yang
lebih rumit daripada persoalan antara Talangakar dan Lemat. Para
operator klasik di wilayah ini (Medco dan Pertamina) dan kalangan akademik
tak
punya kesepakatan tentang Lemat dan Lahat.
Suatu hari saya mengikuti dua presentasi tentang Cekungan Sumatra Selatan,
stratigrafi Paleogen adalah bagian daripadanya. Presentasinya berurutan dan
kedua presentasi membahas benda yang sama tetapi dengan penafsiran berbeda.
Yang satu berkata Lahat lebih tua dari Lemat, keduanya berstatus formasi.
Yang
lain berkata Lahat adalah nama kelompok dengan anggotanya ada dua : Formasi
Lemat dan Formasi Benakat -jadi yang dikenal sebagai Lemat ya Lahat juga.
Untuk "mengadili: siapa yang benar tak cukup bukti lapangan, keduanya
kelompok
batuan nonmarin yang miskin fosil, posisi stratigrafi hanya ditempatkan
berdasarkan kelompok batuan sebelumnya dan sesudahnya yang peneraan umur
dengan
metode absolut maupun fosil palinologi ada. Maka, kalau mau membereskan
hubungan yang runyam antara Lemat dan Lahat sebaiknya kita lengkapi dulu
analisis-anaisisnya agar tak hanya menjadi asumsi atau spekulasi.
Baik Lahat maupun Lemat mengandung batuan volkanik terutama tuf dan breksi.
keduanya kita sudah tahu kisaran umurnya, yaitu Paleogen. Tuf-nya sendiri,
berdasarkan petrografinya bisa dibedakan antara piroklastik yang in-situ
dan
epiklastik yang transported. Yang epiklastik menuntut harus ada endapan
volkanoklastik yang lebih tua.
salam,
awang
Dear rekan2 milis,
Lahat Formation memang menjadi bahan diskusi yang menarik, kebetulan saya
sedang mencoba mempelajari laporan sumur-sumur tua peninggalan Belanda
(NKPM)
kisaran tahun 1920-1950-an di area Musi dan sekitarnya. Dari segi Petrolum
system memang terbukti bahwa Lahat Formation menjadi reservoir yang cukup
baik
dibuktikan dengan temuan hidrokarbon dengan jumlah yang cukup signifikan di
beberapa sumur yang sedang saya coba pelajari.
Salam,
Dimas Hendrawan
Ini juga email pertama saya di milist ini, kebetulan saya dan Iman
bergabung
dalam waktu yang sama J
Yang menarik dan menjadi pertanyaan bagi saya mungkin adalah mengenai
provenance / sumber dari tuff ini pada Lahat. Bila dilihat distribusi dari
Lahat tidak hadir di seluruh bagian cekungan sumatera selatan dan di daerah
di
sekitar area pendopo, pada bbrp sumur milik pertamina pada Lahat masih
dapat
dijumpai adanya tuff yang kebayakan hadir sebagai tuffaceous shale dan
sebagai
matriks dari breksi.
Yang saya coba ingin diskusikan dan tanyakan pada rekan sekalian, bagaimana
menjelaskan kehadiran dari tuff pada Lahat, terutama dilihat dari mana
provenance tuff ini berasal?? Apakah tuff ini lebih merupakan hasil erosi
dari
tinggian basement seperti granite wash, seperti yang dijelaskan oleh Pak
Awang
sebelumnya? Atau, tuff ini merupakan hasil dari suatu kegiatan vulkanik
yang
lebih tua? Mengingat umur dari Fm. Lahat yang kira2 berada pada umur
Eosen-Oligosen, dimana pada saat itu di Sumatra aktivitas vulkanik belum
aktif?? Bila memang dari kegiatan vulkanik, lalu kira2 dari mana provenace-
nya?
Saya kira mungkin dengan menjelaskan asal provenance dari Lahat akan
membantu
kita untuk melihat hubungannya dengan penyebaran kualitas reservoir dari
Lahat
itu sendiri, dimana pada bbrp sumur milik Pertamina di daerah Musi
ditemukan
indikasi keberadaan reservoir gas pada Lahat yang cukup baik. Mohon sharing
dan
diskusi dari rekan-rekan sekalian.
Salam,
Arief Yoga B
Selamat bergabung di milis HAGI untuk Iman, ditunggu posting dan diskusi2-
nya.
"The basal unit of the Lemat, which is often very feldspathic, derived from
the
erosion of nearby granite and diorite hills. These rocks are probably a
part of
the cycle of continental sedimentation, volcanism, and erosion that
accompanied
the Late Cretaceous – Early Tertiary tectonism in the South Sumatra Basin"
Melihat definisi di atas, dan analisis petrografi SWC suatu sumur yang Iman
sebutkan sebagai conglomeratic sandstones yang kaya akan fragmen granitik
dan
secara stratigrafi berposisi antara Basement dan BRF (tentu sumur ini
berposisi
di tinggian Basement sehingga TAF tidak berkembang), maka conglomeratic
sandstones itu adalah granite wash.
Sejatinya, "wash" adalah suatu istilah pertambangan untuk "loose, surface
deposits of sand, gravel and boulders" atau "coarse alluvium" (American
Geological Institute, 1962) -jelas merupakan produk erosi. Dalam hal ini,
provenance-nya adalah suatu tinggian batuan dasar granitik, sehingga
disebut
granite wash, juga endapannya kaya akan fragmen granit.
Bisa dibayangkan bahwa lokasi sumur itu dulunya merupakan tinggian granitik
pada pra-BRF,suatu paleo-high; melapuk bagian atasnya, tererosi, kemudian
rombakannya diendapkan di sekitarnya bercampur mineral2 silisiklastik, lalu
pada BRF time tertutup sea transgression yang menghasilkan karbonat BRF.
Saya punya data sebuah sumur yang menembus baik Talang Akar-Lemat-granite
wash-dan insitu granite (fresh granite) Basement - dan dengan jelas bisa
didefinisikan batas-batas batuan itu, kebetulan sumur ini adalah sumur
penelitian untuk memahami masalah granite wash dan endapan pre-TAF,
sehingga
punya analisis yang lengkap baik petrografinya, umur absolutnya, bahkan
geomagnetismenya.
salam,
awang
Email pertama saya di Forum HAGI setelah mendaftar menjadi anggota HAGI J
Salam hangat,
Iman Firman S.
Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Talangakar dan Lemat
"The basal unit of the Lemat, which is often very feldspathic, derived from the
erosion of nearby granite and diorite hills. These rocks are probably a part of
the cycle of continental sedimentation, volcanism, and erosion that accompanied
the Late Cretaceous – Early Tertiary tectonism in the South Sumatra Basin"
Melihat definisi di atas, dan analisis petrografi SWC suatu sumur yang Iman
sebutkan sebagai conglomeratic sandstones yang kaya akan fragmen granitik dan
secara stratigrafi berposisi antara Basement dan BRF (tentu sumur ini berposisi
di tinggian Basement sehingga TAF tidak berkembang), maka conglomeratic
sandstones itu adalah granite wash.
Bisa dibayangkan bahwa lokasi sumur itu dulunya merupakan tinggian granitik
pada pra-BRF,suatu paleo-high; melapuk bagian atasnya, tererosi, kemudian
rombakannya diendapkan di sekitarnya bercampur mineral2 silisiklastik, lalu
pada BRF time tertutup sea transgression yang menghasilkan karbonat BRF.
Saya punya data sebuah sumur yang menembus baik Talang Akar-Lemat-granite
wash-dan insitu granite (fresh granite) Basement - dan dengan jelas bisa
didefinisikan batas-batas batuan itu, kebetulan sumur ini adalah sumur
penelitian untuk memahami masalah granite wash dan endapan pre-TAF, sehingga
punya analisis yang lengkap baik petrografinya, umur absolutnya, bahkan
geomagnetismenya.
Menarik melihat tulisan pak Awang mengenai perbedaan Talangakar dengan Lahat/
Lemat, jadi berdasarkan lito, krono dan tektono dapat dipisahkan kedua formasi
tersebut dapat dipisahkan. Yang menarik perhatian saya adalah mengenai granite
wash. Pertama saya ingin bertanya mengenai definisi dari granite wash sendiri
itu apa termasuk dari deskripsi litologinya seperti apa? Apakah endapan
konglomerat yang komponen2 berjenis sama dengan basement dapat dikatakan
granite wash juga? Pertanyaan ini muncul setelah saya melihat hasil evaluasi
petrografi di daerah Musi, dimana secara umum di daerah tsb, setelah basement
langsung diendapkan BRF. Namun di salah satu sumur, berdasarkan analisis
petrografi SWC, didapatkan suatu endapan conglomeratic sandstone di antara BRF
dan basement. Conglomeratic sandstone tsb memiliki abundant granitic rock
fragment dengan range ukuran 0.01 – 1.5 cm. Mohon penjelasan dari rekan2 semua.
Betul, ini sesungguhnya pertanyaan untuk para stratigrapher, saya juga menunggu
penjelasan mereka, tetapi karena belum ada yang menjawab, saya "pancing" dulu
dengan beberapa pemikiran saya. Semoga ada yang "terpancing". Teman saya di
Pertamina, Pak Rudy Ryacudu, tentu bisa menjawab masalah ini dengan memuaskan
sebab di dalam disertasinya salah satunya adalah menjawab hal ini, dengan
pendekatan tektonostratigrafi pula. Saya pikir Pak Prof. Koesoemadinata pun
tentu dapat berkomentar sebab selain banyak pengalamannya, beliau adalah
pembimbing Pak Rudy, kalau saya tidak salah.
Tahun 2005, IAGI Pengda Riau mengundang saya sebagai pembicara kunci dalam
lokakarya dua hari berjudul SSW (Sumatra Stratigraphy Workshop). Ada dua
makalah yang saya sampaikan : (1) regional tectonics and stratigraphy of
Sumatra, dan satu lagi yang mungkin berhubungan dengan pertanyaan Pak Bambang
yang saya beri judul, "Granite wash of Lemat Fm. or in-situ granite of basement
? : the problem of South Sumatra Stratigraphy and new approaches for its
solution".
Berikut adalah kesimpulan pemikiran2 saya dalam makalah yang saya kemukakan
dalam SSW di atas (Satyana, 2005). Namanya pemikiran2 pribadi, tentu bisa salah
- silakan dikritik.
Fakta :
1. The term “Lemat” has been applied in the past to tuffaceous, coarse clastic,
continental sedimentary rocks. It consists of “old Lemat” (now Kikim Tuffs) and
“young Lemat” (proper Lemat).
2. Lemat (proper) is composed of : (1) lower coarse clastic “Granite Wash”
Member and (2) upper shales of Benakat Member.
3. Coarse Clastic Member consists of shales sandstones, clays, rock fragments,
breccias, “granite wash”, occasional thin coal beds, and tuffs.
1. The basal unit of the Lemat in some deeper trough areas, which is often very
feldspathic, derived from the erosion of nearby granite and diorite hills.
Sebagai tambahan, apa "pendekatan baru" yang saya kemukakan untuk membahas
masalah granite wash dan in-situ granite ? Saya menggunakan tiga metode :
petrografi, absolute dating, megnetism of granite.
Singkapan basement dan batuan Paleogen di Pegunungan Dua Belas bisa sangat
membantu pemahaman ini.