Anda di halaman 1dari 10

Mengenal Meniskus, Tulang Rawan Lutut yang Rentan Cedera

Meniskus adalah tulang rawan yang terdapat pada lutut. Tulang rawan ini sendiri berfungsi sebagai
bantalan dan membantu menstabilkan persendian lutut. Meniskus bisa terluka atau robek saat
melakukan aktivitas berat seperti olahraga. Simak berbagai kondisi yang bisa menyebabkan meniskus
robek dan cara mengatasinya di bawah ini.

Meniskus adalah bantalan berbentuk bulan sabit atau huruf C kecil yang melekat antara tulang paha dan
tulang kering. Selain menjaga keseimbangan tubuh, keberadaan meniskus membuat kedua tulang paha
dan tulang kering tidak saling bergesekan ketika ada pergerakan pada sendi lutut. Meniskus juga
membantu mendistribusikan nutrisi ke dalam jaringan dan tulang rawan di sekitar tulang paha dan
tulang kering.

Mengenal Meniskus, Tulang Rawan Lutut yang Rentan Cedera - Alodokter

Penyebab Meniskus Robek

Meniskus yang terluka atau robek disebut meniscus tear. Di kalangan pecinta olahraga, cedera meniskus
kerap disebut sebagai cedera lutut. Robekan meniskus terjadi akibat adanya pergerakan yang memaksa
lutut berotasi sewaktu kaki sedang berpijak kuat, misalnya gerakan memutar mendadak ketika bermain
sepakbola, futsal, badminton, tenis, atau bermain bola basket.

Robekan meniskus lebih sering terjadi pada orang berusia di atas 30 tahun yang aktif melakukan aktivitas
fisik. Robekan meniskus juga bisa terjadi bersamaan dengan cedera lutut lain seperti cedera ligamen ACL
(anterior cruciate ligament). Seiring bertambahnya usia, fungsi meniskus dapat melemah dan membuat
seseorang lebih mudah mengalami robekan meniskus, bahkan bisa karena gerakan sederhana seperti
jongkok atau menginjak permukaan yang tidak rata.

Penderita osteoartritis juga rentan mengalami meniskus robek. Pada lansia, robekan atau luka pada
meniskus cenderung terjadi karena proses penuaan.
Tanda dan Gejala Robekan Meniskus

Sama seperti cedera lutut lainnya, meniskus yang robek dapat membuat Anda mengalami gejala-gejala
berikut ini:

Bunyi klik saat terjadi cedera.

Rasa nyeri atau sakit di bagian lutut.

Lutut terasa kaku dan membengkak.

Lutut terasa seakan terkunci (tidak mampu menggerakkan atau meluruskan lutut).

Diagnosis dan Penanganan Robekan Meniskus

Untuk memastikan Anda mengalami robekan meniskus, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter.
Pemeriksaan yang akan dilakukan meliputi pemeriksaan fisik dan beberapa pemindaian, seperti Rontgen,
MRI (Magnetic Resonance Imaging), USG, dan arthroskopi.

Ada beberapa metode untuk menangani robekan meniskus, yakni metode konservatif, pengobatan
medis, hingga prosedur operasi. Penanganan tergantung pada ukuran dan lokasi robekan. Faktor lain
yang memengaruhi pengobatan meliputi usia, tingkat aktivitas, dan cedera terkait. Bagian luar meniskus
memiliki suplai darah, dan terkadang bisa sembuh sendiri jika robekan berukuran kecil. Sementara, dua
pertiga bagian dalam meniskus tidak memiliki suplai darah yang baik. Robekan di area ini tidak bisa
sembuh sendiri lantaran kurangnya pembuluh darah yang membawa nutrisi untuk penyembuhan.

Untuk robekan meniskus ringan, penanganannya bisa dengan metode R.I.C.E: Rest, Ice, Compression,
dan Elevation.

Rest atau istirahat

Istirahatkan lutut dan batasi aktivitas Anda. Gunakan kruk ketika berjalan untuk mengurangi rasa nyeri.

Ice atau es

Kompreskan es pada area yang cedera selama 15-20 menit setiap 3-4 jam sekali, selama 2-3 hari atau
sampai nyeri dan bengkak hilang.
Compression atau kompres

Pengompresan berguna untuk mencegah pembengkakan bertambah parah, disarankan memakai perban
kompres yang lentur.

Elevation atau angkatan

Mengangkat kaki dilakukan untuk mengurangi pembengkakan. Anda bisa duduk bersandar atau
berbaring, dan menaikkan kaki Anda lebih tinggi dengan memberi ganjalan bantal di bawah tumit Anda.

Selain dengan metode di atas, penggunaan obat seperti obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) akan
membantu meringankan rasa nyeri dan pembengkakan. Mengingat obat ini memiliki efek samping, Anda
dianjurkan untuk menggunakan obat ini sesuai saran dan resep dokter. Dokter biasanya akan
merekomendasikan fisioterapi dan jenis latihan-latihan peregangan untuk menguatkan persendian lutut
dan mendukung pemulihan.

Jika perawatan tersebut tidak memperbaiki robekan meniskus dan bahkan semakin parah, dokter
mungkin akan menyarankan tindakan operasi, seperti bedah arthroskopi lutut, untuk memperbaiki
persendian, mengatasi rasa sakit, dan meningkatkan mobilitas atau gerakan lutut.

Masa Pemulihan Robekan Meniskus

Masa pemulihan robekan meniskus bergantung pada sejumlah faktor, termasuk seberapa parah robekan
yang terjadi. Umumnya, masa pemulihan dari tindakan operasi memakan waktu 4 sampai 6 minggu,
tergantung pada jenis prosedur yang dilakukan dan kondisi kesehatan Anda.

Setelah pembedahan, diperlukan waktu selama kurang lebih 2 minggu untuk beristirahat dan menjalani
sesi fisioterapi. Dalam masa ini, pasien perlu mengikuti saran dan petunjuk dokter dalam menjalani
pemulihan agar dapat kembali beraktivitas normal.

Kendati berukuran kecil, meniskus adalah bagian penting dari tubuh untuk mendukung Anda
beraktivitas, terutama berjalan. Tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk menurunkan risiko cedera,
seperti melakukan pemanasan sebelum berolahraga, mengistirahatkan tubuh di sela-sela latihan atau
berolahraga, memastikan ukuran dan bentuk sepatu Anda nyaman dipakai, dan menjaga pola makan
sehat untuk menutrisi persendian.

https://www.alodokter.com/mengenal-meniskus-tulang-rawan-lutut-yang-rentan-cedera

Meniscus Injury – Cedera Meniskus

blake griffin
Blake Griffin harus absen membela tim USA di Olimpiade London 2012 karena cedera meniskus

Cedera meniskus merupakan cedera yang sering terjadi pada olahraga yang melibatkan gerakan berputar
dan squat seperti pada bolabasket, sepak bola atau bulu tangkis.

Mekanisme cedera meniskus adalah akibat gerakan berputar dari sendi lutut dan juga akibat gerakan
squat atau fleksi (menekuknya) sendi lutut yang berlebihan.

ANATOMI MENISKUS :

meniscus

Meniskus merupakan bantalan fibrokatilago yang melekat pada medial (sisi dalam) dan lateral (sisi luar)
tibial plateu. Meniskus ini menutupi 50% dari tibial ptateu. Meniskus lateral menutupi lebih banyak
permukaan tibial plateu lebih banyak dibanding meniskus medial sehingga terjadi kontak langsung yang
lebih banyak antara femur dan tibia pada kompartemen medial. Meniskus ini berfungsi untuk
memperlebar dan memperdalam permukaan kontak antara femur dan tibia, hal ini menyebabkan
berkurangnya stess atau tekanan pada kartilago artikuler.

VASKULARISASI MENISKUS :

1/3 bagian perifer (bagian luar) meniskus mempunyai vaskularisasi yang baik dari kapiler-kapiler kapsul
fibrosus dan membran synovial. Sedangkan bagian dalam merupakan area avaskuler (tidak ada
pembuluh darah). Oleh karena itu bila terjadi tear pada bagian perifer, akan sembuh dengan baik dan
tear pada bagian dalam akan sulit sembuh.
FUNGSI MENISKUS :meniscus 2

– Meniskus berfungsi untuk memperlebar dan memperdalam permukaan kontak antara femur dan tibia,
hal ini menyebabkan berkurangnya stess atau tekanan pada kartilago artikuler.

– Meniskus akan mendistribusikan beban yang di terima oleh sendi lutut.

– Meniskus juga berfungsi untuk menjaga stabilitas sendi dan fungsi lubrikasi menghasilkan cairan sendi.

meniscus 3

GEJALA DAN DIAGNOSIS CEDERA MENISKUS :

– Terdapat pembengkakan terutama pada bagian lutut

– Nyeri di sepanjang garis sendi lutut

– Lutut terasa seperti terkunci

Diagnosis cedera meniskus ditegakkan dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan MRI dapat digunakan
untuk membantu dalam penegakan diagnosis

PENATALAKSANAAN CEDERA MENISKUS :

Terdapat 3 macam pilihan ketika seorang atlet cedera meniskus :

1. Rehabilitasi non-operatif

2. Pembedahan dengan cara membersihkan atau menghilangkan meniskus yang robek

3. Pembedahan dengan cara menjahit meniskus yang robek.

Pemilihan dalam penatalaksanaan cedera meniskus berdasarkan dari berat ringannya cedera dan lokasi
robekan meniskus, serta usia dan jenis aktivitasnya.

KOMPLIKASI CEDERA MENISKUS :


Cedera meniskus yang tidak tertangani dengan baik akan mengakibatkan kerusakan kartilago di tulang
tibia, tulang femur dan pada patella mengalami kerusakan akibat gesekan dan beban yang berlebih yang
akan mengakibatkan risiko terjadinya osteoartritis.

KAPAN DAPAT KEMBALI BERMAIN SETELAH CEDERA MENISKUS ?

Pada cedera meniskus ringan dengan rehabilitasi tanpa operasi memerlukan waktu penyembuhan
sekitar 3-4 minggu. Sedangkan bila diperlukan operasi pembersihan meniskus yang robek, memerlukan
waktu penyembuhan sekitar 6-8 minggu. Dan apabila terjadi cedera berat pada meniskus dan diperlukan
operasi maka waktu penyembuahan sekitar 3-4 bulan.

https://doktersehat.com/meniscus-injury-cedera-meniskus/
Osteoarthritis

Osteoarthritis adalah suatu kondisi yang menyebabkan sendi-sendi terasa sakit, kaku, dan bengkak.
Osteoarthritis merupakan salah satu jenis arthritis yang paling umum terjadi.

Sendi yang paling sering mengalami kondisi ini meliputi tangan, lutut, pinggul, dan tulang punggung.
Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa sendi-sendi yang lain juga bisa terserang.

alodokter-osetoarthritis

Penyebab dan Faktor Risiko Osteoarthritis

Dalam kasus osteoarthritis, tulang rawan mengalami kerusakan secara perlahan. Tulang rawan sendiri
merupakan jaringan ikat padat yang kenyal, licin, serta elastis. Jaringan ini menyelubungi ujung tulang
pada persendian untuk melindunginya dari gesekan saat ada pergerakan. Saat tulang rawan mengalami
kerusakan, teksturnya yang licin akan menjadi kasar. Seiring waktu, tulang akan bertabrakan dan sendi
pun akan terpengaruhi.

Berikut ini adalah sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena osteoarthritis, di
antaranya:

Usia. Risiko osteoarthritis akan meningkat seiring bertambahnya usia seseorang, khususnya bagi mereka
yang berusia di atas 50 tahun.

Jenis kelamin. Wanita lebih sering mengalami osteoarthritis dibandingkan pria.

Cedera pada sendi. Sendi yang mengalami cedera atau pernah menjalani operasi memiliki kemungkinan
osteoarthritis yang lebih tinggi.

Obesitas. Berat badan yang berlebihan menambah beban pada sendi sehingga risiko osteoarthritis
menjadi lebih tinggi.
Faktor keturunan. Risiko osteoarthritis diduga bisa diturunkan secara genetika.

Menderita kondisi arthritis lain, misalnya penyakit asam urat atau rheumatoid arthritis.

Cacat tulang, seperti pada tulang rawan atau pembentukan sendi.

Pekerjaan atau aktivitas fisik yang membuat seseorang mengalami penekanan di titik tertentu secara
terus-menerus.

Gejala Osteoarthritis

Gejala osteoarthritis umumnya berkembang secara perlahan-lahan dan semakin parah seiring waktu.
Tingkat keparahan gejala dan lokasi yang diserang bisa berbeda-beda pada tiap penderita.

Rasa sakit dan kaku pada sendi merupakan gejala utama osteoarthritis. Gejala ini bahkan bisa membuat
penderita kesulitan untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

Rasa sakit atau nyeri pada sendi biasanya akan muncul ketika sendi digerakkan, dan sensasi kaku akan
terasa setelah sendi tidak digerakkan untuk beberapa waktu, misalnya saat bangun pagi. Beberapa gejala
lain yang mungkin menyertai adalah:

Kelenturan sendi yang menurun.

Sensasi serta suara gesekan pada sendi ketika digerakkan.

Sendi yang mudah nyeri.

Otot melemah dan massa otot yang berkurang.

Jika penderita mengalami osteoarthritis di bagian tangan, gejala seperti munculnya benjolan dan
bengkak di sekitar jari dapat terjadi. Dalam kasus tertentu, jari-jari tangan akan terlihat bengkok dan
muncul benjolan kista di belakangnya.

Gejala-gejala tersebut bisa hiang timbul atau terjadi secara terus-menerus. Kekambuhan ini mungkin
bisa dipengaruhi oleh jenis aktivitas yang dijalani serta cuaca.

Periksakanlah diri Anda ke dokter jika mengalami gejala-gejala osteoarthritis yang tidak kunjung reda
selama beberapa minggu atau nyeri yang dirasakan bertambah parah. Pemeriksaan ini memungkinkan
dokter untuk mengetahui penyebabnya jika belum terdiagnosis atau tingkat keparahannya jika sudah
terdiagnosis.

Diagnosis Osteoarthritis

Tahap awal diagnosis osteoarthritis umumnya meliputi pemeriksaan fisik pada sendi yang terserang.
Dalam hal ini, dokter akan memeriksa adanya pembengkakan serta mengukur batas gerakan sendi
tersebut. Selain itu, gejala-gejala dan riwayat kondisi kesehatan pasien juga akan ditanyakan oleh dokter.

Foto Rontgen, MRI, tes darah, serta analisis cairan sendi kemudian mungkin akan dianjurkan sebagai
pemeriksaan tambahan untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendetail. Selain itu, langkah-langkah
pemeriksaan ini berguna untuk:

Memeriksa kemungkinan adanya penyakit lain, seperti patah tulang atau rheumatoid arthritis.

Mengetahui tingkat keparahan osteoarthritis yang dialami pasien.

Pengobatan Osteoarthritis

Osteoarthritis termasuk kondisi yang tidak bisa disembuhkan. Penanganan yang dilakukan bertujuan
untuk mengurangi gejala agar penderitanya bisa tetap beraktivitas dan menjalani kehidupan secara
normal. Gejala dari kondisi ini terkadang bisa berkurang secara perlahan seiring waktu. Berikut ini adalah
beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meringankan gejala osteoarthritis, di antaranya:

Menurunkan berat badan bagi penderita yang mengalami obesitas.

Rutin berolahraga.

Menjalani fisioterapi dan/atau terapi okupasi.

Menggunakan alat khusus untuk membantu mengurangi rasa sakit saat berdiri atau berjalan.

Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat pereda rasa sakit (misalnya paracetamol dan obat
antiinflamasi nonsteroid), atau obat antidepresan (misalnya duloxetine). Selain itu, obat pereda nyeri
topikal yang dioleskan pada bagian yang sakit juga dapat digunakan untuk meredakan nyeri ringan.

Jika langkah-langkah tersebut terbukti kurang efektif dan kondisi sendi cukup rusak, dokter mungkin
akan menyarankan operasi. Prosedur ini dilakukan untuk memperbaiki, memperkuat, atau mengganti
sendi agar pasien bisa lebih mudah bergerak.
Pencegahan Osteoarthritis

Meskipun osteoarthritis tidak dapat dicegah, penderita dapat meminimalisir potensi mengalami kondisi
yang lebih parah atau komplikasi yang dapat menyebabkan kelumpuhan dengan melakukan beberapa
hal, seperti:

Melakukan olahraga secara rutin untuk menguatkan otot dan sendi.

Menjaga postur tubuh saat duduk atau berdiri. Pastikan Anda meregangkan otot tubuh sesering
mungkin.

Menjaga berat badan agar tidak mengalami obesitas

https://www.alodokter.com/osteoarthritis

Anda mungkin juga menyukai