun tertulis lengkap dan benar

Note:
1.Pemberi Kerja selain penyelenggara negara yang tidak mendaftarkan pekerja dikenai sanksi administratif
berupa teguran tertulis, denda; dan/atau tidak mendapat pelayanan publik tertentu.
Sumber : 2.Jika Pemberi Kerja tidak mendaftarkan Pekerja, maka Pekerja berhak mendaftarkan dirinya sebagai
PP Nomor 86 Tahun 2013 Pasal 5 Peserta JKN-KIS.
Perpres No 82 Tahun 2018 Pasal 6, 8, 13, 15,22, 42, 46, 89
Manfaat Layanan Kesehatan Dalam Program JKN

Fasilitas Kesehatan Fasilitas Kesehatan Rujukan A m bula n


Rujukan Tingkat Pert ama Tingkat Lanjutan s
01 02 03 04 0
01 02 03 1

Administrasi Pemeriksaan,
Pelayanan Pemeriksaan, pengobatan & Tindakan
Administrasi Pelayanan Pemeriksaan, medis
Promotif & pengobatan & konsultasi medis pengobatan, & Ambulans diberikan
Pelayanan spesialistik
Preventif konsultasi dasar
medis
konsultasi untuk pasien rujukan
spesialis
dari fasilitas
kesehatan dengan
kondisi tertentu
0 0 0 05 06 0 0 yang disertai upaya
4 5 6 7 8 menjaga kestabilan
kondisi pasien

Tindakan Obat, Alkes, Laboratoriu Obat, Alkes, Rehabilitasi Pelayanan Pemulasaran


medis bahan medis m tingkat bahan medis medis darah jenazah
Non habis pakai habis pakai
pratama
Spesialistik

07 0 1 1
9 0 1

Rawat inap Penunjang Pelayanan Rawat inap


tingkat pertama Diagnostik KB intensif/non
lanjutan intensif

Sumber : Perpres No 82 Tahun 2018 Pasal 47 & 52


Prosedur Pelayanan
Kesehatan
PESERTA
MENGALAMI
SAKIT IGD
GAWAT
DARURAT/EMERGENCY

Untuk peserta yang sedang berada diluar


wilayah FKTP tempat Peserta mendaftar,
RUJUK / maka :
PROGRAM
RUJUK
Fasilitas Kesehatan BALIK 1. Peserta dapat mengakses FKTP
Tingkat Pertama Terdekat, maksimal 3 kali kunjungan
(FKTP) dalam 1 bulan di FKTP tersebut
Puskesmas, Klinik RUJUKAN
Pratama, atau Dokter SESUAI 2. Jika memerlukan pelayanan kesehatan
Praktek Perorangan INDIKASI tingkat lanjutan maka FKTP wajib untuk
yang berkerja sama MEDIS merujuk ke FKRTL
dengan BPJS
Kesehatan

KLA I M

Poli Spesialis
Fasilitas
Kesehatan
Rujukan
Tingkat
Lanjutan /
Sumber: Perpres Nomor 82 Tahun 2018 Pasal 55 Rumah Sakit
Transformasi BPJS Ketenagakerjaan
Sesuai UU 24/2011
BPJS Ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan
PT. Jamsostek (Persero)
1 Januari 2014 BEROPERASI PENUH
s.d. 31 Desember 2013
BERDIRI 1 Juli 2015
UU 3/1992 UU 40/2004 dan UU 24/2011

BUMN Badan Hukum Publik


 Bertanggung jawab pada  Bertanggung jawab pada Presiden
Kementerian  Nirlaba
 Profit Oriented

Program: Program Program


JHT, JKK, JKM dan JPK JHT, JKK, JKM sesuai ketentuan JP, JHT, JKK, JKM + JKP (PP 37/2021)
UU 3/1992

Kepesertaan: 1. Kepesertaan
Wajib untuk Pekerja Formal 2. Wajib untuk seluruh pekerja
 Formal : 41,5 juta (kecuali
PNS/TNI/POLRI
 Tenaga Kerja Asing
 Informal : 68,2 juta
3. Penerapan Sanksi Administratif

Keuangan: Keuangan:
JHT dan Non – JHT 1. Dana Jaminan Sosial (Per Program)
Pengawasan: Kemen BUMN dan Aset BPJS
2. Pengawasan: OJK & DJSN
Kewajiban Menjadi Peserta

UU 24 Tahun 2011 Pasal 14


“SETIAP ORANG, termasuk orang asing yang bekerja paling
singkat 6 bulan di Indonesia wajib menjadi peserta program
Jaminan Sosial “

PP 46 Tahun 2015 INPRES 02 TAHUN 2021

Pasal 1 ayat (4) PEKERJA adalah setiap


orang yang bekerja dengan menerima
upah atau imbalan dalam bentuk lain

Pasal 17 ayat (1) UPAH yang dijadikan


dasar pembayaran iuran JHT bagi peserta
adalah upah sebulan

Pasal 17 ayat (2) UPAH sebulan


sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri dari
upah pokok dan tunjangan tetap
Sanksi Tidak Terdaftar Sebagai Peserta BPJS

UU No 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial


Pasal 17;

Pemberi kerja selain penyelenggara negara yang tidak mendaftarkan karyawannya ke kepesertaan
BPJS , akan dikenai sanksi administratif berupa:

 Teguran tertulis
 Denda, dan/atau
 Tidak mendapat pelayanan publik tertentu

Tata cara pemberian sanksi administratif diatur dalam


Peraturan Pemerintah No 86 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Kepada Pemberi
Kerja Selain Penyelenggara Negara Dan Setiap Orang Selain Pemberi Kerja Pekerja Dan Penerima Bantuan
Iuran Dalam Penyelenggaraan Jaminan Sosial:

 Sanksi teguran tertulis diberikan paling banyak 2 kali masing-masing untuk jangka waktu paling lama 10 hari
kerja.

 Sanksi denda diberikan untuk jangka waktu paling lama 30 hari sejak berakhirnya pemberian sanksi teguran
kedua. Denda dikenakan setiap bulan sebesar 0,1% dari iuran yang seharusnya dibayarkan. Denda tersebut
menjadi pendapatan lain dana jaminan sosial.

 Sanksi tidak mendapat layanan publik tertentu meliputi: perizinan terkait usaha, izin yang diperlukan dalam
mengikuti tender proyek, izin mempekerjakan tenaga kerja asing, izin perusahaan penyedia jasa pekerja, serta
Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Program BPJS Ketenagakerjaan

Pemberi Kerja: 3,7%


JAMINAN Tenaga Kerja : 2%
HARI TUA
(JHT)

+
0,46% dari upah
JAMINAN terakhir :
JAMINAN JAMINAN KEHILANGAN Rekomposisi Iuran
KEMATIAN
(JK)
BPJS-TK PENSIUN
(JP)
PEKERJAAN
(JKP)
0,14% Iuran JKK
0,10%Iuran JKM
0,22% subsidi
pemerintah

Rekomposisi Iuran
Pemberi Kerja : 2%
Pemberi Kerja : 0,3%
Tenaga Kerja : 1%
Program Khusus
Jasa Konstruksi (JKK, JK)
JAMINAN TARIF NILAI PROYEK
KECELAKAAN
0.24% Rp - s.d. Rp 100 juta
KERJA
0.19% Rp 100 juta s.d. Rp 500 juta
(JKK) 0.15% Rp 500 juta s.d. Rp 1 milyar
0.12% Rp 1 milyar s.d. Rp 5 milyar

Pemberi Kerja: 0,24% 0,54% 0,89% 1,27 % 1,74% 0.10% > Rp 5 milyar
Ilustrasi Iuran Peserta PU
Ilustrasi Iuran Peserta BPU
Pastikan Menjadi Peserta
PROGRAM JAMINAN HARI TUA
(JHT)

Date : Februari 2014


JHT (Jaminan Hari Tua)

- PRINSIP : Tabungan untuk bekal hari tua

- Merupakan akumulasi iuran +


hasil pengembangan
JAMINAN HARI TUA
PP No 46 Tahun 2015

IURAN MANFAAT

a. Akumulasi iuran ditambah


1. TK Penerima Upah : dengan pengembangan.
5,7% (3,7% dari b. Ketersediaan dana pada
saat tidak bekerja lagi
Pemberi Kerja, dan untuk keberlangsungan
2% dari Pekerja) hidup dan atau sebagai
modal usaha dll
PROGRAM JAMINAN PENSIUN(JP)

Date : Februari 2014


JP (Jaminan Pensiun)

BPJS Ketenagakerjaan diamanatkan untuk


menyelenggarakan Program Jaminan Pensiun
sesuai UU Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pasal 6
ayat (2).
JP (Jaminan Pensiun)

Mulai 1 Januari 2022 usia pensiun 58 tahun


dan setiap 3 tahun berikutnya usia pensiun
ditambah 1 tahun sampai usia pensiun 65
JAMINAN PENSIUN
PP No 45 Tahun 2015

Usia pensiun saat ini


ditetapkan
58
tahun

IURAN PENERIMA MANFAAT


o Peserta
o 1 (satu) orang istri atau suami yang sah
Iuran sebesar 3 % upah yang menurut peraturan perundang-undangan
diperhitungkan dengan komposisi di Negara Kesatuan Republik Indonesia
o Paling banyak 2 (dua) orang anak yaitu
Pemberi Kerja sebesar 2 % dan
anak kandung, anak tiri, atau anak
Pekerja sebesar 1 % angkat yang sah maksimal usia 23
Dari maks iuran 8.512.400 tahun/ menikah/ bekerja; dan
MANFAAT PROGRAM
PROGRAM JAMINAN PENSIUN

MANFAAT PASTI
1
(BERKALA)

 Formula manfaat Pensiun =


1% x masa iur (dibagi 12 bulan) x rata-rata upah tertimbang

 Manfaat minimum dan


 Manfaat maksimum (akan disesuaikan kenaikannya setiap tahun)
MANFAAT PROGRAM
PROGRAM JAMINAN PENSIUN

MANFAAT
SEKALIGUS

 Masa iur program Jaminan Pensiun kurang dari 15 tahun

Formula manfaat = Akumulasi iuran + Hasil Pengembangan


PROGRAM JAMINAN
KECELAKAAN KERJA (JKK)

Date : Februari 2014


DEFINISI KECELAKAAN KERJA
Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja, termasuk
kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya
dan termasuk penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja (Penyakit Akibat Kerja).

Perjalanan dari rumah ke tempat kerja (pp),


melalui jalan yang biasa, wajar dilalui

Berangkat kerja &


pulang kerja
(Sejak keluar
dari rumah, Di tempat kerja
melalui jalur yang
wajar dilalui)

Saat dinas

PP no 44 tahun 2015, PP no 82 tahun 2019, Permenaker No. 05 tahun 2021;


Permenaker no 05 tahun 2021 Lapor Kasus KK – PAK dalam waktu 2x 24 jam, dapat dilaporkan secara daring/virtual

29
REGULASI PELAKSANAAN PROGRAM JKK-JKm

PP Permenaker Per-BPJS Perdir

Peraturan BPJS Ketenagakerjaan Nomor 1


PP 44 Tahun 2015 Tahun 2018
Tentang Penyelenggaraan Progam Bentuk Kartu Peserta, Sertifikat
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) & Kepesertaan, dan Formulir Program
Jaminan Kematian (JKM) Jaminan Kecelakaan Kerja, Program
Jaminan Kematian, Program Jaminan Hari
PP Nomor 82 tahun 2019 tentang Tua dan Program Jaminan Pensiun
Perubahan atas Peraturan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan
Pemerintah Nomor 44 tahun 2015
Permenaker No. 11 Tahun 2016 Pelayanan Perdir Nomor 13/062016
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program JKK dan JKM
Kesehatan dan Besaran Tarif dalam
Penyelenggaraan Program JKK Perdir Nomor 14/062016
Petunjuk Teknis Bagi Peserta Bukan Penerima Upah
Permenaker No. 18 Tahun 2018 Per-Menteri / Perdir Nomor 16/082015
Perpres Jaminan Sosial Pekerja Migran Indonesia
Lembaga Lainnya Petunjuk Teknis Pemberian Manfaat Promotif, Preventif Dan Program Kembali
Kerja (Return To Work Program) Pada Program Jaminan Kecelakaan Kerja BPJS
Ketenagakerjaan
Permenaker No. 5 Tahun 2021
Tata Cara Penyelenggaraan Program Jaminan Perdir PMI Nomor 4/022019
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Bagi
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, dan Calon Pekerja Migran Indonesia dan Pekerja Migran Indonesia
Jaminan Hari Tua Peraturan Menteri Keuangan Nomor
Perdir Turunan Permenaker No. 5 Tahun 2021
Perpres No. 7 Tahun 2019 141/PMK.02/2018
Penyakit Akibat Kerja Koordinasi Antar Penyelenggara Jaminan
Dalam Pemberian Manfaat Pelayanan
Kesehatan

Per DJSN Nomor 1 Tahun 2021


Koordinasi Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Pada Dugaan Kasus Kecelakaan
Kerja dan Dugaan Kasus Penyakit Akibat
Kerja

30
RUANG LINGKUP KASUS BAGI PESERTA
PROGRAM JKK
Kasus

Tidak terkait
Terkait kerja
kerja

Ada Tak ada


ruda paksa ruda paksa

Meninggal Meninggal
Penyakit Penyakit
Dunia Dunia

Kecelakaan Kerja Meninggal Penyakit Akibat


Mendadak Kerja

Jaminan Jaminan
Kecelakaan Kerja Kematian
/ Pemerintah

31
Manfaat JKK Komprehensive
PERMENAKER No.05 Tahun 2021

Batasan perlindungan
Pasal 7 ayat (3) :
JKK perjalanan Kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah sebagaimana
berangkat atau pulang dimaksud pada ayat (2) huruf b diperhitungkan sejak Pekerja keluar dari
kerja rumah.

Mekanisme Pasal 8 ayat (4) :


Penyampaian laporan tahap I dapat dilakukan
Pelaporan Tahap I
secara daring dan/atau luring

Pasal 9, Pelaporan Kasus KK PAK


Pemberitahuan kasus
oleh peserta, keluarga peserta, serikat pekerja/serikat buruh di tempat Pemberi
kecelakaan kerja atau
Kerja; dan/atau fasilitas Kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan.
Penyakit Akibat Kerja tidak membebaskan kewajiban Pemberi Kerja melaporkan kecelakaan kerja atau
(PAK) bagi peserta PU PAK yang menimpa pekerjanya.

Pasal 111
Komorbid –Komplikasi Komorbiditas dan komplikasi yang berhubungan dengan Kecelakaan Kerja atau PAK ditanggung
oleh BPJS Ketenagakerjaan sejak Peserta menjalani perawatan dan pengobatan yang meliputi
pelayanan kesehatan pada saat rawat inap dan rawat jalan akibat Kecelakaan Kerja atau PAK
sampai Peserta dinyatakan sembuh, Cacat, atau meninggal dunia.
Manfaat JKK Komprehensive
PERMENAKER No.05 Tahun 2021

Pasal 110
Manfaat • diberikan pada peserta yang tidak memungkinkan melanjutkan pengobatan
meninggal ke RS karena keterbatasan fisik dan/atau kondisi geografis
Homecare
mendadak bagi • rekomendasi dokter penasehat dan atau dokter pemeriksa
• hanya di PLKK
peserta BPU • 1 (satu) tahun sejak direkomendasikan, maksimal 20 juta
• jika melewati 1 tahun / telah mencapai 20 juta, maka perawatan dilanjutkan
di PLKK

Pasal 17 ayat (2) :


Dalam hal terdapat penetapan PAK sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Penyelesaian
biaya perawatan dan pengobatan sebelumnya menjadi tanggung jawab BPJS
kasus PAK
Ketenagakerjaan terhitung sejak penegakan diagnosis klinis atas PAK atau dugaan
PAK.

* Penggantian biaya perawatan dan pengobatan tersebut dilakukan setelah kasus


tersebut ditetapkan sebagai kasus PAK.
Perbedaan PAHK vs PAK

Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK) / Penyakit Akibat Kerja (PAK) /


Work-related Diseases (WRD) Occupational Diseases (OD)

Terjadi juga pada populasi Terjadi hanya diantara


penduduk populasi pekerja

Penyebab multi faktor Penyebab spesifik

Pemaparan di tempat kerja Adanya paparan di tempat


mungkin merupakan salah kerja merupakan hal yang
satu faktor penting

Belum Dijamin oleh BPJS Dijamin oleh BPJS


Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan

34
Santunan Kecacatan Pada Program JKK
PROGRAM JAMINAN KEMATIAN
(JKm)

Date : Februari 2014


JK (Jaminan Kematian)
MANFAAT JKM BAGI PESERTA

Rp 42.000.000,-

Santunan Kematian Biaya Pemakaman


Rp 20.000.000,- Rp 10.000.000,-

Dibayarkan sekaligus
Rp 500.000,-/Bln selama 24 Bulan
Rp 12.000.000,-

Beasiswa bagi anak peserta jika Masa Iuran Minimal 3 (tiga ) Tahun
sebesar Maksimal Rp 174 juta , untuk maksimal 2 (dua) orang anak
(Usia 4 s.d 23 tahun dari TK sd Perguruan Tinggi/Pelatihan Kerja)

39
Date : Februari 2014
JKP DALAM UU NO 11 TAHUN 2020
TENTANG CIPTA KERJA

PENYELENGGARA PESERTA MANFAAT PENDANAAN

Pemerintah Pusat dan


Setiap orang yang • Uang tunai • Modal Awal
BPJS Ketenagakerjaan telah membayar • Akses informasi pemerintah
iuran pasar kerja • Rekomposisi
• Pelatihan kerja iuran program
jaminan sosial
dan/atau

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyelenggaraan JKP, manfaat, masa kepesertaan
tertentu, dan pendanaan diatur dengan Peraturan Pemerintah.

42
CAKUPAN KEPESERTAAN JKP

1. Kategori Peserta 2. Lingkup Perusahaan

• WNI • Setiap Bentuk usaha yang berbadan hukum atau


tidak, milik orang perseorangan, milik persekutuan,
• Usia belum mencapai 54 tahun atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun
milik negara, usaha sosial & usaha lain yang
• Mempunyai hubungan kerja dengan mempekerjakan pekerja/buruh dengan membayar
Perusahaan upah atau imbalan dalam bentuk lain;
• Peserta pada Perusahaan skala Menengah & • usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang
Besar, terdaftar 5 program jaminan sosial mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang
(JKK, JK, JHT, JP, JKN) lain dengan membayar upah atau imbalan dalam
bentuk lain.
• Peserta pada Perusahaan skala Kecil & Mikro,
terdaftar dalam 4 Program jaminan sosial
(JKK, JK, JHT, JKN)

43
SUMBER PENDANAAN IURAN JKP

Rekomposisi iuran dilakukan


terhadap iuran JKK & JKM.
untuk pertama kali bulan
Februari 2021

Dilakukan oleh
BPJS
Ketenagakerjaan

Batas Atas Upah untuk pertama kali ditetapkan sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) untuk iuran
yang direkomposisi
44
MANFAAT PROGRAM JKP

Manfaat JKP diberikan kepada peserta yang mengalami PHK baik untuk hubungan kerja berdasarkan
Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) maupun Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)

Manfaat Uang
Tunai diberikan
paling banyak 6
bulan, dengan
ketentuan:
 45% dari Upah
di 3 bulan
pertama
 25% dari Upah
di 3 bulan
berikutnya

45
PASTIKAN DIRI TELAH TERDAFTAR dan terlindungi
sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan
dan BPJS Kesehatan

TERIMAKASIH

26/01/22 Project Name -Topic


46

Anda mungkin juga menyukai