Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN FITOKIMIA

FRAKSINASI SEYAWA DENGAN KROMATOGRAFI KOLOM

Disusun Oleh :

1. Artha Rizki Isworo 152210101007


2. Alwi Robiyanto 152210101022
3. Berylian Arief Kurniawan 152210101058
4. Ziyan Nihlatul Millah 162210101039
5. Zion Mahardikara 162210101040
6. Yolanda Riskawasianda Y 162210101041
7. Kintan Gemi Nastiti 162210101043
8. Desak Ayu Lestarini D 162210101044
9. Fania Pratiwi 162210101045
10. Nargiss Lukman HSB 162210101046
11. Heni Ratna Dila 162210101050
12. Lyta Septi Fauziah 162210101054

Dosen Jaga : Indah Yulia Ningsih, S.Farm., M.Farm., Apt.

BAGIAN BIOLOGI FARMASI


FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS JEMBER
2018
1. Pendahuluan

Fraksinasi adalah suatu metode pemisahan senyawa agar di dapatkan fraksi – fraksi yang
diinginkan dari senyawa tersebut. Metode pemisahan senyawa suatu sampel dapat
menggunakan metode kromatografi kolom. Kromatografi kolom merupakan suatu
metode pemisahan preparatif. Metode ini memungkinkan untuk melakukan
pemisahan suatu sampel yang berupa campuran dengan beberapa gram. Pada
prinsipnya kromatografi kolom adalah suatu teknik pemisahan yang didasarkan pada
peristiwa adsorpsi. Sampel yang biasanya berupa larutan pekat diletakkan pada ujung atas
kolom. Komponen tunggal yang terdapat dalam sampel akan terjerat oleh fase diam atau silica
gel yang telah dimasukkan ke dalam kolom. Jika dialirkan dengan eluen secara kontinyu akan
terjadi migrasi senyawa dan senyawa tersebut akan terbawa oleh eluen sesuai dengan
polaritasnya. Kecepatan eluasi sebaiknya dibuat konstan karena jika kecepatan eluasi terlalu
kecil maka senyawa – senyawa tersebut akan terdifusi ke dalam eluen dan akan menyebabkan
pita makin melebar yang akibatnya pemisahan tidak dapat berlangsung dengan baik. dan
apabila kecepatan eluasi terlalu besar maka pemisahan kurang baik dan tidak berdasarkan
tingkat polaritasnya sehingga akan diperoleh fraksi yang sama dan menyebabkan fase diam
cepat menjadi kering dan dikhawatirkan terjadi cracking. Permukaan adsorben harus benar –
benar horizontal, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya cacat yang dapat terjadi
selama proses eluasi. Cara kerja kromatografi kolom adalah komponen tunggal ditahan pada
fasa diam berupa adsorben karena telah terikat. Ketika eluen dialirkan, maka senyawa akan
melakukan migrasi, terbawa oleh eluen sesuai dengan kesesuaian kepolaran. Masing - masing
senyawa dalam komponen mempunyai kecepatan yang berbeda - beda dalam melewati
kolom. Selama proses berlangsung, akan didapatkan beberapa fraksi senyawa. Dimana
masing – masing fraksi kemungkinan mengandung senyawa yang berbeda. Untuk menguji
kandugan senyawa yang terdapat dalam fraksi tersebut sama atau tidak maka fraksi hasil
kromatografi kolom dapat diamati menggunakan KLT (Kromatografi Lapis Tipis). Fraksi
dengan Rf yang mirip kemungkinan mengandung senyawa yang sama. Fraksi dapat diamati
lebih lanjut meggunakan spektroskopi. Kromatografi kolom atau tabung untuk
pengaliran karena gaya tarik bumi yaitu gaya gravitasi atau sistem bertekanan rendah
biasanya terbuat dari kaca yang dilengkapi keran jenis tertentu pada bagian bawahnya untuk
mengatur aliran pelarut. Persyaratan penting dalam penggunaan KLT adalah bahwa zat atau
campuran zat yang akan dianalisis harus larut dalam pelarut atau campuran pelarut.
2. Rumusan Masalah
2.1 Bagaimana Prinsip Kerja dari Kromatografi Kolom?
2.2 Apa Perbedaan Kromatografi Kolom dengan Kromatografi Biasa?
2.3 Bagaimana Hasil Rf dan Senyawa yang Terkandung dari Fraksi yang didapatkan
dengan Pemisahan Menggunakan Kromatografi Kolom?
3. Tujuan
3.1 Untuk Mengetahui Prinsip Kerja dari Kromatografi Kolom.
3.2 Untuk Mengetahui Perbedaan Kromatografi Kolom dengan Kromatografi Biasa.
3.3 Untuk Mengetahui Hasil Rf dan Senyawa yang Terkandung dari Fraksi yang
didapatkan dengan Pemisahan Menggunakan Kromatografi Kolom.

Anda mungkin juga menyukai