Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMK NEGERI 5 BATAM


Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Senam Lantai
Alokasi Waktu : 1 Minggu x 2 Jam pelajaran (1 X 90 Menit)

A. Kompetensi Inti
 KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
 KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Materi Pokok Kompetensi Dasar Indikator
Senam 3.6 Menganalisis  Menjelaskan tentang keterampilan rangkaian gerak
Lantai keterampilan senam lantai (guling kedepan)
Tanpa Alat rangkaian  Menjelaskan tahapan teknik guling kedepan pada
 Guling gerak senam lantai tanpa menggunakan alat
kedepan sederhana  Menemukan variasi dan kombinasi teknik guling
(Forward dalam aktivitas kedepan pada senam lantai tanpa menggunakan
roll) spesifik senam alat
lantai tanpa  Menganalisis kelebihan dan kekurangan variasi
alat. dan kombinasi teknik guling kedepan pada senam
lantai tanpa menggunakan alat
4.6 Mempraktik-  Melakukan gerakan teknik guling kedepan pada
kan hasil senam lantai tanpa menggunakan alat
analisis  Melakukan gerakan variasi dan kombinasi teknik
keterampilan guking kedepan pada senam lantai tanpa
rangkaian menggunakan alat
gerak  Melakukan perlombaan senam lantai dengan
sederhana peraturan yang dimodifikasi
dalam aktivitas  Mencoba tugas keterampilan rangkaian gerak
spesifik senam senam lantai dilandasi nilai-nilai disiplin,percaya
lantai tanpa diri, keberanian, dan kerja sama.
alat.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
 Menjelaskan tentang keterampilan rangkaian gerak senam lantai (guling kedepan)
 Menjelaskan tahapan teknik guling kedepan pada senam lantai tanpa menggunakan
alat
 Menemukan variasi dan kombinasi teknik guling kedepan pada senam lantai tanpa
menggunakan alat
 Menganalisis kelebihan dan kekurangan variasi dan kombinasi teknik guling kedepan
pada senam lantai tanpa menggunakan alat
 Melakukan gerakan teknik guling kedepan pada senam lantai tanpa menggunakan alat
 Melakukan gerakan variasi dan kombinasi teknik guling kedepan pada senam lantai
tanpa menggunakan alat
 Melakukan perlombaan senam lantai dengan peraturan yang dimodifikasi
 Mencoba tugas keterampilan rangkaian gerak senam lantai dilandasi nilai-nilai
disiplin,percaya diri, keberanian, dan kerja sama.

D. Materi Pembelajaran
Pembelajaran Senam Lantai Tanpa Alat Guling ke Depan (Forward Roll)
 Senam lantai (floor exercise) adalah satu cabang olahraga senam yang cukup
popular di dunia. Biasanya, lantai (floor) yang menjadi tempat latihan senam ini
berukuruan 12 x 12 meter dan kebanyakan gerakan dalam senam lantai
membutuhkan matras sebagai alat bantu yang berfungsi untuk mengurangi risiko
terjadinya cedera saat melakukan gerakan-gerakan yang hampir semuanya
bersentuhan dengan lantai.

 Guling depan atau kadang-kadang disebut roll depan, dapat dilakukan dengan 2
posisi awal, yaitu berdiri atau jongkok. Untuk roll depan dengan awalan berdiri
dan awalan jongkok langkah-langkah yang benar adalah sebagai berikut :
 Posisi awal adalah berdiri tegak dengan kedua tangan lurus di samping
badan.
 Angkat kedua tangan ke depan dan bungkukkan badan, lalu letakkan
telapak tangan di atas matras.
 Tekuk kedua siku agak ke samping, lalu masukkan kepala di antara dua
tangan.
 Sentuhkan bahu ke matras dan bergulinglah ke depan.
 Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan
merangkul lutut.
 Posisi akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak.

 Posisi awal adalah jongkok dengan kedua tangan dilebarkan sebahu dan
telapak tangan diletakkan di atas matras.
 Luruskan kedua kaki lalu tekuk sedikit siku tangan.
 Gerakkan kepala ke arah dagu hingga menyentuk dada.
 Bergulinglah ke depan.
 Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan
merangkul lutut. Posisi akhir guling depan adalah jongkok kemudian
berdiri tegak

Fakta
1. Sejarah dan perkembangan Senam Dunia dan Indonesia.
2. Perlombaan senam lantai baik langsung atau melalui media elektronik
3. Latihan teknik pada sanggar senam/pengcab atau melalui media elektronik

Konsep
1. Guling ke depan

Prinsip
1. 1.Keterampilan teknik guling ke depan pada senam lantai tanpa menggunakan alat
2. Variasi dan kombinasi teknik guling ke depan pada senam lantai tanpa menggunakan
alat
3. Perlombaan senam lantai menggunakan alat dengan peraturan yang dimodifikasi

Prosedur :
1. Sikap awal
2. Perlaksanaan
3. Sikap akhir

E. Metode Pembelajaran
 Cakupan (Inclusive).
 Demonstrasi.
 Bagian dan keseluruhan (Part and Whole).
 Timbal-balik (Resiprokal).
 Jigshaw.
 Periksa sendiri (selfcheck).
 Penugasan.
 Project Based Learning.
 Problem-Based Learning.
 Pendekatan Scientific.

F. Media, Alat, Bahan


 Media :
 Gambar (Visual)
 Powerpoint Unit Senam lantai tanpa alat guling ke depan.

Alat/Bahan :
 Matras senam lantai
 Lapangan
 Peluit
 Video pembelajaran teknik guling ke depan pada senam lanta tanpa alat, Power
Point, Gambar

G. Sumber Belajar
 Buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Siswa Kelas X,
Kemendikbud, tahun 2017
 e-dukasi.net
 Buku refensi yang relevan,
 Lapangan
 Audio-visual, dan
 Lingkungan setempat

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
 Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan ( 15 menit )
1. Berbaris, berdo’a, menyanyikan satu lagu wajib, presensi, dan apresiasi
dengan mengaitkan materi yang akan diajarkan dengan pengalaman peserta
didik atau pembelajaran sebelumnya.
2. Pengkondisian fisik, mental untuk mengikuti pembelajaran.
3. Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran.
4. Menyampaikan kompetensi (KD) yang akan diajarkan.
5. Meminta beberapa orang peserta didik mengemukakan pengalaman setelah
melihat/melakukan latihan teknik dasar senam lantai tanpa alat guling kedepan
dari berbagai sumber
6. Mengaitkan apa dikemukakan peserta didik dengan materi yang akan
dipelajari
7. Melakukan pemanasan
8. Guru Membagi peserta didik dalam kelompok-kelompok
2. Inti ( 60 menit )
 Pemberian rangsangan/ stimulus
Mengamati
 peserta didik mengamati media didepan yang telah di persiapkan oleh
pendidik
 pendidik menugaskan peserta didik untuk mengamati media dengan
seksama dan teliti
 pendidik menugaskan kepada peserta didik membaca buku materi pjok
sebagai referensi lainnya
 peserta didik mengamati tentang senam lantai tanpa alat guling
kedepan salah satu peserta didik yang mampu dan membuat hasil
pengamatan.
 Siswa menyimak peragaan teknik dasar senam lantai tanpa alat guling
kedepan yang dilakukan oleh peserta didik lain.
 Guru menilai keterampilan siswa mengamati

Menanya
 Pendidik menugaskan peserta didik untuk menentukan awalan yang
dilakuknan pada guling kedepan
 Peserta didik merumuskan masalah melalui media gambar dan buku
yang telah dibaca
 Peserta didik saling bergantian bertanya tentang awalan guling
kedepan
 Peserta didik saling bertanya tentang manfaat olahraga guling kedepan
 Peserta didik saling bertanya tentang otot yang dominan yang
dipergunakan pada guling kedepan
 Siwa mengajukan pertanyaan mengenai teknik dasar senam lantai
tanpa alat guling kedepan yang belum dipahami
 Guru memberi kesempatan bagi peserta didik lain yang ingin
menanggapi atau menjawab pertanyaan siswa

Mencoba
 Memperagakan variasi dan kombinasi teknik dasar awalan secara
individu dan kelompok dengan koordinasi yang baik dengan
menunjukkan prilaku kerja sama, bertanggung jawab, menghargai
perbedaan, disiplin dan toleransi selama materi berlangsung.
 Peserta didik membentuk kelompok sama . Guru mengatur formasi
barisan peserta didik.
 Peserta didik dalam kelompok diminta melakukan latihan senam lantai
tanpa alat guling kedepan dengan baik dan benar.
 Guru menilai keaktifan dan kerjasama kelompok peserta didik dalam
melakukan latihan teknik guling kedepan

Mengasosiasi
 Menentukan dan menetapkan awalan dan akhiran yang sesuai untuk
kebutuhan individual peserta didik dalam mempraktikan senam lantai
tanpa alat guling kedepan
 Disajikan peragaan teknik dari peserta didik yang melakukan teknik
guling kedepan dengan baik dan benar atau menyajikan beberapa
gambar dan video klip berisi latihan teknik guling kedepan
 Masing-masing kelompok berdiskusi mengurutkan tahapan teknik
yang benar dari masing masing teknik guling kedepan dan
memberikan alasan/argumen.
 Guru menilai kemampuan peserta didik mengolah informasi dalam
mengurutkan tahapan teknik guling kedepan

Mengkomunikasikan
 Pendidik menugaskan kepada peserta didik untuk mempresentasikan
serta menarik kesimpulan dari semua pembahasan diatas dengan
menunjukkan prilaku disiplin, kerja sama, toleransi dan tanggung
jawab selama melakukan aktivitas.
 Secara bergilir setiap kelompok diberi kesempatan memperagakan
latihan teknik guling kedepan yang benar.
 Kelompok lain dapat memberi tanggapan dan pertanyaan
 Guru memberi penilaian atas hasil kerja kelompok dan kemampuan
peserta didik berkomunikasi lisan

3. Penutup ( 15 menit )
a. Pendinginan.
b. Guru memberi refleksi dengan tes lisan.
c. Memberikan umpan balik dan penugasan peserta didik.
d. Menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran.
e. Evaluasi.
f. Meminta peserta didik menyimpulkan teknik dasar senam lantai tanpa alat
guling ke depan yang baik dan benar.
g. Mengingatkan materi pertemuan berikutnya tentang latihan teknik dasar
senam lantai tanpa alat guling ke belakang.
h. Berbaris dan berdoa.
I. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
sikap

N Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Kode


Nama Siswa
o BS JJ TJ DS Skor Sikap Nilai
1 Soenarto 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4
= 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik,
maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya
sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya
menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan
kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang
akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format
penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format
penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut
1 serta mengusulkan 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap
2 anggota mendapatkan 50
250 62,50 C
kesempatan untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam
3 membuat kesimpulan hasil 50
diskusi kelompok.
4 ... 100

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x
100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan
dan keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya
sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan
maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan
format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya:

Nama yang diamati : ...


Pengamat : ...

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Mau menerima pendapat
1 100
teman.
Memberikan solusi terhadap
2 100
permasalahan.
450 90,00 SB
Memaksakan pendapat sendiri
3 100
kepada anggota kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x
100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan

Skala
N Jumlah Skor Kode
Aspek yang Dinilai 10
o 25 50 75 Skor Sikap Nilai
0
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

- Penugasan (Lihat Lampiran)


Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka
telah mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan
untuk mendapatkan penilaian.

c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian
ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
Kesesuaian penggunaan tata
3
bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)


- Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR,
dll

Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
2. Instrumen Penilaian (terlampir)
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan Ketiga

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM),
maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :
1) Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!
2) Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik
Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian!
3) Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan
pemerintahan!

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Nama Indikator Bentuk Nilai


Nilai
No Peserta yang Belum Tindakan Setelah Keterangan
Ulangan
Didik Dikuasai Remedial Remedial
1
2
3
4
5
6
dst

b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.
2) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai
Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
4) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.

Pekanbaru, 23 September 2019

Mengetahui
Kepala SMK N 5 BATAM Guru Mata Pelajaran

AGUS SAHRIR, M.Pd ROMA, S.Pd


NIP/NRK. NIP/NRK.

Catatan Kepala Sekolah


......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
........................................................
PEER TEACHING
Pekanbaru, 23 September 2019

DISUSUN OLEH : ROMA, S.Pd


PPG DALJAB TAHUN 2019 GELOMBANG IV
UNIVERSITAS RIAU

Anda mungkin juga menyukai