Anda di halaman 1dari 17

STANDAR SPLN D5.

001: 2008
Lampiran Surat Keputusan Direksi

PT PLN
PL N (PERSERO) PT PLN (Persero) No.169.K/DIR/2008

PEDOMAN PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN


METER ENERGI LISTRIK

PT PLN (PERSERO)
(PERSERO)
JALA
JA LA N TRUNOJOY
TRUNOJOYO
O BLOK
BL OK M-I/1
M-I/135
35 KEBA YORAN
YORAN BARU

JAKARTA SELATAN 12160


PEDOMAN PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN
METER ENERGI LISTRIK

Disusun oleh:

Kelompok Bidang Distri busi


dengan Surat Keputu san Direksi
PT PLN(Persero)
No.094.K/DIR/2006

Kelompok Kerja Standardisasi


Pedoman Pemilih an dan Penggu naan Meter Energi L ist rik
dengan Surat K eputusan General Manager
PT PLN (Persero) Peneliti an dan Pengembangan Ketenagalis tri kan
No. 007.K/LITBANG/2008

Diterbitkan oleh:

PT PLN (Persero)
Jalan Trunoj oyo Blo k M-I /135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
Susunan Kelompok Bi dang Distribusi
Standardisasi
Surat Keputusan Direksi PT PLN (Persero) : No. 094.K/DIR/2006

1. Ir. Widyastomo Sarli : Sebagai Ketua merangkap Anggota


2. Ir. Suwarno, MT : Sebagai Sekretaris merangkap Anggota
3. Ir. Raharjo : Sebagai Wakil Sekretaris merangkap Anggota
4. Ir. Hilwin Manan : Sebagai Anggota
5. Ir. Nyoman Ardana : Sebagai Anggota
6. Ir. Arief Nur Hidayat, MBA : Sebagai Anggota
7. Ir. Amir Rosidin, MM : Sebagai Anggota
8. Ir. Rudy Trijanto, MM, MBA : Sebagai Anggota
9. Ir. Adi Subagio : Sebagai Anggota
10. Ir. Sulastyo : Sebagai Anggota
11. Ir. Satri Falanu : Sebagai Anggota
12. Ir. Wahjudi SN, MT : Sebagai Anggota
13. Ir. Ratno Wibowo : Sebagai Anggota
14. Ir. Rutman Silaen : Sebagai Anggota

Susunan Kelompok Kerja


Pedoman Pemilihan d an Penggunaan Meter Energi L istr ik

Surat Keputusan General Manager PT PLN (Persero) Litbang Ketenagalistrikan


No. : 007.K/LITBANG/2008

1. lr. Widyastomo Sarli : Sebagai Ketua merangkap Anggota


2. Hendi Wahyono, ST : Sebagai Sekretaris merangkap Anggota
3. lr. Suwarno, MT : Sebagai Anggota
4. lr. Lukman Hakim : Sebagai Anggota
5. Ir. Tomer Lumban Tobing : Sebagai Anggota
6. lr. M. Taufiq : Sebagai Anggota
7. lr.Emmy Sri Amijaty : Sebagai Anggota
6. lr. Agus Widayanto : Sebagai Anggota
9. lr. Zairinal Zainuddin : Sebagai Anggota
10. Ir. Yudison : Sebagai Anggota
11. Ir. Hadi suhana : Sebagai Anggota
SPLN D5.001: 2008

Daftar Isi

Daftar Isi ...................................................................................................................................i


Daftar Tabel.............................................................................................................................ii
Prakata ................................................................................................................................... iii
Prakata ................................................................................................................................... iii
1 Ruang Lingkup................................. ................................................................................. 1
2 Tujuan............................................................................................................................... 1
3  Acuan Normatif ................................................................................................................. 1
4 Definisi dan Istilah............................................................................................................. 2
4.1 Meter energi listrik.................................................................................................... 2
4.2 Meter statik energi (meter energi elektronik) ........................................................... 2
4.3 Meter statik energi aktif............................................................................................ 2
4.4 Meter statik energi aktif dan reaktif .......................................................................... 2
4.5 Pelanggan................................................................................................................ 2
4.6 Kotak kWh meter terpusat ....................................................................................... 2
4.7  APP Terpadu ........................................................................................................... 2
4.8 Meter energi elektromekanik.................................................................................... 3
5 Pemilihan dan Penggunaan Meter Energi Listrik.............................................................. 3
5.1 Meter energi di sisi pelanggan ................................................................................. 3
5.2 Meter energi di instalasi PLN ................................................................................... 4

i
SPLN D5.001: 2008

Daftar Tabel

Tabel 1. Pemilihan, penggunaan dan pemasangan meter energi berdasarkan daya


tersambung........................................................................................................…5

Tabel 2. Pemilihan, Penggunaan dan Pemasangan Meter Energi di instalasi PLN............ 6

ii
SPLN D5.001: 2008

Prakata

SPLN D5.001: 2008 Pemilihan dan Penggunaan Meter Energi Listrik merupakan standar
baru yang mengatur pemilihan meter energi tegangan rendah, tegangan menengah,
tegangan tinggi maupun tegangan ekstra tinggi, baik yang terpasang di lokasi pelanggan
maupun di lokasi sistem kelistrikan PLN, yang dibaca secara lokal maupun dari jarak jauh
dengan metode pembacaan data secara sendiri-sendiri ataupun kolektif.

Standar ini digunakan bersama dengan beberapa standar lain mengenai meter energi dan
sistem atau perangkat yang terkait dengannya sebagai berikut:
• D3.005-1 Meter Statik Energi Aktif Fase Tunggal Kelas 1;
• D3.006 Meter Statik Energi Aktif Fase Tiga;
• D3.007 Meter Statik Energi Menggunakan AMR;
• D3.008 Meter Elektromekanik (Fase Tunggal dan Fase Tiga);
• D3.001-1 Kotak kWh Meter Elektromekanik Terpusat, Bagian 1: kWh Meter
Fase Tunggal;
• D3.009 Meter Statik Energi Prabayar;
• D3.003 APP Terpadu;
• D5.002 Sistem Pembacaan Meter Energi Terkendali Jarak Jauh;
• SPLN 55 Alat ukur, Pembatas dan Perlengkapannya;
• SPLN 57-1 Meter kWh Arus Bolak-balik Kelas 0,5, 1 dan 2, Bagian 1:
Pasangan Dalam;
• SPLN 57-2 Meter kWh Arus Bolak-balik Kelas 0,5, 1 ;dan 2, Bagian 2:
Pasangan Luar;
• SPLN 57-3 Meter Statik Arus Bolak-balik untuk Energi Aktif kelas 0,2 dan 0,5.

Dengan ditetapkannya SPLN D5.001: Pedoman Pemilihan dan Penggunaan Meter


Energi Listrik diharapkan unit-unit PT PLN (Persero) mempunyai pedoman yang sama
mengenai pemilihan dan penggunaan meter energi listrik yang tepat sesuai
peruntukannya.

iii
SPLN D5.001: 2008

Pedom an Pemilih an dan Penggunaan

Meter Energi List rik

1 Ruang Lingk up

Standar ini merupakan pedoman pemilihan dan penggunaan jenis-jenis meter energi listrik
arus bolak balik baik yang dipasang di pelanggan maupun yang dipasang di instalasi PLN.

Pemilihan dan penggunaan meter energi listrik berdasarkan pada daya tersambung
pelanggan, tingkat tegangan, situasi dan kondisi dimana meter energi akan ditempatkan dan
digunakan.

2 Tujuan

Memberikan pedoman pemilihan dan penggunaan jenis-jenis meter energi listrik bagi unit-
unit PLN.

3 Acuan Normatif

a. SE Direksi No. 011. E/82/DIR/1997, tentang Penggunaan Meter Elektronik;


b. SE Direksi No. 027.E/012/DIR/2004, tentang Fitur dan protokol kWh Meter Elektronik
untuk keperluan AMR;
c. Grid Code (Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik Jawa Madura edisi Maret 2007;
d. Grid Code (Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik Sumatera ) edisi Maret 2007;
b. D3.005-1 Meter Statik Energi Aktif Fase Tunggal Kelas 1;
c. D3.006 Meter Statik Energi Aktif Fase Tiga;
d. D3.007 Meter Statik Energi Menggunakan AMR;
e. D3.008 Meter Elektromekanik (Fase Tunggal dan Fase Tiga);
f. D3.001-1 Kotak kWh Meter Elektromekanik Terpusat, Bagian 1: kWh Meter Fase
Tunggal;
g. D3.009 Meter Statik Energi Prabayar;
h. D3.003 APP Terpadu;
i. D5.002 Sistem Pembacaan Meter Energi Terkendali Jarak Jauh;
 j. SPLN 55 (nomor baru untuk revisi D3.001-10) Alat ukur, Pembatas dan
Perlengkapannya;
k. SPLN 57-1 Meter kWh Arus Bolak-balik Kelas 0,5, 1 dan 2, Bagian 1: Pasangan Dalam;
l. SPLN 57-2 Meter kWh Arus Bolak-balik Kelas 0,5, 1 ;dan 2, Bagian 2: Pasangan Luar;
m. SPLN 57-3 Meter Statik Arus Bolak-balik untuk Energi Aktif kelas 0,2 dan 0,5.

1
SPLN D5.001: 2008

4 Defini si dan Istilah

4.1 Meter energi lis tri k

Meter energi listrik adalah instrumen ukur listrik arus bolak balik yang digunakan untuk
mengukur besarnya energi listrik dengan cara penggabungan antara daya dan besaran-
besaran listrik lainnya terhadap waktu.

4.2 Meter statik energi (meter energi elektronik)

Meter statik energi (meter energi elektronik) adalah suatu peralatan elektronik yang berfungsi
sebagai alat ukur energi listrik daya aktif, daya reaktif, faktor daya, arus, tegangan,
kombinasinya terhadap fungsi waktu dan data historikal.

4.3 Meter statik energi aktif

Meter statik energi aktif adalah meter yang arus dan tegangannya menimbulkan suatu proses
pada elemen-elemen elektronik untuk menghasilkan frekuensi pulsa keluaran yang
proporsional dengan besaran energi aktif yang diukur.

4.4 Meter stati k energi aktif dan reaktif

Meter statik energi aktif dan reaktif adalah meter yang arus dan tegangannya menimbulkan
suatu proses pada elemen-elemen elektronik untuk menghasilkan frekuensi pulsa keluaran
yang proporsional dengan besaran energi aktif dan reaktif yang diukur.

4.5 Pelanggan

Pelanggan adalah setiap orang atau badan usaha atau badan/ lembaga lainnya yang
memakai tenaga listrik dan instalasi PLN berdasarkan atas hak yang sah.

4.6 Kot ak kWh meter terpus at

Kotak kWh meter terpusat adalah kotak atau lemari yang mempunyai ukuran tertentu yang
berisi sejumlah kWh meter yang berfungsi sebagai pengukur energi listrik yang digunakan
oleh pelanggan.

4.7 APP Terpadu

 APP Terpadu adalah alat pengukur dan pembatas yang terdiri dari kWh meter dan pemutus
tenaga mini (mcb) yang dirangkai secara terpadu menjadi satu kesatuan pada pelat dasar.

2
SPLN D5.001: 2008

4.8 Meter energi elektromekanik

Meter elektromekanik adalah suatu peralatan induksi yang dikonversi menjadi putaran, yang
berfungsi sebagai alat ukur energi listrik daya aktif (fase tunggal dan fase tiga) dan rekatif
(fase tiga) beroperasi pada frekuensi 50 Hz. Spesifikasi teknis, persyaratan dan pengujian
 jenis meter energi aktif mengacu pada SPLN 57-1: 1991, 57-3: 1993, 57-4: 1994 dan meter
energi reaktif mengacu pada SPLN 94-1993

5 Pemili han dan Penggunaan Meter Energi Listr ik

5.1 Meter energi di sis i pelanggan

Pemilihan dan penggunaan meter energi listrik di sisi pelanggan didasarkan pada beberapa
pertimbangan sebagai berikut:

5.1.1 Berdasarkan daya tersambung

Pemilihan dan penggunaan meter energi listrik berdasarkan daya dapat dilihat pada tabel1.

5.1.2 Pemil ihan dan penggunaan meter energi berdasarkan pada sit uasi dan
kondisi tertentu

a. Situasi dan kond isi di daerah pelanggan yang dianggap aman/cuku p baik

Meter dipilih sesuai dengan daya tersambung (tabel 1). Untuk pelanggan pada situasi dan
kondisi ini dapat dipilih meter elektromekanik atau meter statik dengan pembacaan lokal
maupun remote (AMR). Penempatan meter dilakukan secara sendiri-sendiri sesuai dengan
lokasi masing-masing pelanggan. Meter yang dipasang dapat juga dipilih dari jenis APP
terpadu.

b. Situasi dan kondisi di komunitas pelanggan yang diduga berpotensi melakukan


manipulasi pengukuran energi

Pada komunitas pelanggan fase tunggal yang diduga berpotensi melakukan manipulasi
pengukuran energi, meter-meter elektromekanik pelanggan dipasang secara terpusat dalam
kotak kWh meter elektromekanik terpusat sesuai SPLN D3.001-1: 2008.

Cara lain yang dapat dilakukan untuk mencegah manipulasi pengukuran energi pada
komunitas pelanggan tersebut adalah memasang meter statik dengan cara pembacaan
terkendali jarak jauh menggunakan konsentrator sesuai SPLN D5.002:2008.

3
SPLN D5.001: 2008

c. Pelanggan individu yang diduga berpotensi melakukan manipulasi pengukuran


energi

Pada pelanggan individu fase tunggal atau fase tiga yang diduga berpotensi melakukan
manipulasi energi, meter yang dipilih adalah meter statik dengan sistem pembacaan meter
terkendali jarak jauh yang bila perlu dapat dilengkapi dengan fasilitas pemutus daya.

d. Penerapan fungsi-fungsi khusus

Untuk penerapan fungsi-fungsi khusus seperti pengendali penggunaan daya yang


membutuhkan pengukuran pada periode peak dan off-peak pada pelanggan tertentu dengan
pengukuran tidak langsung dan pelanggan fase tunggal tertentu yang penggunaan energinya
signifikan (tarif multi guna) harus digunakan meter energi dengan menggunakan fasilitas
pembacaan meter terkendali jarak jauh.

5.2 Meter energi di instalasi PLN

Pemilihan, penggunaan dan pemasangan meter energi di instalasi PLN didasarkan pada
 jenis instalasi penempatannya seperti ditunjukkan pada tabel 2.

Jenis meter yang digunakan umumnya adalah meter statis/elektronik fase tiga dengan sistem
pembacaan menggunakan sistem pembacaan meter terkendali jarak jauh AMR.

4
SPLN D5.001: 2008

Tabel 1. Pemilihan, penggunaan dan pemasangan meter energi berdasarkan daya tersambung

Daya Tersambung Tegangan Lokasi Jenis Meter Kelas Cara Baca Keterangan
Meter Meter
nominal penempatan
Daya ≥ 30 MVA 150 kV Gardu induk Elektronik fase 3 0,2 AMR Feature & fasilitas AMR sesuai SE No.
027.E/021/DIR/2004 tanggal 24 Desember
2004.

197 kVA<Daya < 30 MVA 20 kV Gardu PLN Elektronik fase 3 0,5 AMR Feature & fasilitas AMR sesuai SE No.
027.E/021/DIR/2004 tanggal 24 Desember
2004.

53 kVA ≤ Daya ≤ 197 kVA 400 V Gardu PLN Elektronik fase 3 1,0 AMR - Feature & fasilitas AMR sesuai SE No.
027.E/021/DIR/2004 tanggal 24 Desember
2004.
- Pemasangan meter dengan fasilitas AMR
terpusat hanya diterapkan setelah mem
perhatikan kelayakan ekonomi.

6,6 kVA ≤ Daya ≤ 41,5 kVA 400 V Pelanggan Elektronik atau 1,0 Setempat/ Feature & fasilitas AMR sesuai SE No.
027.E/021/DIR/2004 tanggal 24 Desember
Elektromekanik fase 3 1,0 dengan remote
2004.

450 VA ≤ Daya < 11 kVA 231 V Pelanggan Elektronik atau 1,0 Setempat/ Pemasangan meter dengan fasilitas
dengan remote pembacaan remote terbatas hanya
Elektromekanik atau 2,0
diterapkan setelah memperhatikan
Meter prabayar fase 1 1,0 kelayakan ekonomi.

CATATAN:

Untuk pemasangan meter energi di sisi pelanggan dapat digunakan cara:


1. Dipasang per pelanggan secara terpisah sesuai ketentuan SPLN 55 Alat ukur, Pembatas dan Perlengkapannya dan 57-1 Meter kWh Arus
Bola-balik kelas 0,5, 1 dan 2 Bagian-1: Pasangan Dalam;
2. Dipasang per pelanggan dengan menggabungkan meter dan alat pembatas secara terpadu (diatur dalam SPLN D3.003 APP Terpadu)
3. Menyatukan beberapa pelanggan dalam kotak meter terpusat khusus untuk meter energi elektromekanik (diatur dalam SPLN D3.001-1
Kotak kWH Meter Elektromekanik Terpusat, Bagian 1: kWh Meter Fase Tunggal)
4. Ketentuan mengenai kelas akurasi trafo ukur (trafo arus dan trafo tegangan) diatur dalam SPLN No. D3.002-3 CT & PT

SPLN D5.001: 2008

Tabel 2. Pemilihan, Penggun aan dan Pemasangan Meter Energi d i ins talasi PLN

Jenis instalasi Tegangan Lokasi penempatan meter  Jenis Meter Kelas Meter Cara Baca Meter
Nominal
Trafo step up pembangkit 66/150/275/500 kV Kiosk meter di switchyard Statik fase 3 0,2 AMR
pembangkit

Salurantransmisi TT/TET 66/150/275/500 kV Ruang kontrol GI 0,2


Statik fase 3  AMR
Trafo tenaga sisi primer 66/150/275/500 kV 0,2
Ruang kontrol GI Statik fase 3  AMR
Trafo tenaga sisi sekunder 6/12/20 kV 0,2
Ruang kontrol GI Statik fase 3  AMR
Trafo pemakaian sendiri GI 400 V 1,0
Kubikel TM GI Statik fase 3  AMR
Penyulang 6/12/20 kV 0,5
Ruang kubikel GI Statik fase 3  AMR
Trafo distribusi sisi Sekunder 231/400 V Gardu Distribusi 0,5
Statik fase 3  AMR
Pembangkit skala kecil 0,4/6/11kV Gedung PSK 0,5
Statik fase 3  AMR
(PSK) isolated < 10 MW
Pembangkit skala kecil 0,4/6/11kV Gedung PSK 0,5
Statik fase 3  AMR
terhubung ke grid
Batas pengelolaan jaringan 20/66/150 kV Gardu induk/ gardu 0,5 untuk 20 kV
Statik fase 3  AMR
distribusi
0,2 untuk 66 kV
& 150 kV

CATATAN :
1. Ketentuan mengenai kelas akurasi trafo ukur (trafo arus dan trafo tegangan) diatur dalam SPLN No. D3.002-3 CT & PT
2. Untuk PSK non PLN yang terhubung ke grid, rug-rugi jaringan perlu diperhitungkan dalam pengukuran energi.

6
SPLN D5.001: 2008

Tabel 2. Pemilihan, Penggun aan dan Pemasangan Meter Energi d i ins talasi PLN

Jenis instalasi Tegangan Lokasi penempatan meter  Jenis Meter Kelas Meter Cara Baca Meter
Nominal
Trafo step up pembangkit 66/150/275/500 kV Kiosk meter di switchyard Statik fase 3 0,2 AMR
pembangkit

Salurantransmisi TT/TET 66/150/275/500 kV Ruang kontrol GI 0,2


Statik fase 3  AMR
Trafo tenaga sisi primer 66/150/275/500 kV 0,2
Ruang kontrol GI Statik fase 3  AMR
Trafo tenaga sisi sekunder 6/12/20 kV 0,2
Ruang kontrol GI Statik fase 3  AMR
Trafo pemakaian sendiri GI 400 V 1,0
Kubikel TM GI Statik fase 3  AMR
Penyulang 6/12/20 kV 0,5
Ruang kubikel GI Statik fase 3  AMR
Trafo distribusi sisi Sekunder 231/400 V Gardu Distribusi 0,5
Statik fase 3  AMR
Pembangkit skala kecil 0,4/6/11kV Gedung PSK 0,5
Statik fase 3  AMR
(PSK) isolated < 10 MW
Pembangkit skala kecil 0,4/6/11kV Gedung PSK 0,5
Statik fase 3  AMR
terhubung ke grid
Batas pengelolaan jaringan 20/66/150 kV Gardu induk/ gardu 0,5 untuk 20 kV
Statik fase 3  AMR
distribusi
0,2 untuk 66 kV
& 150 kV

CATATAN :
1. Ketentuan mengenai kelas akurasi trafo ukur (trafo arus dan trafo tegangan) diatur dalam SPLN No. D3.002-3 CT & PT
2. Untuk PSK non PLN yang terhubung ke grid, rug-rugi jaringan perlu diperhitungkan dalam pengukuran energi.

6
Pengelol a Standardis asi:

PT PLN (Persero) Peneliti an dan Pengembangan K etenagalist rik an


Jalan Dur entig a Jakarta 12760, Telp. 021-7973774, Fax. 021-7991762,
www. pl n-litbang.co.id.

Anda mungkin juga menyukai