Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Praktek Kerja Lapangan adalah suatu bentuk penyelenggaraan

pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematik dan

sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program perusahaan yang

di peroleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai

suatu tingkat keahlian profesional. Dimana keahlian profesional tersebut

hanya dapat dibentukmelalui tiga unsur utama yaitu ilmu pengetahuan,

teknik dan Kiat. Ilmu pengetahuan dan Teknik dapat di pelajari dan dikuasai

kapan dan dimana saja kita berada, sedangkan Kiat tidak dapat diajarkan,

tetapi dapat dikuasai melalui proses mengerjakan langsung pekerjaan pada

bidang profesi itu sendiri. Pendidikan Sistem Ganda dilaksanakan untuk

memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang profesional di bidangnya.Melalui

Pendidikan Sistem Ganda diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang

profesional, dimana para siswa yang melaksanakan pendidikan tersebut

diharapkan dapat menerapkan ilmu yang di dapatkan dan sekaligus

mempelajari dunia industri.Tanpa di adakannya Praktek Kerja Lapangan

(PKL) ini kita tidak dapat langsung terjun ke dunia industri karena kita

belum mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja.Selain itu

perusahaan tidak dapat mengetahui mana tenaga kerja yang profesional dan

mana tenaga kerja yang tidak profesional.Pendidikan Sistem Ganda

memang harus dilaksanakan karena dapat menguntungkan semua pihak

yang melaksanakannya.

1
1.2 Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan ( PKL )
Penyelenggaraan praktek kerja lapangan bertujuan untuk :
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu

memliki tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai

dengan tuntutan lapangan kerja.


2. Untuk memperkokoh “LINK and MATCH” antara sekolah dengan

dunia kerja.
3. Meningkatkan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja

yang berkualitas dan sangat profesional.


4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja

sebagai bagian dari proses pendidikan.


5. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja

sebagai bagian dari proses pendidikan.

BAB II

SEKILAS TENTANG PERUSAIIAAN

2
2.1 Sejarah PT. ANUGRAH INDOFOOD BAROKAH MAKMUR

Minuman Pepsi-Cola di temukan oleh Ahli farmasi, Celeb Bradham di

New Born, North Caroline, Amerika Serikat 1898. Minuman ringan ini sangat

berkembang pesat. Alfredsteele, Presiden Direktur Pepsi cola. mengadakan

peluasan pemasaran Pepsi-Cola ke seluruh wilayah Amcrika Serikat dan secara

agresif Pepsi-Cola memasuki pasaran Internasional, Saham Pepsi-Cola muulai

dijual di bursa New York pada tahun 1940. Pepsi-Cola mulai di pasarkan dalam

kemasan botol kecil dan dalam kemasan kaleng. Tahun 1950 Pepsi-Cola

membentuk “Pepsi-Cola Intemasional” yang mengadakan ekspansike Venezuela

dan Rusia. Tahun 1965 PRITO-LAY dan Pepsi-Cola mengadakan merger

membentuk Pepsi Co.

Pemasaran Pepsi-Cola juga dilakukan dengan mengadakan kerja sama

antara Pepsi Co dengan Restoran - Restoran terlezat seperti PIZZA-HUT

(1984 ). Selain Pepsi-Cola, Pepsi Co juga memproduksi minuman — minurnan

“Pepsi Light” dan “Pepsi Cyrstal”. Cola Internasional juga bermitra dengan

Lipton untuk mendistribusikan produk Teh di Amerika Serikat dan pada tahun

1994 Pepsi Co Foods Internasional bergabung dengan Pepsi Cola Internasional.

Pepsi-Cola hadir di Indonesia pada tahun 1970, yaitu Pepsi-Cola

Internasional (PlC) yang mengadakan kerja sama dengan PT Balista Agung

untuk pemasaran Pepsi-Cola Pabrik pembotolanuya terletak di Unggaran, Jawa

Tengah. Kemudian PT Balista Agung menjual lisensi Pepsi-Cola ke PT

Mantrust, kerja saha ini berlangsung cukup lama. Pada tahun 1994, Salim grup

membeli lisensi Pepsi-Cola yang kemudian mendirikan pabrik pembotolan dan

pengalengan minuman ringan ini dengan nama PT. PEPSI COLA INDO

BEVERAGES, yang sekarang telah berganti nama menjadi PT. PRIMA

CAHAYA INDO BEVERAGE, kembali berganti nama menjadi PT.

3
ANUGRAH INDOFOOD BAROKAH MAKMUR Per 1 Juli 2018. Perusahaan

ini memproduksi minuman ringan dengan merk produksi Pepsi-Cola, 7-Up,

Fruitamin, dan Tekita. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1994 dan mulai

memproduksi pada tahun 1996.

2.2 Sistem Manajemen

Visi dan Misi Perusahaan

Visi

Terciptanya kualitas lingkungan kerja, pelindungan dan memperdayakan tenaga

kerja yang aman, nyaman, sehat, selamat, dan produktif dilingkungan PT.

ANUGRAH INDOFOOD BAROKAH MAKMUR.

Misi

a) Mengupayakan peningkatan kualitas Iingkungan kerja.


b) Melindungi tenaga kerja terhadap factor resiko babaya di tempat kerja.
c) Meningkatkan pemberdayaan tenaga kerja di semua sektor kegiatan.
d) Menerajkan standar keselamatan daan kesehatan kerja di plant.
e) Memberikan pelayanan prima terhadap semua pihak terkait.
f) Pengembangan organisasi dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia di

lingkungan perusahaan.
g) Memahami, menghayati, dan melaksanakan budaya kerja 5s / 5r dan

maklimat mutu yang ada di perusahaan.


h) Menciptakan lingkurigan kerja yang aman, nyaman dan terciptakan

program ZERO ACCIDENT di ingkungan kerja.

2.3 Produk dan Pemasaran

Produksi PT. ANUGRAH INDOFOOD BAROKAH MAKMUR adalah sebagal

berikut:

1. Minuman CSD ( Carbonate Soft Drink)


2. Kemasan pet dan canning
3. Minuman kemasan cup
a) Tekita (regular and apple)

4
b) Tekita Jasmine
c) Fruitanin Strawberry
d) Fruitamin Orange
e) Fruitamin Blueberry
f) Fruitamin Fruit Funte
g) Fruitamin Melon
h) Fruitamin Jambu
4. Minuman Sport
a) Gatorade
b) Seven Up Revive ( 7- up)

Bahan Dasar Minuman

a) Gula
b) Air
c) Consentre
d) Tea

Pemasaran Produk

Pemasaran hasil produk PT. ANUGRAH INDOFOOD BAROKAH MAKMUR

di pasarkan melalui distributor (PT. Buana Distrindo) yang selanjutnya di

pasarkan ke konsumen di berbagai daerah, khususnya di wilayah Indonesia

bahkan ke luar Negri. Pemasaran Produk

- PT. Buana Distribundo


- PT. Indo Marco
-

2.4 Sistem Kepegawaian

Sistem pada PT. ANUGRAH INDOFOOD BAROKAH MAKMUR pada semua

karyawan dalam seminggu bekerja selama enam hari dan satu hari off. Setiap

satu minggu sekali berganti shift, sedangkan untuk anak PKL dijadwalkan

bekerja shift 1.

2.5 Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3

Kecelakaan kerja yang menimpa pekerja dilingkungan yang tidak

rnendukung kesehatan kerja, karena itu harus dicegah. Tujuan ini hanya dapat

dicapai secara teratur dengan menggunakan evaluasi kinerja yang ada serta

5
mengurangi resiko ditempat kerja dengan meningkatkan standar yang

digunakan.

Hal ini mencapai proses operasional, peralatan dan lingkungan kerja

serta cara melakukan sebuah pekerjaan. Tujuan ini ditentukan dalam setiap

departemen yang ada sehingga program peningkatan stanidar yang dihasilkan

dapat diorganisasi dengan baik. Upaya untuk memotivasi kinerja serta

peningkatan kerja yang langsung dapat digunakan untuk kemajuan yang telah

dicapai.

2.6 Jam Kerja

Jam Kerja di PT. ANUGRAH INDOFOOD BAROKAH MAKMUR.

Shift 1 07.30 - 15.30

Long Shift 1 07.30 - 19,30

Shift 2 15.30 - 23.30

Long Shift 2 19.30 - 07.30

Shift 3 23.30 - 07.30

Non Shift 07.30 - 15,30

Shift Pendek 1 07.30 - 12,30

Shift Pendek 2 12,30 - 17.30

ShiftPendek 3 17.30 - 22,30

Sistem Kerja Prakerin

Senin — Jum’at 07.30 – 15.30

Sabtu 07.30 – 13.30

6
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

3.1 Scanning

3.1.1 Pengertian

Membaca tatap (scanning) atau disebut juga membaca memindai adalah

membaca sangat cepat. Ketika seseorang membaca memindai, dia akan

melampaui banyak kata. Menurut Mikulecky & Jeffries (dalam Farida

Rahim, 2005), membaca memindai penting untuk meningkatkan

kemampuan membaca.

Teknik membaca ini berguna untuk mencari beberapa informasi secepat

mungkin. Biasanya kita membaca kata per kata dari setiap kalimat yang

dibacanya. Dengan berlatih teknik membaca memindai, seseorang bisa

belajar membaca untuk memahami teks bacaan dengan cara yang lebih

cepat. Tapi, membaca dengan cara memindai ini tidak asal digunakan. Jika

7
untuk keperluan untuk membaca buku teks, puisi, surat penting dari ahli

hukum, dan sebagainya, perlu lebih detil membacanya.

Scanning atau membaca memindai berarti mencari informasi spesifik

secara cepat dan akurat. Memindai artinya terbang di atas halaman-

halaman buku. Membaca dengan teknik memindai artinya menyapu

halaman buku untuk menemukan sesuatu yang diperlukan. Scanning

berkaitan dengan menggerakan mata secara cepat keseluruh bagian

halaman tertentu untuk mencari kata dan frasa tertentu.

Gambar. 3.1

Teknik membaca memindai (scanning) adalah teknik menemukan

informasi dari bacaan secara cepat, dengan cara menyapu halaman demi

halaman secara merata, kemudian ketika sampai pada bagian yang

dibutuhkan, gerakan mata berhenti. Mata bergerak cepat, meloncat-loncat,

dan tidak melihat kata demi kata.

3.1.2 Langkah-langkah Scanning

Perhatikan penggunaan urutan seperti ‘angka’, ‘huruf’, ‘langkah’,

‘pertama’, ‘kedua’, atau ‘selanjutnya’. Carilah kata yang dicetak tebal,

8
miring atau yang dicetak berbeda dengan teks lainnya.Terkadang penulis

menempatkan kata kunci di batas paragraph.

Langkah atau proses scanning yang lain yakni bisa dilakukan dengan cara

berikut :

a. Menggerakkan mata seperti anak panah langsung meluncur ke bawah

menemukan informasi yang telah ditetapkan,


b. Setelah ditemukan kecepatan diperlambat untuk menemukan

keterangan lengkap dari informasi yang dicari, dan


c. Pembaca dituntut memiliki pemahaman yang baik berkaitan dengan

karakteristik yang dibaca (misalnya, kamus disusun secara alfabetis

dan ada keyword di setiap halaman bagian kanan atas, ensiklopedi

disusun secara alfabetis dengan pembalikan untuk istilah yang terdiri

dari dua kata, dan sebagainya).

3.1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari membaca scanning yaitu mencari informasi dalam

buku secara cepat. Scanning merupakan teknik membaca cepat untuk

menemukan informasi yang telah ditentukan pembaca. Pembaca telah

menentukan kata yang dicari sebelum kegiatan scanning dilakukan,

pembaca tidak membaca bagian lain dari teks kecuali informasi yang

dicari.

Mendapatkan informasi spesifik dari sebuah teks. Biasanya, ini dilakukan

jika Anda telah mengetahui dengan pasti apa yang Anda cari sehingga

berkonsentrasi mencari jawaban yang spesifik.

Contoh

Membaca scanning/memindai misalnya membaca mencari arti kta di

kamus, menbaca acara siaran di Telivisi, membaca daftar pejalanan,

memcari nomor telepon di buku telepon,membaca daftar menu makan di

9
rumah makan, membaca jadwal pelajaran,mencari pada papan

pengumuman, mencari topik pada daftar isi sebuah buku dll.

3.2 Foto Copy


3.2.1 Pengertian Foto copy
Mesin fotokopi merupakan suatu alat penggandaan secara praktis,

karena setiap saat bisa diperlukan dapat dilakukan dengan mudah digandakan

menjadi sejumlah yang diingkan dalam waktu yang relatif singkat, sesuai

dengan kebutuhan tanpa merusak bahan aslinya.Fotokopi berarti suatu proses

penyalinan warkat dengan sistem pemotretan.

Gambar. 3.2
Mesin fotokopi merupakan mempunyai kemampuan yang sangat

menajubkan, karena dalam mesin fotokopi ini terdapat sistem Zoom, sistem

Reduction, sistem full size, dan sistem document feeder.

a. Sistem Zoom atau Enlargement adalah sistem fotokopi yang dapat

memperbesar hasil copy dari aslinya.


b. Sistem Reduction adalah sistem fotokopi yang dapat memperbesar kecil

hasil fotokopi dari aslinya.


c. Sistem Fullsize adalah sistem fotokopi yang sesuai/sama dengan aslinya

10
d. Sistem Automatic Document Feeder, yaitu sistem fotokopi yang dapat

menyortir dan mengelompokan dokumen hasil fotokopi dari dokumen

yang berbeda berdasarkan nomor urut halaman.

3.2.2 Bagian-bagian Mesin Fotokopi


Seperti halnya mesin-mesin kantor lainnya, mesin fotokopi terdapat

berbagai macam merk, type, dan model. Berbagai macam merk mesin

fotokopi, antara lain, Merk SLEX, XEROX, RICOH, SHARP, U-BIX,

MINOLTA, TOSHIBA dan lain-lain.


Di bawah ini kita pergunakan mesin fotokopi merk MINOLTA type

EP 300-RE dengan bagian-bagian mesinnya adalah sebagai berikut:

1) Baki kertas, gunanya untuk menaruh kertas fotokopi.


2) Baki penadah, gunanya untuk menampung hasil fotokopi.
3) Tombol ON dan OFF, gunanya untuk menghidupkan dan mematikan

mesin.
4) Tombol start, gunanya untuk menjalankan mesin apabila sudah siap

beroperasi.
5) Tombol untuk memperlancar salinan (enlargement).
6) Tombol untuk memperkecil salinan (reduction).
7) Tombol untuk membuat salinan biasa (fullsize).
8) Tombol untuk menentukan jumlah salinan.
9) Tombol isyarat terdiri dari:
a. Paper Out, untuk mengetahui kertas habis, maka tombol ini akan

menyala.
b. Tones Out, untuk mengetahui tinta habis, tombol ini akan menyala.
c. Exess useste tones, untuk mengetahui kerusakan mesin, tombol

menyala.
10) Tombol open, untuk membuka mesin, apabila di dalam mesin terdapat

kerusakan yang perlu diperbaiki.


11) Tabung tinta, untuk menaruh tinta.
12) Kunci kertas, berfungsi untuk :
a. Menjepit kertas, bila ditarik ke atas.
b. Menetralkan kertas, bila ditarik ke bawah.
13) Tabung olie, untuk menempatkan olie mesin.
14) Tombol Exposiure Control Lever, yaitu untuk mengatur ketajaman tinta

(hitam,putih).

11
15) Copy number indicator, yaitu indicator (tombol) yang menunjukkan

jumlah pengcopyan.
16) Clear key, berfungsi untuk membersihkan input key (number

indicator).
17) Input key strip, tombol untuk memasukkan number atau jumlah yang

akan dikopi.
18) Copy stop key, tombol untuk menghentikan pengkopian.
19) Copy start key, tombol untuk memulai pengkopian.
20) Interapt key, tombol untuk menghentikan fotokopi yang sifatnya

sementara (interupsi).
21) Ready indicator, lampu (tombol) yang menunjukkan kesiapan dari

photo copy untuk dioperasikan.

3.2.3 Cara Mengoperasikan Mesin Fotokopi


Cara pengoperasian mesin fotokopi adalah sebagai berikut:

a. Hidupkan mesin dengan cara menekan tombol ON.


b. Tunggu sejenak sampai mesin panas dan memberi tanda boleh

mulai pekerjaan.
c. Pasang kertas secukupnya pada baki kertas.
d. Persiapkan dokumen yang akan dikopi.
e. Periksalah kepekatan tinta.
f. Aturlah posisi pengkopian apakah akan diperbesar, diperkecil

atau ukuran biasa (100%).


g. Tekan tombol untuk pengatur jumlah salinan yang diperlukan

tombol ini terdiri dari 0 sampai dengan 9. Bila kita hendak

mencopy sebanyak 98, kita tinggal menekan angka 9 dan 8.


h. Bila kita mengcopydalam jumlah yang banyak , perhatikan selalu

hasil kopi, karena bila terlalu banyak dan terus-menerus mesin

akan panas dan membawa dampak terhadap hasil, yaitu akan

kehitam-hitaman. Karena itu simpanlah mesin copy pada tempat

yang sejuk atau ber-AC.


i. Kalau sudah siap, mulailah pengkopian dengan menekan tombol

start.
j. Jika hasil fotokopi kurang baik, mungkin disebabkan oleh hal-hal

berikut:

12
 Kaca untuk meletakkan dokumen kemungkinan kotor atau slide

penutupnya kotor.
 Tinta kurang atau habis.
 Kemungkinan flaiyernya kotor.
 Kemungkinan mesin macet karena kertas menggulung di

dalamnya.

Gambar. 3.3

Dengan menggunakan mesin fotokopi, maka akan mendapat

keuntungan, di antaranya:

a. Dapat memperbanyak bahan sampai jumlah yang tak terbatas

dalam waktu yang singkat.


b. Hasil fotokopi yang diinginkan dapat diatur dalam 3 tahap, yaitu:
1. Sama kehitaman tulisannya dengan bahan aslinya.
2. Lebih gelap/hitam tulisannya dibandingkan dengan bahan

aslinya.
3. Lebih terang atau agak putih tulisannya dibandingkan

dengan bahan aslinya.


c. Dapat dimanfaatkan untuk memperbesar dan memperkecil

naskah.
d. Dapat memperbanyak naskah pada dua muka halaman, sehingga

menghemat.
e. Dapat disewa atau dibeli.

13
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dalam rangkaian kegiatan Sistem Praktek Kerja lapangan (PKL) di

PT.ANUGRAH INDOFOOD BAROKAH MAKMUR dalam waktu kurang /

lebih 3 bulan akhirnya penulis dapat menyimpulkan bahwa:

a. keberadaan/ pelaksanaan prakerin sangat membantu bagi siswa, guna

mempraktekan teori yang di peroleh dari sekolah.


b. PKL merupakan jembatan bagi siswa untuk menambah pengalaman

keterampilan di masa yang akan datang.


c. Mempersiapkan lulusan SMK yang siap kerja sesuai dengan keterampilan

atau kemampuan kerja.


d. laporan ini di buat bagi siswa yang telah menyelesaikan praktek kerja

industri.
e. Kegiatan PKL sangat menunjang pemerintah dalam mengembangkan dan

merealisasikan program praktek kerja lapangan.


f. Dengan adanya praktek kerja lapangan ini siswa/ i dapat

mengembangkan pengetahuan yang di dapat ke dalam praktek kerja

nyata.
g. Dengan adanya praktek kerja lapangan ini pengetahuan saya semakin

bertambah, saya menjadi tahu apa yang belum saya ketahui, mulai dari

Susana yang ada di industri macam-macam alat yang digunakan di

industri dan cara penggunaannya, tentang motor listrik secara mendalam,

sampai rasanya terjun langsung bekerja di industri itu seperti apa.

4.2 Saran

Dengan adanya praktek kerja lapangan yang di lakukan penulis selama

kurang/ lebih 3 bulan, maka penulis dapat membuat sebuah cacatan sebagai

14
saran yang sekiranya bisa membangun semua pihak baik pihak sekolah ataupun

pihak perusahaan, berikut saran yang dapat di sampaikan:

4.2.1. Saran untuk pihak Perusahaan

a. Lebih memperhatikan tugas peserta PKl, dengan membatasi tugas

karyawan dengan tugas peserta PKl yang sebenarnya.

b. Bisa lebih menciptakan suasana yang nyaman untuk para peserta PKl.

c. Memberikan tugas yang sesuai dengan jurusan/ bidang keahlian peserta

PKL.

d. Semoga Perusahaan dapat menerima Peserta Pkl dari SMKN 1

PURWAKARTA lebih banyak lagi.

e. Semoga perusahaan dapat lebih memberi pengertian dan pengetahuan

tentang apa - apa yang telah dilakukan dalam kegiatan PKL tersebut

4.2.2. Saran untuk pihak sekolah

a.Memberikan pelajaran yang lebih aplikatif lagi terhadap dunia kerja.

b. Pihak Sekolah harus meningkatkan lagi kedisiplinan untuk menjadi yang

terbaik.
c.Kiranya pihak sekolah dapat lebih memberikan masukan dan dorongan serta

pengawasan kepada peserta PKL sehingga bila mengalami permasalahan

dapat dibantu diselesaikan.

15

Anda mungkin juga menyukai