Anggota Kelompok :
SURAKARTA
2023/2024
A. Pendahuluan
Dalam dunia bisnis yang terus berkembang pesat, analisis lingkungan pemasaran
menjadi salah satu alat paling penting yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
meraih kesuksesan jangka panjang. Lingkungan pemasaran adalah kumpulan
faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan suatu
produk atau layanan di pasar. Analisis ini melibatkan pemahaman mendalam tentang
berbagai aspek eksternal yang mempengaruhi bisnis, mulai dari tren pasar hingga regulasi
pemerintah, dan dari perubahan sosial hingga perkembangan teknologi.
Analisis lingkungan pemasaran adalah proses yang sangat penting bagi setiap
perusahaan yang ingin bertahan dan tumbuh di pasar yang semakin kompleks dan
dinamis. Dengan memahami faktor-faktor eksternal yang memengaruhi bisnis mereka,
perusahaan dapat merancang strategi yang lebih baik, mengidentifikasi peluang baru, dan
menghindari risiko yang tidak terduga.
Dalam era modern, di mana perubahan teknologi dan tren pasar terjadi dengan
cepat, analisis lingkungan pemasaran bukanlah sekadar alat opsional, tetapi merupakan
salah satu aspek terpenting dalam perencanaan bisnis. Perusahaan yang mampu
menguasai seni menganalisis lingkungan pemasaran memiliki keunggulan kompetitif
yang lebih besar dan lebih mungkin untuk mencapai kesuksesan jangka panjang. Oleh
karena itu, menganalisis lingkungan pemasaran adalah investasi yang sangat berharga
bagi masa depan bisnis.
B. Konsep Pembahasan
1. Lingkungan Mikro
a. Perusahaan
b. Pemasok
Pemasok membentuk jaringan penting dalam penciptaan nilai pelanggan
perusahaan. Mereka menyediakan sumber daya yang diperlukan
perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa. Masalah pemasok dapat
berdampak serius pada pemasaran. Pemasar harus memantau ketersediaan
pasokan dan biaya. Kekurangan atau keterlambatan pasokan, dan kejadian
lainnya dapat menurunkan penjualan dalam jangka pendek dan
mempengaruhi kepuasan pelanggan dalam jangka panjang. Meningkatnya
biaya pasokan dapat menyebabkan kenaikan harga dan dapat merugikan
penjualan perusahaan.
c. Perantara Pemasaran
d. Competitors (Pesaing)
Tidak ada strategi pemasaran kompetitif yang ideal untuk setiap bisnis.
Setiap perusahaan harus mempertimbangkan ukuran dan posisinya dalam
industri dibandingkan dengan pesaingnya. Perusahaan besar yang
mempunyai posisi dominan dalam industri tertentu dapat menerapkan
strategi tertentu yang tidak dapat dilakukan oleh perusahaan kecil. Namun
menjadi besar saja tidak cukup. Ada strategi yang menang bagi
perusahaan besar, namun ada juga strategi yang kalah. Dan usaha kecil
dapat mengembangkan strategi yang memberi mereka tingkat
pengembalian yang lebih baik dibandingkan usaha besar.
e. Public
f. Pelanggan
2. Lingkungan Makro
Dunia usaha dan semua pelaku lainnya beroperasi dalam lingkungan makro yang
lebih luas dengan kekuatan-kekuatan yang membentuk peluang dan menimbulkan
ancaman terhadap dunia usaha. Bahkan perusahaan yang paling dominan pun bisa
rentan terhadap kekuatan lingkungan pemasaran yang seringkali kacau dan
berubah-ubah. Beberapa dari kekuatan ini tidak dapat diprediksi dan tidak dapat
dikendalikan. Permasalahan lain dapat diantisipasi dan dikelola melalui
manajemen yang terampil. Bisnis yang memahami dan beradaptasi dengan baik
terhadap lingkungannya dapat berkembang. Mereka yang tidak melakukannya
mungkin akan menghadapi masa-masa sulit. Pemimpin pasar yang dulunya
dominan seperti Xerox, Sears, dan Sony mengambil pelajaran ini dengan susah
payah. Pada bagian selanjutnya dari bab ini, kita akan mengkaji
kekuatan-kekuatan ini dan menunjukkan bagaimana pengaruhnya terhadap
rencana pemasaran.
1. Lingkungan Demografis
Demografi adalah studi tentang populasi manusia dalam hal ukuran, kepadatan, lokasi,
usia, jenis kelamin, ras, pekerjaan, dan statistik lainnya. Lingkungan demografis menjadi
perhatian besar bagi pemasar karena melibatkan manusia, dan manusia membentuk pasar.
Populasi dunia tumbuh dengan kecepatan yang sangat tinggi. Populasi saat ini berjumlah
lebih dari 7,3 miliar orang dan diperkirakan akan mencapai lebih dari 8 miliar pada tahun
2030. Populasi dunia yang besar dan beragam menghadirkan peluang dan tantangan.
a. Perubahan Struktur Usia Penduduk
Populasi AS saat ini mendekati 323 juta dan dapat mencapai hampir 364 juta pada
tahun 2030. Tren demografi terpenting di Amerika Serikat adalah perubahan
struktur usia penduduk. Populasi AS menua dengan cepat, sebagian besar
disebabkan oleh menurunnya angka kelahiran dan meningkatnya angka harapan
hidup. Pada tahun 1970, usia rata-rata adalah 28 tahun; pada tahun 2016 sebesar
38,7. Populasi yang menua ini akan mempunyai dampak yang signifikan terhadap
pasar dan orang-orang yang melayani mereka.
Ini adalah periode pergerakan migrasi besar-besaran antar dan di dalam negara.
Orang Amerika, misalnya, adalah masyarakat yang mobile, dengan sekitar 12
persen penduduk AS berpindah-pindah setiap tahunnya. Selama dua dekade
terakhir, penduduk AS telah berpindah ke negara bagian Sunbelt. Negara bagian
Barat dan Selatan telah berkembang, sedangkan negara bagian di wilayah Barat
Tengah dan Timur Laut telah kehilangan populasinya.23 Populasi tersebut
mengubah minat para pemasar karena orang-orang di wilayah yang berbeda
membeli dengan cara yang berbeda. Misalnya, masyarakat di wilayah Midwest
membeli lebih banyak pakaian musim dingin dibandingkan masyarakat di wilayah
Tenggara.
c. Meningkatkan Keanekaragaman
Negara-negara berbeda dalam komposisi etnis dan ras. Salah satu contohnya
adalah Jepang, dimana hampir semua orang adalah orang Jepang. Negara ekstrem
lainnya adalah Amerika Serikat, yang penduduknya berasal dari berbagai negara.
Amerika Serikat sering dipandang sebagai tempat meleburnya
kelompok-kelompok dari berbagai negara dan budaya yang bersatu menjadi satu
kesatuan yang lebih homogen. Sebaliknya, Amerika Serikat tampaknya telah
menjadi “salad” yang melayani beragam komunitas pelanggan:
Southwest Airlines menargetkan konsumen Asia-Amerika melalui sponsornya
pada festival dan parade Tahun Baru Imlek di San Francisco serta melalui iklan
seperti ini, yang menyampaikan "penghargaan yang menyenangkan dan dihormati
atas pembangunan yang terampil kepada komunitas." Southwest Airlines
Co.bowl” di mana beragam kelompok berbaur namun tetap menjaga keberagaman
mereka dengan menjaga dan menghargai perbedaan etnis dan budaya yang
penting.
2. Lingkungan Perekonomian
Pasar membutuhkan daya beli dan juga manusia. Lingkungan ekonomi mencakup
faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi daya beli dan kebiasaan belanja konsumen.
Faktor ekonomi dapat mempunyai dampak yang signifikan terhadap belanja konsumen
dan perilaku pembelian. Misalnya, sampai saat ini, konsumen Amerika masih bisa
berbelanja dengan bebas, didorong oleh peningkatan pendapatan, boomingnya pasar
saham, kenaikan harga rumah yang pesat, dan kondisi ekonomi baik lainnya. Mereka
membeli dan menjual, tampaknya secara sembrono, dan mengumpulkan utang dalam
jumlah besar. Namun, belanja bebas dan ekspektasi tinggi di era tersebut terhapus oleh
Resesi Hebat tahun 2008-2009.
1. Lingkungan Alam
Segala sumber daya alam dan lingkungan fisik yang dipengaruhi dan dibutuhkan oleh
pasar merupakan bagian dari lingkungan alam. Pada tingkat paling dasar, segala hal yang
terjadi pada lingkungan fisik dapat mempengaruhi perusahaan dan strategi pemasaran
mereka. Hal-hal tidak terduga, dan yang merupakan kecenderungan suatu lingkungan
seperti bencana alam adalah contohnya. Meskipun seringnya tidak dapat dicegah, hal-hal
seperti bencana alam dapat dimitigasi dan perusahaan dapat bersiap-siap menghadapi hal
tersebut.
Pada tingkat lebih lanjut, kepedulian terhadap pentingnya keberlanjutan lingkungan
semakin bertumbuh. Fakta yang terjadi di dunia menunjukkan bahwa keberlanjutan dan
kelestarian lingkungan adalah aspek yang patut menjadi perhatian lebih. Banyak lokasi
dan daerah perkotaan di dunia yang memiliki tingkat polusi yang sudah
mengkhawatirkan. Oleh sebab itu, pemasar dan pelaku pasar lainnya harus
memperhatikan beberapa tren yang terjadi di lingkungan alam. Tren yang pertama
mengacu pada kekurangan bahan mentah. Dari kacamata awam, air dan udara merupakan
suatu sumber daya yang tidak terbatas, namun realita membuktikan bahwa saat ini air dan
udara dapat menjadi sumber daya langka apabila terdapat suatu pencemaran berbahaya
yang memasuki lingkungan air dan udara. Oleh sebab itu, segala sumber daya terbarukan
seperti hasil panen, hutan, dan masih banyak lagi harus digunakan secara bijak. Tren
lingkungan yang kedua adalah peningkatan polusi. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa
banyak industri yang membuang polusi di lingkungan sekitar industri tersebut secara
tidak bertanggung jawab. Selagi masalah ini tidak dapat diatasi, polusi dan limbah yang
dikeluarkan suatu industri akan terus meningkat dan menjadi masalah di masa
mendatang. Tren yang ketiga adalah peningkatan intervensi pemerintah pada manajemen
sumber daya alam. Pada tren ketiga ini terdapat perbedaan antara negara maju,
berkembang dan tertinggal. Beberapa pemerintahan pada negara maju sudah mulai
mengusahakan dan mempromosikan kualitas lingkungan alam mereka. Hal yang berbeda
tidak dapat dikatakan untuk negara berkembang dan tertinggal yang belum dapat
melakukan apa-apa untuk mengatasi masalah polusi lingkungan.
Dengan urgensi terkait pencemaran lingkungan yang semakin besar, muncul sebuah
gerakan yang mendukung keberlanjutan lingkungan. Perusahaan-perusahaan yang
memiliki kesadaran dan nurani untuk terlibat dalam pergerakan ini bekerja keras
menyusun strategi untuk membuat dunia ekonomi yang dapat ditanggung alam sampai
kapanpun. Hal tersebut adalah esensi dari keberlanjutan lingkungan, dimana segala
keperluan industri dan pasar dapat terpenuhi tanpa mengganggu kemampuan
generasi-generasi selanjutnya untuk melakukan hal yang sama
2. Lingkungan Teknologi
Teknologi merupakan hal yang paling dinamis, tidak menentu, luar biasa baik, dan luar
biasa berbahaya. Kekuatan yang ditimbulkan lingkungan teknologi mampu menjadi
penyelamat orang banyak, tapi juga dapat menjadi penghancur dunia yang kita tinggali
ini. Dalam perspektif pemasar, ada banyak sekali kesempatan yang dapat diambil.
Sebagai contohnya adalah tracker untuk melacak produk, teknologi untuk membayar
secara non tunai, pasar yang dapat dilihat dalam genggaman tangan, dan banyak hal
lainnya. Teknologi-teknologi seperti itu dapat membantu baik penjual, maupun pembeli
dalam melakukan kegiatan bisnis. Namun, teknologi serupa juga dapat menjadi hal yang
menyeramkan. Hal tersebut dibuktikan dengan banyak terjadinya kejahatan cyber pada
era saat ini. Meskipun demikian, bukanlah hal yang bijaksana apabila pemasar hanya
diam saja dan tidak memanfaatkan laju perkembangan teknologi ini dengan berhati-hati.
Lingkungan politik meliputi segala kebijakan hukum, agensi pemerintah, ormas, LSM,
partai politik, dan kekuatan lainnya yang mempengaruhi kehidupan masyarakat.
Tentunya masyarakat yang dipengaruhi tersebut tidak lepas dari mereka yang
menjalankan kegiatan ekonomi.
Memahami implikasi kebijakan publik tidaklah sederhana, hal yang sama dapat
dikatakan terkait pengaruh kebijakan tersebut pada aktivitas pasar. Aturan bisnis
diterapkan karena beberapa hal. Hal yang pertama adalah untuk melindungi
perusahaan dari satu sama lain. Terkadang dunia bisnis dapat menjadi suatu
tempat berperang dan menekan satu sama lain antar kompetitor, hal tersebut dapat
menuju persaingan tidak sehat dan cara-cara kotor untuk menyingkirkan satu
sama lain. Regulasi ditempatkan di situ agar pasar tidak menjadi tempat barbar
yang memiliki lingkungan tidak sehat. Tujuan kedua adalah untuk melindungi
konsumen dari praktik bisnis yang tidak adil. Tidak semua pemilik dan eksekutif
bisnis memiliki hati yang mulia. Dalam banyak kasus, perusahaan sengaja
menipu, mencurangi, melanggar privasi, dan menjerumuskan konsumen agar
mendapatkan hasil yang diinginkan. Regulasi yang diatur pemerintah akan
mengendalikan perusahaan agar hal-hal semacam itu tidak terjadi. Tujuan yang
ketiga adalah untuk melindungi kepentingan masyarakat melawan perilaku bisnis
yang tak terkendali. Regulasi ini memastikan agar perusahaan mengambil
tanggung jawab sosial dari produksi produk mereka.
b. Peningkatan Penekanan pada Etika dan Tindakan yang Bertanggung Jawab secara
Sosial
Marketing berbasis misi adalah salah satu bentuk tanggung jawab sosial yang
diberikan perusahaan untuk mempromosikan produk mereka bersama dengan
suatu misi kemanusiaan, lingkungan, atau sosial. Wujud marketing ini telah
menjadi bentuk utama dari kontribusi sosial perusahaan yang digunakan
perusahaan saat ini. Namun, terdapat pro kontra terkait marketing ini. Beberapa
kritik menyatakan bahwa marketing berbasis misi merupakan strategi perusahaan
yang mengeksploitasi kebutuhan atau isu yang diangkat untuk kepentingan
korporasi. Meskipun demikian, apabila di handle dengan baik, basis marketing ini
dapat menjadi alat perusahaan yang sama-sama menguntungkan perusahaan
maupun misi yang diangkat.
2. Lingkungan Budaya
Lingkungan budaya terdiri dari institusi dan kekuatan lain yang mempengaruhi nilai-nilai
inti, persepsi, preferensi, dan perilaku masyarakat. Orang tumbuh dalam masyarakat
tertentu yang membentuk keyakinan dan nilai inti mereka. Mereka menginternalisasikan
pandangan dunia yang mendefinisikan hubungan dengan orang lain. Karakteristik budaya
berikut dapat mempengaruhi pengambilan keputusan pemasaran.
Terdapat banyak nilai dan kepercayaan yang dipegang oleh masyarakat dalam
komunitas apapun. Sebagai contohnya adalah kebanyakan orang bersuku jawa
percaya bahwa sopan santun dan tata krama harus dijunjung tinggi, rasa
persaudaraan dalam keluarga juga dijaga dengan erat. Kepercayaan tersebut akan
membentuk perilaku yang lebih spesifik yang dapat ditemui dalam lingkungan
sehari-hari. Kepercayaan inti adalah nilai-nilai yang diturunkan dari orang tua dan
yang diajarkan di sekolah, institusi religius, dan pemerintah. Sedangkan
Keyakinan sekunder adalah nilai yang lebih terbuka pada perubahan.
Perubahan budaya tetap terjadi di tengah nilai budaya inti yang kuat. Perubahan
kecil maupun besar dalam suatu era sosial pasti terjadi, perubahan era juga
merupakan hal yang mutlak. Namun, perubahan tersebut tidak dapat diprediksi
dengan mudah. Meskipun begitu, terdapat suatu cara agar pemasar dan pelaku
pasar untuk dapat memprediksi perubahan budaya yang besar dalam masyarakat.
Nilai-nilai besar dalam masyarakat diekspresikan lewat perspektif masyarakat atas
diri mereka sendiri, perspektif atas orang lain, atas organisasi, komunitas, alam,
dan semesta. Penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut :
Pernah diamati bahwa terdapat tiga jenis perusahaan, yang pertama adalah yang membuat
sesuatu terjadi, yang kedua adalah yang mengamati sesuatu terjadi, dan yang bertanya-tanya apa
yang terjadi. Sebagian perusahaan berpasrah bahwa lingkungan marketing adalah lingkungan
yang tidak dapat dikendalikan sehingga mereka harus beradaptasi. Yang dilakukan perusahaan
seperti itu adalah mempersiapkan diri dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang ada,
baik untuk menghindari ancaman, maupun memanfaatkan peluang. Sedangkan sebagian
perusahaan lain menggunakan pendekatan yang lebih proaktif terhadap lingkungan marketing.
Perusahaan yang memilih untuk menjadi demikian, mengembangkan strategi untuk merubah
lingkungan marketing yang ada. Meskipun tidak banyak perusahaan yang mampu
melakukannya, perusahaan dan produknya dapat membuat dan menciptakan tren industri baru,
seperti IPhone dan IPod yang dikeluarkan IPhone, dan pasar online Amazon.
Dengan melakukan tindakan, perusahaan dapat mengatasi lingkungan yang tampaknya
tidak dapat dikendalikan. Salah satu contohnya adalah ketika ada isu hoax yang sangat
merugikan kredibilitas dan nama baik perusahaan. Apabila dibiarkan, perusahaan akan dikenal
sebagaimana dikatakan oleh isu tersebut. Namun, apabila perusahaan mampu memberikan
klarifikasi dan counter untuk melawan informasi tersebut, bukan hanya perusahaan akan
membenahi nama baiknya, tapi juga mengambil momentum untuk dapat memberi spotlight bagi
perusahaannya yang sedang ramai.
C. Kasus
Kasus isu "pink goop" atau "pink slime" pada tahun 2017 terkait dengan penggunaan
bahan kontroversial dalam produk McNuggets oleh McDonald's di Inggris. Berikut
adalah kronologi lengkap kasus tersebut:
Juli 2017:
Kronologi: Awalnya, pada bulan Juli 2017, laporan muncul yang mengungkapkan bahwa
McDonald's di Inggris menggunakan bahan yang disebut sebagai "pink slime" dalam
produk McNuggets. "Pink slime" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
campuran daging ayam yang dicincang halus dengan pengawet dan bahan kimia lainnya
untuk membentuk daging yang digunakan dalam produk makanan cepat saji.
Reaksi Publik:
Kronologi: Berita ini memicu reaksi publik yang signifikan dan kontroversi di Inggris.
Konsumen dan kelompok-kelompok hak-hak konsumen mengungkapkan keprihatinan
mereka tentang penggunaan bahan yang mereka anggap tidak sehat dalam makanan
McDonald's.
D. Pembahasan Kasus
E. Kesimpulan
Kotler & Armstrong. (2017). Principles of Marketing Seventeenth Edition. Pearson Education Limited
2018
“Klarifikasi McDonald’s Indonesia Terkait Berita Kampanye James Oliver Pada Tahun 2012: McDonald’s
Indonesia.” Klarifikasi McDonald’s Indonesia Terkait Berita Kampanye James Oliver Pada Tahun
2012 | McDonald’s Indonesia,
mcdonalds.co.id/newsroom/media-statement/klarifikasi-mcdonalds-indonesia-terkait-berita-kampany
e-james-oliver-pada-tahun-2012. Accessed 26 Sept. 2023.
Cinthya. Di Accurate Online. “Lingkungan Pemasaran: Pengertian, Jenis, Dan Aspek Yang
Mempengaruhinya.” Accurate Online, 7 Sept. 2023,
accurate.id/marketing-manajemen/lingkungan-pemasaran/. Accessed 26 Sept. 2023.