Anda di halaman 1dari 5

Perhatikan diagram perubahan wujud benda berikut :

1. Mencair
Mencair adalah peristiwa perubahan wujud dari zat padat menjadi cair. Proses ini membutuhkan/
menyerap kalor. Contoh mencair adalah es batu yang dipanaskan akan mencair, susu coklat padat
yang dipanaskan juga akan mencair, gula pasir kalau dipanaskan akan mencair.

Peristiwa ini dapat terjadi karena suatu benda mengalami pemanasan atau
peningkatan suhu.

2. Membeku
Membeku adalah peristiwa perubahan wujud dari zat cair menjadi padat. Pada proses ini
melepaskan kalor. Contoh membeku adalah air yang didinginkan akan menjadi es batu, coklat cair
jika didinginkan akan menjadi padat, mentega cair didinginkan akan menjadi padat, pembuatan gula
aren atau gula merah setelah pada waktu panas bentuknya cair kemudian setelah didinginkan akan
menjadi gula merah yang padat.

Peristiwa membeku dapat terjadi disebabkan oleh penurunan maupun


pendinginan suhu yang dialami benda tersebut.

3. Menguap
Menguap adalah peristiwa perubahan wujud dari zat cair menjadi gas. Proses ini membutuhkan/
menyerap kalor. Contoh menguap adalah air yang dipanaskan akan menguap, spirtus yang
dibiarkan terbuka akan menguap, bensin yang dibiarkan terbuka akan menguap, minyak kayu putih
yang dioleskan di badan akan menguap, minyak wangi yang disemprotkan pada baju akan
menguap.

Peristiwa menguap dapat terjadi disebabkan oleh peningkatan maupun


pemanasan suhu yang dialami benda tersebut.
4. Mengembun
Mengembun adalah peristiwa perubahan wujud dari zat gas menjadi zat cair. Proses ini melepaskan
atau membuang kalor. Contoh mengembun adalah pada waktu pagi hari terdapat titik embun di atas
daun, pada dinding gelas yang berisi es akan terdapat butiran-butiran air karena ada pengembunan,
pada kaca mobil bagian dalam pada waktu hujan akan mengembun dan harus di lap karena
mengganggu penglihatan.

Peristiwa mengembun dapat terjadi karena adanya penurunan suhu atau


pelepasan panas yang dialami benda tersebut.

5. Menyublim
Menyublim adalah peristiwa perubahan wujud dari zat padat menjadi gas. Proses ini membutuhkan/
menyerap kalor. Contoh menyublim adalah kapur barus yang menguap akan menjadi kecil dan
hilang, pengharum ruangan akan menguap dan menjadi kecil dan habis, pengharum kamar mandi
lama-kelamaan akan menjadi kecil dan habis karena menguap.

Peristiwa menyublim terjadi karena adanya peningkatan suhu yang dialami


benda tersebut.

6. Mengkristal atau deposisi


Mengkristal adalah peristiwa perubahan wujud dari zat gas menjadi zat padat. Proses ini
melepaskan kalor. Contoh mengkristal adalah hujan salju, gas karbondioksida yang didinginkan
akan menjadi padat, gas oksigen yang dinginkan akan menjadi padat.

Peristiwa mengkristal dapat terjadi karena adanya penurunan suhu atau


pelepasan panas yang dialami benda tersebut.
Kesimpulan : peristiwa yang melepaskan kalor adalah membeku, mengembun, dan mengkristal,
sedangkan peristiwa yang membutuhkan atau menyerap kalor adalah mencair, menguap, dan
menyublim.

Pengertian Zat Padat dan Zat Cair


Zat padat ialah, zat-zat atau benda, yang memiliki bentuk dan juga volume yang tetap.
Contohnya seperti kelereng, balok kayu. Sedangkan pengertian zat cair ialah, zat ataupun
benda, yang memiliki volume yang tetap, tetapi bentuknya berubah-ubah sesuai dengan
wadahnya. Contohnya air dalam gelas. Sedangkan zat gas ialah zat atau benda yang
berubah-ubah sesuai dengan tempatnya, seperti balon.

Perubahan Wujud Suatu Zat


Perubahan wujud zat adalah bentuk perubahan secara fisika. Setiap zat yang mengalami
perubahan fisika dapat dikembalikan lagi ke asalnya. Sehingga hal ini yang
membedakannya dengan perubahan kimia. Sedangkan pengertian perubahan fisika itu
sendiri ialah, perubahan yang menghasilkan zat baru, dan tidak dapat dikembalikan lagi ke
zat sebelumnya.

Susunan ketiga wujud zat (padat, cair, dan gas), dapat berubah jika terpengaruh terhadap
suatu energi. Karena kalor juga merupakan salah satu energi, maka suatu zat jika diberi
kalor ataupun dipanasi wujudnya akan berubah. Dan kalor itulah yang bisa menyebabkan
jarak antarpartikel menjadi semakin renggang.

Kemudian perenggangan itu akan terlihat gejalanya. Yaitu dengan terjadinya perubahan
wujud pada suatu zat tersebut. Jadi, perubahan wujud suatu zat ialah, perubahan keadaan
suatu zat, misalkan dari padat ke cair serta sebaliknya, dari cair ke gas dan sebaliknya,
juga perubahan dari gas ke padat dan sebaliknya.

B. Diagram Fasa atau Diagram P – T pada Pelarut


H 2O
Diagram fase atau biasa disebut juga diagram P – T adalah diagram yang menyatakan hubungan
antara suhu (T) dan tekanan P dengan fase zat (padat, cair, dan gas). Diagram fase menyatakan
batas-batas suhu dan tekanan di mana suatu bentuk fase dapat stabil. Diagram fase H2O dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.

Berikut penjelasan diagram P – T dengan pelarut H2O:

Terdapat tiga kurva pada diagram, yakni kurva penguapan, kurva peleburan dan
kurva sublimasi.
1. Garis didih
Garis B – C pada gambar di atas disebut garis didih. Garis didih merupakan transisi fase cair – gas.
Setiap titik pada garis ini menyatakan suhu dan tekanan di mana air akan mendidih. Seperti yang kita
ketahui bahwa titik didih tergantung pada tekanan gas di permukaan. Pada tekanan 1 atm atau 760
mmHg, air mendidih pada suhu 100oC. Jika terdapat tempat di bumi ini yang mempunyai
tekanan 4,58 mmHg, maka sudah dipastikan air akan mendidih pada kisaran 0,0098oC.

Kurva penguapan menunjukkan titik‐titik di mana wujud cair dan uap berada dalam
keseimbangan. Titik di mana wujud cair dan uap berada dalam keseimbangan di sebut
titik cair alias titik didih (Di sebut titik cair karena pada titik ini uap bisa mencair dan
berubah wujud menjadi air. Disebut titik didih karena pada titik ini air bisa mendidih
dan berubah wujud menjadi uap). Dengan demikian, kurva penguapan sebenarnya
merupakan grafik yang menyatakan hubungan antara tekanan (P) dan suhu titik
didih/titik cair. Tampak bahwa semakin kecil tekanan, semakin rendah suhu titik didih
air, atau semakin besar tekanan, semakin tinggi suhu titik didih air. Pada tekanan 1 atm,
suhu titik didih air = 100 oC. Sebaliknya pada tekanan 218 atm, suhu titik didih air =
374 oC.
Tekanan 218 atm disebut juga sebagai tekanan kritis air, sedangkan suhu 374 oC disebut
juga sebagai suhu kritis air. Apabila suhu uap kurang dari 374 oC, maka uap bisa
berubah wujud menjadi cair jika diberikan tekanan sebesar 374 oC. Tekanan sebesar
apapun tidak bisa mengubah uap menjadi cair jika suhunya lebih besar dari 218 oC.

2. Garis beku
Garis B – D pada gambar di atas disebut garis beku. Garis beku merupakan transisi fase cair – padat.
Setiap titik pada garis ini menyatakan suhu dan tekanan di mana air dapat membeku (es mencair).
Pada tekanan 1 atm atau 760 mmHg, air membeku pada suhu 0oC, dan jika terdapat tempat di bumi
ini yang mempunyai tekanan 4,58 mmHg, maka sudah dipastikan air akan membeku pada
kisaran 0,0098oC. titik beku dan titik didih pada tekanan 4,58 mmHg mempunyai nilai yang sama,
artinya titik didh = titik beku pelarut. Perhatikan bahwa tekanan permukaan berpengaruh besar pada
titik didih, tetapi sangat kecil pengaruhnya terhadap titik beku. Garis B – D nyaris vertical terhadap
sumbu suhu.

Kurva peleburan menunjukkan titik‐titik di mana wujud cair dan padat berada dalam
keseimbangan. Titik di mana wujud cair dan padat berada dalam keseimbangan
disebut titik lebur alias titik beku (Disebut titik lebur karena pada titik ini es bisa
melebur menjadi air. Disebut titik beku karena pada titik ini, air bisa membeku
menjadi es). Dengan demikian, kurva peleburan sebenarnya merupakan grafik yang
menyatakan hubungan antara tekanan (P) dan suhu titik lebur atau titik beku. Pada
tekanan 1 atm, suhu titik beku air (atau titik lebur es) = 0 oC. Sebaliknya pada tekanan
218 atm, suhu titik beku air (atau titik lebur es) kurang dari 0 oC. Perhatikan bahwa
pada tekanan 1 atm, air berada dalam wujud cair jika suhunya berada di antara 0 oC
dan 100 oC. Air berada dalam wujud padat jika pada tekanan 1 atm, suhunya kurang
dari 0 oC atau air berada dalam wujud uap jika pada tekanan 1 atm, suhunya lebih
dari 100 oC.
3. Garis sublimasi
Garis A – B pada diagram fase di atas disebut garis sublimasi. Garis sublimasi merupakan transisi fase
pada gas. Setiap titik pada pada garis sublimasi menyatakan suhu dan tekanan di mana zat padat
dan uapnya dapat menyublim.

Kurva sublimasi menunjukkan titik‐titik di mana wujud padat dan uap berada dalam
keseimbangan. Titik di mana wujud padat dan uap berada dalam keseimbangan
disebut titik sublimasi. Dengan demikian, kurva sublimasi sebenarnya merupakan
grafik yang menyatakan hubungan antara tekanan (P) dan suhu titik sublimasi…
Sublimasi adalah proses perubahan wujud padat menjadi uap, tanpa melewati wujud
cair… Biasanya sublimasi hanya terjadi pada tekanan rendah. es hanya bisa
menyublim jika suhunya kurang dari 0,01 oC dan tekanan lebih kecil dari 0,006 atm.
4. Titik tripel
Perpotongan antara garis didih dengan garis beku dan garis sublimasi disebut titik tripel. Titik tripel
air adalah 0,0098oC pada tekanan 4,58 mmHg. Pada titik tripelnya, ketiga bentuk fase, yaitu padat,
cair, dan gas berada dalam kesetimbangan.

Titik di mana ketiga kurva saling berpotongan disebut titik tripel .

Anda mungkin juga menyukai