Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

REFORMASEA (Renewable Energy From The Sea): Energi Terbarukan dari


Laut yang Memanfaatkan Elektrokimia Air laut di Pulau-Pulau Kecil Indonesia

BIDANG KEGIATAN
PKM GAGASAN TERTULIS

Diusulkan Oleh :

Syammas Ilham Hibatullah 175080207111010 2017


Joanna Elysia 175080207111034 2017
Hanif Aqmal Nazmi 175080207111028 2017

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018

i
PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS

1. Judul Kegiatan : REFORMASEA(Renewable Energy


From The Sea): Energi Terbarukan
dari Laut yang Memanfaatkan
Elektrokimia Air laut di Pulau-Pulau
Kecil Indonesia
2. Bidang Kegiatan : PKM - GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Syammas Ilham Hibatullah
b. NIM : 175080207111010
c. Jurusan : Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
d. Universitas : Universitas Brawijaya
e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Jl. Terusan Kembang Turi no.99
087788457741
f. E-mail : Syammas.ilham123@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr.Ir. Dewa Gede Raka W.,Msc.
b. NIDN : 0019015905
c. Alamat Rumah dan No. Telp : Jl. Kendalsari Barat IA/6 Malang
08123855247

Malang, 5 Februari 2018


Dosen Pembimbing Ketua Pelaksana Kegiatan

(Dr. Ir. Dewa Gede Raka W., MSc) (Syammas Ilham Hibatullah)
NIDN. 0019015905 NIM. 175080207111010
Menyetujui
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Brawijaya

(Dr. Ir. Guntur, MS.)


NIP. 19580605 198601 1 001

ii
DAFTAR ISI

PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS ............................................................... ii


DAFTAR ISI ...........................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................................vi
RINGKASAN ........................................................................................................................vii
1. PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
2. GAGASAN ................................................................................................................ 3
2.1 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan ...................................................................... 3
2.2 Solusi yang Pernah Ditawarkan untuk Memperbaiki Keadaan Pencetus
Gagasan. ............................................................................................................................... 5
2.3.1 Mekanisme REFORMASEA .................................................................. 6
2.3.2 Komponen bahan REFORMASEA ........................................................ 7
2.3.3 Keunggulan REFORMASEA ................................................................. 7
2.3.4 Pengaruh Implementasi Penerapan REFOMASEA ................................ 7
2.4 Pihak-Pihak yang Mampu Mengimplementasikan Gagasan ............................... 8
2.5 Langkah-Langkah untuk Mengimplementasikan Gagasan.................................. 8
3. KESIMPULAN ......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 10
LAMPIRAN .......................................................................................................................... 11

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Alur Pikir Gagasan (hasil studi literatur dan diskusi kelompok, 2018) ................. 3
Gambar 2. Proyeksi Kebutuhan Listrik 1998-2020 (hasil studi literatur, 2018) ..................... 4
Gambar 3. Diagram Energi Pembangkit Listrik di Indonesia (ESDM,2014).......................... 4
Gambar 4. Mekanisme Elektrolisis (hasil diskusi kelompok, 2018) ....................................... 6
Gambar 5. Langkah Kerja REFORMASEA ......................................................................... 19
Gambar 6. Kerangka REFORMASEA .................................................................................. 19

iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.Contoh Kebutuhan Listrik (hasil studi literatur, 2018) ............................................... 4
Tabel 2. Solusi yang Pernah Ditawarkan ................................................................................. 5
Tabel 3. Perbandingan Harga REFORMASEA dalam rupiah ................................................. 7
Tabel 4. Anggaran Dana REFORMASEA dalam Pembangunan 1 Kawasan ........................ 18
Tabel 5. Rincian Pengeluaran Listrik ..................................................................................... 20

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping........................... 11


Lampiran 1.2 Biodata Dosen Pendamping ............................................................. 14
Lampiran 1.3 Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas ............. 16
Lampiran 1.4 Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ................................................... 17
Lampiran 1.5 Perincian Anggaran.......................................................................... 18
Lampiran 1.6 Sistematika Kerja ............................................................................. 19
Lampiran 1.7 Langkah-langkah Kinerja ................................................................ 19

vi
REFORMASEA (Renewable Energy From The Sea): Energi Terbarukan dari
Laut yang Memanfaatkan Elektrokimia Air laut di Pulau-Pulau Kecil Indonesia

Oleh:
S.I Hibatullah, J.Elysia dan H.A Nazmi
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Brawijaya

RINGKASAN
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar dengan potensi
kelautan yang luar biasa. Pulau pulau di Indonesia banyak menyimpan cadangan energi
terbarukan yang dapat dimanfaatkan khususnya potensi energi listrik. Namun hingga
saat ini banyak pulau-pulau kecil Indonesia memiliki masalah akan kebutuhan listrik
yang telah menjadi kebutuhan primer dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat. Pada
tahun 2004 pemerintah mencanangkan program pemerataan ekonomi, pendidikan dan
infrastruktur tidak hanya di kota-kota besar namun mencakup desa serta pulau-pulau
kecil dan terpencil. Pada kenyataannya program pembangunan yang telah dicanangkan
oleh pemerintah masih belum merata khususnya pada sektor infrastruktur seperti
fasilitas listrik dan energi terbarukan. Padahal, kebutuhan akan listrik sangatlah penting
dan dibutuhkan dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Pembangunan sumber
energi listrik di pulau-pulau kecil hingga saat ini masih kurang merata. Banyak
masyarakat yang belum merasakan dampak dari pembangunan yang telah dicanangkan
oleh pemerintah. Disamping itu, penggunaan lampu minyak dan bahan bakar fosil
masih sering digunakan sebagai energi pembangkit listrik secara menyeluruh dipulau
pulau kecil yang jika dibiarkan terus menerus akan menimbulkan permasalahan serius.
Seperti: kelangkaan, tingginya biaya penggunaan listrik dan rusaknya ekosistem yang
ada dilautan. Mengingat akan pentingnya sumberdaya listrik di pulau-pulau kecil di
Indonesia, maka kami mencetuskan sebuah inovasi untuk membantu menjawab
berbagai permasalahan kurangnya sumberdaya listrik di pulau-pulau kecil di Indonesia
dengan inovasi yang kami sebut “REFORMASEA”. Reformasea adalah pembangkit
listrik yang memanfaatkan air laut sebagai sumber energi terbarukan dengan
menggunakan teknik elektrokimia. Keunggualan “REFORMASEA” dengan biaya
instalasi sistem ini Rp. 498.000.000 dan dapat bertahan dalam jangka panjang beberapa
tahun ke depan, adanya keuntungan yang didapatkan melalui REFORMASEA karena
dapat menghemat biaya subsidi yang pemerintah berikan, Diharapkan dengan
terealisasinya sistem REFORMASI ini, dapat menyelesaikan permasalahan kurangnya
sumberdaya energi listrik bagi masyarakat di pulau-pulau kecil Indonesia.

Keyword : REFORMASEA, listrik, dan Elektrokimia air laut.

vii
1

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu permasalahan yang saat ini terjadi disektor perikanan dan
kelautan adalah tidak terberdayanya pulau-pulau kecil di Indonesia. Permasalahan
utama yang sering terjadi adalah tidak tersedianya suplai energi listrik. Kebutuhan
listrik telah menjadi kebutuhan primer dalam kehidupan masyarakat. Menurut
Syahputra (2017), Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah suatu perusahaan yang
menyediakan kebutuhan listrik bagi seluruh masyarakat Indonesia.Hingga saat ini
ketersediaan sumber energi sebagai bahan utama pembangkit listrik di pulau kecil
sagatlah kurang. Sebagai contoh di wilayah Pulau Kahatikang Desa Dalako
Bembanehe dan Desa Taleko Batusaiki Propinsi Sulawesi Utara yang
membutuhkan 30 kW untuk melayani 66 KK penduduk namun belum teraliri listrik.
Sebagian besar penduduk disana masih menggunakan lampu minyak dan hanya
beberapa warga saja yang dapat menggunakan genset yaitu perangkat yang terdiri
dari generator dengan mesin penggerak yang disusun menjadi satu menghasilkan
listrik dengan besaran tertentu.
Pada tahun 2004 pemerintah mencanangkan pemerataan ekonomi,
pendidikan, infrastruktur tidak hanya di kota besar namun juga di desa serta pulau-
pulau kecil dan terpencil. Kenyataannya masih ada pembangunan yang belum
merata di sektor infrastruktur seperti fasilitas listrik, padahal kebutuhan akan listrik
sendiri sangatlah dibutuhkan dalam segala sendi kehidupan terutama pada pulau-
pulau kecil yang terbilang masih jauh dari pertumbuhan serta pemerataan
pembangunan. Disamping itu, penggunaan lampu minyak dan bahan bakar fosil
saat ini masih sering digunakan sebagai energi pembangkit listrik secara
menyeluruh. Namun, sedikit yang mengetahui bahwa hal tersebut menimbulkan
permasalahan serius. Permasalahan tersebut yaitu sumberdaya yang dipakai untuk
menghasilkan energi listrik tidak dapat diperbaharui. Jika sumberdaya ini
digunakan terus-menerus, dapat menimbulkan kelangkaan, berdampak pada
tingginya biaya penggunaan listrik, dan sulitnya dalam pemerataan pembangunan
infrastruktur fasilitas listrik.
Mengingat pentingnya sumberdaya listrik terutama di wilayah pulau kecil
tersebut, maka kami menciptakan sebuah inovasi untuk membantu permasalahan di
wilayah tersebut dengan REFORMASEA sebagai sistem pembangkit listrik di
pulau-pulau kecil di Indonesia. Dengan memanfaatkan ion yang ada di laut yang
direaksikan dengan reaksi elektrolisis sehingga mampu menghasilkan daya listrik.
Adanya reaksi elektrolisis akan mengalami pengadukan oleh arus dan gelombang.
Dengan demikian, energi terbarukan ini bersifat berkelanjutan dan mampu
memenuhi kebutuhan akan energi. Diharapkan dengan inovasi yang kami buat
dapat menyelesaikan permasalahan kurangnya sumberdaya listrik dipulau
kecil.Selain itu kami turut mendukung PBB membangun kerjasama dengan
Pemerintah dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development
2

Goals). Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu seperangkat target yang


berhubungan dengan pengembangan internasional di masa mendatang. SDGs ini
mempunyai tujuh belas tujuan dengan 169 sasaran yang diharapkan dapat
menjawab ketertinggalan pembangunan negara–negara di seluruh dunia, baik di
negara maju maupun negara–negara berkembang salah satunya pemanfaatan energi
terbarukan.

1.2 Tujuan
Tujuan terciptanya REFORMASEA sebagai inovasi listrik alternatif
berbasis energi terbarukan antara lain:
1. Membantu daerah pulau kecil di Indonesia untuk menyediakan energi listrik
yang ramah lingkungan dan memanfaatkan potensi secara optimal.
2. Mengurangi penggunaan bahan bakar minyak sehingga dampak dari
kenaikan minyak dunia tidak berimbas langsung pada peningkatan tarif
dasar listrik.
3. Membantu terciptanya sistem komunikasi satelit pada pulau kecil, proses
air tawar dan garam yang dapat dipermudah.

1.3 Manfaat
Manfaat dari terciptanya REFORMASEA sebagai inovasi listrik alternatif
berbasis energi terbarukan antara lain:
1. Bagi mahasiswa, yaitu dapat cekatan dan berpikir kritis untuk
menanggapi serta mengatasi suatu permasalahan terkini.
2. Bagi masyarakat, yaitu dapat memenuhi pemberdayaan kebutuhan
energi listrik yang ramah lingkungan terciptanya sistem komunikasi satelit
pada pulau kecil, proses air tawar,dan garam yang dapat dipermudah.guna
menunjang kehidupan di pulau kecil di Indonesia secara optimal.
3. Bagi pemerintah, yaitu dapat memaksimalkan energi listrik yang digunakan
sebagai sarana energi alternatif bagi kelangsungan hidup masyarakat.
3

2. GAGASAN

Gagasan yang akan diimplementasikan secara keseluruhan dapat dilihat


pada gambar alur pikir dibawah ini:

Gambar 1. Alur Pikir Gagasan (hasil studi literatur dan diskusi kelompok, 2018)

2.1 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan


Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang sangat
penting dan merupakan sumber daya ekonomis yang paling utama dibutuhkan
dalam berbagai kegiatan. Banyak pulau-pulau kecil Indonesia yang belom teraliri
aliran listrik. Berdasarkan hasil proyeksi kebutuhan listrik dari tahun 2003 sampai
2020 yang dilakukan Dinas Perencanaan Sistem PT PLN (Persero) dan Tim Energi
BPPT, terlihat bahwa selama kurun waktu tersebut rata-rata kebutuhan listrik di
Indonesia tumbuh sebesar 6,5% per tahun dengan pertumbuhan listrik di sektor
komersial yang tertinggi, yaitu sekitar 7,3% per tahun dan disusul sektor rumah
tangga dengan pertumbuhan kebutuhan listrik sebesar 6,9% per tahun
(Muchlis,2016). Mengingat untuk sektor rumah tangga laju pertumbuhan
kebutuhan listrik yang tinggi dipicu oleh tingkat perbandingan jumlah penduduk
yang telah mendapat listrik di suatu wilayah yang masih relatif rendah, karena
sampai saat ini masih ada beberapa Pulau kecil Indonesia seperti Pulau Lepar di
Bangka Belitung, Maratua (Kaltim), Sebatik (Kaltim), Siantar (Kepulauan Riau),
dan Gili Belek (NTB) masih belum terjangkau listrik.
4

Tabel 1.Contoh Kebutuhan Listrik (hasil studi literatur, 2018)


Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Rumah 567,526 628,197 733,476 805,976 870,16 926,986
Tangga

Industri 116 131 138 148 154 163

Bisnis 52,002 55,255 60,489 66,437 72,385 77,790


Sosial 15,669 16,814 18,135 20,019 21,498 27,289

Gedung 6,286 6,707 7,294 7,869 8,769 11,131


Kantor
Pemerintah

Penerangan 1,425 1,556 1,688 1,718 1,783 2,263


Jalan Umum

Jumlah 643,051 708,660 821,220 902,167 975,305 1,045,62

*Estimasi realisasi 2016

Gambar 2. Proyeksi Kebutuhan Listrik 1998-2020 (hasil studi literatur, 2018)


Listrik Indonesia masih bergantung pada bahan bakar fosil. Secara umum
kebijakan energi nasional lebih bertumpu pada energi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Berikut merupakan data yang berhasil dirangkum oleh Mentri Energi dan
Sumberdaya Mineral, tahun 2014).

Gambar 3. Diagram Energi Pembangkit Listrik di Indonesia (ESDM,2014)


5

Diagram diatas menunjukan, penggunaan energi pembangkit listrik yang


tidak dapat diperbarui masih mendominasi. Hal itu karena penggunan energi
tertinggi adalah gas sebanyak 28,58% dan yang kedua minyak bumi sebanyak
27,76%. Sedangkan untuk energi alternatif, enegi tertinggi yang digunakan
Indonesia adalah energi dari air sebanyak 11,96% dan yang terendah panas bumi
sebanyak 1,51%.
2.2 Solusi yang Pernah Ditawarkan untuk Memperbaiki Keadaan
Pencetus Gagasan.
Adapun solusi yang pernah ditawarkan untuk mengatasi permasalahan,
yaitu sebagai berikut:

Tabel 2. Solusi yang Pernah Ditawarkan


NO SOLUSI KEGUNAAN KEKURANGAN
1. Listrik tenaga Menciptakan listrik Kurang efektif dan efisien
bahan bakar fosil melalui hasil dari untuk digunakan karena
tenaga bahan bakar fosil masih memanfaatkan
energi bahan bakar fosil
bumidan tidak befungsi
jika tidak ada aki.
2. Genset Menciptakan listrik dari Kurang efektif dan efisien
disel untuk digunakan karena
hanya dapat digunakan
beberapa orang mampu
saja dalam jangka
pendek.
3. Panel Surya Menciptakan Listrik Kurang efektif dan efisien
dari matahari untuk digunakan karena
masih tenaga surya yang
kurang sempurna dan
mudahnya rusak pada
peralatan maupun
penampang alat.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua solusi yang pernah ditawarkan


sebelumnya kurang efektif. Oleh karena itu, dengan adanya REFORMASEA ini
mampu membantu permasalahan tersebut. REFORMASEA sebagai solusi yang
paling efektif untuk menciptakan listrik melalui proses elektrolisis air laut yang bisa
digunakan untuk pulau-pulau kecil.

2.3 Keefektifan Solusi Terhadap Permasalahan Kekinian


6

2.3.1 Mekanisme REFORMASEA


REFORMASEA merupakan suatu gagasan untuk mengatasi permasalahan
suplai energi listrik didaerah pulau-pulau kecil di Indonesia. Secara sederhana,
REFORMASEA bekerja dengan memanfaatkan energi dari air laut dengan proses
elektrolisis yang nantinya akan membangkitkan energi listrik dimana energi listrik
yang dihasilkan akan dialirkan menuju pulau kecil. Adapun langkah kerja dari
REFORMASEA adalah:

1. Listrik dari Air Laut

Gambar 4. Mekanisme Elektrolisis (hasil diskusi kelompok, 2018)


Elektrolit adalah suatu zat terlarut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan
selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik. Umumnya, air adalah pelarut yang
baik untuk senyawa ion. Namun, apabila elektroda dicelupkan ke dalam air murni,
bola lampu tidak akan menyala karena air tersebut merupakan konduktor listrik
yang sangat jelek. Apabila suatu senyawa ion yang larut seperti NaCl ditambahkan
pada air, maka akan larut sehingga bola lampu mulai menyala dengan terang.
Senyawa seperti NaCl dapat membuat larutan menjadi konduktor listrik
(Prastuti,2017). Saat elektroda dicelupkan ke wadah campuran pasir laut dan air
laut maka mengalami pertukaran ion positif dan negatif. Kutub positif elektroda
yaitu tembaga akan menarik ion negatif Cl, sedangan kutub negatif elektroda yaitu
seng akan menarik ion positif Na. Perbedaan muatan dari aliran ion-ion positif dan
negatif ini yang menciptakan adanya arus listrik. Berikut adalah reaksi yang terjadi
pada elektroda.
Adanya Reaksi Reduksi Cu2++ 2e- -> Cu
Reaksi Oksidasi Zn ->Zn2++ 2e-:
Bertemunya elektroda tembaga sebagai katoda danseng sebagai anoda, serta
alumunium sebagai konduktor dapat menciptakan listrik.
Luas Penampang Cu dan Zn = 0.07 m2 - > 4,3 volt 2,5A
Luas Penampang REFORMASEA= 25 m2 -> (25 : 0,07 ) x 4,3 v
=1.535 Watt = 1,5 Kw , 892 A (minimum)
Daya = V x I = 1,5kW x 892
= 1338 x 2 pasang elektrode = 2676 kWh/ hari
7

Jika dalam 1 Tahun dimana terdapat 2 pasang buah REFORMASIdalam 1 kawasan


maka = 2676 kWh x 2pasang elektropde x 366 hari
= 1,958,832 KWh
= 19 GWh
2.3.2 Komponen bahan REFORMASEA
Komponen utama bahan REFORMASEA adalah elektroda tembaga dan
seng, alumunium sebagai konduktor, drum untuk membuat rumah
mengapung,instalasi listrik,kabel listrik, tali, kabel bawah air, kabel bawah tanah,
papan kayu, galvalum, genteng metal, traffo dan beton pemberat.
2.3.3 Keunggulan REFORMASEA
Keunggulan dari REFORMASEA adalah energi listrik yang dihasilkan akan
selalu ada karena kinerja sistem mengandalkan air laut sebagai sumber utama,
proses pengubahan air laut menjadi energi listrik yang relatif cepat serta perawatan
sistem yang mudah. Selain itu, Indonesia juga dapat menghemat anggaran dalam
subsidi listrik untuk daerah pesisir, hal ini juga turut mendukung program
pemerintah tentang pengembangan inovasi energi alternatif sebagai pembangkit
listrik.
Tabel 3. Perbandingan Harga REFORMASEA dalam rupiah
Keterangan Total Jumlah Biaya
1,2 Triliun untuk 2.500
Biaya
498 Juta/alat desa di pulau-pulau
REFORMASI
kecil/per tahun
Dana Subsidi 23 Triliun untuk 2.500
Pemerintah 109 Juta /per desa desa di pulau-pulau
didaerah pesisir kecil/per tahun
Pada biaya
Pada biaya Pemerintah
REFORMASEA
Jangka Waktu 10 thn x 23 Triliun = 230
10 thn x 1,2 Triliun = 12
Triliun
Triliun
Total biaya dana
subsidi yang dapat
dihemat jika 21 Triliun/ per tahun
memakai
REFORMASI
2.3.4 Pengaruh Implementasi Penerapan REFOMASEA
Penerapan REFORMASEA pada masa mendatang mampu memberikan
kemudahan pulau-pulau kecil di Indonesia untuk mendapatkan sumber listrik dalam
pembangunan suatu kawasan yang lebih ramah lingkungan dan terbarukan. Energi
listrik yang terdistribusikan nantinya akan dimanfaatkan masyarakat yang ada pada
pulau-pulau tersebut. Dalam jangka panjang dengan adanya sistem ini dapat
menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk bermigrasi. Dapat mewujudkan sendi-
sendi kehidupan yang ada dipulau-pulau kecil seperti komunikasi,lampu jalan dan
8

suplai air tawar sehingga tidak menjadikan wilayah pulau-pulau kecil sebagai
wilayah tertinggal.

2.4 Pihak-Pihak yang Mampu Mengimplementasikan Gagasan


Adapun untuk mengimplementasikan gagasan ini, dibutuhkan peran dari
beberapa pihak tertentu, diantaranya :
1. Dinas Perikanan dan Kelautan
Dinas Perikanan dan kelautan yang berperan dalam proses penyusunan
perencanaan dan program serta melaksanakan evaluasi di setiap wilayah
pesisir laut Indonesia.
2. PLN
Sebagai pelaksanaan pembangunan, peningkatan operasi energi listrik.
3. Dinas Pekerja Umum
Berperan dalam pelaksanaan pembangunan, peningkatan operasi dan
pemeliharaan pembangunan, peningkatan operasi dan pemeliharaan
prasarana bidang pengairan, lingkungan dan lain sebagainya.
4. Masyarakat
Masyarakat sebagai pihak yang mendukung penerapan konsep dan
menerima dampak, baik jangka pendek maupun panjang terkait dengan
penerapan konsep.

2.5 Langkah-Langkah untuk Mengimplementasikan Gagasan


Adapun langkah–langkah yang dilakukan untuk mengimplementasikan
gagasan ini antara lain:
1. Desain dan Perancangan Sistem
Desain luasan yang akan dikembangkan menjadi REFORMASEA yang
mampu memanfaatkan energi air laut menjadi sumber listrik
2. Survei dan perizinan
Melakukan survei dan perizinan tempat yang akan menjadi kawasan
REFORMASEA dikawasan pulau kecil di Indonesia.
3. Sosialisasi dan kerjasama
Melakukan sosialisasi dan kerjasama pada pihak pemerintah dan
masyarakat umum.
4. Penerapan, Uji coba dan Evaluasi uji coba
Menguji keefektifan dalam skala kecil dan sedang.
5. Penerapan dan Perluasan wilayah
Subsidi yang diberikan pemerintah maka REFORMASEA dapat
diterapkan diseluruh pulau kecil di Indonesia.
9

3. KESIMPULAN

REFORMASEA merupakan sistem pembangkit listrik yang memanfaatkan


air laut sebagai sumber energi terbarukan dengan menggunakan teknik elektrolisis
air laut untuk wilayah pulau-pulau kecil di Indonesia. Adanya keunggulan lain
REFORMASEA yaitu lebih ramah lingkungan, energi listrik yang dihasilkan akan
selalu ada dan dengan biaya instalasi sebesar Rp. 498.000.000 dalam satu kawasan
sistem ini dapat bertahan dalam jangka panjang beberapa tahun ke depan, selain itu
daapat menjadikan pulau kecil di Indonesia sebagai tempat hunian masyarakat
ataupun tempat pariwisata. Melalui sistem REFORMASEA pemerintah dapat
menghemat biaya subsidi sebesar 218 Triliun jangka 10 tahun. Dari proses tersebut
secara teoritis mampu mendukung program SDGs (Sustainable Development
Goals) sebagai tujuan pembangunan berkelanjutan mengenai pemanfaatan energi
terbarukan.
10

DAFTAR PUSTAKA

Aditya Prayoga, Benson Marnata, Edison Marulitua, M.Nahar. 2010. Teknik


tenaga listrik transfomator. Depok.
Agustin W.P., Bambang S, Liliya D.S. 2016.Identifikasi pencemaran air tanah
akibat intrusi air laut (studi kasus pesisir Pantai Ketah Kabupaten
Situbondo).Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Hlm 32-37.
Alimab S, Erlan Dewita, dan Sriyono. 2014. Studi sistem keselamatan teknis
reaktor smart. Jumal Forum Nuklir. 8(2) : 109-116.
Hamdany T. 2012.Proyeksi kebutuhan daya listrik di propinsi sulawesi tengah
tahun 2007-2020.Jurnal ilmiah semesta teknika.15( 1) : 22-34.
Harjanto N.T.2008.Dampak lingkungan pusat listrik tenaga fosil dan prospek
pltn sebagai sumber energi listrik nasional.Pusat Teknologi Bahan Bakar
Nuklir, BATAN. 1(01) : 39-50.
Irawan A.F, Moch. Dhofir, Hadi.2011.Analisis peningkatan efisiensi penerangan
jalan umum (pju) di kabupaten jember. Jurnal Ilmiah Foristek.1(1) : 1-7.
Jefri S, Prastawa B, dan Muhammad Z.2017.Pengaruh karbon aktif dalam
elektrolisis air laut untuk menghasilkan gas hidrogen.Jurnal Kimia. Hlm 1-
9.
Jocom H, Daniel D.K, Intiyas U, dan A. I. Kristijanto.2016. Air dan konflik: studi
kasus Kabupaten Timor Tengah Selatan. Jurnal Ilmu Lingkungan.14(1) :
51-61.
Juwito A.F, Sasongko P, T. Haryono.2016.Sel elektrokimia: karakteristik dan
aplikasi optimalisasi energi terbarukan pada pembangkit tenaga listrik
dalam menghadapi desa mandiri energi di margajaya.
Liun E dan Sunardi.2014. Perbandingan harga energi dari sumber energi baru
terbarukan dan fosil.Jurnal Pengembangan Energi Nuklir.16(2) :119-130
Makmum.2008. Studi kemajuan daerah dan memberikan subsidi listrik.Jurnal
ekonomi dan pembangunan.16(1) : 1-73.
Mulyanto.2009.Padatan terlarut mayor-minor.UB Malang
Moch. Muchlis dan Adhi D.P.Energi terbarukan dalam pembangunan
berkelanjutan.Jurnal Teknik Lingkungan.8(2 ): 155-162.
M. Ridwan Harahap.2016.Transmisi dan distribusi tenaga listrik.2(1) : 177-180.
Nanang Rukhyat MT.2013.Reaksi kimia dalam larutan air.UMB
Okky P.P.2017.Pengaruh komposisi air laut dan pasir laut sebagai sumber
energi listrik.Jurnal Teknik Kimia Lingkungan.1(1) : 35-41.
Soetristanto.D,C.M.Taslim,A.L.Rostiwati.2013.Jurnal Teknologi Kimia dan
Industri.2(4) : 217-225.
Syafriyudin.Perhitungan lama waktu pakai trafo jaringan distribusi.(4).1 : 88-95.
Syahputra.2017.Proyeksi kebutuhan listrik pln tahun 2003 s.d 2020. LP3M
UMY Yogyakarta.
11

LAMPIRAN
Lampiran 1.1 Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping
12
13
14

Lampiran 1.2 Biodata Dosen Pendamping


15
16

Lampiran 1.3 Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas

N Nama / Program Bidang Alokasi Uraian Tugas


o NIM Studi Ilmu Waktu
(jam/minggu)
1 Syammas PSP PSP 53 a. Membuat latar
Iham jam/minggu belakang gagasan
Hibatullah b. Perhitungan
/17508020 rumus sistematis
7111010 proposal
c. Melakukan
bimbingan dengan
dosen pembimbing
2 Joanna PSP PSP 55 a. Menganalisis
Elysia/ jam/minggu referensi
17508020 menyangkut judul
7111034 PKM-GT
b. Menyimpulkan
gagasan secara
keseluruhan melalui
kepenulisan
c. Mengumpulkan
data yang berkenaan
dengan konsep yang
dibuat di PKM-GT
d. Melakukan
bimbingan dengan
dosen pembimbing
3. PSP PSP 57 a. Membuat power
Hanif jam/minggu point
Aqmal b. Membuat
Nazmi/ rancangan desain
17508060 c. Melakukan
0111028 bimbingan dengan
dosen pembimbing
17

Lampiran 1.4 Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jalan Veteran, Malang 65145, Indonesia
Telp. (0341) 551611, Fax. (0341) 565420
E-mail : rektorat@ub.ac.idhttp://www.ub.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Syammas Ilham Hibatullah
NIM : 175080207111010
Progam Studi : Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Fakultas : Perikanan Dan Ilmu Kelautan

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM penelitian saya dengan judul:
REFORMASEA (Renewable Energy From The Sea): Energi Terbarukan dari Laut
yang Memanfaatkan Elektrokimia Air laut di Pulau-Pulau Kecil Indonesia.
Yang diusulkan untuk tahun anggaran 2018 adalah asli karya kami dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.
Malang, 28 Februari 2018
Mengetahui, Yang Menyatakan,
Wakil Dekan III Bidang
Kemahasiswaan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Brawijaya
Materai 6000

(Dr. Ir. Guntur, MS.) (Syammas Ilham Hibatullah)


NIP. 19580605 198601 1 001 NIM. 175080207111034
18

Lampiran 1.5 Perincian Anggaran

Tabel 4. Anggaran Dana REFORMASEA dalam Pembangunan 1 Kawasan

Nama
No. Harga (Rp) Satuan Total
Barang
1 Power Supply 2.000.000 1 buah 2.000.000
2 Kabel Tanah 250.000/m 50 meter 12.500.000
3 Trafo 2.000.000 1 buah 2.000.000
4 Elektrode 2.000.000 2 pasang 4.000.000
5 Inferter 4.000.000 1 buah 4.000.000
6 Drum air 180.000/L 65 unit 11.700.000
Tali Mooring 58.000/m 20 meter x 2
7 2.320.000
pasang
8 Beton 680.000/m3 2 m3 1.360.000
9 Kayu Ulin 20.000.000/m 15 m x 5 m 400.000.000
Kabel bawah 500.000/m 100 meter
10 50.000.000
Air
12 Kabel Listrik 7.000/m 5 meter 35.000
Genteng metal 36.000/lbr 2 m x 4 m
13 untuk 24 3.456.000
lembar
Galvalum 350.000/btg 15 m x 5 m x 7
14 9.450.000
m

498.911.000
TOTAL
19

Lampiran 1.6 Sistematika Kerja

Gambar 5. Langkah Kerja REFORMASEA

Gambar 6. Kerangka REFORMASEA


Keterangan Gambar:
1. Tali penopang beton pemberat dan drum apung
2. Elektroda sebagai pereaksi elektrolisis dengan ukuran 2,5m x 5m x 3m
3. Tali penopang beton pemberat dan drum apung
4. Instalasi listrik REFORMASEA dan Kabel penyalur listrik menuju instalasi
5. Beton pemberat
6. Pos penyalur listrik dan Rumah apung dengan ukuran 15m x 5m x 7m
dengan sisi miring 10,5m terbuat dari galvalum
7. Kabel listrik yang dialirkan ke rumah-rumah penduduk
Lampiran 1.7 Langkah-langkah Kinerja
20

Tahun Program Kegiatan Luaran


Desain dan Forum inovator Konsep matang
Perancangan alat dan penelitian
2018 – 2020
uji coba

Survei dan Survei lokasi Perizinan antar


2020 – 2025 perizinan lokasi penerapan dan masyarakat dan
Perizinan tempat pihak Pemerintah
Sosialisasi dan Perencanaan dan Blue print sistem
kerjasama kerjasama dengan dan terjadinya
2025 – 2030 pihak Pemerintah modal pembangun
untuk sistem
REFORMASEA
Penerapan sistem Pengerjaan dan Infrastruktur
REFORMASEA , pembangunan pengujian , uji coba
2030 – 2040 Uji coba dan infrastruktur sistem
Evaluasi Uji coba REFORMASEA REFORMASEA,
mulai beroperasi
Penerapan dan Evaluasi berkala Meningkatnya
Perluasan wilayah penelitian yang efektifitas dan
2040 – Dst terstruktur dan efisiensi perluasan
berkelanjutan wilayah sehingga
tercukupi

Tabel 5. Rincian Pengeluaran Listrik

Keterangan Listrik
Listrik REFORMASEA 2676 kWh/ hari
Listrik Desa 450 watt x 50 – 60 rumah = 30 kWh
Listrik Lampu Jalan 120 watt x 100 buah = 12 kW
Listrik Komunikasi 44 kWh
Listrik Lainnya 2500 kWh
21

Lampiran 1.8 Teknik Implementasi Secara Rinci

PKM GT REFORMASEA

Disetujui oleh Kementrian Daerah


Tertinggal

Pengkajian dan penelitian tentang konsep Penyempurnaan ide gagasan


Reformasea dalam rangka penyempurnaan dan konsep Reformasea oleh
konsep oleh Perusahaan Listrik Negara insinyur teknik sipil
(PLN)

Membuat forum diskusi rerormasea antara pihak peneliti, penyempurna


teknologi dan pengembang

Pembuatan blue print

Tahap implementasi

Pembangunan proyek Sosialisasi dan


Reformasea kerjasama

Melakukan monev sebagai monitoring secara


berkala

Perluasan sistem
REFORMASEA

Anda mungkin juga menyukai