KELAS : VII A
Menurut Fadilah Putra (2001), kebijakan publik adalah sesuatu yang dinamis
dan kompleks bukannya sesuatu yang kaku dan didominasi oleh para pemegang
demokratiknya, yaitu kebijakan yang dari, oleh dan untuk publik (rakyat). Sementara
Menurut James E. Anderson (1978) kebijakan adalah perilaku dari aktor (pejabat,
kelompok, instansi pemerintah) atau serangkaian aktor dalam suatu bidang kegiatan
tertentu. Pengertian ini memberikan pemahaman bahwa kebijakan dapat berasal dari
seorang pelaku atau sekelompok pelaku yang berisi serangkaian tindakan yang
mempunyai tujuan tertentu. Kebijakan ini diikuti dan dilaksanakan oleh seorang
pelaku atau sekelompok pelaku dalam rangka memecahkan suatu masalah tertentu.
tujuan dari sistem politik itu menyangkut seleksi antara beberapa alternatif dan
alokasi (allocation). James E. Anderson secara lebih jelas menyatakan bahwa yang
dimaksud kebijakan publik adalah kebijakan yang dikembangkan oleh badan-badan
Kebijakan Publik merupakan bidang studi yang lahir pada sekitar tahun 1920-
an. Akan tetapi, ada pula yang menyatakan bahwa bidang ini lahir antara tahun 1950
an dan 1960-an. Paling tidak ada tiga disiplin ilmu, yang lebih awal munculnya,
selalu dikaitkan dengan lahirnya studi kebijakan (publik) yaitu Ilmu Administrasi
Publik, Ilmu Politik dan Ilmu Ekonomi. Terlepas dari perdebatan ilmu mana yang
menjadi induknya, pada kenyataannya studi kebijakan (publik), yang lahir di Amerika
berkembang seperti Indonesia. Ragam definisi kebijakan publik, dan yang paling
“kebijakan publik adalah apa saja yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan atau
dibuat untuk mengatasi berbagai masalah publik. Akan tetapi, melalui kebijakan
publik dapat pula muncul masalah publik baru. Untuk itu, dalam proses pembuatan
mendalam. Apa yang menjadi sebab akar dari masalah publik harus ditelusuri dan
dirumuskan dengan tepat. Pada tahap formulasinya, berbagai pendekatan, teori dan
model telah dikembangkan dalam studi ini. Tujuannya tentunya adalah agar pilihan
Ciri- ciri kebijakan public Ciri-ciri khusus yang melekat pada kebijakan-
kebijakan publik bersumber pada kenyataan bahwa kebijakan itu lazimnya dipikirkan,
didesain, dirumuskan, dan diputuskan oleh David Easton (1953:1965) disebut orang-
orang yang memiliki otoritas (public authorities) dalam sistem politik. Dalam sistem
politik/masyarakat tradisional yang sederhana, meraka itu contonya para ketua adat
atau ketua suku. Sedangkan di sistem politik atau masyarakat modern yang kompleks,
meraka itu adalah para eksekutif, legislator, hakim, administrator, monarki, dan
sistem politik, dan gianggap oleh sebagian besar warga sistem politik itu sebagai
pihak yang mempunyai kapasitas dan bertanggung jawab atas urusan-urusan politik
tadi.
dan mengarah pada tujuan tertentu, daripada sekedar sebagai bentuk perilaku atau
tindakan menyimpang yang serba acak (at random), asal-asalan, dan serba kebetulan.
berkaitan dan berpola, menngarah pada tujuan tertentu yang dilakukan oleh pejabat-
teknis pelaksanaan yang lebih detail, bersangkut paut dengan proses implementasi
Ketiga, kebijakan itu ialah apa yang nyatanya dilakukan pemerintah dalam
pelacuran (bordir) untuk menutup usanya dalam tenggang waktu satu tahun
tenggang waktu itu habis tidak ada upaya serius untuk memaksakan pemberlakuan
apa pun yang terjadi walaupun usaha rumah pelacuran serupa, baik secara terhubung
maupun secara terang-terangan makin berkembangbiak maka cukup adil jika kita
Dalam bentuknya yang positif, kebijakan public mungkin akan mencakup beberapa
tidak melakukan tindakan apa pun dalam masalah dimana campur tangan pemerintah