Dewi Sartika
Dewi Sartika
BAB 3
KEWENANGAN LEMBAGA LEMBAGA
NEGARA MENURUT UUD NEGARA
REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
Laporan
Untuk memenuhi tugas mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan
Yang dibimbing oleh Bapak Syahada Nizar
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
I. Pendahuluan
II. Isi
A. Suprastruktur dan Infrastruktur Sistem Politik Indonesia
1) Subbab A1: Suprastruktur, Subbab A2: Infrastruktur
B. Lembaga Lembaga Negara Republik Indonesia Menurut UUD NRI Tahun
1945
1) Subbab B1: MPR, Subbab B2: Presiden, Subbab B3: DPR, Subbab B4:
BPK, Subbab B5: MA, Subbab B6: MK, Subbab B7: KY, Subbab B8: DPD
C. Tata Kelola Pemerintah yang Baik
D. Partisipasi Warga Negara dalam Sistem Politik di Indonesia
1) Subbab D1: Di Lingkungan Sekolah, Subbab D2:Di Lingkungan
Masyarakat, Subbab D3: Di Lingkungan Negara
III. PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Kesan dan Pesan
Daftar Pustaka
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan. Makalah ini di susun berdasarkan tugas kelompok dan kami dari
kelompok "Dewi Sartika" mendapat tugas mengenai bab "Kewenangan Lembaga-
Lembaga Negara Menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945". Makalah
ini di buat dengan tujuan :
1. Memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
2. Menambah referensi mengenai kewenangan lembaga negara di indonesia
Makalah ini berisi tentang pertanyaan dan jawaban mengenai Kewenangan
Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
yang di dalamnya terdapat penjelasan pula. Di harapkan dengan adanya makalah ini
dapat membantu pembaca untuk lebih memahami bab "Kewenangan Lembaga-
Lembaga Negara Menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945". Di
harapkan pula dengan membaca makalah ini pembaca terutama pelajar dapat
mengetahui kewenangan apa saja yang di miliki oleh lembaga negara ini, juga dapat
mengetahui macam-macam lembaga negara di indonesia. Dalam makalah ini juga
dapat di ketahui bahwa lembaga negara di indonesia tidak hanya kementrian saja
tetapi ada banyak lembaga negara yang ada di indonesia.
Makalah ini juga dapat membantu pelajar dalam belajar karena dalam makalah
ini telah mencakup bab "Kewenangan Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945". Tetapi makalah ini juga terdapat banyak
kekurangan. Maka dari itu kami berharap anda dapat mengoreksi kesalahannya dan
memberikan saran yang baik. Karena kritik dan saran dari anda sangat kami butuhkan
untuk memperbaiki makalah kami. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita
semua.
II. ISI
A.Suprastruktur dan Infrastruktur Sistem Politik
Indonesia
1. Apa yang di maksud dengan system ?
Jawab :
Sistem adalah suatu kesatuan yang terbentuk dari beberapa unsur (elemen).
Unsur, Komponen, Atau bagian yang banyak ini satu sama lain berada dalam
keterkaitan yang saling kait mengait dan fungsional. Sistem dapat diartikan pula
sebagai suatu yang lebih tinggi dari pada sekedar merupakan cara, tata, rencana,
skema, prosedur atau metode. Sistem dapat pula di artikan sebagai Suatu mekanisme/
prosedur yang melibatkan beberapa komponen/ unsur yang harus diikuti sesuai
dengan aturan main yang berlaku, sehingga bersifat baik, konsisten ,dan memiliki
keteraturan.
Menurut Pamuji :system adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks
atau terorganisir suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian bagian yang
membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan utuh.
Menurut Rusadi Kantaprwira ; system diartikan sebagai suatu kesatuan yang
berbentuk dari beberapa unsur atau elemen
24. Apa fungsi dari media massa sebagai sarana komunikasi di dalam Negara
demokrasi ?
Jawab:
Media massa sebagai sarana komunikasi di dalam negara demokrasi memiliki peran
(fungsi):
1) pemberitahuan informasi atau berita secara objektif,
2) memberikan peringatan dini,
3) alat kontrol atau pengawasan sosial masyarakat (warga negara) terhadap
penyelenggara negara,
4) pelapor pertanggungjawaban penyelenggara negara, dan
5) sarana pembentuk pendapat umum.
25. Apa itu partai politik (Parpol) ?
1. Partai berasal dari kata Yunani yakni “Pars” yang artinya “bagian” atau
“bagian dari keseluruhan”. Karena itu keberadaan partai tunggal atau membatasi
partai lawan merupakan pelanggaran terhadap artian “pars” itu sendiri.
2. Partai politik adalah perkumpulan orang-orang yang seazas, sehaluan, dan
setujuan, yang berikhtiar untuk memenangkan dan mencapai cita-cita politik dan
sosial mereka secara bersama.
3. Partai Politik adalah sekumpulan orang yang terorganisir dengan paham
politik tertentu yang berkompetisi dalam pemilihan umum sebagai upaya untuk
memenangkan posisinya di parlemen/pemerintahan lokal maupun nasional.
4. Partai politik adalah perkumpulan warga negara yang sepaham guna
mengembangkan kepentingan politik bersama dalam proses pembentukan kehendak
dan pengambilan keputusan yang menyangkut permasalahan masyarakat, terutama
lewat penyampaian pendapat, baik secara langsung maupun tidak langsung, guna
mempengaruhi kebijakan pemerintah, pengisian jabatan-jabatan politik dan
pengaturan kehidupan politik dan bernegara.
26. Jelaskan sejarah parpol!
Jawab :
Awal mula lahirnya Parpol
1. Sejarah Parpol di Eropa
a. Parpol mula-mula lahir di Inggris pada abad pertengahan. Partai pertama
berdiriadalah “Tories” (Partai konservatif Inggris saat ini) dan “Whigs”. Keduanya
terbentuk menjadi partai setelah hak pemilu diperbaiki dan diperluas untuk seluruh
lapisan masyarakat pada tahun 1832, 1867 dan 1884/1885.
b. Parpol di Jerman berdiri pada tahun 1848 bersamaan dengan pembentukan
parlemen nasional jerman. Parlemen terbentuk sebagai kompromi akibat kegagalan
revolusi tahun 1848/1849.
c. Partai yang dominan pada periode tersebut adalah partai elite. Anggota
parlemen dipilih lewat pemilu terbatas. Artinya, ukuran untuk mendapatkan kursi
ditentukan oleh besarnya jumlah pajak yang disetor ke negara. Makin banyak pajak
yang disetor makin sedikit suara yang diperlukan untuk mendapatkan kursi di
parlemen. Akibatnya hanya orang-orang kaya saja yang bisa masuk ke parlemen.
Sementara, kandidat-kandidat dari rakyat seperti buruh tidak bisa masuk parlemen,
kalaupun masuk harus mengumpulkan suara sebanyak-banyaknya. Belum lagi pada
masa tersebut kaum perempuan belum mempunyai hak memilih.
d. Pada tahun 1875 dibentuk Partai Sosial-Demokrat Jerman (SPD Jerman). Partai
ini didirikan oleh gabungan serikat-serikat buruh untuk menghadapi dominasi partai
elite. SPD mengambil bentuk dan ciri sebagai “Partai Massa”. SPD kemudian tidak
hanya berkembang di Jerman tapi juga di seluruh Eropa dan benua lainnya.
e. Pada awal abad XX Parpol mengalami perkembangan bentuk dengan pilihan
ideologi yang lebih bervariasi, seperti Partai Kristen Demokrat dan Partai Liberal.
2. Sejarah awal kebangkitan Parpol di Indonesia
a. Parpol di Indonesia terbentuk jauh sebelum kemerdekaan yakni pada paruh
pertama abad XX di awal kebangkitan pergerakan nasional menentang kolonilisme
Belanda. Parpol pertama yang didirikan oleh kaum pergerakan adalah Indische Partij
(Partai Hindia) pada tahun 1911. Partai ini didirikan oleh E.F.E Douwes Dekker
(dikenaldengan nama Setia Budi), kemudian tahun berikutnya dua tokoh pergerakan
nasional bergabung yakni Tjipto Mangunkusumo, dan Suwardi Surjaningrat (dikenal
dengan nama Ki Hadjar Dewantara). Indische Partij mempermaklumkan suatu
“nasionalisme Hindia” dan menuntut kemerdekaan.
b. Parpol lainnya yang terbentuk pada periode tersebut adalah Insulinde yang
didirikan pada awal tahun 1918 (catatan: ada pendapat yang menyatakan Insulinde
telah berdiri sejak tahun 1907). Insulinde didirikan di Surakarta oleh salah satu tokoh
kyai yang juga menjadi pimpinan gerakan nasional kemerdekaan yakni Haji Misbach.
Partai ini awal mulanya merupakan perkumpulan kecil dengan anggota sebagian
besar orang Indo, Tionghoa peranakan, dan priyayi profesional. Namun pada tahun
1919 keanggotaannya meluas dengan cepat (sekitar 10.000 anggota) karena
merangkul dukungan kaum tani di pedesaan.
c. Tahun 1924 lahir Partai Komunis Indonesia (PKI). Cikal bakal PKI mulai dirintis
pada tahun 1914 oleh H.J.F.M Sneevliet, aktivis serikat buruh berkewarganegaraan
Belanda yang mengusung ide-ide sosial demokrat revolusioner. Sneevliet tiba di
Indonesia tahun 1913 kemudian tahun 1914 dia mendirikan Indische Sociaal-
Democratische Vereeneging (ISDV)/Ikatan Sosial-Demokrat Hindia. Awalnya
keanggotaan ISDV seluruhnya orang Belanda namun sejak tahun 1915 organisasi ini
mulai mendekati Serikat Islam yang dinilai mempunyai basis keanggotaan dari
masyarakat bawah. Keberhasilannya menarik sebagian basis dukungan Serikat Islam
terutama serikat buruh kemudian menjadikan PKI sebagai partai komunis terbesar di
Asia pada abad ke XX.
d. Pada tanggal 4 Juli 1927, Sukarno dan Algemeene Studieclubnya memprakarsai
pembentukan sebuah Parpol baru yang dinamakan Perserikatan Nasional Indonesia,
dengan Sukarno sebagai ketuanya. Kemudian pada bulan Mei 1928, nama partai ini
diubah menjadi Partani Nasional Indonesia (PNI). Tujuan PNI adalah kemerdekaan
bagi kepulauan Indonesia yang akan dicapai dengan cara nonkooperatif dan dengan
organisasi massa. PNI adalah Parpol pertama yang beranggotakan etnis Indonesia,
semata-mata menciptakan kemerdekaan politik, berpandangan kewilayahan yang
meliputi batas-batas Indonesia sebagaimana yang ditentukan oleh pemerintah kolonial
Belanda, dan berideologi nasionalisme sekuler.
e. Di luar Parpol yang beraliran nasionalis, pada tahun 1929 terbentuklah Partai
Serikat Islam Indonesia (PSII). Parpol ini berasal dari Serikat Islam yang sejak awal
tahun 1920-an menjadi kekuatan politik pribumi melawan kebijakan kolonialisme
Belanda.
f. Pada bulan April 1931 PNI dibubarkan karena sejak tahun 1930 PNI oleh
pemerintah kolonial Belanda tidak lagi diizinkan menjalankan aktivitas politiknya
yang dinilai dapat mengancam stabilitas politik kekuasaan kolonialisme Belanda.
Maka pada April 1931 sebagian pimpinan dan anggota PNI mendirikan Partai
Indonesia (Partindo) yang diketuai oleh Sartono. Partindo meneruskan cita-cita
perjuangan PNI namun dengan cara-cara yang lebih moderat.
g. Sekembalinya Soetan Syahrir dan Mohammad Hatta dari negeri Belanda setelah
menamatkan studinya, pada awal 1932 mereka mendirikan organisasi politik baru di
luar Partindo yakni Club Pendidikan Nasional Indonesia (PNI-Baru). Parpol ini lebih
menekankan program pendidikan politik kepada anggotanya dan rakyat Indonesia
tentang kebangsaan serta menitik beratkan sebagai partai kader.
h. Tidak semua Parpol pada masa perjuangan kemerdekaan menganut paham
nonkooperatif dan radikal. Sebagian kelompok pergerakan pada tahun 1935
mendirikan Partai Indonesia Raya (Parindra) yang dipimpin oleh Dr. Raden Soetomo,
Mohammad Hoesni Thamrin, dan Mr. Susanto Tirtoprodjo. Meskipun Parindra
mengambil sikap moderat namun Parpol ini punya pengaruh cukup besar di
Volksraad (Parlemen ciptaan Belanda).
i. Koalisi Parpol juga dilakukan pada era perjuangan kemerdekaan. Pada Mei
1939, Parindra yang diwakili Mohammad hoesni Thamrin, Gerindo diwakili Amir
Syarifuddin, dan PSII diwakili Abi Kusno, mendirikan Gaboengan Politiek Indonesia
(GAPI). Program umum Gapi antara lain: (1) Hak menentukan sendiri bangsa
Indonesia; (2) Kesatuan bangsa berlandaskan “demokrasi sosial, politik, dan
ekonomi”; (3) Membentuk parlemen pilihan yang demokratis dan bertanggungjawab
kepada rakyat Indonesia’ dan (4) Solidaritas antara kelompok-kelompok politik di
Indonesia dan kelompok politik di Negeri Belanda demi mempertahankan garis anti
fasis yang kuat. Pada Desember 1939 Gapi menyelenggarakan Kongres Rakyat
Indonesia di Batavia (Jakarta) yang dipandang sebagai keberhasilan yang cukup
besar.
j. Ketika Jepang masuk dan menjajah Indonesia tahun 1942, mereka mendekati
dan mengkonsolidasi kelompok-kelompok/organisasi-organisasi Islam seperti NU
dan Muhammadiyah untuk menghadapi serangan balik tentara sekutu. Akhir 1943
dibentuklah MIAI (Majelis Sjuro Muslimin Indonesia atau dikenal dengan Masyumi).
Pada tahun 1945 Masyumi kemudian dikenal menjadi Parpol yang cukup
berpengaruh di Indonesia di bawah kepemimpinan Mohammad Natsir. Namun
demikian koalisi antara NU dan Muhammadiyah tidak bisa bertahan lama. Pada tahun
1952 NU keluar dari Masyumi dan mendirikan partai sendiri.
k. Pecahnya revolusi Agustus 1945 mendorong kelompok-kelompok revolusioner
yang terutama dari kalangan pemuda semasa pemerintahan Jepang bergerak di bawah
tanah yang dipimpin oleh Amir Sjarifuddin membentuk Pemuda Sosialis Indonesia
(Pesindo). Kemudian para pengikut Amir Sjarifuddin bergabung dengan kelompok
Sjahrir untukmembentuk Partai Sosialis Indonesia (PSI) pada Desember 1945. Dalam
perjalanannya kemudian PSI menitik beratkan menjadi partai kader yang banyak
melibatkan kaum intelektual perkotaan.
Tujuan negara Indonesia tersebut adalah "... untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial."
Dalam UU Nomor 42 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, UU Nomor 3
tahun 2009 tentang MA, UU Nomor 4 tahun 2014 tentang MK, UU Nomor 18 tahun 2011
tentang KY, dan UU Nomor 15 tahun 2004 tentang BPK.
Anggota MPR terdiri dari DPR dan DPD (Pasal 2 (1) UUD 1945), Berjumlah sebanyak
550 anggota dan DPD sebanyak 4x jumlah provinsi anggota DPD (UU nomor 22 tahun
2003)
MPR adalah lembaga tinggi Negara dalam system Ketatanegaraan Indonesia, Bukan
lembaga tertinggi Negara.
Berwenang mengubah dan menetapkan UUD, Melantik presiden dan Wapres dan hanya
dapat memberhentikan presiden dan wapres dalam masa jabantannya menurut UUD NRI
Tahun 1945 sesuai pasal 3 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3).
Kedudukan MPR adalah penjelmaan seluruh rakyat dan merupakan lembaga tertinggi
negara pemegang dan pelaksana sepenuhnya kedaulatan rakyat. Tugas dan wewenang
menetapkan dan mengubah UUD 1945 menetapkan GBHN memilih dan mengangkat
Presiden dan Wakil Presiden Membuat Putusan yang tidak dapat dibatalkan oleh lembaga
negara lainnya Memberikan penjelasan/penafsiran terhadap putusan MPR,Melakukan
pengujian Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar dan Ketetapan MPR, Meminta
pertanggungjawaban Presiden, Meminta laporan pelaksanaan tugas lembaga tinggi negara
atas pelaksanaan GBHN dan Ketetapan MPR lainnya sesuai dengan fungsinya.
Memberhentikan Presiden.
Dalam periode keanggotaan DPR 2014-2019, telah terpilih 560 (lima ratus enam
puluh) wakil rakyat yang duduk di DPR RI, dari 77 Daerah Pemilihan (Dapil).
Anggota Dewan yang terpilih bertugas mewakili rakyat selama 5 (lima) tahun,
kecuali bagi mereka yang tidak bisa menyelesaikan masa jabatannya. Anggota Dewan
yang berhenti di tengah-tengah masa jabatannya akan digantikan oleh Calon
Legislator lain (yang mengikuti Pemilu Legislatif) melalui PAW (Pergantian Antar
Waktu).
1. Hak angket, adalah hak DPR untuk mengadakan penyelidikan mengenai masalah
tertentu.
2. Hak Interpelasi, adalah hak DPR untuk meminta keterangan kepada pemerintah
atau presiden.
3. Hak menyatakan pendapat, adalah hak DPR untuk menyatakan pendapat atas
kebijakan pemerintah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di tanah air,
maupun di kancah internasional.
4. Hak budget, adalah hak DPR untuk mengesahkan RAPBN menjadi APBN.
5. Hak Bertanya, adalah hak DPR untuk mengajukan pertanyaan kepada pemerintah
atau presiden secara tertulis.
6. Hak Imunitas, adalah hak DPR yang tidak dapat diganggu gugat di muka
pengadilan dari hasil ketetapan atau keputusan yang telah dibuatnya.
7. Hak Petisi, adalah hak DPR untuk mengajukan usul / anjuran serta pertanyaan
mengenai suatu masalah.
8. Hak inisiatif, adalah hak DPR untuk mengajukan usul RUU.
9. Hak Amandemen, adalah hak DPR untuk mengadakan/mengajukan perubahan
terhadap RUU
49. Jelaskan latarbelakang pergeseran kekuasaan membentuk undang-
undang yang semula ditangan Presiden menjadi kewenangan DPR?
Jawaban:
1. Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan yang dilakukan oleh BPK
terbatas pada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, Lembaga
Negara lainnya, BUMN, Badan Layanan Umum, BUMD, dan semua lembaga lainnya
yang mengelola keuangan negara.
2. Pelaksanaan pemeriksaan BPK tersebut dilakukan atas dasar undang-undang
tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
3. Pemeriksaan yang dilakukan BPK mencakup pemeriksaan kinerja, keuangan, dan
pemeriksaan dengan adanya maksud tertentu.
4. Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh BPK harus dibahas sesuai dengan
standar pemeriksaan keuangan negara yang berlaku.
5. Hasil pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara diserahkan
kepada DPD, DPR, dan DPRD. Dan juga menyerahkan hasil pemeriksaan secara
tertulis kepada Presiden, Gubernur, dan Bupati/Walikota.
6. Jika terbukti adanya tindakan pidana, maka BPK wajib melapor pada instansi yang
berwenang paling lambat 1 bulan sejak diketahui adanya tindakan pidana tersebut
Mahkamah Agung Republik Indonesia (disingkat MARI atau MA) adalah lembaga
tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang
kekuasaan kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah Konstitusi dan bebas dari
pengaruh cabang-cabang kekuasaan lainnya.
:- Implikasi dari dianutnya paham negara hukum dalam UUD 1945, dimana dalam
negara hukum harus dijaga paham konstitusionalisme yaitu tidak boleh ada undang-
undang yang bertentangan dengan UUD 1945.
– Untuk menjaga prinsip konstitusionalisme hukum agar ada lembaga khusus yang
menjaga kemurnian UUD sebagai hukum dasar tertinggi dan tidak ada undang-
undang yang bertentangan dengan UUD 1945.
62. Apa saja tugas Presiden sebagai Kepala Pemerintahan dan sebagai
Kepala Negara ?
Jawab :
Sebagai Kepala Pemerintahan Presiden bertugas mengajukan Rancangan Undang-
undang dan menetapkan peraturan Pemerintah untuk melaksanakan Undang-Undang
sebagaimana mestinya.
Sebagai Kepala Negara Presiden bertugas :
a. Memegang kekuasan tertinggi atas Angkatan Darat, angkatan Udara, dan
Angkatan laut.
b. Menyatakan Perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan Negara lain
dengan persetujuan DPR
c. Dalam membuat Perjanjian lainnya yang menimbulkan akibat luas dan mendasar
bagi kehidupan rakyatyang terkait dengan beban keuangan Negara dan/atau
mengharuskan perubahan atau pembentukan UU harus dengan persetujuan DPR
d. Menyatakan keadaan bahaya, syarat-syarat dan akibat keadaan bahaya ditetapkan
dengan UU
e. Mengangkat Duta dan Konsul, dalam mengangkat Duta memperhatikn
pertimbangan DPR
f. Menerima penempatan Duta Negara lain dengan memeperhatikan pertimbangan
DPR
g. Memebari Grasi dan Rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan ahkama
Agung
h. Member Abolisi dan Amnesti dengan memperhatikan pertimbangan DPR
i. Memberi gelar, tanda jasa dan lain-lain, tanda kehormatan yang diatur oleh UU
j. Memebentuk Dewan Pertimbangan yang bertugas member nasehat dan
pertimbangan kepada Presiden, yang selanjutnya diatur oleh UU
k. Membahas rancangan UU untuk mendapatkan persetujuan bersama DPR
66. Menurut Bappenas apa saja upaya yang diperlukan untuk mewujudkan
tata kepemerintahan yang baik (Good Governance) di Indonesia ?
Sebutkan pula prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan beserta indikator-
indikator minimal dan perangkat pendukung indikatornya!
Jawab :
Untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik dibutuhkan komitmen kuat, daya
tahan, dan waktu yang tidak singkat karena diperlukan pembelajaran, pemahaman ,
serta implementasi nilai-nilai tata kepemerintahan yang baik secara utuh oleh seluruh
komponen bangsa termasuk oleh aparatur pemerintah dan masyarakat luas.
Prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik dengan indikator minimal dan
perangkat pendukung, indikatornya sebagai berikut :
a. Wawasan Kedepan (Visionary):
a) Indikator minimal :
1) Adanya visi dan strategi yang jelas dan mapan dengan menjaga kepastin hukum
2) Adanya kejelasan setiap tujuan kebijakan dan program
3) Adanya dukungan dari pelaku untuk mewujudkan visi
b) Perangkat Pendukung Indikator :
1) Peraturan / kebijakan yang memberikan kekuatan hukum pada visi dan strategi
2) Proses penetuan penetuan visi dan strategi secara partisipasi
b. Keterbukaan dan Transparansi (Openners and transparency)
a) Indikator Minimal :
1) Tersedianya informasi yang memadai pada setiap proses penyusunan dan
implementasi kebijakan public
2) Adanya akses pada informasi yang siap, mudah dijangkau, bebas diperoleh, dan
tepat waktu.
b) Perangkat pendukung indikator :
1) Perantara yang menjamin hak untuk menjamin hak untuk mendapatkan informasi
2) Pusat/ balai informasi
3) Website (e-govenance)
4) Iklan layanan masyarakat
5) Media cetak
6) Papan Pengumuman
c. Partisipasi masyarakat (Participation)
a) Indikator Minimal :
1) Adanya pemahaman penyelenggara Negara tentang proses/ metode partisipatif
2) Adanya pengambilan keputusan yang didasarkan atas consensus bersama
b) Perangkat pendukung indikator :
1) Pedoman pelaksanaan proses partisipatif
2) Forum konsultasi dan temu public , termasuk forum stakeholder
3) Media massa nasional maupun media local sebagai sarana penyaluran aaspirasi
masyarakat
4) Melaksanakan/ peraturan untuk mengakomodasi kepentingan yang beragam
d. Tanggung Gugat (accountability) :
a) Indikator minimal :
1) Adanya kesesuaian antara pelaksanaan dengan standard prosedur pelaksanaan
2) Adanya sanksi yang diterapkan atas kesalahan atau kelalaian dalam pelaksanaan
kegiatan
b) Perangkat pendukung indicator :
1) Mekanisme pertangungjawaban
2) Laporan tahunan
3) Laporan pertanggung jawaban
4) Sistem pemantauan kinerja penyelenggara Negara
5) System pengawasan
6) Mekanisme reward and punishment
e. Supremasi Hukum (Rule of Law):
a) Indikator minimal :
1) Adanya kepastian dan supremasi hukum
2) Adanya penindakan setiap pelanggar hukum
3) Adanya pemahaman mengenai pentingnya kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan
b) Perangkat pendukung indicator :
1) System yuridis yang terpadu/terintegrasi (kepolisian, kejaksaan, pengadilan)
2) Reward and punishment yang jelas bagi aparat penegak hukum (kepolisian,
kejaksaan, n kehakiman)
f. Demokrasi (Democrazy)
a) Indikator minimal :
Adanya kebebasan dalam menyampaikan aspirasi dalam menyampaikan aspirasi
berorganisasi
b) Perangkat pendukung Indikator :
Peraturan yang menjamin adanya hak dan bagi setiap anggota masyarakat untuk turut
serta dalam pengambilan keputusan kebijakan public.
g. Profesinalisme dan Kompetensi (Profesionalism and Competency):
a) Indikator minimal :
Berkinerja tinggi, taat asas, kreatif dan inovatif serta memiliki kualifikasi
dibidangnya.
b) Perangkat pendukung indicator:
Standard kompetensi yang sesuai dengan fungsinya, kode etik profesi, system reward
and punishment yang jelas, system pengembangan SDM, dan standard dan indicator
kinerja.
h. Daya Tanggap (Responsivenness) :
a) Indikator Minimal :
Tersedianya layanan pengaduan dengan prosedur yang mudah dipahami oleh
masyarakat, Adanya tindaklanjut cepat dari laporan dan pengaduan
b) Perangkat Pendukung Indikator :
Standar pelayanan public, prosedur dan layanan pengaduan hotline
i. Keefesienan dan Keefektifan (Efficiency and Effectiveness) :
a) Indikator minimal :
Terlaksana administrasi penyelenggaraan Negara yang berkualitas dan tepat sasaran
dengan penggunaan sumber daya yang optimal, adanya perbaikan berkelanjutan,
berkurangnya tumpang tindih penyelenggaraan fungsi organisasi/unit kerja
b) Perangkat Pendukung Indikator
Standard an indicator kinerja untuk menilai efesinsi dan efektivitas pelayanan survey-
survei kepuasan stakeholder
68. Apa yang di maksud dengan Good Governance dan clean good
governance ?
Good and clean governance memiliki pengertian segala hal yang berkaitan dengan
tindakan atau tingkah laku yang bersifat mengarahkan, mengendalikan, atau
memengaruhiurusan public untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam khidupan
sehari-hari.Di Indonesia, good governance dapat diartikan sebagai pemerintahan yang
baik,bersih, dan berwibawa. Maksudnya baik yaitu pemerintahan negara yang
berkaitan dengansumber social, budaya, politik, serta ekonomi diatur sesuai dengan
kekuasaan yangdilaksanakan masyarakat. sedangkan pemerintahan yang bersih
adalah pemerintahan yangefektif, efesien, transparan, jujur, dan bertnggung
jawab.Good and clean governance dapat terwujud secara maksimal apabila unsur
negara danmasyarakat madani (yang di dalamnya terdapat sector swasta) saling
terkait. Syarat atau ketentuan agar pemerintahan bisa berjalan dengan baik yaitu : bisa
bergerak secara sinergis,tidak saling berbenturan atau berlawanan dan mendapat
dukungan dari rakyat,pembangunan dilaksanakan secara efektif dan efisien dalam hal
biaya dan waktu.
UUD 1945, Yang mengandung tata cara dasar yang mengatur kehidupan kebangsaan
dan kenegaraan, memberi kesempatan yang paling besar bagi kelancaran dan
kelangsungan pembangunan bangsa Indonesia. Penghormatan dan pengamalan UUD
sesungguhnya merupakan syarat mutlak bagi kekukuhan suatu bangsa.
80. Sebutkan 3 (tiga) contoh kongkrit Aparatur Negara yang akuntabel dan
efektif!
Jawab
1. Adanya tranparansi dalam penyusunan kebijakan
2. Adanya sistem pelayanan public yang efisien
3. Adanya aparatur Negara yang tidak korupsi, tanggap dan professional
SARAN
Berdasarkan kesimpulan tersebut, makalah ini mempunyai banyak
kekurangan dan jauhnya dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat lah penulis harapkan terutama dari
Bapak pembimbing dan rekan pembaca sekalian demi kesempurnaan makalah
ini dimasa mendatang, semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua
dan menambah wawasan kita.
KRITIK DAN SARAN
Untuk dapat memahami materi “ Kewenangan Lembaga-Lembaga
Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945 “ kita harus mempelajari dan
mengerti maksud dari Suprastruktur dan Infrastruktur sistem politik
Indonesia, macam lembaga-lembaga negara menurut UUD NRI tahun
1945, tata kelola pemerintahan yang baik, dan partisipasi warga negara
dalam sistem politik di Indonesia.
Penulis menyadari bahwa masih jauh dari kata sempurna, hingga
penulis merasa masih perlu belajar lagi dalam membuat makalah.
Dengan demikian, penulis berharap kepada pembaca mau memberikan
saran dan kritik terhadap makalah ini. Penulis juga meminta maaf jika
terdapat kata-kata yang kurang berkenan dalam penulisan makalah ini.
Selain itu, penulis berharap makalah ini dapat menjadi referensi dan
membantu pembaca dalam menyelesaikan tugasnya tentang “
Kewenangan Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD NRI tahun 1945“
DAFTAR PUSTAKA
https://www.pertanyaan.com/threads/15115-Apa-syarat-Tata-Kelola-Pemerintahan-yang-
baik
http://jurnalmadi.blogspot.co.id/2011/07/sistem-penyelenggaraan-
pemerintahan.html?m=1
https://waskitozx.wordpress.com/makalah/makalah-pendidikan-umum/pendidikan-
kewarga-negaraan/tata-kelola-pemerintahan-yang-baik-dan-bersih
http://jurnalmadi.blogspot.co.id/2011/07/good-governance-pemerintahan-yang-
baik.html?m=1
https://www.kompasiana.com/radenedi/mewujudkan-tata-kelola-pemerintahan-yang-baik-
untuk-pembangunan-berkelanjutan_581f41ad9b9373740e8b4567
https://artikelpandai.com/contoh-partisipasi-warga-negara-dalam-sistem-politik-di-
ind
http://muhardijaya46.blogspot.co.id/2013/06/kompetensi-dasar-61-
mendeskripsikan_1585.html?m=1
http://mafazitwelve.blogspot.co.id/2012/04/sistem-politik-indonesia-pkn.html?m=1
http://tommysyatriadi.blogspot.co.id/2013/05/suprastruktur-dan-infrastruktur-
politik.html?m=1
https://blogschoolpedia.blogspot.co.id/2011/05/sistem-politik.html?m=1
http://arifianfery.blogspot.co.id/2012/05/infrastruktur-dan-suprastruktur-politik.html?m=1
https://aniszaqiyatun.wordpress.com/2013/05/20/sistem-politik-indonesia-suprastruktur-
dan-infrastruktur-politik-indonesia/amp/
http://www.katapengertian.com/2016/02/suprastruktur-dan-infrastruktur-politik.html?m=1