Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KESEHATAN HOLISTIK

“AKUPUNTUR”

Disusun oleh :
Arie Rachmadani/ 1513015046
Elisa /1513015054
Johana Rahmat /1513015020
Nur Riska Safitri / 1513015065
Rani Oktavia Claudia / 1513015120
Siti inayah / 1513015078
Talita Shofa Adestia / 1513015070

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr,wb.

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat beserta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah yaitu Kesehatan
Holistik.

Tidak lupa kami ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam proses penyusunan dan pembuatan makalah ini.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT.

Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi
maupun sistematika. Oleh karena itu, kami sangat berterima kasih apabila ada saran
dan kritik untuk perbaikan makalah ini. Harapan kami, semoga makalah ini
bermanfaat bagi siapapun yang membacanya dalam upaya peningkatan wawasan
wacana kesehatan. Akhir kata kami hanya dapat mengucapkan terimakasih dan
semoga Allah selalu melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua.

Samarinda, 26 April 2017

Penyusun,

Kelompok V

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Obat adalah zat baik yang di berikan pada tubuh yang berasal dari alam (baik
hewan maupun tumbuhan) atau zat kimiawi yang dapat mencegah, meringankan,
dan menyembuhkan penyakit. Kegiatan memberikan obat biasanya disebut dengan
istilah pengobatan.
Dalam dunia pengobatan, dikenal dua jenis pengobatan, yaitu pengobatan barat
dan pengobatan timur.Pengobatan barat, didasarkan pada pengembangan dan
praktek pengobatan yang terjadi dan berlaku di dunia barat (Eropa dan
Amerika).Pengobatan ini lebih menitik beratkan pada penggunaan bahan kimia. Di
sisi lain, pengobatan timur berkembang di Asia, khususnya Cina. Pengobatan cara
timur ini lebih menitik beratkan pada penggunaan dan pemanfaatan unsur-unsur
alami, seperti pemijitan (acupreasure), penusukan (akupunktur/ acupuncture),
pemanasan (moksibasi) serta terapi dengan ramuan dari dedaunan (herbal
treatment).
Menurut WHO pengobatan alternatif disamakan dengan pengobatan
tradisional yaitu ilmu dan seni pengobatan berdasarkan himpunan pengetahuan dan
pengalaman praktik baik yang bisa dijelaskan secara ilmiah ataupun tidak dalam
melakukan diagnosis, prevensi, pengobatan terhadap ketidakseimbaangan fisik
mental maupun sosial.
Pengobatan alternatif juga bisa diartikan sebagai pelayanan pengobatan yang
menggunakan cara, alat, atau bahan yang tidak termasuk dalam standar
pengobatan kedokteran dan digunakan sebagai alternatif atau sebagai pelengkap
pengobatan kedokteran. Terapi alternatif terdiri dari berbagai jenis dan salah satu
jenis yang paling terkenal yaitu akupuntur yang termasuk kedalam pengobatan
alternative dengan tipe terapi energi dengan peralatan/ peransangan.
Perkembangan akupuntur di Indonesia dimulai dengan masuknya perantau
Cina ke Indonesia. Hanya saja pada saat itu masih berkembang di lingkungan
mereka dan sekitarnya. Pada tahun 1963, Depkes dalam rangka melakukan
penelitian dan pengembangan cara pengobatan timur termasuk akupuntur, atas
instruksi Menteri Kesehatan yang waktu itu Prof.Dr. Satrio, membentuk riset ilmu
pengobatan tradisional timur. Sejak saat itu prakteik akupuntur diadakan secara
resmi di Rumah Sakit Cipto Manggungkusumo (RSCM).
Pada tahun 2003 muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan
keahlian akupuntur disetarakan dengan spesialisasi kedokteran lain, kemudian
tahun 2006 hal tersebut diperkuat kembali dengan ketetapan dari Dirjen Pelayanan
Medik Depkes RI melalui Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia (MKKI) yang
menetapkan dokter yang mengikuti spesialis akupuntur dengan gelar SpAK.
Para ahli pengobatan timur, biasanya mengklaim bahwa pengobatan yang
mereka lakukan adalah bersifat alami dan bebas dari efek samping. Akupunktur,
dilakukan dengan cara menusukkan jarum di bagian tubuh tertentu, dan dengan
penusukan ini diharapkan akan terjadi dampak tertentu. Dampak ini hanya akan
terjadi bila penusukan dilakukan pada titik yang tepat, dan tidak adanya dampak
sama sekali bila penusukan dilakukan tidak pada titik yang tepat.
Akupunktur adalah teknik pengobatan yang digunakan dalam pengobatan
tradisional Cina. Jarum-jarum yang sangat tajam digunakan untuk menstimulasi
titik-titik tertentu pada tubuh. Titik-titik ini terdapat pada jalur-jalur energi yang
disebut "meridian".
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami dapat membuat rumusan
masalah yaitu sebagai berikut :
a. Apa definisi akupunktur?
b. Bagaimana sejarah pengobatan akupunktur?
c. Bagaimana mekanisme kerja pengobatan akupunktur?
d. Bagian mana saja yang merupakan titik pengobatan akupunktur?
e. Apa saja jenis jarum yang biasa digunakan dalam pengobatan akupunktur?
f. Bagaimana indikasi dan kontraindikasi pengobatan akupunktur?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui definisi, sejarah, mekanisme pengobatan serta metode
pengobatan yang dilakukan dalam pengobatan secara akupunktur. Selain itu, untuk
mengetahui indikasi dan kontraindikasi dari pengobatan akupunktur tersebut.

1.4 Manfaat
Untuk memberikan tambahan wawasan dan informasi bagi pembaca mengenai
pengobatan tradisional akupunktur serta manfaat terapi pengobatan bagi
masyarakat.

BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN

2.1 Pengertian akupuntur


Kata akupunktur berasal dari bahasa Yunani, yaitu acus yang berarti jarum dan
punctura yang berarti menusuk. Di dalam bahasa Inggris menjadi to puncture,
sedangkan kata asal dalam bahasa Cina adalah cenciu. Kata tersebut kemudian
diadaptasikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi akupunktur atau tusuk jarum.
Sebagai suatu sistem pengobatan, akupunktur dapat didefenisikan sebagai suatu
pengobatan yang dilakukan dengan cara menusukkan jarum di titik-titik tertentu
pada tubuh pasien. Maksudnya adalah agar pasien sehat kembali.
Akupuntur adalah salah satu jenis pengobatan atau terapi kuno yang berasal
dari negeri Cina. Kini, pengobatan akupuntur mulai digunakan secara luas oleh
masyarakat, tidak hanya di Cina, namun juga sudah menyebar ke seluruh penjuru
dunia. Di Indonesia sendiri, terapi akupuntur merupakan salah satu pengobatan
yang cukup digemari oleh masyarakat. Konsep dari pengobatan akupuntur itu
sendiri yaitu mencoba untuk menyeimbangkan antara tingkat energi dan kimia yang
ada di dalam diri seseorang. Adapun media yang digunakan adalah jarum yang
ditancapkkan pada titik-titik akupuntur di tubuh manusia.
Untuk menjaga, mengobati dan mempertahankan keseimbangan Qi (energi)
dalam tubuh kita adalah prinsip dasar akupuntur. Terapi akupuntur ini membuka
aura positif dalam diri kita dengan menjaga kondisi seleuruh tubuh agar tetap sehat
luar dan dalam. Lamanya proses tusuk jarum untuk kesehatan biasanya selama tiga
puluh menit sampai satu jam dalam sekali perawatan.
2.2 Sejarah akupuntur
A. Perkembangan Akupunktur di Luar Negeri
Ilmu akupunktur merupakan ilmu pengobatan yang berasal dari negara Cina
dan telah dikenal sejak 4000-5000 tahun yang lalu. Menurut buku Huang Ti Nei
Ching (The Yellow Emperror’s Classic of Internal Medicine) ilmu akupunktur
sudah mulai dikenal sejak zaman batu, di mana digunakan jarum batu untuk
menyembuhkan penyakit. Perkembangan ilmu akupunktur di Cina dimulai pada
zaman Cun Ciu Can Kuo (770-221 SM). Pada zaman ini ilmu akupunktur
berkembang dengan menggunakan bahan dari batu berubah ke bambu, dari bambu
ke tulang, dan kemudian perunggu.
Baru pada masa pertengahan abad XX, ilmu akupunktur bangkit dengan
mengadakan penyesuain terhadap tuntutan zaman serta perkembangan ilmiah
zaman modern. Di negara Cina, praktik akupunktur tidak saja dilakukan oleh
akupunkturis (pengobatan Cina) saja akan tetapi dokter-dokter lulusan Fakultas
Kedokteran Cina juga melakukan praktik serupa. Bahkan, ilmu akupunktur
merupakan sebuah mata pelajaran dalam perguruan tinggi kedokteran di negara
tersebut. Sejak tahun 1958 mulai diintensifkan riset dalam bidang ilmu pengobatan
akupunktur. Pada tahun 1968 mulai diadakan riset penggunaan ilmu akupunktur
dalam pembedahan sebagai anestesi.
Di negara Korea, ilmu akupunktur diperkirakan masuk sejak 2000 tahun yang
lampau. Dan pada tahun 1963, ilmuwan dari negeri tersebut yang bernama Prof.
Kim Bong Han, ahli Biologi dari Universitas Pyong Yang telah meneliti dan
mendemonstrasikan secara histologis dan elektrobiologis tentang meridian dan titik
akupunktur dalam teori yang disebut teori sistem Kyung Rak.
Di negara Belanda, akupunkturis Wilhelem ten Rhyne, seorang dokter VOC
mengungkapkan pengobatan rematik dengan akupunktur di dalam bukunya dan
diterbitkan pada tahun 1683 di London. Di negara Perancis, pada tahun 1863,
Louise Berlioz mengungkapkan secara jelas dalam bukunya tentang ilmu
akupunktur. Bahkan sebelum itu tahun 1816 Louise mempelajari penggunaan
elektropuncture dan pada tahun 1825 electropuncture mulai digunakan untuk
pengobatan gout, rematik, dan lain-lain.
Di Amerika Serikat, ilmu akupunktur telah berkembang lama dalam
lingkungan Cina Town di Kota San Francisco dan New York. Di Elstein Hospital
dan Massachuset Hospital telah dilakukan penyelidikan mengenai anestesi dengan
akupunktur. Demikian pula para dokter di Michigan’s State Hospital telah berhasil
menggunakan akupunktur sebagai anestesi pada beberapa pembedahan antara lain
pencangkokan kulit, eksisi tumor, operasi hernia, pencabutan gigi yang dilaporkan
memuaskan.
B. Perkembangan Akupunktur di Indonesia
Perkembangan akupunktur di Indonesia bila dibandingkan dengan negara-
negara lain tidaklah tertinggal. Hidupnya cara pengobatan akupunktur di Indonesia
seumur dengan adanya perantau Cina yang masuk ke negara Indonesia. Mereka
membawa kebudayannya termasuk pengobatan akupunktur ke Indonesia. Hanya
saja pada saat itu akupunktur masih berkembang di lingkungan mereka dan
sekitarnya. Selanjutnya sejak tahun 1963, Departemen Kesehatan dalam rangka
melakukan penelitian dan pengembangan cara pengobatan timur termasuk
akupunktur, atas instruksi Menteri Kesehatan waktu itu (Prof. Dr. Satrio), telah
membentuk tim riset Ilmu Pengobatan Tradisional Timur. Maka sejak saat itu
praktik akupunktur diadakan secara resmi di RS Cipto Mangunkusumo.
Dalam perkembangannya, tuntutan masyarakat terhadap pelayanan akupunktur
semakin meningkat, sehingga saat ini telah terbentuk pendidikan akupunktur untuk
jenjang Diploma III (Ahli Madya Akupunktur) berdasar Kepmenkes RI No.
1277.Menkes/SK/VIII/2003.
2.3 Mekanisme Kerja Akupuntur
Mekanisme kerja akupunktur dalam penyembuhan yaitu dimana secara medik
penusukan titik akupuntur yang merupakan daerah kulit yang banyak mengandung
serabut syaraf akan merangsang sistem persarafan sehingga menimbulkan reaksi
setempat (peredaran darah meningkat, produksi kolagen bertambah, dll), reaksi
melalui jalur saraf tepi maupun saraf pusat dan reaksi pelepasan zat-zat
neurohumoral.
Sehingga adanya stimulasi pada titik akupunktur akan merangsang syaraf di
titik tersebut dan akan mempengaruhi berbagai neurotransmitter (zat kimiawi otak)
serta perubahan biofisika. Zat kimia otak inilah yang dipercaya mampu menjaga
keseimbangan fisiologik tubuh dalam keadaan sehat maupun stress serta
meningkatkan imunitas dan resistensi (kekebalan dan perlawanan) tubuh terhadap
penyakit.
2.4 Keamanan Terapi Akupuntur
a. Dimana yang melakukan terapi akupuntur harus seorang ahli dan yang
sudah berpengalaman
b. Jarum suntik yang digunakan harus masih baru dan masih berkemasan(satu
set)
c. Jarum yang digunakan terbuat dari bahan logam yang sangat halus dan
lentur sehingga jarum tidak mudah patah
d. Dibandingkan terapi lain yang ada saat ini pengobatan akupuntur memiliki
satu keunggulan yakni relatif tidak memiliki efek samping, dalam
akupuntur tidak ada prosedur memasukkan zat tertentu kedalam tubuh
artinya terapi ini tidak bersifat toksik, tubuh kita relatif tidak resisten
terhadap jarum sebab tubuh sudah memiliki unsur logam sehingga tuuh
sudah mengenali jarum akupuntur, untuk lansia dengan penyakit
komplikasi akupuntur merupakan pilihan yang tepat karena tidak perlu
mengkonsumsi banyak obat dan bahkan akupuntur bisa mengurangi efek
samping obat sehingga akupuntur merupakan terapi yang aman dn rasional
secara tradisional maupun kedokteran
e. Selain untuk orang dewasa terapi akupuntur juga aman untuk anak-anak
asalkan disertai syarat berupa yang memberikan terapi ini adalah seorang
praktisi akupuntur yang terlatih dan berpengalaman, dengan melakukan
tahapan terapi dengan benar maka hasil yang didapatkan dari terapi ini pun
akan menyembuhkan penyakit
2.5 Meridian Dan Titik Akupuntur
Meridian adalah suatu sistem lintasan abstrak yang membentuk jala-jala tempat
qi mengalir secara teratur, berkala, berirama dan membentuk aliran siklus yang
tertutup. Diketahui bahwa qi adalah penggerak dan tanda kehidupan maka
seseorang yang dikatakan sehat apabila qi mengalir di dalam meridian secara
teratur, berirama, dan membentuk siklus tertutup (Dharmojono, 2001). Dharmojono
(2001) menyebutkan pembagian meridian dan titik-titik akupunktur. Terdapat 12
meridian organ dan 2 meridian istimewa unilateral, sebagai berikut :
a. Meridian Paru-paru (Lung - LU)
Meridian LU terdiri dari 11 meridian yang titik-titiknya tersebar mulai dari
dada, tulang rusuk, tulang selangka, otot-otot biseps pada sisi radial, lipatan
siku, pergelangan tangan, telapak tangan, sampai ibu jari.
b. Meridian Usus Besar (Large Intestine - LI)
Terdiri dari 20 titik tersebar mulai dari sisi radial jari telunjuk, punggung
tangan, sisi radial pergelangan tangan, lipatan siku, otot humeri dan deltoideus,
tulang bahu, tulang belikat, cuping hidung, sampai nasolabialis.
c. Meridian Lambung (Stomach - ST)
Terbagi menjadi 45 titik yang mengalir dari tepi bawah mata, sudut mulut,
sudut rahang, dahi, tulang klavikula bagian dada, tulang rusuk, sisi luar garis
perut, lipatan paha, lutut, lipatan kaki, sampai jari kaki.
d. Meridian Limpa (Spleen - SP)
Terdiri dari 21 titik yang mengalir mulai dari ibu jari kaki, mata kaki, di bawah
condylus tibiae, di atas patela, antara symfisis pubis dan patela, sisi luar
pembuluh darah paha, garis sisi luar perut III, garis sisi luar dada III, titik
tengah penghubung antara lekukan dalam ketiak dan ujung rusuk ke-12 serta
antara rusuk ke-6
e. Meridian Jantung (Heart - HT)
Memiliki 9 titik meliputi tepi bawah otot pektoralis, atas lipatan siku, atas
lipatan pergelangan tangan, telapak tangan, dan sisi ulnar jari ke-5.
f. Meridian Usus Kecil (Small Intestine - SI) \
Terdiri dari 19 titik akupunktur yang berada pada alur meridian SI meliputi:
sisi ulnar jari ke-5, metacarpal, lipatan pergelangan tangan, lekukan ulnaris,
belakang sendi bahu, otot-otot sekitar bahu, antara lain; supraspinatus,
sternocleidomastoideus, scapulae.
g. Meridian Kandung Kemih (Bladder - BL)
Terdiri dari 67 titik yang mengalir mulai dari pangkal hidung, alis mata, tepat
diatas pupil mata dalam keadaan tertutup, dua jari dari sisi luar tulang belakang
punggung, bagian tengah lipatan bokong-paha, pertengahan paha bagian
belakang, lipatan lutut, mata kaki, telapak kaki, jari kelingking kaki.
h. Meridian Ginjal (Kidney - KI)
Terdiri dari 27 titik yang mengalir mulai dari telapak kaki, mata kaki, di depan
perlekatan tendon achiles, bagian luar meridian CV.
i. Meridian Perikardium (Pericard - PC)
Meridian PC terdiri dari 9 titik yang mengalir mulai dari bagian luar garis dada
II, lipatan ketiak, lipatan siku, pergelangan tangan, telapak tangan, bagian
belakang radial basis kuku.
j. Meridian Sanciao (Triple Energizer - TE)
Terdiri dari 23 titik yang mengalir mulai dari ujung jari manis tangan, jari
kelingking tangan, punggung tangan, pergelangan tangan, lipatan siku, di
daerah lekukan telinga, di atas apex telinga, ujung alis mata.
k. Meridian Kandung Empedu (Gallblader - GB)
Terdiri dari 44 titik yang mengalir melalui bagian bawah mandibula, di atas
otot pipi, sisi luar kepala, apex telinga, di belakang telinga, daerah dahi, batas
bawah ujung tulang rusuk ke-12, sisi luar sendi lutut, tulang mata kaki, telapak
kaki.
l. Meridian Hati (Liver - LV)
Terdiri dari 14 titik yang terdapat pada ibu jari kaki, mata kaki bagian depan,
sisi bagian dalam arteri femoralis. Di bawah sisi luar tulang kemaluan, di
bawah ujung rusuk ke-11, di bawah puting susu.
m. Meridian TU (Governing Vessel - GV)
Terdiri dari 28 titik meridian yang mengalir mulai dari pertengahan antara
tulang ekor dan anus, di bawah proc. Spinosus lumbal ke-2, di bawah
proc.spinalis lumbar ke-1, titik tengah lekukan leher bagian belakang, lekukan
antara otot trapezius, di atas foramen magnum, garis tengah sagital kepala,
dahi, ujung hidung, di tenganh ujung bibir atas, di antara gusi atas dan ginggiva
bibir atas.
n. Meridian REN (Conception Vessel - CV)
Terdiri dari 24 titik meridian yang tersebar mulai dari di antara anus dan
scrotum pada pria atau dengan labium majus pada wanita, pertengahan batas
atas simfisis pubis, di sekitar pusat, ujung proc.xypoideus, antara 2 puting susu,
daerah lekukan batas atas manubrium sterni, daerah lekukan adam’s apple.
2.6 Jenis Jarum
Ada beberapa kriteria yang harus di penuhi jarum akupuntur yang berkualitas
yakni :
a. Bahan baku yang digunakan
b. Teknik penajaman jarum
c. Sanitasi (kebersihan ) ruangan pembuatan dan pengemasan jarum
d. Pemeriksaan kualitas pada tiap tahap produksi

2.7 Teknik Menusukkan Jarum Akupunktur Yang Umum Dilakukan


a. Menggunakan alat Bantu yang sesuai dengan ukuran jarum akupunktur yang
akan dipakai. Alat Bantu yang digunakan berupa tabung kecil dan alat pegas.
Tabung kecil terbuat dari bahan plasic (seperti sedotan minuman), sedangkan
alat berpegas dibuat khusus untuk keperluan ini. Alat berpegas ini disebut
pelontar jarum (needle pusher).
b. Teknik penusukan jarum akupunktur dengan jari telanjang sebagai berikut.
1. Jari salah satu tangan memegang bagian pegangan jarum, arahkan mata
jarum pada titik akupunktur terpilih, dan tusukan dengan teknik tertentu
(tegak lurus, menyudut, sejajar, dan lain-lain). Teknik ini dapat dilakukan
jika jarum akupunktur yang dipakai cukup tebal (ukuran no. 26, 28, dan
30). Pasien akan merasa sakit apabila teknik ini dilakukan oleh
akupunkturis yang belum terampil.
2. Jari salah satu tangan memegang pegangan jarum dan tangan lainnya
memegang batang jarum sebagai pengarah mata jarum dan penunjang
jarum. Teknik seperti ini digunakan jika jarum akupunktur yang dipakai
berukuran agak tipis (no. 30 dan 32).
3. Jari telunjuk dan ibu jari menjepit batang jarum (dekat mata jarum),
kemudian jarum ditusukkan dengan cara “memegaskan” jari telunjuk dan
jempol tersebut. Teknik ini dilakukan jika jarum yang dipakai berukuran
kecil dan halus, misalnya jarum ukuran 32, 34, 36 X ¼-½ cun.
c. Jarum tanam atau jarum telinga ditusukkan menggunakan bantuan pinset tanpa
gigi (nonchirrurgis pincet.
d. Menggunakan mata jarum 5-7, dengan cara memberikan pukulan-pukulan
ringan dan luwes di atas titik-titik (daerah) terpilih
2.8 Indikasi dan Kontra-indikasi Penggunaan Akupunktur
Nomenklatur tentang indikasi dan kontra-indikasi penggunaan akupunktur
berdasarkan standarisasi WHO yang disebut sebagai ”Proposed Standart
International Acupuncture Nomenclature”. Pada dokumen tersebut tercantum hal-
hal sebagai berikut:
a. Indikasi pengobatan akupunktur:
1. Saluran nafas : berbagai radang yang ditujukan untuk mengatasi kondisi
alergi dan meningkatkan daya tahan tubuh.
2. Mata : kelainan mata yang bersifat radang dan fungsional otot serta
refraksi.
3. Mulut : untuk penanggulangan nyeri dalam pencabutan dan peradangan
kronis.
4. Saluran makanan dan lambung : berbagai kelainan fungsional yaitu otot,
ekkresi asam lambung, nyeri, dan peradangan.
5. Syaraf, otot, dan tulang : yaitu problem nyeri, kelemahan dan kelumpuhan
serta peradangan persendian.
b. Kontra-indikasi pengobatan akupunktur
1. Penderita dalam keadaan hamil
2. Penderita yang memakai pacu jantung
3. Menusuk dekat daerah tumor ganas
4. Menusuk pada kulit yang sedang meradang
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengobatan dengan akupunktur tidak menimbulkan efek sampingan, yang pada
pengobatan menggunakan obat-obatan sering dijumpai efek sampingan.
Pengobatan dengan akupunktur didapatkan manfaat pengaturan fungsi tubuh secara
keseluruhan, sedangkan pengobatan dengan obat-obatan ditujukan hanya pada
proses penyakit atau gejalanya. Akupunktur dapat mempengaruhi banyak reseptor
dan bekerja pada meridian dan kolateral, dengan demikian akupunktur dapat
mengobati berbagai macam penyakit. Terapi akupunktur adalah pengobatan
alternatif dengan menggunakan jarum, pengobatan akupunktur di Indonesia telah
diakui, berdasarkan dua keputusan mentri kesehatan. Sehingga alternatif
pengobatan tradisional ini dapat dicoba siapapun yang terindikasi.
3.2 Saran
Bagi mahasiswa diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan dan
informasi dalam dunia pengobatan tradisional. Sedangkan bagi masyarakat,
disarankan dapat memilih dan menggunakan pengobatan tradisional apapun dengan
catatan pengobatan terserbut sudah mendapatkan izin dari pemerintah dan sudah
terbukti baik secara medis.
DAFTAR PUSTAKA

Dharmojono. 2001. Menghayati Teori dan Praktek Akupunktur dan Moksibasi Jilid
1. Depok: Trubus Agriwidya.

Hadikusumo, B.U. 1996. Tusuk Jarum Upaya Penyembuhan Alternatif.


Yogyakarta: Kanisius.

Med, Genvo. 2006. Teori Dasar Kedokteran Tradisional China. Yogyakarta:


Kanisius.

Winarso, Agus Hendrik. 1997. Pedoman Lengkap Akupunktur dan Moksibasi.


SemarangL Dahara Prize

Anda mungkin juga menyukai