Anda di halaman 1dari 47

MAKALAH

BAB 3
KEWENANGAN LEMBAGA LEMBAGA
NEGARA MENURUT UUD NEGARA
REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
Laporan
Untuk memenuhi tugas mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan
Yang dibimbing oleh Bapak Syahada Nizar

Oleh Kelompok Dewi Sartika :


 Ketua : Natasya Virdinia Resita Dewi (27)
 Wakil : Beline Nur Ade Javilla Putri W (09)
 Sekertaris : Erni Nur Al Kofifah (15)
 Anggota :
 Alya Windi Oktavia (04)
 Ayu Lestari Wulan Suci (07)
 Dea Ladiesta Al Sadila (10)
 Dhea Arika Salsabilla (11)
 Eilyn Zharfa Mazaya (13)
 Hesty Andayani (16)

SMA NEGERI 1 TUMPANG


Jl. Kamboja 10 Malangsuko, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang
Telp : (0341) 787273 Kode Pos 65156 http://sman1tumpang.sch.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt. atas rahmat dan
karuniaNya, sehingga kami kelompok Dewi Sartika dapat menyelesaikan
tugas makalah PKN yang berjudul "Kewenangan Lembaga-Lembaga
Negara Menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945". Dan
terima kasih kepada bapak Nizar Syuhada yang telah membimbing kami
dalam menyelesaikan tugas makalah ini dengan benar walaupun kami
menyadari banyak kekurangan yang harus kami perbaiki.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Pendidikan Kewarganegaraan serta untuk membantu pembaca dalam
memahami Bab 3 semester gasal tentang Kewenangan Lembaga-
Lembaga Negara Menurut UUD Negara Repubik Indonesia Tahun 1945.
Terima kasih juga kepada teman-teman yang telah menyumbangkan
pemikirannya sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan. Semoga
dengan adanya makalah ini dapat membantu pembaca dalam
memahami Kewenangan lembaga negara di indonesia.
Dengan penuh kerendahan hati kami dari kelompok Dewi Sartika
memohon maaf atas segala kekurangan karena kami menyadari
sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka dari itu
kami meminta kritik dan saran yang membangun dan di harapkan dapat
memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini. Kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Tumpang,23 Oktober 2017

Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
I. Pendahuluan
II. Isi
A. Suprastruktur dan Infrastruktur Sistem Politik Indonesia
1) Subbab A1: Suprastruktur, Subbab A2: Infrastruktur
B. Lembaga Lembaga Negara Republik Indonesia Menurut UUD NRI Tahun
1945
1) Subbab B1: MPR, Subbab B2: Presiden, Subbab B3: DPR, Subbab B4:
BPK, Subbab B5: MA, Subbab B6: MK, Subbab B7: KY, Subbab B8: DPD
C. Tata Kelola Pemerintah yang Baik
D. Partisipasi Warga Negara dalam Sistem Politik di Indonesia
1) Subbab D1: Di Lingkungan Sekolah, Subbab D2:Di Lingkungan
Masyarakat, Subbab D3: Di Lingkungan Negara
III. PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Kesan dan Pesan
Daftar Pustaka
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan. Makalah ini di susun berdasarkan tugas kelompok dan kami dari
kelompok "Dewi Sartika" mendapat tugas mengenai bab "Kewenangan Lembaga-
Lembaga Negara Menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945". Makalah
ini di buat dengan tujuan :
1. Memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
2. Menambah referensi mengenai kewenangan lembaga negara di indonesia
Makalah ini berisi tentang pertanyaan dan jawaban mengenai Kewenangan
Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
yang di dalamnya terdapat penjelasan pula. Di harapkan dengan adanya makalah ini
dapat membantu pembaca untuk lebih memahami bab "Kewenangan Lembaga-
Lembaga Negara Menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945". Di
harapkan pula dengan membaca makalah ini pembaca terutama pelajar dapat
mengetahui kewenangan apa saja yang di miliki oleh lembaga negara ini, juga dapat
mengetahui macam-macam lembaga negara di indonesia. Dalam makalah ini juga
dapat di ketahui bahwa lembaga negara di indonesia tidak hanya kementrian saja
tetapi ada banyak lembaga negara yang ada di indonesia.
Makalah ini juga dapat membantu pelajar dalam belajar karena dalam makalah
ini telah mencakup bab "Kewenangan Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945". Tetapi makalah ini juga terdapat banyak
kekurangan. Maka dari itu kami berharap anda dapat mengoreksi kesalahannya dan
memberikan saran yang baik. Karena kritik dan saran dari anda sangat kami butuhkan
untuk memperbaiki makalah kami. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita
semua.
II. ISI
A.Suprastruktur dan Infrastruktur Sistem Politik
Indonesia
1. Apa yang di maksud dengan system ?
Jawab :
Sistem adalah suatu kesatuan yang terbentuk dari beberapa unsur (elemen).
Unsur, Komponen, Atau bagian yang banyak ini satu sama lain berada dalam
keterkaitan yang saling kait mengait dan fungsional. Sistem dapat diartikan pula
sebagai suatu yang lebih tinggi dari pada sekedar merupakan cara, tata, rencana,
skema, prosedur atau metode. Sistem dapat pula di artikan sebagai Suatu mekanisme/
prosedur yang melibatkan beberapa komponen/ unsur yang harus diikuti sesuai
dengan aturan main yang berlaku, sehingga bersifat baik, konsisten ,dan memiliki
keteraturan.
Menurut Pamuji :system adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks
atau terorganisir suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian bagian yang
membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan utuh.
Menurut Rusadi Kantaprwira ; system diartikan sebagai suatu kesatuan yang
berbentuk dari beberapa unsur atau elemen

2. Apa yang di maksud dengan politik ?


Jawab:
Secara etimologis, politik berasal dari kata Yunani yaitu “polis” yang berarti kota
atau negara kota. Kemudian arti itu berkembang menjadi polites yang berarti warga
negara, politeia yang berarti semua yang berhubungan dengan negara, politika yang
berarti pemerintahan negara dan politikos yang berarti kewarganegaraan.
Pengertian politik Menurut para ilmuwan:
a. Johan Kaspar Bluntschli dalam buku The Teory of the State : “Ilmu Politik
adalah ilmu yang memerhatikan masalah kenegaraan, dengan memperjuangkan
pengertian dan pemahaman tentang negara dan keadaannya, sifat-sifat dasarnya,
dalam berbagai bentuk atau manifestasi pembangunannya.” (The science which is
concerned with the state, which endeavor to understand and comprehend the state in
its conditions, in its essentials nature, in various forms or manifestations its
development).
b. Roger F. Soltau dalam bukunya Introduction to Politics: “Ilmu Politik
mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga yang akan
melaksanakan tujuan itu; hubungan antara negara dengan warganegaranya serta
dengan negara-negara lain.” (Political science is the study of the state, its aims and
purposes … the institutions by which these are going to be realized, its relations with
its individual members, and other states …).
c. J. Barents dalam bukunya Ilmu Politika: “Ilmu politik adalah ilmu yang
mempelajari kehidupan negara … yang merupakan bagian dari kehidupan
masyarakat, ilmu politik mempelajari negara-negara itu dalam melaksanakan tugas-
tugasnya.”
3. Jelaskan pengertian system politik menurut pendapat beberapa ahli !!!
Jawab :
Pengertian Sistem Politik menurut beberapa ahli :
a. Robert A. Dahl : sistem politik ialah pola yang tetap dari hubungan antara
manusia dan melibatkan sesuatu yang luas dan berarti tentang kekuasaan, aturan-
aturan, dan kewenangan.
b. Drs. Sukarna : sistem politik ialah sekumpulan pendapat, prinsip, dan lain-lain
yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur
pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara
mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau dengan negara serta
hubungan negara dengan negara.
c. Rusadi Kantaprawira : sistem politik ialah suatu mekanisme seperangkat fungsi
atau peranan dalam struktur politik dalam hubungannya satu sama lain yang
menunjukkan suatu proses tetap.
d. David Easton dalam bukunya A System Analisis of Political Life menyatakan
bahwa sistem politik adalah keseluruhan interaksiyang mengatur pembagian nilai-
nilai secara autoritatif (berdasarkan wewenang) untuk dan atas nama masyarakat.
e. Gabriel Almond menyatakan bahwa sistem politik sebagai sistem interaksi yang
ada dalam masyarakat merdeka yang menjalankan sangsi integrasi dan adaptasi.
4. Jelaskan unsur-unsur sistem politik menurut Almond dan David Easton !
Jawab :
unsur-unsur sistem politik menurut Almond dan David easton:
v fungsi integrasi dan adaptasi terhadap masyarakat baik kedalam naupun keluar
v penetapan nilai dalam masyarakat berdasarkan kewenangan
v penggunaan kewenangan/kekuasaan baik secara sah ataupun tidak.
5. Jelaskan ciri ciri system politik menurut Almond !!!
Jawab :
1. Semua sistem politik pasti mempunyai struktur politik.
Dalam pengertian bahwa di dalam masyarakat yang paling sederhanapun, sistem
politik dari masyarakat tersebut mempunyai tipe struktur politik yang terdapat di
dalam masyarakat yang paling kompleks. Tipe-tipe tersebut dapat diperbandingkan
satu sama lain sesuai dengan tingkatan dan bentuk strukturnya.
2. Semua sistem politik menjalankan fungsi politik yang sama, walaupun
tingkatannya berbeda-beda karena adanya perbedaan struktur. Demikian puladapat
diperbandingkan bagaimanakah fungsi-fungsi dari sistem-sistem politik itu dijalankan
dan bagaimana pula cara/gaya melaksanakannya.
3. Semua struktur politik mempunyai sifat multi fungsional (menjalankan banyak
fungsi). Sistem politik dapat dibandingkan menurut tingkat kekhususan fungsi di
dalam struktur itu.
4. Semua sistem politik adalah sistem campuran.
Secara rasional tidak ada struktur dan kebudayaan yang semuanya modern atau
semuanya primitif dalam pengertian tradisional. Perbedaan yang ada hanya bersifat
relatif saja, dan keduanya bercampur satu dengan yang lainnya.
6. Jelaskan ciri-ciri system politik menurut David Easton !
Jawab :
1. Ciri-ciri identifikasi.
Guna membedakan suatu sistem politik dengan sistem-sistem sosial yang lain, kita
harus dapat mengidentifikasi atau mengenali sistem politik dengan mendiskripsikan
unit-unitnya yang fundamental dan menetapkan batas-batas yang memisahkannya
dari unit-unit yang berada diluar sistem politik.
- Unit-unit sistem politik.
Unit-unit adalah unsur yang membentuk sistem politik yang berwujud pada tindakan-
tindakan politik. Unit-unit ini adalah lembaga-lembaga yang sifatnya otoritatif untuk
menjalankan sistem politik seperti legislatif, eksekutif, yudikatif, partai politik,
lembaga masyarakat sipil, dan sejenisnya. Unit-unit ini bekerja di dalam batasan
sistem politik, misalnya dalam cakupan wilayah negara atau hukum, wilayah tugas,
dan sejenisnya.
- Batas-batas.
Suatu sistem selalu berada dalam atau dikelilingi oleh lingkungan yang berupa
sistem-sistem lain. Cara berfungsinya suatu sistem sebagian merupakan perwujudan
dari upayanya menanggapi keseluruhan lingkungan sosial, biologis, dan fisiknya.
Batas suatu sistem politik dapat dinyatakan dengan semua tindakan yang berkaitan
dengan pembuatan keputusan-keputusan yang mengikat masyarakat; dan setiap
tindakan sosial yang tidak mengandung ciri-ciri tersebut dipandang sebagai variabel
eksternal di dalam lingkungan sistem tersebut.
2. Input dan output.
Sistem politik memiliki konsekuensi-konsekuensi yang penting bagi masyarakat yang
berwujud pada keputusan-keputusan otoritatif. Keputusan ini merupakan output dari
sistem politik. Disisi lain untuk menjamin bekerjanya suatu sistem diperlukan input,
tanpa input sistem tidak akan dapat berfungsi, dan tanpa output tidak akan dapat
mengidentifikasi suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh sistem tersebut.
Sebagian besar perubahan-perubahan penting dalam suatu sistem politik berasal dari
perubahan-perubahan lingkungan eksternalnya. Untuk itu agar suatu sistem dapat
bertahan, ia harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Interaksi antara
sistem politik dengan lingkungannya berada dalam tiga tahap, yakni input,
conversion, dan output. Input dan output ini merupakan transaksi antara sistem
dengan lingkungannya. Input berupa tuntutan-tuntutan (demands) dan dukungan
(supports) masuk ke dalam sistem politik dari lingkungannya.
3. Diferensiasi dalam suatu sistem.
Sistem yang baik haruslah memiliki diferensiasi (pembedaan/pemisahan) kerja. Di
masa modern adalah tidak mungkin satu lembaga dapat menyelesaikan seluruh
masalah. Misalkan saja dalam pembuatan undang-undang pemilihan umum di
Indonesia, tidak bisa cukup Komisi Pemilihan Umum saja yang merancang kemudian
mengesahkan. DPR, KPU, lembaga kepresidenan, partai politik dan masyarakat
umum dilibatkan dalam pembuatan undang-undangnya. Meskipun bertujuan sama
yaitu memproduksi undang-undang partai politik, lembaga-lembaga tersebut memiliki
perbedaan di dalam fungsi pekerjaannya. Dalam suatustruktur sistem politik dikenal
diferensiasi minimal karena suatu sistem bekerja menjalankan berbagai macam
pekerjaan dalam waktu yang terbatas.
4. Integrasi dalam suatu sistem.
Dengan adanya diferensiasi struktural dalam menangani berbagai macam pekerjaan
yang selalu berubah terkadang dapat menimbulkan potensi disintegrasi sistem itu
sendiri. Oleh karena itu jika suatu sistem ingin mempertahankan dirinya, sistem
tersebut harus memiliki mekanisme yang dapat mengintegrasikan atau memaksa
anggota-anggotanya untuk dapat bekerjasama walaupun seminimal mungkin sehingga
mereka dapat menghasilkan keputusan-keputusan otoritatif. Integrasi adalah
keterpaduan kerja antar unit yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama. Undang-
undang Pemilihan Umum tidak akan diputuskan serta ditindaklanjuti jika tidak ada
kerja yang terintegrasi antara DPR, Kepresidenan, KPU, Partai Politik dan elemen-
elemen masyarakat.
7. Jelaskan macam – macam system politik!
a. Almond
b. David Easton
c. Ramlan Surbakti
Jawab :
a. Menurut Almond
v Sistem-sistem primitive yang imtermitten (bekerja dengan sebenar-benar istirahat).
Sistem ini lebih mencerminkan suatu kebudayaan yang samara-samar dan bersifat
keagamaan.
v Sistem-sistem tradisional, dengan struktur-struktur bersifat pemerintahan politik
yang berbeda-beda dan suatu kebudayaan “subyek”.
v Sistem-sistem modern, di mana struktur-struktur politik yang berbeda-beda (partai-
partai politik, kelompok-kelompok kepentingan dan media massa) berkembang dan
mencerminkan kegiatan budaya politik partisipan.
mereka membagi 3 (tiga) katagori sistem politik, yakni :
b. Menurut Alfian, mengklasifikasikan system politik menjadi 4 (empat) tipe,
yakni:
· Sistem politik otoriter/totaliter
· Sistem politik anarki
· Sistem politik demokrasi
· Sistem politik demokrasi dan transisi
c. Menurut Ramlan Surbakti, mengklasifikasikan sistem politik dengan 4 (empat)
macam kriteria, yakni:
· Sistem politik otokrasi tradisional
· Sistem politik totaliter
· Sistem politik demorasi
· Sistem politik negara berkembang
8. Sebutkan ciri khas dari system politik yang membedakan dengan system
sosial !!
jawab :
- daya jangkau universal, meliputi semua anggota masyarakat
- adanya control yang bersifat mutlak terhadap pemakaian kekerasan fisik
- hak membuat kputusan keputusan yang mengikat dan diterima secara sah
- keputusan bersifat otoritatif, artinya mempunyai kekuatan legalitas dan kerelaan yang
besar
9. Apa yang di maksud dengan seprastruktur politik!
jawab:
Suprastruktur politik adalah sistem politik dalam sebuah negara dan
merupakan penggerak politik formal. Ada juga yang berpendapat bahwa sistem
politik adalah kelembagaan dari hubungan antar manusia yang berupa hubungan
antara suprastruktur dan infrastruktur politik. Sistem politik tersebut menggambarkan
hubungan antara dua lembaga yang ada di dalam Negara , yaitulembaga supra dan
infra struktur politik. Supra struktur politik sering disebut sebagai bangunan atas atau
mesin politik resmi, atau lembaga pembuat keputusan politik yang sah. Lembaga
tersebut bertugas mengkonversikan input yang berupa tuntutan dan dukungan yang
menghasilkan suatu output berupa kebijakan publik.
10.Sebutkan suprastruktur di Indonesia menurut UUD 1945 sebelum di
amandemen !!
Jawab :
MPR ( Majelis Permusyawaratan Rakyat )
DPR ( Dewan Perwakilan Rakyat )
Presiden dan Wakil Presiden
BPK ( Badan Pemeriksa Keuangan )
DPA ( Dewan Pertimbangan Agung )
11.Sebutkan suprastruktur di Indonesia menurut UUD 1945 sesudah di
amandemen !!
Jawab :
MPR ( Majelis Permusyawaratan Rakyat )
DPR ( Dewan Perwakilan Rakyat )
Presiden dan Wakil Presiden
BPK ( Badan Pemeriksa Keuangan )
DPD ( Dewan Perwakilan Daerah )
MA ( Mahkamah Agung )
MK ( Mahkamah Konstitusi )
KY ( Komisi Yudisial)
12.Sebutkan dan jelaskan lembaga yang di bagi oleh Montequieu !!
Jawab
1. Eksekutif
Kekuasaan eksekutif berada di tangan presiden, kalau di Indonesia presiden adalah
kepala Negara dan sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Presiden adalah pemegang
kekuasaan pemerintahan Negara. Presiden Indonesia (nama jabatan resmi: Presiden
Republik Indonesia) adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan Indonesia.
Sebagai kepala negara, Presiden adalah simbol resmi negara Indonesia di dunia.
Sebagai kepala pemerintahan, Presiden dibantu oleh wakil presiden dan menteri-
menteri dalam kabinet, memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-
tugas pemerintahan sehari-hari. Presiden (dan Wakil Presiden) menjabat selama 5
tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama untuk satu kali
masa jabatan.
2. Legeslatif
Sistem perwakilan di Indonesia saat ini menganut sistem bikameral. Itu ditandai
dengan adanya dua lembaga perwakilan, yaitu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan
Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Dengan merujuk asas trias politika, di Indonesia
kekuasaan terbagi menjadi eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Dalam hal ini, DPR dan
DPD merepresentasikan kekuasaan legislatif. Kekuasaan legeslatif terletak pada,
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR ). Yang anggota-angotanya terdiri dari
Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR ) dan Dewan Perwakilan Daerah ( DPD).
3. Yudikatif
Kekuasaan Kehakiman Pasal 24 UUD 1945 menyebutkan bahwa kekuasaan
kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan
guna menegakkan hokum dan keadilan.kekuasaan kehakiman dilakukan oleh:
MA,MK,KY

13.Sebutkan dan jelaskan lembaga insfektif!


Jawab
kalau di Indonesia ditambah dengan satu lembaga lagi yakni: Insfektif.
4) Insfektif
Kekuasaan Ini terletak pada lembaga Badan Pemerlksa Keuangan (BPK)
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
BPK adalah salah satu badan bebas dan mandiri yang diadakan untuk memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan Negara. Anggota BPK dipilih
oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh presiden.

14. Jelaskan tentang komisi !


Jawab:
Komisi dibentuk oleh DPR dan merupakan alat kelengkapan DPR yang bersifat tetap.
DPR menetapkan jumlah komisi pada permulaan masa keanggotaan DPR dan
permulaan tahun sidang. Jumlah anggota komisi ditetapkan dalam rapat paripurna
menurut perimbangan dan pemerataan jumlah anggota tiap-tiap fraksi pada
permulaan masa keanggotaan DPR dan pada permulaan tahun sidang.Pimpinan
komisi merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat kolektif dan kolegial.
Pimpinan komisi terdiri atas 1 (satu) orang ketua dan paling banyak 3 (tiga) orang
wakil ketua, yang dipilih dari dan oleh anggota komisi berdasarkan prinsip
musyawarah untuk mufakat dan proporsional dengan memperhatikan keterwakilan
perempuan menurut perimbangan jumlah anggota tiap-tiap fraksi. Pemilihan
pimpinan komisi dalam rapat komisi yang dipimpin oleh pimpinan DPR setelah
penetapan susunan dan keanggotaan komisi

15.Apa tugas komisi di bidang anggran dan pengawasan?


Jawab :
Tugas komisi di bidang anggaran adalah:
1. mengadakan pembicaraan pendahuluan mengenai penyusunan rancangan
anggaran pendapatan dan belanja negara yang termasuk dalam ruang lingkup
tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah;
2. mengadakan pembahasan dan mengajukan usul penyempurnaan rancangan
anggaran pendapatan dan belanja negara yang termasuk dalam ruang lingkup
tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah;
3. membahas dan menetapkan alokasi anggaran untuk fungsi, program, dan
kegiatan kementerian/lembaga yang menjadi mitra kerja komisi;
4. mengadakan pembahasan laporan keuangan negara dan pelaksanaan APBN
termasuk hasil pemeriksaan BPK yang berkaitan dengan ruang lingkup tugasnya;
5. menyampaikan hasil pembicaraan pendahuluan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, dan hasil pembahasan, kepada Badan Anggaran untuksinkronisasi;
6. menyempurnakan hasil sinkronisasi Badan Anggaran berdasarkan penyampaian
usul komisi; dan
7. menyerahkan kembali kepada Badan Anggaran hasil pembahasan komisi, untuk
bahan akhir penetapan APBN.
17. Tugas komisi di bidang pengawasan adalah….
Jawab:
1. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, termasuk APBN,
serta peraturan pelaksanaannya yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya;
2. membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK yang berkaitan dengan
ruang lingkup tugasnya;
3. melakukan pengawasan terhadap kebijakan Pemerintah; dan
4. membahas dan menindaklanjuti usulan DPD.
Komisi dalam melaksanakan, dapat mengadakan:
1. rapat kerja dengan Pemerintah yang diwakili oleh menteri/pimpinan lembaga;
2. konsultasi dengan DPD;
3. rapat dengar pendapat dengan pejabat Pemerintah yang mewakili instansinya;
4. rapat dengar pendapat umum, baik atas permintaan komisi maupun atas
permintaan pihak lain;
5. rapat kerja dengan menteri atau rapat dengar pendapat dengan pejabat
Pemerintah yang mewakili instansinya yang tidak termasuk dalam ruang lingkup
tugasnya apabila diperlukan; dan/atau
6. kunjungan kerja.
18.Apa yang di maksud dengan BAKN & BKSAP ?
Jawab:
Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (disingkat BAKN), dibentuk oleh DPR dan
merupakan alat kelengkapan DPR yang bersifat tetap. DPR menetapkan susunan dan
keanggotaan BAKN pada permulaan masa keanggotaan DPR dan permulaan tahun
sidang. Anggota BAKN berjumlah paling sedikit 7 (tujuh) orang dan paling banyak 9
(sembilan) orang atas usul fraksi DPR yang ditetapkan dalam rapat paripurna pada
permulaan masa keanggotaan DPR dan permulaan tahun sidang.
Pimpinan BAKN merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat kolektif dan
kolegial. Pimpinan BAKN terdiri atas 1 (satu) orang ketua dan 1 (satu) orang wakil
ketua yang dipilih dari dan oleh anggota BAKN berdasarkan prinsip musyawarah
untuk mufakat dengan memperhatikan keterwakilan perempuan menurut
perimbangan jumlah anggota tiap-tiap fraksi. Pemilihan pimpinan BAKN dilakukan
dalam rapat BAKN yang dipimpin oleh pimpinan DPR setelah penetapan susunan
dan keanggotaan BAKN
Badan Kerja Sama Antar-Parlemen
Badan Kerja Sama Antar-Parlemen, yang selanjutnya disingkat BKSAP, dibentuk
oleh DPR dan merupakan alat kelengkapan DPR yang bersifat tetap. DPR
menetapkan ssusunan dan keanggotaan BKSAP pada permulaan masa keanggotaan
DPR dan permulaan tahun sidang. Jumlah anggota BKSAP ditetapkan dalam rapat
paripurna menurut perimbangan dan pemerataan jumlah anggota tiap-tiap fraksi pada
permulaan masa keanggotaan DPR dan pada permulaan tahun sidang.
Pimpinan BKSAP merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat kolektif dan
kolegial.P impinan BKSAP terdiri atas 1 (satu) orang ketua dan paling banyak 3
(tiga) orang wakil ketua, yang dipilih dari dan oleh anggota BKSAP berdasarkan
prinsip musyawarah untuk mufakat dan proporsional dengan memperhatikan
keterwakilan perempuan menurut perimbangan jumlah anggota tiap-tiap fraksi.
Pemilihan pimpinan BKSAP dilakukan dalam rapat BKSAP yang dipimpin oleh
pimpinan DPR setelah penetapan susunan dan keanggotaan BKSAP
19.Sebutkan dan jelaskan lembaga -lembaga negara yang termasuk dalam
suprastruktur politik di Indonesia berdasarkan Amendemen UUD 1945 ??
Jawab :
lembaga-lembaga negara yang termasuk dalam suprastruktur politik di Indonesia
berdasarkan Amendemen UUD 1945.
a. MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat)
MPR adalah lembaga tinggi negara yang anggotanya terdiri atas anggota DPR yang
berjumlah 560 orang dan anggota DPD yang berjumlah 132 orang. DPR mewakili
rakyat dari partai politik peserta pemilu dan DPD merupakan wakil daerah provinsi.
Anggota DPR maupun anggota DPD dipilih langsung oleh rakyat dalam Pemilu.
Tugas dan wewenang MPR, antara lain:
1. Mengubah dan menetapkan UUD
2. Melantik presiden dan wakil presiden berdasarkan hasil pemilu dalam sisdang
paripurna MPR3. Memutuskan usul DPR berdasarkan utusan Mahkamah Konstitui
untuk memberhentikan presiden dan / atau wakil presiden dalam masa jabatannya
setelah presiden / wakil presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan penjelsan
disidang Pripurna MPR
4. Melantik wakil presiden menjadi presiden apabila presiden mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya
5. Memilih wakil presiden dari 2 calon yang diajukan presidem apabila terjadi
kekosongan jabatan wakil presiden dalam masa jabatannya selambat-lambatnya
dalam waktu 60 hari
6. Menetapkan peraturan tata tertib dan kodeetik MPR
b. Presiden dan Wakil Presiden
Sebagai lembaga tinggi negara, Presiden dan Wakil Presiden adalah pemegang
kekuasaan eksekutif. Sejak tahun 2004, Presiden dan Wakil Presiden dipilih langsung
oleh rakyat. Melalui pemilihan secara langsung, diharapkan agar badan eksekutif
mempunyai kekuasaan tersendiri sehingga dapat menyusun pemerintahan yang kuat
dan program mandiri yang ditawarkan langsung kepada rakyat pemilih tanpa harus
tergantung kepada lembaga legislatif.
Kekuasaan Presiden sebagai kepala pemerintahan.
a) Membentuk kabinet dengan mengangkat menteri-menteri dan dapat
memberhentikan menteri-menteri.
b) Membentuk dewan pertimbangan untuk memberikan nasihat dan
pertimbangan kepada presiden.
c) Menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-
undang.
d) Mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR.
Kekuasaan presiden sebagai kepala negara.
a) Memegang kekuasaan tertinggi Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan
Udara.
b) Memberi grasi, amnesti, abolisi, dan rehabilitasi.
c) Memberi tanda jasa dan tanda kehormatan.
c. DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
DPR adalah suatu lembaga tinggi negara yang berfungsi sebagai pemegang
kekuasaan legislatif, seperti termuat dalam UUD 1945 Bab VII Pasal 19 sampai Pasal
22B.
Tugas dan wewenang DPR adalah:
1) membentuk undang-undang yang dibahas dengan presiden untuk mendapat
persetujuan bersama;
2) membahas dan memberikan persetujuan terhadap peraturan pemerintah pengganti
undang-undang;
3) menerima dan membahas usulan rancangan undang-undang yang diajukan DPD
yang berkaitan dengan bidang tertentu serta mengikutsertakannya dalam pembahasan;
4) memerhatikan pertimbangan DPD atas rancangan undang-undang APBN serta
rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama;
5) melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara serta kebijakan pemerintah;
6) membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban
keuangan negara yang disampaikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan;
7) menetapkan APBN bersama dengan memerhatikan pertimbangan DPD;
8) menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat;
9) memberikan pertimbangan kepada presiden untuk mengangkat duta,menerima
penempatan duta negara lain, serta memberikan pertimbangan dalam pemberian
amnesti dan abolisi;
10) memberikan persetujuan kepada presiden untuk menyatakan perang, membuat
perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain, serta membuat perjanjian
internasional lainnya yang menimbulkan akibat yang luas serta mendasar bagi
kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara dan atau pembentukan
undang-undang;
11) memberikan persetujuan kepada presiden atas pengangkatan dan pemberhentian
anggota Komisi Yudisial;
12) memberikan persetujuan calon hakim agung yang diusulkan Komisi Yudisial
untuk ditetapkan sebagai hakim agung oleh presiden;
13) memilih tiga orang calon anggota hakim konstitusi dan mengajukannya
kepada presiden untuk ditetapkan.
d. DPD (Dewan Perwakilan Daerah)
DPD adalah suatu lembaga tinggi negara. Dalam UUD 1945 Pasal 2 dinyatakan
bahwa “Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan Perwakilan
Rakyat serta anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan
umum, serta diatur lebih lanjut dengan undang undang”.
Tugas serta wewenang DPD sebagai berikut.
1) Mengajukan RUU kepada DPR yang berkaitan dengan:
a) pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah;
b) otonomi daerah;
c) perimbangan keuangan pusat dan daerah;
d) hubungan pusat dan daerah;
e) pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya.
2) Melakukan pembahasan terhadap RUU yang diajukannya serta memberi
pertimbangan kepada DPR atas RAPBN yang berkaitan dengan pajak,
pendidikan, dan agama.
3) Melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang yang berkaitan dengan
otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan
pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi,
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, pajak, pendidikan, dan agama
serta menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR untuk ditindaklanjuti.
e. BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)
BPK adalah lembaga tinggi negara. Anggota BPK dipilih oleh Dewan Perwakilan
Rakyat dengan memerhatikan pertimbangan dari Dewan Perwakilan Daerah serta
diresmikan oleh Presiden. Ketentuan mengenai BPK tercantum dalam Bab VIIIA
Pasal 23E sampai 23G. Adapun tugas dan kewenangan BPK sebagai berikut.
1) Memeriksa semua pelaksanaan tentang keuangan negara.
2) Memeriksa tanggung jawab pemerintah tentang keuangan negara.
f. MA (Mahkamah Agung)
MA ialah lembaga tinggi negara pemegang kekuasaan yudikatif dan kekuasaan
kehakiman. Kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh MA beserta lembaga-lembaga
peradilan yang berada di bawahnya (peradilan umum, peradilan agama, peradilan
militer, peradilan tata usaha negara) dan Mahkamah Konstitusi.
Adapun kewenangan dan tugas MA ialah
1) mengadili pada tingkat kasasi,
2) menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap
undangundang, dan
3) memberikan pertimbangan hukum kepada presiden dalam hal permohonan grasi
dan rehabilitasi.
g. Mahkamah Konstitusi
MK ialah lembaga tinggi negara yang mempunyai kekuasaan kehakiman atau
kekuasaan yudikatif bersama-sama dengan Mahkamah Agung. Ketentuan mengenai
Mahkamah Konstitusi ini tercantum dalam UUD 1945 Bab IX Pasal 24C.
Wewenang dan tugasnya sebagai berikut :
1) Menguji suatu undang-undang terhadap UUD 1945.
2) Memutuskan sengketa lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD
1945.
3) Memutus pembubaran partai politik.
4) Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
5) Memberikan keputusan atas pendapat DPR tentang dugaan pelanggaran oleh
presiden dan atau wakil presiden menurut UUD 1945.
h. Komisi Yudisial
Komisi Yudisial tidak memiliki kekuasaan kehakiman (kekuasaan yudikatif), tetapi
merupakan lembaga tinggi negara yang memiliki hubungan dengan masalah
kehakiman. Komisi Yudisial memiliki tugas (fungsi) yang penting, yaitu untuk
menciptakan kekuasaan kehakiman yang merdeka (independen) melalui pencalonan
Hakim Agung serta pengawasan terhadap hakim yang terbuka dan juga menegakkan
kehormatan serta keluhuran martabat, dan menjaga perilaku hakim.
20.Apa yang di maksud denngan infrastruktur politik!
jawab:
Infrastruktur politik adalah lembaga politik atau mesin politik non formal yang
berperan secara tidak langsung dalam pengambilan kebijakan-kebijakan politik yang
diambil oleh suprastruktur politik, guna sebagai penyalur atau penyampai aspirasi
dari berbagai kelompok pada suatu negara dalam lapisan manapun. Infrastruktur juga
diartikan sebagai suatu lembaga politik yang ada di masyarakat.

21.Apa fungsi dari infrastruktur politik ?


Jawab:
Infrastruktur politik memiliki peran (fungsi) sebagai berikut
a) Komunikasi politik, yaitu berfungsi untuk menghubungkan pikiran politik yang
hidup dalam masyarakat, baik asosiasi, institusi, atau pikiran intragolongan maupun
sektor kehidupan politik masyarakat dengan sektor pemerintahan.
b) Pendidikan politik, yaitu guna meningkatkan pengetahuan politik masyarakat
agar mereka juga dapat ikut berperan serta dengan maksimal dalam system politik.
Hal ini sesuai dengan paham demokrasi bahwa masyarakat (warga negara) harus
mampu untuk menjalankan partisipasi politik.
c) Melakukan seleksi kepemimpin, yaitu menyelenggarakan pemilihan pemimpin
atau calon pemimpin bagi masyarakat.
d) Agregasi kepentingan, merupakan penyertaan segala aspirasi dan pendapat
masyarakat kepada pemegang kekuasaan yang berwenang supaya tuntutan/
dukungan menjadi perhatian dan menjadi bagian dari suatu keputusan politik.
e) Mempertemukan kepentingan ragam serta nyata-nyata hidup di dalam
masyarakat. Hal ini disebabkan oleh adanya pendapat, kepentingan, dan peran
serta yang berbeda dalam lingkungan dan kondisi pada masyarakat untuk
dapat ditampung dalam suatu aspirasi yang sama.

22. Sebutkan dan jelaskan komponen-komponen infrastuktur!


Jawab:
komponen-komponen infrastruktur.
a. Partai politik (political party)
Partai politik yang pertama muncul di negara-negara Eropa Barat. Partai politik
umumnya dianggap sebagai manifestasi dari suatu sistem politik yang sudah modern
juga sedang dalam proses memodernisasikan diri.
b. Organisasi kemasyarakatan (Ormas) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM)
Organisasi kemasyarakatan dan lembaga swadaya masyarakat disebut civil society,
yaitu suatu organisasi yang dibuat oleh anggota masyarakat dan memiliki sifat
mandiri yang tidak tergantung oleh siapapun sehingga memiliki kebebasan. Anggota
dari organisasi kemasyarakatan (Ormas) serta lembaga swadaya masyarakat (LSM)
bersifat sukarela.
c. Kelompok kepentingan (interest group)
Kelompok kepentingan ialah sekumpulan orang yang memiliki tujuan, sikap, dan
kepercayaan yang sama untuk mengorganisasikan diri dalam melindungi serta
memperjuangkan kepentingan atau tuntutan kelompok itu. Kegiatan dari kelompok
kepentingan ini pada umumnya berhubungan dengan hal yang lebih terbatas melalui
sasaran yang monolitis serta intensitas usaha yang tidak berlebihan.
d. Kelompok penekan
Kelompok penekan adalah suatu institusi politik yang dipergunakan oleh masyarakat
untuk menyalurkan aspirasi dengan tujuan untuk memengaruhi juga membentuk
suatu kebijakan pemerintah. Kelompok penekan memiliki kedudukan yang dapat
memaksa pihak yang ada di dalam pemerintahan untuk melakukan sesuatu ke arah
yang diinginkan. Beberapa cara yang efektif untuk digunakan, misalnya, propaganda
dan persuasi.
e. Media massa
Media massa merupakan sarana komunikasi yang memiliki peranan untuk
memberitahu kepada masyarakat tentang ide, buah pikiran, perasaan
seseorang/sekelompok warga, dan kejadian/peristiwa yang disampaikan dengan cara
tertulis, seperti surat kabar, majalah, dan internet, maupun lisan, seperti radio dan
televisi.
f. Journalism Group (Kelompok Jurnalis)
Kelompok yang membuat berita dan memberitakan hal-hal baru tentang politik.
Mereka harus mengumpulkan informasi yang sebenar-benarnya dari sumber-sumber
yang tajam dan terpercaya. Karena informasi ini lalu akan disebarluaskan kepada
masyarakat agar masyarakat tahu tentang perkembangan yang terjadi di dunia politik
saat ini.
g. Student Group (Kelompok Pelajar)
Kelompok ini biasanya Mahasiswa yang sedang belajar tentang politik di
universitasnya, masing-masing kelompok ini biasanya sering mengkritik tentang
keadaan politik Negara dengan berbagai cara.
h. Political Figure (Figure Politik)
Orang-orang yang lalu-lalang atau yang bekerja didunia politik, dan exist di kalangan
masyarakat, berperan penting dalam mengambil keputusan-keputusan yang
berpengaruh dalam suatu wilayah.

23. Sebutkan dan jelaskan Fungsi yang dimiliki partai politik !!


Jawab :
1) Fungsi Artikulasi Kepentingan
Artikulasi kepentingan adalah suatu proses penginputan berbagai kebutuhan, tuntutan,
dan kepentingan melalui wakil-wakil kelompok yang masuk dalam lembaga legislatif,
agar kepentingan, tuntutan dan kebutuhan kelompoknya dapat terwakili dan
terlindungi dalam pembuatan kebijakan publik. Bentuk artikulasi paling umum
disemua system politik adalah pengajuan, permohonan, secara individual kepada
anggota dewan (legislatif), atau Kepala Daerah, Kepala Desa, dan seterusnya.
2) Fungsi Agregasi Kepentingan
Merupakan cara bagaimana tuntutan-tuntutan yang dilancarkan oleh kelompok-
kelompok yang berbeda, digabungkan menjadi alternatif-alternatif pembuatan
kebijakan public.
3) Fungsi Sosialisasi Politlk
Sosialisasi Politik merupakan suatu cara untuk memperkenalkan nilai-nilai politik,
sikap-sikap dan etika politik yang berlaku atau dianut oleh suatu Negara.
Pembentukan sikap-sikap politik atau untuk membentuk suatu sikap keyakinan politik
dibutuhkan waktu yang panjang meialui proses yang berlangsung tanpa henti.
4) Fungsi Rekrutmen Politik
Rekrutmen Politik adalah suatu proses seleksi atau rekrutmen anggota-anggota
kelompok untuk mewakili kelompoknya dalam jabatan-jabatan administratif maupun
politik. Setiap sistem politik memiliki sistem atau prosedur-prosedur rekrutmen yang
berbeda. Pola rekrutmen anggota partai disesuaikan dengan sistem politik yang
dianut.
5) Fungsi Komunikasi Politik
Merupakan salah satu fungsi yang dijalankan oleh partai politik dengan segala
struktur yang tersedia, mengadakan komunikasi informasi, isu dan gagasan politik.
Media-media massa banyak berperan sebagai alat komunikasi politik dan membentuk
kebudayaan politik.

24. Apa fungsi dari media massa sebagai sarana komunikasi di dalam Negara
demokrasi ?
Jawab:
Media massa sebagai sarana komunikasi di dalam negara demokrasi memiliki peran
(fungsi):
1) pemberitahuan informasi atau berita secara objektif,
2) memberikan peringatan dini,
3) alat kontrol atau pengawasan sosial masyarakat (warga negara) terhadap
penyelenggara negara,
4) pelapor pertanggungjawaban penyelenggara negara, dan
5) sarana pembentuk pendapat umum.
25. Apa itu partai politik (Parpol) ?
1. Partai berasal dari kata Yunani yakni “Pars” yang artinya “bagian” atau
“bagian dari keseluruhan”. Karena itu keberadaan partai tunggal atau membatasi
partai lawan merupakan pelanggaran terhadap artian “pars” itu sendiri.
2. Partai politik adalah perkumpulan orang-orang yang seazas, sehaluan, dan
setujuan, yang berikhtiar untuk memenangkan dan mencapai cita-cita politik dan
sosial mereka secara bersama.
3. Partai Politik adalah sekumpulan orang yang terorganisir dengan paham
politik tertentu yang berkompetisi dalam pemilihan umum sebagai upaya untuk
memenangkan posisinya di parlemen/pemerintahan lokal maupun nasional.
4. Partai politik adalah perkumpulan warga negara yang sepaham guna
mengembangkan kepentingan politik bersama dalam proses pembentukan kehendak
dan pengambilan keputusan yang menyangkut permasalahan masyarakat, terutama
lewat penyampaian pendapat, baik secara langsung maupun tidak langsung, guna
mempengaruhi kebijakan pemerintah, pengisian jabatan-jabatan politik dan
pengaturan kehidupan politik dan bernegara.
26. Jelaskan sejarah parpol!
Jawab :
Awal mula lahirnya Parpol
1. Sejarah Parpol di Eropa
a. Parpol mula-mula lahir di Inggris pada abad pertengahan. Partai pertama
berdiriadalah “Tories” (Partai konservatif Inggris saat ini) dan “Whigs”. Keduanya
terbentuk menjadi partai setelah hak pemilu diperbaiki dan diperluas untuk seluruh
lapisan masyarakat pada tahun 1832, 1867 dan 1884/1885.
b. Parpol di Jerman berdiri pada tahun 1848 bersamaan dengan pembentukan
parlemen nasional jerman. Parlemen terbentuk sebagai kompromi akibat kegagalan
revolusi tahun 1848/1849.
c. Partai yang dominan pada periode tersebut adalah partai elite. Anggota
parlemen dipilih lewat pemilu terbatas. Artinya, ukuran untuk mendapatkan kursi
ditentukan oleh besarnya jumlah pajak yang disetor ke negara. Makin banyak pajak
yang disetor makin sedikit suara yang diperlukan untuk mendapatkan kursi di
parlemen. Akibatnya hanya orang-orang kaya saja yang bisa masuk ke parlemen.
Sementara, kandidat-kandidat dari rakyat seperti buruh tidak bisa masuk parlemen,
kalaupun masuk harus mengumpulkan suara sebanyak-banyaknya. Belum lagi pada
masa tersebut kaum perempuan belum mempunyai hak memilih.
d. Pada tahun 1875 dibentuk Partai Sosial-Demokrat Jerman (SPD Jerman). Partai
ini didirikan oleh gabungan serikat-serikat buruh untuk menghadapi dominasi partai
elite. SPD mengambil bentuk dan ciri sebagai “Partai Massa”. SPD kemudian tidak
hanya berkembang di Jerman tapi juga di seluruh Eropa dan benua lainnya.
e. Pada awal abad XX Parpol mengalami perkembangan bentuk dengan pilihan
ideologi yang lebih bervariasi, seperti Partai Kristen Demokrat dan Partai Liberal.
2. Sejarah awal kebangkitan Parpol di Indonesia
a. Parpol di Indonesia terbentuk jauh sebelum kemerdekaan yakni pada paruh
pertama abad XX di awal kebangkitan pergerakan nasional menentang kolonilisme
Belanda. Parpol pertama yang didirikan oleh kaum pergerakan adalah Indische Partij
(Partai Hindia) pada tahun 1911. Partai ini didirikan oleh E.F.E Douwes Dekker
(dikenaldengan nama Setia Budi), kemudian tahun berikutnya dua tokoh pergerakan
nasional bergabung yakni Tjipto Mangunkusumo, dan Suwardi Surjaningrat (dikenal
dengan nama Ki Hadjar Dewantara). Indische Partij mempermaklumkan suatu
“nasionalisme Hindia” dan menuntut kemerdekaan.
b. Parpol lainnya yang terbentuk pada periode tersebut adalah Insulinde yang
didirikan pada awal tahun 1918 (catatan: ada pendapat yang menyatakan Insulinde
telah berdiri sejak tahun 1907). Insulinde didirikan di Surakarta oleh salah satu tokoh
kyai yang juga menjadi pimpinan gerakan nasional kemerdekaan yakni Haji Misbach.
Partai ini awal mulanya merupakan perkumpulan kecil dengan anggota sebagian
besar orang Indo, Tionghoa peranakan, dan priyayi profesional. Namun pada tahun
1919 keanggotaannya meluas dengan cepat (sekitar 10.000 anggota) karena
merangkul dukungan kaum tani di pedesaan.
c. Tahun 1924 lahir Partai Komunis Indonesia (PKI). Cikal bakal PKI mulai dirintis
pada tahun 1914 oleh H.J.F.M Sneevliet, aktivis serikat buruh berkewarganegaraan
Belanda yang mengusung ide-ide sosial demokrat revolusioner. Sneevliet tiba di
Indonesia tahun 1913 kemudian tahun 1914 dia mendirikan Indische Sociaal-
Democratische Vereeneging (ISDV)/Ikatan Sosial-Demokrat Hindia. Awalnya
keanggotaan ISDV seluruhnya orang Belanda namun sejak tahun 1915 organisasi ini
mulai mendekati Serikat Islam yang dinilai mempunyai basis keanggotaan dari
masyarakat bawah. Keberhasilannya menarik sebagian basis dukungan Serikat Islam
terutama serikat buruh kemudian menjadikan PKI sebagai partai komunis terbesar di
Asia pada abad ke XX.
d. Pada tanggal 4 Juli 1927, Sukarno dan Algemeene Studieclubnya memprakarsai
pembentukan sebuah Parpol baru yang dinamakan Perserikatan Nasional Indonesia,
dengan Sukarno sebagai ketuanya. Kemudian pada bulan Mei 1928, nama partai ini
diubah menjadi Partani Nasional Indonesia (PNI). Tujuan PNI adalah kemerdekaan
bagi kepulauan Indonesia yang akan dicapai dengan cara nonkooperatif dan dengan
organisasi massa. PNI adalah Parpol pertama yang beranggotakan etnis Indonesia,
semata-mata menciptakan kemerdekaan politik, berpandangan kewilayahan yang
meliputi batas-batas Indonesia sebagaimana yang ditentukan oleh pemerintah kolonial
Belanda, dan berideologi nasionalisme sekuler.
e. Di luar Parpol yang beraliran nasionalis, pada tahun 1929 terbentuklah Partai
Serikat Islam Indonesia (PSII). Parpol ini berasal dari Serikat Islam yang sejak awal
tahun 1920-an menjadi kekuatan politik pribumi melawan kebijakan kolonialisme
Belanda.
f. Pada bulan April 1931 PNI dibubarkan karena sejak tahun 1930 PNI oleh
pemerintah kolonial Belanda tidak lagi diizinkan menjalankan aktivitas politiknya
yang dinilai dapat mengancam stabilitas politik kekuasaan kolonialisme Belanda.
Maka pada April 1931 sebagian pimpinan dan anggota PNI mendirikan Partai
Indonesia (Partindo) yang diketuai oleh Sartono. Partindo meneruskan cita-cita
perjuangan PNI namun dengan cara-cara yang lebih moderat.
g. Sekembalinya Soetan Syahrir dan Mohammad Hatta dari negeri Belanda setelah
menamatkan studinya, pada awal 1932 mereka mendirikan organisasi politik baru di
luar Partindo yakni Club Pendidikan Nasional Indonesia (PNI-Baru). Parpol ini lebih
menekankan program pendidikan politik kepada anggotanya dan rakyat Indonesia
tentang kebangsaan serta menitik beratkan sebagai partai kader.
h. Tidak semua Parpol pada masa perjuangan kemerdekaan menganut paham
nonkooperatif dan radikal. Sebagian kelompok pergerakan pada tahun 1935
mendirikan Partai Indonesia Raya (Parindra) yang dipimpin oleh Dr. Raden Soetomo,
Mohammad Hoesni Thamrin, dan Mr. Susanto Tirtoprodjo. Meskipun Parindra
mengambil sikap moderat namun Parpol ini punya pengaruh cukup besar di
Volksraad (Parlemen ciptaan Belanda).
i. Koalisi Parpol juga dilakukan pada era perjuangan kemerdekaan. Pada Mei
1939, Parindra yang diwakili Mohammad hoesni Thamrin, Gerindo diwakili Amir
Syarifuddin, dan PSII diwakili Abi Kusno, mendirikan Gaboengan Politiek Indonesia
(GAPI). Program umum Gapi antara lain: (1) Hak menentukan sendiri bangsa
Indonesia; (2) Kesatuan bangsa berlandaskan “demokrasi sosial, politik, dan
ekonomi”; (3) Membentuk parlemen pilihan yang demokratis dan bertanggungjawab
kepada rakyat Indonesia’ dan (4) Solidaritas antara kelompok-kelompok politik di
Indonesia dan kelompok politik di Negeri Belanda demi mempertahankan garis anti
fasis yang kuat. Pada Desember 1939 Gapi menyelenggarakan Kongres Rakyat
Indonesia di Batavia (Jakarta) yang dipandang sebagai keberhasilan yang cukup
besar.
j. Ketika Jepang masuk dan menjajah Indonesia tahun 1942, mereka mendekati
dan mengkonsolidasi kelompok-kelompok/organisasi-organisasi Islam seperti NU
dan Muhammadiyah untuk menghadapi serangan balik tentara sekutu. Akhir 1943
dibentuklah MIAI (Majelis Sjuro Muslimin Indonesia atau dikenal dengan Masyumi).
Pada tahun 1945 Masyumi kemudian dikenal menjadi Parpol yang cukup
berpengaruh di Indonesia di bawah kepemimpinan Mohammad Natsir. Namun
demikian koalisi antara NU dan Muhammadiyah tidak bisa bertahan lama. Pada tahun
1952 NU keluar dari Masyumi dan mendirikan partai sendiri.
k. Pecahnya revolusi Agustus 1945 mendorong kelompok-kelompok revolusioner
yang terutama dari kalangan pemuda semasa pemerintahan Jepang bergerak di bawah
tanah yang dipimpin oleh Amir Sjarifuddin membentuk Pemuda Sosialis Indonesia
(Pesindo). Kemudian para pengikut Amir Sjarifuddin bergabung dengan kelompok
Sjahrir untukmembentuk Partai Sosialis Indonesia (PSI) pada Desember 1945. Dalam
perjalanannya kemudian PSI menitik beratkan menjadi partai kader yang banyak
melibatkan kaum intelektual perkotaan.

27. Sebutkan fungsi parpol!


Jawab :
Di antara banyak fungsi parpol dalam sistem demokrasi, ada lima yang sangat
penting, yaitu:
a. Mengagregasikan kepentingan-kepentingan dan nilai-nilai dari berbagai kalangan
masyarakat.
b. Menjajaki, membuat, dan memperkenalkan kepada masyarakat platform pemilu
parpol mereka.
Mengatur proses pembentukan kehendak politik dengan menawarkan alternatif-
alternatif kebijakan yang lebih terstruktur.
c. Merekrut, mendidik, dan mengawasi staf yang kompeten untuk jabatan publik
dan untuk menduduki kursi di parlemen.
d. Memasyarakatkan, mendidik, serta menawarkan kepada anggota-anggotanya
saluran mana yang efektif bagi partisipasi politik mereka sepanjang masa pemilu
28. Sebutkan aspek proses pengankatan tokoh politik menurut Letser G.
Seligman!!
Jawab:
Menurut Letser G. Seligman, proses pengangkatan tokoh politik akan berkaitan
dengan beberapa aspek, yaitu :
a. Legitimasi elit politik,
b. Masalah kekuasaan,
c. Representativitas elit politik, dan
d. Hubungan antara pengangkatan tokoh-tokoh politik dengan perubahan politik.

29. Sebutkan kelompok penekan dalam beberapa asosiasi!


jawab:
Kelompok penekan dapat terhimpun dalam beberapa asosiasi yaitu :
a). Lembaaga Swadaya Masyarakat(LSM),
b). Organisasi-organisasi sosial keagamaan,
c). Organisasi Kepemudaan,
d). Organisasi Lingkungan Hidup,
e). Organisasi Pembela Hukum dan HAM, serta
f). Yayasan atau Badan Hukum lainnya.
d. Media Komunikasi Politik(political communication media)

30. Sebutkan tugas dan wewenang DPD!!


Jawab;
Tugas dan wewenang DPD antara lain:
a). Mengajukan kepada DPR Rancangan Undang-Undang yang berkaitan dengan
otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran, dan
penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi
lainnya serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah. DPR
kemudian mengundang DPD untuk membahas RUU tersebut.
b). Memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU APBN dan RUU yang
berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.
c). Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota Badan
Pemeriksa Keuangan.
d). Melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi
daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan
daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya,
pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama.
e). Menerima hasil pemeriksaan keuangan negara dari BPK untuk dijadikan bahan
membuat pertimbangan bagi DPR tentang RUU yang berkaitan dengan
APBN.Anggota DPD juga memiliki hak menyampaikan usul dan pendapat, membela
diri, hak imunitas, serta hak protokoler.

31. Apakah budaya politik itu ?


Jawab :
Budaya Politik : Pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan
politik yang dihayati oleh anggotanya dalam sistem politik.
32. Sebut dan jelaskan tipe-tipe budaya politik !
Jawab :
1. Budaya politik parokial : Budaya politik yang terbatas pada wilayah/ lingkup
yang kecil
2. Budaya politik kaula : Budaya politik yang anggota masyarakatnya sudah
memiliki minat, perhatian bahkan mungkin kesadaran terhadap sistem sebagai
keseluruhan,terutama terhadap segi output, sedangkan perhatian sebagai aspek input
serta kesadarannya sebagai politik boleh dikatakan tidak ada.
3. Budaya politik partisan : Budaya politik yang ditandai dengan adanya perilaku
yang berbeda dengan kaula, mereka menganggap dirinya maupun orang lain sebagai
anggota aktif dalam kehidupan politik.
33. Jelaskan model-model sistem politik di bawah ini:
a. Sistem politik otoriter
b. Sistem politik diktator
c. Sistem politik demokrasi
Jawab :
a. Sistem politik otoriter : Partenalistik dan nepotistikyang berdasarkan pada
polaproklien menyebabkan militer menjadi pengayom untuk hampir semua kegiatan
politik ( organisasi dan ormas ).
b. Sistem politik diktator : Ditandai dengan pemerintahan oleh seseorang/
sekelompok orang yang monopoli kekuasaan dalam negara dan melaksanakan tanpa
batas.
c. Sistem politik demokrasi : Apabila pihak yang berkuasa terdiri atas banyak orang
dan kekuasaan negara terbatas pada bidang tertentu, serta masyarakat bebas mengatur
sebagian kehidupannya sendiri.
34. Perbandingan antara sistem politik Indonesia dengan sistem politik
liberal dan komunis.
Jawab :
a. Sistem Politik Di Negara Komunis :
Bercirikan pemerintahan yang sentralistik, peniadaan hak milk pribadi, peniadaan
hak-hak sipil dan politik, tidak adanya mekanisme pemilu yang terbuka, tidak adanya
oposisi, serta terdapat pembatasan terhadap arus informasi dan kebebasan
berpendapat
b. Sistem Politik Di Negara Liberal :
Bercirikan adanya kebebasan berpikir bagi tiap individu atau kelompok; pembatasan
kekuasaan; khususnya dari pemerintah dan agama; penegakan hukum; pertukaran
gagasan yang bebas; sistem pemerintahan yang transparan yang didalamnya terdapat
jaminan hak-hak kaum minoritas
c. Sistem Politik Demokrasi Di Indonesia :
Sistem politik yang didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan kelembagaan yang
demokratis. Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia
adalah :
1. Ide kedaulatan rakyat
2. Negara berdasarkan atas hukum
3. Bentuk Republik
4. Pemerintahan berdasarkan konstitusi
5. Pemerintahan yang bertanggung jawab
6. Sistem Perwakilan
7. Sistem peemrintahan presidensiil
8. Kelebihan dan kelemahan sistem politik Indonesia.

35. Tuliskan kelebihan dan kelemahan sistem politik Indonesia!


Jawab :
Sistem politik yang dianut indonesia saat ini adalah sitem demokrasi terbuka
suatu sistem yang memberikan kebebasan kepada masyarakatnya untuk dapat
menentukan pemimpin pilihannya
Kelebihan dari sistem ini adalah adanya kebebasan memilih pemimpin dan
mengontrol kebijakan dari pemimpin yang telah dipilih.
Sementara kekurangan dari sistem ini adalah tidak adanya kekuatan bagi masyarakat
untuk memberhentikan pemimpin yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik dan
bisa terjadi kecurangan yang dilakukan oleh calon pemimpin karena calon pemimpin
memiliki uang yang banyak untuk menyogok para petugas pemilihan

35. Ciri-ciri masyarakat politik!


Jawab :
a. Terdapat kelompok yang memerintah dan kelompok yang diperintah.
b. Ada system pemerintahan yang mengatur kehidupan masyarakat.
c. Ada lembaga atau organisasi yang menyelenggerakan system pemerintahan.
d. memiliki tujuan yang mengikat seluruh anggota masyarakat dan masyarakat dapat
menerima perbedaan yang ada.
B. LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA REPUBLIK
INDONESIA MENURUT UUD NRI TAHUN 1945
36. Jelaskan tujuan negara Indonesia sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945!
Jawaban:

 Tujuan negara Indonesia tersebut adalah "... untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial."

37. Dimana penjabaran aturan keberadaan lembaga-lembaga Negara mulai tugas,


fungsi, wewenang sampai pada susunan dan kedudukannya?
Jawaban:

 Dalam UU Nomor 42 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, UU Nomor 3
tahun 2009 tentang MA, UU Nomor 4 tahun 2014 tentang MK, UU Nomor 18 tahun 2011
tentang KY, dan UU Nomor 15 tahun 2004 tentang BPK.

38. Jelaskan keanggotaan MPR!


Jawaban:

 Anggota MPR terdiri dari DPR dan DPD (Pasal 2 (1) UUD 1945), Berjumlah sebanyak
550 anggota dan DPD sebanyak 4x jumlah provinsi anggota DPD (UU nomor 22 tahun
2003)

39. Apa kedudukan MPR dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia?


Jawaban:

 MPR adalah lembaga tinggi Negara dalam system Ketatanegaraan Indonesia, Bukan
lembaga tertinggi Negara.

40. Apa tugas dan wewenang MPR ?


Jawaban:

 Berwenang mengubah dan menetapkan UUD, Melantik presiden dan Wapres dan hanya
dapat memberhentikan presiden dan wapres dalam masa jabantannya menurut UUD NRI
Tahun 1945 sesuai pasal 3 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3).

41.Jelaskan kedudukan serta tugas dan wewenang MPR sebelum perubahan


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945!
Jawaban:

 Kedudukan MPR adalah penjelmaan seluruh rakyat dan merupakan lembaga tertinggi
negara pemegang dan pelaksana sepenuhnya kedaulatan rakyat. Tugas dan wewenang
menetapkan dan mengubah UUD 1945 menetapkan GBHN memilih dan mengangkat
Presiden dan Wakil Presiden Membuat Putusan yang tidak dapat dibatalkan oleh lembaga
negara lainnya Memberikan penjelasan/penafsiran terhadap putusan MPR,Melakukan
pengujian Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar dan Ketetapan MPR, Meminta
pertanggungjawaban Presiden, Meminta laporan pelaksanaan tugas lembaga tinggi negara
atas pelaksanaan GBHN dan Ketetapan MPR lainnya sesuai dengan fungsinya.
Memberhentikan Presiden.

42.Jelaskan mengapa MPR tidak lagi memiliki wewenang menetapkan garis-garis


besar daripada haluan negara?
Jawaban:
 Implikasi Perubahan pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945, MPR tidak lagi sebagai
pemegang kedaulatan rakyat dan bukan merupakan lembaga tertinggi negara. Implikasi
dari Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang dilakukan secara langsung oleh rakyat.
Presiden melaksanakan program sebagaimana dituangkan dalam kampanye pada proses
PILPRES.

43. Sebutkan Hak dan Kewajiban MPR!

 Hak Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)


Di dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, anggota MPR memiliki beberapa
hak. Hak-hak MPR ialah sebagai berikut:
- Mengajukan usul dalam perubahan pasal-pasal yang tercantum didalam
UUD NKRI Tahun 1945.
- Menentukan sikap serta pilihan dalam pengambilan keputusan.
- Memilih dan dipilih.
- Melakukan pembelaan diri.
- Keuangan dan administrasi.
- Imunitas.
- Protokoler.
 Kewajiban Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Di dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, anggota MPR memiliki beberapa
kewajiban. Kewajiban-kewajiban MPR ialah sebagai berikut:
- Mendahulukan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi,
kelompok, dan golongan
- Melaksanakan UUD NRI Tahun 1945 dan menaati peraturan perundang-
undangan
- Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila
- Melaksanakan peranan sebagai wakil rakyat dan wakil daerah
- Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan menjaga keutuhan
NKRI

44. Sebutkan syarat-syarat menjadi presiden!


Jawaban:

 a. warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima


kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri (Pasal 6 (1) UUD 1945);
b. tidak pernah mengkhianati negara (Pasal 6 (1) UUD 1945);
c. mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban
sebagai Presiden dan Wakil Pre-siden (Pasal 6 (1) UUD 1945);
d. dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rak-yat (Pasal 6 A (1) UUD
1945);
e. diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum
sebelum pelaksanaan pemilihan umum (Pasal 6 A (2) UUD 1945).

45. Sebutkan kekuasaan presiden menurut UUD NRI Tahun 1945!


Jawaban:
 1) Membuat UU bersama DPR (Pasal 5 ayat (1) dan pasal 20)
2) Menetapkan Peraturan Pemerintah (Pasal 5 (2))
3) Memegang kekuasaan tertinggi atas AD, AL, dan AU (Pasal 10)
4) Menyatakan perang, Membuat Perdamaian dan perjanjian dengan negara lain atas
persetujuan DPR (Pasal 11)
5) Menyatakan keadaan bahaya
6) Mengangkat dan menerima duta dan konsul dengan memperhatikan pertimbangan
DPR (Pasal 13)
7) Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA (Pasal 14
ayat (1))
8) Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR (Pasal 14
ayat (2))
46. Bagaimana keanggotaan DPR ?
Jawaban:

 Dalam periode keanggotaan DPR 2014-2019, telah terpilih 560 (lima ratus enam
puluh) wakil rakyat yang duduk di DPR RI, dari 77 Daerah Pemilihan (Dapil).
Anggota Dewan yang terpilih bertugas mewakili rakyat selama 5 (lima) tahun,
kecuali bagi mereka yang tidak bisa menyelesaikan masa jabatannya. Anggota Dewan
yang berhenti di tengah-tengah masa jabatannya akan digantikan oleh Calon
Legislator lain (yang mengikuti Pemilu Legislatif) melalui PAW (Pergantian Antar
Waktu).

47. Jelaskan fungsi DPR !


Jawaban:

 fungsi legislasi menetapkan UU dengan persetujuan presiden


fungsi anggaran menyusun dan menetapkan APBN melalui UU
fungsi pengawasan mengawasi pelaksanaan pemerintahan oleh presiden.

48. Jelaskan Hak-Hak DPR !


Jawaban:

 1. Hak angket, adalah hak DPR untuk mengadakan penyelidikan mengenai masalah
tertentu.
2. Hak Interpelasi, adalah hak DPR untuk meminta keterangan kepada pemerintah
atau presiden.
3. Hak menyatakan pendapat, adalah hak DPR untuk menyatakan pendapat atas
kebijakan pemerintah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di tanah air,
maupun di kancah internasional.
4. Hak budget, adalah hak DPR untuk mengesahkan RAPBN menjadi APBN.
5. Hak Bertanya, adalah hak DPR untuk mengajukan pertanyaan kepada pemerintah
atau presiden secara tertulis.
6. Hak Imunitas, adalah hak DPR yang tidak dapat diganggu gugat di muka
pengadilan dari hasil ketetapan atau keputusan yang telah dibuatnya.
7. Hak Petisi, adalah hak DPR untuk mengajukan usul / anjuran serta pertanyaan
mengenai suatu masalah.
8. Hak inisiatif, adalah hak DPR untuk mengajukan usul RUU.
9. Hak Amandemen, adalah hak DPR untuk mengadakan/mengajukan perubahan
terhadap RUU
49. Jelaskan latarbelakang pergeseran kekuasaan membentuk undang-
undang yang semula ditangan Presiden menjadi kewenangan DPR?
Jawaban:

 – Penjabaran mengenai upaya mempertegas sistem presidensial dalam


penyelenggaraan negara dimana bidang kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif
dilaksanakan oleh lembaga sendiri.
– Untuk meletakkan secara tepat fungsi lembaga negara sesuai dengan bidang
tugasnya masing-masing, yakni DPR sebagai lembaga pembentuk UU (kekuasaan
legislatif) dan Presiden sebagai lembaga pelaksana UU (kekuasaan eksekutif).
– Praktek penyelenggaraan pemerintahan masa lalu yang memberikan kewenangan
kepada Presiden membentuk UU membuka peluang kepada terjadinya
penyelewengan penyelenggaraan negara karena lebih banyak UU yang dibuat untuk
memperkuat kedudukan Presiden.
50. Jelaskan apa itu BPK !
Jawaban:
 Badan Pemeriksa Keuangan atau disingkat dengan BPKadalah lembaga tinggi
negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang memiliki wewenang memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. PBK masuk dalam kategori
lembaga yang mandiri dan bebas, pernyataan ini tercantum dalam UUD 1945.

51. Jelaskan tugas dari BPK !


Jawaban:

 1. Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan yang dilakukan oleh BPK
terbatas pada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, Lembaga
Negara lainnya, BUMN, Badan Layanan Umum, BUMD, dan semua lembaga lainnya
yang mengelola keuangan negara.
2. Pelaksanaan pemeriksaan BPK tersebut dilakukan atas dasar undang-undang
tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
3. Pemeriksaan yang dilakukan BPK mencakup pemeriksaan kinerja, keuangan, dan
pemeriksaan dengan adanya maksud tertentu.
4. Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh BPK harus dibahas sesuai dengan
standar pemeriksaan keuangan negara yang berlaku.
5. Hasil pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara diserahkan
kepada DPD, DPR, dan DPRD. Dan juga menyerahkan hasil pemeriksaan secara
tertulis kepada Presiden, Gubernur, dan Bupati/Walikota.
6. Jika terbukti adanya tindakan pidana, maka BPK wajib melapor pada instansi yang
berwenang paling lambat 1 bulan sejak diketahui adanya tindakan pidana tersebut

52. Jelaskan wewenang dari BPK !


Jawaban:

 1. Dalam menjalankan tugasnya, BPK memiliki wewenang untuk menentukan objek


pemeriksaan, merencanakan serta melaksanakan pemeriksaan. Penentuan waktu dan
metode pemeriksaan serta menyusun maupun menyajikan laporan juga menjadi
wewenang dari BPK tersebut.
2. Semua data, informasi, berkas dan semua hal yang berkaitan dengan pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan negara hanya bersifat sebagai alat untuk bahan
pemeriksaan.
3. BPK juga berwenang dalam memberikan pendapat kepada DPR, DPD, DPRD, dan
semua lembaga keuangan negara lain yang diperlukan untuk menunjang sifat
pekerjaan BPK.
4. BPK berwenang memberi nasihat/pendapat berkaitan dengan pertimbangan
penyelesaian masalah kerugian negara.

53. Jelaskan apa itu MA!


Jawaban:

 Mahkamah Agung Republik Indonesia (disingkat MARI atau MA) adalah lembaga
tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang
kekuasaan kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah Konstitusi dan bebas dari
pengaruh cabang-cabang kekuasaan lainnya.

54. Jelaskan wewenang MA!


Jawaban:

 Mahkamah Agung memiliki wewenang:


1. Mahkamah Agung memutus permohonan kasasi terhadap putusan pengadilan
tingkat banding atau tingkat terakhir dari semua lingkungan peradilan
2. Mahkamah Agung menguji peraturan secara materiil terhadap peraturan
perundang-undangan di bawah Undang-undang
3. Melakukan pengawasan tertinggi terhadap penyelenggaraan peradilan di semua
lingkungan peradilan dalam penyelenggaraan kekuasaan kehakiman

55. Jelaskan Apa itu MK!


Jawaban:

 Mahkamah Agung memiliki wewenang:

 Mahkamah Agung memutus permohonan kasasi terhadap putusan pengadilan tingkat


banding atau tingkat terakhir dari semua lingkungan peradilan
 Mahkamah Agung menguji peraturan secara materiil terhadap peraturan perundang-
undangan di bawah Undang-undang
 Melakukan pengawasan tertinggi terhadap penyelenggaraan peradilan di semua
lingkungan peradilan dalam penyelenggaraan kekuasaan kehakiman

56. Jelaskan latar belakang dibentuknya Mahkamah Konstitusi!


Jawaban:

 :- Implikasi dari dianutnya paham negara hukum dalam UUD 1945, dimana dalam
negara hukum harus dijaga paham konstitusionalisme yaitu tidak boleh ada undang-
undang yang bertentangan dengan UUD 1945.
– Untuk menjaga prinsip konstitusionalisme hukum agar ada lembaga khusus yang
menjaga kemurnian UUD sebagai hukum dasar tertinggi dan tidak ada undang-
undang yang bertentangan dengan UUD 1945.

57. Jelaskan wewenang MK!


Jawaban:
 1) Mengadili pada tiingkat pertama dan terakhir UU terhadap UUD NRI Tahun 1945
2) Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan
oleh UUD NRI Tahun 1945
3) Memutus pembubaran partai politik
4) Memutus hasil perselisihan tentang pemilu (Pasal 24C Ayat (1) UUD NRI Tahun
1945)
5) Memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai pelanggaran Presiden dan/atau
Wakil Presiden menurut UUD (Pasal 24C ayat (2) UUD NRI Tahun 1945)

58. Jelaskan keanggotaan MK !


Jawaban:

 Mahkamah Konstitusi beranggotakan Sembilan orang, tiga anggota diajukan MA,


tiga anggota Diajukan DPR dan tiga anggota diajukan Presiden.

59. Jelaskan apa itu KY !


Jawaban:

 Berdasarkan Pasal 24B Ayat 1 UUD 1945, Komisi Yudisialmerupakan lembaga


negara bersifatmandiri yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung
danmempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan
kehormatan,keluhuran martabat, serta perilaku hakim.

60. Jelaskan latar belakang pembentukan lembaga Dewan Perwakilan Daerah


dalam sistem ketatanegaraan Indonesia!
Jawaban:

 1) memperkuat ikatan daerah-daerah dalam wadah Negara Kesatuan Republik


Indonesia dan mem¬per¬teguh persatuan kebang¬saan seluruh daerah; 2)
me¬ning¬katkan agregasi dan akomo¬dasi aspirasi dan kepen¬tingan daerah-daerah
dalam perumusan kebijakan nasional berkaitan deng¬an negara dan daerah; 3)
mendorong percepatan demokrasi, pembangunan dan kemajuan daerah secara serasi
dan seimbang.
C. TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK
61. Apakah yang dimaksud dengan Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan
Negara ?
Jawab :
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara ialah uraian tentang bagaiman
mekanisme pemerintahan Negara dijalankan oleh Presiden sebagai pemegang
kekuasaan Pemerintahan Negara.

62. Apa saja tugas Presiden sebagai Kepala Pemerintahan dan sebagai
Kepala Negara ?
Jawab :
Sebagai Kepala Pemerintahan Presiden bertugas mengajukan Rancangan Undang-
undang dan menetapkan peraturan Pemerintah untuk melaksanakan Undang-Undang
sebagaimana mestinya.
Sebagai Kepala Negara Presiden bertugas :
a. Memegang kekuasan tertinggi atas Angkatan Darat, angkatan Udara, dan
Angkatan laut.
b. Menyatakan Perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan Negara lain
dengan persetujuan DPR
c. Dalam membuat Perjanjian lainnya yang menimbulkan akibat luas dan mendasar
bagi kehidupan rakyatyang terkait dengan beban keuangan Negara dan/atau
mengharuskan perubahan atau pembentukan UU harus dengan persetujuan DPR
d. Menyatakan keadaan bahaya, syarat-syarat dan akibat keadaan bahaya ditetapkan
dengan UU
e. Mengangkat Duta dan Konsul, dalam mengangkat Duta memperhatikn
pertimbangan DPR
f. Menerima penempatan Duta Negara lain dengan memeperhatikan pertimbangan
DPR
g. Memebari Grasi dan Rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan ahkama
Agung
h. Member Abolisi dan Amnesti dengan memperhatikan pertimbangan DPR
i. Memberi gelar, tanda jasa dan lain-lain, tanda kehormatan yang diatur oleh UU
j. Memebentuk Dewan Pertimbangan yang bertugas member nasehat dan
pertimbangan kepada Presiden, yang selanjutnya diatur oleh UU
k. Membahas rancangan UU untuk mendapatkan persetujuan bersama DPR

l. Mengesahkan Rancangan UU yang telah disetujui bersama DPR untuk menjadi


UU
m. Dalam hal ikhwal kegentingan yang memaksa. Presiden berhak menetapkan
Peraturan pemerintah sebagai pengganti UU
n. Memjadikan Rancangan UU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan
memperhatikan pertimbangan DPD (Dewan Perwakilan daerah)
o. Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang telah dipilih oleh
DPRatas dasar pertimbangan DPD
p. Menetapkan calon Hakim Agung yang diusulkan Komisi Yudisial dan telah
mendapat persetujuan DPR untuk menjadi Hakim Agung
q. Mengangkat dn memberhentikan anggota komisi yudisial dengan persetujuan
DPR
r. Menetapkan dan mengajukan anggota hakim konstitusi.

63. Mengapa menteri-menteri tidak bertanggung jawab Kepada DPR ?


Jawab :
Karena menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dan juga bertugas
membantu Presiden dalam bidang urusan tertentu.

64. Penyelenggara tata pemerintahan yang baik (Good Governance) perlu


melibatkan semua pihak yang terkait (stakeholder) yang pada dasarnya
terdiri dari 3 sektor. Apa saja sector-sektor itu dan jelaskan peranan
masing-masing sektor tersebut !
Jawab :
a. Negara/Pemerintah : sebagai penegak aturan hukum sehingga harus adil dalam
pelasanaannya tanpa pandang buludan menjalankan brokrasi .
b. Dunia Usaha : sebagai pelaku bisnis yang akan sangat berpengaruh kepada
kondisi prekonomian Negara
c. Masyarakat : sebagai warga Negara baik langsung maupun perwakilan dan
mempunyai suara dalam pembuatan keputusan dalam pemerintahan.

65. Apakah prinsip-prinsip peyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik


(Good Governance) ini menurut (UNDP) ?
Jawab :
Prinsip-prinsip Good Governance menurut UNDP :
a) Partisipasi (Participation)
Setiap warga Negara mempunyai suara dalam formulasi keputusa, baik secara
langsung maupun intermediasi institusi legitimasi yang mmewakili kepentingannya.
Partisipasi seperti ini dibanguna atas dasar kebebasan berasosiasi dan berbicara secara
berpartisipasi secara konstruktif
b) Penerapan Hukum (Fairness).
Kerangka hokum harus adil dan dilaksanakan tanpa pandang bulu, terutama ukum
untuk hak azasi manusia.
c) Transparansi (Transparency)
Transparansi dibangun atas dasar kebebasan arus informasi secara langsung dapat
diterima oleh mereka yang mambutuhkan. Informasi harus dapat dipahami dan dapat
dimonitor.
d) Responsivitas (Responsiveness)
Lembaga-lembaga dan proses-proses kelembagaan harus mencoba untuk melayani
setipa stakeholders.
e) Orientasi (Consensus Oreintation)
Good Governance menjadi perantara kepentingan yang berbeda untuk memperoleh
pilihan terbaik bagi kepentingan yang lebih luas, baik dalam hal kebijakan-kebijakan
maupun prosedur-prosedur.
f) Keadilan (Equity)
Semua warga Negara, baik laki-laki mapuin permpuan mempunyai kesempatan untuk
meningkatkan ataupun menjaga kesejahteraan mereka dan terlibat di dalam
pemerintahan.
g) Efektivitas (Effectivness)
Proses-proses dan lembaga-lembaga menghasilkan sesuai dengan apa yang telah
digariskan dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia sebaik mungkin.
h) Akuntabilitas (Acoountability)
Para pembuat keputusan dalam pemerintahan, sektor swasta dan masyarakat sipil
(civil society) bertanggungjawab kepada public dan lembaga-lembaga stakeholders.
Akuntabilitas ini tergantung pada organisasi dan sifat keputusan yang dibuat, apakah
keputusan tersebut untuk kepentingan internal atau eksternal organisasi.
i) Strategi visi (Strategic vision)
Para pemimpin dan public harus mempunyai perspektif good governance dan
pengembangan manusia yang luas dan jauh kedepan sejalan dengan apa yang
diperlukan untuk pembangunan semacam ini.

66. Menurut Bappenas apa saja upaya yang diperlukan untuk mewujudkan
tata kepemerintahan yang baik (Good Governance) di Indonesia ?
Sebutkan pula prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan beserta indikator-
indikator minimal dan perangkat pendukung indikatornya!
Jawab :
Untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik dibutuhkan komitmen kuat, daya
tahan, dan waktu yang tidak singkat karena diperlukan pembelajaran, pemahaman ,
serta implementasi nilai-nilai tata kepemerintahan yang baik secara utuh oleh seluruh
komponen bangsa termasuk oleh aparatur pemerintah dan masyarakat luas.
Prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik dengan indikator minimal dan
perangkat pendukung, indikatornya sebagai berikut :
a. Wawasan Kedepan (Visionary):
a) Indikator minimal :
1) Adanya visi dan strategi yang jelas dan mapan dengan menjaga kepastin hukum
2) Adanya kejelasan setiap tujuan kebijakan dan program
3) Adanya dukungan dari pelaku untuk mewujudkan visi
b) Perangkat Pendukung Indikator :
1) Peraturan / kebijakan yang memberikan kekuatan hukum pada visi dan strategi
2) Proses penetuan penetuan visi dan strategi secara partisipasi
b. Keterbukaan dan Transparansi (Openners and transparency)
a) Indikator Minimal :
1) Tersedianya informasi yang memadai pada setiap proses penyusunan dan
implementasi kebijakan public
2) Adanya akses pada informasi yang siap, mudah dijangkau, bebas diperoleh, dan
tepat waktu.
b) Perangkat pendukung indikator :
1) Perantara yang menjamin hak untuk menjamin hak untuk mendapatkan informasi
2) Pusat/ balai informasi
3) Website (e-govenance)
4) Iklan layanan masyarakat
5) Media cetak
6) Papan Pengumuman
c. Partisipasi masyarakat (Participation)
a) Indikator Minimal :
1) Adanya pemahaman penyelenggara Negara tentang proses/ metode partisipatif
2) Adanya pengambilan keputusan yang didasarkan atas consensus bersama
b) Perangkat pendukung indikator :
1) Pedoman pelaksanaan proses partisipatif
2) Forum konsultasi dan temu public , termasuk forum stakeholder
3) Media massa nasional maupun media local sebagai sarana penyaluran aaspirasi
masyarakat
4) Melaksanakan/ peraturan untuk mengakomodasi kepentingan yang beragam
d. Tanggung Gugat (accountability) :
a) Indikator minimal :
1) Adanya kesesuaian antara pelaksanaan dengan standard prosedur pelaksanaan
2) Adanya sanksi yang diterapkan atas kesalahan atau kelalaian dalam pelaksanaan
kegiatan
b) Perangkat pendukung indicator :
1) Mekanisme pertangungjawaban
2) Laporan tahunan
3) Laporan pertanggung jawaban
4) Sistem pemantauan kinerja penyelenggara Negara
5) System pengawasan
6) Mekanisme reward and punishment
e. Supremasi Hukum (Rule of Law):
a) Indikator minimal :
1) Adanya kepastian dan supremasi hukum
2) Adanya penindakan setiap pelanggar hukum
3) Adanya pemahaman mengenai pentingnya kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan
b) Perangkat pendukung indicator :
1) System yuridis yang terpadu/terintegrasi (kepolisian, kejaksaan, pengadilan)
2) Reward and punishment yang jelas bagi aparat penegak hukum (kepolisian,
kejaksaan, n kehakiman)
f. Demokrasi (Democrazy)
a) Indikator minimal :
Adanya kebebasan dalam menyampaikan aspirasi dalam menyampaikan aspirasi
berorganisasi
b) Perangkat pendukung Indikator :
Peraturan yang menjamin adanya hak dan bagi setiap anggota masyarakat untuk turut
serta dalam pengambilan keputusan kebijakan public.
g. Profesinalisme dan Kompetensi (Profesionalism and Competency):
a) Indikator minimal :
Berkinerja tinggi, taat asas, kreatif dan inovatif serta memiliki kualifikasi
dibidangnya.
b) Perangkat pendukung indicator:
Standard kompetensi yang sesuai dengan fungsinya, kode etik profesi, system reward
and punishment yang jelas, system pengembangan SDM, dan standard dan indicator
kinerja.
h. Daya Tanggap (Responsivenness) :
a) Indikator Minimal :
Tersedianya layanan pengaduan dengan prosedur yang mudah dipahami oleh
masyarakat, Adanya tindaklanjut cepat dari laporan dan pengaduan
b) Perangkat Pendukung Indikator :
Standar pelayanan public, prosedur dan layanan pengaduan hotline
i. Keefesienan dan Keefektifan (Efficiency and Effectiveness) :
a) Indikator minimal :
Terlaksana administrasi penyelenggaraan Negara yang berkualitas dan tepat sasaran
dengan penggunaan sumber daya yang optimal, adanya perbaikan berkelanjutan,
berkurangnya tumpang tindih penyelenggaraan fungsi organisasi/unit kerja
b) Perangkat Pendukung Indikator
Standard an indicator kinerja untuk menilai efesinsi dan efektivitas pelayanan survey-
survei kepuasan stakeholder

67. Apa syarat Tata Kelola Pemerintahan yang baik ?


Jawab:
Tata laksana pemerintahan yang baik (bahasa Inggris: good governance) adalah
seperangkat proses yang diberlakukan dalam organisasi baik swasta maupun negeri
untuk menentukan keputusan. Tata laksana pemerintahan yang baik ini walaupun
tidak dapat menjamin sepenuhnya segala sesuatu akan menjadi sempurna - namun,
apabila dipatuhi jelas dapat mengurangi penyalah-gunaan kekuasaan dan korupsi.
Banyak badan-badan donor internasional, seperti IMF dan Bank Dunia, mensyaratkan
diberlakukannya unsur-unsur tata laksana pemerintahan yang baik sebagai dasar
bantuan dan pinjaman yang akan mereka berikan.
Karakteristik dasar tata laksana pemerintahan yang baik
Tata laksana pemerintahan yang baik ini dapat dipahami dengan memberlakukan
delapan karakteristik dasarnya yaitu:
- Partisipasi aktif
- Tegaknya hukum
- Transparansi
- Responsif
- Berorientasi akan musyawarah untuk mendapatkan mufakat
- Keadilan dan perlakuan yang sama untuk semua orang.
- Efektif dan ekonomis
- Dapat dipertanggungjawabkan

68. Apa yang di maksud dengan Good Governance dan clean good
governance ?
Good and clean governance memiliki pengertian segala hal yang berkaitan dengan
tindakan atau tingkah laku yang bersifat mengarahkan, mengendalikan, atau
memengaruhiurusan public untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam khidupan
sehari-hari.Di Indonesia, good governance dapat diartikan sebagai pemerintahan yang
baik,bersih, dan berwibawa. Maksudnya baik yaitu pemerintahan negara yang
berkaitan dengansumber social, budaya, politik, serta ekonomi diatur sesuai dengan
kekuasaan yangdilaksanakan masyarakat. sedangkan pemerintahan yang bersih
adalah pemerintahan yangefektif, efesien, transparan, jujur, dan bertnggung
jawab.Good and clean governance dapat terwujud secara maksimal apabila unsur
negara danmasyarakat madani (yang di dalamnya terdapat sector swasta) saling
terkait. Syarat atau ketentuan agar pemerintahan bisa berjalan dengan baik yaitu : bisa
bergerak secara sinergis,tidak saling berbenturan atau berlawanan dan mendapat
dukungan dari rakyat,pembangunan dilaksanakan secara efektif dan efisien dalam hal
biaya dan waktu.
UUD 1945, Yang mengandung tata cara dasar yang mengatur kehidupan kebangsaan
dan kenegaraan, memberi kesempatan yang paling besar bagi kelancaran dan
kelangsungan pembangunan bangsa Indonesia. Penghormatan dan pengamalan UUD
sesungguhnya merupakan syarat mutlak bagi kekukuhan suatu bangsa.

69. Bagaimana prinsip dari good governance dan clean governance?


Jawab:
Prinsip-prinsip Pokok Good & Clean Governance
Dalam Good and Clean Governance, terdapat asas-asas yang perlu diperhatikan,yaitu:
1. Partisipasi
Asas Partisipasi adalah bentuk keikutsertaan warga masyarakat dalam
pengambilankeputusan, baik secara langsung maupun lewat lembaga perwakilan sah
yang mewakiliaspirasi mereka. Bentuk partisipasi menyeluruh ini dibangun
berdasarkan prinsip demokrasiyakni kebebasan berkumpul dan mengungkapkan
pendapat secara konstruktif.
2. Penegakan Hukum
Asas ini merupakan keharusan pengelolaan pemerintahan secara professional
yangdidukung oleh penegakan hokum yang berwibawa.Realisasi wujud pemerintahan
yang baik dan bersih harus juga diimbangii dengankomitmen pemerintah untuk
menegakkan hukum yang mengandung unsur-unsur berikut :
Supremasi Hukum : setiap tindakan unsur-unsur kekuasaan negara, danpeluang
partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegaradidasarkan pada
hokum dan aturan yang jelas dan tegas, dijaminpelaksanaannyasecara benar serta
independen.
Kepastian Hukum : setiap kehidupan berbangsa dan bernegara diatur oleh hukum
yang jelas dan pasti, tidak duplikatif, dan tidak bertentangan satusama lainnya.
Hukum yang responsif: aturan hukum diatur berdasarkan aspirasi masyarakatluas dan
mampu menyediakan berbagai kebutuhan public secara adil.
Penegakan hukum yang konsisten dan non-diskriminatif.
Independensi Peradialn : yakni perdilan yang independen, bebas daripengaruh
kekuasaan atau kekuatan lainnya.
3. Transparansi
Asas ini merupakan unsur lain yang menopang terwujudnya good and
cleangovernance. Menurut para ahli, jika tidak ada prinsip ini, bisa menimbulkan
tindakankorupsi. Ada 8 unsur yang harus diterpkan transparansi yaitu :
penetapanposisi/jabatan/kedudukan, kekayaan pejabat public, pemberian
penghargaan, penetapankebijakan, kesehatan, moralitas pejabat dan aparatur
pelayanan masyarakat, keamanan danketertiban, serta kebijakan strategis untuk
pencerahan kehidupan masyarakat.
4. Responsif
Asas responsif adalah dalam pelaksanaannya pemerintah harus tanggap
terhadappersoalan-persoalan masyarakat, harus memhami kebutuhan masyarakat,
harus proaktif mempelajari dan menganalisa kebutuhan masyarakat.
5. Konsensus
Asas konsensus adalah bahwa keputusan apapun harus dilakukan melalui
prosesmusyawarah melalui konsensus. Cara pengambilan keputusan consensus
memiliki kekuatanmemaksa terhadap semua yang terlibat untuk melaksanakan
keputusan tersebut danmemuskan semua atau sebagian pihak, serta mengikat
sebagian besar komponen yangbermusyawarah.
6. Kesetaraan
Asas kesetaraan adalah kesamaan dalam perlakuan dan pelayanan publik. Asas
inimengharuskan setiap pelaksanaan pemerintah bersikap dan berperilaku adil dalam
halpelayanan publik tanpa membedakan suku, jenis, keyakinan, jenis kelamin, dan
kelas social.
7. Efektivitas dan Efisiensi
Pemerintahan yang baik dan bersih harus memenuhi criteria efektif (berdaya
guna)dan efesien ( berhasil guna). Efektivitas dapat diukur dari seberapa besar produk
yang dapatmenjangkau kepentingan masyarakat dari berbagai kelompok. Efesiensi
umumnya diukurdengan rasionalisitas biaya pembangunan untuk memenuhi
kebutuhan semua masyarakat.
8. Akuntabilitas
Asas akuntabilitas adalah pertanggungjawaban pejabat public terhadap
msyarakatyang memberinya wewenang untuk mengurusi kepentingan mereka. Setiap
pejabat publicdituntut untuk mempertanggungjawabkan semua kebijakan, perbuatan,
moral, maupunnetralitas sikapnya terhadap masyarakat,
9. Visi Strategis
Visi strategis adalah pandangan-pandangan strategis untuk menghadapi masa
yangakan dating. Kualifikasi ini menjadi penting dalam rangka realisasi good and
clengovernance. Dengan kata lain, kebijakan apapun yang akan diambil saat ini,
harusdiperhitungkan akibatnya untuk sepuluh atau duapuluh tahun ke depan.

70. Bagaimana pelaksanaan prinsip good governance dan clean governance


dalam sistem pemerintahan nagara ?
Jawab:
Good and Clean Governance dan Kontrol Sosial
Untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih berdasarkan prinsip-
prinsippokok good and clean governance, setidaknya dapat dilakukan melalui
prioritas program:
(a) penguatan fungsi dan peran lembaga perwakilan,
(b) kemandirian lembaga peradian,
(c)profesionalitas dan integritas aparatur pemerinrtah,
(d) penguatan partisipasi masyarakatmadani, dan
(e) peningkatan kesejahteraan rakyat dalam kerangka otonomi daerah.Dengan
pelaksanaan otonomi daerah, pencapaian tingkat kesejahteran dapatdiwujudkan
secara lebih tepat yang pada akhirnya akan mendorong kemandirianmasyarakat.

71. Apa yang dimaksud dengan GOOD GOVERNENCE?


Jawab
GOOD GOVERNENCE = Kepemerintahan yang baik
Merupakan kepemerintahan yang mengembangkan dan menerapkan prinsip – prinsip
demokrasi, supremasi hokum, profesionalitas, akuntabilitas, transparansi, pelayanan
prima, efektif, efisian, dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat.

72. Sebutkan Asas GOOD GOVERNENCE!


Jawab
UU no. 28 tahun 1999 tentang Asas penyelenggaraan Negara yang bebas KKN
UU no. 32 tahun 2001 tentang Pemerintahan daerah yang memuat asas – asas umum
pemerintahan
1. Asas Kepastian hokum
2. Asas tertib penyelenggaraan Negara
3. Asas kepentingan umum
4. Asas Proporsionalitas
5. Asas Akuntabilitas
73. Apa Latar belakang adanya GOOD GOVERNENCE?
Jawab
Ide dari Negara – Negara donor (90an) untuk negara penerima. Adapun tujuannnya
adalah :
1. Minimalkan peran Negara
2. Optimalkan dunia usaha
3. Amankan investasi

74. Sebutkan Prinsip – prinsip GOOD GOVERNENCE?


PP No. 101 tahun 2000
1. Demokrasi
2. Supremasi hukum
3. Profesionalitas
4. Akuntabilitas
5. Transparansi
6. Pelayanan prima
7. Efektif dan Efisien

75. Siapa saja actor dari GOOD GOVERNENCE?


Jawab
Pemerintah, Dunia Usaha (swasta), dan masyarakat

76. Apa saja Agenda GOOD GOVERNENCE?


Jawab
1. Top Down – Button up
2. Sentralisasi – Desentralisasi
3. Penguasaan – pemberdayaan
4. Pemerintah – Pelayan
5. Perkotaan – Terpencil/tertinggal

77. Apa saja prinsip GOOD GOVERNENCE dari Kementerian Agama?


Jawab
1. Profesionalisme
2. Pelayan Prima
3. Akuntabilitas
78. Sebutkan 7 Sikap Professional seorang PNS pada GOOD
GOVERNENCE!
Jawab
1. Kompeten dan bangga pada Profesinya
2. Berusaha mengambil tanggung jawab
3. Antisipatif, proaktif, dan inisiatif, tidak menunggu perintah
4. Berupaya melakukan pelayanan prima serta memudahkan atasan dan kawan
5. Ingin belajar banyak kepada yang dilayani dan ikut berfikir serta merasakan
kebutuhannya
6. Berupaya keras untuk kelancaran kelancaran kerjasama
7. Amanah, jujur, setia, ikhlas, dan terbuka terhadap kritik

79. Apa saja prinsip Akuntabilitas GOOD GOVERNENCE?


Jawab
1. Membuat laporan
2. Melaksanakan tugas dan fungsi sesuai perencanaan
3. Melakukan evaluasi
4. Membuat laporan pertanggung jawaban

80. Sebutkan 3 (tiga) contoh kongkrit Aparatur Negara yang akuntabel dan
efektif!
Jawab
1. Adanya tranparansi dalam penyusunan kebijakan
2. Adanya sistem pelayanan public yang efisien
3. Adanya aparatur Negara yang tidak korupsi, tanggap dan professional

81. Berikan penjelasan GOOD GOVERNANCE menurut World Bank!


Jawaban:
GOOD GOVERNANCE menurut World Bank adalah penyelenggaraan manajemen
pembangunan yang solid dan bertanggung jawab, yang sejalan dengan demokrasi dan
pasar yang efisien, terhindar dari salah alokasi dan investasi, serta pencegahan
korupsi secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin anggaran berikut
penciptaan kerangka politik dan hukum yang kondusif bagi tumbuhnya aktivitas
kewiraswastaan (UNDP)

82. Secara Konsep pengertian GOOD GOVERNANCE mengandung dua


pemahaman sebut dan jelaskan!
Jawaban:
Pertama, nilai-nilai yang menjunjung tinggi kehendak rakyat dan nilai-nilai yang
dapat meningkatkan kemampuan rakyat dalam mencapai tujuan nasional,
kemandirian dan keadilan social.
Kedua, mengandung aspek-aspek fungsional dari pemerintahan yang efisien dan
efektif dalam pelaksanaan tugasnya untuk mencapai tujuan dimaksud.

83. Dalam elemen-elemen prinsip demokrasi dinormatifisasi dalam pasal 2


UU No. 28 Tahun 1999 menjelaskan tentang apa?
Jawaban:
Tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme, sebagai asas umum penyelenggaraan Negara, yang meliputi asas kepastian
hukum, asas tertib penyelenggaraan Negara, asas kepentingan umum, asas
keterbukaan, asas proposionalitas, asas profesionalitas dan asas akuntabilitas.

84. Sebutkan syarat pelaksanaan GOOD GOVERNANCE?


Jawaban:
1. Kelembagaan pemerintah harus didasarkan pada prinsip-prinsip organisasi yang
efisien, rasional dan professional.
2. Sistem manajemen kepegawaian telah mampu mendorong peningkatan
profesionalitas, kompetansi dan remunerasi yang adil sesuai tanggung jawab dan
beban kerja sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 43 tahun 1999, tentang pokok-
pokok kepegawaian.
3. Sistem dan prosedur kerja di lingkungan aparatur Negara sudah efektif dan
efisien.
4. Hilangnya praktek KKN atau minimal tidak signifikan.
5. Pelayanan publik telah sesuia dengan tuntutan dan harapan masyarakat.
6. Jika nilai-nilai etika dan budaya kerja dalam birokrasi telah mendapat perhatian,
atau tidak diabaikan

85. Apa saja agenda dari GOOD GOVERNANCE?


Jawaban:
Melakukan perubahan dari: top down menuju buttem up, sentralisasi menuju
desentralisasi, penguasaan menjadi pemberdayaan, pemerintahan menjadi pelayanan,
dan pengembangan perkotaan menuju daerah terpencil/tertinggal.

86. Sebutkan aspek penting dari tata pemerintahan !


Salah satu aspek penting dari tata pemerintahan, pengaturan mengenai kekuasaan dan
penggunaan kewenangan dari pejabat kekuasaan itu harus didasarkan atas konstitusi
atau perundangan; dan salah satu prinsip penting dari pengaturan kekuasaan adalah
mempromosikan kekuasaan negara yang terbatas, jelas dan limitative.

87. Sebutkan prinsip utama dalam tata pemrintahan!


Jawab:
beberapa unsur atau prinsip utama di dalam suatu tata pemerintahan, yaitu meliputi
hal-hal sebagai berikut :
a. Partisipatif; membangun consensus;
b. Responsive;
c. transparan; efektif dan efisien;
d. membangun kesetaraan;
e. bertanggungjawab;
f. mempunyai visi strategis

88. Sebutkan 10 prinsip dalam menegakkan tata kelola pemerintahan yang


demokratis dan berkelanjutan!
Jawab:
10 [ sepuluh ] prinsip dalam menegakkan tata kelola pemerintahan yang demokratis
dan berkelanjutan yaitu sebagai berikut :
1. Partisipasi Mendorong setiap warga untuk menggunakan hak dalam menyampaikan
pendapat dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan
masyarakat, baik, secara langsung maupun tidak langsung
2. Penegakan Hukum Mewujudkan adanya penegakan hukum yang adil bagi semua
pihak tanpa pengecualian, menjunjung tinggi HAM dan memperhatikan nilai-nilai
yang hidup di dalam masyarakat.
3. Transparansi Menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah dengan
masyarakat melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan didalam
memperoleh informasi yang akurat dan memadai
4. Kesetaraan Memberi peluang yang sama bagi setiap anggota masyarakat untuk
meningkatkan kesehahteraannya
5. Daya tanggap Meningkatkan kepekaan para penyelenggara pemerintahan terhadap
aspirasi masyarakat tanpa terkecuali
6. Wawasan kedepan Membangun pemerintah berdasarkan visi dan strategi yang jelas
dalam mengikutsertakan warga didalam seluruh proses pembangunan sehingga warga
merasa memiliki dan ikut bertanggungjawab terhadap kemajuan daerahnya
7. Akuntabilitas Meningkatkan akuntabilitas para pengambil keputusan dalam segala
bidang yang menyangkut kepentingan masyarakat luas
8. Pengawasan Meningkatkan upaya pengawasan terhadap penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan dengan mengusahakan keterlibatan swasta dan
masyarakat luas
9. Efisiensi dan efektivitas Menjamin tersedianya pelayanan kepada masyarakat dan
menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal dan bertanggung jawab
10. Profesionalisme Meningkatkan kemampuan dan moral penyelenggara
pemerintahan agar mampu memberi pelayanan yang mudah, cepat, tepat dengan
biaya yang terjangkau.
D. PARTISIPASI WARGA NEGARA DALAM
SISTEM POLITIK DI INDONESIA
89. Apa yang dimaksud dengan partisipasi politik?
Jawab :
Kegiatan yang dilakukan oleh warga negara baik secara individu maupun
kolektif,atas dasar keinginan sendiri maupun dorongan dari pihak lain yang tujuannya
untuk memengaruhi keputusan politik yang akan diambil oleh pemerintah,agar
keputusan tersebut menguntungkannya.
90. Apa yang menyebabkan bervariasinya partisipasi politik?
Jawab :
Kegiatan politik yang tercakup dalam konsep partisipasi politik mempunyai
bermacam macam bentuk dan intensitas.
91. Sebutkan ciri ciri masyarakat politik!
Jawab :
 Selalu ada kelompok yang memerintah dan diperintah.
 Memiliki sistem pemerintahan tertentu yang mengatur kehidupan masyarakat.
 Memiliki lembaga lembaga yang menyelanggarakan pemerintahan.
 Memiliki tujuan tertentu yang mengikat seluruh masyarakat.
 Memahami informasi dasar tentang siapa yang memegang kekuasaan dan
bagaimana sebuah institusi bekerja.
92. Apa kedudukan masyarakat politik?
Jawab : Masyarakat politik berdudukan sebagai masyarakat yang menjalankan
aktivitas yang berkaitan dengan kekuasaan negara,baik sebagai penyelenggara
kekuasaan negara maupun sebagai pengawas pelaksanaan kekuasaan negara,dalam
bentuk institusi formal ataupun informal.
93. Sebutkan contoh partisipasi politik dalam lingkungan sekolah!
Jawab :
 Pemilihan ketua kelas,ketua OSIS dan ketua organisasi ekstrakurikuler seperti
Pramuka,Pencinta alam,PMR,Paskibra,dll.
 Pembuatan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga OSIS atau organisasi
ekstrakurikuler yang diikuti.
 Forum forum diskusi atau musyawarah yang diselenggarakan di sekolah.
94. Sebutkan contoh partisipasi politik dalam lingkungan masyarakat!
Jawab :
 Forum Warga.
 Pemilihan ketua RT,RW,kepala desa,ketua organisasi masyarakat.
 Pembuatan peraturan yang berupa anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
bagi organisasi masyarakat,koperasi,RT-RW,LMD.
95. Sebutkan contoh partisipasi politik dalam lingkungan negara!
Jawab :
 Pemilihan umum untuk memilih anggota legislatif dan presiden.
 Pemiilihan kepala daerah secara langsung (pilkada).
 Aksi demonstrasi yang tertib,damai,dan santun.
96. Apa manfaat adanya partisipasi politik?
Jawab :
Partisipasi warga negara dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara
pada gilirannya dapat memperkuat sistem politik bangsa Indonesia secara
keseluruhan.
97. Jelaskan definisi dari partisipasi politik!
Jawab :
Partisipasi politik adalah kegiatan pribadi warga negara yang legal,yang sedikit
banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi pejabat pejabat negara dan
atau tindakan tindakan yang diambil oleh mereka.
98. Kegiatan apa saja yang menurut Gabriel A. Almond adalah bentuk
partisipasi politik bentuk normal?
Jawab : Pemberian suara (voting),diskusi politik,kegiatan kampanye,bergabung dalam
kelompok kepentingan,ataupun melaksanakan komunikasi individual dengan pejabat
pejabat politik maupun administratif.
99. Sebutkan bentuk bentuk partisipasi politik,dan jelaskan!
Jawab :
 Partisipasi konvensional meliputi pemberian suara (voting),kegiatan
kampanye,dan kontak pribadi dengan pejabat politik atau pejabat administratif
pemerintahan.
 Partisipasi non konvesional melalui pengajuan petisi,demonstrasi atau unjuk
rasa,konfrontasi,makar,tindakan kekerasan politik terhadap harta benda dan
manusia,serta perang gerilya.
100. Apa saja bentuk dan tingkat partisipasi politik?
Jawab : Bentuk dan tingkat partisipasi politik meliputi sebagai pejabat politik,pencari
jabatan/simpatisan partai politik,partisipasi dalam rapat umum,demonstrasi,dan
sebagai pemberi suara dalam pemilu.
101. Sebutkan apa saja macam macam partisipasi warga negara,dan jelaskan!
Jawab :
 Partisipasi aktif,yaitu ditunjukkan dengan kegiatan kegiatan antara lain
mengajukan usul suatu kebijakan,mengajukan kritik,mengajukan perbaikan,memilih
pemimpin pemerintahan,dan membayar pajak.
 Partisipasi pasif,yaitu ditunjukkan dengan kegiatan kegiatan seperti menaati
peraturan pemerintah serta menerima dan melaksanakan saja kebijakan dari
pemerintah.
102. Apa saja faktor faktor yang memengaruhi tingkat partisipasi
seseorang?
Jawab :
 Kesadaran politik dan kepercayaan politik
 Pendidikan politik
103. Apa yang dimaksud dengan “pendidikan politik” ?
Jawab : Pendidikan politik merupakan usaha untuk memasyarakatkan politik,dalam
arti mencerdaskan kehidupan politik rakyat,meningkatkan kesadaran politik warga
negara,serta meningkatkan kepekaan dan kesadaran rakyat akan hak,kewajiban,serta
tanggung jawabnya terhadap bangsa dan negara.
104. Sebutkan peran serta warga negara dalam sistem politik konvensional di
Indonesia!
Jawab :
Konvensional ikut dalam pemilu baik menggunakan hak aktif maupun pasifnya ikut
memberikan kritikan dan masukan lewat berbagai media.
105. Sebutkan contoh tidak terpuji dalam sistem politik non
konvesional di Indonesia!
Jawab :
Demonstrasi dengan tidak meminta izin dulu kepada pihak yang berwajib,menghina
pejabat publik,membakar simbol simbol negara,dll.
106. Apakah partisipasi politik warga negara itu dipaksakan?
Jawab :
Usaha partisipasi politik dilakukan akan tanggung jawab dan kesadaran mereka
(warga negara) terhadap kehidupan bersama sebagai suatu bangsa dalam suatu
negara.
107. Sebutkan batasan batasan mengenai partisipasi politik!
Jawab :
 Partisipasi yang menyangkut kegiatan bukan sikap sikap.
 Subjek yang dimasukkan dalam partisipasi politik itu adalah warga negara
atau lebih tepatnya orang per orang dalam peranannya sebagai warga negara biasa.
 Kegiatan partisipasi politik dimaksudkan untuk mempengaruhi pengambilan
keputusan pemerintah dan ditunjukkan kepada pejabat pejabat pemerintah.
 Mencakup semua kegiatan yang memengaruhi pemerintah,terlepas apakah
tindakan itu mempunyai efek atau tidak.
 Mencakup partisipasi otonom dan partisipasi dimobilisasikan
108. Sebutkan jenis jenis perilaku yang berkaitan dengan partisipasi
politik,dan jelaskan!
 Jawab : Lobbying mencakup upaya upaya perorangan atau kelompok untuk
menghubungi pejabat pemerintah dan pemimpin politik.
 Kegiatan organisasi menyangkut partisipasi sebagai anggota atau pejabat
dalam sebuah organisasi.
 Mencari koneksi merupakan tindakan perorangan yang ditujukan terhadap
pejabat pejabat pemerintah.
III. PENUTUP
KESIMPULAN
Sistem kelembagaan Indonesia terbentuk atas dasar pembagian kekuasaan.
Adapun dasar Pembagian kekuasaan adalah keinginan untuk membatasi
kekuasaan atau penunmpukan yang ada pada satu lembaga. Oleh hal itulah
kemudian di Indonesia adanya pembagian kekuasaan tersebut, meliputi;
Legislatif yaitu lembaga yang berkuasa untuk membuat undang-undang dalam
hal ini yang berperan di Indonesia ada tiga lembaga yaitu Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan
Dewan Perwakilan Daerah (DPD); Eksekutif yaitu lembaga yang
melaksanakan Undang-undang dalam hal ini adalah Presiden dan Wakil
Presiden Dibantu dengan Mentri-Mentri Khusus; dan Yudikatif yaitu lembaga
Independen yang mengawasi dan Mengontrol jalannya pembuatan Perundang-
undangan dan jalannya pelaksanaan pemerintahan atau perundang-undangan
yang dalam hal ini adalah Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi
(MK). Dalam perkembangannya untuk masalah keuangan Negara walaupun
dalam pembuatan RABN dibuat oleh DPR dan Presiden dan jajaranya, untuk
mengawasi dan mengontrol belanja Negara di Indonesia memiliki Lembaga
yang berkuasa secara Eksaminatif yaitu Badan Pengawas Keuangan (BPK).

SARAN
Berdasarkan kesimpulan tersebut, makalah ini mempunyai banyak
kekurangan dan jauhnya dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat lah penulis harapkan terutama dari
Bapak pembimbing dan rekan pembaca sekalian demi kesempurnaan makalah
ini dimasa mendatang, semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua
dan menambah wawasan kita.
KRITIK DAN SARAN
 Untuk dapat memahami materi “ Kewenangan Lembaga-Lembaga
Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945 “ kita harus mempelajari dan
mengerti maksud dari Suprastruktur dan Infrastruktur sistem politik
Indonesia, macam lembaga-lembaga negara menurut UUD NRI tahun
1945, tata kelola pemerintahan yang baik, dan partisipasi warga negara
dalam sistem politik di Indonesia.
 Penulis menyadari bahwa masih jauh dari kata sempurna, hingga
penulis merasa masih perlu belajar lagi dalam membuat makalah.
Dengan demikian, penulis berharap kepada pembaca mau memberikan
saran dan kritik terhadap makalah ini. Penulis juga meminta maaf jika
terdapat kata-kata yang kurang berkenan dalam penulisan makalah ini.
Selain itu, penulis berharap makalah ini dapat menjadi referensi dan
membantu pembaca dalam menyelesaikan tugasnya tentang “
Kewenangan Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD NRI tahun 1945“
DAFTAR PUSTAKA
https://www.pertanyaan.com/threads/15115-Apa-syarat-Tata-Kelola-Pemerintahan-yang-
baik

http://jurnalmadi.blogspot.co.id/2011/07/sistem-penyelenggaraan-
pemerintahan.html?m=1

https://waskitozx.wordpress.com/makalah/makalah-pendidikan-umum/pendidikan-
kewarga-negaraan/tata-kelola-pemerintahan-yang-baik-dan-bersih

http://jurnalmadi.blogspot.co.id/2011/07/good-governance-pemerintahan-yang-
baik.html?m=1

https://www.kompasiana.com/radenedi/mewujudkan-tata-kelola-pemerintahan-yang-baik-
untuk-pembangunan-berkelanjutan_581f41ad9b9373740e8b4567

https://artikelpandai.com/contoh-partisipasi-warga-negara-dalam-sistem-politik-di-
ind
http://muhardijaya46.blogspot.co.id/2013/06/kompetensi-dasar-61-
mendeskripsikan_1585.html?m=1

http://mafazitwelve.blogspot.co.id/2012/04/sistem-politik-indonesia-pkn.html?m=1

http://tommysyatriadi.blogspot.co.id/2013/05/suprastruktur-dan-infrastruktur-
politik.html?m=1

https://blogschoolpedia.blogspot.co.id/2011/05/sistem-politik.html?m=1

http://arifianfery.blogspot.co.id/2012/05/infrastruktur-dan-suprastruktur-politik.html?m=1

https://aniszaqiyatun.wordpress.com/2013/05/20/sistem-politik-indonesia-suprastruktur-
dan-infrastruktur-politik-indonesia/amp/

http://www.katapengertian.com/2016/02/suprastruktur-dan-infrastruktur-politik.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai