Anda di halaman 1dari 3

PERBANDINGAN PELAKSANAAN INFLATION TARGETING DI

INDONESIA DAN DI THAILAND

Nama : Yustika Dewi


NPM : 120210160051

1) Pengertian Inflation Targeting


Inflation targeting framework atau lebih dikenal sebagai ITF merupakan salah satu strategi
kebijakan moneter yang ditandai dengan pengumuman kepada publik mengenai target kuantitatif
(kisaran target) dari tingkat inflasi yang hendak dicapai dalam beberapa periode ke depan, serta adanya
pernyataan secara eksplisit bahwa inflasi yang rendah dan stabil merupakan tujuan jangka panjang yang
utama dari kebijakan moneter.

Terdapat empat prinsip pokok strategi kebijakan moneter dengan ITF, yaitu:

a) ITF memiliki sasaran utama, yaitu sasaran inflasi yang dijadikan sebagai prioritas pencapaian
(overriding objective) dan acuan (nominal anchor) kebijakan moneter.
b) ITF bersifat antisipatif (preemptive atau forward looking) dengan mengarahkan respons
kebijakan moneter saat ini untuk pencapaian sasaran inflasi ke depan.
c) ITF juga mendasarkan pada analisis, perkiraan, dan kaidah kebijakan tertentu dalam
menerapkan pertimbangan respons kebijakan moneter (contrained discretion).
d) ITF sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang sehat (good governance),
yaitu memiliki tujuan yang jelas, konsisten, transparan, dan berakuntabilitas

2) Inflation Targeting di Indonesia


Dengan berakhirnya masa krisis, Indonesia mulai berupaya untuk merubah kebijakan moneter
untuk mendapatkan sistem moneter yang kuat terhadap goncangan-goncangan. Kajian-kajian mengenai
alternatif kebijakan moneter dilakukan sejak tahun 1999, yang dikenal sebagai tahap Inflation Targeting
Framework lite. Hal ini didasarkan pada UU no.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang secara
implisit telah mengamanatkan penerapan inflation targeting sebagai kerangka kerja kebijakan moneter.

Sejalan dengan berlakunya undang-undang tersebut, sejak tahun 2000 Bank Indonesia mulai
menempuh langkah-langkah untuk menerapkan inflation targeting. Meskipun uang primer masih
dijadikan sasaran operasional hingga Oktober 2003, kebijakan moneter Bank Indonesia mulai diarahkan
untuk mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan dan diumumkan kepada publik (inflation targeting lite).
Setelah Oktober 2003, dengan keluarnya Indonesia dari program IMF, Bank Indonesia mulai
menggunakan suku bunga sebagai sasaran operasional dalam pengendalian moneter. Sampai pada
akhirnya mulai Juli 2005, Indonesia mengumumkan secara eksplisit penggunaan inflation targeting
sebagai frame kebijakan moneter secara full-fledged Inflation Targeting (FFIT). Secara umum desain
implementasi ITF di Indonesia adala sebagai berikut;

Figure 0.1 Desain Implementasi ITF di Indonesia

Sementara perbandingan hasil IT di Indonesia dari awal pelaksanaan sampai tahun 2008
adalah sebagai berikut;

Table 0.1 Perbandingan Target dan Aktual Inflasi Tahun


2000 Hingga 2008

3) Inflation Targeting di Thailand


Ketika terjadi krisis besar-besaran pada 1997, Thailand mendapatkan bantuan dana-dana yang
berupa program finansial dari IMF. Selama itu, Bank Sentral Thailand mengadopsi penargetan
Monetary Base, dimana Bank Sentral Thailand melakukan penargetan terhadap jumlah uang beredar
untuk menjaga kestabilan makroekonomi dan pertumbuhan berkelanjutan negaranya juga untuk mejaga
kestabilan harga. Setelah program IMF berakhir, Bank Sentral Thailand mengevaluasi hasil kerja
metode monetary base yang dirasa kurang efektif dibandingan dengan metode inflation targeting.

Akhirnya Bank Sentral Thailand mengumumkan bahwa mereka melaksanakan metode inflation
targeting sejak Mei tahun 2000 yang dilaksanakan oleh tim yang mereka beri nama Monetary Policy
Board/Committee. Komite ini menggunakan Inflasi inti sebagai target kebijakan. Inflasi inti yang
digunakan adalah inflasti rata-rata kuartalan y-o-y karena dinilai cukup fluktuatif. Komite ini
menargetkan inflasi pada angka 0-3,5%. Alasannya, adalah jika nilai inflasi Thailand relatif sama
dengan mitra-mitra dagangnya, maka ekspor dan kestabilan nilai mata uang domestik bisa terjaga.

Figure 0.2 Perbandingan Target dan Aktual Inflasi Thailand Tahun


2000 Hingga Tahun 2008

4) Perbandingan Inflation Targeting di kedua negara

Karakteristik ITF Indonesia Thailand


Waktu Penerapan 2000 2000
Jenis Inflasi Inflasi CPI Inflasi Inti
Instrumen Operasional BI Rate 14-Day Repurchase Rate
Penerapan IT Pemerintah dengan Bank Bank Sentral (Komite
Sentral Kebijakan Moneter)
Kisaran Inflasi Beda Setiap Tahun dengan Tetap di 0-3,5%
Rage 2%
Data yang Digunakan Inflasi Rata-Rata Bulanan Inflasi Rata-Rata Quartalan
y-o-y y-o-y
Lag Monetary Policy 4-8 Kuartal 8 Kuartal
Goal Independence Tidak Ya
Table 0.2 Perbandingan Inflation Targeting di kedua negara

5) Sumber
Bank Indonesia (2008), Penerapan Kebijakan Moneter dalam Kerangka Inflation Targeting di
Indonesia.
Website BI: www.bi.go.id

Anda mungkin juga menyukai