Anda di halaman 1dari 3

Nama : Syahda Juvenil Profitamela

NIM : 195070209131001
Program Studi : PSIK

SAYA PERAWAT KARENA

Kalau ditanya kenapa atau apa yang membuat saya menjadi seorang perawat. Saya
pasti akan bingung bagaimana menjawabnya. Karena memang bukan impian saya untuk
berada diposisi ini sebelumnya. Menjadi perawat bukan sesuatu yang sedari awal saya
persiapkan ataupun perjuangkan. Kalau ditanya apakah itu adalah keinginan orang tua saya,
maka jawabannya adalah tidak. Kedua orang tua saya tidak pernah sekalipun menuntut
saya untuk menjadi seorang perawat. Mereka berdua bahkan membebaskan saya untuk
memilih apa yang saya inginkan.

Perjalanan saya, yang pada akhirnya menjadi alasan saya berada di profesi ini
berawal dari kegagalan saya saat mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi dengan pilihan
jurusan teknik arsitektur dan teknik sipil. Setelah kegagalan saya dalam seleksi tersebut,
entah mengapa saya menjatuhkan pilihan untuk mendaftar di Politeknik Kesehatan
Kemenkes Malang dengan pilihan Jurusan Keperawatan. Awalnya terjadi perdebatan
dalam hati setelah pengumuman penerimaan yang menyatakan saya diterima. Semester
demi semester saya lewati dengan setengah hati. Hingga pada suatu saat saya tersadar
bahwa saya berada dijalur yang tepat.

Perawat, salah satu profesi yang menuntut kita untuk sabar hati, ikhlas, dan
semangat. Seorang dosen pernah berkata kepada saya “Menjadi perawat itu dekat dengan
surga, namun juga berdampingan dengan neraka. Surga akan kamu dapatkan jika kamu
melakukan pekerjaan itu dengan tulus, ikhlas dan bertanggung jawab. Neraka juga akan
kamu dapat jika karena keteledoranmumu seorang pasien mengalami hal yang lebih fatal
dari penyakitnya”. Saat itupun saya tersadar bahwa alasan saya masih bertahan dititik ini,
menjadi seorang perawat, adalah karena saya ingin setiap tindakan yang akan saya lakukan
dan setiap kata yang saya ucapkan dihidup saya dapat bermanfaat untuk orang lain. Bukan
berarti bahwa profesi lain tidak baik, tapi pilihan saya pada akhirnya jatuh padanya, pada
keperawatan.

Bagi saya, menjadi seorang perawat butuh mental dan fisik yang kuat. Perawat
adalah salah satu orang yang berada digarda terdepan, disaat seorang manusia tengah
berada dalam titik lemahnya, baik fisik maupun psikis. Menjadi penyemangat untuk hati
yang lemah. Itulah yang membuatnya jadi salah satu profesi yang hebat dimata saya. Tidak
semua orang dapat menjalaninya.

Saya pribadi mempunyai mimpi untuk menghilangkan pandangan miring orang lain
tentang profesi seorang perawat. Stigma yang melekat sebagai asisten dokter, pembantu
dokter, bawahan dokter. Saya ingin itu tidak lagi menjadi identitas dari seorang perawat.
Karena perawat adalah seorang perawat, orang yang tugasnya adalah merawat dan
menemani orang yang sedang sakit sehingga ia punya motivasi yang tinggi untuk pulih
kembali. Bukan seorang tukang suntik, pemberi obat, atau kaki tangan dokter. Percaya
terhadap diri sendiri dan memahami dengan baik makna dari ilmu keperawatan itu sendiri
adalah salah satu cara terbaik untuk memulai menjadi perawat yang sesungguhnya
perawat. Karena sampai saat ini, faktanya, para rekan perawat masih kurang percaya diri
akan deskripsi jobnya tersebut. Disisi lain, hal yang terpenting adalah penyesuaian jumlah
tenaga perawat dengan jumlah pasien yang dikelolanya yang masih jauh dari kata seimbang.
Karena apabila jumlah tenaga perawat seimbang dengan pasien yang dikelolanya, maka
perawatpun akan punya banyak waktu yang memadai untuk menjalankan tugas
keperawatannya yang berbasis caring, bukan hanya pemberian obat/pengobatan fisik dan
dokumentasi saja.

Seorang perawat dapat mengimplementasikan empat nilai kolegium dengan cara


memberikan pelayanan yang sama berkualitasnya antara pasien yang sama ataupun
berbeda keyakinan dengannya, menjaga hubungan baik antar teman sejawat dengan saling
bertegur sapa dan menebar senyuman, selalu berusaha untuk berpikir kritis dalam
Nama : Syahda Juvenil Profitamela
NIM : 195070209131001
Program Studi : PSIK

menyelesaikan suatu masalah, serta bertanggung jawab atas pekerjaan yang diembankan
kepadanya. Mengenai dua pilar pembinaan, hal yang dapat diimplementasikan oleh
seorang perawat adalah menumbuhkan komunikasi yang baik dan efektif antar sesama
perawat dan tenaga kesehatan lainnya. Selain itu, perawat juga dituntut untuk selalu
disiplin dalam menjalankan tugasnya guna menjaga keselamatan pasien yang dirawatnya.

Anda mungkin juga menyukai