Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam sistem periodik logam alkali terdapat pada kolom pertama paling kiri sering
juga disebut dengan ”Golongan IA”, terdiri dari: lithium (Li), sodium (Na), potassium (K),
rubidium (Rb), cesium (Cs) dan francium (Fr). Disebut logam alkali karena oksidanya
dapat bereaksi dengan air menghasilkan larutan yang bersifat basa (alkaline).
Secara umum, unsur Alkali memiliki titik leleh yang cukup rendah dan lunak,
sehingga logam Alkali dapat diiris dengan pisau. Unsur Alkali sangat reaktif, sebab mudah
melepaskan elektron agar mencapai kestabilan (konfigurasi elektron ion Alkali menyerupai
konfigurasi elektron Gas Mulia). Dengan demikian, unsur Alkali jarang ditemukan bebas
di alam. Unsur Alkali sering dijumpai dalam bentuk senyawanya.
Unsur Alkali umumnya bereaksi dengan unsur lain membentuk senyawa halida,
sulfat, karbonat, dan silikat. Oleh karena itu, pada makalah ini akan dipelajari tentang
kelimpahan, cara isolasi, reaktivitas, senyawaan dan reaksinya dengan unsur lain, dan jenis
ikatan yang terbentuk pada logam alkali.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah penemuan unsur Rubidium?
2. Dimana keberadaan unsur Rubidium?
3. Apa sifat fisik dan kimia dari unsur Rubidium?
4. Bagaimana persamaan reaksi dari unsur Rubidium?
5. Bagaimana pengaplikasian dari unsur Rubidium?
6. Apa bahaya dari unsur Rubidium?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah penemu unsur Rubidium
2. Mengetahui keberadaan unsur Rubidium
3. Mengetahui sifat fisik dan kimia dari unsur Rubidium
4. Mengetahui persamaan reaksi dari unsur Rubidium
5. Mengetahui aplikasi dari unsur Rubidium
6. Mengetahui bahaya dari unsur Rubidium

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah penemuan unsur Rubidium


Rubidium dalam bahasa Latin rubidus yang berarti merah menyala, ditemukan oleh
Bunsen dan Kirchoff pada tahun 1861 di dalam mineral lepidolite dengan menggunakan
spektroskop. Unsur ini ternyata ditemukan lebih banyak dari yang diperkirakan beberapa
tahun lalu. Sekarang ini, rubidium dianggap sebagai elemen ke-16 yang paling banyak
ditemukan di kerak bumi. Rubidium ada di pollucite, leucite dan zinnwaldite, yang
terkandung sekitar 1% dan dalam bentuk oksida. Rb ditemukan di lepidolite sebanyak 1.5%
dan diproduksi secara komersil dari bahan ini. Mineral-mineral Kalium, seperti yang
ditemukan pada danau Searles, California, dan KCl yang diambil dari air asin di Michigan
juga mengandung rubidium dan sukses diproduksi secara komersil. Elemen ini juga
ditemukan bersamaan dengan Cesium di dalam deposit pollucite di danau Bernic,
Manitoba.
Rubidium juga digunakan sebagai getter dalam tabung-tabung vakum dan sebagai
komponen fotosel. Ia juga telah digunakan dalam pembuatan kaca spesial. RbAg4I5 sangat
penting karena memiliki suhu ruangan tertinggi sebagai konduktor di antara kristal-kristal
ion. Pada suhu 200C, konduktivitasnya sama dengan larutan asam sulfur. Sifat ini
memungkinkan Rubidium digunakan pada aplikasi untuk baterai super tipis dan aplikasi
lainnya.
2.2 Keberadaan di Alam
Rubidium mempunyai titik leleh rendah, mudah menguap dan sukar di buat melalui
elektrolisis. Rubidium di peroleh dalam bentuk uap yang di buat pada suhu tinggi. Unsur
ini terdapat dalam mineral fosfat trifilit. Unsur ini ternyata di temukan lebih banyak dari
yang di perkirakan beberapa tahun lalu.
Rubidium juga terdapat di alam bercampur dengan bijih uranium yang di sebut
pitchblende yang di temukan di Joachimsthal, Bohem. Pasir carnotite di Colorado juga
menghasilkan rubidium, tetapi bijih yang kaya akan unsur ini di temukan di Congo
(Republik Zaire) dan danau besar (Great Lake) di Kanada. Rubidium terkandung di dalam
mineral uranium dan bisa di ambil dari sisa hasil pemrosesan uranium. Deposit uranium
yang besar terletak di Ontario (Kanada), New Meksiko (Negara bagian AS), Utah (AS) dan
Australia.
Sekarang ini, Rubidium di anggap sebagai elemen ke 16 yang paling banyak di
temukan di kerak bumi lebih kurang sebanyak seng dan lebih banyak dari tembaga.

2
Rubidium ada di Pollucite, Leucite, dan Zinnwaldite yang terkandung sekitar 1% dan
dalam bentuk oksida. Rubidium di temukan di Lepidolite sebanyak 1.5% dan di produksi
secara komersil dari bahan ini. Mineral-mineral kalium seperti yang di temukan pada danau
Searles, California dan Kalium Klorida yang di ambil dari air asin di Michigan juga
mengandung Rubidium dan sukses di produksi secara komersil. Elemen ini juga di temukan
bersamaan dengan Cesium di dalam Depositpollucite di danau Bernic, Manitoba.
2.3 Sifat Fisika dan Kimia
Sifat Fisika:
Simbol: Rb
Radius Atom: 2.48 Å
Volume Atom: 55.9 cm3/mol
Massa Atom: 85.4678
Titik Didih: 961 K
Radius Kovalensi: 2.16 Å
Struktur Kristal: bcc
Massa Jenis: 1.532 g/cm3
Konduktivitas Listrik: 47.8 x 106 ohm-1 cm-1
Elektronegativitas: 0.82
Konfigurasi Elektron: [Kr]5s1
Formasi Entalpi: 2.34 kJ/mol
Konduktivitas Panas: 58.2 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi: 4.177 V
Titik Lebur: 312.63 K
Bilangan Oksidasi: 1
Kapasitas Panas: 0.363 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan: 69.2 kJ/mol

Sifat Kimia:

Sangat reaktif
Dapat membentuk senyawa basa kuat
Mudah larut dalam air (kelarutannya semakin ke bawah semakin besar)
Termasuk zat pereduksi kuat (memiliki 1 buah elektron) sehingga mudah mengalami
oksidasi
Membentuk kation dengan muatan +1

3
Bila di bakar akan mengubah warna lain, sifat ini yang dapat di jadikan cara kualitatif
logam alkali (di kenal dengan tes warna nyala)
Dapat membentuk cair pada suhu ruangan
Merupakan logam alkali yang halus
Yang paling elektropositif
Mudah terbakar di udara dan bereaksi keras di air
Membakar hidrogen yang terlepas
Dapat membentuk amalgam dengan raksa dan campuran logam dengan emas, cesium
dan kalium
Membuat lidah api berwarna ungu
2.4 Persamaan reaksi dari unsur Rubidium
Bilangan oksidasi Rubidium adalah +1. Bilangan oksidasi +2 tidak mudah terbentuk karena
energi ionisasi nya sangat besar. Senyawa an Rubidium bersifat ionik.
a.Reaksi dengan udara
Rb dengan udara menghasilkan warna cokelat tua yang berasal dari Rubidium
Superoksida RbO2
Rb(s) + O2(g) RbO2(s)
b. Reaksi dengan air
Rubidium bereaksi cepat dengan air membentuk rubidium oksdia dan gas
hidrogen.Larutan yang dihasilkan tidak berwarna dan bersifat basa karena hidroksida
yangterlarut. Reaksi ini sangat eksotermis dan sangat cepat. Reaksi ini lebih
lambatdibandingkan cesium tetapi lebih cepat dibandingkan potassium.
c.Reaksi dengan halogen
Logam rubidium bereaksi cepat dengan semua halogen.
2Rb(s) + F2 RbF(s)
2Rb(s) + Cl2 RbCl(s)
2Rb(s) + Br2 RbBr(s)
2Rb(s) + F2 RbF(s)
d. Reaksi dengan asam
2Rb(s) + H2SO4(aq) 2Rb+(aq) + SO42-(aq) + 2H+
2.5 aplikasi dari unsur rubidium
Karena rubidium sangat mudah diionisasi, unsur ini pernah dipikirkan sebagai
bahan bakar mesin ion untuk pesawat antariksa. Hanya saja, cesium sedikit lebih efisien
untuk hal ini.

4
Unsur ini juga pernah diajukan untuk digunakan sebagai fluida penggerak turbin
uap dan untuk generator elektro-panas menggunakan prinsip kerja magnetohydrodynamic
dimana ion-ion rubidium terbentuk oleh energi panas pada suhu yang tinggi dan melewati
medan magnet. Ion-ion ini lantas mengantar listrik dan bekerja sebagai amature sebuah
generator sehingga dapat memproduksi listrik.
Rubidium juga digunakan sebagai getter dalam tabung-tabung vakum dan sebagai
komponen fotosel. Rubidium juga telah digunakan dalam pembuatan kaca spesial. RbAg4I5
sangat penting karena memiliki suhu ruangan tertinggi sebagai konduktor di antara kristal-
kristal ion. Pada suhu 20 derajat Celcius, konduktivitasnya sama dengan larutan asam
sulfur.Sifat ini memugkinkan rubidium digunakan pada aplikasi untuk baterai super tipis
danaplikasi lainnya.
Senyawa Rubidium kadang-kadang digunakan dalam kembang api untuk
memberikan warna ungu. Rubidium dengan radioisotop rubidium-82 juga digunakan di
kedokteran nuklir untuk mencari dan mengumpulkan gambar tumor yang ada di otak
seorang pasien.
Rubidium merupakan komponen utama referensi frekuensi sekunder (rubidium
osilator) untuk menjaga akurasi frekuensi pemancar situs sel dalam perlatan
elektronik, jaringan, dan uji peralatan. Sering digunakan dengan GPS untuk menghasilkan
sebuah"standar frekuensi utama" yang memiliki akurasi lebih besar dan lebih murah
daripadacesium. Rubidium yang diproduksi secara massal biasa digunakan untuk industrit
elekomunikasi.
2.6 Bahaya dari unsur Rubidiun
Rubidium bereaksi hebat dengan air dan dapat menyebabkan kebakaran.
Rubidium membentuk peroksida apabila terpapar dengan sedikit udara yang menyebar ke
dalam minyak, maka pada tindakan pencegahan peroksida dilakukan hal yang sama seperti
penyimpanan logam kalium.
Rubidium, seperti natrium dan kalium, hampir selalu memiliki bilangan oksidasi
+1 bila dilarutkan dalam air, termasuk kehadirannya di semua sistem biologi. Tubuh
manusia cenderung memperlakukan ion Rb+ seolah-olah mereka ion kalium, dan karena itu
rubidium bereaksi di dalam tubuh cairan intraseluler(yaitu, di dalam sel). Ion-ion tidak
terlalu beracun, manusia dengan berat badan 70 kg rata-rata berisi 0,36 g rubidium, dan
apabila nilai ini meningkat sebesar 50 sampai 100 kali, tidak menunjukkan efek negatif
pada tes yang dilakukan. Waktu paruh biologis rubidium pada manusia selama 31-46 hari.
Meskipun saat pengujian pada tikus, mungkin dikarenakan substitusi antar kalium dan
rubidium sekitar 50% kalium pada jaringan otot tikus mati sudah digantikan oleh rubidium.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Rubidium dalam bahasa Latin rubidus yang berarti merah menyala, ditemukan oleh
Bunsen dan Kirchoff pada tahun 1861
2. Rubidium di peroleh dalam bentuk uap yang di buat pada suhu tinggi. Unsur ini
terdapat dalam mineral fosfat trifilit. Rubidium juga terdapat di alam bercampur
dengan bijih uranium yang di sebut pitchblende.
3. Simbol: Rb, Titik Didih: 961 K, Titik Lebur: 312.63 K. Sangat reaktif, Dapat
membentuk senyawa basa kuat, Mudah larut dalam air (kelarutannya semakin ke
bawah semakin besar), Termasuk zat pereduksi kuat (memiliki 1 buah elektron)
sehingga mudah mengalami oksidasi
4. Unsur rubidium dapat bereaksi dengan air, udara dan halogen.
5. Rubidium dapat diaplikasikan sebagai pengerak turbin udara, generator,pembuatan
kembang api dan bahan bakar mesin.
6. Rubidium dapat meledak apabila bereaksi dengan air, Rubidium membentuk
peroksida apabila terpapar dengan sedikit udara yang menyebar ke dalam minyak.

6
DAFTAR PUSTAKA
sukarjo.1990.ikatan kimia.yogyakarta:rineka cipta.
Albert, F dan G. Walkinson.1989. Kimia Anorganik Dasar.Jakarta:Universitas
Indonesia Press

Anda mungkin juga menyukai