Anda di halaman 1dari 10

PLC Allen Bradley

Programmable Logic Controler (PLC) Allen Bradley merupakan salah satu jenis PLC yang banyak
digunakan untuk keperluan otomasi di industri. Ada 2 macam bentuk PLC Allen Bradley yaitu bentuk compact
dan bentuk modular. Untuk bentuk compact, PLCnya menggunakan system rak (CPU dan I/O jadi satu
kesatuan) dengan kapasitas memori yang terbatas.

Gambar 1 Bentuk PLC Compact

Sedangkan untuk PLC bentuk modular terdiri dari modul CPU dan modul I/O (merupakan bagian yang
terpisah-pisah).

Gambar 2 Bentuk PLC Modular

a. Modul PLC Allen Bradley Bentuk Modular


Didalam 1 backplane ada yang bisa untuk 4, 7, 10, dan 13 modul. Pemilihan backplane disesuaikan
dengan kebutuhan, semakin komplek system yang dibuat maka semakin banyak backplane yang digunakan.
Apabila modul yang dibutuhkan lebih dari 13, maka harus menggunakan tambahan backplane karena tiap
backplane maksimal untuk 13 modul saja.

b. Processor SLC 5/05


Kecerdasan PLC ditentukan oleh tipe prosesor (mikroprosesor) yang digunakan. Prosesor bertugas
untuk memerintah dan mengontrol kegiatan-kegiatan di seluruh sistem. Prosesor tipe SLC 5/05(1747-
L552C 5/05 CPU - 32K Mem) mempunyai kapasitas maksimum 28,672 instruction words.
c. Analog Input (1746-N14)
Modul analog input ini terdiri dari 4 channel, input tiap channel dapat berupa tegangan dc maupun
arus dc. Untuk merubah input tegangan atau arus digunakan dip switch yang letaknya berada pada sisi
modul. Pada modul tipe ini range tegangannya +/- 10 V sedangkan range arus +/- 20 mA.

d. Analog Output (1746-NO41)


Seperti modul analog input, modul ini juga terdiri dari 4 channel namun output tiap channelnya hanya
berupa arus dc dengan range 4mA – 21mA.

e. Digital Input (746-IB16)


Modul digital input mempunyai 16 terminal. Inputnya berupa tegangan dc dengan range 10-30 V.

f. Digital Output (1746-OW16)


Modul digital output mempunyai 2 channel dengan 8 terminal output tiap channelnya. Outputnya
dapat berupa tegangan dc dengan range 5-125 V atau berupa tegangan ac dengan range 5-265 V.

g. Instruksi-Instruksi Pemrograman
Instruksi-instruksi pemrograman PLC tipe ini yakni :

Tabel 1 Tipe-tipe Relay Logic (Bit)

Type Nama Mnemonic


Relay Normally Close XIC
Logic (Bit) Normally Open XIO
Output Energize OTE
Output Latch OTL
Output Unlatch OTU
One Shot Rising OSR

Dimana :
1. Examine If Close (XIC)

Gambar 3 Instruksi XIC

Fungsi : Menentukan status bit B sebagai kondisi eksekusi untuk operasi selanjutnya di
dalam suatu baris instruksi.
Contoh:

Gambar 4 Contoh Penggunaan Instruksi XIC


2. Examine If Open (XIO)

Gambar 5 Instruksi XIO

Fungsi : Menentukan status dari invers bit B sebagai kondisi eksekusi untuk operasi
selanjutnya di dalam suatu baris instruksi.
Contoh :

Gambar 6 Contoh Penggunaan Instruksi XIO


3. Output Energize (OTE)

Gambar 7 Instruksi OTE


Fungsi : Status bit B ON untuk suatu kondisi eksekusi ON dan status bit B akan OFF
untuk suatu kondisi eksekusi OFF.
Contoh :

Gambar 8 Contoh Penggunaan OTE

4. Pewaktu (Timer)

Timer pada jenis ini terdiri dari Timer On Delay (TON) dan Timer Off Delay (TOD).
Alamat pada timer dimulai dari T4:00 sampai 39. Timer ini dilengkapi dengan bits yang terdiri dari
EN (Timer Enable Bit), TT (Timer Timing Bit) dan DN (Timer Done Bit).
Simbol dari TON :

Gambar 9 Simbol TON

Time Base = satuan waktu yang digunakan


Preset = waktu yang dibutuhkan untuk mengaktifkan DN setelah EN aktif
Accum = nilai timer, ketika Accum sama dengan Preset, DN akan aktif
Contoh :

Gambar 10 Contoh Penggunaan TON


5. Pencacah (Counter)
Counter terdiri dari 2 bagian yakni CTU (Counter UP) dan CTD (Counter Down). Simbol
dari CTU:

Gambar 11 Simbol CTU


Preset = hitungan dimana DN akan aktif
Accum = nilai counter, ketika Accum sama dengan Preset, DN akan aktif

Contoh :

Gambar 12 Contoh Penggunaan CTU

6. Reset (RES)
Digunakan untuk mereset nilai accum dari suatu counter hingga nilai menjadi nol (untuk CTU).
Contoh :

Gambar 13 Contoh Penggunaan RES


7. Add (ADD)
Nilai pada source A ditambahkan dengan nilai pada source B dan disimpan pada Destination.

Gambar 14 Simbol ADD

Contoh :

Gambar 15 Contoh Penggunaan ADD


8. Move ( MOV )
Proccessor meng-copy nilai pada source ke alamat tujuan destination

Gambar 16 Simbol MOV

Contoh :

Gambar 17 Contoh Penggunaan MOV

9. Jump to Subroutine (JSR)


Jika kondisi pada rung untuk instruksi JSR adalah true, maka processor akan jump ke subroutine
dengan nomor yang bersesuaian.

Gambar 18 Simbol JSR


Contoh :

Gambar 19 Contoh Penggunaan JSR


10. Subroutine (SBR)
Target dari subroutine diidentifikasi oleh nomor file yang dimasukkan dalam instruksi JSR.

Contoh :

Gambar 20 Simbol SBR

11. Return from Subroutine (RET)


Instruksi output ini menandakan akhir dari subroutine atau akhir dari eksekusi subroutine sehingga
scanning dilanjutkan ke rung setelah rung yang memanggil subroutine ini.

Contoh :

Gambar 21 Simbol RET

h. RSLinx
RSLinx merupakan software yang digunakan untuk setting komunikasi antara PLC dengan PC. Secara
singkat setting komunikasinya adalah sebagai berikut:
1. Menjalankan RSLinx kemudian klik menu communication, lalu masuk ke menu RSWho seperti terlihat
pada gambar di bawah ini. Disitu akan ditemukan driver yang sudah aktif. Pada percobaan ini dipakai
AB_DFI-1, DH-485.

Gambar 22 Menu Window RSWho

2. Bila AB_DFI-1, DH-485 tersebut belum ada maka untuk membuatnya dengan cara berikut (pada contoh ini
menggunakan AB_DFI-2, DH-485). Pada menu communication, klik configure driver kemudian pilih
driver RS-232 DFI Devices lalu klik Add New. Setelah di klik kemudian akan muncul menu Add New
RSLinx Driver lalu ketik nama driver yang baru. Hasilnya seperti gambar di bawah ini.

Gambar 23 Window Pengisian New RSLinx Driver


3. Setelah itu akan muncul menu configure RS-232 DFI Device. Kemudian setting semua menu, atau untuk
lebih mudah pilih Auto-configure setelah itu klik OK.

Gambar 24 Window Configure RS-232 DF1 Device

i. RSView32
RSView32 adalah salah satu software HMI yang memungkinkan monitoring data-data yang ada di
lapangan, dalam hal ini data dari sensor dan tranducer yang ada di lapangan yang di kontrol oleh
PLC.
PLC dikomunikasikan dengan RSView32 dan RSView32 akan menampilkan data-data tersebut
dalam tampilan yang memudahkan operator untuk mengamati jalannya proses yang ada di
lapangan. Kelebihan lain dari penggunaan software ini adalah efektivitas dan keamanan dari proses
kontrol dan monitoring. Berikut adalah setting supaya RSView bisa dihubungkan dengan PLC :
1 1. Mengatur konfigurasi komunikasi antara PC (Personal Computer) dengan PLC (Programmable
Logic Controller) menggunakan software RSLinx.
2 2. Menjalankan software RSLogix lalu membuka ladder yang telah dibuat atau membuat ladder baru.
3 3. Men-download ladder yang aktif ke PLC.
4 4. Menjalankan software RSView lalu membuka project yang telah dibuat atau membuat project baru.
5. Me-run project tersebut untuk monitoring data dari PLC. Agar project yang dibuat dapat online dengan
PLC, terlebih dahulu kita menentukan channel yang sedang aktif

Gambar 25 Tampilan Window Dari Sub Sistem Channel


Setelah itu dibuat node untuk system yang telah dibuat :

Gambar 26 Tampilan Window Node

Maka project yang telah dibuat telah online dengan PLC, dengan mengisi tag database. Pada data
source dipilih type device, pada node
name ketikkan node yang telah dibuat dan pada address ketikkan input atau output yang diperlukan atau
yang telah digunakan dalam RSLogix. Untuk type tag-nya pilih digital. Pada object yang akan dimonitoring di
animasi dengan tag yang telah dibuat.
Jadi dapat dikatakan, software RS Logix berfungsi sebagai pemrogram / pengendali PLC, sedangkan RS
View berfungsi sebagai visualisasi / monitoring data-data dari plant (PLC).
j. RSLogic 500
RSLogic merupakan software yang digunakan untuk membuat program didalam PLC. Adapun cara-cara
yang harus dilakukan untuk membuat suatu program ladder diagram dengan menggunakan software ini adalah
sebagai berikut :
0 1. Dari Start Menu Program pilih Program Files → Rockwell Software → RS Logix 500 English →
RS Logix 500 English.
1 2. Pada layar monitor akan muncul logo RS Logix 500 English untuk beberapa saat saja.
2 3. Apabila kita ingin membuat suatu program ladder diagram yang baru maka pilihlah icon New
sedangkan apabila kita ingin membuka sebuah file program ladder diagram yang telah kita buat
sebelumnya maka pilihlah icon Open a File dan pilih nama file-nya.
3 4. Setelah itu akan muncul sebuah layar gambar yang digunakan untuk menggambar ataupun mengedit
program ladder diagram yang telah kita buat sebelumnya.
4 5. Untuk meng-on-line-kan program ladder yang telah kita buat kedalam PLC Allen Bradley maka pilih
icon ↓ disamping kata OFFLINE yang terletak di pojok sebelah kiri atas bidang gambar dan pilihlah
Download. Apabila seluruh penulisan program ladder diagram yang telah kita buat adalah benar maka
tidak akan muncul pesan kesalahan apapun pada layar monitor dan proses download akan selesai 100%.
Kemudian apabila muncul perintah “Do you want to go Online ?” pada layar monitor maka pilihlah OK
untuk meng-on-line-kan program ladder diagram tersebut kedalam PLC Allen Bradley dan apabila kita
tidak ingin meng-on-line-kan program tersebut maka klik Cancel.

Anda mungkin juga menyukai