Anda di halaman 1dari 3

Sifat Fisika dan Kimia Amina

Sifat Fisika Amina


1. Amina dapat membentuk ikatan hidrogen antara atom nitrogen dari amina dengan
hidrogen dari air, amina primer, dan amina sekunder. Tetapi ikatan hidrogen antara N
dengan H ini lebih lemah dibandingkan ikatan hidrogen O dengan H karena N kurang
elektronegatif dibandingkan N sehingga ikatan NH menjadi kurang polar.
2. Amina primer, sekunder, dan tersier yang berbobot molekul rendah mudah larut
dalam air. Karena adanya pasangan elektron bebas dari N yang dapat berikatan
dengan hidrogen dalam air. Tetapi untuk amina dengan bobot molekul besar
kelarutannya akan makin berkurang karena semakin bertambahnya gugus hidrofob
yaitu gugus alkil.
3. Urutan kelarutan amina primer, sekunder, dan tersier adalah amina primer > amina
sekunder > amina tersier. Karena pada amina primer mempunyai kemampuan
membentuk ikatan hidrogen lebih banyak dibandingkan sekunder dan tersier. Amina
primer mempunyai 2 hidrogen dan pasangan elektron bebas dari nitrogen, amina
sekunder mempunyai 2 hidrogen dan pasangan elektron bebas dari nitrogen,
sedangkan amina tersier hanya mempunyai pasangan elektron bebas dari nitrogen.
4. Kedua suku pertama (metilaminna dan etilamina) pada suku biasa berbentuk gas, pada
suku-suku sedang berbentuk cair, dan pada suku tinggi berbentuk padat.
5. Pada umumnya mempunyai bau seperti amonia dan tidak berwarna.

Sifat Kimia Amina


1. Larutan Amina bersifat basa lemah, dalam air menghasilkan ion OH- , sehingga
larutannya bersifat basa lemah.
CH3NH2 + H2O CH3NH3 + OH-

2. Larutan Amina dengan asam anorganik membentuk garam.

CH3NH2 + HNO3 CH3NH3NO3

3. Amina primer dapat dipisahkan dengan Amina sekunder dan tersier apabila direksikan
dengan asam nitrit, HNO2. Amina primer dengan HNO2 membentuk alkohol primer,
sedangkan Amina sekunder dengan HNO2 membentuk nitroalkilamina.
Reaksi Amina primer dengan asam nitrit :

C2H5 NH2 + HNO2 C2H5OH + N2 + H2O


Reaksi Amina sekunder dengan asam nitrit :

(CH3)2 NH + HNO2 (CH3)2NNO+ H2O

4. Memiliki titik didih dan titik leleh yang terus meningkat seiring meningkatnya rantai
karbon.

Sumber :
https://www.slideshare.net/mobile/indanamgrangerkitty/kimia-organik-36224479
Sifat%20Amina%20o,lebih%20tinggi%20berbentuk%20cair%2Fpadat.
https://www.slideshare.net/mobile/MeriSeptiani/gugus-hidrokarbon-tentang-amina
Wardiyah. 2016. KIMIA ORGANIK. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Sifat Fisika dan Kimia Amida


Sifat Fisika Amida
1. Amida mudah membentuk ikatan hidrogen sehingga titik didihnya tinggi
dibandingkan senyawa lain dengan bobot molekul yang sama, namun bila terdapat
subtituen aktif pada atom nitrogennya maka titik didih dan titik lelehnya cenderung
menurun karena kemampuan untuk membentuk ikatan hidrogen juga menurun.
Mudah larut di dalam air karena dengan adanya gugus C=O dan N-H memungkinkan
terbentuknya ikatan hidrogen.

2. Kepolaran molekul senyawa turunan asam karboksilat yang disebabkan oleh adanaya
gugus karbonil (-C-), sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat fisiknya (titik didih,titik
lebur dan kelarutan)diketahui bahwa titij didih halida asam, anhidrida asam
karboksilat dan ester hampir sama hampir sama dengan titk didih aldehid dan keton
yang brat molekulnya sebanding. Perlu diingat bahwa aldehid dan keton adalah
senyawa yang juga mengandung gugus karbonil. Khusus untuk senyawa amida,
ternyata harga titik didihnya cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan
hidrogen antar molekulnya.
Sifat Kimia Amida
1. Amida bereaksi dengan nukleofil, misalnya dapat dihidrolisis dengan air. Amida
dapat direduksi dengan litium anhidrida menghasilkan amina. Kegunaan Amida
Amida yang sangat terkenal adalah ureum (urea), yaitu suatu diamida dari suatu asam
karbonat.
2. Turunan-turunan asam karboksilat memiliki stabilitas dan reaktifitas yang berbeda
tergantung pada gugus yangmelekat pada gugus karbonil. Stabilitas dan reaktifitas
memiliki hubungan terbalik, yang berarti bahwa senyawa yang lebih stabil umumnya
kurang reaktif dan sebaliknya. Karena asil halida adalah kelompok paling tidak stabil,
masuk akal bahwa senyawa ini dapat secara kimia diubah ke jenis lain. Karena amida
adalah jenis yang paling stabil, secara logis harus mengikuti bahwa amida tidak dapat
dengan mudah berubah menjadi jenis molekul lain.Stabilitas semua jenis asam
karboksilat derivatif umumnya ditentukan oleh kemampuan kelompok fungsional
untuk menyumbangkan elektron ke seluruh molekul. Pada dasarnya, semakin
elektronegatif atom atau kelompok yang melekat pada gugus karbonil maka
molekulakan kurang stabil. Hal ini mudah menjelaskan fakta bahwa asil halida yang
paling reaktif karena halida biasanya cukup elektronegatif.

Sumber : http://alfichemistry.blogspot.com/2013/03/amida_17.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai