Anda di halaman 1dari 12

DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN

PROVINSI DKI JAKARTA


MAKALAH
Sebagai tugas terstruktur mata pelatihan tata pemerintahan 1

Disusun oleh
REVIN MARTHIN JUNIOR GULTOM
28.0500
KELAS B
ABSEN 18

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI


KAMPUS SULAWESI SELATAN
GOWA, JANUARI 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini sebagai bentuk pertanggungjawaban
atas tugas terstruktur mata pelatihan tata pemerintahan.
Dengan mengungkapkan rasa syukur penulis bisa menyelesaikan makalah “DINAS
PARIWISATAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI DKI JAKARTA”. Makalah ini disusun dengan maksud
untuk mengenalkan kepada pembaca tentang program-program, visi misi, dan kebudayaan DKI
Jakarta.
Penulis sadar dan mengerti bahwa makalah ini belum sempurna dan penulis masih harus
banyak belajar dalam penyusunan makalah. Oleh karena itu, saran dan kritik dari pembaca menjadi
masukan bagi saya untuk menyempurnakan makalah ini.

Gowa, Januari 2019

Revin Marthin Junior Gultom

1
DAFTAR ISI

1. KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………. 1


2. DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. 2
3. BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ………………………………………………………………………. 3
1.2 RUMUSAN MASALAH ………………………………………………………………………. 3
1.3 TUJUAN PENULISAN ………………………………………………………………………. 3
4. BAB II PEMBAHASAN
2.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI …………………………………………………………………..4
2.2 VISI MISI DAN TUJUAN ……………………………………………………………………….4
2.3 SEJARAH ……………………………………………………………………….6
2.4 STRUKTUR ORGANISASI ……………………………………………………………………….6
5. BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN ……………………………………………………………………….10
3.2 SARAN ……………………………………………………………………….10
6. DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………….11

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Satuan Kerja Perangkat Daerah (biasa disingkat SKPD) adalah perangkat Pemerintah
Daerah (Provinsi maupun Kabupaten/Kota) di Indonesia. SKPD adalah pelaksana fungsi eksekutif
yang harus berkoordinasi agar penyelenggaraan pemerintahan berjalan dengan baik. Dasar hukum
yang berlaku sejak tahun 2004 untuk pembentukan SKPD adalah Pasal 120 UU no. 32 tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah.
Gubernur dan wakilnya, Bupati dan wakilnya, atau Wali kota dan wakilnya tidak termasuk ke
dalam satuan ini, karena berstatus sebagai Kepala Daerah. Ke dalam SKPD termasuk Sekretariat
Daerah, Staf-staf Ahli, Sekretariat DPRD, Dinas-dinas, Badan-badan, Inspektorat Daerah, lembaga-
lembaga daerah lain yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Daerah, Kecamatan-
kecamatan (atau satuan lainnya yang setingkat), dan Kelurahan/Desa (atau satuan lainnya yang
setingkat).

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja tugas dan fungsi dinas pariwisata dan kebudayaan DKI Jakarta?
2. Apa saja visi misi tujuan dinas pariwisata dan kebudayaan DKI Jakarta?
3. Bagaimana proses terbentuknya dinas pariwisata dan kebudayaan DKI Jakarta?
4. Bagaimana bentuk struktur organisasi dinas pariwisata dan kebudayaan DKI
Jakarta?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui tugas dan fungsi dinas pariwisata dan kebudayaan DKI Jakarta
2. Mengetahui visi misi tujuan dinas pariwisata dan kebudayaan DKI Jakarta
3. Mengetahui proses terbentuknya dinas pariwisata dan kebudayaan DKI Jakarta
4. Mengetahui bentuk struktur organisasi dinas pariwisata dan kebudayaan DKI Jakarta

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI


Berdasarkan Perda Nomor 10 tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah, tugas pokok
dan fungsi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta adalah “Melaksanakan urusan
kepariwisataan dan kebudayaan daerah.” Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta mempunyai fungsi:
1. Penyusunan, dan pelaksanaan rencana kerja dan anggaran dinas pariwisata dan kebudayaan;
2. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan kepariwisataan dan kebudayaan;
3. Penyelenggaraan urusan kepariwisataan dan kebudayaan;
4. Pembinaan dan pengembangan industri pariwisata dan budaya;
5. Pemberdayaan masyarakat kepariwisataan dan kebudayaan;
6. Pengkajian dan pengembangan urusan kepariwisataan dan kebudayaan;
7. Pengawasan, pengendalian dan penindakan di bidang urusan kepariwisataan dan kebudayaan;
8. Pelayanan, pembinaan, dan pengendalian rekomendasi sertifikasi dan/atau perizinan usaha di
bidang kepariwisataan dan kebudayaan;
9. Pemungutan, penatausahaan, penyetoran, pelaporan, dan pertanggungjawaban penerimaan
retribusi di bidang kepariwisataan dan kebudayaan;
10. Pembinaan dan pengembangan tenaga fungsional dan tenaga teknis di bidang kepariwisataan
dan kebudayaan;
11. Perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan lingkungan dan BbC
12. Pemanfaatan pelestarian, pemeliharaan, dan pengawasan lingkungan dan benda cagar budaya;
13. Pengembangan hubungan kepariwisataan dan kebudayaan dalam dan luar negeri;
14. Penyelenggaraan pelayanan kepariwisataan dan kebudayaan;
15. Pengembangan kawasan destinasi pariwisata;
16. Promosi dan pemasaran kepariwisataan dan kebudayaan;
17. Pengelolaan prasarana dan sarana Kepariwisataan dan Kebudayaan seperti Monumen
Nasional, Taman Ismail Marzuki, dan Taman Hiburan Rakyat Lokasari;

4
18. Penegakan peraturan perundang-undangan di bidang kepariwisataan dan kebudayaan;
19. Penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan dan perawatan prasarana dan sarana
kepariwisataan dan kebudayaan;
20. Pemberian dukungan teknis kepada masyarakat dan perangkat daerah;
21. Pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, dan ketatausahaan dinas pariwisata dan
kebudayaan; dan
22. Pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi.

2.2 VISI MISI DAN TUJUAN


Visi adalah suatu maksud, tujuan, atau impian besar yang ingin dicapai oleh seseorang
maupun sebuah organisasi. Ketika menjalankan setiap tugasnya sebagai penggerak perekonomian
di sektor pariwisata, Disparbud Jakarta memiliki visi yaitu“Jakarta sebagai Tujuan Wisata dan
Budaya dengan Standar Internasional”
Visi ini dilandasi oleh keinginan kuat pemerintah Jakarta, terutama Disparbud Jakarta, untuk
menyejajarkan Jakarta dengan kota-kota besar di dunia sebagai destinasi wisata dan budaya yang
termasyhur.
Jika visi merupakan tujuan akhir, maka misi adalah serangkaian langkah yang perlu diambil
untuk meraih tujuan tersebut. Pembentukan Disparbud Jakarta juga merupakan salah satu langkah
untuk meraihnya. Berikut ini adalah misi yang diemban oleh Disparbud Jakarta:

1. Membangun sumber-sumber serta produk-produk pariwisata dan kebudayaan.


2. Mendorong pemberdayaan masyarakat, komunitas, serta organisasi-organisasi yang
bergerak di bidang pariwisata dan kebudayaan.
3. Membangun infrastruktur pariwisata dan kebudayaan.
Tujuan dari dibentuknya Disparbud Jakarta adalah :
1. Meningkatkan promosi dan publikasi di bidang pariwisata dan kebudayaan.
2. Mengaktualisasikan pelaksanaan peran pemerintah di bidang pariwisata dan kebudayaan
secara terukur, efektif, dan efisien.

5
2.3 SEJARAH
Sebelum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membentuk Dinas Pariwisata dan Kebudayaan,
pemerintah DKI Jakarta telah membentuk Badan Pembimbing Pariwisata Daerah Khusus Ibukota
Jakarta (Bapparda Djaya) pada tanggal 7 Februari 1967 sebagai realisasi dari Keputusan Presidium
Kabinet Ampera Nomor 103/4TAP/2/66.
Bapparda Djaya inilah yang menjadi cikal bakal Dinas Pariwisata DKI Jakarta. Walaupun
secara administratif kehadiran Dinas Pariwisata DKI Jakarta tertulis tanggal 20 September 1970,
namun tanggal 7 Februari 1967 telah ditetapkan sebagai hari jadi Dinas Pariwisata DKI Jakarta.
Berkembangnya kepariwisataan di dunia sebagai sektor non migas yang menjadi andalan
devisa negara, mendorong daerah-daerah lainnya di Indonesia berlomba-lomba mengembangkan
potensi daerah yang dimilikinya. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada awalnya membentuk Unit
Organisasi yang khusus menangani kepariwisataan di Jakarta. Berdasarkan Perda No. 3 Tahun 2001
Dinas Pariwisata Provinsi DKI Jakarta dibentuk, sedangkan Struktur Organisasi dan Tata Kerja
dibentuk berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 107 Tahun 2001.
Dengan terjadinya perubahan/reformasi birokrasi, baik di tingkat pusat maupun daerah,
maka pada beberapa struktur organisasi pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengalami
perubahan. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat
Daerah, Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan dan Permuseuman bergabung menjadi Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan, sedangkan Struktur Organisasi dan Tata Kerja diatur berdasarkan
Peraturan Gubernur Nomor 107 Tahun 2009.

2.4 STRUKTUR ORGANISASI


Masing-masing bidang atau suku dinas dibagi lagi menjadi beberapa bagian/ subbagian atau seksi
seperti berikut ini:
1. Kepala Dinas
2. Wakil Kepala Dinas
3. Sekretariat :
Subbagian Umum
Subbagian Kepegawaian
Subbagian Program dan Anggaran
Subbagian Keuangan
4. Bidang Pengkajian dan Pengembangan

6
Seksi Produk
Seksi Analisa Pasar
Seksi Regulasi
5. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Seksi Komunitas
Seksi Kelembagaan
Seksi Sumber Daya Manusia
6. Bidang Pengelolaan Daya Tarik Destinasi
Seksi Atraksi Event
Seksi Atraksi Alam dan Buatan
Seksi Sejarah dan Permuseuman
7. Bidang Promosi
Seksi Promosi Dalam Negeri
Seksi Promosi Luar Negeri
Seksi Hubungan Internasional
8. Bidang Industri Pariwisata
Seksi Hiburan dan Atraksi
Seksi Akomodasi dan Restoran
Seksi Usaha Jasa Pariwisata
9. Bidang Prasarana dan Sarana
Seksi Prasarana
Seksi Sarana
Seksi Penataan Lingkungan
10. Bidang Pengawasan dan Pengendalian
Seksi Pengawasan Industri Pariwisata dan Kebudayaan
Seksi Pengawasan Benda Cagar Budaya (BCB)

7
Seksi Penindakan
11. Suku Dinas Pariwisata Kota Administrasi
Kepala Suku Dinas
Subbagian Tata Usaha
Seksi Industri Pariwisata
Seksi Atraksi dan Pemberdayaan Masyarakat
Seksi Monitoring
12. Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi
Kepala Suku Dinas
Subbagian Tata Usaha
Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Seksi Pergelaran dan Pameran
Seksi Prasarana dan Sarana
Seksi Pelayanan dan Monitoring
13. Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Kepala Suku Dinas Kebudayaan
Subbagian Tata Usaha
Seksi Kepariwisataan
Seksi Kebudayaan
14. Seksi Dinas Pariwisata Kecamatan
15. Seksi Dinas Kebudayaan Kecamatan
16. Unit Pelaksana (UP)
UP. Pusat Pelatihan dan Sertifikasi Kepariwisataan
UP. Pusat pengembangan dan Pelayanan Informasi Pariwisata
UP. Graha Wisata
UP. Anjungan Prov. DKI Jakarta TMII

8
UP. Monumen Nasional (MONAS)
UP. Museum Sejarah
UP. Museum Wayang
UP. Seni Rupa dan Keramik
UP. Museum Bahari
UP. Museum Tekstil
UP. Museum Joang’45
UP. Pengembangan Kota Tua
UP. Balai Konservasi
UP. Taman Arkeologi P.Onrust
UP. BLK Jakarta Pusat
UP. BLK Jakarta Utara
UP. Jakarta Timur
UP. Jakarta Selatan
UP. Jakarta Barat
17. Kelompok Jabatan Fungsional

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

9
Disparbud adalah OPD yang bertanggungjawab untuk melestarikan, mempromosikan,
mengelola, dan mengembangkan semua kebudayaan yang ada di Provinsi DKI Jakarta. Disparbud
DKI Jakarta harus mampu memanfaatkan semua potensi-potensi di bidang pariwisata demi
pendapatan asli daerah di bidang sektor pariwisata yang dapat digunakan sebagai dana untuk
membangun daerah bagi masyarakat.
Selain itu kinerja Disparbud DKI Jakarta harus terus ditingkatkan mengingat DKI Jakarta
adalah salah satu ikon negara dan menjadi kota metropolitan yang besar yang dipandang sebagai
salah satu megacities di mata internasional.

3.2 SARAN
Dalam pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya, Disparbud harus mampu mengelola dan
lebih kreatif lagi dalam mempromosikan potensi-potensi wisata. Disparbud juga harus mampu
lebih kreatif lagi dalam pembuatan desain website serta lebih sering lagi dalam pembuatan
katalog-katalog agar masyarakat dan wisatawan menjadi penasaran dengan wisata-wisata di DKI
Jakarta

10
DAFTAR PUSTAKA

1. http://jakarta-tourism.go.id
2. Wikipedia.com

11

Anda mungkin juga menyukai