Anda di halaman 1dari 6

BLOK METODOLOGI PENELITIAN TUGAS MANDIRI

Jumat, 10 September 2021

Mikrobiologi

Disusun Oleh :
Patrick S.W. Mododahi
2017 – 83 – 083

Dosen Pengampuh :
Melda Yunita,S. Si., M. Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2021
1. Sebutkan kelemahan dan kelebihan isolasi bakteri dengan metode spread plate dan pour
plate

Metode spread (cawan sebar) merupakan teknik penumbuhan bakteri yang dilakukan
dengan cara menuangkan bakteri atau kultur bakteri yang sudah ada ke dalam media yang
padat

Keuntungannya:

1. Dapat memperkirakan jumlah bakteri dalam satu sel


2. Baik untuk menumbuhkan mikroorganisme aerob
3. Didapatkan jumlah yang lebih banyak dari volume yang sama di bandingkan pour
plate karena metode spread tidak terpapar suhu yang mengakibatakan agar cair
4. Lebih mudah mengamati koloni yang lebih jelas

Kekurangannya:

1. Agak sulit dalam meratakan suspense dengan ose, jika tidak dilakukan dengan baik
dan merata akan terkontaminasi
2. Sering terbentuk koloni menyebar setelah inkubasi

Metode pour plate(cawan taung) merupakan teknik penumbuhan mikroorganisme dalam


media agar dengan cara menuangkan kultur bakteri dan kemudian di tungkan media yang
masi cair agar sel-sel dapat tersebar dengan merata, tetapi sebelumnya harus di encerkan
sebelum ditumbuhkan sehingga hasilnya akan berada dalam agar

Keuntungan:

1. Dapat di gunakan memperoleh biakan murni


2. Baik untuk menumbuhkan mikroorganisme anaerob
3. Penyebaran mikroorganisme merata ke seluruh media
4. Koloninakan tumbuh kecil dan kompak sehingga tidak terjadi perbutan nutrisi
dalam plate
5. Koloni akan bertumbuh merata

Kerugian:

1. Sel akan berdekatan dan mungkin memebentuk koloni yang kompak jelas dan
tidak menjalar sehingga akan sangat sulit menghitung jumlah sel mikroba yang
sebenarnya. Jika ingin menghitung jumlah sel sebenarnya perlu melakukan
persiapan dan waktu inkubasi agar selnya dapat di hitung
2. membutuhkan waktu yang banyak dan lama
3. isolasi pada koloni tunggal akan susah
4. jika koloni menghasilkan gas dan metabolism, akan menimbulkan retakan kecil
pada agar dan koloni akan tidak kelihatan atau kurang jelas
5. jika mikroorganisme yang tidak tahan panas atau terluka maka kematian akan
sangat tinggi karena terpapar dengan agar yang masi cair dengan suhu 44-470C

1. Tuliskan contoh media dan jenis media yang telah disebutkan


a. Media basal
Media basal adalah media yang biasanya digunakan untuk menumbuhkan bakteri
antara lain Gram positif maupun Gram negatif. Pada media padat dalam bentuk
lempeng agar isolat mikroorganisma yang tumbuh membentuk koloni-koloni tertentu
kita dapat mengenali atau membedakan dengan cara melihat bentuk, warna, diameter
dan tepi koloni. Sebagai contoh media basal adalah nutrien agar atau nutrien cair.3
b. Media diferensial
Media difrensial merupakan media digunakan untuk menumbuhkan bakteri dengan
tujuan melihat pertumbuhan bakteri tersebut. Contohnya blood agar. Biasannya pada
media blood agar digunakan untuk menumbuhkan bakteri secara umum, tetapi sakan
lebih ideal untuk menumbuhkan bakteri fastidious seperti bakteri kokus, Haemophilus
dan lain sebagainya. media blood agar juga dapat digunakan untuk melihat sifat
hemolitik bakteri yang dikelompokan menjadi tiga yaitu alfa hemolitik atau zona
hemolitik tidak sempurna, beta hemolitik atau zona hemolitik sempurna dan gama
hemolitik atau tidak terbentuk zona hemolitik.3
c. Media selektif
Media selektif merupakan media yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri –
bakteri tertentu saja dikarena media ini mengandung zat inhibitor sehingga dapat
menghambat pertumbuhan bakteri lain. Contohnya media Mac Conkey agar plate
(MCA). Pada media MCA mengandung zaaat inhibitor garam empedu (bile salt) yang
berfungsi untuk menekan pertumbuhan bakteri Gram positif tetapi menumbuhkan
Gram negatif kecuali Pasteurella dan Haemophilus.3
d. Media diperkaya
Media diperkaya digunakan biasanya untuk menumbuhkan bakteri Salmonella dari
sampel feces penderita. Sebagai contohnya selenite broth dan tetrathionate broth.
Pada media ini pertumbuhan bakteri Coliform yang terdapat dalam saluran
pencernaan hewan maupun manusia akan ditekan oleh selenite atau tetrationate
sebaliknya Salmonella dapat tumbuh. Masa inkubasi optimum biakan pada media
diperkaya adalah 18 jam pada suhu 370C.3

3.

No Bakteri gram (+) Bakteri gram (-)


1. Bacillus subtilis Escherichia coli
2. Streptococcus mutans Neisseria Gonorrhoeae
3. Bacillus thuringiensis Vibrio cholerae
4. Clostridium botulinum Treponema Pallidum
5. Staphylococcus aureus.4 Pseudomonas aeruginosa.4

4.Identifikasi bakteri
a. Secara biokimia
Uji biokimia bakteri adalah suatu cara atau perlakuan yang dilakukan untuk
mengidentifikasi dan mendeterminasi suatu biakan murni bakteri hasil isolasi melalui
sifat-sifat fisiologinya. Proses biokimia erat kaitannya dengan metabolisme sel, yakni
selama reaksi kimia yang dilakukan oleh sel yang menghasilkan energi maupun yang
menggunakan energi untuk sintesis komponen-komponen sel dan untuk kegiatan
selular, seperti pergerakan.5
b. Secara fisiologis
Pengamatan fisiologi dapat dilakukan dengan cara pengujian seperti fermentasi
karbohidrat, pengujian Metyl red, pengujian Vogest Paskauer, pengujian oksidase,
pengujian protease dan lain-lain. 4
c. Secara molekuler
Teknik molekuler yang telah berkembang untuk menganalisis suatu mikroorganisme
melalui asam nukleatnya adalah menggunakan tehnik PCR (Polymerase Chain
Reaction). PCR merupakan suatu tehnik amplifikasi potongan DNA secara in vitro
pada daerah spesifik. Untai ganda DNA templat (unamplified DNA) dipisahkan
dengan denaturasi termal dan kemudian didinginkan hingga mencapai suatu suhu
tertentu untuk memberi waktu pada primer menempel (anneal primers) pada daerah
tertentu dari target DNA. Polimerase DNA digunakan untuk memperpanjang primer
(extend primers) dengan adanya dNTPs (dATP, dCTP, dGTP dan dTTP) dan buffer
yang sesuai. 6
Referensi
1. Indra. P. Laboratorium Mikrobiologi Standar[Internet].ISO2020 [Cited 2021 Mar
17]
Available From: https://laboratoriumstandar.com/2019/04/16 spread-plate-dan-
pour plate/
2. Damayanti NWE, Abadi MF, Bintar NwD. Perbedaan Jumlah Bacterium Pada
Wanita Lanjut Usia Berdasarkan Kultur Mikrobiologi Menggunakanteknik Cawan
Tuang Dan Cawan Sebar Meditory [Internet]. 2020;8(1):1–4. Available from:
http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/M
3. Suarjana IGK, Besung INK, Mahatmi H, Tono K. Isolasi dan Identifikasi Bakteri.
Modul Fak Kedokt Hewan Univ Udayana [Internet]. 2017;1–29. Available from:
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/72be8d6f4c3edc1ec4fb9
76960f3a7b5.pdf
4. Maiti, Bidinger. Bakteri. J Chem Inf Model. 1981;53(9):1689–99.
5. ohmani NS. Isolasi dan identifikasi bakteri yang berpotensi sebagai agen
bioremediasi timbal dari lumpur lapindo. Fak sains dan Teknol Univ Islam negeri
maulana malik ibrahim. 2017;4:9–15.
6. Setiawan B, Sulistyanto D, Senjarini K. Karakterisasi fisiologi dan molekuler
bakteri simbion-nematoda entomopatogen berdasarkan sekuen gen pengkode 16S
rRNA dari Bromo Kabupaten Probolinggo. J ILMU DASAR [Internet].
2017;18(1):39–42. Available from:
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JID/article/view/2723

Anda mungkin juga menyukai