Anda di halaman 1dari 6

POTENSI HIDROKARBON TEXTULARIA II REEF DI PULAU SALAWATI

CEKUNGAN SALAWATI, IRIAN JAYA


Moh.Imron1

INTISARI
1.1 Sejarah Eksplorasi
Keywords : potensi hydrokarbon, sedimentologi, batuan induk,
Textularia Reef, Cekungan Salawati, Indonesia bagian timur. Cekungan Salawati telah dieksplorasi secara intensif sejak
tahun 1936 dan berhasil menemukan 35 lapangan produksi
Obyektif tulisan ini adalah untuk mengetahui daerah potensial yang hampir semuanya dari reservoar Karbonat Formasi Kais
tumbuhnya Textularia Reef dan potensi hidrokarbon di dalamnya. berumur Miosen.

Produksi hidrokarbon Cekungan Salawati hampir selama satu Istilah Textularia II di Cekungan Salawati mula-mula
abad dari reservoir utama Karbonat Formasi Kais. Bagaimana digunakan oleh NNGPM (Nederlandsch Nieuw Guinea
potensi Textularia II Reef di Cekungan Salawati, khususnya di Petroleum Mstshchappij) untuk marker paleontologi, dimana
Pulau Salawati ? dan dimana potensi penyebarannya ? terjadi zona puncak yang kedua foraminifera benton
Textularia, selain zona puncak pada Formasi Klasaman atas.
Berdasarkan data pemboran dan seismik dibuat peta isopach/ Petromer Trend Salawati menggunakan istilah ini untuk log
isochron antara Textularia marker terhadap marker dibawah dan marker dan horizon seismik lapisan karbonat dibawah zona
diatasnya, diinterpretasikan paleogeografinya. Metoda Geokimia puncak Textularia di Walio, yang menipis (shale out) ke arah
terbaru diterapkan untuk memetakan kitchen Klasaman. utara.

Karbonat Textularia di Cekungan Salawati dibedakan menjadi Sumur Phillips (1978) Salawati K-1X dan Salawati L-1X
model pengendapan Reef dan Bioklastik. Textularia reef menembus Textularia II Reef dan menemukan hidrokarbon di
berkembang di bagian tengah cekungan. Telah teridentifikasi 9 Pulau Salawati.
Reef dan beberapa anomali belum dipetakan secara terperinci.
Textularia Reef ditembus di Sumur Salawati K-1X dan Salawati Petromer Trend dalam joint study bersama Pertamina EP
L-1X terbukti mengandung Minyak. Sumberdaya dari lead-lead (1989) menyimpulkan bahwa, Karbonat Textularia II
yang telah dipetakan sekitar 100 MMBO. diendapkan sebagai lapisan karbonat bioklastik dan reef pada
puncak lipatan yang berarah tenggara - barat laut (Walio ke
1. PENDAHULUAN Salawati K dan L).

Semua hidrokarbon Cekungan Salawati diproduksikan dari 2. GEOLOGI REGIONAL


reservoir utama Karbonat Formasi Kais dengan batuan induk
Serpih Formasi Klasafet berumur Miosen. Pulau Salawati terletak di bagian utara Cekungan Salawati
yang merupakan cekungan busur depan tidak simetris
Usaha ekstensifikasi vertikal dilakukan untuk mempelajari potensi (asymetric forland basin) berarah timur-barat di bagian tepi
hidrokarbon pada Formasi diatas maupun dibawahnya. utara lempeng Indo-Australia (Gambar-1). Cekungan Salawati
pada saat ini dibatasi di sebelah utara dan barat oleh zona
Obyektif tulisan ini untuk mengetahui penyebaran Textularia Reef deformafi sinistral sesar sorong , di sebelah selatan oleh
dan potensi hidrokarbon di dalamnya. Dengan menerapkan Karbonat Miosen di atas Geantiklin Misol-Onin dan disebelah
pemelajaran sedimentologi, geokimia dan konsep eksplorasi lain. timur oleh Platform Ayamaru.

1.1 Ruang Lingkup dan Metoda Sedimen Tersier di Cekungan Salawati dimulai dengan
pengendapan Karbonat Formasi Famuai secara transgresi pada
Daerah pemelajaran di Pulau Salawati yang merupakan wilayah akhir Eosen sampai awal Oligosen. Di atasnya diendapkan
kerja JOB Pertamina - Santa Fe Salawati. sedimen klastik laut dangkal Formasi Sirga pada akhir
Oligosen. Karbonat tebal Formasi Kais berumur Miosen
Secara stratigrafi pemelajaran terutama dikonsentrasikan pada menutupi sedimen klastik Formai Sirga. Karbonat Formasi
Textularia II Reef yang berada antara top "U" marker di Formasi Kais tumbuh bertahap mengikuti fliktuasi perubahan muka
Klasafet sampai top "T" marker di dasar Formasi Klasaman. laut. Seumur dengan pengendapan Formasi Kais juga
diendapkan sedimen klastik halus karbonatan Formasi
Dari data seismik dibuat peta isochron antara Textularia marker Klasafet pada lingkungan lagoon. Penyebaran ketebalan
terhadap marker dibawah dan diatasnya, ditambah hasil analisa sedimen pra-pliosen menunjukkan adanya deposenter di
sedimentologi data sumur diinterpretasikan paleogegrafi dan bagian selatan Cekungan Salawati.
daerah pertumbuhan Reef. Metoda Geokimia terbaru juga
diterapkan untuk memetakan kitchen serpih Klasaman disamping Menjelang Pliosen, deposenter dibagian selatan mulai
Kais/Klasafet. Dari tiga metoda tersebut dibuat evaluasi petroleum terangkat dan Basement high di bagian utara mulai menurun.
system untuk eksplorasi selanjutnya.

1
JOB Pertamina - Santa Fe Salawati
Bersamaan dengan pengendapan bioklastik Textularia terjadi Pertumbuhan Textularia II Reef mengikuti bagian luar dari
pertumbuhan Textularia II Reef berumur mio-pliosen pada slope paleo-nose permukaan puncak Kais dan Klasafet. Sehingga
yang merupakan transisi dari laut dangkal disebelah timur dan penyebaran Textularia II Reef (fairway) dapat ditelusuri sesuai
selatan dengan laut terbuka di bagian barat dan baratlaut dengan slope isochron Kais-Textularia II dan isochron
Cekungan Salawati. Textularia II-Kais (Gambar-3).

Bagian selatan, tenggara, timur dan timurlaut Cekungan Salawati Pada penampang melalui sumur WIR dan Salawati K-1X
terus mengalami pengangkatan dan sebaliknya bagian barat, barat terlihat adanya trnsgresi ke arah tenggara pada awal pliosen.
laut dan baratdaya mengalami penurunan. Akibatnya pertumbuhan Hal ini menyebabkan Textularia II Reef di sumur Salawati K-
Textularia II Reef di slope oleh transgresi yang cepat ke arah 1X dan L-1X yang berada disebelah tenggara lebih bertahan
selatan dan timur. Secara regional kondisi ini dapat dihubungkan daripada Textularia II Reef di WIR.
dengan permulaan orogenesa Melanesia berumur neogen akibat
tumbukan miring (Oblique Convergence) antara lempeng Pada awal sampai pertengahan pleistosen bagian tenggara dan
Australia dan Philipina-Carolina. timurlaut cekungan terangkat dan sebaliknya pada bagian barat
dan baratlaut. Sehingga transgresi dan sedimentasi klastik
Pada akhir Pliosen Cekungan Salawati mengalami pembalikan halus Formasi Klasaman sangat cepat, mengakibatkan
depocenter dari bagian selatan ke bagian barat-barat laut dimana terhentinya pertumbuhan Textularia II Reef.
terjadi pengendapan yang sangat cepat.
4. POTENSI HIDROKARBON
Pada umur Pleistosen terjadi pengangkatan massa pada batas
cekungan di sebelah utara dan timur laut, yang akhirnya menjadi Semua Reef bawah permukaan di Pulau Salawati mengandung
batuan sumber pengendapan konglomerat mollase Formasi Sele di hidrokarbon kecuali jika reservoar ketat dan pengisian tidak
depan Sesar Sorong. terjadi.

3. SEDIMENTOLOGI TEXTULARIA II REEF 4.1 Textularia II Reef sebagai batuan Reservoiar

Secara stratigrafi Textularia II Reef ini berada di puncak Formasi Secara petrografi ditemukan baik porositas primer maupun
Klasafet atau pada dasar Formasi Klasaman berumur Pliosen awal sekunder di sumur Salawati L-1X. Porositas vuggy dan mikro-
(Gambar-2). interpartikel menjadi penyumbang utama kualitas reservoar
yang dijumpai.
3.1 Litologi Dilaporkan juga adanya leaching pada fragmen-fragmen
cangkang meskipun sebagian terisi oleh dolomit.
Pemerian Cutting dan Conto teras samping di sumur Salawati K
dan L, Batugamping, krem sampai coklat kehijaun, kriptokristalin Dari Gama ray, sonic, resistivity dan density terlihat beberapa
sampai butiran halus, rekristalisasi sedang, banyak dijumpai zona prositas yang dipisahkan oleh interval tipis ketat
pecahan fosil, foraminifera jarang, pecahan bryozoa jarang, (nonporous), baik berupa serpih maupun karbonat.
porositas tidak kelihatan secara visual.
Menggunakan cutoff porositas 9 % Zona-zona reservoar di
Analisa petrografi cutting sumur Salawati L-1X, Karbonat, putih sumur salawati L-1X mempunyai tebal bervariasai antara 17 ft
sampai abu-abu terang, butiran sedang sampai kasar, telah sampai 100 ft dengan besar porositas 12 % sampai 31 %
mengalami rekristalisasi (neomorfism) sehingga fragmen-fragmen dengan rata-rata seluruh interval sebesar 16 %.
asal hanya terlihat garis besarnya saja, masih terlihat sisa-sisa
tekstur cangkang yang mengalami pencucian (leaching) dan terisi Permeabilitas diasumsikan cukup besar, terlihat dari adanya
oleh semen dan matriks yang telah berubah menjadi spar dan aliran air asin saat pemboran sumur Salawati L-1X mencapai
pseudo spar, sebagian telah sedikit mengalami dolomitisasi. zona porous terbawah dan uji produksi sumur Salawati K-1X
sampai lebih dari 600 BFPD.
Analisa paleontologi banyak dijumpai pecahan-pecahan koloni
koral dan sedikit echinodermata (umumnya spine), bivalve, 4.2 Batuan Induk (Kitchen Area) dan Migrasi
ganggang merah, mikrofosil jarang dijumpai, pecahan cangkang
berbentuk menyudut tanggung sampai menyudut dan terpilah Hasil analisa dari 20 contoh minyak di seluruh Cekungan
buruk. Salawati menunjukkan bahwa batuan induk minyak tesebut
berumur tersier, lingkungan pengendapan marine, terdapat
3.2 Lingkungan Pengendapan. pengaruh daratan dari resin tumbuhan tingkat tinggi, sebagian
karbonat. Formasi yang mungkin untuk menjadi Batuan Induk
Banyaknya koral diinterpretasikan bahwa Textularia II Reef ini adalah Formasi Kais/Klasafet dan Formasi Klasaman bawah.
diendapkan pada laut dangkal, energi rendah sampai sedang pada
lingkungan reef. Batuan induk Klasaman bawah
Meskipun tidak dijumpai fosil penunjuk umur, Textularia II Reef Batuan serpih Formasi Klasaman bawah diduga merupakan
di sumur Salawati L-1X berdasar paleontolgi dapat disimpulkan batuan induk utama untuk Textularia II Reef. Kondisi anoxic
berumur awal pliosen. setempat-setempat oleh adanya fauna anaerob, ini merupakan
Pengendapan bioklastik pada awal pliosen, bersamaan dengan tempat pengawetan organik yang baik. TOC berkisar antar
tumbuhnya Textularia II Reef pada daerah slope atau transisi 0.58 % sampai 2.25 % dengan rata-rata 1.7%. Tipe kerogen
antara laut dangkal di timur dan selatan dengan laut terbuka yang serpih Klasaman bawah meningkat dari bawah ke atas dari
lebih dalam di bagian barat dan timurlaut. tipe kerogen II (alginite) dan Tipe kerogen III (vitrinite).
Hidrogen Indeks berkisar antara 45 sampai 195 dengan rata-
rata 110.
Minyak dan gas dapat digenerasikan dari Klasaman bawah tebal antara 100 sampai 250 ft dengan porositas rata-rata 13 %
sebagaimana terbukti pada rembesan minyak dan gas di bagian sampai 22 %, pada cutting pemboran terdapat show sedang
utara Pulau Salawati. sampai bagus pada zona porous kedua dan ketiga dari puncak
Textularia II Reef. Aliran air asin pada kedalaman 10060 ft
Batuan Induk Kais/Klasafet (Zona keempat paling bawah) menunjukkan adanya
Serpih dan Karbonat Formasi Kais/Klasafet berumur miosen akhir permeabilitas bagus dan terisi air pada zona terbawah. Hasil
telah terbukti sebagai batuan induk untuk sebagian besar minyak perhitungan petrofisika dengan cutt off Sw 65 % dan minimun
Formasi Kais di Cekungan Salawati, juga diduga merupakan ketebalan 3ft, menghasilkan tebal net pay 11 ft
Batuan Induk untuk gas Textularia II Reef walaupun untuk
daerah-daerah sebelah selatan masih memungkinkan untuk 5. KESIMPULAN DAN SARAN
pengisian minyak.
Kesimpulan
Batuan Induk Kais/Klasafet mempunyai TOC sekitar 5 % dan Keberadaan Hidrokarbon di Textularia II Reef sudah terbukti
Hidrogen Indeks asal 300 dengan ketebalan batuan induk matang pada Sumur Salawati K-1X dan terindikasi pada show di
meningkat dari 30 ft sampai 100 ft ke arah baratlaut. Batuan Induk sumur Salawati L-1X. Textularia II Reef merupakan reservoar
Kais/Klasafet diendapkan sebagai sedimen lagoon pada umur yang bagus dan tersebar mengikuti pola penyebaran slope
miosen. isochron Kais-Textularia II maupun Textularia II-Intra
Klasaman.
Migrasi Hidrokarbon
Gradien geothermal berkisar dari 30°C/km sampai lebih 40°C/km, Batuan induk dan kitchen dari Klasaman bawah maupun
dengan puncak oil window (100°C) berkisar antara 6000 ft sampai Klasafet/Kais, resiko pengisian hodrokarbon pada migrasi
10.000 ft (Thomson,19980. menuju Textularia II Reef.

Pemodelan 2-D dengan mengintegrasikan data lingkungan Saran


pengendapan dan data geothermal menujukkan bhwa kitchen Untuk memastikan potensi Textularia II Reef perlu data
utama berada di bagian utara Pulau Salawati dan kemungkinan di seismik baru terutama yang belum teridentifikasi pada
selat sele. (Gambar-5 ). penampang seismik. Beberapa lead sedang dilakukan survey
seismik ditasnya dengan objektif utama Karbonat Kais.
Batuan induk Klasaman bawah merupakan penghasil minyak (oil
prone) dan juga gas prone. Dari thermal modelling 1-D sumur Karena masalah utama pada migrasi, maka prioritas pemboran
Warir-1X, serpih Klasaman bawah berada dalam jendela Textularia II Reef yang memunyai sesar-sesar yang
kematangan minyak awal sampai sedang. Minyak mulai berhubungan dengan kitchen.
digenerasikan pada saat penurunan mencapai 6000 ft atau pada 3
Ma (akhir pliosen). Cekungan Salawati mengalami penurunan Pemboran Textularia II Reef sebagai objektif tambahan pada
sangat cepat akibat pengaruh aktifitas sesar sorong, sehingga pada pemboran objektif Kais, karena sumberdaya kecil dan lokasi
2 Ma Klasaman bawah telah mencapai kematangan sedang. struktur yang berada di atas prospek Kais.

Hidrokarbon banyak bergerak updip dari deposenter di bagian DAFTAR PUSTAKA


utara/baratlaut ke arah selatan dan tenggara mengisi Textularia II
Reef (Gambar 4 & 5). Hendra,C.S., 1985, Review of the hydrocarbon potential of the
textularia II limestone in southern Salawati Basin,
Sedimen overburden Klasaman diendapkan sangat cepat, maka an internal study, Petromer Trend, Jakarta,
terjadi overpressure yang meningkatkan expulsi hidrokarbon dan unpublished.
migrasi vertikal menuju daerah bertekanan lebih rendah. Pertamina and Petromer Trend, 1989, The remaining
hydrocarbon potential of the Salawati Basin,
4.3 Potensi Textularia II Reef onshore Western Irian Jaya, Indonesia, a joint
study, Pertamina and Petromer Trend Corporation,
Dari 7 Textularia II Reef yang sudah teridentifikasi mempunyai Jakarta, unpublished.
luas tutupan antara 200 sampai 500 acre dengan sumberdaya Satyana, A.H., 1998, Salawati Basin petroleum geochemistry,
masing-masing antara 5 sampai 50 MMBO. Dua dari Textularia II an internal study J.O.B. Pertamina-Santa Fe
Reef ini berada diluar wilayah kerja JOB Pertamina - Santa Fe Salawati, Jakarta, unpublished.
Salawati. Total sumberdaya yang berada di wilayah kerja JOB Satyana, A.H., 2000, Salawati Basin Evolution, an internal
lebih dari 70 MMBO. Selain yang telah teridentifikasi pada study, J.O.B. Pertamina-Santa Fe Salawati, Jakarta,
penampang seismik diduga masih ada 8 Textularia II Reef yang unpublished.
berupa isochron tipis pada peta isochron Kais-Textularia II Isnaeni, 1998, Textularia II to Kais and Textularia II to intra-
maupun Textularia II-Intra Klasaman (Gambar-6). Klasaman isochron, an internal study, Santa Fe
Energy Resources, Jakarta, unpublished.
Textularia II Reef terbukti mengandung minyak pada Sumur Thompson, S., 1998, A geochemical review of petroleum
Salawati K-1X, uji produksi 300 BOPD, cadangan 1 MMBO. generation and migration in the Salawati area,
Kecilnya cadangan akibat migrasi lateral dan vertikal dari kitchen prepared for Santa Fe Energy Resources-Kepala
Klasaman bawah terhalang zona overpressure dan tidak ada sesar Burung Block, Robertson Research International
sebagai konduit, walaupun reservoar cukup bagus (rata-rata Ltd., Llandudno, unpublished.
porositas 17 %). Well Files of mainly Salawati K-1X, Salawati L-1X, WIR-1/1A,
wells of Walio, Klalin, Matoa Fields; control wells
Sumur Salawati L-1X menunjukkan 4 zona porous terpisahkan of the whole Salawati Basin.
oleh serpih tipis atau formasi ketat. Zona porous ini mempunyai

Anda mungkin juga menyukai