. “ IDENTIFIKASI AMINA”
NAMA : NURANISAH
NIM : 18035016
KELOMPOK : 1 (satu)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
2020
IDENTIFIKASI AMINA
A. Tujuan percobaan
1. Mengidentifikasiaminaprimer,sekunderdantersier
2. MembedakanasetilasiaminadengananilinbiasadandenganHCl
C. DASAR TEORI
Amina adalah turunan organik dari ammonia yang ditandai dengan satu atau lebih atom
hidrogen pada nitrogen telah tergantikan oleh gugus alkil atau aril. Amina memiliki sifat mirip
dengan ammonia seperti alkohol Dan eter terhadap air. Seperti alkohol, Amina bisa
diklasifikasikan sebagai primer, sekunder Dan tersier. Meski demikian Dasar dari klasifikasi
berbeda dari alkohol. Alkohol diklasifikasikan dengan jumlah gugus non hidrogen yang terikat
pada karbon yang mengandung hidroksil. Namun Amina diklasifikasikan dengan jumlah gugus
non hidrogen yang terikat langsung pada atom nitrogen.
Larutan ammonia dalam air adalah basa, mereka dikenal dengan ammonia berair atau amonia
hidroksida. Sebagai tambahan pengikatan terhadap hidrogen, nitrogen pada ammonia juga
memiliki pasangan elektron tak berikatan yang dapat digunakan untuk ikatan tambahan. Dalam
larutan berair, molekul air mendonasi sebuah proton terhadap molekul ammonia yang
menghasilkan pembentukan ion ammonium Dan ion hidroksida.
Sama halnya seperti ammonia, amina juga merupakan sebuah basa Dan mereka berinteraksi
dengan air secara analog dengan ammonia hasilnya merupakan sebuah larutan basa
yangmengandung ion ammonium tersubstitusi ( ion ammonium dengan satu atau lebih atom
hidrogen nya telah tergantikan dengan gugus alkil atau aril) Dan ion hidroksida.
Amida merupakan satu senyawa yang mempunyai nitrogen trivalent yang terikat pada suati
gugus Hidroksil. Amida juga seeing disebut sebagai turunan dari asam karboksilat dengan
mengganti gugus -OH menjadi NH2 .amida sangat polar Dan mudah membentuk ikatan hidrogen.
Titik didihnya lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa lain dengan bobot molekul yang sama.
Amida kurang larut dibandingkan dengan amina meskipun kedua senyawa ini memiliki atom
hidrogen. Amida dapat bereaksi dengan nukleofil seperti pada reaksi hidrolisis dengan air.
Amina adalah turunan organik dari ammonia dimana satu atau lebih atom hydrogen pada
nitrogen telah tergantikan oleh gugus alkil atau aril. Karena itu, amina memiliki sifat mirip
dengan ammonia seperti alcohol dan eter terhadap air. Seperti alcohol, amina bisa
diklasifikasikan sebagai primer, sekunder, dan tersier. Meski demikian dasar dari
pengkategoriannya berbeda dari alcohol.
AlKohol diklasifikasikan dengan jumlah gugus nonhidrogen yang terikat pada karbon yang
mengandung hidroksil, namun amina diklasifikasikan dengan jumlah gugus nonhidrogen yang
terikat langsung pada atom nitrogen. (Gullit, 2014)
Senyawa organik yang cukup besar menunjukkan sifat kebasaannya sehingga mampu
mengubah kertas lakmus menjadi biru merupakan senyawa jenis amina. Namun demikian,
kebasaan amina masih jauh lebih lemah dibandingkan dengan ion hidroksida, ion alkoksida, dan
karbanion. Kebasaan amina aromatic (anilin) lebih kecil dibandingkan dengan senyawa Non
aromatic seperti sikloheksana. (Riswiyanto, 2009 : 319)
Amina adalah senyawa organik turunan dari ammonia dengan satu atau lebih gugus organik
(R) yang mensubstitusi atom H. Penggolongannnya didasarkan pada jumlah atom H yang terikat
pada atom nitrogen. Amina primer mempunyai dua atom hydrogen, amina sekunder mempunyai
satu sedangkan amina tersier tidak mempunyai atom hydrogen. (Petrucci, 1987 : 275)
Amina digolongakan ke dalam primer, sekunder, atau tersier, bergantung apakah satu, dua,
atau tiga gugus orgaik yang melekat pada nitrogen. Gugus-gugus R pada struktur tersebut dapat
berupa alkil atau aril, dan bila dua atau lebih gugus R yang ada, gugus tersebut dapat identik atau
berbeda satu dengan yang lainnya. Dalam beberapa amina sekunder dan tersier, nitrogen dapat
merupakan bagian dari cincin. (Harold Hart, 2003 : 346)
Senyawa yang mengandung gugus amina (-NH2) disebut amina, dengan rumus umum
RNH2. (Syukri, 1999 : 701)
Amina mempunyai rumus umum yang merupakan turunan dari ammonia, di mana atom
hydrogen ammonia dapat diganti dengan gugus alkil atau aril. Berdasarkan banyaknya atom
hydrogen yang dapat digantikan dengan gugus alkil atau aril, maka amina dapat diklasifikasikan
menjadi amina primer, amina sekunder, dan amina tersier. Amina juga merupakan senyawa polar
dan dapat membentuk ikatan hydrogen intermolekul, kecuali amina tersier. Amina mempunyai
titik didih yang lebih tinggi dari senyawa nonpolar dengan berat molekul yang sama, tetapi titik
didih amina lebih rendah daripada alcohol dan asam karboksilat. Amina dapat laru dalam pelarut
kurang polar seperti eter, alcohol, benzene, dan lainnya. (Riswiyanto, 2009: 319-321)
Sifat Fisis Amina yaitu : Membentuk ikatan hidrogen, Ikatan hidrogen dalam N------HN
lebih lemah dp ik. hidrogen O-----HO, titik didih amina berada diantara titik didih senyawa tanpa
ikatan hidrogen (seperti alkana dan eter) dan senyawa berikatan higrogen kuat (seperti alkohol)
dengang bobot molekul yangg bersamaan, amina tersier dlm bentuk cairan tidak dapat
membentuk ik. H (karena tidak mempunyai ikatan NH), titik didih amina
tersier<sekunder<primer yang bobot molekulnya sepadan, dan tadinya lebih dekat ke titik didih
alkana yg bobot molekulnya bersamaan, amina berbobot molekul rendah larut dalam air karena
membentuk ikatan hidrogen dengan air, amina tersier maupun amina sekunder dan primer dapat
membentuk ikatan hidrogen karna memiliki pasangan elektron menyendiri yang dapat digunakan
untuk membentuk ikatan H dengan air. (Unsoed, 2014)
D.ALAT DAN BAHAN
1. ALAT
-Pipet tetes
2. BAHAN
- Aquades
- Anilin
- NaOH10%
- n-metilanilin
- Trimetil amina
- NaOH 3M
- Es batu
E. PROSEDUR KERJA
CARA KERJA
Memasukkan 10ml aquades dan2,5ml NaOH 10% kedalam masing-masing tabung reaksi
Pada tabung 1,menambahkan amina primer (anilin) sebanyak satu pipet tetes kemudian
mengocok dengan kuat dan mengamati yang terjadi.
Pada tabung 2, menambahkan amina sekunder (n-metilanilin) sebanyak satu pipet tetes
kemudian mengocok dengan kuat dan mengamati yang terjadi
Pada tabung 3, menambahkan amina tersier (trimtilamina) sebanyak satu pipet tetes
kemudian mengocok dengan kuat dan mengamati yang terjadi
Asetilasi Amina
Memasukkan 1 pipet tetes aniline dan asam asetat anhidrat ke tabung 1,mengocoknya
sampai homogen
Memasukkan 0,5 gr anilin hidroklorida ke dalam tabung 2,menambahkan 5 ml air dan 0,5 g
asam asetat anhidrat kemudian mengocok sekuat-kuatnya.
F. PEMBAHASAN
Pada praktikum Kali ini berjudul amina yang bertujuan untuk mengidentifikasi amina
primer, amina sekunder dan amina tersier Amina digolongakan ke dalam primer, sekunder,
atau tersier, bergantung apakah satu, dua, atau tiga gugus orgaik yang melekat pada
nitrogen. Gugus-gugus R pada struktur tersebut dapat berupa alkil atau aril, dan bila dua atau
lebih gugus R yang ada, gugus tersebut dapat identik atau berbeda satu dengan yang lainnya.
Dalam beberapa amina sekunder dan tersier, nitrogen dapat merupakan bagian dari cincin.
Untuk tabung pertama, masukkan 1 pipet anilin dan asam asetat anhidrat. Kemudian
larutan dikocok sampai homogen kemudian masukkan dalam penangas es selama beberapa
menit. Setelah beberapa menit, terbentukpadatan diatas, tetapi yang baru didapatkan belum
seutuhnya padatan masih ada sedikit larutan dibawahnya. Jadi masih butuh waktu beberapa
untuk dapat membuatnya menjadi padat keseluruhan. Agar mendapatkan padatan yang kering
sesudahnya. Lakukan penyaringan di kertas saring dan lakukan analisis terhadap senyawa yang
didapatkan.
Untuk tabung kedua, masukkan 0,5 gram anilin hidroklorida dan 5 mL air. kocok,
dan setelah itu masih tampak padatan anilin hidroklorida didalamnya. Kemudian tambahkan 0,5
mL asam asetat anhidrat, kocok kembali. Setelah mengocok laarutan tersebut tambahkan
natrium asetat sehingga terbentuklah padatan, sangat kental dan ada sedikit larutan didalamnya.
Tapi sebagian besar padatan kental.
DAFTAR PUSTAKA
Tim kimia organik 2 .2020. penuntun praktikum kimia organic 2.padang : fmipa unp
Petrucci, Ralp H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan modern Edisi Keempat Jilid 3.