ISSN : 2655-9641
ABSTRAK
Hipertensi di sebut “silent killer” karena penderita tidak mengetahui gejalanya, dan
gejala muncul setelah adanya kerusakan pembuluh darah pada sistem organ tertentu. Di
Puskesmaa Andalas hipertensi berada pada tingkat ke 3 dari 10 penyakit lainnya. Dengan
jumlah penderita sebanyak 302 penderita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
adanya pengaruh pemberian air rebusan daun belimbing wuluh terhadap tekanan darah pada
lansia penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang tahun 2018. Jenis
dan desain penelitian ini adalah Quasi Eksperimen, post test control grup design. Jumlah
sampel sebanyak 16 orang penderita hipertensi (8 orang kelompok intervensi dan 8 orang
kelompok kontrol) diambil dengan teknik purposive sampling. Data diolah dengan
komputerisasi dengan analisa univariat statistik deskriptif dan analisa bivariat menggunakan
uji t-test independen dengan tingkat kemaknaan 95%. Hail analisa univariat, didapatkan rata-
rata tekanan darah pada kelompok intervensi setelah pemberian air rebusan daun belimbing
wuluh yaitu 146.00/88,75 mmHg. Rata-rata tekanan darah pada kelompok kontrol yaitu
156.75/93,50 mmHg. Hasil analisa bivariat didapatkan ada pengaruh pemberian air rebusan
daun belimbing wuluh terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi dengan nilai p=0,000
dan p=001. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan oleh Puskesmas
Andalas untuk lebih mengoptimalkan dalam upaya meningkatkan pengetahuan tentang upaya
penurunan tekanan darah dengan cara alternatif.
ABSTRACT
Hypertension is called "the silent killer" because the patient does not know the symptoms,
and the symptoms appear after damage to blood vessels in certain organ systems. At Puskesmaa
Andalas hypertension is at the third level of 10 other diseases. With a total of 302 patients.The
purpose of this study was to determine the effect of giving boiled belimbing wuluh leaves to blood
pressure in elderly hypertensive patients in Andalas Health Center Padang Work Area in 2018. The
type and design of this study is Quasi Experiment, post test control group design. The number of
samples as many as 16 people with hypertension (8 people with the intervension group and 8 people
in the control group) was taken by purposive sampling technique. The data was processed by
computerization using univariate descriptive statistical analysis and bivariate analysis using an
independent t-test with a significance level of 95%. The results of univariate analysis showed that the
93
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641
average blood pressure in the intervention group after giving boiled belimbing wuluh leaves was
146.00 / 88.75. The average blood pressure in the control group was 156.75 / 93.50 mmHg. The
results of bivariate analysis showed that there was an effect of giving boiled belimbing wuluh leaves
to blood pressure in elderly hypertension with p=0,000 and p=001. It is expected that the results of
this study can be taken into consideration by Andalas Health Center to further optimize in an effort to
increase knowledge about blood pressure reduction efforts with alternative way.
94
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641
95
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641
96
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641
97
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641
responden.
HASIL
Tabel 2
Tabel 1 Rata-Rata Tekanan Darah Pada
Karakteristik Usia Responden, Riwayat Kelompok Intervensi Setelah Pemberian
Menderita Hipertensi pada Kelompok Air Rebusan Daun Belimbing Wuluh
Intervensi dan Kontrol Terhadap Tekanan Darah
Karakteristik Frekuensi Persentase Standar
Min-
Kelompok Variabel Mean Deviasi
Maks
Intervensi: (SD)
Usia Sistol 146.00 4.276 142-
60-65 Tahun 4 50.0 152
> 65-70 Tahun 3 37.5 Diastol 88,75 3,845 80-92
71-74 Tahun 1 12.5 Tabel 2 menunjukkan rata-rata
Total 8 100 tekanan darah sistol dan diastol penderita
Riwayat hipertensi pada kelompok intervensi
Hipertensi setelah diberikan air rebusan daun
<5 Tahun 3 37.5 belimbing wuluh yaitu 146.00/88,75
5-10 Tahun 3 37.5 mmHg dengan standar deviasi yaitu
>10 Tahun 2 25.0 4.276/3,845 mmHg. Tekanan darah
Total 8 100 sistolik 142-152 mmHg dan tekanan darah
Kelompok diastolik adalah 80-92 mmHg di Wilayah
Kontrol: Kerja Puskesmas Andalas Padang tahun
Usia 2018.
60-65 Tahun 3 37.5
> 65-70 Tahun 4 50.0 Tabel 3
Rata-Rata Tekanan Darah Pada
71-74 Tahun 1 12.5
Kelompok Kontrol Lansia Penderita
Total 8 100
Hipertensi Di Wilayah Kerja
Riwayat
Puskesmas Andalas Padang
Hipertensi
Variabel Mean Standar Min-
<5 Tahun 3 37.5
Deviasi Maks
5-10 Tahun 4 50.0
(SD)
>10 Tahun 1 12.5
Sistol 156.75 3,012 152-
Total 8 100 160
Berdasarkan tabel 1 didapatkan pada Diastol 93.50 2,070 90-96
kelompok intervensi, usia responden Tabel 3 didapatkan rata-rata tekanan
terbanyak berada di usia 60-65 tahun darah sistol dan diastol penderita
sebanyak 4 (50.0%) responden, mengenai hipertensi kelompok kontrol yaitu
riwayat menderita hipertensi lebih banyak 156.75/93,50 mmHg dengan standar
pada rentang <5 tahun dan 5-10 tahun deviasi yaitu 3,012/2,070 mmHg. Tekanan
yaitu sebanyak 3 (37.5%) orang. Pada darah sistolik 152-160 mmHg dan
kelompok kontrol, usia responden diastolik adalah 90-96 mmHg di Wilayah
terbanyak berada di usia > 65-70 tahun Kerja Puskesmas Andalas Padang tahun
sebanyak 4 (50.0%) responden, dan 2018.
riwayat menderita hipertensi lebih banyak
pada rentang 5-10 tahun sebanyak 4 (50%)
98
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641
Tabel 4 PEMBAHASAN
Pengaruh Pemberian Air Rebusan
Daun Belimbing Wuluh Terhadap Rata-Rata Tekanan Darah Pada
Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Kelompok Intervensi Setelah Pemberian
Hipertensi di Wilayah Kerja Air Rebusan Daun Belimbing Wuluh
Puskesmas Andalas Padang Pada Lansia Penderita Hipertensi
T- Me Std. 95 % T d P Berdasarkan hasil penelitian,
Test an De Confiden f Val didapatkan rata-rata tekanan darah
viat ce ue penderita hipertensi pada kelompok
ion Interval intervensi setelah pemberian air rebusan
of the daun belimbing wuluh yaitu 146.00/88,75
difference
mmHg dengan standar deviasi yaitu
Lo Up
wer per
4.276/3,845 mmHg. Tekanan darah
Sisto sistolik 142-152 mmHg dan tekanan darah
l 10, 4,7 6,7 6,3 8 0,0 diastolik adalah 80-92 mmHg di Wilayah
Inter 750 73 14, 59 70 00 Kerja Puskesmas Andalas Padang tahun
vensi 741 2018.
Sisto Hasil penelitian ini hampir sama
l dengan penelitian yang dilakukan oleh
Kont Arimina Hartati Pontoh (2014) tentang
rol pengaruh pemberian air rebusan daun
Diast belimbing wuluh terhadap penurunan
ol 4,7 2,6 6,9 2,5 5,1 7 0,0 tekanan darah pada lansia penderita
Inter 50 05 28 72 58 01
hipertensi di Wilayah kerja Puskesmas
vensi
Diast Balongsari-Surabaya, ditemukan sebelum
ol pemberian air rebusan daun belimbing
Kont wuluh didapatkan rata-rata tekanan darah
rol penderita hipertensi adalah 160-179/100-
Berdasarkan tabel 4 didapatkan 109 mmHg.
selisih rata-rata tekanan darah sistol pada Pengobatan hipertensi terdiri dari
kelompok intervensi dan kelompok kontrol terapi farmakologis dan terapi
yaitu 10,750 mmHg dan tekanan darah nonfarmakologis. Jenis terapi
diastol pada kelompok intervensi dan farmakologis yaitu meliputi diuretika, beta
kelompok kontrol yaitu 4,750 dengan blocker, angiotensin converting enzyme
standar deviasi pada tekanan darah sistolik inhibitor, angiotensin II receptoratau AT,
kelompok intervensi dan kelompok kontrol danreceptor antagonist blockeratau ARB.
yaitu 4,773 mmHg dan tekanan darah Untuk terapi nonfarmakologi yaitu dengan
diastolik pada kelompok intervensi dan cara berhenti merokok, menurunkan berat
kelompok kontrol 2,605 mmHg. Hasil uji badan berlebih, mengurangi konsumsi
statistik t-test independen didapatkan nilai alcohol berlebihan, latihan fisik,
p = 0,000 dan p = 0,001, berarti p < 0,05, mengurangi asupan garam, meningkatkan
yang berarti ada pengaruh pemberian air konsumsi buah dan sayuran, serta dapat
rebusan daun belimbing wuluh terhadap menggunakan pengobatan herbal (Sudoyo
tekanan darah pada lansia hipertensi di Aru W, 2006).
99
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641
100
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641
Kerja Puskesmas Andalas Padang tahun aritmia, kematian mendadak, stroke, serta
2018. gagal ginjal (Kowalak, 2011).
Hasil penelitian ini sejalan dengan Menurut peneliti, jika dilihat dari
penelitian yang dilakukan oleh Pontoh segi pekerjaan sebagian responden
(2014) tentang pengaruh pemberian air memiliki pekerjaan sebagai pedagang yang
rebusan daun belimbing wuluh terhadap mana terkadang tidak sesuai dengan yang
penurunan tekanan darah pada lansia diharapkan sehingga penghasilan tidak
penderita hipertensi di Wilayah kerja menentu. Hal tersebut mengakibatkan
Puskesmas Balongsari-Surabaya, stress dan kecemasan yang akan mencetus
ditemukan setelah di berikan air rebusan terjadinya tekanan darah tinggi. Menurut
daun belimbing wuluh didapatkan rata-rata Susalit (2001), stress yang tinggi akan
tekanan darah pada pasien hipertensi merangsang adrenalin sehingga
adalah 140/90 mmHg. ketokelamin akan meningkat dan
Hipertensi atau tekanan darah tinggi mengakibatkan vasokontriksi pembuluh
merupakan keadaan perubahan dimana darah.
tekanan darah menngkat secara kronik
(Aini, 2015). Badan kesehatan dunia WHO Pengaruh Pemberian Air Rebusan
(Word Health Organization) juga Daun Belimbing Wuluh Terhadap
memberikan batasan tekanan darah dengan Tekanan Darah pada LansiaPenderita
beragam usia dan juga jenis kelamin, Hipertensi
apabila tekanan darah berada pada satuan Berdasarkan hasil penelitian,
140/90 mmHg atau di atas 160/90 mmHg, didapatkan selisih rata-rata tekanan darah
maka sudah dikategorikan sebagai pada kelompok intervensi 56.000 dan pada
penderita hipertensi (Permadi, 2008). kelompok kontrol yaitu 60.250 mmHg
Penyebab dari Hipertensi belum dengan standar deviasi pada kelompok
diketahui dengan pasti. Hipertensiterjadi intervensi yaitu 4.408 mmHg dan pada
karena volume darah yang dipompa kelompok kontrol 6.364 mmHg.
jantung meningkat sehingga Hasil penelitian ini sejalan dengan
mengakibatkan bertambahnya volume penelitian yang dilakukan oleh Potoh
darah di pembuluh arteri. Pada umumnya (2014) di Wilayah kerja Puskesmas
Hipertensi dapat di klasifikasikan dari Balongsari-Surabaya tentang pemberian
penyebabnya, yaitu hipertensi esensial dan air rebusan daun belimbing wuluh
hipertensi nonesensial. Hipertensi esensial terhadap penurunan tekanan darah pada
disebut juga sebagai hipertensi ideopatik lansia menderita hipertensi diperoleh p-
karena hipertensi ini belum diketahui value= 0,000 dan p-value = 0,001, maka
penyebab nya. Penyebab yang belum jelas dapat disimpulkan terdapat penurunan
atau belum diketahui tersebut sering tekanan darah sistol dan diastol sebelum
dihubungkan dengan faktor gaya hidup dan sesudah diberikan air rebusan daun
yang kurang sehat. Hipertensi esensial belimbing wuluh.
merupakan Hipertensi yang paling banyak Penatalaksanaan Hipertensi secara
terjadi, yaitu sekitar 90% dari kejadian non farmakologis yaitu dengan cara
Hipertensi. Hipertensi nonesensial adalah berhenti merokok, menurunkan berat
Hipertensi yang disebabkan oleh penyakit badan berlebih, mengurangi konsumsi
lain, seperti penyakit ginjal, kelainan alkohol, latihan fisik, mengurangi asupan
hormonal, atau penggunaan obat tertentu garam, danmeningkatkan konsumsi buah
(Susanto, 2010). Dampak dari hipertensi dan sayur (Sudoyo, 2006). Ramuan
meliputi krisis hipertensi, penyakit arteri tradisional yang dapat digunakan dalam
perifer, infark miokard, gagal jantung, penatalaksanaa Hipertensi diantaranya
101
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641
buah tomat (jus tomat), mengkudu (buah), tabel 4.1 menunjukan responden pada
mentimun (buah), daun belimbing wuluh. penelitian ini yang berusia 60-65 tahun
Daun belimbing wuluh merupakan sebanyak 4 reponden atau 50.0%, > 65-70
alternatif yang baik mengingat daun tahun sebanyak 3 responden atau 37.5%,
belimbing mudah didapatkan oleh 71-74 tahun sebanyak 1 responden atau
masyarakat. Daun belimbing wuluh 12.5%. salah satu faktor usia juga
memiliki kandungan untuk menurunkan berpengaruh dalam terjadinya hipertensi
tekanan darah yaitu dari ekstrak methanol dimana sistem saraf simpatis yang dapat
daun belimbing wuluh mengandung meningkatkan aktifitas saraf tersebut
flavanoid yang memiliki potensi sebagai sehingga terjadinya hipertensi. Dilihat dari
antioksidan yang dapat mengeluarkan zat segi pendidikan, sebagian responden
nitric oxide sehingga dapat menurunkan berpendidikan menengah (SMP dan
tekanan darah serta menyeimbangkanb SMA), hal ini kemungkinan menunjukan
eberapa hormon di dalam tubuh. Dan daun bahwa tingkat pendidikan yang lebih
belimbing juga mengandung kalium yang tinggi mempunyai wawasan pengetahuan
dapat mempengaruhi pengeluaran urin. dengan cara berfikir yang matang sehingga
Kalium berfungsi sebagai diuretik lebih mudah untuk meneriman informasi
sehingga pengeluaran natrium cairan dan mencari alternatif dalam penanganan
meningkat, jumlah natrium rendah tekanan hipertensi secara cepat dan tepat,
darah menurun (Fitriani, 2009). dikarenakan hiperteni akan mengganggu
Mekanisme daun belimbing wuluh dapat aktifitas sehari-hari. Menurut Wahid
menurunkan tekanan darah secara empiris (2007), pendidikan berarti bimbingan yang
atau tradisional, daun belimbing wuluh diberikan seseorang pada orang lain
dapat menurunkan tekanan darah melalui terhadap sesuatu hal agar mereka dapat
mekanisme diuretik, yakni mengurangi memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa
jumlah air dalam plasma darah dengan makin tinggi pendidikan seseorang
cara mengeluarkannya sebagai urine semakin mudah pula mereka menerima
(Mun‟im A & E, Hanani, 2011). informasi, dan sebaliknya jika seseorang
Menurut pendapat peneliti, hasil berpendidikan rendah, akan menghambat
penelitian di wilayah kerja Puskesmas perkembangan sikap sseseorang terhadap
Andalas Padang tahun 2018 dapat penerimaan informasi dan nilai-nilai yang
diinterpretasikan bahwa dari 8 orang baru diperkenalkan.
responden pada kelompok intervensi yang
mengkonsumsi air rebusan daun belimbing KESIMPULAN DAN SARAN
wuluh hapir keseluruhan mengalami Kesimpulan dari penelitian ini
penurunan. Dimana dengan adalah air rebusan daun belimbing wuluh
mengkonsumsi air rebusan daun belimbing memiliki pengaruh terhadap tekanan darah
wuluh dapat membantu menunrunkan lansia yang menderita hipertensi. Ekstrak
tekanan darah dengan terapi methanol daun belimbing wuluh
nonfarmakologi yang bisa dimanfaatkan mengandung flavanoid yang memiliki
oleh penderita hipertensi khusnya pada potensi sebagai antioksidan yang dapat
lansia. mengeluarkan zat nitric oxide sehingga
Tekanan darah pada orang dewasa dapat menurunkan tekanan darah serta
cenderung meningkat seiring menyeimbangkan beberapa hormon di
bertambahnya usia dan pada lansia bisa dalam tubuh. Daun belimbing wuluh juga
dihubungkan dengan penurunan elastisitas mengandung kalium yang dapat
pembuluh darah (Potter & Perry, 2013). mempengaruhi pengeluaran urin. Kalium
Seperti yang terdapat pada data umum berfungsi sebagai diuretik sehingga
102
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641
103