Anda di halaman 1dari 6

1.

Banyaknya orientasi yang muncul dalam teori organisasi menyebabkan cara


menyatakan kerangka keseluruhan juga berbeda-beda, Sebutkan pengelompokan
berbagai orientasi tersebut dinyatakan dengan cara yang lebih sederhana sesuai
dengan kurun waktu pemunculannya !

Sumber : BMP EKMA4157 Modul 1 Kb1 dan Kb2

Jawaban :

Organisasi adalah suatu yag abstrak, tidak dapat dilihat maupun diraba, tetapi dapat
dirasakan eksistensinya dalam segala aspek kehidupan. Organisasi merupakan suatu
kesatuan sosial dari sekelompok individu yang saling berinteraksi menurut suatu pola
terstruktur dengan cara tertentu dan mempunyai tugas dan fungsinya masing "

Teori Organisasi berkembang melalui 3 pendekatan yang munculnya berurutan, yaitu


Pendekatan Klasik yang memperkenalkancara membagi kegiatan kepada anggota
organisasi sehingga setiap orangmendapat beban kerja yang merata dan sesuai
kapasitasnya. Pendekatan Neoklasik menemukan bahwa iklim organisasi juga perlu
dijaga agar selain ditugasi beban kerja yang merata dan sesuai kapasitasnya, anggota
organisasi juga bisa bekerja dengan nyaman karena dalam organisasi terdapat suasana
kerja yang baik. Pendekatan Modern menemukan bahwa setelah beban kerja
terdistribusi dengan baik dan suasana kerja juga nyaman, organisasi juga perlu
disesuaikan dengan kondisi luar (lingkungannya) agar bisa hidup dan berkembang
dengan baik.

Dalam hal ini , Pengelompokan berbagai orientasi dinyatakan dengan cara yang lebih
sederhana sesuai dengan kurun waktu pemunculannya yaitu pendekatan klasik,
pendekatan neoklasik dan pendekatan modern. yang memang kurun waktu
permunculannya berurutan. walaupun pengelompokkan ini berdasarkan kurun waktu
pemunculan, tidaklah berarti bahwa antara berbagai orientasi yang membentuk suatu
jenis pendekatan terjadi silang pendapat. berbagai orientasi yang muncul pada kurun
waktu yang sama ternyata memang mempunyai dasar pemikiran yang saling
berkaitan, sesuai dengan "trend" pemikiran dan perhatian pada kurun waktu tersebut.

Pengelompokan berbagai orientasi yang muncul dalam teori organisasi menyebabkan


cara menyatakan kerangka keseluruhan juga berbeda, menurut kerangka yang
dirumuskan Tosi misalnya mengelompokkan berbagai orientasi dalam pendekatan
klasik, pendekatan struktur, pendekatan teknologi, pendekatan adaptif, dan
pendekatan organisaasi integral. Dengan cara yang lebih sederhana sesuai dengan
kurun waktu pemunculannya yaitu pendekatan klasik, pendekatan neoklasik, dan
pendekatan modern. Walaupun pengelompokan berdasarkan kurun waktu
pemunculan, tidaklah berarti terjadi silang pendapat.

Acuan dalam pembahasan teori organisasi

Dalam hubungannya dengan lingkungan, tampak bahwa organisasi mengambil input


dari lingkungannya, melakukan proses transformasi yaitu mengubah input menjadi
output dan mengeluarkan output tersebut kepada lingkungan diluar organisasi.
Organisasi mempunyai ketergantungan ganda terhadap lingkungannya, dimana
organisasi harus menemukan semua sumber (resources) yang dibutuhkannya dan juga
sebagai tempat untuk melemparkan seluruh produk atau output organisasi.

Teori Organisasi

Pendekatan modern secara tegas menyatakan bahwa yang kita miliki saat ini bukanlah
teori tentang organisasi, melainkan cara berpikir (way of thinking) mengenai
organisasi, yaitu cara meninjau dan menganalisis organisasi secara lebih tepat dan
mendalam. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan keteraturan(regularitas) sifat
organisasi, yang hanya berlaku untuk suatu lingkungan atau situasi tertentu(tidak
berlaku umum)

2. Jelaskan fokus pada setiap pendekatan teori organisasi berdasarkan kurun waktu
pemunculan !

Sumber :

 BMP EKMA4157 Modul 1 Kb 1


 https://idtesis.com/teori-organisasi-neo-klasik/
 http://perilakuorganisasi.com/teori-organisasi-modern.html
 https://idtesis.com/teori-organisasi-klasik/

Jawaban :

A.PENDEKATAN KLASIK

Pendekatan klasik mengatur cara membagi pekerjaan yang merata dan sesuai
kapasitasnya. Dalam pendekatan Taylor ini para pekerja secara khusus hanya
ditugaskan untuk mengerjakan pekerjaan pelaksanaan saja dan dibebaskan dari tugas
lain (seperti metode kerja atau membuat rencana kerja).Kekhususan tersebut
diharapkan akan dapat membebaskan para pekerja dari keharusan “membagi”
perhatian terhadap hal-hal lain di luar tugas pelaksanaan sehingga mereka bisa lebih
produktif dan memperoleh performansi kerja yang terbaik

Asumsinya teori ini adalah organisasi dipahami sebagai tempat(wadah) berkumpulnya


orang-orang yang diikat dalam sebuah aturan-aturan yang tegas dan melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang telah terkoordinir secara sistematis dalam sebuah struktur
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Menurut para pengikut aliran teori organisasi klasik, adanya suatu organisasi atau
koordinasi bergantung pada empat kondisi pokok yang ada pada sebelum “kesatuan
kegiatan” (unity of action) itu mungkin terjadi. Kondisi-kondisi tersebut adalah
sebagai berikut:
Teori organisasi merupakan teori yang dipelajari khusus untuk menilai suatu kinerja
pada organisasi tertentu. Selain itu dalam teori organisasi juga merealisasikan visi
serta misi yang ada. Ilmu saling mempengaruhi satu sama lainnya dipelajari dengan
benar pada lingkungan organisasi.
Menurut para ahli yang mahir dalam pengethauan organisasi saling berpendapat satu
sama lainnya. Salah satunya yang diutarakan oleh Lubis.
Ia berpendapat bahwa teori organisasi ialah teori atau suatu ilmu yang secara
tidaklangsung membicarakan mekanisme kerjasama antar dua orang atau lebih. Teori
organisasi merupakan sebuah teori untuk mempelajari kerjasama pada setiap individu.
Sedangkan teoi orgaisasi klasik seringkali disebut dengan teori tradisional.
Perkembangan teori tersebut bekisar pada tahun 1800- an. Penggambaran ini dilihat
dari terealisasikannya mekanisme kegiatan yang terstruktur.
Organisasi yang pada notabenenya merupakan struktur kekuasaan, tujuan, peranan,
kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor yang saling bekerja sama. Sehingga pada
formalnya organisasi memiliki empat unsur pokok, meliputi :
1. Sistem kegiatan yang terkoordinasi
2. Kelompok orang
3. Kerjasama
4. Kekuasaan dan kepemimpinan
Teori klasik mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasan-
kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-
faktor lain terjadi bila orang-orang bekerja bersama.
Menurut pengikut aliran teori organisasi klasik, adanya suatu kegiatan atau kordinasi
bergantung pada empat kondisi pokok yang pada sebelumnya memiliki kesatuan
kegiatan. Kesatuan kegiatan tersebut dapat berupa kekuasaan yang demokratis, saling
melayani, doktrin, dan disiplin.
Saling melayani artinya bahwa organisasi tersebut berdiri dan diakui oleh masyarakat.
Karena kepentingan serta pelayanan yang sosial organisasi tersebut bermanfaat positif
bagi masyarakat.
Dasar-dasar ini dapat diterapkan untuk merancang struktur dan bentuk organisasi.
Para ahli teori organisasi klasik percaya bahwa berbagai prinsip diatas merupakan
“jalan terbaik” untuk mencapai kondisi adanya organisasi atau koordinasi.

B.PENDEKATAN NEOKLASIK/PENDEKATAN HUMAN RELATIONS

Pendekatan neoklasik terfokus pada aspek hubungan antarmanusia dalam organisasi,


dan kurang memperhatikan struktur pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang
ataupun secara lebih luas anatomi organisasi. Hal ini sering kali dipandang sebagai
kelemahan utama pendekatan neoklasik. Pendekatan ini menemukan bahwa iklim
organisasi juga perlu dijaga agar selain ditugasi beban kerja yang merata dan sesuai
kapasitasnya, anggota organisasi juga bisa bekerja dengan nyaman karena dalam
organisasi terdapat suasana kerja yang baik.

Teori Neoklasik secara sederhana dikenal sebagai aliran hubungan manusiawi (The
Human Relation Movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik.
Dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan
sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya.

Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang


dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg. Percobaan-percobaan ini
dilakukan dari tahun 1924 sampai 1932 yang menandai permulaan perkembangan
teori hubungan manusiawi dan merupakan kristalisasi teori neoklasik.
Pada akhirnya percobaan Howthorne menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-
kelompok kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi. Teori ini
merefleksikan perhatian lebih besar terhadap hubungan sosial dilingkungan kerja, dan
lebih menekankan harmoni kelompok sebagai tujuan organisasi yang paling utama.

Pemikiran manajemen lebih dipusatkan pada hubungan manusia dengan manusia, dan
pada seluruh organisasi yang ada. Dengan kata lain teori neoklasik mendefinisikan
organisasi sebagai sekelompok orang yang saling berhubungan untuk mencapai suatu
tujuan bersama.

Dalam teori neoklasik, organisasi lebih menekankan pentingnnya aspek psikologis


dan sosial karyawan sebagai individu yang bekerjasama untuk mencapai tujuan
tertentu.

Teori ini muncul karena ketidak puasan bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik
tidak sepenuhnnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja dalam
organisasi. Para manajer masih menghadapi kesulitan-kesulitan karena karyawan
tidak selalu mengikuti pola-pola perilaku yang sesuai dengan kriteria perusahaan yang
telah ditentukan. Para manajer dirangsang untuk bersikap lebih kooperatif dengan
karyawan, memperbaiki lingkungan sosial ditempat bekerja, dan memperkuat citra
diri para pekerja secara individual.

Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam peningkatan produktifitas, maka seorang
manajer perlu untuk memahami aspek-aspek sosial dan psikologi yang mendorong
para karyawan dapat melakukan kerjasama yang optimal dalam meningkatkan
produktifitas, sehingga tujuan yang telah ditentukan akan tercapai.

Dalam Teori Neoklasik telah mengemukakan perlunya hal-hal sebagai berikut :

 Partisipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan


keputusan.
 Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.
 Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior
untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak

Karakteristik tentang teori neoklasik itu sendiri, yaitu :

 Teori Organisasi Neoklasik mendekati organisasi sebagai kelompok orang


dengan tujuan bersama.
 Teori Organisasi Neoklasik berkembang dengan pembenahan Teori Organisasi
Klasik berdasar percobaan Hawthorne yang memandang organisasi sebagai
suatu sistem terbuka di mana segmen teknis dan manusiawi saling berkaitan
dengan erat dan sikap karyawan merupakan faktor yang penting bagi
peningkatan produktivitas.
 Pembenahan meliputi aspek pembagian kerja, proses skalar dan fungsional,
struktur organisasi, serta rentang kendali.
 Teori Organisasi Neoklasik memahami adanya organisasi “informal” yang
muncul karena faktor lokasi, jenis pekerjaan, minat dan masalah khusus
(vested).

Ekonomi neoklasik adalah istilah yang digunakan untuk berbagai pendekatan untuk
ekonomi berfokus pada penentuan harga, output, dan pendapatan distribusi di pasar
melalui penawaran dan permintaan , sering dimediasi melalui maksimalisasi hipotesis
utilitas dengan pendapatan terbatas individu dan dari keuntungan dengan biaya
terbatas perusahaan yang menggunakan informasi yang tersedia dan faktor-faktor
produksi, sesuai dengan teori pilihan rasional.

Ekonomi neoklasik bertumpu pada tiga asumsi, meskipun cabang-cabang tertentu dari
teori neoklasik mungkin memiliki pendekatan yang berbeda:

 Orang-orang memiliki preferensi rasional antara hasil yang dapat diidentifikasi


dan terkait dengan nilai.
 Individu memaksimalkan utilitas dan perusahaan memaksimalkan
keuntungan .
 Orang bertindak independen atas dasar informasi yang lengkap dan relevan.

C.PENDEKATAN MODERN

Pendekatan modern dipandang sebagai pendekatan yang mampu menyatukan


keseluruhan pandangan dalam analisis organisasi. Pendekatan ini menemukan bahwa
setelah beban kerja terdistribusi dengan baik dan suasanan kerja juga nyaman,
organisasi juga perlu disesuaikan dengan kondisi luar (lingkungannya) agar bisa hidup
dan berkembang dengan baik.

Dalam teori ini terkandung anggapan bahwa di dalam Organisasi sebagai sebuah
jaringan sistem yang terdiri dari setidak-tidaknya 2 orang atau lebih dengan
kesalingtergantungan, input,proses dan output. Menurut pandangan ini, orang-orang
(komunikator) bekerjasama dalam sebuah sistem untuk menghasilkan suatu produk
dengan menggunakan energi, informasi dan bahan-bahan dari lingkungan.

Teori Organisasi Modern; terdiri atas berbagai pandangan, konsep, dan teori yang
berorientasi pada sistem dan dikembangkan atas dasar penilitian empiris. Para ahli
teori modern memandang organisasi sebagai sebuah sistem yang adaptif, agar dapat
bertahan, harus menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan serta melibatkan
aspek politik dalam pembentukan struktur.

Robbins (1994), melihat bahwa hasilnya adalah pandangan tentang struktur bukanlah
merupakan usaha yang rasional dari para manajer untuk menciptakan struktur yang
paling efektif, tetapi merupakan hasil dari suatu pertarungan politis diantara
koalisikoalisi di dalam organisasi untuk memperoleh kontrol. Robbins (1994)
mengklasifikasinya sebagai teoritisi Tipe 3 dan 4.
Pelopor pengembang teori organisasi modern antara lain Herbert Simon, dengan
serangannya terhadap prinsip klasik dan Daniel Katz dan Robert Kahn, Serta Jeffrey
Pfeffer yang menciptakan model teori organisasi yang mencakup koalisi kekuasaan,
konflik inherent atas tujuan, serta keputusan desain organisasi yang mendukung
kepentingan pribadi dari mereka yang berkuasa.

3. Dimensi Konstektual menggambarkan karakteristik keseluruhan organisasi dan


lingkungannya. Jelaskan 3 komponen Dimensi Konstektual Organisasi !

Sumber : BMP Ekma4157 Organisasi Modul 1 Kb.2

Jawaban :

a. Ukuran Organisasi.

Menunjukkan besarnya organisasi, yang sering kali dinyatakan dengan jumlah


anggota (personel) organisasi.

b. Teknologi Organisasi.

Menunjukkan jenis dan tingkatan teknologi yang digunakan pada fungsi produksi
suatu organisasi . Teknologi organisasi adalah dasar dari subsistem produksi, termasuk
teknik dan cara yang digunakan untuk mengubah input organisasi menjadi output.

c.Lingkungan

Menggambarkan keadaan seluruh elemen lingkungan yang terdapat di luar batas


batas organisasi, terutama yang pengaruhnya cukup kuat- terhadap organisasi.Dalam
hal ini Lingkungan mencakup seluruh elemen di luar lingkup organisasi. Elemen
kunci mencakup industri, pemerintah, pelanggan, pemasok dan komunitas finansial.

Anda mungkin juga menyukai