Disusun Oleh :
1. Rr Agustin Adelia Sujarwati 220300912
2. Nadhia El Fauz 220300901
Diajukan Oleh :
Pembimbing Klinik
Tanggal…………….. …………………………
Pembimbing Akademik
Tanggal…………….. …………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi atau lebih dikenal dengan penyakit tekanan darah tinggi adalahsuatu
keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang
ditunjukan oleh angka sistolik ( bagian atas ) dan diastolic( bagian bawah ) pada
pemeriksaan tekanan darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang
berupa cuff air raksa ( sphygmomanometer ) ataupun alat digital lainnya. Hipertensi
merupakan salah satu penyakit paling mematikan didunia. Sebanyak 1 milyar orang
didunia atau 1 dari 4 orang dewasa menderita penyakit ini.hipertensi secara tidak
tergolong kelas berat dan mematikan serta memberi gejala yang berlanjut untuk organ
tubuh, seperti stroke untuk otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah dan
Masyarakat percaya bahwa hanya dengan mengkomsumsi rebusan air mengkudu tanpa
menjadi 9,5 % pada tahun 3013. Prevelensi hipertensi pada penduduk umur 18 tahun
balitung ( 30,9 % ), di ikuti Kalimantan selatan ( 26,7 ) dan terendah di papua barat (
dunia. jumlah penderita hipertensi terus bertambah dari tahun ketahun sedangkan dalam
perbandingan kota yang sangat di Indonesia kasus hipertensi cenderung tinggi pada
daerah uban, sepertiJabodetabek , Medan, Bandung, Surabaya, dan Makasar yang capai
30-34% (Tyas,2013)
keperawatan yang efektif dan mampu ikut serta dalam upaya melakukan perawatan
Hipertensi di ruang Melati 2 RSUP. Dr. Suradji Tirtonegoro, Klaten Tahun 2022”.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
B. Etiologi
C. Klasifikasi Hipertensi
Hipertensi
Gangguan Sirkulasi
Otak Pembuluh Darah
Resistensi Pembuluh
Darah Otak ↑ Sistemik
Afterload
Penurunan Fatigue
Curah Jantung
Intoleransi
Aktivitas
H. Pemeriksaan Penunjang
K. Pengobatan
Pengobatan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas
akibat komlikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan qpencapaian dan
pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.
Menurut Andra & Yessie (2013), bahwa pengkajian pasien hipertensi dapat
berupa :
1. Data Biografi : nama, alamat umur, tanggal MRS, diagnosa medis, penanggung
jawab, dan catatan kedatangan.
2. Riwayat Kesehatan
a) Keluhan Utama : biasanya pasien datang ke RS dengan keluhan kepala terasa
pusing, dan bagian kuduk terasa berat, tidak bisa tidur.
b) Riwayat kesehatan sekarang : kepala terasa sakit dan berat, penglihatan
berkunang-kunang, tidak bisa tidur.
c) Riwayat kesehatan dahulu
d) Riwayat kesehatan keluarga
3. Data Dasar Pengkajian
a) Aktivitas / Istirahat
Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.
Tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea.
b) Sirkulasi
Gejala : riwayat hipertensi,arteroklerosis, penyakit jantung koroner, penyakit
cerebrovaskuler.
Tanda : kenaikan TD, hipotensi postural, takhikardi, perubahan warna kulit,
suhu dingin.
c) Integritas Ego
Gejala : riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, faktor
tress multipel.
Tanda : letupan suasana hati, gelisah, penyempitan kontinue perhatian,
tangisan yang meledak, otot muka tegang, pernapasan menghela, peningkatan
pola bicara.
d) Eliminasi
Gejala : gangguan ginjal saat ini atau yang lalu.
e) Makanan / Cairan
Gejala : makanan yang di sukai yaitu makanan tinggi garam, lemak dan
kolestrol.
Tanda : BB normal atau obesitas, adanya edema.
f) Nerosensori
Gejala : keluhan pusing / pening, sakit kepala, gangguan penglihatanm kepala
berdenyut, episode epistaksis.
Tanda : Perubahan orientasi, penurunan kekuatan genggaman, perubahan
retinal optic.
g) Nyeri Ketidaknyamanan
Gejala : Angina, nyeri hlang timbul pada tunkai, sakit kepala oksipital berat,
nyeri abdoment.
h) Pernapasan
Gejala : dispnea yang berkaitan dengan aktivitas, takipnea, ortopnea, dispnea
nokturnal proksimal, batuk dengan atau tanpa sputum, riwayatmerokok.
Tanda : distress respirasi, penggunaan otot aksesoris pernapasan, buni nafas
tambahan, sianosis.
i) Keamanan
Gejala : gangguan koordinasi, carajalan
Tanda : episode parestesia unilateral transien. Hipotensi psotural
j) Penyuluhan
Gejala : faktor resiko keluarga hipertensi, arteriklorosis, penyakit jantung,
DM, penyakit ginjal, faktor resiko etnik,dan penggunaan pil KB atau
hormone.
M. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
Andra & Yessie (2013, mengkategorikan diagnosa keperawatan yang mungkin
muncul pada pasien hipertnsi berdasarkan NANDA yaitu :
4 4
3 4
Program terapi :
DO :
Pasien tampak sesek, terdapat retraksi dinding
dada RR 16x / menit
Tekanan darah meningkat Perubahan afterload Penurunan curah jantung
TD : 180/90 mmHg
N : 104 x/menit
S : 36,5 oc
RR : 24x/menit
Capillary refill time > 3 detik
Oliguria
Warna kulit pucat
2. Senin 07 November DS:
2022 Saat dikaji nyeri, pasien mengatakan :
Pengkajian nyeri didapatkan hasil :
P : Hipertensi dan Frakture
Intertrochanter Femur Dextra
Q : cekut-cekut seperti diremas-remas
R : Punggung dan kaki kanan
S : Skala 9
T : Hilang timbul
U : Pernah merasakan nyeri seperti ini
sebelumnya.
V : Pasien berharap nyeri yang dirasakan
segera menghilang Agen cedera biologis dan
fisik (Hipertensi dan
Pasien mengatakan tidak merasa nyaman Nyeri akut (D.007)
Frakture Intertrochanter
dengan nyeri yang dirasakan. Femur Dextra)
DO:
Pemeriksaan TTV didapatkan hasil:
TD : 180/90 mmHg
N : 104 x/menit
S : 36,5 oc
RR : 24x/menit
Pasien tampak meringis menahan nyeri dan
gelisah
Kaki kanan terdapat fraktur akibat jatuh dari kamar
mandi
3. Senin 07 November DS :
2022 Pasien mengatakan sulit bergerak, makan minum
dibantu keluarganya, tidak bisa kekamar mandi,
nyeri saat berpindah posisi
Pasien mengatakan merasa tidak nyaman
DO :
Pasien tampak kelelahan
Pasien mengalami hipertensi dan Frakture
Intertrochanter Femur Dextra
Pasien tampak gelisah
Periksaan TTV didapatkan hasil:
TD : 180/95 mmHg Hambatan mobilitas fisik ketidakbugaran fisik
N : 104 x/menit
S : 36,5 oC
RR : 24x/menit
ekstemitas atas dan bawah normal tidak ada
kelainan bentuk kecuali kktermitas bawah
sebelah kanan tidak bisa digerakkan akibat jatuh
dikamar mandi
4 4
3 4
II. Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan Curah Jantung b.d Perubahan Afterload
2. Nyeri Akut b.d Agen Cidera Biologis dan Fisik (Hipertensi dan Frakture Intertrochanter Femur Dextra)
3. Hambatan Mobilitas Fisik b.d Ketidakbugaran Fisik
III. Nursing Care Plan (NCP)
HARI/TGL Dx PERENCANAAN
No. Rasional
/JAM KEPERAWATAN Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
1. Senin, 07 Penurunan curah Setelah dilakukan Tindakan Pemantauan Tanda Vital (I.02060)
November jantung b.d keperawatan selama 3x24 jam 1. Monitor Vital Sign (TD,
2022 Perubahan diharapkan Penurunan Curah Jantung Nadi, Pernafasan, dan
afterload Suhu)
Meningkat dengan kriteria hasil
2. Identifikasi penyebab
perubahan tanda vital -Untuk mengetahui
Curah Jantung (L.02008)
3. Atur interval pemantauan adanya perbahan tanda
Outcome Outcome sesuai kondisi pasien vital
Indikator
awal Akhir 4. Dokumentasikan hasil -Untuk memenitor
Takikardia 2 5 pemantauan kondisi pasien
Pucat/sianosis 2 5 5. Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
Dispnea 2 5 6. Informasikan hasil
Keterangan pemantauan, jika perlu
1 : Meningkat
2 : Cukup Meningkat Pemberian Obat (I.02062)
(di kolaborasikan dengan dokter ) -Untuk memastikan
3 : Sedang
1. Verifikasi order obat sesuai obat agar ttepat dalam
4 : Cukup Menurun pemberian
dengan indikasi
5 : Menurun -Menerapkan prinsip 6
2. Lakukan prinsip enam benar
(pasien, obat, dosis, rute, benar agar tidak terjadi
Outcome Outcome kealahan pemberian
Indikator waktu, dokumentasi)
awal Akhir obat
3. Dokumentasikan pemberian
- Sebagai bukti
Tekanan 2 5 obat dan respons terhadap pemberian dan catatan
Darah obat pemberian
Capillary refill 3 5 4. Jelaskan jenis obat, alasan -Untuk memberikan
time (CRT) pemberian, tindakan yang pemahaman kepada
pasien dan keluarga
Keterangan diharapkan, dan efek agar tidak bingung
1 : Memburuk samping sebelumnya tentang obat yang
2 : Cukup memburuk pemberian diberikan
3 : Sedang 5. Jelaskan faktor yang dapat -Untuk menghindari
4 : Cukup Membaik meningkatkan dan konsumsi makanan yan
5 : Membaik menurunkan efektivitas obat dapat membuat obat
tidak berfungsi dan
beracun bagi tubuh
2 Senin, 07 Nyeri akut bd agen Setelah dilakukan Tindakan Manajemen nyeri (I 08238) -Untuk mengetahui
November cidera biologis dan keperawatan selama 3x24 jam 1. Observasi skala nyeri, lokasi, tingkat nyeri, lokasi,
2022 fisik hipertensi dan diharapkan nyeri akut dapat teratasi dan durasi, frekuensi, dan intesitas durasi, frekuensi, dan
Frakture berkurang dengan kriteria : nyeri. intesitas nyeri.
Intertrochanter Tingkat nyeri (L.08066) : 2. Jelaskan strategi teknik nafas -Untuk mengurangi
Femur Dextra Indikator Outcome Outcome dalam rasa nyeri
awal Akhir 3. Berikan terapi non famakologi -Untuk memberikan
Keluhan 5 1 : relaksasi nafas dalam, pijat terapi farmakoloi
nyeri punggung dan kaki hipertensi mempercepat
Meringis 5 1 4. Kolaborasi pemberian penyembuhan dan
analgesic pengurangan rasa
Gelisah 4 1
nyeri sera
menurunkan tekanan
Keterangan : darah
1 : menurun
2: cukup menurun -
3: sedang
4: cukup meningkat
5: meningkat
Senin 07 Hambatan Setelah dilakukan Tindakan keperawatan Dukungan mobilisasi I 05173
November mobilitas fisik b.d selama 3x24 jam diharapkan hambatan Identifikasi keluhan nyeri dan - Untuk mengetahui
2022 ketidakbugaran mobilitas fisik dapat teratasi dan berkurang keluhan fisik lainnya adanya factor penyebab
fisik dengan kriteria Monitor tekanan darah
: hambatan fisik lainnya
Mobilitas Fisik (L.05042) Monitor kondisi umum - Untuk mengobservasi
Indikator Outcome Outcome Anjarkan mobilisasi sederhana adanya ketidakstabilan
awal Akhir (miring kanan dan kiri) tekanan darah
Kelemahan fisik 5 5 - Untuk memantau
keadaan pasien
Gerakan terbatas 4 5 - Untuk membantu
Pergerakan 2 3 mencegah luka tekan
ekstermitas akibat tirah baring
Rentang gerak 2 3
(ROM)
Keterangan :
5: menurun
4: cukup menurun
3: sedang
2: cukup meningkat
1: meningkat
IV. DOKUMENTASI
HARI/TGL/
No. Dx Kep IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
JAM
1. Senin,07 Penurunan Curah Memonitor Vital Sign (TD, Nadi, S : pasien mengatakan sesak
November Jantung Bd Pernafasan, dan Suhu) berkurang sedikit, BAK masih sedikit
2022 Perubahan Mengidentifikasi penyebab perubahan namun tidak ada keluhan, masih
Afterload tanda vital lemes, setelah diberikan obat dadanya
Menelaskan tujuan dan prosedur tidak berdebar-debar lagi
pemantauan
Mendokumentasikan dan O:
menginformasikan hasil pemantauan Pucat berkurang, CRT < 2 detik
Melakukan double check order obat Tidak terdapat retraksi dinding
sesuai dengan indikasi dada, terpasang O2 Nasal Kanul
Lakukan prinsip enam benar (pasien, Telah diberikan obat :
obat, dosis, rute, waktu, dokumentasi) Captopril 25 mg/8 jam
Mengkolaborasikan Pemberian Obat TTV :
Captopril 25 mg/8 jam Pukul 10.00
TD : 170/90 mmHg
RR : 24x/menit
N : 99 x/menit
S :36,5
Pukul 11.00
TD : 160/90 mmHg
RR : 24x/menit
N : 99 x/menit
S :36,5
Pukul 12.00
TD : 150/80 mmHg
RR : 24x/menit
N : 98x/menit
S :36
SpO2 : 98 %
A : Masalah Penurunan Curah Jantung
belum teratasi
P :Lanjutkan intervensi
-Pemantauan tanda vital
- Pemberian obat
2 Senin,07 Nyeri akut bd Mengobservasi skala nyeri lokasi, S:
November agen cidera durasi, frekuensi, dan intesitas nyeri. Pasien mengatakan nyeri masih
2022 biologis dan fisik Menjelaskan strategi meredakan nyeri dirasakan dan sudah melakukan
hipertensi dan : teknik nafas dalam tehnik nafas dalam ketika merasa
Frakture Mengajarkan teknik nonfarmakologi kan nyeri. Nyeri berkurang sedikit
Intertrochanter tentang relaksasi nafas dalam setelah di pijat pada kaki kiri
Femur Dextra Memberikan pijat pungung dan kaki O:
hipertensi P : Penyakit hipertensi dan
Berkolaborasi dengan dokter dan Frakture Intertrochanter Femur
apoteker dalam pemberian analgesic Dextra
Ranitidin 50mg/8 jam Q : cekut-cekut seperti ditusuk-
Keterolac 2 mg/8 jam tusuk
Cefurotaxim 1 gr/12 jam R : Pada area pungung dan kaki
kanan
S : Skala 3
T : hilang timbul, bertambah ketika
berpindah posisi
U : belum pernah merasakan nyeri
seperti ini sebelumnya.
V : Pasien berharap nyeri yang
dirasakan segera menghilang.
Terpasang infus RL 20 tpm pada
tangan kiri.
Telah diberikan obat analgesic
Ranitidin 50mg/8 jam, Keterolac 2
mg/8 jam, Cefurotaxim 1 gr/12 jam.
A : Masalah nyeri akut belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Observasi skala nyeri, lokasi,
durasi, frekuensi, dan intesitas
nyeri.
Jelaskan strategi teknik nafas
dalam
Berikan terapi non famakologi
: relaksasi nafas dalam pijat
kaki hipertansi
Kolaborasi analgesic
1. Senin,07 Hambatan Mengidentifikasi keluhan nyeri dan S :
November mobilitas fisik keluhan fisik lainnya Pasien mengatakan nyeri
2022 b.d Memonitor tekanan darah masih dirasakan namun
ketidakbugaran Momnitor kondisi umum berkurang sedikit, sudah
fisik Mengnjarkan mobilisasi sederhana miring kanan kiri,tetapi masih
(miring kanan dan kiri ) kesulitan, makan dan minum
dibantu keluarganya
TTV :
Pukul 10.00
TD : 170/90 mmHg
RR : 24x/menit
N : 99 x/menit
S :36,5
Pukul 11.00
TD : 160/90 mmHg
RR : 24x/menit
N : 99 x/menit
S :36,5
Pukul 12.00
TD : 150/80 mmHg
RR : 24x/menit
N : 98x/menit
S :36
KU : Baik
Kesadaran : Compos metis
Terpasang infus RL 20 tpm
pada tangan kiri.
Terdapat Frakture
Intertrochanter Femur Dextra
A : Masalah Hambatan Mobilitas Fisik
belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Identifikasi keluhan nyeri dan
keluhan fisik lainnya
Monitor tekanan darah
Monitor kondisi umum
Anjarkan mobilisasi sederhana
(miring kanan dan kiri)
2. Selasa, Penurunan Curah Memonitor Vital Sign (TD, Nadi, S : pasien mengatakan sudah tidak
November Jantung bd Pernafasan, dan Suhu) sesak, BAK sudah normal, tidak ada
2022 Perubahan Mengidentifikasi penyebab perubahan keluhan, tidak lemes.
Afterload tanda vital O:
Menelaskan tujuan dan prosedur Pucat berkurang, CRT < 2 detik
pemantauan Tidak terdapat retraksi dinding
Mendokumentasikan dan dada, O2 Nasal Kanul dipasang
menginformasikan hasil pemantauan jika pasien mengeluh sesak
Melakukan double check order obat Pukul 09.30
sesuai dengan indikasi TD : 143/80 mmHg
Lakukan prinsip enam benar (pasien,
obat, dosis, rute, waktu, dokumentasi) RR : 24x/menit
Pemberian Obat N : 99 x/menit
Captopril 25 mg/8 jam S :36,5
Telah diberikan obat
10.00 : Captopril 25 mg
TTV :
Pukul 10.30
TD : 140/80 mmHg
RR : 24x/menit
N : 98 x/menit
S :36,5
EKG: sinus rhytmy (Normal)
SpO2 : 99 %
A : Masalah Penurunan Curah Jantung
teratasi
P : Hentikan intervensi
Advis dokter pasien pindah
ruangan ke ruang operasi
3. Selasa, 08 Nyeri akut bd - Mengobservasi skala nyeri lokasi, durasi, S:
November cidera biologis frekuensi, dan intesitas nyeri. Pasien mengatakan nyeri masih
2022 dan fisik - Menjelaskan strategi meredakan nyeri : dirasakan dan sudah melakukan
hipertensi dan teknik genggam jari tehnik nafas dalam Ketika
Frakture - Mengajarkan teknik nonfarmakologi merasakan nyeri. Nyeri berkurang
Intertrochanter tentang genggam jari sedikit setelah di pijat pada kaki
Femur Dextra - Memberikan pijat kaki hipertensi kiri
- Berkolaborasi dengan dokter dan O:
apoteker dalam pemberian analgesic : P : Penyakit hipertensi dan
Ranitidin 50mg/8 jam, Keterolac 2 mg/8 Frakture Intertrochanter Femur
jam, Cefurotaxim 1 gr/12 jam. Dextra
Q : tidak terasa nyeri
R : Pada area pungung dan kaki
kanan
S: 1
T : Hilang timbul
U : Belum pernah merasakan nyeri
seperti ini sebelumnya.
V : Pasien berharap nyeri yang
dirasakan segera menghilang.
Terpasang infus RL 20 tpm pada
tangan kiri.
Telah diberikan obat analgesic
Ranitidin 50mg/8 jam, Keterolac 2
mg/8 jam, Cefurotaxim 1 gr/12 jam.
TTV :
Pukul 09.30
TD : 143/80 mmHg
RR : 24x/menit
N : 99 x/menit
S :36,5
Pukul 10.00
TD : 140/80 mmHg
R : 24x/menit
N : 99 x/menit
S :36,5
A : Masalah nyeri akut belum teratasi
P : Hentikan intervensi TTV dalam
rentang normal
Advis dokter pasien di operasi karena
Fraktur. Siapkan pasien menuju ruang
operasi : membersikhan pasien,
menganti baju operasi, memakaikan
topi, melepakan perhiasan / logam
yang menempel
4. Selasa,08 Hambatan Mengidentifikasi keluhan nyeri dan S :
November mobilitas fisik keluhan fisik lainnya Pasien mengatakan nyeri
2022 b.d Memonitor tekanan darah masih dirasakan namun
ketidakbugaran Momnitor kondisi umum berkurang sedikit, sudah
fisik Mengnjarkan mobilisasi sederhana miring kanan kiri,tetapi masih
(miring kanan dan kiri ) kesulitan, makan dan minum
dibantu keluarganya
TTV :
Pukul 09.30
TD : 143/80 mmHg
RR : 24x/menit
N : 99 x/menit
S :36,5
Pukul 10.00
TD : 140/80 mmHg
RR : 24x/menit
N : 99 x/menit
S :36,5
KU : Baik
Kesadaran : Compos metis
Terpasang infus RL 20 tpm
pada tangan kiri.
Terdapat Frakture
Intertrochanter Femur Dextra
A : Masalah Hambatan Mobilitas Fisik
belum teratasi
P : Hentikan intervensi
Pasien pindah ruangan ke
ruang operasi
BAB IV
PEMBAHASAN
A. ANALISA JURNAL
A. Kesimpulan
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah
secara abnormal dan terus - menerus pada beberapa kali pemeriksaan tekanan darah
yang disebabkan satu atau beberapa faktor resiko yang tidak berjalan sebagaimana
mestinya dalam mempertahankan tekanan darah secara normal. Dalam asuhan
keperawatan yang telah dilakukan kepada Ny. M, selama 2 hari berturut-turut pada
tanggal 07 November 2022 – 08 oktober 2022, terbukti teknik relaksasi nafas dalam,
pijat kaki dan punggung mampu menurunkan tekanan darah dari 170/90 mmHg
menjadi 140/80 mmHg dan nyeri saat hipertensi, dari nyeri berat (7-10), skala nyeri
sedang (4-6), skala nyeri ringan (1-3) hingga pasien tidak merasakan nyeri.
B. Saran
Disarankan kepada perawat untuk memberikan terapi relaksasi nafas dalam,
pijat punggung dan kaki sebagai terapi non farmakologi pada pasien hipertensi untuk
mengurangi tekanan darah atau nyeri punggung saat hipertensi
DAFTAR PUSTAKA