OPERASIONAL dr. ENDAH WORO UTAMI, MMRS Pembina Tingkat I NIP. 19720202 200412 2 004 I. PENGERTIAN Persetujuan tindakan kedokteran adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien, keluarga terdekat, wali, atau pengampu setelah mendapatkan penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan terhadap pasien. Keluarga terdekat adalah suami atau isteri, orang tua yang sah atau anak kandung, dan saudara kandung Wali adalah orang yang secara hukum dianggap sah mewakili kepentingan orang lain yang tidak kompeten (dalam hal ini pasien yang tidak kompeten). Pengampu adalah orang atau badan yang ditetapkan pengadilan sebagai pihak yang mewakili kepentingan seseorang tertentu (dalam hal ini pasien) yang dinyatakan berada di bawah pengampuan (curatele). Kompeten adalah cakap untuk menerima informasi, memahami, menganalisisnya, dan menggunakannya dalam membuat persetujuan atau penolakan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi. Seseorang dianggap kompeten untuk memberikan persetujuan, apabila: 1. Mampu memahami informasi yang telah diberikan kepadanya dengan cara yang jelas, menggunakan bahasa yang sederhana dan tanpa istilah yang terlalu teknis. 2. Mampu mempercayai informasi yang telah diberikan. 3. Mampu mempertahankan pemahaman informasi tersebut untuk waktu yang cukup lama dan mampu menganalisisnya dan menggunakannya untuk membuat keputusan secara bebas II. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi staf medis untuk persetujuan tindakan kedokteran bila pasien tidak kompeten III. KEBIJAKAN SK Direktur No ……………………………. ttg Informed Concent” meliputi General Consent, Informed consent Anestesi, Informed consent Pembedahan/Tindakan Invasif, Informed consent Tranfusi Produk Darah” IV. PROSEDUR 1. Menyiapkan lembar informed consent 2. Petugas mengisi identitas pasien a. Nama pasien b. No rekam medis c. Umur/jenis kelamin d. Tgl/jam 3. Petugas mengisi nama : a. Dokter pelaksana tindakan b. Pemberi informasi c. Penerima informasi/pemberi persetujuan 4. DPJP/dokter/dokter gigi/petugas kesehatan lain yang berwenang memberikan penjelasan baik secara lisan atau tertulis dengan memberikan kesempatan yang cukup untuk tanya jawab. 5. Penjelasan yang dimaksud mencakup : dasar diagnosis, tindakan kedokteran, indikasi tindakan, tata cara, tujuan, resiko, komplikasi, prognosis, dan alternatif pengobatan sesuai dengan isi yang ada di formulir pemberian informasi kedokteran, serta memberikan tanda paraf atau centang pada bagian kanan. 6. Penjelasan dilakukan menggunakan bahasa yang dipahami oleh pasien, sesuai tingkat pendidikan serta ras / etnisnya. Bilamana perlu dapat digunakan alat peraga atau gambar untuk memudahkan penjelasan 7. Selama prosedur penjelasan, pasien mempunyai hak untuk bertanya 8. Menjelaskan kembali mengenai informasi yang belum dimengerti pasien dan keluarga 9. Setelah menerima penjelasan dan mengerti, pasien atau keluarga berhak menyetujui atau menolak tindakan kedokteran yang akan dilakukan 10. Persetujuan tindakan medis tertulis oleh keluarga terdekat, pengampu atau walinya dalam hal ini dia (pasien) tidak kompeten 11. Urutan prioritas yang berhak memberikan persetujuan atau penolakan adalah sebagai berikut : a. Pasien sendiri sudah dewasa / sudah menikah, sadar, sehat mental, tanpa paksaan b. Pasien dewasa dibawah kemampuan dilakukan oleh walinya c. Pasien dengan gangguan mental oleh mereka sesuai hak sebagai berikut : 1) Ayah atau ibu kandung 2) Wali yang sah 3) Saudara kandung d. Pasien yang sudah menikah, oleh mereka sesuai urutan hak sebagai berikut : 1) Suami atau istri 2) Ayah tau ibu kandung 3) Anak kandung 4) Saudara kandung e. Pasien dibawah umur 18 tahun, oleh mereka sesuai urutan hak sebagai berikut : 1) Ayah atau ibu kandung 2) Saudara kandung yang sudah dewasa f. Pasien dibawah umur 18 tahun yang tidak mempunyai orang tua atau berhalangan hadir, oleh mereka sesuai urutan hak sebagai berikut : 1) Ayah / ibu angkat 2) Saudara kandung yang sudah dewasa 3) Keluarga terdekat 4) Induk semang 12. Dalam keadaan gawat darurat untuk menyelamatkan jiwa pasien dan atau mencegah kecacatan tidak diperlukan persetujuan tindakan kedokteran 13. Dalam hal ini dilakukan tindakan kedokteran untuk menyelamatkan jiwa pasien dan atau mencegah kecacatan, dokter atau dokter gigi wajib memberikan penjelasan sesegera mungkin pada pasien setelah pasien sadar atau kepada keluarga 14. Keputusan melakukan tindakan kedokteran untuk menyelamatkan jiwa pasien dan atau mencegah kecacatan diputuskan oleh dokter atau dokter gigi dan dicatat di dalam rekam medik 15. Memberikan form inform consent kepada keluarga, wali atau pengampu 16. Keluarga, wali atau pengampu diberi kesempatan untuk membaca atau menolak tindakan yang diberikan 17. Keluarga, wali atau pengampu menandatangani form informed consent beserta saksi 18. DPJP/dokter/dokter gigi menandatangani informed consent yang sudah ditandangani pasien/keluarga dan saksi 19. Form informed consent yang ditandatangani disimpan di dalam rekam medis
V. UNIT TERKAIT 1. Jajaran Wadir Pelayanan
2. Komite Medik 3. Staff Medis 4. Instalasi 5. Ruang Rawat Inap 6. Poli Rawat Jalan