Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIK KLINIK

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN MANAJEMEN BENCANA 1


DI KAWASAN RAWAN BENCANA GUNUNG KELUD
DI KAMPUNG KALI KUNING KECAMATAN NGLEGOK KABUPATEN
BLITAR

Oleh :
1. Bella Indah Sari (1601300030) 9. Syifa Sayyanah (P17230171018)
2. Ana Nurlaili (P172301710001) 10.Rizqi Amalia S.D (P17230171019)
3. Barca Rama P (P17230171003) 11. Lailatul Fitria (P17230172020)
4. Dian Rahmawati (P17230171007) 12. Anisa Ramadhani (P17230173026)
5. Meidy Shavariski (P17230171008) 13.Hisyam Mahasin S(P17230173031)
6.Bachtiar Yusuf S (P17230171011) 14.Intan Faradila (P17230173032)
7. Hidayatul Mufidah(P17230171013) 15. Dien Firsta A P (P17230173031)
8.Adelia Dwi N (P17230171014) 16. Etika Rahma W (P17230173039)

KEMENTRIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN BLITAR
Agustus 2019

i
DAFTAR DIAGRAM

Halaman
Diagram 1.1 Sosial Kependudukan………………………………………………………………… 2
Diagram 1.2 Status Kesehatan Masyarakat Kampung Kali Kuning Satu Tahun Terakhir………… 3
Diagram 1.3 Upaya Penanganan Pertama Masyarakat Sebelum Dibawa ke Pusat Kesehatan……. 4
Diagram 1.4 Upaya masyarakat ke Pusat Kesehatan……………………………………………..... 5
Diagram 1.5 Dampak Penyakit Setelah Letusan Gunung Kelud Pada Tahun 2014……………...... 6
Diagram 1.6 Sumber Dana Kesehatan…………………………………………………………….. 7
Diagram 1.7 Penggunaan Sumber Dana Sehat…………………………………………………… 8
Diagram 1.8 Karakteristik Penduduk Berdasarkan Pekerjaan…………………………………… 9
Diagram 1.9 Karakteristik Penduduk Berdasarkan Pendidikan…………………………………… 10
Diagram 1.10 Jenis Transportasi ke Pusat Kesehatan…………………………………………….. 11
Diagram 1.11 Jenis Transportasi………………………………………………………………….. 11
Diagram 2.1 Peta Rawan Bencana……………………………………………………………….... 12
Diagram 2.2 Peringatan Dini …………………………………………………………………….... 13
Diagram 2.3 Alat Komunikasi Yang Digunakan…………………………………………………... 13
Diagram 2.4 Dari Siapa Mendengar Status AWAS Pertama Kali……………………………….... 14
Diagram 2.5 Tanda Bahaya Kawasan Rawan Bencana…………………………………………..... !4
Diagram 2.6 Sarana Ambulance……………………………………………………………………… 15
Diagram 2.7 Relawan Siaga Bencana………………………………………………………………. 15
Diagram 2.8 Pendidikan Tentang Bencana………………………………………………………… 15
Diagram 2.9 Sosialisasi Penanggulangan Bencana………………………………………………… 16
Diagram 2.10 Pertolongan Pertama………………………………………………………………… 16
Diagram 2.11 Pendidikan Tentang Kebutuhan Utama yang Dibawa Saat mengungsi…………… 17
Diagram 2.12 Pendidikan Tentang Penanganan Masalah Kesehatan yang Terjadi Saat Bencana… 17

ii
1. informal (pengajian, pelayanan kematian, kegiatan kegotong royongan, arisan dan
sebagainya) serta masyarakat lokal.
2. Mekanisme eksternal atau formal, yaitu organisasi yang sengaja dibentuk untuk
tujuan manajemen bencana, contoh untuk Indonesia adalah BAKORNAS PB,
SATKORLAK PB dan SATLAK PB.
Secara umum manajemen bencana dan keadaan darurat adalah tahapan pra-bencana, saat
bencana, dan pasca-bencana. Untuk daerah-daerah yang kerap tertimpa bencana entah itu
yang dibuat manusia (banjir, longsor, luapan lumpur, dll.) ataupun yang tak terduga secara
awam (gempa tektonik, vulkanik, angin puting beliung, dll.), sebaiknya menerapkan tahapan-
tahapan kerja yang lebih mendetail. Setiap tahapan itu adalah sebagai berikut:
1. Riset: pelajari fenomena alam yang akan terjadi secara umum atau khusus di satu
daerah. Kontur tanah hingga letak geografis suatu daerah menjadi pengaruh utama
penanganan ke depan. Jika yang terjadi adalah peristiwa kebakaran hutan, riset tentang
lokasi dan pendataan masyarakat di dalam ataupun sekitar hutan mengawali paket
penanganan bencana. Jika kebakaran seperti terjadi di beberapa pasar, tentulah
pendataan kelayakan pasar tersebut akan membantu akar permasalahan bencana
kebakaran tersebut.
2. Analisis Kerawanan dan Kajian Risiko (Vulnerabilities Analysis and Risk
Assessment): ada beberapa variabel yang bisa menyebabkan bencana ataupun keadaan
darurat terjadi di satu daerah. Matriks atas variabel ini patut didaftar untuk kemudian
dikaji risiko atau dampaknya jika satu variabel atau paduan beberapa variabel terjadi.
3. Sosialisasi dan Kesiapan Masyarakat: pengetahuan atas fenomena alam hingga
tindakan antisipatif setiap anggota masyarakat menjadi suatu hal mutlak dilakukan
oleh Pemerintah ataupun kalangan akademisi yang telah melakukan kajian-kajian dan
pemantauan atas fenomena alam di daerahnya.
4. Mitigasi atau persiapan mendekati terjadinya bencana atau keadaan darurat.
5. Warning atau peringatan bencana: sosialisasi bahaya letusan yang lebih besar
selayaknya juga dilakukan tak hanya dengan upaya persuasif. Tindakan memaksa

LAMPIRAN

1. Pengarahan oleh pembimbing lahan

3
4. roses implementasi ke warga

a. mengecat ulang EWS yang ada di kali kuing

4
b. membersihkan dan mengecat mushola

c. sosialisasi ke warga

5
d. memasang denah lokasi rawan bencana

6
5. memasang jalur evakuasi ke arah Karanganyar

6. Musyawarah masyarakat dusun

7
8

Anda mungkin juga menyukai