Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PEMBERIAN ALOPURINOL TABLET DAN PROBENESID TABLET

TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH KELINCI


YANG DIINDUKSI KALIUM OKSONAT

Fardin1, Desi1, Rosdiana Onsi2


1) Fakultas Farmasi Universitas Indonesia Timur Makassar
2) DIII Farmasi STIKES Pelamonia

ABSTRAK
Setiap manusia memiliki asam urat, karena asam urat merupakan substansi yang normal
berada di dalam tubuh. Apabila kadarnya melebihi nilai batas normal dinamakan hiperurisemia.
Hiperurisemia yang dibiarkan terus-menerus tanpa pengobatan akan menjadi gout. Penelitian
ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh pemberian obat Allopurinol tablet dan
Probenesid tablet terhadap penurunan kadar asam urat hewan uji kelinci yang di induksi
dengan kalium oksonat secara intra peritoneal dan jus hati ayam secara peroral dengan
menggunakan metode Fotometer. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 12 ekor kelinci
jantan yang terbagi dalam 4 kelompok: (1) kontrol negatif yang hanya diberi Na.CMC 1% b/v;
(2) Alopurinol kontrol positif (100 mg/1,5 kg bb); (3) Probenesid (500 mg/1,5 kg bb); (4)
kombinasi Probenesid 500 mg/1,5 kg bb dan Alopurinol 100 mg/1,5 kg bb. Semua larutan uji
diberikan secara per oral. Kadar asam urat darah diukur setiap interval waktu 30 menit selama
2 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi lebih berpengaruh bila
dibandingkan pemberian tunggal dalam menurunkan kadar asam urat pada kelinci jantan.
Berdasarkan hasil statistik uji anova desain blok sangat signifikan yaitu Fh 53,61 > 3,86
(α=0,05) dan Fh 53,61> 6,99 (α=0,01).

Kata Kunci : Asam Urat, Allopurinol, Probenesid, Hewan Uji Kelinci (Oryctolagus
cuniculus)

PENDAHULUAN kegiatan sehari-hari, pada persendian

Gaya hidup menentukan kesehatan terutama pergelangan kaki, pinggang, atau

seseorang, kesehatan jiwa, dan kesehatan lutut, terasa seperti ditusuk jarum.

fisik itu sendiri. Gaya hidup yang tidak Kelebihannya dalam darah akan

sehat akan menyebabkan gangguan pada menyebabkan pengkristalan pada

tubuh kita. Banyak gaya hidup tidak sehat persendian dan pembuluh kapiler darah,

yang dapat mengundang penyakit datang terutama yang dekat dengan persendian.

lebih awal, seperti merokok, alkohol, dan Akibatnya, apabila persendian digerakan

manajemen waktu yang tidak baik. akan terjadi gesekan kristal-kristal

Penyakit bukan hanya karena masalah mengendap di pembuluh kapiler darah.

makanan saja, tetapi juga faktor lingkungan Bila bergerak, kristal-kristal asam urat akan

dan gaya hidup. Salah satu penyakit yang tertekan kedalam dinding pembuluh darah

dapat muncul jika kita terus memiliki pola kapiler. Akibatnya timbul rasa nyeri.

hidup tidak sehat adalah asam urat Penumpukan kristal asam urat yang kronis

(Aminah, 2013) pada persendian menyebabkan cairan

Pengalaman mempunyai kelebihan getah bening yang berfungsi sebagai

asam urat dalam darah tidaklah pelincir tidak berfungsi. (Damayanti, 2013)

menyenangkan. Selain mengganggu


41
JF FIK Vol.7 No.1
Selain yang terjadi secara alami, asam penghambat xantin oksidase. Obat
urat dalam darah juga dapat meningkat urikosurik seperti probenesid dan
disebabkan faktor dari luar terutama dari sulfinpirazon memiliki mekanisme kerja
makanan dan minuman yang dapat menigkatkan klirens ginjal untuk asam urat
merangsang pembentukan asam urat dengan cara mengurangi reabsorbsi dari
(Soeria, 2013). Makanan tersebut asam urat pada tubulus piroksimal,
menghambat kerja enzim yang mengubah sedangkan obat penghambat xantin
purin menjadi nukleotida purin sehingga oksidase seperti allopurinol bekerja dengan
purin yang seharusnya bisa menjadi cara menghambat perubahan hipoxantin
sumber protein bagi tubuh malah menjadi xantin dan xantin menjadi asam
menimbulkan sisa dan menghasilkan asam urat. Dilihat dari mekanisme kerjanya obat
urat berlebih (Aminah, 2012) allopurinol dan obat probenesid sering
Jumlah asam urat dalam tubuh dipakai untuk menurunkan kadar asam urat
tergantung pada asupan makan, sintesis darah, dimana obat allopurinol menurunkan
dan ekskresi. Hasil asam urat dari produksi asam urat dan obat probenesd
kelebihan produksi urat (10%) dan meningkatkan ekskresi asam urat melalui
underekskresi urat (90%) atau kombinasi urin (Putra, 2015)
keduanya. Oleh karena itu, secara teoritis Menurut hasil penelitian pemberian
keseimbangan urat dalam hal rasio obat allopurinol dalam dosis tunggal
overproduksi dan underekskresi urat, kurang efektif sehingga banyak dokter
secara klinis sangat penting untuk pilhan merekomendasikan dengan obat lain
obat urikostatik, obat urikosurik atau seperti obat urikosurik. Berdasarkan
kombinasi keduanya. penelitian yang telah dilakukan bahwa
Salah satu obat yang masih digunakan kemanjuran terapi kombinasi allopurinol
dalam pengobatan asam urat adalah dan probenesid, lebih banyak pasien yang
allopurinol. Allopurinol masih banyak dapat mencapai target serum urat asam
digunakan dibeberapa negara termasuk pada pasien dengan gout yang tidak
Indonesia. Allopurinol adalah salah satu merespon allopurinol monoterapi,
obat yang di gunakan untuk menurunkan kombinasi allopurinol dengan probenesid
kadar asam urat dengan mempengaruhi merupakan strategi yang efektif untuk
pembentukan purin menjadi asam urat di mencapai kadar serum urat asam target
hambat sehingga tidak terbentuk kristal (Russel dkk, 2013).
asam urat. (Kemila, 2016). Sedangkan pada penelitian percobaan
Terapi obat untuk mengatasi asam terapeutik yang membandingkan efek
urat adalah obat urikosurik dan jangka panjang allopurinol dengan
42
JF FIK Vol.7 No.1
pengobatan urikosuric konvensional pada memperoleh data tentang pengaruh
pasien dengan asam urat. Dimana pada pemberian obat allopurinol tablet dan
pengobatan ini pasien mengeluh Probenesid tablet terhadap penurunan
kesulitan menelan tablet probenesid, kadar asam urat hewan uji kelinci yang di
salah satu pasien lain mengalami perut induksi dengan kalium oksonat.
kembung. Pengobatan pada pada pasien
probenesid ini diubah menjadi
sulfinpirazon (Anturan) dimana pasien
mengonsumsinya tanpa ada kesulitan
(Scott, 2013).
Pada observasi studi perbandingan
kombinasi probenesid dan allopurinol
dimana kedua obat ini memberikan efek
tambahan, sehingga mencapai target
untuk pasien gout. Dengan demikian,
dalam menemukan terapi alternatif maka
ditambahkan probenesid ke allopurinol
terbukti menjadi strategi yang efektif.
Interaksi antara allopurinol dan
probenesid menghasilkan peningkatan
klirens oksipurinol, metabolit aktif
allopurinol. (Rainders dkk, 2016)
Berdasarkan uraian diatas maka
permasalahannya yang timbul adalah
bagaimana pengaruh pemberian obat
allopurinol tablet dan probenesid tablet
terhadap penurunan kadar asam urat
hewan uji kelinci (Oryctolagus cuniculus)
yang di induksi dengan kalium oksonat.
Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh
pemberian obat Allopurinol tablet dan
Probenesid tablet terhadap penurunan
kadar asam urat hewan uji kelinci yang di
induksi dengan kalium oksonat. Manfaat
dari penelitian ini adalah untuk
43
JF FIK Vol.7 No.1
METODE PENELITIAN adalah Air suling, Alkohol 70 %, kalium oksonat,

Jenis Penelitian Hewan Uji kelinci (Oryctolagus cuniculus),

Jenis penelitian ini adalah Na.CMC, Alopurinol tablet 100 mg, dan

penelitian eksperimental yang merupakan Probenesid 500 mg.

penelitian laboratorium dengan Prosedur Penelitian

menggunakan rancangan eksperimental 1. Pembuatan Suspensi Na.CMC 1% b/v

sederhana, yaitu untuk mengetahui Larutan Na.CMC 1% b/v buat dengan cara

pengaruh pemberian obat alopurinol tablet 50 ml air suling panas lalu dimasukkan

dan probenesid tablet terhadap penurunan Na.CMC sebanyak 1 gram sedikit demi

kadar asam urat pada hewan uji kelinci sedikit sambil diaduk dengan batang

(Oryctolagus cuniculus). pengaduk hingga terbentuk larutan koloidal.

Populasi dan Sampel Penelitian Volumenya dicukupkan dengan air suling

Populasi dalam penelitian adalah hingga 100 ml dalam labu ukur.

antipirai dengan obat urokostatik oral 2. Pembuatan Suspensi Alopurinol

(Alopurinol 100 mg) dan obat urikosurik Larutan Alopurinol dibuat dengan cara

oral (probenesid 500 mg) yang beredar di ditimbang masing-masing sebanyak 20

kota Makassar. Sedangkan sampel tablet, hitung berat rata-ratanya lalu

penelitian adalah suspensi obat alopurinol digerus hingga halus. Kemudian

100 mg dan probenesid 500 mg yang ditimbang serbuk tablet untuk dosis hewan

diambil secara acak disalah satu apotik di uji kelinci, disuspensikan dengan Na.CMC

Kota Makassar. 1%b/v hingga 100 ml dalam labu ukur.

Waktu dan Tempat Penelitian 3. Pembuatan Larutan Probenesid


Penelitian ini dilakukan di Larutan probenesid dibuat dengan cara
Laboratorium Biofarmaseutika Fakultas ditimbang masing-masing sebanyak 20
Farmasi Universias Indonesia Timur pada tablet, hitung berat rata-ratanya lalu
bulan Januari 2017 - November 2017. digerus hingga halus. Kemudian
Alat-Alat Yang Digunakan ditimbang serbuk tablet untuk dosis hewan
Alat-alat yang digunakan adalah uji kelinci, disuspensikan dengan Na.CMC
Batang pengaduk, Corong, Erlenmeyer 1%b/v hingga 100 ml dalam labu ukur.
100 ml, Fotometer, Gelas ukur, Kamera, 4. Pembuatan larutan Kalium Oksonat 250
Kapas, Keteter, Labu ukur 100 mL, mg/KgBB
Lumpang, Rak tabung, Spoit injeksi, Spoit Kalium oksonat sebagai penginduksi di
oral, Sudip, Stamper, Tabung vancutainer, buat dengan menimbang 3,12 g atau setara
Timbangan analitik, Timbangan kasar. 0,312% untuk dosis hewan kelinci
Bahan-Bahan Yang Digunakan kemudian dicukupkan volumenya dengan
Bahan-bahan yang digunakan
44
JF FIK Vol.7 No.1
aquadest hingga 100 ml. Kelinci yang telah dikelompokkan yaitu
5. Penyiapan hewan uji kelompok I diberi perlakuan Na.CMC
Kelinci diambil secara acak dari 1% b/v. Kelompok II Alopurinol,
kandang hewan sebanyak 12 ekor, kelompok III probenesid, dan kelompok
lalu ditimbang, dipuasakan. IV kombinasi Alopurinol dan probenesid.
Kemudian dikelompokkan menjadi 4 Semuanya diberikan secara oral
kelompok, dimana tiap kelompok dengan volume pemberian 20 ml/1,5 kg
terdiri atas 3 hewan uji. bb.
6. Perlakuan terhadap hewan uji d. Pengambilan Darah Setelah Perlakuan
a. Pengambilan Darah Sebelum Setiap kelompok hewan uji diambil
Induksi Semua kelinci pada tiap darahnya sebanyak 1 ml pada vena
kelompok diukur kadar asam urat marginalis dengan interval waktu 30
awalnya. Dimana diambil 1 ml menit, 60 menit, 90 menit dan 120 menit.
darah pada vena marginalis e. Pengukuran Plasma Darah dengan
kemudian disentrifuge. Tabung Fotometer
plasma kemudian disimpan pada Semua tabung plasma yang diambil
gelas kimia. berdasarkan semua perlakuan dari tiap
b. Induksi Hewan Uji kelompok yang terdiri atas tabung plasma
Hewan uji diadaptasikan sebelum dan sesudah induksi, kemudian
terlebih dahulu pada lingkungan tabung setelah perlakuan dengan 4
penelitian selama satu minggu interval waktu. lalu disentrifuge selama
pada suhu kandang. Hewan uji 15 menit dengan kecepatan 3000 rpm.
tidak diberi makan selama 8 jam Setelah itu diambil 20 unit plasma darah,
sebelum penelitian dimulai. ditambahkan 1 ml reagen uric acid
Pembuatan hiperurisemia 1 jam dibiarkan selama 10 menit. Setelah itu
sebelum pemberian sediaan uji dimasukkan ke dalam alat fotometer
dengan menginjeksikan secara Human Prymuz.
intraperitoneal potasium oksonat Analisis Data
250 mg/kgBB dan jus hati ayam Data yang telah dikumpulkan dari hasil
secara per oral. pengamatan ditabulasi menggunakan uji
c. Pemberian Suspensi Obat Anova Desain Blok.

45
JF FIK Vol.7 No.1
HASIL PENELITIAN

Tabel 1. Penurunan Rata-Rata Kadar Asam urat Darah Kelinci Jantan (Oryctolagus
cuniculus)
No Perlakuan Kadar asam urat darah Penurunan kadar
Jumlah kelinci (mg/dL) asam urat darah
Kelinci (mg/dL)
Rata-rata
Awal
selama 2 jam
1 Na.CMC 1 % b/v 3 4,37 4,16 0,2175
2 Probenesid 3 3,53 3,02 0,515
3 Alopurinol 3 4,10 2,23 1,5925
Kombinasi Alopurinol
4 3 4,00 3,32 1,89
dan probenesid

Tabel 2. Nilai Penurunan Rata-Rata Kadar Asam Urat Darah Kelinci mg/dl

Perlakuan (P)
Blok A
Kombinasi ∑x X
waktu Na.CMC
Proben Alopurinol Alopurinol+
(menit) 1 % b/v
esid Probenesid
30’ 0 0,1 0,87 1,1 2,07 0,62
60’ 0,07 0,4 1,27 1,73 3,47 1,02
90’ 0,3 0,66 1,83 2,2 4,99 1,35
120’ 0,5 0,9 2,4 2,53 6,33 1,75
∑x 0,87 2.06 6,37 7,56 16,86
X 0,2175 0,515 1,5925 1,89 4,215

46
JF FIK Vol.7 No.1
PEMBAHASAN setelah diberikan perlakuan yaitu

Peningkatan kadar asam urat masing-masing 30 menit selama 2 jam

dapat mengakibatkan gangguan pada dimana kelompok I diberikan Na.CMC

tubuh manusia seperti perasaan nyeri 1% b/v sebagai kontrol (-), kelompok II

didaerah persendian dan disertai diberi alopurinol 100 mg sebagai kontrol

timbulnya rasa nyeri yang teramat (+), kelompok III diberi probenesid 500

sangat bagi penderitanya. Penyebab mg dan kelompok IV diberi kombinasi

penumpukan kristal di daerah tersebut alopurinol dan probenesid.

diakibatkan tingginya kadar asam urat Terlebih dahulu diukur kadar

dalam darah melewati batas normal asam urat kelinci jantan, lalu di induksi

yang disebut hiperurisemia. dengan kalium oskonat secara


intraperitoneal dan jus hati ayam secara
Pada hiperurisemia akan dapat
per oral 1 jam sebelum pemberiaan
terjadi akumulasi kristal asam urat
sediaan uji sesuai dengan berat badan
pada persendian sehingga
masing-masing kelinci. Tujuannya
menimbulkan peradangan dan rasa
adalah untuk menaikkan kadar asam
sakit atau nyeri. Hiperurisemia terjadi
urat kelinci kemudian dilakukan
salah satu faktornya adalah adanya
pengukuran kadar asam urat pasca
pola makan atau gaya hidup yang
induksi.
tidak seimbang seperti pola makan
Berdasarkan hasil penelitian yang
yang terlalu berlebihan yang tak
telah dilakukan, pengukuran kadar
diimbangi dengan aktivitas fisik,
asam urat darah memiliki nilai
obesitas dan juga meningkatnya
penurunan yang berbeda-beda. Pada
jumlah orang lanjut usia.
tabel (1) terlihat bahwa pemberian
Pengujian antihiperurisemia
suspensi Na.CMC 1% b/v rata-rata
kombinasi obat allopurinol dan
penurunan kadarnya adalah 0,2175
probenesid dengan mengamati
mg/dl dengan persen penurunan kadar
adanya peningkatan eksresi asam
sebesar 7,11%. Pada pemberian
urat yang mengunakan kelinci
Alopurinol rata-rata penurunan
(Oryctolagud cuniculus) sebanyak 12
kadarnya adalah 1,5925 mg/dl dengan
ekor yang dibagi dalam 4 kelompok
persen penurunan kadar sebesar
perlakuan dimana masing-masing
75,54%. Pada pemberian Probenesid
kelompok terdiri dari 3 ekor kelinci.
rata-rata penurunan kadarnya adalah
Pengukuran kadar asam urat
0,515 mg/dl dengan persen penurunan
darah dilakukan sebanyak 6 kali yaitu
kadar 27,11%. Pada pemberian
pengukuran kadar asam urat darah
kombinasi alopurinol dan probenesid
awal, kadar asam urat darah setelah
rata-rata penurunan kadarnya adalah
induksi, dan kadar asam urat darah

47
JF FIK Vol.7. No.1
1,89 mg/dl dengan persen penurunan urat. Dari tabel (1) hasil penelitian
kadarnya sebesar 27,83%. Hasil ini dapat dilihat adanya penurunan asam
menunjukkan potensi Na.CMC 1% b/v urat setiap interval waktu. Walau pun
menurunkan kadar asam urat darah efek penurunannya belum maksimal
relatif kecil dibandingkan pemberian seperti yang diharapkan namun
obat alopurinol dan probenesid. Dalam penggunaannya jauh lebih berefek
hal ini Na.CMC 1% b/v hanya dibandingkan probenesid.
merupakan pembawa yang tidak Hasil penelitian menunjukkan
memiliki efek farmakologis atau tidak bahwa efek maksimum setelah
berpengaruh dalam menurunkan pemberian obat terjadi pada menit ke
kadar asam urat darah, tapi adanya 4, dimana kadar asam urat darah rata-
proses metabolisme dalam tubuh rata probenesid sebesar 0,9 mg/dl,
kelinci dan diuresis sehingga kadar alopurinol sebesar 2,4 mg/dl, dan
asam urat darah dalam tubuh kelinci kombinasi alopurinol dengan
dapat berkurang. probenesid sebesar 2,53 mg/dl.
Pemberian probenesid yang Berdasarkan hasil pengukuran kadar
merupakan obat urikosurik memiliki asam urat darah yang telah dilakukan,
manfaat pada hiperurisemia, dimana disebutkan dalam jurnal penelitian
dapat dilihat pada tabel (I) hasil asam urat oleh Hamsidar (2012)
pengamatan yaitu adanya penurunan bahwa kadar normal asam urat pada
kadar asam urat kelinci jantan setiap kelinci yaitu kurang dari 2 mg/dL. Dari
interval waktu 30’’, 60’’, 90’’, dan 120 hasil pengukuran yang telah dilakukan
menit meskipun efek penurunannya nilai tersebut telah sesuai dengan nilai
belum mencapai target normal asam yang diperoleh selama perlakuan.
urat kelinci. Penurunan kadar asam Data pengukuran yang diperoleh
urat oleh obat probenesid sesuai kemudian diuji dengan statistik metode
dengan literatur Gilman, 2012 dan ANOVA desain blok menunjukkan
Katzung 2012 dimana obat urikosurik hasil berbeda nyata atau sangat
bekerja meningkatkan ekskresi asam signifikan antara pemberian
urat dengan menghambat reabsorbsi Na.CMC1% b/v dengan perlakuan
ditubulus ginjal. (pemberian obat). Hal ini berdasarkan
Allopurinol merupakan obat nilai Fh 53,61** > 3,86 (α = 0,05) dan
asam urat golongan urikostatik yang
Fh 53,61** > 6,99 (α = 0,01). Pada
dapat menurunkan kadar asam urat
analisa data lanjutan menggunakan uji
dengan menginhibisi aktivitas xantin
rentang Newman - Keuls, diperoleh
oksidase. Xantin oksidase
hasil bahwa terdapat perbedaan
mengkatalis xantin menjadi asam
bermakna (signifikan) antara

48
JF FIK Vol.7. No.1
kelompok kontrol Na.CMC 1% b/v Hamsidar, 2012. Efek Antiurisemia Ekstrak
Teripang Pasir Pada Kelinci
dengan kelompok obat probenesid
Jantan. Universitas Gorontalo :
dan kelompok pembanding suspensi Gorontalo
alopurinol.
Lidinilla, 2014. Uji Efektivitas Ekstrak Etanol
70% Daun Binahong Terhadap
Penurunan Kadar Asam Urat
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam Darah Tikus Putih Jantan
Berdasarkan hasil penelitian dan Yang Di induksi Kafeina. UIN :
Jakarta
pembahasan yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan bahwa pemberian Mengko Richard. 2013. Instrumentasi
Laboratorium Klinik .ITB: Bandung
kombinasi obat alopurinol dan probenesid
lebih berpengaruh, bila dibandingkan Mia Siti Aminah, 2012. Ajaibnya Terapi
Herbal Tumpas Penyakit Asam
pemberian secara tunggal dalam
Urat. Dunia Sehat: Jakarta
menurunkan kadar asam urat darah kelinci.
Hasil statistik uji ANOVA desain blok Mira Kemila, 2016. Asam Urat dan Cara
Bijak Minum Allopurinol. Klinik
memberikan efek yang sangat signifikan Fakultas Farmasi
UGM:Yogyakarta
(berbeda nyata) yaitu Fh 53,61 > 3,86 (α =
0,05) dan Fh 53,61 > 6,99 (α = 0,01). Nugroho Agung, 2014. Prinsip Aksi dan
Nasib Obat Dalam tubuh. Pustaka
Disarankan kepada peneliti selanjutnya
Pelajar: Yogyakarta
agar melakukan penelitian kombinasi obat
lain dengan alopurinol yang dapat Nurarif dan Kusuma, 2015 “Asuhan
Keperawatan Berdasarkan
menurunkan kadar asam urat darah. Diagnoa Medis dan NANDA”
Mediaction Publishing Jogjakarta
KEPUSTAKAAN
Priyanto. 2009. Farmakoterapi dan
Aminah, S., 2013. Khasiat Sakti Tanaman Terminologi Medis. Penerbit
Obat Untuk Asam Urat. Dunia Leskonfi : Depok.
Sehat : Jakarta
Putra Raka Tjokorda, 2014. Ilmu penyakit
Anjdati Soeria, 2013. 101 Resep Ampuh Dalam. Interna Publishing :
Sembuhkan Asam urat, Jakarta.
Hipertensi, dan Obesitas. Siswono R, 2013. Tumpas Penyakit
Araska:Yogyakarta Dengan Buah Dan Sayuran
Warna Ungu. Sakti : Yogyakarta
Angayomi Hega, 2014. Farmasi Medis dan
Kesehatan. Nuansa Cendekia: Sharaf Razak Ahmad, 2012. Penyakit dan
Bandung. Terapi Bekamnya. Cetakan
ketiga, Maktabah Auladu Syaikh lit
Bertram G. Katzung dkk, 2015. Turats : Semanggi, Surakarta.
Farmakologi Dasar dan Klinik.
Buku Kedokteran EGC:Jakarta Sukandar Yulinah Elin, Andrajati Retnosari,
Sigit I Joseph Adnyana Ketut I,
Gilman dan Goodman, 2012. Dasar Stiadi Prayitno A.Adji &
Farmakologi Terapi. Buku Kusnandar, 2008. ISO
Kedokteran EGC : Bandung. Farmakoterapi. PT.ISFI : Jakarta.

49
JF FIK Vol.7. No.1
Tjay Hoan Tan & Rahardja Kirana, 2013.
Obat- Obat Penting .PT. Elex
Media Komputindo Kelompok
Kompas- Gramedia: Jakarta.

Winarsi,H.2010. Antioksidan Alami Dan


Radikal Bebas. Kanisius:
Yogyakarta. Hal: 137-144.

50
JF FIK Vol.7. No.1

Anda mungkin juga menyukai