Kuliah Dinamika PDF
Kuliah Dinamika PDF
iii
iv
BAB V PENUTUP.................................................................. 67
A. Rangkuman .......................................................... 67
B. Tindak Lanjut Pengembangan ............................. 68
A. Latar Belakang
1
2 Dinamika Kelompok Modul Diklat Prajabatan Golongan III 3
Peserta Diklat harus disiapkan secara fisik dan mental dapat menerapkan hal semacam ini dalam pelaksanaan tugasnya
emosional. Hal ini akan dapat dicapai apabila mereka sudah sehari-hari, memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang
mengenal dengan baik teman seangkatannya, dengan siapa mampu menciptakan suasana yang kondusif dan bekerjasama
mereka akan bekerjasama. Siapa sebenarnya dirinya dan siapa secara efektif dalam menyelesaikan tugas-tugas organisasi
orang lain yang ada di luar dirinya. Siapa yang jadi panitia dan secara lebih baik. Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang
siapa yang akan jadi widyaiswara yang akan membimbing memiliki disiplin, komitmen dan integritas moral serta tanggung
mereka selama Diklat berlangsung. Bagaimana aturan main jawab profesi yang beretos kerja tinggi.
dalam bekerjasama, bagaimana seharusnya berperilaku dan
Melalui mata Diklat ini peserta Diklat Prajabatan golongan III
bagaimana bentuk artikulasi program yang akan dihadapi selama
diajak untuk lebih mengenal diri sendiri dan orang lain dengan
Diklat.
lebih baik, memiliki komitmen dan integritas moral seorang
Dinamika Kelompok menyiapkan peserta agar dapat saling PNS yang beretos kerja tinggi, membekali mereka tentang
percaya mempercayai dengan yang lain (trust), memiliki sikap bagaimana membina kerjasama dalam kelompok, pemimpin dan
keterbukaan (openness), memiliki rasa tanggung jawab komunikasi yang efektif, pengambilan keputusan dengan tepat,
(responsibility) dan merasa bahwa dirinya bagian integrasi dari mengendalikan diri, berdisiplin dan, bertanggung jawab.
yang lainnya (interdependency). Ini semua dapat disiapkan
melalui Dinamika Kelompok. Tingkat kesiapan peserta untuk
B. Deskripsi Singkat
memulai proses pembelajaran sangat ditentukan oleh Dinamika
Kelompok ini, yang pada akhirnya menentukan keberhasilan Mata Diklat Dinamika Kelompok dimaksudkan untuk
program Diklat secara keseluruhan. meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap calon PNS
agar menjadi PNS yang memiliki disiplin, komitmen dan
Dengan Dinamika Kelompok, diharapkan hubungan antar
integritas moral serta tanggung jawab profesi yang beretos kerja
peserta akrab, hubungan antara peserta dengan panitia dan
tinggi.
widyaiswara terbina dengan baik. Situasi semacam ini
Metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah singkat,
merupakan syarat mutlak bagi terciptanya proses pembelajaran
diskusi kelompok, bermain peran, kerja individu, praktik dan
yang kondusif. Dan setelah Diklat selesai peserta diharapkan
simulasi.
4 Dinamika Kelompok Modul Diklat Prajabatan Golongan III 5
Dalam modul ini dimuat beberapa simulasi, permainan dan D. Pokok Bahasan
latihan yang dalam proses pembelajarannya peserta akan
1. Mengenal Diri dan Orang Lain;
dipandu oleh widyaiswara. Disamping itu juga berisi naskah
2. Citra Diri PNS;
pegangan yang merupakan bahan bacaan yang terkait dengan
3. Disiplin PNS;
pokok bahasan. Pada bab IV dikemukakan proses belajar melalui
4. Integritas Moral PNS;
pengalaman (Experiential Learning Cycle) yang merupakan
5. Etos Kerja sebagai PNS.
pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran serta
penilaian dalam Dinamika Kelompok.
E. Fasilitas/Media
Fasilitas dan media yang digunakan dalam proses pembelajaran
C. Tujuan Pembelajaran
dinamika kelompok antara lain adalah:
1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
1. Ruangan yang cukup luas untuk peserta dapat bergerak dan
Setelah pembelajaran selesai peserta diharapkan memiliki
berpindah serta melakukan diskusi-diskusi kelompok (se-
disiplin, komitmen dan integritas moral serta tanggung
suaikan dengan jumlah peserta). Makin banyak peserta,
jawab profesi sebagai PNS yang beretos kerja tinggi.
diperlukan ruangan yang makin luas. Ruangan tidak perlu
2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) menggunakan meja, dan kursi hendaknya dapat diatur
Setelah selesai pembelajaran, peserta dapat: dengan bentuk U atau melingkar;
a. Mengenal diri dan mengenal orang lain dengan lebih 2. Dinding peraga;
baik; 3. Papan tulis + marker (spidol) dan penghapus papan;
b. Mengidentifikasi citra diri sebagai PNS; 4. Flip Chart dan kertas HVS;
c. Mentaati disiplin sebagai PNS; 5. Map, lakban/selotip, lem;
d. Mempertunjukkan integritas moral sebagai PNS; 6. Instrumen-instrumen terpilih sesuai simulasi yang akan
e. Mempertunjukkan etos kerja sebagai PNS. dimainkan;
7. Naskah pegangan peserta (modul peserta).
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 7
6
8 Dinamika Kelompok Modul Diklat Prajabatan Golongan III 9
Sarana/Prasarana Kertas ukuran folio/kwarto • Setelah itu proses ke arah tujuan pembelajaran.
sejumlah peserta. Kaitkan juga dengan manfaat mengenal diri,
Proses Kegiatan mengenal kelebihan-kelebihan diri agar dapat
• Bagikan kepada peserta selembar kertas (ukuran dioptimalkan dan mengenal kelemahan-kelemahan
14 Dinamika Kelompok Modul Diklat Prajabatan Golongan III 15
diri agar dapat diminimalisir. bahwa mereka belum mengenal diri mereka secara
b. Judul BINTANG lebih baik.
Tujuan Mengenal diri secara lebih baik. • Peserta dikelompokkan 3 s.d 4 kelompok dengan
Waktu 30 - 45 menit. anggota maksimal 10 orang (mempertimbangkan
Sarana/Prasarana Lembar kerja – 1 (bintang) waktu yang tersedia) Selanjutnya gambar tersebut
sebanyak peserta dan krayon. ditempelkan dan diungkapkan maknanya pada
Proses Kegiatan peserta lain. Peserta lain menyimak dan tidak boleh
• Bagikan masing-masing peserta lembar kerja-1 membantah, hanya boleh minta klarifikasi.
(bintang). Tulislah nama panggilan saudara pada
3. Mengenal Orang Lain
kotak yang ada di tengah-tengah bintang.
a. Judul MENYUSUN PERIBAHASA/
• Berikutnya pada masing-masing sudut bintang
COUPLET
tersebut, tulislah secara berturut mulai sudut pertama
Tujuan Peserta saling mengenal dengan
sampai dengan sudut ke lima: 2 tokoh idola saya
lebih baik, sehingga terjadi
(boleh tokoh nasional, internasional atau keluarga
interaksi yang intensif,
terdekat kita seperti ayah atau ibu), dua keberhasilan
komunikasi dan kerjasama yang
saya belum lama ini, dua kegagalan saya belum lama
efektif.
ini, tiga kata yang menggambarkan diri saya dan dua
Waktu 45 - 60 menit.
cita-cita saya.
• Setelah selesai, beri kesempatan peserta memberi Sarana/Prasarana Kartu-kartu berisi potongan
apakah mudah bagi mereka untuk mengisi lembar • Mulailah kegiatan ini dengan menjelaskan apa yang
kerja-1 tersebut. Kalau sulit, itu merupakan indikator akan dilakukan peserta. Peserta dibagikan masing-
masing selembar kartu yang berisi sepotong
16 Dinamika Kelompok Modul Diklat Prajabatan Golongan III 17
peribahasa (bisa peribahasa dalam bahasa Indonesia atau 4 orang nama teman disebelah kiri atau sebelah
atau bahasa Inggris). kanannya. Proses atau refleksi kegiatan tersebut
• Peserta diminta mencari potongan lain dari dengan menggunakan ELC.
peribahasa tersebut sehingga membentuk satu b. Judul BULAN KELAHIRAN
peribahasa yang lengkap dan bermakna. Tujuan Mendorong terjadinya interaksi
• Selanjutnya masing-masing pasangan saling yang intensif, membuat peserta
berkenalan. Setelah pasangan tersebut berkenalan rileks.
secara lebih intensif, pasangan tersebut diminta Waktu 45 - 60 menit.
melanjutkan perkenalan secara berkelompok dengan Sarana/Prasarana Ruangan yang cukup lebar
pasangan-pasangan lain yang terdiri dari 3 atau 4 untuk dapat berpindah atau
pasangan. Dalam perkenalan tersebut dapat bergerak.
dikemukakan mengenai nama, latar belakang Proses Kegiatan
pendidikan, status, hobby dan lain-lain yang • Minta kepada peserta untuk berkeliling menemukan
dianggap perlu. Dari perkenalan dalam kelompok orang yang bulan kelahirannya sama. Setelah itu
tersebut, mereka diminta untuk menunjuk salah buatlah kelompok bulan Januari, Pebruari s.d bulan
seorang perwakilan yang akan memperkenalkan Desember.
mereka dikelompok besar (pleno). Kalau pesertanya • Dalam kelompok minta peserta untuk saling
tidak terlalu banyak, masing-masing pasangan mengenal nama, latar belakang pendidikan, hobby,
langsung saja memperkenalkan pasangannya dikelas kelebihan dan kekurangan masing-masing.
besar (pleno). • Setelah kegiatan tersebut selesai, salah seorang
• Setelah kegiatan tersebut selesai dapat dilanjutkan anggota mewakili kelompok menyampaikan hasilnya
dengan simulasi "Zip - Zap" agar lebih mengingat pada kelompok besar (pleno).
nama-nama orang yang telah memperkenalkan diri • Untuk lebih mengingat nama-nama peserta yang lain,
atau dapat saja setiap peserta diminta menyebut 3 boleh dilanjutkan dengan melakukan simulasi "Zip-
18 Dinamika Kelompok Modul Diklat Prajabatan Golongan III 19
Zap" atau menyebut nama 3 - 4 orang teman di menyebutkan secara sekilas nama teman yang
sebelahnya. berhasil dikenalnya dan sampaikan kepada pleno.
• Proses atau refleksi kegiatan ini ke arah tujuan Kalau dapat diungkapkan juga mengenai hal-hal
pembelajaran. menonjol (kelebihan atau kekurangan) yang dimiliki
c. Judul SIAPA DIA orang bersangkutan.
Tujuan Mendorong terjadinya interaksi • Akhiri sesi ini dengan merefleksi ke arah tujuan
yang intensif, membuat peserta pembelajaran.
rileks, terbuka dalam Variasi : Pada saat peserta mencari peserta lain, bisa
komunikasi. menggunakan potongan gambar hewan atau tanaman.
Waktu 45 - 60 menit. (potongan sesuai dengan jumlah peserta yang ditemukan
Sarana/Prasarana Ruang Kelas yang cukup besar. oleh setiap peserta).
Proses Kegiatan
• Mulailah kegiatan ini dengan meminta peserta untuk B. Naskah Pegangan
berdiri dan mencari peserta lain untuk diajak ngobrol.
Dalam suatu kelompok dimana anggotanya baru untuk pertama
Berusahalah mendapatkan informasi tentang orang
kalinya bertemu dan belum saling mengenal satu sama lain,
yang diajak ngobrol tersebut dan juga membuka diri
pikiran mereka akan terpusat pada pertanyaan-pertanyaan
tentang siapa dirinya sebenarnya terhadap peserta
berikut. Siapakah orang lain disini? Apakah mereka dapat
lain yang menanyakan hal tersebut. Setiap peserta
dipercaya? Dari manakah mereka? Siapa namanya? Datang dari
diberi waktu 5 menit untuk menyampaikan atau
mana? Berapa umurnya? Dan berbagai pertanyaan akan
menanyakan mengenai peserta lain.
berkecamuk dalam pikiran mereka. Proses ini biasanya
• Setelah 5 menit berlalu, widyaiswara memberi aba-
menyerap tenaga peserta, yang akan berpengaruh dalam proses
aba tanda waktu ngobrol dengan orang tersebut habis
pembelajaran dan kerjasama diantara peserta.
dan segera cari orang lain. Setelah 30 menit berlalu,
Setiap kali kita bertemu dengan orang yang baru kita kenal,
Widyaiswara meminta masing-masing orang
maka kesan pertama kita akan orang tersebut banyak
20 Dinamika Kelompok Modul Diklat Prajabatan Golongan III 21
dipengaruhi oleh penampilan, cara ia berbicara, tertawa, Kuncinya adalah membangun ikatan emosional dengan
berpakaian dan sebagainya. Biasanya kesannya bisa positif dan menciptakan kesenangan dalam belajar, menjalin hubungan
bisa negatif atas orang lain. Dan itu berpengaruh terhadap sikap dan menyingkirkan segala macam ancaman. Proses belajar
dan pandangan kita terhadap yang bersangkutan. Oleh karena dapat diibaratkan sebuah mobil, akan dapat melaju dengan
itu, diperlukan beberapa waktu untuk membuktikan apakah semua silinder, jika dimulai dari gigi pertama
kesan atau pandangan kita itu benar. Semakin baik peserta (menyingkirkan ancaman) dan berusaha masuk ke kondisi
saling mengenal, semakin kompak mereka dan semakin efektif HOTS (Quantum Teaching, Bobby DePorter dkk). (Higher
proses kerja sama dan proses pembelajaran yang terjadi. Adapun Order Thinking Skills (HOTS)) atau Ketrampilan Berpikir
langkah-langkah dalam membina kekompakan tersebut agar Orde lebih tinggi. Ini tidak akan dapat dicapai dalam suasana
peserta siap untuk memulai proses pembelajaran, sebagai penuh tekanan fisik dan emosional, karena ketika otak
berikut: menerima ancaman atau tekanan, kapasitas saraf untuk
1. Pencairan Kelas berpikir rasional mengecil. "Otak dibajak secara emosional",
Kegiatan awal yang perlu dilakukan adalah pencairan kelas (Goleman, 1995) menjadi mode bertempur atau kabur dan
atau "bina suasana". Kegiatan dimaksudkan untuk beroperasi pada tingkat bertahan hidup. Oleh karena itu, bina
mempersiapkan peserta memulai pelajaran. Disini suasana atau pencairan kelas adalah sesuatu yang mutlak
dimaksudkan untuk mencairkan suasana agar hubungan antar diperlukan agar proses pembelajaran berjalan secara efektif.
peserta dan antara peserta dengan fasilitator terbina dengan 2. Pengenalan Diri
baik, sehingga siap untuk belajar. Dengan bina suasana ini Manusia adalah mahluk individu dan mahluk yang berke-
dimaksudkan untuk menciptakan suasana aman dan penuh Tuhanan, yang memiliki akal dan perasaan. Manusia akan
kepercayaan diantara peserta dan widyaiswara. Dengan dapat melakukan hal-hal yang luar biasa, yang baik dan
merasa senang, bebas dari tekanan fisik maupun mental bermanfaat bagi orang lain apabila memahami potensi-
emosional, memungkinkan peserta belajar lebih efektif dan potensi yang dimilikinya jika terus menerus belajar dengan
menyerap serta mengingat sejumlah besar materi dengan mendayagunakan kapasitas berpikir dan merasakan secara
baik. Mengapa demikian? Karena dalam keadaan seperti ini, optimal.
peserta bisa memanfaatkan potensinya secara optimal.
22 Dinamika Kelompok Modul Diklat Prajabatan Golongan III 23
Agar dapat mengembangkan diri, setiap orang hendaknya masyarakat komunitasnya. Oleh karena itu, agar manusia
mengenal dirinya dengan baik, mengenal potensi-potensi diterima dengan baik oleh kelompoknya, maka ia harus
yang dimilikinya, baik potensi yang positif maupun potensi menjadi manusia yang berguna, yang menyenangkan dan
yang negatif. Dengan mengetahui potensi yang positif akan dapat diajak bekerjasama.
diketahui apa yang harus dikembangkan atau dioptimalkan Kerjasama yang efektif dan kelompok yang sinergis akan
dan yang negatif akan dihilangkan atau paling tidak terbentuk kalau masing-masing anggota kelompok saling
dikurangi. Dengan mengenal diri secara lebih baik, peserta mengenal dengan baik. Saling memahami apa kelebihan-
dapat memahami dengan jelas apa faktor-faktor yang kelebihan yang dimiliki dan apa kekurangan-kekurangan
menunjang keberhasilan-keberhasilan dan faktor-faktor yang anggota kelompok. Kelompok ini akan sinergis, kalau di
menyebabkan kegagalan-kegagalan yang pernah dialami. antara masing-masing anggota kelompok dapat menerima
Dengan mengenal dirinya secara lebih baik peserta anggota kelompok lainnya dengan segala kelebihan dan
mengetahui apa yang ingin dicapai atau dicita-citakan, segala kekurangan serta kommit untuk melaksanakan sesuatu
sehingga dapat menetapkan tujuan hidupnya secara lebih sesuai dengan kemampuan-kemampuan yang ada. Kelompok
reatistis. Penetapan tujuan ini akan mendorong atau akan efektif bahkan sinergis kalau diantara masing-masing
memotivasi seseorang berbuat lebih baik lagi. Dengan anggotanya ada saling mempercayai satu dengan lainnya
jelasnya tujuan yang ingin dicapai seseorang akan jelas (trust). Memiliki sikap keterbukaan (opennes), memiliki rasa
hendak melangkah kemana. Tanpa tujuan yang jelas, tanggung jawab (responsibility) dan merasa bahwa dirinya
seseorang juga tidak akan jelas akan melangkah kemana. bagian integrasi dari yang lainnya (interdependency). Ini
Bagaimana dengan Saudara peserta prajabatan? akan dapat dicapai kalau sesama anggota kelompok saling
3. Mengenal Orang lain mengenal dengan baik. Oleh karena itulah ada upaya yang
Selain sebagai mahluk individu dan mahluk berke-Tuhanan, perlu dilakukan untuk mengenal orang lain agar kita bisa
manusia juga adalah mahluk sosial. Manusia hidup memahami orang lain dengan lebih baik. Stephen R Covey
berkelompok dan membentuk komunitasnya. Manusia hidup dalam bukunya "The Seven Habits of Highly Effective
saling memerlukan dan saling tergantung satu sama lain. People” mengatakan bahwa " berusahalah mengerti orang
Manusia akan merana jika dikucilkan atau dijauhi oleh
24 Dinamika Kelompok
lain terlebih dahulu, baru berharap kita bisa dimengerti orang BAB III
lain". SOSOK PEGAWAI NEGERI SIPIL ( PNS)
PNS
25
26 Dinamika Kelompok Modul Diklat Prajabatan Golongan III 27
dilantai. Harta karun tidak boleh disentuh oleh Sarana/Prasarana Satu buah amplop tertutup berisi
penjaganya. potongan-potongan peribahasa
• Anggota kelompok lain akan berusaha merebut harta atau kata mutiara.
karun dan penjaga menjaga tanpa boleh menyentuh. Proses Kegiatan
Seandainya dalam rangka merebut harta karun, • Bagi peserta dalam kelompok-kelompok berjumlah 8
anggota kelompok berhasil disentuh oleh penjaga, -10 orang tiap kelompok. Masing-masing kelompok
maka anggota bersangkutan harus keluar dari memilih 1 anggotanya yang akan ditugaskan untuk
simulasi. Pengawas mengawasi proses tersebut. mengambil harta karun yang terletak di daerah
Pengawas bertindak selaku wasit. Hal ini dilakukan terlarang. Untuk sampai ke daerah tersebut, dipenuhi
sampai harta karun berhasil direbut atau semua dengan rambu-rambu lalin yang melarang orang
anggota kelompok bisa tersentuh. masuk. Dan satu orang anggota lainnya ditugaskan
• Sebelum simulasi dimulai, widyaiswara memberikan menjadi polisi yang akan mencatat pelanggaran yang
kesempatan kelompok mengatur strategi atau dilakukan oleh petugas tadi.
petugasnya. Bagi kelompok yang berhasil menjaga • Daerah terlarang tersebut berupa lingkaran yang
harta karun miliknya adalah kelompok yang amanah dibuat oleh anggota kelompok yang tersisa dalam
dan inilah kelompok juara. Proses simulasi ini kearah bentuk lingkaran. Lingkaran tersebut merupakan
tujuan pembelajaran atau pokok bahasan. batas daerah terlarang. Anggota yang bertugas
mengambil harta karun berupaya menembus pagar
b. Judul RAMBU-RAMBU LALIN pembatas yang dibuat. Pagar pembatas juga berusaha
Tujuan Membuat suasana menjadi lebih menghambat masuknya petugas. Si petugas berusaha
rileks dan meningkatkan disiplin supaya tidak kena atau melanggar.
peserta. • Harta karunnya berupa kata-kata mutiara atau
Waktu 45 - 60 menit. potongan peribahasa yang dituliskan dalam amplop
tertutup (catatan: amplop ini bisa diteruskan dengan
36 Dinamika Kelompok Modul Diklat Prajabatan Golongan III 37
kolaborasi).
• Dianggap merupakan pelanggaran kalau anggota a. Judul MENANGKAN SEBANYAK
badan menyentuh pagar. Pagar hanya boleh MUNGKIN
berpegang tangan. Dan pegangan tangannya hanya Tujuan Mempertunjukkan integritas
boleh naik atau turun, sementara badan tidak boleh moral (etika, norma dan sistem
bersentuhan. Jadi si petugas berusaha masuk melalui nilai) sebagai PNS.
atas atau bawah. Pagar berdiri dalam keadaan kaki Waktu 90 - 120 menit.
rapat (sikap siap sempurna), kecuali tangan yang Sarana/Prasarana Potongan-potongan kertas kecil,
bebas naik turun. lembar kunci jawaban, spidol
• Bagi kelompok yang pertama berhasil mengambil dan papan tulis atau flip-chart.
harta karun adalah kelompok juara. Proses Kegiatan
• Penilaian diberikan bagi yang pertama selesai nilai • Fasilitator mengungkapkan ilustrasi bahwa dalam
100, dan kelompok berikutnya dikurangi 10, kehidupan kita sehari-hari, kita selalu mengalami
misalnya no. 2 selesai nilai 90 dstnya. Pelanggaran kalah dan menang. Dalam era globalisasi ini negara
dari masing-masing anggota kelompok dikurangi 5. kita selalu dihadapkan pada persaingan yang semakin
• Proses simulasi ini ke arah kedisiplinan mematuhi ketat dan tantangan yang semakin meningkat. Oleh
perintah. karena itu fasilitator mengajak peserta untuk
memasuki simulasi "menangkan sebanyak mungkin".
3. Integritas Moral PNS • Fasilitator membagi kelompok menjadi empat
kelompok yang sama besar. Setiap kelompok diminta
untuk mengambil tempat yang agak terpisah,
sehingga diskusi masing-masing kelompok tidak
terganggu oleh kelompok lain.
• Jelaskan aturan mainnya, yaitu setiap kelompok
38 Dinamika Kelompok Modul Diklat Prajabatan Golongan III 39
diminta untuk memilih X atau Y (salah satu saja). norma dan sistem nilai yang dianut oleh PNS, antara
Kemudian serahkan kepada fasilitator untuk direkap. lain sebagai berikut:
Aturan main seperti di lembar kunci nilai dan Beriman dan bertaqwa;
rekapitulasi nilai seperti lembar rekapitulasi. Pilihan Dapat dipercaya/jujur;
setiap kelompok tidak boleh diketahui oleh kelompok Lebih mementingkan kepentingan umum atau
lain. bersama dari pada kepentingan pribadi;
• Permainan dimulai dengan babak uji coba terlebih Dapat menjadi teladan dan mempunyai toleransi
dahulu. Setelah semua kelompok paham tentang tinggi;
aturan main, baru dimulai dengan babak pertama Semangat kerja tinggi.
yang nilainya akan direkap dalam lembar Mempunyai niat baik dalam bergaul dengan
rekapitulasi. orang lain, dan sebagainya.
• Permainan diteruskan sampai 10 babak dan pada • Tutup sesi ini dengan menekankan pada poin-poin
babak ke lima masing-masing kelompok akan betapa pentingnya etika, norma dan sistem nilai ini
mendapatkan nilai bonus sebanyak 3 kali nilai yang dipatuhi bukan saja kita sebagai seorang PNS tetapi
diperoleh pada babak tersebut. Pada babak ke juga sebagai anggota masyarakat.
delapan mendapat bonus nilai sebanyak 5 kali nilai
Lembar Nilai
yang di dapat pada babak tersebut, sedangkan pada Kaitkan sesi ini dengan sesi etos kerja.
babak ke 10 setiap kelompok akan diberi nilai bonus
sebanyak 10 kali dari nilai yang di dapat pada babak PILIHAN
NO KELOMP KETERANGAN PILIHAN HASIL
tersebut. Pada ke tiga babak tersebut setiap kelompok OK
diberi kesempatan untuk berunding mengenai pilihan 1. 4X Masing-masing kalah Rp. 1.000,-
huruf yang akan dipilih oleh masing-masing 2. 3 X, 1 Y X Masing-masing kalah Rp. 1.000,-
Y Kalah Rp. 3.000,-
kelompok, apakah X atau Y.
3. 2 X, 2 Y X Masing-masing menang Rp. 2.000,-
• Setelah selesai simulasi arahkan proses pada etika,
Y Masing-masing Kalah Rp. 2.000,-
40 Dinamika Kelompok Modul Diklat Prajabatan Golongan III 41
bila Anda melihat dari sisi yang sama dengan mereka, potensi dirinya atau bisa juga berdasarkan pengamatan
juga akan menemukan kebenarannya. widyaiswara selama proses pembelajaran berlangsung).
• Kepada peserta yang lain, widyaiswara meminta
4. Etos Kerja PNS membayangkan (menghayalkan) apa yang akan dilakukan
oleh peserta tadi dalam 5 (lima) tahun mendatang,
b. Judul MENARA KOREK API komentar pada saat proses berlangsung. Pengamat hanya
Tujuan Mengenal etika kerja dalam boleh mencatat hasil pengamatannya. Apa yang dilakukan
kelompok. oleh peserta kelompok yang diamati. Ingat pengamat tidak
Waktu 50 - 60 menit. boleh mengomentari, hanya mencatat.
Sarana/Prasarana Botol kosong dan sekotak korek • Pengamat mencatat perilaku anggota kelompok yang
api untuk masing-masing diamatinya. Widyaiswara juga mencatat waktu
kelompok. pembangunan sarang burung masing-masing kelompok.
• Setelah semua kelompok selesai membuat sarang burung,
Proses Kegiatan widyaiswara meminta pengamat melaporkan hasil
• Bagi kelas menjadi kelompok-kelompok beranggotakan 8 - pengamatannya. Berapa kali kelompok tersebut melakukan
10 orang. pelanggaran, sikap-sikap apa saja yang dilakukan oleh
• Jelaskan aturan main, yaitu setiap kelompok diminta untuk masing-masing anggota kelompok.
membuat menara korek api diatas botol dengan • Widyaiswara memproses simulasi ini ke arah pokok
menggunakan batang korek api. Pada saat membuat bahasan yaitu etos kerja pegawai, misalnya etika kerja,
menara, kelompok diminta berbaris kebelakang dan peserta saling mempercayai, disiplin, tanggungjawab, saling
secara bergantian meletakkan sebatang korek api diatas menyalahkan dan sebagainya.
botol. Hal ini dilakukan sampai batang korek api tersebut
habis. Beri waktu pada kelompok untuk melakukan c. Judul MENARA MANUSIA
persiapan selama ± 5 menit. Tujuan Meningkatkan etos kerja dengan
• Kelompok yang menang adalah kelompok yang paling kerjasama tim yang sinergis
awal selesai dan berhasil membangun. Waktu 15 - 20 menit.
• Dalam prosesnya setiap kelompok menunjuk salah seorang Sarana/Prasarana kertas yang memiliki lem
pengamat. Tugas pengamat adalah mengamati proses perekat.
kelompok lain. Pengamat tidak diperkenankan memberi Proses Kegiatan
46 Dinamika Kelompok Modul Diklat Prajabatan Golongan III 47
PNS semakin terpuruk. Sebagaimana dikemukakan di atas, masing. Mulailah dari diri kita, kemudian kelompok dan pada
bahwa tidak semuanya demikian. Tidak sedikit PNS yang gilirannya organisasi pemerintah keseluruhan, sehingga cita-cita
bersih, berwibawa, profesional, bertanggungjawab dan memiliki terwujudnya good governance akan tercapai.
integritas pribadi yang kokoh: Tetapi pengaruh lingkungan
sangat besar, sehingga ada anekdot lain yang dikemukakan : Secara umum penjabaran dari hal tersebut di atas antara lain
bahwa sekarang korupsi di Indonesia sudah membudaya. Barang adalah melalui pembentukan disiplin, integritas moral dan etos
siapa yang tidak mengikutinya berarti tidak berbudaya. Hal-hal kerja PNS, sebagai berikut :
demikian itu semakin memperparah kondisi kita sekarang ini.
1. Disiplin PNS
Pantaslah kalau hasil survey sebuah lembaga internasional
Disiplin adalah kata yang sangat mudah diucapkan tetapi sulit
menunjukkan bahwa Indonesia berada di urutan ke enam negara
dilaksanakan, kalau tidak ada kemauan dan tekad yang
terkorup di dunia pada tahun 2003.
membara untuk mewujudkannya. Apa yang kita maksudkan
Bagaimana dengan Saudara? Apakah Saudara juga terpengaruh dengan disiplin?
dengan budaya kerja negatif seperti itu? Penulis berharap bahwa
Kata disiplin berasal dari bahasa Inggris yaitu "Discipline"
kita dapat menerapkan "falsafah ikan". Walaupun hidup di air
yang artinya training of the mind and character (pelatihan
asin (laut), dia tidak akan menjadi asin, karena ikan itu hidup.
pola pikir dan karakter) dan development and control of the
Tetapi bila ikan itu mati, akan menjadi asin walau dikasih sedikit
mind and character intended to produce obedience and
garam. Demikian juga dengan manusia, kita tidak akan
orderly behavior (upaya pengembangan dan pengendalian
terpengaruh lingkungan yang negatif kalau hati kita tetap hidup.
pola pikir dan karakter yang dimaksudkan untuk menciptakan
Mudah-mudahan hati kita tetap hidup, sehingga kita tidak akan
kepatuhan dan ketaatan kepada perilaku yang tertib dan
terpengaruh lingkungan yang negatif. Apakah kita tidak
teratur). Dengan demikian disiplin pada dasarnya berarti taat
berusaha mengubah citra PNS yang demikian ini?. Yang
aturan atau ketentuan yang berlaku. Peraturan dan
umumnya tidak disiplin, etos kerja rendah dan integritas moral
ketentuan-ketentuan ini mengatur hak dan kewajiban PNS
yang rapuh?. Sudah berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah,
yang tertuang dalam Undang-undang, Peraturan Pemerintah,
tapi akan sangat efektif kalau kita mulai dari diri kita masing-
Keputusan Menteri/Ketua Lembaga, Peraturan Daerah dan
50 Dinamika Kelompok Modul Diklat Prajabatan Golongan III 51
Kebijakan intern Institusi atau ketentuan-ketentuan lainnya. secara moral maupun material.
PNS yang disiplin adalah PNS yang mentaati aturan dan
menghindari larangan-larangannya, biasanya memiliki 2. Integritas Moral PNS
perilaku-perilaku sebagai berikut: setia, jujur, rajin,
Apa yang kita maksudkan dengan moral? Moral adalah nilai-
bertanggung jawab, tertib, rapi, sopan serta dapat dipercaya.
nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi
Apabila setiap PNS selaku unsur aparatur pemerintah seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
ataupun sebagai abdi masyarakat memiliki perilaku lakunya. Bidang moral adalah bidang kehidupan manusia
sebagaimana disebutkan di atas, maka pelaksanaan tugas atau dilihat dari segi kebaikannya sebagai manusia. Moral
kewajiban akan berjalan tertib, lancar dan terkendali. Ini merupakan asas-asas akhlak yang merupakan nilai tambah
berarti bahwa disiplin diri PNS dapat berperan sebagai salah pada diri manusia karena menjadi ciri makhluk manusia,
satu faktor yang sangat menunjang pencapaian tujuan secara yang membedakan dari makhluk lain atau tidak dimiliki oleh
efektif dan efisien. makhluk lain ciptaan Tuhan.
Sebagaimana disebutkan di atas, sudah banyak upaya yang Dalam kehidupan manusia, seseorang berperilaku bermoral
dilakukan pemerintah, sampai kepada pencanangan Gerakan atau tidak, biasanya yang menjadi tolok ukur adalah ajaran
Disiplin Nasional (GDN), namun ternyata hal itu bukanlah agama. Ada juga yang menilai seseorang bermoral atau tidak,
sesuatu yang mudah, karena memerlukan strategi yang tepat. dipandang dari sudut kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan
Secara garis besar, langkah-langkah yang dapat dilakukan atau budaya setempat. Bahkan kualitas hukum sebagian besar
adalah: ditentukan oleh mutu moralnya, karena hukum berisikan
a. Perlu kesadaran akan pentingnya disiplin bagi diri sendiri berbagai pengaturan tentang kehidupan manusia agar
sebagai makhluk individual, sosial dan makhluk berke- harmonis.
Tuhan-an Yang Maha Esa; Nah, bagaimana dengan integritas? Apa yang kita maksudkan
b. Usaha-usaha untuk berdisiplin disertai semangat dan dengan integritas? Dalam kamus umum bahasa Indonesia
tekad yang kuat; diartikan sebagai kebulatan, keutuhan. Tapi dalam hal moral,
c. Dukungan dari pimpinan dan lingkungan tugasnya, baik
52 Dinamika Kelompok Modul Diklat Prajabatan Golongan III 53
pada umumnya orang mengartikan integritas sebagai "satu Etiquette yang diartikan sebagai "The rules of behavior
kata dengan perbuatan" Seorang yang mengatakan harus among polite people" (peraturan-peraturan mengenai
disiplin, maka dirinya sendiri harus disiplin. Itu berarti bahwa tingkah laku yang berlaku bagi orang-orang yang
dia memiliki integritas. memiliki sopan santun) dan diartikan pula sebagai "The
Namun banyak orang dengan mudah mengharuskan, unwritten rules about what a profesional man may or may
mengatakannya dan memerintahkan pada orang lain, tetapi not do in his profession" (aturan-aturan yang tidak tertulis
dirinya belum mampu melakukan. Bagaimana dengan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh
Saudara? Kemauan dan tekad yang kuat disertai usaha yang seorang profesional dalam melakukan profesinya).
keras dan do’a yang tulus tentu akan dapat mewujudkannya. Etika dapat dibedakan antara etika yang berlaku umum
dan khusus. Etika umum yaitu tata susila, sopan santun
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, yang merupakan
dalam kehidupan sehari-hari baik dalam keluarga,
bagian dari moral adalah etika, norma dan sistem nilai.
masyarakat, pemerintahan, berbangsa dan bernegara.
Dalam hal ini kita sebagai PNS, maka yang akan dibahas
Sedangkan etika khusus, hanya khusus berlaku
disini adalah etika PNS, norma moral PNS dan sistem nilai
dikalangan tertentu, misalnya hanya berlaku pada
PNS, sebagai berikut:
organisasi tertentu atau profesi tertentu.
a. Etika PNS
Untuk kalangan PNS, etika atau kode etiknya tertuang
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, etika diartikan
dalam butir-butir panca prasetya korpri.
sebagai ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk
mengenai hak dan kewajiban (akhlak). Selanjutnya
b. Norma Moral PNS
diartikan pula sebagai kumpulan asas atau nilai yang Norma adalah aturan atau kaidah yang dipakai sebagai
berkenaan dengan akhlak serta merupakan nilai mengenai kriteria untuk menilai sesuatu. Norma yang menyangkut
benar atau salah yang dianut suatu golongan atau perilaku manusia secara umum dibedakan atas norma
kelompok masyarakat. Etika adalah sistem dari prinsip- kesopanan atau etiket, norma hukum dan norma moral.
prinsip moral tentang baik dan buruk. Etika dapat pula Norma moral kedudukannya paling tinggi diantara ketiga
disebutkan etiket. Etiket berasal dari bahasa Inggris jenis norma tersebut, karena norma moral bisa menilai
54 Dinamika Kelompok Modul Diklat Prajabatan Golongan III 55
norma-norma lain. Dalam bentuk positif, norma moral Pelaksanaan Pekerjaan PNS. Hasil Penilaian dituangkan
berupa perintah yang mengatakan apa yang harus ke dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)
dilakukan. Dalam bentuk negatif, norma moral berupa agar diperoleh PNS yang baik dan profesional.
larangan yang mengatakan apa yang tidak boleh Adapun unsur-unsur DP3 yang dinilai adalah:
dilakukan. 1) Kesetiaan;
Imanuel Kant, seorang etikawan, membuat gene ralisasi 2) Prestasi Kerja;
norma moral yang dalam etika dikenal sebagai "kaidah 3) Tanggung Jawab;
emas" yaitu "hendaklah memperlakukan seseorang 4) Ketaatan;
sebagaimana anda sendiri ingin diperlakukan oleh 5) Kejujuran;
orang lain". Norma moral PNS, hendaknya berpegang 6) Kerjasama;
pada norma moral Pancasila, yaitu dalam bersikap dan 7) Prakarsa;
bertindak dalam menghadapi berbagai permasalahan. 8) Kepemimpinan;
c. Sistem Nilai PNS Sementara itu, secara umum nilai-nilai suatu etika
pemerintahan yang perlu menjadi pedoman dan perlu
Sebagaimana dikemukakan di atas, bahwa etika diartikan
dipraktikkan secara operasional oleh PNS adalah:
pula sebagai kumpulan asas atau nilai yang berkenaan
1) Mengabdi kepada kepentingan umum;
dengan akhlak serta merupakan nilai mengenai benar dan
2) Menjadi motor penggerak bagi kehidupan ber-
salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
masyarakat, berbangsa dan bernegara;
Dalam organisasi pemerintah, soal kondite adalah soal
3) Menjadi mediator yang bersikap terbuka dan tidak
etika yang dapat ikut menentukan baik buruknya suatu
memihak;
organisasi. Untuk menilai kondite tidaklah mudah, karena
4) Bersikap jujur, bersih dan berwibawa;
berkaitan erat dengan menilai etika dan perilaku orang.
5) Bersikap diskresif yaitu dapat membedakan mana
Dalam rangka upaya menjamin obyektivitas pembinaan
yang rahasia dan penting serta tidak.
PNS berdasarkan sistem karier dan prestasi kerja, telah
dikeluarkan PP nomor 10 tahun 1979 tentang Penilaian
56 Dinamika Kelompok Modul Diklat Prajabatan Golongan III 57
hal-hal praktis dan tidak semata hal yang teoritis. Orang dewasa
BAB IV
akan belajar efektif, apabila pada saat mempelajari sesuatu
PROSES PEMBELAJARAN DALAM langsung sambil mempraktikkannya (learning by doing). Seperti
DINAMIKA KELOMPOK yang dikatakan Khong Hu Chu, yang intinya mengatakan bahwa
efektifitas hasil pembelajaran tinggi, apabila subyek didik
Setelah kegiatan pembelajaran ini selesai peserta dapat langsung mengerjakan dan langsung mengalaminya. Saya
menguraikan proses pembelajaran dalam dinamika kelompok
kerjakan dan saya mengerti. Dalam pendidikan orang dewasa
sangat dituntut memiliki kemampuan menghubungkan yang baru
A. Belajar Dengan Mengerjakan dipelajarinya dengan pengetahuan yang telah mereka kuasai,
Orang dewasa sebagai subyek didik telah memiliki sejumlah pengalaman yang telah dijalani, sikap yang sudah tertanam
pengetahuan, sikap dan keterampilan tertentu. kemampuan yang tersedia dan kerangka pikir yang dipikir dalam
Pada diri orang dewasa senantiasa timbul keinginan mutlak bekerja.
menambah pengetahuan dalam meningkatkan kinerja dalam
Untuk itu, pendekatan yang digunakan adalah melalui Daur
rangka meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Orang Dewasa
Belajar Melalui Pengalaman (Experiential Learning Cycle).
akan termotivasi untuk belajar, apabila mereka menyadari akan
Adapun daur belajar melalui pengalaman tersebut tergambar
adanya kebutuhan (felt needs) untuk memecahkan masalah yang
dibawah ini.
dihadapi dalam hidupnya.
Daur belajar melalui pengalaman
Sekelompok orang dewasa yang sedang berada dalam proses
pembelajaran, di samping telah memiliki pengetahuan, sikap dan
keterampilan tertentu, mereka juga memiliki latar belakang yang
berbeda dan bervariasi. Oleh karena itu semua peserta adalah
narasumber bagi yang lainnya dan proses pembelajaran Iebih
bersifat tukar menukar pengalaman (sharing experiences) dan
dipandu oleh widyaiswara. Orang dewasa cenderung mempelajari
58
60 Dinamika Kelompok Modul Diklat Prajabatan Golongan III 61
Urutan tahapan daur belajar melalui pengalaman dimulai dari : perbedaan reaksi, mengapa satu kelompok gagal dan
1. Mengalami (experiencing) Peserta dilibatkan dalam satu mengapa kelompok lainnya berhasil. Semuanya ini dapat
simulasi (situasi buatan yang bisa diamati) bersama dianalisis dan dapat didiskusikan.
kelompoknya. Situasi buatan ini dapat diambil dari 4. Menggeneralisasi (generalization) Dari hasil analisis
kehidupan nyata, situasi unit, situasi imaginative atau situasi pengalaman peserta mereka diminta mencoba menyimpulkan
belajar lainnya yang sengaja diciptakan. Dalam situasi pengalamannya, membuat generalisasi. Adapun maksud
tersebut peserta akan bersikap, berbicara dan berperilaku membuat generalisasi adalah agar pengalaman yang
tertentu. Perilaku ini dapat di amati dan dicatat oleh diungkapkan dan dianalisis menjadi ”pelajaran” bagi peserta
widyaiswara, pengamat khusus atau temannya sendiri. untuk lebih siap dapat mengubah perilaku menjadi lebih baik.
Setelah mereka mengalami, dilakukan kilas balik untuk 5. Menerapkan Prinsip
mengingat kembali pengalaman mereka yang baru saja Sebagai tahap akhir dari daur belajar melalui pengalaman
dilaluinya dilengkapi dengan laporan dari pengamat. adalah analisis kemungkinan menerapkan prinsip
Widyaiswara yang memandu proses tersebut. (generalisasi) yang ditemukan pada situasi baru atau pada
2. Mengungkapkan (Publishing) kondisi kerja di unit kerja masing-masing. Tahap ini sangat
Pada urutan kedua, peseta diberi kesempatan untuk penting karena tanpa penerapan prinsip yang ditemukan,
mengungkapkan pikiran dan perasaannya dan bertukar belajar melalui peng alaman akan tidak mempunyai arti dan
pikiran dan perasaan dengan anggota kelompok lainnya. mungkin tidak terjadi perubahan perilaku pada diri peserta
Latar belakang pengalaman, kemampuan, bidang tugas yang yang bersangkutan. Untuk dapat melihat kemungkinan
berbeda dan bervariasi akan memperkaya pengalaman dan penerapan prinsip pada situasi baru widyaiswara memandu
wawasan semua peserta pelatihan. proses.
Agar peserta dapat mengungkapkan pikiran dan perasaannya
secara lebih baik widyaiswara juga membantu dalam proses. B. Penilaian Kegiatan Dinamika Kelompok
3. Mengolah (Analyzing) Semua data yang telah diungkapkan,
1. Tujuan
dikumpulkan, dicatat, diolah, dianalisis, didiskusikan dan
Kegiatan penilaian dinamika kelompok terutama bertujuan
dievaluasi. Mengapa satu perilaku muncul mengapa ada
62 Dinamika Kelompok Modul Diklat Prajabatan Golongan III 63
untuk memperoleh gambaran deskriptif tentang kelompok harus ada aturan main yang disepakati bersama
perkembangan kelompok, baik secara individual maupun oleh semua anggota kelompok dan pengatur perilaku semua
kelompok secara keseluruhan. Hasil dari penilaian dapat anggota kelompok. proses ini adalah proses "norming". Atas
dijadikan bahan masukan bagi penyelenggara ataupun dasar aturan inilah individu dan kelompok melakukan
widyaiswara lainnya antara lain dalam pemilihan pengurus berbagai kegiatan atau "performing".
kelas pembentukan kelompok diskusi, pembentukan Proses dinamika kelompok dimulai dari:
kelompok pembuatan makalah, pembinaan peserta secara
individual dan lain sebagainya. Yang perlu diingat, dinamika
tidak berhenti pada saat mata Diklat dinamika kelompok
berakhir, akan tetapi terus berlanjut sampai suatu Diklat
berakhir bahkan dampaknya berlanjut sampai peserta 2. Aspek-aspek yang dinilai.
kembali ke tempat kerjanya masing-masing. Aspek-aspek dinamika kelompok yang dinilai meliputi :
Proses dinamika kelompok mulai dari individu sebagai a. Pengenalan terhadap diri sendiri;
pribadi yang masuk ke dalam kelompok dengan latar b. Pengenalan terhadap orang lain;
belakang pendidikan, ruang lingkup kerja dan jenis kerja c. Keterbukaan, mau mendengarkan orang lain, terbuka
yang berbeda, Individu yang satu belum berkenalan dengan terhadap pendapat dan saran orang lain;
lainnya. Mereka seperti es yang membeku. Individu yang d. Disiplin dan memiliki rasa tanggung jawab besar.
bersangkutan berupaya untuk mengenal individu lainnya. Es e. Secara sukarela bersedia berpartisipasi dalam kegiatan
yang membeku sedikit demi sedikit mencair dan inilah yang dinamika kelompok;
dinamakan proses "ice breaking". Melalui berbagai diskusi f. Lancar berkomunikasi dengan anggota kelompok
dalam kelompok, yang kadang memanas terjadilah proses lainnya;
"storming" dan kemudian terbentuk kelompok kecil atau g. Mampu bekerjasama dengan orang lain dan mampu
kelompok kelas terbentuk sikap baru dan perubahan perilaku bekerja dalam tim (team work);
Dinamika Kelompok dalam proses "forming". Dalam setiap h. Mau dan bersedia menghargai pikiran dan pendapat
64 Dinamika Kelompok Modul Diklat Prajabatan Golongan III 65
Edie West, (1997), 201 Ice Breakers (Group Mixers , Warm-up, Ir. Hj. Sri Ratna, MM,
Energizers and Playful Activities), The Mc. Graw-Hill Lahir di Sumbawa Besar pada tahun 1958 dari
keluarga guru, menyelesaikan S-1 di bidang
Companies, Inc, USA
pertanian pada tahun 1983 dan S-2 dibidang
Entang, M, Prof. Dr. MA, (1995), Panduan PembeIajaran Bagi Manajemen pada tahun 1999. Mengawali
kari er di Pu sDiklat P egawai Departemen
Widyaiswara, Diklatprop DKI, Jakarta.
Transmigrasi pada tahun 1985.
Hildegard Wenzler-Cremer, Maria Fischer-Siregar; (1993)
Mendampingi konsultan IBRD di bidang pelatihan sejak tahun
Permainan dan Latihan Dinamika Kelompok. Prose 1986 dan melatih diberbagai Diklat struktural dan fungsional yang
diselenggarakan Departemen Transmigra si dan Lembaga
Pengembangan Diri, PT Gramedia Widiasarana
Administrasi Negara Republik Indonesia sejak tahun 1989.
Indonesia, Jakarta.
Menikah dengan Drs. Muhyiddin, MM, dikaruniai sepasang putra putri
Hj. Sri Murtini, Dra, MPA, Hj. Sri Ratna, Ir, MM; (2001), Dinamika (Riyan dan Deka). Diangkat menjadi widyaiswara pada tahun 1989
dengan jabatan Ajun Widyaiswara (III/b).
Kelompok (Bahan Ajar Diklat Prajabatan Golongan III),
Sampai sekarang masih tetap setia menggeluti bidang pelatihan
LAN RI, Jakarta. dengan jabatan Widyaiswara Madya, golongan IV/c. Widyaiswara di
Roem Topatjanasang, dkk, (1986), Belajar dari Pengalaman, Iingkungan Dep. Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini pernah
mengikuti berbagai Diklat baik di dalam negeri maupun di luar
Panduan Latihan Pemandu Orang Dewasa untuk negeri seperti TOT untuk beberapa bidang studi TOC dan Diklat--
Pengembangan Masyarakat, P3M, Jakarta. Diklat lain serta perencanaan proyek dan manajemen proyek di
Belanda dan Jerman.
Santosa, Slamet, (1992), Dinamika Kelompok, Bumi Aksara, Jakarta.
Yayasan Indonesia Sejahtera, (1990), Bermain, Menghayati dan
Belajar, PPSDM, Solo
70 71
72 Dinamika Kelompok