Anda di halaman 1dari 7

KISI-KISI SOAL UJIAN PENGAUDITAN A DAN B

PILIHAN GANDA DAN CHEKLIST (BENAR/SALAH)

Note
“kisi-kisi soal hanya untuk kelas A dan B sehingga dilarang/tidak diperbolehkan
untuk menyebarluaskan kepada kelas lain agar tidak menimbulkan masalah”
Kepercayaan dan Tanggung Jawab itu Penting~

SOAL PILGAN

1. Berikut adalah tiga jenis independensi Auditor, KECUALI...


In fact, in mind, in appearance
2. Berikut adalah tiga jenis Standar Audit, KECUALI...
Standar umum, standar pekerjaan lapangan, standar pelaporan
3. Standar "Perencanaan dan supervisi audit", termasuk ke dalam kelompok .....
Standar pekerjaan lapangan
4. Standar "Independensi dan Sikap Mental", termasuk ke dalam kelompok .....
Standar umum
5. Standar "Pengungkapan Informatif dalam laporan keuangan", termasuk ke dalam
kelompok ...
standar pelaporan
6. Apabila auditor "ragu terhadap kelangsungan operasional klien di masa yang akan
datang", maka auditor akan memberikan opini .....

7. Salah satu pertimbangan untuk menerima atau menolak penawaran klien adalah...
8. Berikut adalah tiga jenis resiko audit , KECUALI...
Planned detection risk, acceptable audit risk, inherent risk, control risk
9. Resiko audit yang berkaitan dengan karakteristik industri klien termasuk ke dalam....
Inherent risk
10. Resiko audit yang berkaitan dengan lemahnya sistem pengendalian internal klien
termasuk ke dalam
Control risk
11. Resiko audit yang berkaitan dengan kegagalan auditor dalam menentukan strategi
pemilihan sample termasuk ke dalam ....
Detection risk
12. Dalam laporan auditan dinyatakan bahwa "auditor bertanggungjawab pada"...
Opini atau pendapat atas laporan keuangan
13. Dalam laporan auditan dinyatakan bahwa "manajemen bertanggungjawab pada"...
Laporan keuangan
14. Pertimbangan auditor dalam memberikan opini Wajar dengan Pengecualian adalah ....
Material tetapi tidak pervasif
15. Pertimbangan auditor dalam memberikan opini Tidak Wajar, apabila laporan keuangan
Klien adalah ....
Material dan pervasif
16. Pertimbangan auditor dalam memberikan opini Tidak Memberikan Pendapat, apabila
laporan keuangan Klien adalah
Tidak memperoleh bukti atau ada bersifat material dan pervasif
17. Jasa atestasi yang diberikan oleh Akuntan publik berkaitan dengan opini keandalan
asersi klien yang berkaitan dengan, KECUALI ....
Audit atas laporan keuangan historis, review atas laporan keuangan historis, jasa atestasi
lainnya
18. Yang dimaksud dengan "kriteria yang telah ditetapkan" dalam definisi Auditing
adalah...

19. Prinsip Akuntansi Berterima umum adalah


20. Adanya hubungan bisnis antara Klien dengan Auditor, menimbulkan kemungkinan
terganggunya independensi Auditor ...
21. Pernyataan yang berkaitan dengan "Apakah semua aset, liabilities dan ekuitas yang
tercantum di Laporan Posisi Keuangan (neraca) betul-betul ada, dan/atau apakah semua
transaksi yang dipresentasikan dalam laporan laba rugi komprehensif betul-betul terjadi"
berkaitan dengan kriteria ...
22. Pertimbangan auditor dalam memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian, apabila
laporan keuangan Klien adalah ....
23. Pertimbangan auditor dalam memberikan opini Wajar dengan Bahasa Penjelasan,
apabila laporan keuangan Klien adalah ....
24. Pernyataan yang berkaitan dengan "Apakah aset yang tercantum di Laporan Posisi
Keuangan (neraca) dimiliki perusahaan, dan apakah liabilities yang tercantum di laporan
posisi keuangan (neraca) merupakan liabilitas perusahaan per tanggal laporan posisi
keuangan" berkaitan dengan kriteria ...
25. Standar yang menjadi pedoman bagi Auditor dalam melakukan pemeriksaan terhadap
laporan keuangan Klien adalah...

SOAL BENAR/SALAH

1. Auditing mempunyai sifat analitis, sedangkan accounting mempunyai sifat konstruktif.


B
2. Audit proposal yang sudah disetujui klien, merupakan dasar bagi auditor untuk
melakukan pemeriksaan dan disebut Management Letter.
S
3. Tanggal surat pernyataan langganan (client representation letter) harus sama dengan
tanggal selesainya pemeriksaan lapangan dan tanggal audit report.
B
4. General Audit atau Special Audit dilakukan untuk mengetahui kewajaran laporan
keuangan yang diperiksa.
S
5. Menurut Standar Akuntansi Keuangan, laporan keuangan yang lengkap terdiri atas
laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas,
dan catatan atas laporan keuangan.
S
6. Standar umum bersifat pribadi dan berkaitan dengan persyaratan auditor dan mutu
pekerjaannya, dan berbeda dengan standar yang berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan lapangan auditor.
B
7. Standar pekerjaan lapangan berkaitan dengan pelaksanaan pemeriksaan akuntan di
lapangan, mulai dari perencanaan audit dan supervisi, pemahaman dan evaluasi
pengendalian intern, pengumpulan bukti-bukti audit melalui compliance test,
substantive test, analytical review, sampai selesainya audit field work.
B
8. Asersi (Assertions) adalah pernyataan manajemen yang terkandung di dalam
komponen laporan keuangan. Pernyataan tersebut dapat bersifat implisit atau eksplisit.
B
9. Asersi tentang hak dan kewajiban berhubungan dengan apakah aset merupakan hak
perusahaan dan utang merupakan kewajiban perusahaan pada tanggal tertentu.
B
10. Akuntan yang pemakaian gelarnya dilindungi oleh Undang-Undang No. 34/1964
adalah profesi yang berdiri di atas landasan kepercayaan masyarakat. Dengan demikian,
dalam melaksanakan tugasnya akuntan harus mengutamakan kepentingan masyarakat,
pemerintah, dan dunia usaha.
B
11. Pemeriksaan akuntan harus dilakukan berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik
dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/SAK.
S
12. Seorang auditor lebih mengetahui segala-galanya mengenai sistem akuntansi klien
daripada klien itu sendiri.
B
13. Beberapa unsur dari pengendalian mutu: independensi, konsultasi, supervisi,
materiality.
S
14. Jika akuntan publik memeriksa suatu perusahaan dimana istrinya adalah anggota dewan
komisaris maka akuntan publik tidak independen.
B
15. Standar auditing sama dengan prosedur auditing, karena mencakup mutu profesional
auditor independen dan pertimbangan yang digunakan dalam pelaksanaan audit dan
penyusunan laporan audit.
S
16. Standar auditing berkenaan dengan kriteria atau ukuran mutu pelaksanaan serta
dikaitkan dengan tujuan yang hendak dicapai dengan menggunakan prosedur yang
bersangkutan.
B
17. Standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh IAPI terdiri atas sepuluh
standar yang dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar, yaitu: Standar Umum (3
standar), Standar Pekerjaan Lapangan (4 standar), dan Standar Pelaporan (3 standar).
S
18. Standar pekerjaan lapangan yang kedua mengatakan: "Pemahaman yang memadai atas
pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat,
saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan".
B
19. Standar pelaporan yang pertama menyatakan: "Laporan audit harus menyatakan apakah
laporan keuangan telah disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia".
B
20. Standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia berkaitan dengan
pelaksanaan penugasan audit secara individual; standar pengendalian mutu berkaitan
dengan pelaksanaan praktik audit kantor akuntan publik secara keseluruhan
B
21. failure terjadi karena akuntan publik tidak independen.
S
22. Jenis pelanggaran oleh KAP dapat dibedakan menjadi: ordinares negligence, gross
negligende, constructive fraud dan fraud.
B
23. Gross Negligence adalah kesalahan ringan karena auditor menerapkan due professional
care.
S
24. Di Indonesia tuntutan hukum hanya bisa berasal dari pengguna laporan keuangan.::
S
25. PPAJP-Kementerian Keuangan bisa mencabut izin praktik akuntan publik.
S/B
26. Dalam usaha memperoleh penugasan, akuntan publik boleh saja memberikan imbalan
(misalnya Komisi 10%) kepada pihak-pihak yang secara langsung atau tidak langsung
turut menentukan penugasan tersebut.
S
27. Profesi Akuntan Publik di Indonesia dan di luar negeri menghadapi risiko tuntutan
hukum yang sangat tinggi.
B
28. Bapepam mengeluarkan Sarbanes Oxley Act untuk mencegah terulangnya kasus Enron
dan Kimia Farma. s
S
29. Tuntutan hukum bisa terjadi karena business failure, audit failure dan audit risk.
B
30. Business Failure terjadi karena perusahaan bangkrut.
B
31. Apabila auditor menyatakan pendapat tidak wajar, ia tidak perlu menjelaskan dalam
paragraf terpisah, semua alasan yang mendukung pendapat tidak wajar.
S
32. Pernyataan tidak memberikan pendapat cocok diberikan jika auditor, karena adanya
pembatasan terhadap lingkup auditnya, tidak dapat melaksanakan audit yang cukup
untuk memungkinkannya memberikan pendapat atas laporan keuangan
B
33. Jika auditor yakin, berdasarkan auditnya, terdapat penyimpangan material dari
SAK/ETAP/IFRS, ia dapat memberikan disclaimer opinion.
S
34. Untuk menandatangani laporan audit, bisa saja auditor menggunakan stempel tanda
tangan.
S
35. Walaupun laporan keuangan yang diaudit adalah tanggung jawab manajemen, namun
dalam audit report, yang terdiri atas pendapat akuntan dan laporan keuangan, semuanya
harus diketik di dalam kop surat kantor akuntan publik.
S
36. Tanggal laporan akuntan harus sama dengan tanggal selesainya pekerjaan lapangan dan
tanggal surat pernyataan langganan, karena menunjukkan sampai tanggal berapa
akuntan bertanggungjawab untuk menjelaskan hal-hal penting yang terjadi.
B
37. Dalam hal tertentu, bisa saja laporan akuntan mempunyai dua tanggal (disebut dual
dating), yang pertama tanggal selesainya pemeriksaan lapangan, yang kedua tanggal
terjadinya peristiwa penting, misalnya kebakaran.
B
38. Pendapat wajar tanpa pengecualian diberikan jika auditor telah mengumpulkan bahan-
bahan pembuktian yang cukup serta tidak menemukan adanya kesalahan material atau
penyimpangan dari SAK/ETAP/IFRS.
B
39. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang ditambahkan
dalam laporan audit bentuk baku, merupakan jenis unqualified opinion, dan diberikan
jika terdapat keadaan tertentu yang mengharuskan auditor menambahkan paragraf
penjelasan dalam laporan audit
S
40. Pendapat wajar dengan pengecualian dinyatakan bilamana auditor yakin, atas dasar
auditnya, bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari SAK/ETAP/IFRS, yang
dampaknya tidak material, dan ia berkesimpulan untuk tidak menyatakan pendapat
tidak wajar.
S

Anda mungkin juga menyukai