0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan3 halaman
Kabinet Ali Sastroamidjojo I adalah kabinet keempat Indonesia setelah pembubaran negara federasi yang memerintah dari 30 Juli 1953 hingga 12 Agustus 1955. Kabinet ini dipimpin oleh Ali Sastroamidjojo dan berhasil menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung, namun akhirnya jatuh akibat ketegangan dengan Angkatan Darat menyusul peristiwa 17 Oktober 1952.
Kabinet Ali Sastroamidjojo I adalah kabinet keempat Indonesia setelah pembubaran negara federasi yang memerintah dari 30 Juli 1953 hingga 12 Agustus 1955. Kabinet ini dipimpin oleh Ali Sastroamidjojo dan berhasil menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung, namun akhirnya jatuh akibat ketegangan dengan Angkatan Darat menyusul peristiwa 17 Oktober 1952.
Kabinet Ali Sastroamidjojo I adalah kabinet keempat Indonesia setelah pembubaran negara federasi yang memerintah dari 30 Juli 1953 hingga 12 Agustus 1955. Kabinet ini dipimpin oleh Ali Sastroamidjojo dan berhasil menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung, namun akhirnya jatuh akibat ketegangan dengan Angkatan Darat menyusul peristiwa 17 Oktober 1952.
Kabinet Ali Satroamidjojo I ini dipimpin oleh Mr. Ali Sastroamidjojo.
Kabinet ini juga merupakan koalisi antara PNI dan NU. Sedangkan Masyumi menjadi oposisi (partai penentang). Indonesia mengalami dinamika kabinet yang turun naik dan bahkan mengalami jatuh bangun. Kemudian pada tanggal 3 Juni 1953, Perdana Menteri Wilopo kemudian mengembalikan mandatnya kepada Presiden sebagai akibat dari peristiwa Tanjung Morowa, sehingga kabinet saat itu dinyatakan demisioner. Kabinet Ali Sastroamijoyo I inilah yang kemudian menjadi pengganti dari Kabinet Wilopo. Kabinet Ali Sastroamijoyo I ini yang mengisi kekosongan yang terjadi selama 58 hari setelah ditinggal oleh Kabinet Wilopo. Program kerja Kabinet Ali Sostroamidjojo I pada masa itu adalah : 1. Pelaksana pemilu 2. Usaha pembebasan Irian Barat secepatnya 3. Upaya pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif dan melakukan peninjauan kembali persetujuan KMB 4. Penyelesaian pertikaian politik Prestasi yang pernah dicapai oleh Kabinet Ali Sostroamidjojo I adalah dapat menyelenggarakan KAA (Konferensi Asia Afrika). onferensi ini merupakan pertemuan negara-negara Asia dan Afrika, yang kebanyakan baru merdeka, yang berlangsung pada 18-24 April 1955 di Bandung, Jawa Barat. Sebanyak 29 negara yang berpartisipasi. Konferensi ini diselenggarakan oleh Indonesia, dan dibantu oleh Burma (Myanmar), Pakistan, Ceylon (Sri Lanka), dan India dan dikoordinasikan oleh Ruslan Abdulgani, sekretaris jenderal Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Adalah kabinet keempat setelah pembubaran negara Republik Indonesia Serikat yang memerintah pada masa bakti 30 Juli 1953 - 12 Agustus 1955, sesuai dengan Keputusan Presiden RI Nomor 132 Tahun 1953 tertanggal 30 Juli 1953. Proses lahirnya Kabinet Ali Sostroamidjojo I dikarenakan beberapa hal. Diantaranya: 1. Dikarenakan kabinet wilopo lengser akibat harga ekspor dan impor tidak seimbang. 2. Melanjutkanprogram kabinet sebelumnya, serta memperbaiki hubungan Indonesia Belanda. 3. Menyelenggarakan pemilu untuk memilih anggoto parlemen dan anggota Dewan konstituante. Penyebab jatuhnya Kabinet Ali Sostroamidjojo I dikarenakan adanya masalah pergantian KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat) yaitu Jenderal Nasution mengundurkan diri dari KSAD, yang merupakan tindak lanjut dari Peristiwa 17 Oktober 1952. Akibat dari apa yang dianggap sebagai intervensi partai politik kepada Angkatan Darat, terjadi demonstari di Istana Negara oleh para perwira Angkatan Darat seperti Letkol Sutoko, Kolonel dr Mustopo, Letkol Kemal Idris dan Letkol S Parman. Peristiwa ini menyebabkan jatuhnya Kabinet sebelumnya, yaitu Kabinet WIlopo pada 2 Juni 1953. Kabinet Ali Sastroamidjojo I yang meneruskan juga tidak mampu mengatasi permasalahan ini. Akibat kondisi ini, Kabinet Ali Sastroamidjojo I kehilangan dukungan dan akhirnya mengembalikan mandat pada Presiden Sukarno pada 24 Juli 1955. Kabinet ini akhirnya digantikan Kabinet Burhanuddin Harahap pada 12 Agustus 1955.