Praktikum Steril Pencucian Dan Sterilisa
Praktikum Steril Pencucian Dan Sterilisa
Nama Dosen :
Viddy Agustian Rosyidi, S,Farm., M.Sc., Apt
Oleh :
1. Adelia Anastasya Devi 152210101050
2. Aissa Dinar Yanuaristi 152210101051
3. Dinda Rizqiyah 152210101052
4. Mita Seftyani 152210101053
5. Husniya Faradisa 152210101054
6. Muhammad Fantoni 152210101055
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa dapat memahami dan melakukan pencucian dan sterilisasi alat dan kemasan
dengan metode yang sesuai
2. Mahasiswa dapat melakukan sterilisasi alat dan bahan dengan pemanasan kering dan
pemanasan basah.
B. LATAR BELAKANG
Sterilisasi mempunyai peranana penting dalam keberhasilan teknik kultur jaringan.
Guna mencegah terjadinya kontaminasi maka perlu dirancang suatu laboratorium/ruang
kerja kultur jaringan yang khusus, terpisah antara bagian persiapan, pembuatan media dan
ruang penabur (penanaman)(Dan, Ganan, Lucky, & Mp, 2015).
Proses sterilisasi alat dan bahan dalam kegiatan praktikum atau penanganan sampel
mikroba sangat dibutuhkan . Apabila teknik sterilisasi tidak diterapkan maka hasil yang
dicapai tidak maksimal dan menimbulkan berbagai kontaminasi baik dari alat maupun
media tumbuh mikroba. Sterilisasi merupakan usaha untuk membebaskan alat-alat dari
mikroba yang tidak diinginkan. Sterilisasi membunuh segala bentuk kehidupan
mikroorganisme yang ada dalam sampel/contoh, alat-alat, atau lingkungan tertentu. Dalam
bidang bakteriologi kata sterilisasi sering dipakai untuk menggambarkan langkah yang
diambil agar mencapai tujuan meniadakan atau membunuh semua bentuk kehidupan
mikroorganisme.
Wadah yang digunakan berhubungan erat dengan produk yang akan dibuat. Tidak ada
wadah yang tersedia sekarang ini yang benar-benar tidak reaktif, terutama dengan larutan
air. Sifat fisika dan kimia dapat mempengaruhi kestabilan produk tersebut, tetapi sifat
fisika diberikan pertimbangan utama dalam pemilihan wadah pelindung. Oleh karena itu,
praktikum ini sangat penting dilakukan agar mahasiswa dapat mengetahui, dan melakukan
sterilisasi alat dengan baik dan benar serta untuk mengetahui fungsi dari masing-masing
bahan yang digunakan.
C. TEORI DASAR
1. Pengertian sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu proses yang menghancurkan semua bentuk kehidupan
mikroba, termasuk spora, pada permukaan benda mati. Prosesnya dapat berupa
pemanasan, pemberian zat kimia, radiasi, atau filtrasi (Gruendemann dan Fernsebner,
2006). Sterilisasi dalam pengertian medis merupakan suatu proses dengan metode
tertentu dapat memberikan hasil akhir, yaitu suatu bentuk keadaan yang tidak dapat
ditunjukkan lagi adanya mikroorganisme hidup (Darmadi, 2008).
2. Macam-macam metode sterilisasi
Cara sterilisasi yang tepat tergantung pada jenis alat dan sifat bahan yang
disterilkan. Macam-macam sterilisasi :
1. Sterilisasi radiasi
Metode sterilisasi radiasi ini dapat dilakukan dengan beberapa cara , yaitu :
a. Ultraviolet
Ultraviolet merupakan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang
100-400 mm dengan efek optimal pada 254 nm. Sumbernya adalah lampu uap
merkuri dengan daya tembus hanya 0,01-0,2 mm. Ultraviolet digunakan untuk
sterilisasi ruangan pada penggunaan aseptik (Lukas, 2006).
b. Ion
Mekanisme sterilisasi radiasi menggunakan ion mengikuti teori tumbukan
yaitu sinar langsung menghantam pusat kehidupan mikroba (kromosom) atau
secara tidak langsung dengan sinar terlebih dahulu membentuk molekul dan
mengubahnya menjadi bentuk radikatnya yang menyebabkan terjadinya reaksi
sekunder pada bagian molekul DNA mikroba (Lukas, 2006).
c. Gamma
Gamma bersumber dari Co60 dan Cs137 dengan aktivitas sebesar 50-500 kilo
curie serta memiliki daya tembus sangat tinggi. Dosis efektifitasnya adalah
2,5MRad. Gamma digunakan untuk mensterilkan alat-alat yang terbuat dari
logam, karet serta bahan sintesis seperti polietilen (Lukas, 2006).
2. Sterilisasi mekanik/Filtrasi
Sterilisai secara mekanik (filtrasi) dikerjakan dalam suhu ruangan dan
menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil ( 0.22 mikron atau 0.45
mikron ) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Sterilisasi ini
ditujukan untuk bahan yang peka panas, misalnya larutan enzim dan antibiotik
(Indra, 2008).
3. Sterilisasi Fisik
Sterilsasi fisik dapat digunakan dengan cara pemanasan atau penyinaran.
a. Pemijaran Api
Membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset,
batang L, dll.
b. Sterilisasi dengan pemanasan kering
Metode ini hanya digunakan untuk alat-alat gelas dan peralatan yang terbuat
dari logam atau bahan lain yang tidak rusak dalam temperatur tinggi. Alat-alat
yang berisi kapas, kertas atau plastik tidak dapat disterilisasi dengan metode
ini. Pisau skapel dan pinset juga tidak boleh di sterilisasi dengan cara ini
karena akan menjadi tumpul. Biasanya metode sterilisasi ini dilakukan dengan
menggunakan oven pengering. Baking oven juga dapat dipergunakan.
Temperaturnya kira-kira 160 derajat celcius selama 4 jam. Alat-alat yang akan
di sterilisasi dibungkus cermat memakai aluminium foil atau kertas payung
sebelum dimasukkan kedalam oven (Eddy Efrianto, dkk. 2008).
c. Sterilisasi dengan pemanasan kering
Sterilisasi alat –alat yang terbuat dari karet atau alay yang sensitif terhadap
pemasanan/kelembapan yaitu dengan menggunakan metode panas basah.
Metode sterilisasi ini memakai alat bernama autoklaf, yang bekerja dengan
tekanan uap. Standar teknis untuk sterilisasi ini adalah tekanan uap dengan
temperatur 1210C selama 15-20 menit. Digunakan metode sterilisasi panas
basah dikarenakan alat-alat yang disterilisasi dengan panas basah adalah alat-
alat yang yang terbuat dari kaca yang mudah mengembang, alat-alat berbahan
kare, serta alat-alat yang memiliki skala ( Gelas ukur, beker glas, dll).
Sehingga jika disterilisasi dengan metode panas kering secara terus menerus
maka skala yang ada pada alat akan memudar dan hilang (Eddy Efrianto, dkk.
2008).
4. Metode secara kimia
Digunakan pada alat/bahan yang tidak tahan panas atau untuk kondisi aseptis
(Sterilisasi meja kerja dan tangan). Bahan kimia yang dapat digunakan adalah
Alkohol, asam parasetat, formaldehid dll(Indra, 2008).
2. Penyiapan Alat
No Nama Alat Jumla Ukuran Cara Sterilisasi Waktu
h
E. METODE KERJA
1. Pencucian dan Pembungkusan Objek
a. Pencucian alat gelas
Alat – alat gelas
b. Pencucian Alumunium
Alat - alat alumunium, missal tutup botol alumunium
d. Pembungkusan Alat
Dan, S., Ganan, P. E. N. I., Lucky, D., & Mp, P. 2015. Bio.Unsoed.Ac.Id.
Eddy Efrianto, dkk. 2008. Pengawasan Mutu Bahan/Produk Pangan Jilid 2.Jakarta:
PenerbitDirektorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Lachman, Lieberman, Kanig. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri II. Jakarta : Penerbit
Universitas Indonesia Press.
Lachman, L, et al. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Jilid 3. Jakarta: UI Press.
Yuliarti, Nurheti. 2010. Kultur Jaringan Tanaman Skala Rumah Tangga. Yogyakarta : Andi
Press.