Anda di halaman 1dari 18

PERANCANGAN RENTAL OFFICE (CIMB TOWER) DI SEMARANG

Dengan pendekatan konsep Green Arsitektur

Oleh : Sukarno1), Y Dicky Ekaputra2), Adi Sasmito3


1)
Mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Pandanaran Semarang
2), 3)
Dosen Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Pandanaran Semarang

ABSTRAKSI

Semakin bertambahnya penduduk dan semakin padatnya tata ruang kota, maka telah
diasumsikan dengan berbagai kesimpulan cara mengatasi pembangunan yang semakin padat
dengan kebutuhan pembangunan pula. Maka terciptalah suatu bangunan berbentuk vertikal
dengan jumlah lantai lebih dari satu (highrise building). Dalam mengatasi hal tersebut tercipta
Rental Office untuk memenuhi kebutuhan perkantoran dikota khususnya disemarang.Rental
Office( CIMB TOWER) merupakan suatu bangunan yang menggunakan konsep Green
Arsitektur yang disempurnakan menjadi bangunan modern dan diaplikasikan untuk memenuhi
kebutuhan perkantoran . Bentuk dari bangunan ini merupakan bangunan highrise building
yang merupakan suatu blok dan terbagi-bagi dalam sejumlah ruang dan unit-unit yang
dipasarkan secara strata-title atau disewakan., sehingga dapat menarik penyewa Rental Office
sebagai pelayanan jasa penyewaan Perkantoran.

Kata kunci : Rental Office (CIMB TOWER) di Semarang

I. PENDAHULUAN Tujuan laporan ini adalah untuk


1.1. Latar belakang mengungkapkan dan merumuskan masalah-
Perancangan Cimb Tower Disemarang masalah yang berkaitan dengan perencanaan
dengan pemanfaatan potensi lahan perkotaan dan perancangan Rental Office di Semarang
dalam penataan tapak, serta aspek serta memberikan alternatif pemecahannya
aksesibilitas dan visibilitas yang memudahkan secara arsitektural seperti pada tapak dan
pengguna dalam aktivitas di Rental Office dan bentuk bangunannya, Strukturnya, serta
memberikan kenyamanan yang maksimal bagi Utilitasnya.

penghuninya. Sasaran tersusunnya langkah-langkah


pokok (proses dasar) perencanaan dan
1.2. Maksud perancangan Rental Offic di Semarang
Maksud dalam perancangan Rental berdasarkan atas aspek-aspek panduan
Office ini adalah untuk mengatasi dalam perancangan (design guide lines aspect).
pembangunan kota, agar Kebutuhan Kantor
kota dapat terpenuhi dengan bangunan-bangua 1.4. Batasan dan Anggapan

kantor sewa, sehingga dalam penataan kota Batasan peraturan bangunan yang akan

akan tertata dengan baik. digunakan mengacu pada peraturan daerah


setempat yang tercantum dalam RDTRK kota
1.3. Tujuan dan Sasaran Semarang dan uu no.28 tahun 2002 tentang
pembangunan gedung.

1
Anggapan ; Situasi, kondisi dan daya Faktor penentu perancangan ini
dukung tanah kawasan yang digunakan berdasarkan pendekatan dan ketentuan
termasuk jaringan utilitas kota, serta sarana perencanaan Rental Office di Semarang.
infrastruktur lain, dianggap siap untuk Pendekatan perencanaan dan perancangan ini
mengantisipasi berdirinya bangunan Rental merupakan pedoman untuk mencapai
Office di Semarang. landasan program perencanaan dan
perancangan Rental Office di Semarang.
II. TINJAUAN TEORI Adapun faktor penentu Perancangan
2.1. Definisi Rental Office dalam pendekatan ini adalah sebagai berikut:
Beberapa definisi apartemen secara 1. Adanya potensi lokasi yang dapat
umum, kantor sewa adalah suatu bangunan dikembangkan untuk memenuhi
yang didalamnya terjadi bisnis dengan kebutuhan Perkantoran di Kota
pelayanan secara professional, didalamnya Semarang.
terdiri dari ruang- ruang dengan fungsi yang 2. Lokasi perancangan disesuaikan dengan
sama, yaitu fungsi kantor dengan status kebijakan Pemerintah Kota Semarang
pemakai sebagai penyewa atas ruang yang dalam perencanaan pembangunan.
diperlukanya. 3. Pemilihan tapak untuk Rental Office
Dari pengertian tersebut dapat ditarik adalah pencapaian harus mudah dan
kesirnpulan bahwa kantor sewa adalah suatu terletak ditengah perkotaa.
wadah atau tempat untuk menampung
3.2. Kegiatan dan Pelaku Kegiatan
kegiatan manusia secara berkelompok yang
Ada beberapa Kegiatan dan Pelaku
bersifat administrative serta melembaga dalam
kegiatan yang ada di Rental Office yaitu
suatu bentuk usaha komersial dengan cara
sebagai berikut :
menyewakan lantai (ruangan) kepada pihak-
pihak yang memeriukan demi kelancaran
1. User/penyewa

kerjanya dalam usaha mencapai. User adalah Penyewa Kantor Rental


office Disemarang
3. METODOLOGI 2. Pengelola
Pada penelitian dalam merancang sebuah Pengelola Gedung dan tenaga kerja
bangunan atau gedung harus yang melayani seluruh aktivitas dalam
mempertimbangkan beberapa aspek aktivitas Perkantoran.
diantaranya ; fungsional, teknis, kinerja, Kegiatan Administrasi
arsitektural dan kontektual. Kegiatan Service/ pelengkap meliputi
kegiatan mekanikal elektrikal.
3.1. Faktor Penentu Perancangan
3. Pengunjung / Tamu

2
Pengunjung pada Rental Office banding serta study literatur dari hasil

adalah karyawan, dan nasabah, pembahasan atara lain :

instansi terkait, dan yang


4.1. Pemilihan tapak
berkepentingan lainnya
Dari kriteria dan persayaratan pemilihan
3.3. Filosofi tapak yang ada maka alternatif tapak yang di
Bangunan dirancang sesuai dengan dapat adalah sebagai berikut:
fungsinya sebagai bangunan Rental Office Berdasarkan pemilihan tapak telah ditentukan
yang diperuntukkan untuk akomodasi tapak terpilih di Jalan Ahmad Yani Semarang.
penyewa yang terfokus pada bidang jasa. Terletak dipusat kota Semarang. Kawasan ini
Gaya yang ditampilkan dalam Rental Office diperuntukan untuk area perdagangan, jasa,
di Semarang ini menyesuaikan kebutuhan dan perkantoran. Luas total tapak ini sekitar
para penggunanya yang bersifat dinamis. Pada 17.026 M2.
perancangan ini digunakan pendekatan a. Batas Tapak
Arsitektur Modern yang mampu menunjukkan Utara : Jln. Ahmad Yani Semarang
fungsi karya tersebut Barat : Hotel Holiday in
Selatan : Pemukiman
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Timur : Jl.Erlangga Raya
Dari berbagai refrensi dan data-data yang
diperoleh serta survei dilapangan dan study
Tata Guna Lahan : 5. KLB : 7,2
1. Perdagangan dan jasa (Kantor ,Hotel, 6. GSB : 32 m
Pertokoan, dll). 7. Tinggi Bangunan : 24 lantai
2. Relatif Datar <10%
3. Luas Tapak = 13.413,02 m2 b. Potensi Tapak
4. KDB : 70% Dekat dengan area bisnis
4.2. Pembagian Ruang Program Ruang dan besaran ruang
Berikut table kelompok ruang yang kantor Pengelola

No Jenis Ruang (m2)


No Jenis Ruang (m2)
Unit ruang kantor yang
1 Ruang Manajer 15
1 disewakan 10.332
2 Ruang Wkil manajer 12
3 Ruang Sekretaris 8
Total luas kantor sewa ± 10.332
4 Ruang ka div. Tenancy 12
5 Ruang ka div. Engginring 12

3
6 Ruang ka div. SUM 12 No. Jenis Ruang (m2)
7 Ruang ka div. Keamanan 12 Fasilitas konferensi
8 Ruang ka div. Akuntansi 12 Ruang pertemuan (ruang serba
9 Ruang ka div. Housekiping 12 1 guna) 305
10 Ruang spy civil & plumbing 8 2 Ruang perjamuan 97
11 Ruang spy Mekanikal 8 3 Hall 53,5
12 Ruang spy Elektrikal 8 4 Ruang tuggu dan istirahat 8,6
13.1 Ruang spy housemen 6 5 Lavatory pria 17,22
14 Ruang spy clening 6 6 Lavatory wanita 15,92
15.1 Ruan. so v' arden 6 7 Ruang panel kontrol 12
Ruang kerja ka ahli civil & 8 Gudang 25
16 plumbing 14 9 Dapur 30
17 Ruang kerja ka ahli mekanikal 21 10 Ruang kantor 42
18 Ruang kerja ka ahli elektrik 14 11 Ruang manajer 14
Ruang kerja leader (div 12 Gudang kantor 6
19 houseekiping) 12 Ruang makan dan istirahat
20 Ruang kerja staf div tenancy 24 13 pekerja 9
21 Ruang kerja staf div SDM 16 14 Toilet servis & ruang ganti 3,6
22 Ruang kerja staf div akuntansi 16 Jumlah 1.504,9
23 Ruang rapat 23,7 Jumlah total luas Restoran ± 1.958
24 Ruang fotocopy 4,8 Restoran
25 Ruang tunggu tamu 4,6 No. Jenis Ruang (m2)
Ruang makan dan istirahat 1 Ruang makan restoran 83,5
26 pekerja 54 2 Dapur produksi 46,45
27 Dapur 27 3 Gudang penyimpanan 9
28 Gudang 18 4 Gudang pendingin 5,88
29 Ruang Joker & ruang ganti 13,45 5 Ruang cuci piring 4,5
30 Ruang P3K 11,2 6 Kasir dan counter 4,86
31 Private toilet 3,6 7 Lavatory pria 9,15
32 Lavatory pria 12,9 8 Lavatory wanita 8,54
33 Lavatory wanita 9,4 9 Loker &ruang istirahat 14,2
Jumlah 448,65 10. Toilet servis & ruang ganti 3,6
Jumlah total luas Kantor Jumlah 189,68
Pengelola ± 538 Jumlah total luas Restoran ± 228.
Cajetaria
Program Ruang dan besaran ruang No. Jenis Ruang (m2)
Fasilitas Penunjang 1 Ruang makan cafetaria 150,3

4
2 Ruang makan counter & kasir 21,08 Program Ruang dan besaran Fasilitas
3 Dapur pengolahan 74,3 Pelengkap
4 Gudang penyimpanan 9
No Jenis Ruang (m2)
5 Gudang freezer 9.8
Ruang tunggu sopir
6 Ruang cuci piring, 4,5
1 Ruang tunggu 18,6
7 Ruang loker & ruang istirahat 14,2
2 Lavatories 5,1
Jumlah 286,78
3 Kantin 8,3
Jumlah total luas Cafetaria ± 344.
4 Dapur 4,5
5 Ruang pengawasan & 11,5
No. Jenis Ruang (m2)
Jumlah 145.
1 Sales area 60
±
2 Gudang penyimpanan 15
Jumlah 245
3 Kasir & couter 3,15
1 Musholla 40
4 Kantor pengelola 7
Jumlah 40
5 Toilet & ruang, ganti 1,8
Sirkulasi 20 % 8
6 Loker dan ruang istirahat 3,8
+
Jumlah 90,75
Total luas Musholla 48
Jumlah total luas Minimarket ± 109

No. Jenis Ruang (m2) Power house room


1 Hall & ruang tunggu 9,3 No Jenis Ruang (m2)
2 Kasir dan counter pelayan 22,75 1 Ruang genset 40
3 Kamar bicara 5,4 2 Ruang underground tank 38,
4 Ruang kerja staf pos 7 3 Ruang panel PLN 5,8
Gudan penyimpanan benda 4 Ruang kontrol panel BAS 18
5 pos 4 5 Workshop 47
Toilet 1.8 6 Gudang 7,8
Jumlah 55,25 7 Loker 16,7
Sirkulasi 20 % 11,05 8 Pantry 6,6
Jumlah total luas Warpostel ±66,30 9 Lavatory 9,48
Total luas fasilitas penunjang ± 1.751 Jumlah 229,8
Sirkulasi 20 % 45
Total luas Power house
room 275,7
Jumlah total fasilitas ±
pelengkap 810.1

5
2 Parker Motor 600
5. Fasilitas area parkir Jumlah 2400
No. Jervis Ruang (m2) ±
I. Parkir mobil 1800 Jumlah total bias Ruang area parkir 3120

Rekapitulasi Luas kebutuhan Ruang

No. Kelompok Ruang Luas (m2)


1 Kantor Sewa ± 10.332
2 Kantor Pengelola ± 538
3 Fasilitas penunjang ± 1.751
4 Fasilitas pelengkap ± 810.1
5 Area parkir ± 3.120
Jumlah luas total ± 16.551

4.3. Bentuk Massa Bangunan architecture tampilan bangunan dapat


Arsitektural bangunannya berupa satu menampilkan.
massa berbentuk tower. Bangunan Rental
Office menampilkan bentuk bangunan high 4.5. Konsep Penataan Luar Ruang

rise yang melambangkan karakter dan citra Menurut fungsinya dapat dibagi 2 yaitu

kota dari kota Semarang tersendiri. Selain ruang luar aktif (fasilitas penunjang outdoor,

berkonsep Modern Architecture, Green sirkulasi kendaraan dan manusia, dan parkir

Architecture juga diterapkan pada bangunan- outdoor) serta luar ruang pasif (tanaman-

bangunan tersebut dengan menggunakan tanamn). Untuk mengurangi traffic-jam akibat

konsep Emilio Ambasz dimana konsep parkir ditelataran, maka seluruh parkir

adalah struktur menyatu dengan lansekap diletakkan di basement, sehingga ruang luar

sebagaimana manusia harus bersahabat hanya untuk sirkulasi kendaran masuk-keluar,

dengan alamnya dan tidak ada hasil-hasil drop off, lalu lintas manusia dan fasilitas

alamnya dan tidak ada hasil-hasil alam yang outdoor. Unsur-unsur ruang luar antara lain :

terbuang. 1. Landscaping
Penataan landscaping lahan
4.4. Konsep Penekanan Desain dimaksimalkan lahan hijau untuk
Penekanan desain yang digunakan dalam difungsikan sebagai ruang terbuka hijau.
perancangan Rental Office adalah dengan Pembuatan taman-taman dan mini
konsep modern sustainable. Dalam hal ini waterfall diplataran, sitting group di
konsep Office sustainable terhadap citra kota apartemen, dan landmark apartemen ini.
atau budaya dan sustainable terhadap green

6
2. Sirkulasi jendela-jendela untuk memasukkan
Entrance apartemen, sirkulasi dan area cahaya Matahari dalam hunian.
parkir apartemen.Sirkulasi manusia Pencahayaan buatan merata
disediakan pedestrian ways. digunakan untuk retail, koridoor,
dinding, lantai dan unit hunian serta
4.6. Konsep Struktur (Pendekatan Teknis)
fasilitas Rental Office yang
Modul yang digunakan menyesuaikan
aktivitasnya tidak memerlukan
system struktur yang digunakan dalam
pengamatan khusus. Penerangan
mempertimbangkan efisiensi penataan ruang
terarah digunakn untuk member
dalamnya. Modul Horizontal ditentukan
penonjolan pada ruang etalase dan
dengan melihat modul ruang efektif lagi
display. Penerangan setempat
Office, serta parkir indoor. Modul grid lebr
digunakan untuk melengkapi
efektif digunakan untuk menciptakan unit
penerangan umum yang cahayanya
Ruang sewa. Penggunaan kolom pada lobby /
terhalang, misalnya pada barang-
hall/atrium dihindarkan untuk kemudahan
barang pamer, sculpture,dan benda
sirkulasi.
lain yang sifatnya estetis.
Modul vertikal , ditentukan oleh modul
2. Sistem Perkondisian Udara
servis, modul efektif dan system ventilasi,
Suhu rata-rata di Surakarta yang cukup
berdasarkan pendekatan pada bab sebelumnya
tinggi, menyebabkan suhu nyaman yang
ditentukan modul vertikal dan langit-langit
diinginkan dalam satu bangunan belum
yang efisien adalah 2,70 – 3,00 m.
bias tercapai, Karena suhu nyaman dan
optimum untuk suatu ruangan adalah
4.7. Konsep Utilitas (Pendekatan Kinerja)
21oC dengan kelembaban 40% - 70%,
Rental Office yang direncanakan
oleh karena itu perlu
menggunakan system utilitas serta keamanan
diusahakanpemecahannya untuk
yang efisien serta dapat terintegrasi satu
memperoleh suhu dan kelembaban sesuai
dengan yang lainnya. System tersebut
dengan standart kenyamanan dengan cara
menggunakan intelligent Building System
menerapkan:
(IBS) dan Building Automated System (BAS).
Orientasi bangunan dalam arah Utara-
Sistem IBS yang digunakn dalam bangunan,
Selatan, terutama untuk Rental office,
antara lain sebagi berikut :
dihindari orientasi arah Barat-Timur.
1. Sistem Pencahayaan
Pemakaian kantilever dan kisi-kisi
Pencahayaan alami digunakan pada
untuk mengurangi sangat dan silau
siang hari untuk skylight pada atrium.
yang masuk kedalam hunian, terutama
Untuk unit Rental Office , dibuat

7
bagi hunian yang berada di tingkat System pembuangan air kotor yang
atas. digunakan adalah sebagai berikut :
AC setempat digunakan didalam unit Air hujan, dialirkan melalui torong ke
hunian. IPAL, untuk diproses menjadi air
AC Central digunakan untuk lobby, bersih.
koridor, fasilitas indoor, kantor Kotoran, yang berbentuk padat dan
pengelola. cair dari hunian dan lavatory,
Sumber panas dari dalam bangunan, dialirkan ke septiktank.
seperti mesin-mesin dapat ditekan Air Kotor Limbah Rumah Tangga
dengan pemakaian bahan isolator seperti; cucian wastafel, kamar mandi
panas. (bukan limbah kloset), dan dapur
3. Sistem Penyediaan dan Distribusi Listrik dialirkan ke IPAL untuk diproses
Listrik berasal dari PLN yang disalurkan menjadi air bersih.
ke gardu utama setelah melalui 6. Sistem Penangkal Petir
transformator, aliran listrik Menggunakan model farada yang
didistribusikan ketiap-tiap lantai melalui menggunakan tiang-tiang bliksem split
sub DistributionPanel (SDP). Gedung dengan tinggi 30 cm, di atas atap
memiliki UPS (Uninteruptible Power bangunan yang dipasang setiap 3,5 m.
Supply) yang dilengkapi automatic tiang yang satu dengan yang lainnya
switch. Dan untuk cadangannya dihubungkan dengan kawat tembaga dan
menggunakan Genset yang digunakan turun melalui kawat menuju arde.
apabila aliran listrik terputus. Genset 7. Sistem Pemadam Kebakaran
yang digunakan dilengkapi dinding Pencegahan dilakukan dengan memakai
berganda / glass wools untuk meredam struktur dari bahan tahan api, seperti
suara dan getaran. beton. Sedangkan penaggulangan
4. Sistem penyediaan Air Bersih meliputi tindakan pendeteksian awal,
Kebutuhan air bersih diambil dari dua pemadam api, pengendalian asap dan
macam, yakni air bersih dari artetis yang penyealamatan penghuni melalui
didistribusikan ketiap lantai melalui prosedur evakuasi, dengan menyediakan
system down feed. Dan menggunakan tangga darurat yang tahan terhadap api.
system destilasi, dimana air kotor didaur Sarana deteksi dan alarm kebakaran
ulang untuk digunakan sebagi air bersih. menggunakan heat and smoke detector.
Berikut pembagian distribusi air bersih. System pemadam api menggunakan :
5. System pembuangan Air Kotor Hydrant kebakaran
(Drainase)

8
Hidrant kebakaaran didalam panggilan, pengumuman, background
gedung music.
Selang kebakaran dengan diameter b. Komunikasi Eksternal
1,5”-2” harus terbuat dari bahan Komunikasi yang menghubungkan
yang tahan panas, dengan panjang bangunan dengan lingkungan luar
selang 20-30 m, diletakkan ditiap- bangunan. Media yang digunakan
tiap lantai dan apartemen. adalah telepon, faksimil dan internet.
Hydrant kebakaran dihalaman 9. System keamanan
Dilengkapi dengan siamesse System keamanan bangunan
connection menggunakan intelligent Building
Sprinkler System, yang pengaplikasiannya
Alat ini bekerja apabila suhu menggunakan CCTV (Closed Circuit
diruangan mencapai 60OC-70OC. Television) yang dapat diamati dari
penutup kaca pada sprinkler akan ruang pengawas dan dilengkapi alarm
pecah dan menyemburkan air. Jarak jika ada yang merusak system. Khusus
antar dua sprinkler diletakkan dihunin untuk penghuni Rental Office, pengelola
apartemen, koridor apartemen dan menggunakan access card atau pass card
koridor basement parkir. yang Digunakan untuk membuka kunci
Detector asap dan panas akan saat masuk area kantor dan hunian. Bagi
memberikan peringatan dini dan visitorjuga disediakan access card yang
dengan demikian memberikan banyak digesekkan saat akan masuk area kantor
manfaat pada bangunan, karena dan hunian.Pengamanan manual
biasanya evakuasi orang keluar disediakan di pintu masuk parkir
gedung membutuhkan waktu yng kendaraan, lobby drop off, lobby
cukup panjang. basement, oleh staff security dengan
8. Sistem Komunikasi pemeriksaan metal detector pada
Penyediaan system komunikasi pada kendaraan dan barang bawaan.
bangunan dibedakan menjadi 2 yaitu : 10. Sistem Pengelolaan Sampah
a. Komunikasi Internal Sampah-sampah yang diangkut dari unit
Komunikasi yang menghubungkan hunian.Boks-boks untuk tempat
antar ruang. Media yang digunakan pembuangan yang terletak di tempat-
antara lain intercom, pengeras suara tempat bagian servis di tiap lantai.
dan telepon system parallel, yang Masing-masing boks setiap lantai
berguna untuk penyampaian dihubungkan dengan pipa penghubung
dari beton atau PVC atau asbes dengan

9
diameter 10-14”. Dinding paling atas gudang dengan dilengkapi kereta-kereta
diberikan lubang untuk udara dan bak sampah sebagai tempat
dilengkapi dengan kran air untuk penampungan sampah sementara, setelah
pembersihan atau pemadaman sementara itu sampah-sampah terseut akan
kalau terjadi kebakaran di lubang sampah dialihkan ke luar tapak oleh Dinas
tersebut. Boks penampungan di bagian Kebersihan Kota yang selanjutnya
paling bawah berupa ruangan atau dibuang ke TPA.

1.DENAH SITE

10
2.DENAH LANTAI 1

3.DENAH LANTAI 2

11
4.DENAH LANTAI 3

5.DENAH LANTAI TIPIKAL 4

12
6.DENAH LANTAI TIPIKAL 5

7.DESAIN STRUKTUR

13
8.POTONGAN A-A

9.POTONGAN B-B

14
10.TAMPAK DEPAN

11.PERSPEKTIS DESAIN BANGUNAN

15
\

16
V. KESIMPULAN DAN SARAN menghambat aktifitas lain, untuk
5.1. Kesimpulan ruang servis dan pengelola
Pada perancangan Rental Office diaplikasikan dekat dengan site
(CIMB TOWER) tersebut telah enterence (SE) yang berada di
dipilih tapak yang sesuai dan samping bangunan, sehingga bisa
setrategis serta bisa diakomodasi untuk aktifitas sirkulasi masuk keluar
dengan berbagai macam kendaraan, ME/SE. Untuk parkir pengelola
yang berlokasi dijalan Ahmad Yani diberikan fasilitas parkir tersendiri.
Semarang.
5.2. Saran
Pembagian ruangan sesuai dengan
Pada perancangan Rental Office
kelompok ruang tersendiri
(CIMB TOWER) yang berlokasi di
diantaranya; ruang publik, private dan
jalan Ahmad Yani Semarang untuk
semi publik, yang diaplikasikan pada
penghijauannya agar ada perawatan
lantai bangunan. Pada bangunan
khusus, karena bangunan berada di
tipikal ruang private diaplikasikan
tepi jalan. Penghijauan bertujuan
pada lantai atas untuk penyewa, tetapi
untuk mengurangi kebisingan dan
untuk ruang pengelola dan servis
penyaring udara kotor Carbon
diaplikasikan pada lantai dasar, agar
dioksida (CO2) serta untuk peredam
sirkulasi keluar masuk tidak
panas.

17
DAFTAR PUSTAKA

Development. Singapore: Mc Graw Hill


Statistik Pariwisata Kabupaten Semarang Book Companies Inc.
2011, Dinas Pariwisata Kabupaten Wright, Frank Lloyd, Kategori: Tokoh
Semarang. Amerika Serikat, arsitektur organic
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Neufert, Ernst, Data Arsitek Jilid 1 dan 2,
Semarang, BAPPEDA Kabupaten Jakarta, penerbit erlangga, 2002
Semarang, 2012. Prihardi, Nopi, Penataan Kawasan Wisata,
Penyusunan Rencana Tata Ruang Rinci 2010, Semarang
Kawasan Rawapening, Dinas Cipta Rutes, Walter A. and Penner, Richard, 1985,
Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Hotel Planning and Design, The
Tengah, Semarang, 2012. Architectural Press, London.
Wijanarko, Danang , 2003, Hotel Resort, Sulistiyono, Drs. Agus, Msi, 1999,
Semarang Manajemen Penyelenggaraan Hotel,
De Chiara, Joseph; J Crosbie, Michael. 2001. Alfabeta, Bandung.
Time Saver Standards for Residential

18

Anda mungkin juga menyukai