PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah Tipe 36/105, type 50/125 type 70/150 perumahan Kawiciname group
Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa realisasi penjualan rumah tipe 36 , tipe 50 , tipe 70
masih belum terlaksana danakan kami laksanakan secara bertahap, untuk tahap ini kami lebih
mendahulukan dan focus terhadap pembangunan tahap I, sesuai dengan banyaknya
permintaan dan kerja sama pemerintah menyediakan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) yaitu
pembangunan rumah type 36. Pembangunan Kawiciname group akan kami laksanakan di
lokasi bypass yaitu daerah kampus bung hatta yang memiliki potensi besar dalam bisnis
perumahan dengan luasan tanah 1,2 hektar yang dimiliki didaerah by pass kota padang.
1. Kekuatan (Strenght), kekuatan dalam berbisnis property berasal dari factor internal
perusahaan yang didirikan , seperti :
a. Tersedianya lahan yang strategis sebesar 1,2 hektar didaerah bypass kota padang
untuk pembangunan perumahan. Pembangunan sebuah perumahan sangat ditentukan
oleh adanya lahan yang strategis. Apabila lokasi perumahan dianggap strategis yaitu
mudah dijangkau, relatif aman, ingin kepasar dekat, ingin ke balaikota dekat, ingin ke
lokasi pendidikan sekolahan dekat dan sebagainya hanya memerlukan perkiraan
waktu 10-15 menit, maka hal ini menjadi daya tarik pembeli maupun calon pembeli
yang disertai lokasi yang dekat dengan pusat kota.
b. Adanya dukungan dari pemerintah melalui kemudahan dalam pengurusan IMB.
Adanya dukungan dari pemerintah sangatlah penting. Melalui kebijakan kebijakan
dan peraturan-peraturan daerah yang memudahkan para pengembang perumahan
untuk mengurus legalitas dari usaha perumahan. Dukungan pemerintah juga pada
rumah type 36 bersubsidi memudahkan dalam peminjaman uang.
c. Kerja sama PT Pilar Karya Group dengan Pada PT. Lanefa Karya Persada
Group dalam membangun perumahan. Banyak sedikitnya kami akan bisa bertanya
jika ada hal yang sulit dan dengan kerjasama ini produk perumahan yang kami
lanjutkan akan menghasilkan mutu yang baik dan kepercayaan calon pembeli
bertambah yakin untuk memilih produk kami
d. Kegiatan promosi yang relatif mudah karena sebelumnya sudah dilakukan oleh
pihak PT Lanefa Karya Persada Group dan kami hanya bersifat melanjutkan dan
memperluas media informasi diperlukan bagian pemasaran untuk menyampaikan
promosi-promosi, baik melalui media cetak, media elektronika, maupun media
spanduk dan baliho. Penyampaian informasi ke calon konsumen sangat penting untuk
dilakukan, sehingga konsumen dapat mengetahui dan mempertimbangkan
keputusannya untuk membeli perumahan.
f. Konsep perumahan yang minimalis modern, dan asri merupakan konsep
perumahan yang ditawarkan kepada pembeli maupun calon pembeli yang nanti akan
membuat nyaman aman untuk dihuni
2. Kelemahan (weakness) kelemahan dalam berbisnis property berasal dari factor internal
perusahaan yang didirikan , seperti :
a. Menurunnya daya beli masyarakat golongan menengah ke bawah sejalan dengan
pertumbuhan ekonomi, bagi masyarakat menengah ke bawah yang berpenghasilan
rendah serta tidak menentu, berbanding berbalik dengan harga-harga kebutuhan.
b. Lemahnya sistem pengelolaan yang diterapkan developer perumahan. Kelemahan
sistem manajemen di pihak developer perumahan dapat mempengaruhi proses
pembangunan proyek perumahan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan,
sekaligus pada proses pemasarannya. Oleh karenanya pihak developer perumahan
sudah seharusnya memperbaiki sistem manajemen yang diterapkan sehingga sesuai
waktu dan target unit perumahan yang telah direncanakan.
c. Modal yang dimiliki developer sangat terbatas bisnis di bidang properti merupakan
suatu bisnis yang membutuhkan modal besar. Oleh karenanya masalah modal
merupakan kebutuhan yang sangat penting, apabila ingin terjun ke dalam bisnis ini.
Keterbatasan modal yang dimiliki developerakan menjadi suatu kelemahan untuk bisa
bersaing dengan developer yang lain.
d. Kurangnya sumberdaya (marketing atau pemasaran) manusia yang handal dalam
pemasaran sumber daya manusia merupakan unsur terpenting dari sebuah bisnis
property. Baik tidaknya sebuah perusahaan developer sangat ditentukan oleh sumber
daya manusia yang dimiliki, apabila sumber daya manusia yang dimiliki sudah sesuai
dengan kriteria yang dibutuhkan yaitu memiliki ketrampilan, pengalaman, pendidikan
serta komitmen yang tinggi, maka hasil kerjanya pun bisa diandalkan,jika sebaliknya ,
maka kinerjanya pun akan rendah
e. Dengan tidak adanya kemudahan berupa diskon oleh developer dalam harga
membuat produk menjadi tidak dapat dijangkau oleh masyarakat kalangan menengah
ke bawah. Padahal konsep dasar hunian rumah type 36 adalah untuk masyarakat
kalangan menengah ke bawah, karena rumah type 36 ini juga telah mendapatkan
subsidi dari pemerintah.
3. Peluang (opportunities) dalam berbisnis property berasal dari factor ekternal yang
mempengaruhi perusahaan yang didirikan baik lingkungan social ekonomi dan berbagai
aspek lain , seperti :
a. Potensi pasar untuk bisnis property yang sangat baik untuk dikembangkan di
provinsi Sumatera Barat khususnya daerah kota padang daerah bypass yang strategis
banyak yang mengincar perumahan kawiciname
b.Tersedianya kredit perumahan dari berbagai bank dan lembaga pembiayaan Untuk
mengatasi lemahnya daya beli dari masyarakat golongan menengah ke bawah apabila
dilakukan secara cash, dapat diatasi dengan menjalin kerjasama dengan lembaga-
lembaga keuangan yang menyediakan kredit perumahan. Sangat banyak sekali pilihan
kredit perumahan yang bisa diambil oleh konsumen dari berbagai bank baik swasta
maupun pemerintah, serta dari lembaga-lembaga pembiayaan (leasing). Khususnya
perumahan tipe 36 bersubsidi tersedia kredit yang sangat membantu dengan bunga
cicilan rendah dan menarik bagi masyarakat golongan menengah ke bawah dengan
penghasilan yang relatif rendah.
c. Kebutuhan perumahan yang semakin meningkat pertumbuhan penduduk di
suatu daerah, akan mengakibatkan kebutuhan tempat tinggal yang merupakan
kebutuhan pokok bagi manusia semakin meningkat. Apalagi mereka yang mempunyai
kelebihan penghasilan ada yang tertarik untuk menginvestasikan sebagian dananya
untuk membeli perumahan, karena harga suatu perumahan tidak mungkin mengalami
penurunan dan cenderung semakin meningkat. Artinya tidak akan rugi apabila
berinvestasi di bidang perumahan
d. Pandangan masyarakat tentang investasi jangka panjang pada perumahan yang
menjanjikan keuntungan. Mengingat kebutuhan perumahan merupakan kebutuhan
pokok bagi manusia, maka seiring dengan pertumbuhan penduduk kebutuhan
perumahan juga semakin meningkat. Membangun perumahan pasti membutuhan
lahan atau tanah, sedangkan lahan atau tanah ini semakin lama bukan semakin
berkembang, akan tetapi semakin menjadi barang yang langka. Sesuai dengan hukum
ekonomi, maka semakin langka suatu barang akan semakin mahal atau meningkat
nilai suatu barang tersebut. Oleh karenanya investasi di bidang perumahan ini sangat
menjanjikan keuntungan di jangka panjangnya. Bukan hanya itu dibuktikan dengan
harga tanah di Kota padang daerah bypass yang semakin meningkat setiap tahunnya.
c. Adanya kecenderungan masyarakat yang menginginkan sesuatu serba instan
termasuk dalam hal pemilikan perumahan. Membangun sebuah rumah tidaklah
mudah, karena membutuhkan perencanaan yang matang baik kualitas bahan, harga
bahan serta perencanaan keuangannya. Biasanya dalam hal biaya yang meleset atau
membengkak dari perkiraan semula. Apabila persediaan keuangannya minim, maka
bisa jadi pembangunan rumah akan berhenti di tengah jalan. Namun dengan membeli
perumahan, konsumen bisa menentukan di depan jumlah biaya yang dibutuhkan, tidak
perlu khawatir akan terjadi pembengkakan biaya. Begitu juga waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan bangunan relative cepat bila diserahkan kepada developer
perumahan yang akan menananggung resikonya.
4. Ancaman (threats)dalam berbisnis property berasal dari factor ekternal yang
mempengaruhi perusahaan yang didirikan baik lingkungan social ekonomi dan berbagai
aspek lain terutama dari para pesaing lain yang menyediakan jasa properti seperti kita .
berikut ancaman yang akan dihadapi :
a. Masuknya para pesaing baru dengan inovasi baru dalam bisnis developer yang
juga memberikan dan menawarkan produk berkualitas dengan beberapa keuntungan
seperti biaya pengurusan yang murah, uang muka yang ringan, dan beberapa
kemudahan serta keuntungan lainnya menjadi ancaman
b. Perubahan ekonomi dan sosial menjadi salah satu ancaman bagi perusahaan
karena apabila perusahaan tidak dapat menganalisa dan memprediksi laju dan
pertumbuhan ekonomi akan sangat berbahaya bagi perusahaan seperti harga rupiah
yang semakin menurun maka semakin sulit perekonomian dalam kehidupan sehari
hari.
c. Sering terjadinya bencana alam, khususnya banjir yang melanda lokasi
perumahan Sesuai dengan tujuan utama memiliki rumah adalah untuk tempat tinggal
yang aman dan nyaman. Bencana alam, khususnya banjir merupakan ancaman yang
sering menghantui. Apabila lokasi sebuah rumah relative aman dari bencana,
penghuninya jugaakan merasa aman dan nyaman.Tetapi sebaliknya, jika lokasi rumah
itu sangat rentan terjadi bencana, khususnya banjir, maka calon pembeli tidak begitu
tertarik walaupun mungkin ditawarkan dengan harga yang relatif murah
c. Pandangan masyarakat tentang budaya kehidupan di perumahan yang
cenderung individual. Penghuni perumahan mayoritas adalah pendatang, sehingga
antar penghuni yang satu dengan yang lain kadang-kadang ikatan kekeluargaannya
masih kurang, cenderung (individual). Hal ini bisa mempengaruhi keinginan calon
konsumen untuk membeli perumahan maka oleh itu perumahan kawiciname telah
difasilitasi dengan FASUM ( fasilitas umum)
d. Pemasaran perumahan, berkaitan juga dengan kualitas pelayanan yang diberikan,
termasuk janji-janji yang dapat menarik calon pembeli untuk membeli. Akan tetapi,
apabila kualitas perumahan yang diberikan tidak sesuai dengan janji-janji pada awal
pemasaran, dapat diprotes oleh konsumen. Dengan adanya protes dari konsumen tentu
mempengaruhi terhadap calon konsumen yang lain. Oleh karenanya, developer harus
berhati-hati dalam hal ini, agar tidak terjadi komplain dari konsumen di kemudian
hari.
Kesimpulan analisis situasi (SWOT) dari factor ekternal maupun internal perusahaan dalam
penyediaan jasa perumahan (developer)
Keterangan strategi :
StrategiSO(strength,opportunies),melakukan strategi bisnis memanfaatkan ,menggabungkan kekuatan dari
dalam perusahaan dengan peluang yang ada.
Strategi WO (weakness,Opportunies), melakukan strategi bisnis menutupi kelemahan dengan memanfaatkan
peluang dengan sebaik baiknya dengan melihat sisi kelemahan yang dimiliki.
Strategi WT (weakness,threats), melakukan strategi bisnis dengan mencari inovasi dengan melihat kelemahan
dan ancaman disekeliling kita.
Strategi ST (strength,threats),melakukan strategi bisnis meningkatkan kekuatan dari dalam perusahaan yang
dimiliki dengan melihat ancaman terhadap perusahaan developer yang dimiliki.
BAB III
ANALISA DESAIN
3.1 Data Rencana Lokasi
2. Type 50/125
Type 50 : luas bangunan sebesar 50 m2 dengan luas tanah 125m2
Fasilitas perumahan type 50
- Memiliki dua kamar tidur
Kamar tidur utama, ukuran : 3x3,5m
Kamar tidur dua, ukuran : 3x3m
- Memiliki satu dapur, ukuran : 4,25x2,5m
- Memiliki satu ruang tamu, ukuran : 3x2,5m
- Memiliki satu ruang keluarga, ukuran : 3x2,5m
- Memiliki satu kamar mandi, ukuran : 2,5x1,25m
- Memiliki teras, ukuran : 3x2m
3. Type 70/150
Type 70 : luas bangunan sebesar 70 m2 dengan luas tanah 150 m2
Fasilitas perumahan type 70
- Memiliki tiga kamar tidur, dengan ukuran : 4x3m
: 3x3m
: 3,5x3m
- Memiliki satu dapur, ruang makan dan teras belakang, ukuran : 2,57x3m
- Memiliki satu ruang tamu, ukuran : 2,5x4m
- Memiliki dua kamar mandi, ukuran : masing masing : 1,5x1,5m
-
- Memiliki teras, ukuran : 2x4m
Umumnya spesifikasi yang digunakan pada tiap tipe rumah baik tipe 36 subsidi, tipe 50, tipe
70 baik pekerjaan struktur maupun arsitektur hingga tahap finishingnya secara umum
sama,hanya mebedakannya luasan bangunan dan tanah setiap tipenya dan beberapa material
yang harus disesuaikan budget tiap tipe .
Berdasarkan potongan
Pekerjaan struktur : Pondasi setiap tipe perumahan memakai pondasi yang sama , yaitu
pondasi batukali karena kondisi tanah yang mendukung , lokasi perumahan bukan bekas
tanah rawa ,tetapi cukup padat dan layak memakai pondasi batukali.
Pekerjaan atap : type 36 menggunakan rangka atap kayu penutup seng warna yang
disesuaikan dengan budget,selain type 36 bisa menggunakan rangka atap baja ringan penutup
genteng
Plafond : untuk tipe 36 menggunakan triplek, selain tipe tersebut menggunakan GRC
Kamar mandi : closed jongkok dan lantai acian tipe perumahan bersubsidi selain itu closed
duduk maupun jongkok lantai dan dindingnya bisa keramik
Lantai : untuk rumah tipe 36 subsidi adalah lantai acian ,keramik 40x40 untuk selain tipe
subsidi
Finishing : tipe 36 bagian yang dicat secara keseluruhan bagian luar dan dalam
Berikut spesifikasi bahan yang digunakan tiap pekerjaan kontruksi tipe 50 dan tipe 70
Berdasarkan potongan
Pekerjaan struktur : Pondasi setiap tipe perumahan memakai pondasi yang sama , yaitu
pondasi batukali karena kondisi tanah yang mendukung , lokasi perumahan bukan bekas
tanah rawa ,tetapi cukup padat dan layak memakai pondasi batukali.
Pekerjaan atap : untuk tipe 50 dan tipe70 bisa menggunakan rangka atap kayu dengan
penutup atap genteng metal
Kamar mandi : spek untuk kamarmandi rumah tipe 50 dan tipe 70 closed duduk maupun
jongkok lantai dan dindingnya bisa keramik
Lantai : menggunakan keramik 40x40cm untuk tipe 50 dan tipe 70
Finishing : pada tahap finishing yaitu pengecatan, untuk tipe 50 dan tipe 70 tipe bagian yang
akan dicat yaitu luar dalam secara keseluruhan bagian
Pada pembangunan perumahan ini, untuk lahan kami tidak mengeluarkan biaya
yang merupakan tanah milik PT lanefa karya Persada sebagai pemilik lahan yang akan
membangun usaha developer yang akan bekerja sama dengan PT Pilar Karya dengan
sistem pembayaran setelah produk perumahan terjual.
Pada perencanaan proyek investasi developer perumahan Kawiciname daerah bypass kami
akan melakukan pembangunan secara bertahap sesuai permintaan pembeli, maka tahap I kami
bangun untuk perumahan Type C yaitu Type 36 luasan tanah 105 m2 sebanyak 24 unit.
4.4 Perhitungan Investasi Proyek
Investasi proyek pembangunan perumahan akan lebih difokuskan pada pembangunan tahap
I yaitu pembangunan perumahan type 36 sebanyak 24 unit
Keterangan :
Kerjasama dengan PT lanefa Karya Persada dengan pemilik rumah dengan memberi
rumah 4:1
KEUANGAN PROJECT
PEMBANGUNAN RUMAH TYPE 36 PADA TAHAP I
TANAH
Luas Tanah keseluruhan/m2 bersih m2 12.000 Rp 5.100.000.000
Tanah efektif/m2 (70%) m2 8.400 Rp 3.570.000.000
Fasilitas Umum/m2 (30%) m2 3.600
*biaya tanah fasilitas umum dibagi 65 unit rumah m2 55 Rp 23.538.462
(include pembeli tiap type 36, type 50, type 70)
Tanah pembangunan type 36 seluas 105m2/unit m2 2.520 Rp 1.071.000.000
*harga tanah 650.000/m2
Pembayaran iuran Fasum m2 1329 Rp 564.923.077
Total pembiayaan tanah pembangunan tahap 1 unit 24 Rp 1.635.923.077
Biaya tanah per unit type 36 unit 1 Rp 68.163.462
BANGUNAN / M2
Jumlah Unit m2 24
Luas bangunan / m2 m2 36
Luas Tanah / m2 m2 105
Biaya Bangunan(HSBGN) Kota Padang/m2 m2 Rp 3.829.000
Total Biaya Bangunan 24 unit unit 24 Rp 1.580.256.000
PPn 10% Rp 158.025.600
Imb 1% Rp 15.802.560
promosi 1% 24 Rp 15.802.560
Total Biaya Bangunan setelah biaya tidak langsung
(PPn, Imb, promosi) unit 24 Rp1.769.886.720
Total Biaya Bangunan / unit unit 1 Rp 73.745.280
Pendapatan proyek pada bisnis developer perumahan dapat dilakukan dengan mengambil
keuntungan secara umum sebesar 30% dari harga real perumahan tiap tipe, itulah nilai
keuntungan atau pendapatan pada bisnis developer.
Pengeluaran tahunan terdiri dari biaya operasional, biaya modal pinjaman, biaya modal
sendiri, dan pajak perseroan.
1. Biaya operasional
Untuk perkantoran PT Pilar karya dalam uraian sebagai berikut :
KEUANGAN PROJECT
KEBUTUHAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL PROJECT
NO. KETERANGAN SATUAN UKURAN PERKIRAAN BIAYA
I SEWA PERKANTORAN 1 20 jt/tahun Rp 20.000.000
II PEGAWAI
1.ADMINISTRASI 2 1,8jt/bulan Rp 43.200.000
2.PEMASARAN 2 2jt/bulan Rp 48.000.000
3.TENAGA LAPANGAN 2 2jt/bulan Rp 48.000.000
4.Alat kantor,listrik,air dll 1 Rp 20.000.000
Total anggaran Rp 179.200.000
Selama 2 tahun X2 Rp 358.400.000
= Rp547.386.976
4.10 Pembiayaan Investasi
Nilai NPV pada proyek ini dengan suku bunga 12%/tahun, dengan perhitungan
perbulan 1% maka didapatkan nilai NPV positif yang diartikan investasi untuk
perumahan kawiciname tahap I type 36 layak untuk menjadi proyek yang memiliki
nilai investasi (perhitungan NPV terlampir).
Untuk mempermudah perhitungan IRR, yaitu dengan mencoba suku bunga yang
diperkirakan akan memberikan nilai NPV positif sebesar 12%/tahun dan dilanjutkan
dengan percobaan perhitungan NPV yang negatif, sebesar pada 24% /tahun
Dengan membandingkan dua alternative tersebut didapatkan IRR sebesar 14% > dari
suku Bunga 12%/tahun yang telah ditetapkan maka investasi bernilai layak.
(perhitungan IRR terlampir)
3. Payback Period
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Proyek perumahan kawiciname ini layak untuk dilakukan karena menjadi developer
tidak harus dengan modal, tanpa modal pun bisa menjadi developer dengan menjalin
kerja sama dengan pihak bank yang menyediakan Kredit Perumahan Rakyat.pada
proyek perumahan kawiciname memiliki NPV positif yang akan dan pengembalian
biaya disertai keuntungan (paybackperiod) beriringan dengan progress kerja
perumahan
2. Saran
Jika ingin menjadi developer memang menguntungkan dengan menjalin kerja sama
pihak bank dari pada pengeluaran investasi proyek uang sendiri resiko menjadi besar
jika tidak sesuai dengan keuntungan yang ditanamkan oleh modal sendiri.