Skripsi
Oleh :
Fajrin Dzul Fadhlil
1
METODE PENDIDIKAN ANAK
Oleh :
Fajrin Dzul Fadhlil
2
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul Metode Pendidikan Anak Menurut DR. Abdullah Nashih Ulwan telah
dipertanggung jawabkan dalam sidang munaqasah STAI Publisistik Thawalib
Indonesia pada:
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kependidikan pada Jurusan Kependidikan Islam di Sekolah Tinggi Agama
Islam Publisistik Thawalib Indonesia
Sidang Munaqasah
Ketua, Sekertaris,
…………………………… …………………………
3
Penguji
Penguji I Penguji II
…………………………… ….……………….………
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Puji syukur Kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat taufiq dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu
persyaratan menyelesaikan perkuliahan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Islam pada Prodi Kependidikan Islam Sekolah Tinggi Islam Publisistik Thawalib
Indonesia. Sholawat beserta salam semoga senantiasa disampaikan kepada Rasulullah
Muhammad SAW. Keluarga, sahabat serta para pengikutnya yang setia hingga akhir
zaman. Amiin Ya Robbal’alamin.
1. Bapak Dr. Ilyas Indra DJ, SH, MH, selaku Ketua Sekolah Tinggi Islam
Publisistik Thawalib Indonesia, yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk menyelesaikan pendidikan di Jenjang Sarjana
2. Bapak Drs. Syamsudin Kastoer, M.Pd, selaku Pembantu Ketua Bidang
4
Akademik Sekolah Tinggi Islam Publisistik Thawalib Indonesia yang telah
memberikan arahan dan saran dalam penulisan skripsi ini.
3. Bapak Dr. H. Suherman Saji, S.Pd, M.Pd, selaku Pembimbing I yang telah
meluangkan waktuya dan dorongan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
4. Bapak Dr. Muhammad Faqihuddin, MM.Pd, selaku Pembimbing II yang telah
meluangkan waktuya guna memberikan bimbingan dan petunjuk yang sangat
berharga kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan mengorbankan
waktunya dengan ikhlas dari awal hingga akhir penulisan ini.
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
membantu dan memberi kemudahan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
Semoga amal dan budi baik mereka mendapat balasan yang sebanyak–
banyaknya dari Allah SWT. Amin . . .
Penulis
5
MOTTO
ًمربتمناً مهلب لممناً إملن أملزمواَإجمناً مومذررتياًتإمناً قمترةم أملعيِمنن مواَلجمعللمناً لإللممتتإقيِمن إإمماًمما
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan
keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami
6
ABSTRAK
Islam menurut DR. Abdullah Nashih Ulwan dalam kitab Tarbiyatul Awlad Fil Islam.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan
kualitatif jenis studi pustaka dengan menggunakan sumber pokok kitab Tarbiyatul
Awlad Fil Islam karangan DR. Abdullah Nasih Ulwan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa metode pendidikan anak menurut DR. Abdullah Nasih Ulwan
pemberian hukuman. Selain itu setiap pembahasannya selalu didasarkan pada bukti
7
DAFTAR ISI
Contents
METODE PENDIDIKAN ANAK 1
MENURUT DR. ABDULLAH NASHIH ‘ULWAN 1
METODE PENDIDIKAN ANAK 2
MENURUT DR. ABDULLAH NASHIH ‘ULWAN 2
LEMBAR PENGESAHAN 3
KATA PENGANTAR 4
MOTTO 6
ABSTRAK 7
DAFTAR ISI 8
BAB I 10
PENDAHULUAN 10
A. Latar Belakang Masalah 10
B. Rumusan Masalah 12
C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 12
8
D. Tinjauan Pustaka 12
E. Metodologi Penelitian 20
F. Sistematika Penelitian 21
BAB II 22
LANDASAN TEORI 22
A. Metode 22
B. Pendidikan 25
C. Pengertian Anak 28
BAB III 36
BIOGRAFI DR. ABDULLAH NASHIH ‘ULWAN 36
A. SEKILAS KEHIDUPAN ABDULLAH NASHIH ULWAN 36
B. KEPRIBADIAN ABDULLAH NASHIH ULWAN 37
C. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ABDULLAH NASHIH
ULWAN 39
D. KARIR PROFESI ABDULLAH NASHIH ULWAN 41
E. KARYA-KARYA ABDULLAH NASHIH ULWAN 43
F. WAFAT ABDULLAH NASHIH ULWAN 46
BAB IV 49
ANALISA 49
A. Metode Pendidikan Anak Dalam Islam 49
1. Metode Keteladanan 50
2. Metode Pembiasaan 51
3. Metode Nasihat 53
4. Metode Perhatian / Pengawasan 56
5. Metode Hukuman 57
BAB V 60
PENUTUP 60
A. Kesimpulan 60
B. Saran 61
DAFTAR PUSTAKA 63
9
BAB I
PENDAHULUAN
10
pendidikan serta menentukan berhasil tidaknya proses pendidikan dalam
mendidik anak. Seorang anak adalah amanah bagi kedua orang tuanya,
kalbunya yang masih suci bagaikan permata yang begitu polos, bebas dari
segala macam pahatan dan gambaran, siap untuk menerima setiap pahatan
apapun, selalu cenderung pada kebiasaan yang diberikan kepadanya. Jika anak
orang yang baik sehingga memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat, semua
itu ditentukan oleh orang tuanya sebagai pendidik. sebaliknya bila anak
semaunya begitu saja, maka anak akan menjadi celaka dan binasa. Mengingat
begitu penting dan berat tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak,
membekas pada anak, ketika si anak menemukan pada diri kedua orang tuanya
teladan yang baik, misalnya shalat tepat waktu, lemah-lembut, sayang kepada
keluarga, menafkahi hasil pekerjaan yang halal, dan lain sebagainya maka
anak akan tumbuh menjadi anak yang sholeh dan berakhlak mulia.
11
Kitab Tarbiyatul awlad fil Islam ini merupakan kajian lengkap tentang
metode pendidikan yang sempurna yang patut dipedomani oleh para orangtua,
wali dan pendidik dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Uraiannya yang
metode yang telah di sebutkan oleh DR. Abdullah Nashih Ulwan Dalam
B. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah tersebut diatas, maka ada
12
a. Memberikan masukan kepada guru dan orangtua mengenai metode atau
D. Tinjauan Pustaka
1. JURNAL QATHRUNÂ Vol. 1 No.1 Periode Januari-Juni 2014 Metode
guru (pendidik) dalam proses belajar mengajar agar siswa (murid, peserta
Islam adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
sesuai dengan ajaran Islam untuk kebahagiaan hidup di dunia dan akherat.
13
mengenai pendidikan. Pemikirannya selalu mengacu kepada al-Qur'an dan
Prof. Dr. H.M. Quraish Shihab, MA. Untuk memperoleh hasil penelitian,
14
juga membangun karakter siswa dan pendidikan moral yang baik pada
moral pada siswa terabaikan. Oleh karena itu sebagai pendidik hendaknya
15
seperti: Psikologi Kenabian; Memahami Eksistensi Belajar, Seri 5,
2015).
Penelitian ini menggunakan-jenis penelitian kualitatif, library research
(penelitian kepustakaan), dan studi tokoh. Data Primer yaitu buku karya
Lampung.
Metode pendidikan Islam adalah jalan yang dapat ditempuh untuk
16
dan berakhlak mulia) dan mengembangkan rahmatan lil alamin perlu
diberi intervensi, yang dalam hal ini adalah pendidikan Islam. Melalui
takwa kepada- Nya. Apabila potensi ini berkembang dengan baik, maka
Islam yang bersifat kognitif menjadi makna dan nilai yang perlu
motivasi bagi peserta didik untuk bergerak, berbuat dan berperilaku yang
tertulis dari buku, jurnal, kamus, maupun berbagai literature yang terdapat
Qur'an, serta kaedah maupun teori ilmu pengetahuan. Dalam penelitian ini,
17
yang bersama-sama membahas topik/judul tema tertentu dan
tarhib.
6. Nurjannah Rianie, PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKAN
Barat)
Kemajuan sebuah Negara sangat tergantung kepada kemajuan
tepat dan sesuai dengan materi pelajaran serta situasi dan kondisi yang ada
18
pendekatan dan metode tersebut. Pendidik harus mengetahui keunggulan
didik lebih aktif dan kritis dalam proses pembelajaran. Dan yang paling
terpenting adalah dengan pendekatan dan metode itu, peserta didik sampai
dan perbedaan dengan penelitian ini. M. Khalil Asy ‘ari focus terhadap
Dzakiey yang meliputi seluruh metode yang ada akan berpengaruh jika
Ayu Fiitri lestari lebih menitik beratkan penelitiannya kepada studi tafsir
19
Perbedaan kelima penelitian ini dengan penelitian penulis ada dalam focus
E. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Sifat Penelitian
baik data primer maupun data sekunder, yaitu dengan menelaah buku-
20
Keseluruhan yang digunakan dalam penelitian yang diperoleh
tegas antara perumusan suatu teori disuatu sisi dan studi terapan disisi
lain.
F. Sistematika Penelitian
Guna mempermudah membaca hasil penelitian ini, penulis membagi
ajaran Islam.
Bab ketiga, membahas tentang biografi DR. Abdullah Nashih Ulwan,
pendidikan beliau, profesi beliau, karya karya beliau, dan kapan beliau wafat.
Bab keempat tentang metode yang dicanangkan oleh DR. Abdullah
metode yang di canangkan oleh beliau, serta saran yang dapat penulis
sampaikan.
21
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Metode
Secara bahasa kata “metode” berasal dari bahasa Yunani yaitu
methodos, dan dalam bahasa Inggris ditulis method, yang berarti cara atau
jalan. Dalam bahasa Arab disebut Thoriqoh, dan adakalanya juga disebut
sedangkan metode mengajar guru biasa juga disebut uslub al-tadris kedua-
cara kerja yang sistematik dan umum terutama dalam mencari kebenaran
ilmiah. di dalam kamus besar Bahasa Indonesia metode ialah cara teratur
ditentukan. Menurut Arifin, metode diartikan sebagai salah satu cara untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Itu berarti faktor metode harus
yang dilalui untuk memperoleh pemahaman pada peserta didik. Abd al-
22
pengetahuan, pandangan, kebiasaan berfikir, serta cinta kepada ilmu, guru
dan sekolah.
Menurut Al-Syaibany metode pendidikan adalah segi kegiatan
dan suasana alam sekitarnya serta tujuan membimbing peserta didik untuk
Q.S. an-Nahal/16: 125 yaitu dengan hikmah, melelui pengajaran yang baik
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
23
Dari penjelasan di atas sudah jelas bahwa dalam memberikan
peringatan yang baik pula. Hal ini senada dengan Abdul Mun’in
gamblang
c) Fleksibel dan dinamis: dengan kelenturan dan kedinamisan metode
24
materi, kondisi peserta didik, sarana dan prasarana, situasi dan
B. Pendidikan
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha
baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam
25
bahawa “Pendidikan merupakan memberikan kita pembekalan yang tidak
ada pada masa kanak kanak, akan tetapi kita membutuhkanya pada masa
dewasa”.
masyarakat”.
cita Islam, karena nilai-nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak
26
menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran
Adapun menurut Dr. Ali Ashraf, pendidikan Islam, kata saya dalam
pengetahuan mereka diatur oleh nilai-nilai etika Islam yang sangat dalam
dirasakan.
secara mandiri.
C. Pengertian Anak
a. Anak Dalam Prespektif Pendidikan Islam
Dalam kajian pendidikan islam anak sering di sebut sebagai
27
yang menghendaki”. Sedangkan menurut terminologi, murid
pembimbing spiritual.
Peserta didik (anak) adalah makhluk yang sedang
masyarakat sekitar.
Islam sebagaimana yang tercermin dalam Alquran
Taghabun/64: 15)
28
ب ت املن النبلسااِاء لواعلبلناعيلن لواعلقللناِاطعيار اعلممقلعن ل
طلراة املن البَذهل ا ب البَشهللو ا مزيبلن اللبَناِ ا
س مح بُ
ث ن لذلا ل
ك لملتاِع اعللحليواة البُدعنلياِ ن ضاة لواعللخعيال اعلمملسبَولماة لواعللعنلعاِام لواعللحعر ا
لواعلفا بَ
لو ل ا
ام اععنلدهه محعسمن اعللملاِ ا
ب
bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah
ق لا
اا ن
س لعللعيهلاِ لل تلعبادعيلل لالخعل ا ت لا
اا البَتاعي فلطللر البَناِ ل ك اللبدعيان لحناعيفرناِ فا ع
طلر ل فلاِ لقاعم لوعجهل ل
29
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada
30:30).
belum lahir, berarti ia belum dapat disebut sebagai awlad atau al-
(dalam rahim sang ibu), dalam Alquran, kata walad dipakai untuk
(membuat/membangun/menopang/membentuk).Penggunaan istilah
30
ini berarti anak dibentuk/dibangun/ditopang dibuat oleh ayahnya.
Dari istilah ini juga dipakai secara umu bahwa anak yang diberi
kepada hal itu. Contoh anak kampung (anak yang berasal dari
menggunakan istilah ibn pada anak, masih seakar dengan kata bana
olah seperti anaknya sendiri, sehingga anak angkat itu berhak untuk
Ibnun
31
Istilah ibnun berasal dari kata bana (membuat /membangun
berasal dari minang). Dan banyak contoh lain terkait itu. Alquran
juga menggunakan istilah ibn pada anak, masih seakar dengan kata
Kata ibn dengan segala bentuk variasinya terulang sampai 161 kali.
Lafaz ibn menunjuk pada pengertian anak laki-laki yang tidak ada
32
sebagainya. Padahal dalam Alquran, perilaku seperti itu tidak
Al-Ghulam
biasa.
Bintun
sebanyak 19 kali.
Dzurriyah
33
keturunan yang baik. Sebagian lagi berkaitan dengan
Hafadah
Al-shabiy
Al-Thifl
34
Kata thifl bentuk jamaknya athfal dalam Alquran terulang
yang baik.
35
BAB III
hampir pasti mengenal nama besar ulama Abdullah Nashih Ulwan. Ulwan
adalah seorang ulama, faqih, da’i dan pendidik. Beliau dilahirkan di daerah
Qadhi ‘Askar yang terletak di kota Halab, Suriah pada tahun 1347 H/1928
Said Ulwan, pada umur 15 beliau sudah menghafal al-Qur'an dan menguasai
ilmu Bahasa Arab dengan baik. Beliau dibesarkan di dalam keluarga yang
Ayah DR. Abdullah Nashih Ulwan, Said Ulwan adalah seorang yang
dengan ramuan akar kayu. Ketika merawat orang yang sakit, beliau
beliau dengan lahirnya Ulwan sebagai ulama ‘murabbi’ pendidik rohani dan
36
jasmani yang disegani.
Tarbiyah Islamiyah ini menjadi mata pelajaran wajib yang harus dipelajari
H. Pada hari Sabtu jam 09.30 pagi di rumah sakit Universitas Malik Abdul
37
kecuali dalam keadaan tertentu. Pada waktu itu berkembang aliran Alawi
yang ada di Suriah. Aliran tersebut pada sistem keagamaan dan kepercayaan,
pesta dan adat istiadat telah dipengaruhi oleh agama Kristen, hal ini
DR. Abdullah Nashih Ulwan hidup pada masa Suriah berada di bawah
kekuasaan asing sampai tahun 1947. Beliau dikenal sebagai orang yang
oleh ajaran barat yang telah menjajahnya. Beliau berulang kali meminta
Islam adalah juru penyelamat. Hal inilah yang menyebabkan DR. Abdullah
keluarga yang berpegang teguh pada agama dan mementingkan akhlak Islam
38
Keluhuran budinya membuat banyak orang mencintainya, kecuali
orang- orang yang anti-Islam. Beliau juga menjalin hubungan baik dengan
orang yang sangat peramah, murah senyum, halus tutur katanya, nasehatnya
mudah dipahami dan tegas dalam menerapkan prinsip Islam. Wahbi Sulaiman
yang intelek, penuh perhatian, enerjik, penyayang dan aktif. Beliau adalah
laki-laki mukmin yang hidup dimana pada kedua mata, hati, dan darahnya
kesatuan atas nama Islam untuk membina kekuatan yang semakin pudar, air
matanya selalu tumpah jika berbicara tentang persatuan dan kesatuan umat
Islam.
apapun.
39
C. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ABDULLAH NASHIH
ULWAN
Sebagai seorang pemerhati masalah pendidikan, DR. Abdullah Nashih
pada tahun 1943. Beliau belajar kepada guru-guru besar seperti, Raghib Ath-
beliau pun bertemu dengan Musthafa As- Siba’i. Beliau dikenal sebagai
dalam pergaulan dan dakwah. Saat usia remaja beliau sudah terkesan dengan
DR. Abdullah Nashih Ulwan dikenal sebagai murid yang cerdas dan
aktif. Nilai-nilai sekolahnya bagus dan beliau juga aktif dalam organisasi
mengambil Fakultas Ushuluddin, yang selesai pada tahun 1952, dengan gelar
sarjana. Melanjutkan S-2 lulus pada tahun 1954 dan menerima ijazah
40
spesialis bidang pendidikan, setaraf dengan Master of Arts (MA). Selama di
dengan gerakan Ikhwanul Muslimin. Pada tahun yang sama (1954) DR.
Abdullah Nashih Ulwan belum sempat meraih gelar doktor pada perguruan
tinggi tersebut, karena diusir dari negeri Mesir karena beliau seorang aktivis
semakin hari semakin kuat sehingga para aktivis gerakan ini menjadi musuh
pemerintah.
beliau ingin mengabdikan dirinya kepada umat yakni dengan menjadi tenaga
DR. Abdullah Nashih Ulwan sering mendapat undangan sebagai dosen tamu,
41
termasuk di Universitas Suriah. Beliau juga memiliki hubungan yang erat
pokok, yang kemudian menjadi materi pokok yang wajib diampu oleh pelajar
dan ceramah Islam di berbagai kota. Masjid ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz
dijadikannya basis untuk mendidik generasi muda Islam Suriah. Beliau rutin
menyampaikan kuliah fiqih, tafsir dan sirah (sejarah) di masjid ini, beliau juga
mendidik para pemuda itu tentang ilmu retorika dan dakwah, dan banyak
generasi bangsa yang akan datang. Prinsip yang digunakan ialah guru sebagai
orang tua, mendidik mereka seperti mendidik anak-anak sendiri. Beliau telah
meletakkan pondasi yang sangat kuat dalam pendidikan, yaitu membawa dan
42
jahiliyyah dalam pemikiran masyarakat dengan menyajikan cahaya hidayah
ratusan generasi muda yang berakhlak mulia dan menjadi agen penggerak
sekuler dan tidak menyukai aktivitas Islam yang mengarah pada gerakan
massa, apalagi politik. Sehingga beliau pun mulai mendapat tekanan dan
pada tahun 1979. Saat berada di negeri Suriah, beliau tetap giat memberikan
43
yang terdapat dalam Al-Qur’an, as-Sunnah, dan atsar-atsar para salaf yang
saleh terutama dalam bukunya yang berjudul “Tarbiyatul Aulad fil Islam”.
Hal ini sesuai dengan pendapat Syaikh Wahbi Sulaiman al-Ghawaji al-Albani
yang berkata bahwa Ulwan adalah seorang mukmin yang alim dan pandai.
menanamkan nilai kepribadian dan etika atau moral dalam anak. Ini sesuai
nilai- nilai dalam diri seseorang. Sementara nilai itu sendiri adalah ide atau
hidupnya.
“status” seseorang dan cara hidupnya, sehingga nilai yang baik itu akan
yang dapat dikaji dan dipelajari oleh para generasi muda Islam dan umat
berikut :
44
1. At-Takaful Al-Ijtima’i fi Al-Islam (Jaminan Sosial Dalam Islam)
Ash- Shalibiyyin
1. Ila Kulli Abin Ghayyur Yu’min Billah (Pada Setiap Ayah Yang
dan Hukum-hukumnya)
Seks)
45
Nabi)
Informasi)
Zaman)
Islam)
bukanlah sekedar tulisan biasa. Ia adalah tulisan yang lahir dari hati yang
ikhlas kepada Allah SWT, tulisan yang mempunyai nilai tarbiyah yang sangat
46
Ulwan adalah seorang ulama yang sangat dikagumi dari sudut perjuangan
Ulwan merasa sakit di bagian dada. Dokter telah menyatakan bahwa beliau
rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dari dokter. DR. Abdullah Nashih
Ulwan mendapat perawatan sedikit lama di rumah sakit. Setelah beliau keluar
dari rumah sakit. Beliau tetap mengajar walaupun dalam keadaan sakit,
kegiatan ini tetap dilakukan oleh beliau dengan penuh semangat. Sakit pada
paru-paru dan hati tidak menghalangi DR. Abdullah Nashih Ulwan untuk
dan seminar. Beliau melupakan rasa sakit yang dialami demi Generasi Islam.
beliau banyak menulis bahan ilmiah sebagai ganti mngajar kuliahnya dan
membaca kitab-kitab.
menambahkan sakit yang dialami, tetapi DR. Abdullah Nashih Ulwan hanya
47
tersenyum dan berterima kasih atas keprihatinan mereka serta menyatakan,
selagi tangan, mata dan nadinya masih berdenyut, selagi itulah sumbangan
DR. Abdullah Nashih Ulwan meninggal dunia dalam usia 59 tahun pada
agustus 1987 M di rumah sakit Universitas Malik Abdul Aziz, Jeddah, Saudi.
perjuangan menegakkan Islam. Dia telah menyerahkan jiwa raga untuk Islam
dengan pengorbanan dan jihad yang sangat besar. Walaupun dia sudah pergi
menemui Allah SWT tetapi dakwahnya tetap berterusan melalui buku dan
48
BAB IV
ANALISA
mereka tumbuh menjadi insan yang sesuai dengan nafas keislaman secara
49
akhlak, adab, aqidah, dan pemikiran. Betapa beningnya mata mereka dan
tentramnya hati mereka melihat anak anak didik mereka menjadi malaikat
yang berjalan di muka bumi dan mushaf yang bergerak di tengah tengah
manusia.
terbaik untuk anak anak mereka, tentu metode pendidikan yang mereka
pengetahuan, mental, karakter dan juga sosialnya. Sehingga anak anak dapat
mencapai ciri ciri kesempurnaan Agamanya jauh lebih matang dan juga
semua hasil yang telah di jabarkan di atas metode metode tersebut adalah :
1. Metode keteladanan
2. Metode pembiasaan
3. Metode nasihat
4. Metode perhatian
5. Metode hukuman
50
1. Metode Keteladanan
Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
efektif dalam mendidik dikarenakan orangtua dan pendidik adlah idola atau
seluruh perbuatan tingkah laku dari orangtua atau pendidik, baik disadari
ataupun tidak. Akan terpatri dalam sanubari sang anak seluruh perkataan
orangtua atau pendidiknya dan menjadi bagian dari dirinya diketahui ataupun
tidak.
moral, spritual dan etos sosial anak. Mengingat pendidik adalah seorang figur
disadari atau tidak, akan ditiru oleh mereka. Bahkan bentuk perkataan,
anak.
51
Jika pendidik jujur, dapat dipercaya, berakhlak mulia, berani dan
maka si anak akan tumbuh dalam kejujuran, terbentuk dengan akhlak mulia.
orang yang kikir, penakut, dan hina, maka si anak akan tumbuh dalam
digunakan orang tua baik maka anak akan berbahasa dengan baik dan benar.
melihat sang pendidik sebagai teladan dari nilai-nilai moral yang tinggi.
2. Metode Pembiasaan
52
Pembiasaan adalah metode yang paling memungkinkan dilakukan
seperti ibadah shalat, tadarus Alquran, infaq dan sadaqah serta pengalaman
sedangkan sopan santun dan akhlak utama diperoleh dari latihan serta
pembiasaan-pembiasaan.
Abdullah Nashih Ulwan mengatakan ada hal-hal penting yang harus
diketahui oleh para pendidik dalam hal mengajarkan kebaikan kepada anak-
anak dan membiaskan mereka berbudi luhur, yaitu mengikuti sistem stimulasi
berupa peringatan atau sesuatu yang ditakuti), para pendidik pada kesempatan
anak dengan mendidik jiwa, akhla dan etika sosialnya sehingga anak akan
menjadi manusia mulia, disegani, dan dicintai oleh masyarakat dan bagi
53
dengannya, dan beban terasa ringan ketika mendengar tutur katanya. Seperti
penting terutama anak-anak, mereka belum menginsafi apa yang disebut baik
yang harus dikerjakan seperti orang dewasa. Sehingga mereka perlu dibisakan
dengan tingkah laku, keterapilan, kecakapan dan pola pikir tertentu. Anak
perlu dibiaskan pada sesuatu yang baik. Lalu mereka akan mengubah seluruh
itu tanpa terlalu payah, tanpa kehilangan banyak tenaga, dan tanpa
ب االلــ ه بَ
ي ثمــبَم ك باهه اععلرْم فللل تماطععهملماِ لو ل
صاِاحعبهملماِ افىٰ البُدعنلياِ لمععمرعورفاِ بَواتبَباعع لسباعيلل لمعن النلــاِ ل س لل ل العن تمعشار ل
ك باعي لماِ للعي ل
ك اللبَنـاِ ا
س لولل تلعمـ ا
ش افـىٰ ك اابَن لذالـ ل
ك امـعن لعـعزام اعلمممــعوار 17لولل تم ل
صـبععر لخـبَد ل صباعر لعللىٰ لمـاَ ال ل
صـاِبل ن ل اعلممعنلكار لوا ع
صــعوتا ن ل
ك اابَن العنلكــلر ض امــعن ل ك لواعغ م
ضــ ع ب مكبَل ممعخلتاِقل فلمخعوهقر 18لواعق ا
صعد فاعي لمعشــيا ل ض لملررحناِ اابَن ل ا
ال لل يماح بُ اعللعر ا
ت اعللحامعيار19 ت لل ل
صعو م اعلل ع
صلوا ا
54
”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan
55
Mahateliti.16 Wahai anakku! Laksanakanlah salat dan
13\19)
56
prinsipIslam.
1. Metode berkisah
2. Metode dialog dan bertanya ( yang menuntut
jawaban)
3. Memulai penyampaian nasihat dengan bersumpah
dengan nama Allah
4. Menyisipkan canda dalam penyampaian nasihat
5. Mengatur pemberian nasihat untuk menghindari
rasa bosan
6. Menjadikan nasihat yang sedang di berikan
dapatmenguasai pendengar
7. Menyampaikan nasihat dengan memberi contoh
8. Menyampaikan nasihat dengan peragaan tangan
9. Menyampaikan nasihat melalui media gambar dan
penjelasan
10. Menyampaikan nasihat dengan memanfaatkan
momen / kesempatan
11. Menyampaikan nasihat dengan mengalihkan
kepada yang lebih penting
12. Menyampaikan nasihat dengan menunjukkan
perkara yang di haramkan
57
kesiapan mental sosial, di samping selalu bertanya tentang situasi pendidikan
Ketujuh aspek perhatian diatas merupakan hal hal yang sangat penting
dan harus selalu berada dalam pengawasan orangtu atau pendidik guna
5. Metode Hukuman
Anak adalah belahan hati kita, hiasan kita di dunia dan simpanan kita
di akhirat. Hal ini akan terwujud nyata jika kita mengikuti cara-cara Islam
yang benar dalam mendidik anak dan menumbuhkannya pada akhlak yang
ini, sehingga perlu ada pembenahan. Sebab tabiat anak berbeda-beda antara
yang satu dengan yang lain. Maka dari itu kita harus mengikuti cara-cara
58
Islam yang benar dalam meluruskan penyimpangan anak dan juga dalam
menghukumnya.
yang baik baginya pada masa mendatang. Anak yang meremehkan batasan
berdalih atas nama tatanan, aturan, adab dan pendidikan, justru membuat anak
inisiatif dan hanya menunggu perintah dari orang lain, takut melakukan
Berikut ini adalah cara cara yang di tulis DR. Abdullah Nashih Ulwan
mendidik anak.
59
2. Memperhatikan karakter anak yang melakukan kesalahan dalam
memberi hukuman.
keras.
anak.
menyadarkan.
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anak dapat memperoleh sifat sifat yang baik dan akhlak yang mulia. Tanpa itu
Anak dapat memperoleh hasil pendidikan dengan hasil yang sangat baik.
61
daripada karakter seorang anak tanpa pembiasaan seorang anak tidak akan mencapai
Anak dapat terpengaruh hanya dengan kata kata yang penuh ketenangan,
nasihat yang baik, kisah kisah yang menarik dan mengandung pelajaran, dialog yang
membangun, dan juga arahan arahan yang efektif. Tanpa itu semua kita tidak akan
Dengan perhatian dan pengawasan yang baik anak dapat tumbuh menjadi anak
yang shalih dan berakhlak di tengah tengah ummat. Dan juga dapat berguna bagi
Dengan adanya hukuman anak akan tercegah dan tertahan dari akhlak yang
buruk serta sifat tercela, ia menjadi memiliki perasaan jera dalam mengikuti
B. Saran
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, penulis merasa perlu
62
b. Selalu menjadikan Rasulullah sebagai panutan dalam mendidik
anak
terbaik.
2. Untuk Anak
orangtua
3. Untuk Peneliti
waktu.
63
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Kitab
Al-Qur’an al-Karim, Terjemahan Departemen Agama R.I. 2009 M.
Ahmad. Musnad Imam Ahmad, jilid 42, cet. ke-1, Kairo, Muasasah Ar-Risalah,
2001M.
Baihaqi, Al-. Sunan Al-Kubro Li Al-Baihaqi, jilid 8, cet. ke-3, Bairut: Dar Al-Kutub
Al-Ilmiyah, 2003 M.
Bin, Baz-. Abdullah. Majmu’ Fatawa Al-Alamah Abdul Aziz bin Baz, Ar-Riasah
2009 M.
Fauzan, Al-. Shaleh bin Fauzan , Al-Mulakhas Al-Fiqhiyah, Riyadh: Darul ‘Ashimah,
1423 H.
Katsir, Ibnu. Tafsir Al-Qur’an Al-Adzim, jilid 4, cet. ke-1, Iskandariyah: Dar Al-
Aqidah, 2008 M.
64
Maghribi, Al-. Kaifa Turabbi Waladan Shalehan Begini Seharusnya Mendidik Anak,
Nawawi, An-. Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim bin Al Hajaj, jilid 4, Bairut: Dar Ihya’
H./2010 M.
Qudamah, Ibnu. Al-Mughni, Jilid 2, Kairo: Darul Ibnu Al-Jauzi, 1426 H./2015 M.
1434 H/ 2013 M.
Salim, Sayid, Sahih Fiqh Sunnah. Kairo: Dar At-Taufiqiyah Li Turost, 1721 H./2010
M.
Tirmidzi, At-. Al-Jami’ Al-Kabir Sunan At-Tirmidzi. Juz 4, Bairut, Dar Al-Ghorb Al-
Islami: 1998 M.
___________. Sunan At-Tirmidzi. Mesir: Syarikah Maktabah wa Maktabah Musthofa
65
Abdurrahman, Jamal. Athfalul Muslimin Kaifa Rabahumun Nabiyyul Amin Islamic
Abul Ma’athi, Musthofa. Kaifa Nurabbi Auladana Alas Shalah Membimbing Anak
Adawi, Al-. Adawi. Fikih Tarbiyatul Abna’ Bagaimana Nabi Mendidik Anak, terj.
Publishing, 2011M.
Bin Jamil Zainu, Muhammad. Nidaaun Ilal Murabbiyin wal Murabbiyat Seruan
Kepada Pendidik dan Orang tua, terj. Abu Hanan, Ummu Dzakiyya,
Bin Madhi, Salim. Smart Creative Parenting, terj. Abu Ahmad Effendi, Sukoharjo:
Nashih ‘Ulwan, Abdullah. Tarbiyatul Aulad Fil Islam Pendidikan Anak Dalam Islam,
Cinta Untuk Anak, terj. Fauziah Nur Faridah, Solo: AQWAM, 2016 M.
66
Albani, Muhammad. Mencetak Anak Penyejuk Hati, cet. ke- 2, Solo: Kiswah Media,
2016
Ihsan,Ummu, dkk. Mencetak Generasi Rabbani, cet. ke-3, Jakarta: Pustaka Imam
Asy-Syafi’i, 2016 M.
Muhcthar, Heri Jauhari. Fikih Pendidikan, cet. ke-1, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2005 M.
Ramayulis. Metodologi Pengajaran Agama Islam, cet. ke- 3, Jakarta : Kalam Mulia,
2001M.
Sudjana, Nana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, cet. ke- 1, Bandung : C.V.
Sumantri, Mohamad Syarif. Strategi Pembelajaran, cet. ke- 1, Jakarta : PT. Raja
Supriadie, Didi, dkk. Komunikasi Pembelajaran, cet. ke-1, Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya: 2012 M.
Suryosubroto. Proses Belajar Mengajar di Sekolah, cet. ke-1, Jakarta : Rineka Cipta,
2009 M.
67
Suwaid, Muhammad. Manhaj At-Tarbiyah An-Nabawiyah Li Tifli Mendidik Anak
2003M.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan, cet. ke-18, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2013 M.
Tarazi, Norma. The Child in Islam A Muslim Parent’s Handbook Wahai Ibu Kenali
Pustaka, 2001M.
Zuhdi, Muhammad Najmuddin, dkk. Studi Islam 2 , cet. ke-1, Surakarta : 2008 M.
Jurnal
Aryani, Nini. Konsep Pendidikan Anak Usia Dini dalam Perspektif Pendidikan Islam,
Dhin, Cut Nyak. “Pendidikan Anak Pada Masa Pubertas Dalam Islam,” Jurnal
Falah, Nailul. “Aplikasi Teori Modeling Dalam Pembinaan Shalat Pada Anak”,
Hairuddin. Pendidikan Itu Berawal Dari Rumah, Jurnal Irfani, Vol. 10, No. 1, 2015M.
68
Janna, Sitti Riadil. Konsep pendidikan Anak Dalam Perspektif Al-Ghazali, Jurnal At-
Lismijar.“ Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Dalam Perspektif
Surat At-Tahrim Ayat 6,” Islamic Studies Jurnal, Vol. 3, No. 2, 2015
M.
M.
Musli. “ Metode Pendidikan Akhlak Bagi Anak,” Jurnal Media Akademika, Vol. 26,
No. 2, 2011M.
Saputro, Riyayan Dwi. Pendidikan Karater Anak Pada keluarga TKW, Jurnal
69
Skripsi
Abshor, Muhammad Khoirul. Skripsi Pengaruh Pendidikan Shalat Pada Masa Anak-
M.
Aribowo, Fajar. “Pengaruh Keteladanan Beribadah Orang Tua Terhadap Kedisplinan
Hidayatullah, 2008 M.
Santo, Ahmad Nur. Skripsi Menanamkan Kegemaran Shalat Pada Anak dalam
Tri mario Adi, Muhammad Bagus. “Pemikiran Abdullah Nashih ‘Ulwan Tentang
70
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
2010 M.
Internet
http://id.wikipedia.org
http://www.kompasiana.com/alesmana/definisi anak_55107a56813311573bbc6520.
uu.html.
71