Makalah Laporan Pelatihan
Makalah Laporan Pelatihan
PENYUSUN KELOMPOK IV :
YUZAR FERRY
RIZKI ARIPANDI B
EKO BUDIYANTO
TAUFIK
JAKARTA 2018
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Singkat Proyek Konstruksi 1
1.2. Standar Peraturan Perundang-Undangan K3 Konstruksi 2
1.3. Kebijakan Mutu K3L 2
1.4. Struktur Organisasi SHE dan P2K3 3
BAB II MAKSUD DAN TUJUAN
2.1. Maksud dan Tujuan Pelatihan 5
2.2. Maksud dan Tujuan Observasi Lapangan 5
2.3. Maksud dan Tujuan Seminar 5
BAB III PERMASALAHAN DI LAPANGAN
3.1. Kondisi Lapangan/Lingkungan Proyek 6
3.2. Permasalahan di Lapangan 6
3.3. Temuan Observasi 7
BAB IV ANALISA TEMUAN 8
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 10
5.2. Saran 10
BAB VI PENUTUP 11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Bidang Operasional i
Kelompok II
BAB I
PENDAHULUAN
Bidang Operasional
Kelompok II
direncanakan akan selesai pada tahun 2019. Owner dari proyek Thamrin Nine
Development ini ialah PT Gaya Wahan yang menyerahkannya kepada PT Wiratman
sebagai konsultan perencana sekaligus konsultan pengawas dan mempercayai PT
ACSET Indonusa sebagi kontraktor utama untuk mengerjaan proyek ini. Pada proyek
Thamrin Nine Development terdapat 3 pekerjaan pokok yaitu Bore Pile, Exavation
dan Diaphragm Wall. Terdapat konstruksi Ground Anchor pada pekerjaan Diafragma
Wall sebagai struktur tambahan untuk membantu melawan tekanan tanah lateral
pada saat pembangunan Basement berlangsung. Metode pelaksanaan pekerjaan
Ground Anchor sebagai perkuatan pada dinding penahan tanah (Diaphragm Wall)
meliputi kegiatan persiapan lapangan, pengeboran lubang, fabrikasi tendon,
pemasanga tendon, grouting dan stressing.
Bidang Operasional
Kelompok II
senantiasa bekerja sesuai standar yang telah ditentukan, efisien dan aman yang
berbasis teknologi mutakhir didukung dengan sumber daya berkualitas dalam
lingkungan kerja yang aman dan berwawasan lingkungan serta selalu berusaha
melakukan perbaikan dan peningkatan berkesinambungan dengan :
1. Menerapkan semua ketentuan yang ada di dalam sistem manejem terpadu. ISO
9001: 2008, ISO 14001:2015 dan OHSAS
2. Mematuhi persyaratan Perundang undangan, prosedur, Inspeksi kerja dan
persyaratan lainnya yang berkaitan dengan mutu, lingkungan dan K3
3. Menetapkan wewenang dan tanggung jawab yang jelas pada seluruh staf dan
karyawan
4. Melakukan usaha pencegahan dan pengendalian pencemaran udara, B3 dan
kecelakaan kerja secara berkelanjutan.
5. Meningkatkan kompetensi SDM dalam hal pengembangan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi
6. Memberikan manfaat sosial, ekononomi kepada masyarakat sehingga tercipta
hubungan yang harmonis dengan stakehoder dan pihak pihak yang
berkepentingan.
Bidang Operasional
Kelompok II
Bidang Operasional
Kelompok II
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Sebagai bahan Seminar dalam pelaksanaan “Pembinaan dan Sertifikasi Calon Ahli
Muda K3 Konstruksi” untuk membuka wawasan sejauh mana korelasi antara teori
dengan pelaksanaan di lapangan.
Bidang Operasional
Kelompok II
BAB III
PERMASALAHAN DI LAPANGAN
1.Fasilitas kotak P3K dan isinya belum 2.Penggunaan APD pekerja belum lengkap
sesuai ketentuan dan sesuai dengan potensi bahaya serta
risiko yang ada (sarung tangan dan masker)
Bidang Operasional
Kelompok II
Bidang Operasional
Kelompok II
BAB IV
ANALISA TEMUAN
Bidang Operasional
Kelompok II
bahwa “Pekerja/buruh dan orang lain yang memasuki tempat kerja wajib
memakai atau menggunakan APD sesuai dengan potensi bahaya dan risiko”.
3. Jalur Evakuasi
Jalur evakuasi sempit dan terhalang oleh benda kerja misalnya tiang
scaffolding, perlu dilakukan perbaikan sesuai PP. RI Nomor 36 Tahun 2005, Pasal
59 ayat (2) bahwa “Penyediaan sistem peringatan bahaya bagi pengguna, pintu
keluar darurat, dan jalur evakuasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disesuaikan dengan fungsi dan klasifikasi bangunan gedung, jumlah dan kondisi
pengguna bangunan gedung, serta jarak pencapaian ke tempat yang aman”.
4. Rambu dan Marka
Kurangnya rambu dan marka yang ada di area gedung, perlu dilakukan
Analisa dan penambahan rambu dan marka sesuai PP. RI RI Nomor 36 Tahun
2005, Pasal 60 ayat (2) bahwa “Rambu dan marka merupakan tanda-tanda yang
bersifat verbal, visual, atau tanda-tanda yang dapat dirasa atau diraba. Rambu
dan marka penanda bagi penyandang cacat antara lain berupa rambu arah dan
tujuan pada jalur pedestrian, rambu pada kamar mandi/wc umum, rambu pada
telepon umum, rambu parkir khusus, rambu huruf timbul/braille bagi penyandang
cacat dan lanjut usia. Marka adalah tanda yan dibuat/digambar/ditulis pada bidang
halaman/lantai/jalan” .
Bidang Operasional
Kelompok II
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Beberapa temuan dalam Bidang Operasional adalah kurang lengkapnya Isi
Fasilitas serta jumlah Kotak P3K, Alat Pelindung Diri, jalur evakuasi, Rambu dan
Marka di PT. Acset Indonusa Tbk., Perusahaan sudah paham akan sistem
manajemen K3 / OHSAS namun demikian, belum tercipta budaya kerja yang
persistent (persistence) sehingga ada value baru yang tercipta di organisasi ini yaitu
penggampangan “safety basic”. Beberapa dokumen tidak dapat ditunjukkan.
5.2 . Saran
Dari hasil observasi yang telah kami lakukan di PT Acset Indonusa Tbk., adalah
perusahaan yang telah memiliki program K3 yang sangat baik karena
memperhatikan proses kerja para karyawan di setiap tempat sehingga mengurangi
terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, namun perusahaan kurang
memperhatikan hal-hal yang kecil dalam keselamatan kerja, padahal hal yang sangat
kecil apabila dibiarkan maka akan menimbulkan kecelakaan yang fatal. Untuk itu ada
beberapa saran yang dapat kami sampaikan, yaitu:
1. Para pekerja sebaiknya mulai membiasakan diri untuk mematuhi aturan-aturan K3
demi keselamatan dan kesehatan kerja dirinya sendiri
2. Menindaklanjuti temuan-temuan yang ada di lapangan dan menerapkannya
sesuai dengan aturan yang berlaku
3. Tim K3 harus mengingatkan pekerja untuk selalu berhati-hati dalam bekerja baik
itu pada saat Toolbox Meeting atau Safety Talk
4. Penggunaan APD untuk pekerja agar disesuaikan dengan potensi bahaya
5. Jalur evakuasi dipastikan tidak terhalang benda apapun
6. Semangat K3 harus lebih ditingkatkan lagi supaya para pekerja lebih aman dan
nyaman.
7. Perusahaan harus lebih lagi mensosialisasikan program K3 untuk meningkatkan
dukungan pekerja terhadap program K3 yang nantinya juga meningkatkan
komitmen pekerja terhadap perusahaan.
10
Bidang Operasional
Kelompok II
BAB VI
PENUTUP
6.1. Penutup
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai hasil observasi Bidang
Operasional pada kegiatan Proyek Thamrin Nine. Mungkin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Kami banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
kami dan para pembaca.
Kami ucapkan terima kasih kepada para narasumber Bapak Zainal Bakti,
Bapak Daafi Armanda, dan Bpk. Windi Y. Hermawan yang telah memberikan ilmu
dan pengetahuannya mengenai Bidang keselamatan dan kesehatan kerja di bidang
konstruksi. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada PT Midiatama selaku
penyelenggara pelatihan dan sertifikasi Ahli Muda K3 Konstruksi.
11
Bidang Operasional
Kelompok II
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Bidang Operasional
Kelompok II
Bidang Operasional
Kelompok II
Bidang Operasional