Anda di halaman 1dari 26

1.

STERILISASI, PENYIAPAN MEDIA DAN TEKNIK ISOLASI


MIKROORGANISME

1.a. Sterilisasi adalah serangkaian proses membunuh atau menghilangkan


mikroorganisme yang tidak diinginkan dari suatu objek atau spesimen yg
digunakan dalam praktikum

b. Kontaminasi adalah proses masukknya mikroorganisme yang tidak diinginkan


kedalam media yang telah disterilkan

c. Isolasi adalah suatu cara untuk memisahkan mikroorganisme dari lingkungan yang
bebas kedalam media yang sudah ditentukan.

d. Inokulasi adalah proses pemindahan mikroorganisme dari 1 media ke media yang


lain yang pada prinsipnya masih dilakukan dilaboratorium

e. Inkubasi adalah masa pemeliharaan atau pembiakan mikroorganisme pada suhu


dan tempat yang telah ditentukan

2. Pembagian Sterilisasi ada 3 yaitu :


a. Secara Fisik
1. Sterilisasi Panas Basah ------- autoklaf
2. Sterilisasi Panas kering ------- Oven
3. Radiasi/penyinaran ------------- Sinar UV, Radiasi Alfa, Beta,
Gamma
4. Pasteurisasi ---------------------- Water Bath
5. Liofilisasi ------------------------ Nitrogen Cair

b. Secara kimia
1. Desinfektan adalah Senyawa kimia yang digunakan dalam organisme
mati/benda mati___menghambat pertumbuhan
MO.exm.. wipol,SOS, Detergen
2. Antiseptik adalah Senyawa kimia yang digunakan dalam jaringan
hidup___menghambat pertumbuhan MO.exm
:anthis, alkohol 70%,
3. Antibiotik adalah MO tertentu yang digunakan untuk menghambat
pertumbuhan MO yang lain dengan cara
menumbuhkan MO tertentu dalam suatu media..
exm.fungi yang ditumbuhkan untuk membunuh
berbagai jenis bakteri

c. Secara Mekanik
1. Cara filtrasi :
• Menggunakan Membran Chiiz
• Menggunakan Membran chamberland
2. desikasi : desikator (penghilangan kadar air)/penghampaan udara
3. a. pengertian media adalah Substrat pertumbuhan mikroorganisme dimana
kondisinya disesuaikan untuk pertumbuhan optimal.

b. Berdasarkan Konsistensinya media dibagi menjadi 3 bentuk :


• Media solid merupakan suatu media yang bersifat padat -----------
NA. PDA
• Media Semisolid merupakan suatu media yang bersifat seperti gel
(setengah padat dan cair) ----- Gelatin, SIM
• Media Cair/Broth ------------ NB, LB

c. Fungsi Media ( min 3) yaitu :


• Untuk menumbuhkan/ membiakkan mikroorganisme tertentu
• Untuk sumber Nutrisi MO yang dibiakkan/ditumbuhkan
• Sebagai tempat pada saat dilakukan Isolasi
• Untuk menyeleksi MO yang diinginkan (teknik biakan
murni)
• Untuk Evaluasi pada saat melakukan Isolasi
• Untuk membantu dalam pengujian2 tertentu terhadap MO
(pembentukan antibiotik, pengujian secara biokimia)

d. Berdasarkan Kegunaannya media dibagi menjadi 3 Fungsi


• Media selektif
• Media Differensial
• Media diperkaya
4. Prinsip kerja :
a. Oven : Sterilisasi dengan menggunakan Panas Kering pada suhu 180 oC selama +
2 jam atau 210oC selama + 15 menit
b. Autoklaf : Sterilisasi dengan menggunakan panas Basah pada suhu 121 oC dengan
tekanan 2 Barr
(15 psi) selama + 15 menit

5. Yang dimaksud dengan :


a. Omnipresent : Mikroorganisme terdapat dimana-mana
b. Kontaminan : Mikroorganisme penyebab kontaminasi
c. Inokulat : Mikroorganisme hasil dari proses Inokulasi
d. Isolat : Mikroorganisme hasil dari proses Isolasi
2. TEKNIK BIAKAN MURNI

Biakan murni merupakan suatu biakan yang hanya terdiri dari satu jenis mikroorganisme saja
Biakan campuran adalah biakan yang terdiri dari beberapa jenis mikroorganisme

Orang yang pertama kali melakukan teknik biakan murni adalah Robert Koch ( 1843-1910)
dengan melakukan teknik Postulat Murni (Postulat Koch) yang melakukan tehnik biakan
murni pada bakteri Bacillus antraxis

Prinsip Teknik biakan murni adalah pengenceran.

Tujuan TBM adalah mendapatkan satu jenis mikroorganisme yang diinginkan untuk
selanjutnya diidentifikasi dan diklasifikasikan

Biakan murni dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:


I. Metode cawan sebar (spread plate)
II. Metode cawan gores ( streak plate)
III. Metode cawan tuang ( pour plate)

I. Metode cawan sebar ( spread plate)


Alat yang dipakai : hockey stick, vortex, pipet serologi, propipet
Kelebihan:
- penyebaran mikroorganisme mudah diamati
- penyebaran yang lebih merata
- sesuai untuk mikroorganisme yang aerob
kekurangan:
- menggunakan teknik pengenceran yang memakan waktu yang lebih lama
- memerlukan peralatan yang lebih banyak
- kontaminasi lebih besar

II. Metode cawan gores ( streak plate)


Alat yang dipakai : jarum ose bengkok
Kelebihan:
- proses yang lebih cepat
- memerlukan peralatan yang sedikit
- efektif untuk mikroorganisme aerob
kekurangan:
- Butuh keahlian dalam menggores
III. Metode cawan tuang (Pour plate)
Alat yang dipakai : vortex, pipet serologi, propipet
Kelebihan:
- waktu lebih cepat dibandingkan dengan memakai cawan sebar
- peralatan lebih sedikit
- efektif untuk mikroorganisme anaerob
Kekurangan:
- pertumbuhan mikroba sulit diamati ( karena ada yang diatas ada yangdibawah)
- tidak efektif untuk mikrooorganisme yang aerob

4 tenik yang dilakukan pada metode cawan gores:


- Goresan T
- Goresan Kwadran
- Goresan Radian
- Goresan Sinambung

Fungsi Vortex : untuk menghomogenkan inokulum/ larutan

Fungsi jarum ose bengkok : Untuk menggoreskan biakan

Fungsi Hockey stick : untuk menyebarkan inoklulum cair/biakan mikroba pada cawan sebar

Fungsi pipet serologi : untuk menampung larutan / inokulum cair

Fungsi propipet :
A: untuk memghampakan udara dalam propipet
E : untuk mengeluarkan larutan/ inoklulum cair
S : untuk menarik/ menyerap larutan/inokulum cair
3. PEWARNAAN DAN PENGAMATAN BAKTERI

Bentuk – bentuk bakteri :


a. basil(batang) b. coccus (bulat) c. vibrio (koma) d spiral

penataan bakteri :
monobasil, diplobasil.
Monococcus, diplococcus, streptococcus, stapilococcus dan sarcina
Monospiral dsb

Pewarnaan
Teknik pewarnaan bakteri pertama kali ditemukan oleh Christian Gram pada tahun
1884. Seseorang berkebangsaan Denmark. Yang mewarnai bakteri Pneumococcus.

Tujuan pewarnaan:
1. mempermudah bentuk dan sel, baik bakteri maupun fungi
2. memperjelas ukuran dan bentuk sel
3. melihat struktur luar dan dalam sel
4. melihat reaksi sel terhadap pewarna yang diberikan sehingga sifat fisik dan
kimia dapat diketahui
5. mengolongkan bakteri gram (-) dan bakterigram (+)
alasan dilakukan pewarnaan terhadap bakteri adalah: karena bakteri sullit dilihat oleh
mikroskop cahaya sebab bakteri tidak dapat mengabsorbsi cahaya tetapi hanya dapat
membiaskannya. Hal ini disebabkan karena indeks bias bakteri hampir sama dengan
indeks bias air/cahaya.

Pembagian pewarnaan berdasarkan kegunaan :


a. pewarnaan sederhana yaitu pewarnaan yang menggunakan larutan tunggal pada
preparat ulas misalnya metilen blue, safranin dsb. Biasanya dipakai hanya untuk
melihat bentuk dan penataan sel.
b. Pewarnaan bertingkat atau pewarnaan differensial yaitu pewarnaan yang
memakai beberapa jenis zat pewarna secara bertahap. Biasaanya dipakai untuk
membedakan kelompok bakteri. Misalnya pewarnaan gram
c. Pewarnaan khusus yaitu pewarnaan yang dipakai untuk melihat struktur bakteri.
Misalnya pewarnaan kapsul.pewarnaan spora dan pewarnaan flagel.

Pembagian pewarnaan berdasarkan objek yang diwarnai:


a. pewarnaan positif yaitu pewarnaan yang mewarnai objek yang akan diaamati.
Misalnya pewarnaan sederhana. Pewarnaan gram. Pewarnaan struktur sel dsb.
b. Pewarnaan negatif yaitu pewarnaan yang mewarnai latar belakang dari objek
yang akan diamati. Misalnya pewarnaan kapsul

Tahap – tahap pewarnaan :


a. persiapan preparat ulas
b. fiksasi zat warna
c. pemberian zat warna tandingan
• persiapan preparat ulas:
disentuh koloni bakteri dengan ose pada permukaan slide. Kemudian ditambahkan tetes
aquadest.

O sentuh koloni dengan ose lalu ditambah aquadest

• fiksasi zat warna:


dilewatkan slide diatas api secara berulang-ulang dengan cepat hingga olesan kering
( koloni tetap diaduk selama fiksasi agar tetap rata).

Tujuan fiksasi:
- Melekatkan sel pada slide
- Membunuh mikroba
- Meningkatkan pereaksi daya ikat zat warna terhadap granular protein bakteri
(sehingga warna lebih terang)
- Mencegah terjadinya otolisis sel yaitu pecahnya sel akibat enzim yang terdapat
didalamnya.
- Melepaskan granula-granula protein bakteri

• Pemberian zat warna tanding :


Pemberian zat warna asam: eosin. merah kongo. Fukhsin.(dipakai untuk bakteri tahan
asam/lebih cepat bereaksi dengan bagian sitoplasma sel)
Pemberian zat warna basa: metilen blue. Safranin. Merah netral.(lebih cepat bereaksi
dengan inti sel)
Pemberian zat warna netral: sudan III. Eosin-metilen blue.

Prosedur Pewarnaan sederhana:


- pembuatan preparat ulas (ditambah aquadest)
- fiksasi
- pemberian zat warna metilen blue (+ 30-120 detik)
- pembilasan dengan air mengalir
- pengeringan
- pengamatan dibawah mikroskop ( amati bentuk dan penataan bakteri)

Prosedur pewarnaan Gram/differensial:


- pembuatan preparat ulas
- fiksasi
- pemberian zat warna utama ( Kristal Violet/ KV) kira-kira 1 menit
- pembilasan dengan aquadest
- kering anginkan
- pemberian larutan mordan ( garam Iodine) selama 30 detik untuk meningkatkan
afinitas/daya ikat zat warna terhadap sel bakteri
- pemberian zat peluntur/pembilas (dekolorisasi) yaitu aseton alkohol
- pemberian zat warna tandingan yaitu safranin selama 1 menit
- pembilasan dengan aquadest
- kering anginkan
- pengamatan dibawah mikroskop (bedakan antara bakteri gram (+) dan gram (-)
Perbedaan bakteri gram negatif dan bakteri fram positif
Ciri-ciri Gram positif Gram Negatif
Stuktur dinding sel Berlapis tunggal /tebal Berlapis tiga/tipis (10-15nm)
(15-80nm)
Komposisi dinding sel Terdiri dari peptidoglikans Terdiri dari peptidoglikans,
lipoprotein, lipopolisakarida
Komposisi lipid Sangat sedikit ( 1-4%) Sangat tinggi ( 11-22%)
Syarat nutrisi Lebih kompleks Lebih sederhana
Kerentanan terhadap Lebih rentan Kurang rentan
penicilin
Reaksi pewarnaan Ungu Merah
akhir

Contoh bakteri Gram positif (+) yaitu : - Bacillus - Clostridium


- Sporosarcina - Mycobacterium - streptococcus - sarcina
- staphylococcus

Contoh bakteri gram negatif (-) yaitu : - Escherichia coli - Shigella spp.
- Salmonella spp. - Erwinia sp. - Vibrio cholerae - Neisseria gonorrhoae
- Lactobacillus sp. - Treponema sp.

Pewarnaan khusus (Misalnya Pewarnaan Spora) :


- penyiapan preparat ulas
- pemberian zat warna Malachite Green.
- Penutupan kertas saring pada ulasan dengan penjepit tabung
- Pemanasan diatas beaker glass yang berisi air mendidih/ diatas hot plate selama
5 menit
- pendinginan selama 1 menit
- kertas saring dibuang dengan cara diangkat jangan diseret
- pembilasan dengan aquadest selam 30 detik
- penetesan safranin selama 30 detik tanpa fiksasi
- pembilasan dengan aquadest
- pengeringan
- pengamatan dibawah mikroskop dimana spora berwarna hijau bagian vegetatif
berwarna merah
-
tambahan :
Spora:
Fungsi spora bakteri yaitu:
Pelindung bakteri pada saat keadaan yang ekstrim/proteksi.

Bentuk : lonjong/oval dan bulat

Letak : sentral, terminal, subterminal

Tempat dihasilkannya : edospora dan eksospora


4. PENGUKURAN PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

Tujuan :
- menentukan waktu generasi mikroorganisme
- membandingkan pengukuran pertumbuhan mikrorganisme dengan metode
aerasi dan non aerasi
- mengetahui fase-fase pertumbuhan mikroorganisme
- mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi waktu generasi
- mengukur pertumbuhan sel mikroba dengan pengukuran kombinasi metode
langsung dan tidak langsung

aplikasi :
menentukan waktu kadaluwarsa (exp. date) suatu produk makanan, minuman atau
obat-obatan

waktu generasi adalah waktu yang diperlukan suatu sel atau mikroorganisme untuk
membelah/memperbanyak diri.

Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu generasi :


- jenis / tipe organisme
- fase pertumbuhan
- kondisi pertumbuhan/ lingkungan
- ketersediaan nutrisi dsb

pertumbuhan adalah tahap penambahan volume sel serta bagian-bagian sel yang lain
(kuantitas isi dan kandungan yang terdapat didalam sel tersebut).

Fase-fase Pertumbuhan pada mikroorganisme :


Fase stasiner

fase log

fase kematian

fase lag

1. fase lag
- merupakan fase adaftasi terhadap lingkungan
- tidak ada pertambahan populasi
- sel mengalami pertambahan besar/substansi intra seluler bertambah
- pengambilan nutrisi
- kegiatan metabolisme masi lambat

2. fase logaritmik/eksponensial
- sel membelah dengan waktu yang konstan
- penambahan jumlah individu/sel
- kegiatan metabolisme konstan dan
- populasi sel hidup lebih banyak daripada sel mati

3. fase stasioner
- populasi sel hidup sama dengan populasi sel mati
- terjadi persaingan nutrisi
- terbentuknya senyawa-senyawa toksin dan antibiotik

4. fase kematian
- populasi sel mati lebih banyak daripada sel hidup
- penumpukan senyawa beracun/toksin

Metode-metode yang digunakan untuk pengukuran pertumbuhan


mikroorganisme:
a. metode langsung (direct measuring)
- SPC (Standard Plate Count) yaitu cawan sebar,cawan tuang, dan cawan gores
- MPN (Most Probable Number)
- CFU (Colony forming unit)/ viable count
- Filtrasi
- Hemositometer

b. metode tidak langsung (indirect measuring)


- Metabolic activity
- spectrofotometry dengan spectrofotometer
- turbidity dengan turbidometer
- metode berat kering

Kelemahan dengan metode spektofotometry:


- waktu lebih lama
- jumlah mikroba tidak pasti
- biaya yang lebih mahal
- jumlah mikroba yang mati dan yang hidup semua terhitung

Rumus menghitung jumlah generasi (n):


Log Nt – Log Ni t (waktu pertumbuhan)
n = atau n =
Log 2 g ( waktu generasi)

Rumus menghitung waktu generasi (g) :


t Log Nt – Log Ni Log 2
= maka g =
g Log 2 Log Nt – Log Ni
Contoh soal :
Waktu yang diperlukan bakteri Bacillus megaterium untuk membentuk satu generasi
adalah 30 menit. Jumlah sel awal bakteri Bacillus megaterium adalah 1.
Maka tentukanlah waktu yang diperlukan bakteri Bacillus megaterium pada saat Nt =
1.000.000 sel dan tentukanlah berapa jumlah generasi yang terbentuk ?
( NB. Log 2 = 0,3)

Jawab:
Dik : Nt = 106
g = 30 menit
Ni = 1 sel
Dit : t = ...... ?
n = ...... ?
Jawab:

n = log Nt – Log Ni n = log 106 – log 100


log 2 log 2

n = 6–0
0,3
n = 20 generasi

t= nxg
t = 20 x 30
t = 600 menit

]
5. UJI BIOKIMIA METABOLISME BAKTERI

Tujuan:
Untuk mengetahui aktivitas metabolisme bakteri melalui berbagai jenis uji biokimia
yang berguna dalam identifikasi bakteri.

Metabolisme adalah keseluruhan reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada mahluk hidup.
Proses metabolisme dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
a. anabolisme yaitu proses pembentukan senyawa-senyawa sederhana menjadi
senyawa-senyawa yang lebih kompleks. Misalnya pembentukan senyawa
protein dari asam-asam amino.
b. Katabolisme yaitu proses pemecahan senyawa-senyawa kompleks menjadi
molekul-molekul yang lebih sederhana. Misalnya pemecahan lemak menjadi
asam lemak

Enzim adalah biokatalisator yang berfungsi untuk mempercepat laju reaksi tapi tidak
ikut dalam hasil reaksi atau senyawa yang disintesis secara biokimia didalam sel dan
bekerja secara spesifik pada suatu reaksi searah maupun reaksi bolak-balik yang dapat
mempercepat laju reaksi dengan menurunkan energi aktivasi.

Faktor – faktor yang mempengaruhi kerja enzim:


suhu
pH
[ ] / konsentrasi sustrat
Inhibitor (bersaing dan tidak bersaing)
Koenzim/Senyawa–senyawa organik
Apoenzim

berdasarkan tempat kerjanya bakteri memiliki dua jenis enzim yaitu :


a. endoenzim yaitu enzim yang bekerja di dalam sel cth:
gliseraldehid 3 phosfatase, helikase
dihidroksi asetone posfatase, DNA polimerase
piruvat kinase, ligase, glukosa 6 fosfatase
aldolase, sitrat sintetase
b. eksoenzim yaitu enzim yang dikeluarkan dari sel dan berdifusi ke media. Cth:
amilase, protease, lipase, katalase, feroksidase, kitinase.

beberapa uji yang digunakan pada uji biokimia metabolisme bakteri, media yang
dipakai, dan uji positifnya :
a. hidrolisa pati.
Media yang dipakai adalah Starch Agar (agar pati)
Uji positif: terdapat daerah/zona bening di sekeliling koloni setelah ditetesi
iodine

b. hidrolisa gelatin.
Media yang dipakai adalah gelatin semisolid
Uji positif: terdapat cairan pada permukaan media
c. Uji Sitrat
Media yang dipakai adalah media miring SCA(Simon Sitrat Agar)
Uji positif: perubahan warna media dari warna hijau menjadi warna biru
(kondisi basa)

d. Uji TSIA
Media yang dipakai adalah media miring TSIA(Triple Sugar Iron Agar)
Uji positif: a. perubahan warna pada media.

Daerah slant
Daerah butt

Daerah Slant kuning tetapi daerah butt merah berarti bakteri dapat
memfermentasi glukosa
Daerah Slant merah dan daerah butt juga merah berarti bakteri tidak dapat
memfermentasi jenis gula apapun
Daerah Slant kuning dan daerah butt juga kuning berarti bakteri dapat
memfermentasi ke-3 jenis gula yaitu glukosa, laktosa, sukrosa
b. keretakan media akibat hasil dari proses fermentasi yaitu CO2
c. terdapat endapan hitam akibat adanya mekanisme reaksi yang
timbul yaitu :

H NH2 O O
HS – C – C – C H2S + H2O – C – COOH + H2O
H H OH
Sistein asam piruvat

H2S + FeSO4 FeS + H2SO4


Endapan hitam

e. Uji Motilitas
Media yang dipakai adalah Media SIM( Sulfit Indol Mutility)
Uji Positif : terdapat jejak pergerakan bakteri misalnya: bentuk pedang, tasbih,
jonjot, tonjol-tonjol, titik-titik, akar dsb

f. Uji Katalase (eksoenzim) bakteri


penambahan 2-3 tetes H2O2 3% pada permukaan olesan biakan
Uji positif : terlihat pembentukan gelembung yang timbul akibat mekanisme
reaksi dari
penguraian H2O2 yaitu:
H2O2 H2O + ½ O2 ( gelembung udara)
6. PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP
PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

Tujuan:
- untuk mengetahui bagaimana pengaruh lingkungan (faktor fisik dan kimia)
dapat mempengaruhi pertumbuhan M.O
- untuk mengetahui metode-metode yang biasa dilakukan dalam
pengendalian/kontrol mikroorganisme

Faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan M.O adalah:


- suhu
- pH
- tekanan osmosa
- oksigen
- air

Kontrol pertumbuhan mikroorganisme dilakukan melalui 2 metode yaitu:


a. pengendalian M.O secara fisik.
Mis: pemanasan, radiasi, pasteurisasi, filtrasi dsb
b. pengendalian M.O secara kimia
Mis: desinfektan, antiseptik atau antibiotik

Pembagian mikroorganisme berdasarkan suhu:


- psikrofil yaitu mikroorganisme yang dapat hidup pada suhu optimum 00-200C
- mesofil yaitu mikroorganisme yang dapat hidup pada suhu 200-500C
- thermofil yaitu mikroorganisme yang dapat hidup pada suhu 500-1100C
- thermodurik yaitu mikroorganisme yang dapat hidup pada suhu tinggi tetapi
tidak melakukan aktivitas.

Pembagian mikroorganisme berdasarkan pH:


- acidofilik : M.O yang dapat hidup pada pH asam < 7
- basofilik : M.O yang dapat hidup pada pH basa > 7
- neutrofilik: M.O yang dapat hidup pada pH netral = 6,8 – 7,2

Pembagian mikroorganisme berdasarkan tekanan osmosa:


- Holofilik dibagi 2 yaitu:
obligate yaitu M.O yg membutuhkan NaCl untuk pertumbuhannya. Hidup
pada kadar garam tinggi.
fakultatif yaitu M.O yg dapat hidup pada kadar garam tinggi atau rendah
- Holotoleran yaitu M.O yang masih dapat hidup pada kadar garam yang rendah
tetapi pada kadar garam tinggi masih dapat hidup
- Osmofilik yaitu M.O yang dapat hidup pada kadar gula tinggi
- Neutofilik yaitu M.O yg dapat hidup pada kadar garam/gula netral

Pembagian mikroorganisme berdasarkan kebutuhan akan Oksigen (O 2):


- aerob/aerob obligate yaitu M.O yang dapat tumbuh bila tersedia Oksigen
Cth. Micrococcus luteus, Pseudomonas fluorescens, Mycobacterium phlei
- anaerob/anaerob obligate yaitu M.O yg tidak dapat hidup bila ada oksigen
Cth. Clostidium tetani, C.botulinum, C.perfingens, Bacteroides fragilis
- anaerob fakultatif yaitu M.O yang dapat hidup jika ada ataupun tidak ada
Oksigen.Cth.E.Coli, Staphylococcus aureus, Klebsiella sp.
- Mikroerofilik yaitu M.O yg dapat tumbuh bila kadar oksigen < 15% di
atmosfer. Cth Campylobacter jejuni
- Anaerob aerotoleran yaitu M.O masih dapat hidup bila << O 2 tetapi mati pada
saat O2 >>. Cth. Lactobacillus sp.

Pada tahun 1817 Joseph Lister menemukan desinfektan untuk sterilisasi alat
bedah.
Pada tahun 1877 Louis pasteur menemukan metode pasteurisasi
Pada tahun 1929 Alexander Fleming menemukan antibiotik pertama yaitu
penicillin

 Koefisien fenol adalah kemampuan bahan kimia dibandingkan dengan fenol.


 bakterisidal yaitu bahan kimia yang mematikan bakteri
 bakteriostatik bahan kimia yang dapat menghambat perumbuhan
mikroorganisme
 toksisitas selektif yaitu senyawa kimia yang dapat membunuh M.O tetapi tidak
berbahaya bagi inangnya.
 Antiseptik adalah senyawa kimia yang dipergunakan untuk membunuh M.O
yang dipergunakan pada jaringan hidup.mis. Sabun mandi, Anthis, dethol dsb
 Desinfektan yaitu senyawa kimia yang dipergunakan untuk membunuh M.O
yang dipergunakan pada jaringan mati. Mis. Alkohol, fenol, Wipol dsb
 Antibiotik merupakan senyawa/metabolik sekunder yang dihasilkan M.O untuk
menghambat laju pertumbuhan M.O yang lain
 Oligodinamik yaitu kemampuan beberapa logam berat pada konsentrasi yang
rendah yang dapat menghambat atau mematikan mikroba.
Cth. Hg, Merkuri, Borron, Argentum, Ferrum dsb

Beberapa contoh antibiotik dan mikroorganisme penghasilnya.


Antibiotik Mikroorganisme keterangan
Penisilin Penicillium chrysogenum NSA
Ampisilin P.chrysogenum NSA
Streptomisin Streptomyces griseus NSA
Klortetrasiklin S. aureofaciens BSA
Tetrasiklin S.aureofaciens BSA
Oksitetrasiklin S. rimosus BSA
Kloramfenikol S. venezuelae BSA
Basitrasin Bacillus subtilis NSA
Eritrimisin Streptomyces erthreus NSA
Nistatin Streptomyces noursei NSA
Ket: BSA (Broad Spectrum Antimicrobial)
NSA (Narrow Spectrum Antimicrobial)
Metode yang dipakai untuk mengukur/menentukan keampuhan antibiotik adalah:
 Antibiogram
 metode Kirby-Bauer (oleh William Kirby dan Alfred Bauer pd thn 1966)
 MIC ( Minimum Inhibitory Consentration)
 MIC (Minimum Inhibitory Consentration) yaitu konsentrasi terendah
bahan anti mikrobial yang dapat pertumbuhan mikroba
 MKC (Minimum Killing Consentration) yaitu konsentrasi terendah
bahan anti mikrobial yang dapat mematikan mikroba
 Broad Spectrum Antimicrobial (antimikrobial dengan kisaran luas)
yaitu bahan antimikrobial yang dapat menghambat atau mematikan
berbagai jenis mikroorganisme.
 Narrow Spectrum Antimicrobial (antimikrobial dengan kisaran sempit)
yaitu bahan antimikrobial yang dapat menghambat atau mematikan
mikroorganisme tertentu saja.
7. PENGAMATAN JAMUR MIKROSKOPIS
( YEAST DAN MOLD )

Mikologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang segala sesuatu tentang
jamur/fungi

Etnomikologi: ilmu yang mempelajari tentang pemamfaatan suatu jamur pada satu
suku, daerah atau bangsa-bangsa tertentu

Tujuan:
- mengetahui jenis-jenis fungi mikroskopis
- mengetahui perbedaan struktur morfologi fungi uniseluler dan fungi berfilamen

Fungi atau cendawan adalah: organisme heterotopik yang memerlukan senyawa


organik untuk nutrisinya.

Fungi perpecti adalah: fungi yang telah diketahui reproduksi seksual dan aseksualnya

Fungi imperpecti adalah : fungi yang belum diketahui fase/reproduksi seksualnya

Ciri fungi:
 eukariotik
 reproduksi seksual dan aseksual
 tidak berklorofil
 heterotropF
 dinding sel tersusun atas khitin,glukan,selulosa
 hidup pd tempat lembab
 bersifat parasitik, saprofitik dsb
 thallopyta (bertalus)

Cendawan dapat bersifat dimorfisme yaitu : cendawan yang dapat ditemukan dalam
bentuk uniseluler seperti halnya khamir pada keadaan yang ekstrim dan dapat pula
ditemukan dalam bentuk benang/filamen seperti halnya kapang. Cth : Candida albicans

Talus pada fungi dapat ditemukan dalam dua bentuk :


- Miselium/hifa
- Spora

Hifa : benang-benang halus/filamen pembentuk tubuh buah

miselium : kumpulan dari beberapa hifa

sporangiofor : tangkai spora


3 bentuk hifa:
- Aseptat/senositik : hifa yang tidak berdinding sekat/ tidak berseptum
- Septat dengan sel-sel uninukleat : sekat yang membagi hifa menjadi ruang-ruang sel
berisi nukleus tunggal.
- Septat dengan sel-sel multinukleat: sekat yangmembagi hifa memjadi ruang-ruang
sel yang berisi lebih dari 1 nukleus

Reproduksi aseksual fungi dilakukan dengan beberapa cara yaitu: pembelahan/binnary


fusion, pembentukan kuncup/gemma, pembentukan tunas/budding, pembentukan spora,
fragmentasi

Reproduksi seksual fungi dilakukan dengan cara peleburan nukleus dari 2 sel spora
seksual induk.

Macam-macam spora aseksual fungi:


- konidiospora dibentuk pada konidium yang terdapat pada sisi ujung hifa
- sporangiospora dibentuk pada sporangium (bersel 1) dibagi menjadi dua bagian
yaitu:
a. aplanospora yang bersifat tidak bergerak/amotil
b. zoospora/spora kembara yang bersifat motil karena memiliki flagel
- artrospora terbentuk akibat terputusnya sel-sel hifa
- klamidospora berdinding tebal terbentuk dari hifa somatik
- blastospora yaitu berupa tunas/kuncup pada khamir

Macam-macam spora seksual fungi:


- Askospora terbentuk dalam kantung askus
- Basidiospora terbentuk dalam basidium
- Zygospora memiliki ukuran yang besar/dinding tebal yang terbentuk dari
nujung-ujung hifa seksual yang serasi
- Oospora yang terbentuk dalam oogonium

Perbedaan yeast dan mold


Yeast:
- uniseluler/ terdiri dari 1 sel
- tidak memiliki hifa/miselium
- belum diketahui reproduksi seksualnya
- bentuk koloni seperti khamir
- cth: Saccharomyces sereviceae, S. tuac, Candida utilis, C.albicans,
Criptococcus sp.

Mold:
- multiseluler
- memiliki hifa/miselium
- reproduksi seksual dan aseksual
- bentuk koloni seperti kapang
- cth: Rhizopus, Aspergillus, Mucor, Penicillium, Neurospora ds
Perbedaan S. sereviceae dan S.tuac
S. sereviceae
- ukuran lebih besar
- dinding sel lebih kuat dan tebal
- untuk fermentasi tape dan roti
S.tuac
- ukuran lebih kecil
- dinding sel lebih tipis
- untuk fermentasi nira dan kelapa

4 kelas Fungi :
kelas
Ciri-ciri phycomycetes ascomycetes basidiomycetes deutromycetes
Miselium Aseptat Septat septat Septat
Spora Sporangiospora Konidia konidia Konidia
aseksual kadang terbentuk
konidia
Spora Zigospora,oospora askospora basidiospora -
seksual
Habitat Air, tanah, hewan Tanah, Tanah, Tanah,
alamiah tumbuhan, tumbuhan tumbuhan,
hewan hewan
Contoh Mucor, Rhizopus, Neurospora, Volvariella, Saccharomyces,
Absidia, Aspergillus, Auricularia, Candida,
Rhizomucor Penicillium Polyporus, Cryptococcus
Ganoderma

Mamfaat Jamur/ Fungi:


A. dalam bidang industri makanan/minuman
- pembuatan tempe : Rhizopus oligoporus
- pembuatan kecap : Aspergillus wentii
- pembuatan tempe bongkrek/oncom: Neurospora crassa
- fermentasi tape/roti : Saccharomyces sereviceae
- fermentasi nira/tuak : Saccharomyces tuac
- fermentasi sake : Rhizopus oryzae

B. dalam bidang obat-obatan


- penghasil antibiotik :
- penisilin : Penicillium chrysogenum
- Griseofulvin : P. griseofulvin
- penghasil antitoksin : Ganoderma lusidum/ linjie

C. dalam bidang makanan jadi dan makanan kaleng


- Volvariella vilvaceae
- Auricularia auriculata
8. MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN
A. Kolom Winogradsky

 Penemu kolom Winogradsky yaitu Sergey Winogradsky dari kebangsaan Rusia.tahun


1976
 Prinsip kolom Winogradsky adalah Pertukaran nutrisi
 Fungsi kolom Winogradsky adalah:
- untuk melihat keanekaragaman Mikroorganisme
- untuk melihat stratifikasi mikroba di lingkungan dengan ditemukannya zona-zona
pada kolom Winogradsky

Buffer-buffer yang dipakai pada kolom Winogradsky adalah :


NH4CL, NA2S, KH2PO4, K2HPO4.
Fungsi penambahan kuning telur:
- sumber protein
- sumber kahbohidrat dan asam amino lainnya
Fungsi penambahan koran:
- sumber karbon utama
- suber sellulosa
Fungsi penambahan Buffer :
- sebagai komplemen
- menjaga keseimbangan pH (asam dan basa)

Zona-zona yang terbentuk terbentuk pada kolom Winogradsky dan mikroorganisme yang
sering terdapat didalamnya:
Zona mikroorganisme
- Aerobic Zone ( light brown zone ) Mikroorganisme fotosintetik oksigenik yaitu M.O
yang memerlukan O2 sebagai aceptor elektron
terakhir dalam proses fotosintesisnya
Cth:- Beggiatoa sp.
- Thiobacillus sp.
- Microaerofilic ( Rush colored ) Mikroorganisme yang dapat hidup walau O2
dalam jumlah yang sedikit.
Cth: - Rhodospirillum sp.
- Anaerobic zone Mikroorganisme yang masih dapat hidup walau
tidak terdapat O2. Zona ini dibagi menjadi 3 bagian
:
- Red Zone : Chromatium sp.
- Green zone : Chlorobium sp.
- Black zone : Clostridium sp.
Desulfovibrio sp.

B. Uji kualitas air dengan metode MPN


Tujuan :
- untuk mengetahui metode yang dilakukan pada pengujian kualitas air
- untuk membuktikan ada tidaknya bakteri koliform
- untuk membuktikanada tidaknya bakteri fecal dan nonfecal
- untuk mengetahui kelayakan/kualitas air apakah layak dikonsumsi atau tidak secara
mikrobiologi (potabilitas air)
uji kualitas air dapat dilakukan dengan metode:
- MPN ( Most Probable Number)
- SPC ( Standard Plate Count)
- Turbiditas
- Membran Filter, dsb.
Kekurangan metode MPN :
- waktu yang lebih lama
- banyak peralatan
- media yang diperlukan banyak/boros
Kelebihan metode MPN:
- data yang diperoleh akurat

Yang dimaksud dengan mikroorganisme indikator yaitu mikroorganisme yang keberadaan


sebagai bukti tercemar atau tidaknya suatu perairan. Cth: Escherichia coli

Yang dimaksud dengan bakteri Koliform adalah :


Bakteri aerob dan anaerobic fakultatif, gram negatif berbentuk bacil atau batang, yang tidak
membentuk spora, yang mampu memfermentasi laktosa dengan membentuk asam atau gas
dalam waktu 48 jam pada suhu 35 0-480C dan tidak berbahaya bagi tubuh dalam jumlah yang
normal

Yang dimaksud dengan bakteri koliform Fecal adalah bakteri yang pada umumnya terdapat
pada saluran pencernaan manusia atau hewan. Cth: E. Coli, Salmonella thypii, Enterobacter
aerogenes, Klebsiella pneumoniae, Shigella sp.

Yang dimaksud dengan bakteri koliform non fecal adalah bakteri yang pada umumnya
terdapat di luar saluran pencernaan manusia, bisa terdapat dialam seperti pada bebatuan, air,
udara dan tanah. Cth : Sthapylococcus sp., Streptococcus sp., Bacillus sp.

Beberapa alasan yang menyatakan E.Coli sebagai bakteri indikator kontaminasi pecal
adalah :
- mudah diidentifikasi
- secara umum tidak dapat tumbuh pada air dan tanah
- perkembangbiakan cepat
- dapat bertahan lebih lama di air tercemar daripada bakteri enterobacter ( bakteri
patogen) lainnya.

Ciri-ciri bakteri indikator :


- terdapat pada air tercemar
- bersifat patogen
- jumlahnya sama banyaknya dengan faktor jumlah polusi
- kemampuan hidup lebih lama daripada bakteri patogen lain
- jumlah seragam
- jumlah lebih banyak dari bakteri patogen lain
- mudah dideteksi dengan teknik-teknik laboratorium yang sederhana

Metode MPN terdiri dari 3 tahapan yaitu:


 Uji pendugaan (presumtive test)
Media yang dipakai : LB (Laktose Broth) Double Strength (DS)/ Single Strength(SS)
Uji positif : terbentuk gas pada tabung durham
 Uji penegasan ( Confirmed test)
Media yang dipakai : BGLBB( Brilian Green lactose Bille Broth)
Uji positif : adanya gas dalam tabung durham dihitung dengan tabel indeks MPN
dinyatakan dalam 100 ml
 Uji Lengkap ( Completed test):
Media yang dipakai : EMB ( Eosin Methilen Blue)
Uji positif : diwarnai dengan pewarnaan gram
9. MIKROBIOLOGI PANGAN

1. 4 Peranan mikroorganisme dalam proses pembuatan makanan dan minuman :


 membantu proses fermentasi makanan minuman
 membantu dalam pembentukan produk makanan dan minuman yang
baru
 menambah nilai gizi makanan
 menghasilkan produk makanan dan minuman dalan jumlah yang banyak
 membantu memberi rasa, bau, aroma yang khas pada makanan
 meningkatkan mutu bahan makanan

2. a. Yang dimaksud dengan Pasteurisasi adalah : suatu proses sterilisasi dengan cara
pemanasan yang mencapai suhu 61,6oC selama 30 menit atau 71,7o C selama 15
detik
b. Pembagian pasteurisasi :
1. Pasteurisasi pendek/singkat : pemanasan sampai suhu 71,7oC selama 15 detik
2. Pasteurisasi panjang : pemanasan sampai suhu 61,6o C selama 30 menit
c. metode standard untuk penentuan kualitas susu adalah dengan metode lempeng
dan perhitungan lempeng

3. 5 produk makanan dan minuman hasil fermentasi dan contoh starternya:


 a. Mentega : Steptococcus lactis
 b. Nata de coco : Acetobacter xylinum
 c. Yakult : Lactobacillus cassei
 d. Tempe : Rhizopus oryzae
 e. Kecap : Aspergillus wentii
 f. Tuak : Sacharomyces tuac
 g. Tape : Sacharomyces serevicae
 h. Sake : Sacharomyces oryzae

4. a. Yang dimaksud dengan starter adalah : biakan atau mikroorganisme awal yang
digunakan untuk merangsang atau mempercepat proses fermentasi dalam produk
makanan dan minuman.
b. Starter pada Nata de Coco : Acetobacter xylinum
c. Starter pada minyak VCO : Rhizopus sp., Sacharomyces serevicae
d. Starter pada Tempe : Rhizopus sp.
e. Starter pada tape : Sacharomyces serevicae

5. 5 cara pengawetan makanan dan minuman:


 pengeringan
 pemanisan
 pengasinan
 pengasapan
 pendinginan
 penambahan senyawa kimia
 radiasi
 pemanasan
 pengasaman
 fermentasi

6. a. Beberapa faktor yang menjadi sumber kontaminan pada susu :
 dari pemerah/ tangan/ orang
 dari alat perah mis : ember, corong dsb
 dari lingkungan mis : udara sekitar
 dari sapi perah
b. 5 kandungan/senyawa yang terdapat di dalam susu komersial adalah :
 Protein
 Karbohidrat (laktosa,sukrosa,fruktosa)
 Vitamin (A,B complex, D, E)
 Kalsium
 Kasein
 Garam mineral/ion tubuh
 Lemak jenuh
 Serat makanan
 DHA
 Asam folat
 Kolesterol
 Natrium

7. Pengertian tambahan
• Yang dimaksud dengan probiotik adalah : sel-sel mikroorganisme yang masih
Hidup yang dimasukkan dalam tubuh untuk merangsang imunitas tubuh

• Yang dimaksud dengan prebiotik adalah : Mikroorganisme mati atau yang


dilemahkan yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk merangsang imunitas tubuh

• Yang dimaksud dengan Fermentasi adalah : Proses pengubahan senyawa


Karbohidrat menjadi alkohol atau senyawa utama lain dan CO2 dengan bantuan
mikroorganisme

• Reaksi umum fermentasi:

C6H12O6 2 CH3CH2OH + 2 CO2 + ATP ( E) / 31,2 kkal

• Yang dimaksud dengan Organoleptik adalah: Suatu cara untuk melihat kualitas
suatu produk makanan atau minuman baik dari rasa, aroma, warna dsb.
• Bagian yang terbentuk pada santan kelapa:
 krim
 skim
• a.Mikroba yang terdapat pada makanan kaleng:
 Clostridiun botulinum
 Listeria monocytogenes
b. Jumlah mikroorganisme yang boleh ada pada susu segar menurut Standar
Internasional adalah : 102 - 105 sel/ 100 ml

10. MIKROBIOLOGI MEDIS

3 analisa yang dilakukan pada mikrobiologi Medis:


- analisa mikroorganisme pada kosmetik dan jamu
- analisa mikroorganisme pada urine
- analisa mikroorganisme pada kulit dan jerawat

2 uji/metode yang dilakukan dalam menganalisis kelayakan suatu produk yaitu:


- uji kualitatif : isolasi, pemurnian dan identifikasi
- uji kuantitatif : menghitung jumlah mikroorganisme (plating methode)

Aplikasi mempelajari mikrobiologi medis yaitu:


-
mengetahui kelayakan suatu produk kosmetik dan jamu berdasarkan jumlah
mikroorganismenya.
-
Mengetahui jenis-jenis mikroorganisme penyebab penyakit

Yang dimaksud dengan flora normal adalah: mikroorganisme yang terdapat pada
jaringan hidup/tubuh manusia secara alamiah dalam batasan normal tidak menimbulkan
penyakit.

Flora normal dibagi menjadi 3 berdasarkan sifat hubungan/ikatan dengan


inangnya:
-
komensial/komersil: flora normal dan inang sama-sama memperoleh
keuntungan. Misalnya M.O pada saluran pencernaan.
-
Simbion : flora normal yang dapat merugikan inangnya/menumpang pada
inangnya dan tidak dapat hidup tanpa inangnya. Mis: kroba yg termakan pd
makanan kotor
-
Opurtunis: flora normal yang dapat menyebabkan penyakit pada saat inang
mengalami infeksi/imunitas menurun. Contohnya mikroba yang menyebabkan
jerawat,tetanus dsb.

Flora normal dibagi menjadi 2 berdasarkan asal dan keberadaannya dlm tubuh
inang:
-
residen (indigenous) yaitu flora normal yang bersifat menetap dalam tubuh
inangnya.mis. bakteri E.Coli
-
transien flora yaitu flora normal yang keberadaannya sementara ditubuh
inang.misalnya Sheratia sp. Penyebab batuk.

• Quoresense adalah batasan dimana mikroorganisme lebih dari jumlah normal


dan menyebabkan penyakit.
• Infeksi adalah masuknya mikroba patogen /bibit penyakit kedalam tubuh inang
sehingga menyebabkan penyakit.

• Infeksi nosokomial adalah:infeksi yang terjadi karena bibit penyakit yang


berasal dari rumah sakit.

Beberapa penyebab infeksi nosokomial:


-
agen penyakit yaitu virus, jamur, bakteri mikroalgae dsb.
-
Reservoir/sumber: bisa berasal dari manusia dan alam
-
Faktor lingkungan mis; suhu
-
Penularan: alat medis(jarum suntik,handuk dsb), kontak langsung dengan pasien,
vektor mis: lalat dan nyamuk.
-
Hospes/inang yang terkena penyakit

• Resistensi adalah: kemampuan inang untuk menyingkirkan penyakit dengan


sistem kekebalan/pertahanan tubuh.
• Patogenitas: kemapuan M.O untuk menyebabkan penyakit
• Patogen: M.O yang menimbulkan penyakit
• Virulen:derajat atau tingkat kemampuan patogen baik patogen oppurtunistik
maupun patogen primer untuk menimbulkan penyakit.
• Faktor Virulensi: Sifat mikroba yang meningkatkan patogenitas M.O
• Toksin: racun yang dihasilkan M.O yang dapat merusak sel/inang
• Toksik : kemampuan M.O untuk meracuni
• Toksoid: toksin yang sudah dihilangkan struktur racunnya
• Toksisitas : penyakit karena keracunan
• Vaksin : suatu suspensi M.O penyebab penyakit yang telah dimodifikasi dengan
cara mematikan atau melemahkan M.O tsb sehingga tdk dpt menimbulkan
penyakit lagi dan dapat merangsang pembentukan antibodi bila
diinokulasikan/dimasukkan kedalam tubuh inang.

Flora normal pada tractus urinarius/saluran uretra:


-
Mycobacterium smegmatis - Haemophilus vaginalis
-
Streptococcus agalactica - Streptococcus nonhemolitik
-
Staphylococcus epidermidis - Streptococcus faecalis

Flora normal pada Urogenital/saluran urine dan kelamin:


-
Candida albicans - Pseudomonas sp.
-
Neisseria gonorrhoeae - Treponema pallidum
-
Haemophilus ducreyi - Haemophilus vaginalis

Flora normal pada dermal / kulit:


-
Staphylococcus aureus - Staphylococcus epidermidis
-
Streptococcus alpha - Streptococcus pneumonia
-
Prepioni bacterium acne

Analisis M.O pada jamu:


Media : PCA (Plate Count agar)
-
ditimbang sampel 1 gr.
-
Diencerkan sampai pengenceran 10-6
-
Diambil 1 ml dari pengenceran 10-6 lalu diinokulasikan kedalam media PCA
-
Diinkubasi selama 24-48 jam pada inkubator
-
Dihitung jumlah koloni per gram sampel

Isolasi mikroba dari urine :


Media : PDA (Potato Dextose Agar)
Jumlah M.O yang boleh terdapat pada urine adalah : 105 sel/ml
-
dimasukkan urine dalam tabung sentrifugasi
-
ditutup aluminium foil
-
disentrifugasi selama 30 menit, dengan kecepatan 4500 rpm sampai terdapat
endapan
-
diambil endapan dengan jarum ose bengkok
-
digoreskan pada media PDA
-
diinkubasi selama 24-48 jam pada inkubator
-
dihitung jumlah koloni M.O yang tumbuh

Isolasi bakteri dari kulit/jerawat:


Media : MSA ( Manitol Salt Agar)
-
disterilkan Cotton Swamp
-
diusap kulit wajah yang berjerawat dengan Cotton Swamp
-
diinokulasikan pada media MSA(setengah area) dengan cotton swamp
-
lalu digores dengan jarum ose bengkok dari daerah yang telah diinokulasi
dengan cotton swamp kedaerah yang belum diinokulasikan.
-
diinkubasi selama 24-48 jam pada inkubator
-
Diamati pertumbuhan koloni
-
diperhatikan adanya fermentasi Manitol (zona halo berwarna kuning)
-
diuji katalase untuk tiap koloni
-
dilkukan pewarnaan gram dan uji biokimia sederhana

Anda mungkin juga menyukai