A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan
tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengamati slide gambar contoh dari lup sederhana, siswa dapat
menganalisis sifat-sifat cahaya dan keterkaitannya dengan indera penglihatan dalam
pembuatan lup dengan benar.
2. Dengan mengamati video dari lup sederhana, siswa dapat menyimpulkan sifat-sifat
cahaya dan keterkaitannya dengan indera penglihatan dalam pembuatan lup dengan
benar.
3. Dengan mengamati video dari lup sederhana, siswa dapat menuliskan langkah –
langkah pembuatan lup sederhana dalam bentuk tulisan dengan dengan benar.
4. Dengan melakukan percobaan membuat lup, siswa dapat menulis laporan hasil
percobaan dalam pembuatan lup tentang sifat-sifat cahaya dalam bentuk tulisan
dengan benar.
5. Melalui kegiatan menulis laporan hasil percobaan dalam membuat lup sederhana,
siswa dapat menyampaikan laporan hasil percobaan dalam pembuatan lup tentang
sifat-sifat cahaya dalam bentuk lisan dengan intonasi yang tepat.
6. Dengan membaca teks tentang “Sultan Agung, Sultan Besar”, siswa dapat
menemukan informasi atas pengetahuan yang sudah diketahui dengan yang ingin
diketahui dari teks “Sultan Agung, Sultan Besar” dengan benar.
7. Dengan membaca teks tentang “Sultan Agung, Sultan Besar”, siswa dapat
membandingkan informasi atas pengetahuan yang sudah diketahui dengan yang ingin
diketahui dari teks “Sultan Agung, Sultan Besar” dengan benar.
8. Dengan mengamati video tentang perjuangan Sultan Agung, siswa dapat
menyimpulkan informasi yang sudah diketahui dengan yang baru diketahui dari teks
“Sultan Agung, Sultan Besar” dengan benar.
9. Dengan mengamati video tentang Sultan Agung dan membaca teks berjudul “Sultan
Agung, Sultan Besar”, siswa dapat menuliskan informasi-informasi tentang Sultan
Agung dengan menggunakan tabel KW (Know-What do you want to know) dengan
tepat.
10. Dengan membaca tabel KW yang berisi informasi tentang Sultan Agung, siswa dapat
menyampaikan informasi-informasi yang telah ditulis tentang Sultan Agung secara
lisan dengan intonasi yang tepat.
BAHAN AJAR
MATERI UTAMA
Selain membantu orang lain, kerja sama adalah hal baik yang harus kita lakukan
dalam kehidupan sehari-hari.
Kini saatnya kamu dan temanmu bekerja sama untuk membuat lup (kaca
pembesar). Kaca pembesar ini dapat digunakan untuk membantu melihat objek
yang sangat kecil, misalnya untuk membantu pekerjaan tukang jam.
Sultan Agung adalah salah satu raja terkenal yang hidup pada masa Islam. Beliau
adalah Raja Mataram. Sultan Agung memerintah antara tahun 1613-1645. Di
bawah
kepemimpinannya, Mataram berkembang menjadi kerajaan terbesar di Jawa dan
Nusantara pada saat itu. Selain dikenal gigih melawan Belanda, Sultan Agung juga
diketahui sebagai budayawan. Sultan Agung memberi perhatian besar pada
kebudayaan Mataram. Beliau memadukan kalender Hijriyah yang dipakai di
pesisir Utara dengan kalender Saka yang masih dipakai di pedalamanan. Sultan
Agung juga
dikenal sebagai penulis naskah Sastra Gending. Sultan Agung menetapkan bahasa
Bagongan sebagai bahasa yang harus digunakan oleh bangsawan dan pejabat di
lingkungan keraton untuk menghilangkan kesenjangan.
MATERI PENGAYAAN
IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Lup atau kaca pembesar adalah sebuah lensa cembung yang mempunyai titik fokus
yang dekat dengan lensanya.
Lup merupakan salah satu penerapan sifat cahaya yaitu cahaya dapat dibiaskan.
Lup merupakan alat optik yang sangat sederhana. Lup berfungsi membantu mata
untuk melihat benda-benda kecil agar tampak besar dan jelas.
Benda yang akan diperbesar terletak di dalam titik fokus lup itu atau jarak benda
ke lensa lup lebih kecil dibandingkan jarak titik fokus lup ke lensa lup tersebut.
Bayangan yang dihasilkan bersifat tegak, nyata dan diperbesar.
Pembiasan cahaya berarti pembelokan arah rambat cahaya saat melewati bidang
batas dua medium bening yang berbeda sudut biasnya.
Pembiasan cahaya terjadi akibat cahaya melewati dua medium yang berbeda
kerapatan optiknya.
Sinar bias akan mendekati garis normal ketika sinar dating dari medium kurang
rapat (udara) ke medium lebih rapat (kaca). Sinar bias akan menjauhi garis normal
ketika cahaya merambat dari medium lebih rapat (kaca) ke medium kurang rapat
(udara).
Untuk membuktikan salah satu sifat cahaya dapat dibiaskan dengan membuat lup
sederhana. Alat optik yang paling sederhana adalah lup atau kaca pembesar. Kaca
pembesar terdiri atas lensa cembung ganda, yang kedua sisi luarnya melengkung
keluar. Sebuah kaca pembesar dipegang di atas sebuah benda pada jarak yang lebih
pendek daripada jarak fokus, benda itu tampak tegak dan diperbesar. Bayangan ini
disebut bayangan maya. Pada jarak yang sama atau lebih panjang daripada jarak
fokus, lensa akan menghasilkan suatu bayangan terbalik disebut bayangan nyata.
Bahasa Indonesia
Informasi tentang Sultan Agung
Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma lahir: Kutagede, Kesultanan
Mataram, 1593 - wafat: Karta (Plered, Bantul), Kesultanan Mataram, 1645) adalah
Sultan ke-tiga Kesultanan Mataram yang memerintah pada tahun 1613-1645. Di
bawah kepemimpinannya, Mataram berkembang menjadi kerajaan terbesar di Jawa
dan Nusantara pada saat itu.
Nama aslinya adalah Raden Mas Jatmika, atau terkenal pula dengan sebutan
Raden Mas Rangsang. Merupakan putra dari pasangan Prabu Hanyakrawati dan
Ratu Mas Adi Dyah Banawati. Ayahnya adalah raja kedua Mataram, sedangkan
ibunya adalah putri Pangeran Benawa raja Pajang. Raden Mas Rangsang naik
takhta pada tahun 1613 dalam usia 20 tahun menggantikan adiknya (beda ibu),
Adipati Martapura, yang hanya menjadi Sultan Mataram selama satu hari.
Menjelang tahun 1645 Sultan Agung merasa ajalnya sudah dekat. Ia pun
membangun Astana Imogiri sebagai pusat pemakaman keluarga raja-raja
Kesultanan Mataram mulai dari dirinya. Ia juga menuliskan serat Sastra Gending
sebagai tuntunan hidup trah Mataram. Sesuai dengan wasiatnya, Sultan Agung
yang meninggal dunia tahun 1645 digantikan oleh putranya yang bernama Raden
Mas Sayidin sebagai raja Mataram selanjutnya, bergelar Amangkurat I.
MATERI REMIDIAL
Bahasa Indonesia
Sultan Agung
Pada tahun 1613-1645, Kerajaan Mataram dipimpin oleh seorang raja
bernama Sultan Agung. Ia adalah salah satu raja yang terkenal pada masa kerajaan
Islam. Sultan Agung lahir di Kotagede tahun 1593. Sultan Agung berhasil
membuat Kerajaan Mataram berkembang menjadi kerajaan terbesar di Jawa dan
Nusantara.
Sebagai seorang raja, Sultan Agung menyadari pentingnya kesatuan di
seluruh wilayah kekuasaannya. Ia berhasil membina hubungan baik dengan
kerajaan-kerajaan yang berada di bawah kekuasaannya. Sultan Agung juga
memiliki sikap-sikap kepahlawanan seperti gigih, berani, dan pantang menyerah.
Ia berani berjuang melawan penjajah Belanda. Meskipun beberapa kali mengalami
kegagalan melawan Belanda, Sultan Agung tetap gigih dan pantang menyerah
melakukan perlawanan hingga meninggal.
Sultan Agung merupakan seorang raja yang memiliki sikap peduli terhadap
kebudayaan Mataram. Ia dikenal sebagai seorang budayawan sehingga
peninggalannya lebih banyak dalam bidang budaya. Sultan Agung tidak ingin ada
kesenjangan di antara bangsawan dan pejabat Kerajaan Mataram. Oleh sebab itu, ia
menetapkan penggunaan Bahasa Bagongan untyk menghindari kesenjangan. Ia
juga memadukan kalender Hijriyah dan kalender Saka yang masih digunakan
hingga saat ini. Peninggalan-peninggalan Sultan Agung sampai saat ini masih tetap
lestari dan menjadi bagian dari budaya masyarakat Jawa.
MATERI KOKURIKULER
Dengan bimbingan orang tuamu, buatlah lup sederhana yang terbuat dari
bohlam lampu bekas. Kemudian dari cerita tentang Sultan Agung yang kamu
dapatkan di sekolah, ceritakanlah kembali perjuangan Sultan Agung kepada orang
tuamu dan sampaikan pula alasan kamu bangga kepada beliau. Kamu bisa bertanya
kepada mereka pahlawan yang menjadi kebanggaan mereka. Ceritakan hasil
diskusi dengan orang tua kepada temanmu di sekolah.