Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Sejarah Proses
Dalam proses pengawetan mayat, orang Mesir kuno menggunakan berbagai macam
campuran, termasuk di dalamnya methanol, yang mereka peroleh dari pirolisis kayu.
Methanol murni, pertama kali berhasil diisolasi tahun 1661 oleh Robert Boyle, yang
menamakannya spirit of box, karena ia menghasilkannya melalui distilasi kotak kayu.
Nama itu kemudian lebih dikenal sebagai pyroxylic spirit (spiritus).Pada tahun 1834, ahli
kimia Perancis Jean-Baptiste Dumas dan Eugene Peligot menentukan komposisi kimianya.
Mereka juga memperkenalkan nama methylene untuk kimia organik, yang diambil dari
bahasa Yunani methy = "anggur"; lene = kayu (bagian dari pohon). Kata itu semula
dimaksudkan untuk menyatakan "alkohol dari (bahan) kayu", tetapi mereka melakukan
kesalahan.
Kata methyl pada tahun 1840 diambil dari methylene, dan kemudian digunakan
untuk mendeskripsikan "metil alkohol". Nama ini kemudian disingkat menjadi "methanol"
tahun 1892 oleh International Conference on Chemical Nomenclature.
Pada tahun 1923, ahli kimia Jerman, Matthias Pier, yang bekerja untuk BASF
mengembangkan cara mengubah gas sintesis (syngas / campuran dari karbon dioksida and
hidrogen) menjadi methanol. Proses ini menggunakan katalis zinc chromate (seng kromat),
dan memerlukan kondisi ekstrim tekanan sekitar 30–100 MPa (300–1000 atm), dan
temperatur sekitar 400 °C. Produksi methanol modern telah lebih effisien dengan
menggunakan katalis tembaga yang mampu beroperasi pada tekanan relatif lebih rendah.
Penggunaan metanol sebagai bahan bakar mulai mendapat perhatian ketika krisis
minyak bumi terjadi di tahun 1970-an karena ia mudah tersedia dan murah. Masalah timbul
pada pengembangan awalnya untuk campuran methanol-bensin. Untuk menghasilkan harga
yang lebih murah, beberapa produsen cenderung mencampur metanol lebih banyak.
Produsen lainnya menggunakan teknik pencampuran dan penanganan yang tidak tepat.
Akibatnya, hal ini menurunkan mutu bahan bakar yang dihasilkan. Akan tetapi, methanol
masih menarik utuk digunakan sebagai bahan bakar bersih. Mobil-mobil dengan bahan
1
bakar fleksibel yang dikeluarkan oleh General Motors, Ford dan Chrysler dapat beroperasi
dengan setiap kombinasi etanol, metanol dan/atau bensin.

1.2.Tujuan
1. Mampu membaca flowsheet proses pembuatan produk methanol
2. Mampu menjelsakan tahapan proses pembuatan produk methanol dari bahan baku sintesis
yang digunakan
3. Mengerti istilah dan notasi atau lambang alat yang digunakan untuk suatu proses dalam
pabrik dan mengerti diagra alir proses yang berlaku untuk setiap proses.

2
BAB II
PROSES PEMBUATAN METHANOL

2.1.Spesifikasi Bahan Baku


Metanol dapat diproduksi dari berbagai macam bahan baku seperti gas alam dan
batu bara. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa metanol paling ekonomis diproduksi
dari gas alam dibanding dari batu bara. Biaya produksi metanol dari gas alam sekitar 0,736
USD/galon sedangkan dari batu bara sekitar 1,277 USD/galon.
Gas alam sering juga disebut sebagai gas bumi atau gas rawa, adalah bahan bakar
fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana (CH4). Ia dapat ditemukan di ladang
minyak, ladang gas bumi dan juga tambang batu bara. Ketika gas yang kaya dengan metana
diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik selain dari
fosil, maka ia disebut biogas. Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat
pembuangan akhir sampah, serta penampungan kotoran manusia dan hewan.
Bahan baku yang digunakan pada pembuatan methano adalah gas CO dan H2
a. KARBON MONOKSIDA ( CO )
Merupakan Gas tak berbau, tak berasa dan tak berwarna. Terdiri dari satu atom
karbon yang berikatan secara kovalen dengan satu atom oksigen. Karbon monoksida
berasal dari pembakaran yang tidak sempurna.
 Kegunaan CO :

Bahan baku pembuatan metanol

Sebagai reduktor pada pengolahan besi dari hasil bijih dan logam lainnya.

 Sifat fisik Karbon Monoksida

Rumus molekul : CO

Berat molekul : 28,0101 gr/gmol

Penampilan : Tak berbau, tak berasa dan tak berwarna

3
Densitas : 0,789 ( liquid )

Titik leleh : -205 oC

Titik didih : - 192 oC

 Sifat Kimia Karbon Monoksida

Karbon Monoksida jika bereaksi dengan metanol menghasilkan asam asetat.

Karbon Monoksida jika bereaksi dengan hidrogen membentuk metanol.

b. HIDROGEN ( H2)
Hidrogen adalah gas yang pada keadaan standar tidak berwarna, tidak berbau.
Bersifat non- logam, bervalensi tunggal dan gas diatomik yang mudah terbakar.
 Kegunaan hidrogen :

1. Bahan pembuatan Metanol


2. Sumber hidrogen pembuatan HCl
3. Sumber bahan pembuatan Ammonia
4. Sebagai bahan Hidrogenasi

 Sifat Kimia Gas Hidrogen :


1. Reaksi Pembakaran

2H2 + O2 2 H2O

2. Sangat mudah terbakar


 Sifat fisika gas Hidrogen :

Titik Lebur : -259,14oC


Titik Didih : -257,87o C
Warna : Tidak Berwarna
Bau : Tidak Berbau
Densitas :0,08988
4
Kapasitas Panas : 14, 34 Cp
Berat Atom : 1,007 gr/mol
Rumus Molekul : H2
Panas Atomisasi :218 KJ/mol

2.2.Spesifikasi Produk
Metanol merupakan cairan polar yang dapat bercampur dengan air, alkohol –
alkohol lain, ester, keton, eter, dan sebagian besar pelarut organik. Metanol sedikit larut
dalam lemak dan minyak. Secara fisika metanol mempunyai afinitas khusus terhadap
karbon dioksida dan hidrogen sulfida. Titik didih metanol berada pada 64,7 oC dengan
panas pembentukan (cairan) –239,03 kJ/mol pada suhu 25 oC . Metanol mempunyai panas
fusi 103 J/g dan panas pembakaran pada 25 oC sebesar 22,662 J/g. Tegangan permukaan
metanol adalah 22,1 dyne/cm sedangkan panas jenis uapnya pada 25oC sebesar 1,370 J/(gK)
dan panas jenis cairannya pada suhu yang sama adalah 2,533 J/(gK).
Methanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus. Ia adalah
senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH. Sebagai alkohol alifatik yang paling
sederhana, reaktifitas metanol ditentukan oleh group hidroksil fungsional. Metanol bereaksi
melalui pemutusan ikatan C-O atau O-H yang dikarakterisasi dengan penggantian group –H
atau –OH. Pada "keadaan atmosfer" ia berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap,
tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang khas (berbau lebih ringan
daripada etanol). Ia digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan
sebagai bahan additif bagi etanol industri.
Metanol diproduksi secara alami oleh metabolisme anaerobik oleh bakteri. Hasil
proses tersebut adalah uap metanol (dalam jumlah kecil) di udara. Setelah beberapa hari,
uap metanol tersebut akan teroksidasi oleh oksigen dengan bantuan sinar matahari menjadi
karbon dioksida dan air.
Reaksi kimia metanol yang terbakar di udara dan membentuk karbon dioksida dan
air adalah sebagai berikut:
2 CH3OH + 3 O2 → 2 CO2 + 4 H2O
Api dari metanol biasanya tidak berwarna. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati

5
bila berada dekat metanol yang terbakar untuk mencegah cedera akibat api yang tak terlihat.
Karena sifatnya yang beracun, metanol sering digunakan sebagai bahan additif bagi
pembuatan alkohol untuk penggunaan industri;
Metanol kadang juga disebut sebagai wood alcohol karena ia dahulu merupakan
produk samping dari distilasi kayu. Saat ini metanol dihasilkan melului proses multi tahap.
Secara singkat, gas alam dan uap air dibakar dalam tungku untuk membentuk gas hidrogen
dan karbon monoksida; kemudian, gas hidrogen dan karbon monoksida ini bereaksi dalam
tekanan tinggi dengan bantuan katalis untuk menghasilkan metanol.Tahap pembentukannya
adalah endotermik dan tahap sintesisnya adalah eksotermik.

2.3.Penggunaan Produk
Di bawah ini adalah beberapa bidang yang memanfaatkan metanol, yaitu:
1. Digunakan sebagai bahan baku pembuatan bahan kimia lain, sepertiformalin dan methyl
ester.
2. Metanol merupakan campuran bahan anti beku (anti freezing) pada air pendingin, yang
suhunya bisa mencapai 0 derajat C.
3. Metanol digunakan sebagai bahan baku pembuatan cairan pembersih, seperti cairan
pembersih kaca.
4. Metanol adalah bahan baku pembuatan MTBE (methyl tertiary butyl ether), yaitu bahan
additive bahan bakar untuk memperbaiki proses pembakaran.
5. Sekitar 40% metanol diubah menjadi formaldehyde, dan dari sana menjadi berbagai
macam produk seperti plastik, plywood, cat, peledak, dan tekstil.
6. Metanol banyak digunakan sebagai pelarut.
7. Metanol adalah bahan baku pembuatan dimethyl ether, sebagai cairan aerosol.
8. Dalam beberapa pabrik pengolahan air limbah, sejumlah kecil metanol digunakan ke air
limbah sebagai bahan makanan karbon untuk denitrifikasi bakteri, yang mengubah nitrat
menjadi nitrogen.
9. Metanol kini sedang dikembangkan sebagai fuel cell untuk laptop.
Daftar manfaat metanol di atas akan terus berkembang, mengingat begitu pesatnya
kemajuan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini.

6
2.4.Macam-macam proses pembuatan methanol secara sintesis :
a. Hydrogenasi katalitik carbon monoksida
b. Oksidasi LPG dengan produk samping hydro carbon
c. Hydrogenasi katalitik carbon hidroksida

2.5.Reaksi Kimia :
a. Reaksi Utama :
CO + 2H2 CH3OH

b.Reaksi samping :
CO + 3H2 CH4 + H2O
2CO + 2H2 CH4 + CO2

c. Reaksi samping membentuk molekul besar :


xCO + yH2 alkohol dan HC

7
2.6.Diagram Alir

Gambar.Diagram Alir Pembuatan Methanol

Uraian proses :
Berdasarkan flowsheet hydrogen dan karbon monoksida dengan perbandingan mol 2,25
(12% dari teoritis) ditekan dengan kompresor hingga 3000-5000 psi, bercampur dengan gas
recycle dan diumpankan ke dalam konverter bertekanan tinggi. Reaktor yang digunakan terbuat
dari besi baja yang dilapisi tembaga dengan berisi katalis Zinc yang dicampur Chrom, mangan,
atau alumunium oksida. Suhu di reaktor dijaga pada suhu 300-375oC. Gas yang keluar reaktor
didinginkan di HE menggunakan methanol sisa reaksi dan juga air. Methanol dikondensasikan
pada tekanan operasi maksimum hingga produk terkonversi mencapai 50% methanol dimurnikan
menggunakan permanganat untuk menghilangkan kandungan keton, aldehyd dan senyawa
impuritis lainnya, lalu produk dikirim ke stripper untuk menghilangkan senyawa ringan seperti
dimethyl eter. Dan dimasukkan ke fraksionator untuk memisahkan methanol senyawa dengan
BM yang lebih besar.

8
Proses pembuatan methanol berdasarkan tekanan

Metanol diproduksi dalam skala industri terutama berdasarkan perubahan katalitik dari gas
sintesa (catalityc conversion of synthesis gas). Berdasarkan tekanan yang digunakan proses
pembuatannya dibagi menjadi:

1. Proses tekanan tinggi.


Pada proses ini pembuatan metanol dioperasikan pada tekanan 300 bar,
menggunakan katalis alkali/ZnO-CuO/Cr2O3 untuk perubahan katalitik dari CO dan CO2
dengan H2 menjadi metanol pada suhu 320 sampai 400 oC Katalis ini tahan terhadap
sulfur dan klorin yang terdapat dalam syn-gas. Kekurangan proses ini adalah mahalnya
komponen yang diperlukan untuk tekanan tinggi, biaya energi yang lebih tinggi, serta
biaya peralatan yang relatif cukup tinggi.

2. Proses tekanan rendah.


Pada proses ini tekanan yang digunakan ialah 50-150 bar dan suhu 200– 500 oC.
Jenis katalis yang digunakan ialah dasar tembaga (copper based catalyst). Keunggulan
dari proses ini adalah biaya investasi yang lebih rendah,biaya produksi yang lebih rendah,
kemampuan operasi yang lebih baik dan lebih fleksibel dalam penentuan ukuran pabrik.

Berdasarkan perbandingan dua proses di atas maka proses tekanan rendah dengan
pertimbangan sebagai berikut:

 Biaya investasi yang relatif rendah.


 Biaya produksi yang lebih rendah.
 Kemampuan operasi yang lebih baik.
 Lebih fleksibel dalam penentuan ukuran pabrik.

Proses-proses yang menggunakan tekanan rendah antara lain adalah sebagai berikut:

1. Proses Lurgi

9
Proses ini patennya dimiliki oleh Lurgi Oel Gas Chemie GmbH. Gambaran
prosesnya secara garis besar adalah sebagai berikut. Gas alam dilewatkan dalam proses
desulfurisasi untuk menghilangkan kontaminan sulfur.
Proses ini berlangsung kira-kira pada suhu 350-3800C dalam
reaktor desulfurisasi. Kemudian gas dikompresi dan dialirkan ke dalam unit reformer,
dalam hal ini LURGI reformer dan autothermal reformer. Dalam unit reformer gas
dicampur dengan uap panas dan diubah menjadi gas H2, CO2, dan CO dengan tiga macam
langkah pembentukan. Gas hasil kemudian didinginkan dengan serangkaian alat penukar
panas. Panas yang dimiliki oleh gas hasil digunakan untuk membuat uap panas. Pemanas
awal gas alam, pemanas air umpan masuk boiler dan alat re-boiler di kolom distilasi. Gas
hasil tersebut kembali dikompresi hingga 80-90 bar tergantung pada optimasi proses yang
ingin dicapai. Setelah dikompresi gas hasil kemudian dikirim ke dalam reaktor
pembentukan metanol. Reaktor yang digunakan ialah LURGI tubular reaktor (proses
isotermal) yang mengubah gas hasil menjadi crude methanol. Crude methanol hasil
kemudian dikirim ke dalam unit kolom distilasi untuk menghasilkan kemurnian metanol
yang dihasilkan.

2. The ICI Low Pressure Methanol (LPM) Process


Proses ini merupakan proses yang paling umum digunakan dalam proses
pembutan metanol. Paten dari proses ini dimiliki oleh Imperial Chemical Industry (ICI)
dan sekarang lisensinya dipegang oleh anak perusahannya yaitu Synetik.
Deskripsi prosesnya adalah sebagai berikut, umpan gas alam dipanaskan dan
dikompresi lalu kemudian didesulfurisasi sebelum dimasukkan ke dalam saturator.
Setelah didesulfurisasi gas alam kemudian di masukkan ke dalam saturator, di dalam
saturator gas alam dikontakkan dengan air panas. Pada proses ini sekitar 90% kebutuhan
steam untuk proses dapat dicapai. Selanjutnya gas alam kemudian dipanaskan ulang dan
ditambahkan kekurangan steam yang dibutuhkan untuk proses. Campuran gas alam
dengan uap panas ini kemudian dikirim kedalam methanol synthesys reformer (MSR). Di
dalam MSR ini gas alam dirubah menjadi H2,CO2, CO. Gas hasil ini kemudian
didinginkan dengan serangkaian alat penukar panas. Panas yang dihasilkan digunakan
untuk memanaskan air umpan masuk boiler,menghasilkan uap panas dan kebutuhan yang
10
lain. Lalu gas hasil ini dikirim ke dalam methanol converter (ICI tube cooled reactor).
Reaksi yang berlangsung dengan bantuan katalis dalam reaktor ini menghasilkan crude
methanol dan bahan lain, hasil dari reaktor kemudian dipisahkan dengan separator, gas
yang masih belum terkonversi dipakai sebagai bahan bakar MSR.Crude methanol yang
sudah dipisahkan dari bahan lain kemudian dikirim ke unit distilasi fraksionasi untuk
menghasilkan metanol yang lebih murni.

3. The ICI Leading Concept Methanol (LCM) Process


Proses ini merupakan perbaikan dari proses ICI LPM, terutama dalam hal unit
reformer. Prosesnya adalah sebagai berikut. Umpan masuk gas alam pertama-tama di
desulfurisasi sebelum memasuki saturator. Dalam saturator gas alam dikontakkan dengan
air panas yang dipanaskan oleh gas hasil yang keluar dari Advanced Gas Heated
Reformer (AGHR). Pengaturan sirkuit saturator ini memungkinkan untuk mendapatkan
sebagian uap panas yang dibutuhkan untuk proses dan mengurangi sistem uap panas dari
boiler.Tetapi berbagai macam modifikasi proses dapat dilakukan tergantung dari
pemilihan sistem reformer dan converter.
Campuran gas alam dan uap panas ini kemudian dipanaskan sebelum memasuki
AGHR, dalam AGHR gas campuran memasuki tabung-tabung yang berisi katalis yang
dipanaskan oleh gas hasil dari reformer kedua. Kira-kira 25 % gas alam terkonversi
dalam AGHR menjadi CO2. Setelah keluar dari AGHR gas alam memasuki reformer
kedua kemudian ditambahkan semburan oksigen yang merubah gas alam dengan bantuan
katalis menjadi gas hasil yaitu H2, CO2, dan CO. Gas hasil ini suhunya berkisar 1000 0 C
dan hanya mengandung sangat sedikit metana yang tidak terkonversi. Aliran gas hasil lalu
dilewatkan melalui shell side dari AGHR dan serangkaian alat penukar panas untuk
memaksimalkan penggunaan panas. Lalu gas dikompresi sehingga 80 bar.
Gas yang telah dikompresi kemudian dikirim ke methanol converter untuk
mengubahnya menjadi metanol dan air. Metanol hasil kemudian dikirim ke unit distilasi
fraksionasi untuk memurnikannya.

2.7.Peralatan yang digunakan


a. Kompresor (Compressor)
11
Fungsi Kompresor adalah untuk memperbesar tekanan sebelum masuk ke reaktor .
Tekanan hingga mencapai 3000 – 5000 psi. Kompresor yang dipakai adalah tipe sentrifugal .

b. Reaktor

Reaktor yang digunakan adalah reaktor FIXED BED. Reaktor yang digunakan terbuat
dari besi bajayang dilapisi tembaga dan berisi katalis Zinc, Mangan, Chrom dan Aluiminium
Oksida. Beroperasi pada suhu 300 – 375 oC. Di dalam reactor terdapat Heat Exchanger.

c. Kondenser

12
Kondensor adalah peralatan yang digunakan untuk mengkondensasi gas yang berasal dari
reaktor menjadi cairan ( liquid ) yang masih sedikit mengandung gas yang akan dipisahkan di
separator. Kondensor memiliki prinsip mirip dengan heat Exchanger.

d. Separator

Separator berfungsi untuk memisahkan uap air yang terembunkan di kondensor


dan memisahkan gas yang terbentuk sebagai hasil reaksi samping. Di separator terjadi
proses purging untuk menghilangkan gas inert agar tidak terjadi ledakan. Separatornya
adalah separator gabungan ( Separator tekanan tinggi dan Separator tekanan rendah ).

13
e. Valve

Valve berfungsi untuk menurunkan tekanan. Valve yang digunakan adalah valve
jenis gate valve.
f. Tangki berpengaduk

Tangki berpengaduk disini digunakan untuk mengeliminasi impurities berupa aldehyd dan
keton dengan cara menambahkan kalium permanganat yang akan mengabsorbsi impuirities.

g. Stripper (Ether tower)

14
Stripping adalah operasi pemisahan solute dari fase cair ke fase ga, yaitu dengan
mengontakkan cairan yang berisi solute dengan pelarut gas ( stripping agent) yang tidak larut ke
dalam cairan.

h. Fraksionator (Methanol Tower)

Kolom fraksionasi berfungsi agar kontak antara cairan dengan uap terjadi lebih lama.
Sehingga komponen yang lebih ringan dengan titik didih yang lebih rendah akan terus menguap
dam masuk kondensor. Sedangkan komponen yang lebih besar akan kembali kedalam labu
destilasi.

15
BAB III
NERACA MASSA PEMBUATAN METHANOL

Alir proses :

Purge gas :
CO2 = ... kg
(CH3)2O (l)= .....kg CH3OH(l)= ......kg

REAKTOR
CO = .....kg C2H5OH(l)=
SEPARATOR I

H2 = .....kg ....kg
Total =.....kg

METHANOL TOWER
Fuel gas :
KONDENSOR

ETHER TOWER
CH4= ...kg
CO (g) = ....kg
H2(g) = ....kg
H2O(g) =.... kg
CH3OH(g)= ...kg
CH4(g) = .....kg
SEPARATOR II

CO2(g) = .....kg
C2H5OH(g)=....kg
(CH3)2O(g)= ....kg
CH3CHO(g)=....kg KMnO4 =..kg
CH3COCH3 (g)=...kg
Total = ...kg

TANGKI
BERPENGADUK

H2O(l) = .....kg
CH3OH(l)= .....kg H2O(l) =.....kg
C2H5OH(l)= ...kg
(CH3)2O (l)= ....kg
CH3CHO(l)= .....kg
CH3COCH3(l) =....kg
Total=....kg

H2O(l) = ..........kg
H2O(l) = .........kg
CH3OH(l)= .........kg
CH3OH(l)= .......kg
C2H5OH(l)= ........kg
C2H5OH(l)= .......kg
(CH3)2O (l)= ........kg
Total = .......kg
Total = ........kg
16
3.1.Data kuantitatif produksi methanol
Basis : 1 ton methanol
Bahan baku :
CO : 0,89 ton
H2 : 0,127 ton

Reaksi yang terjadi :


a. Reaksi utama :
CO + 2H2 CH3OH
b. Reaksi samping :

80%
o CO + 3H2 CH4 + H2O

85%
o 2CO + 2H2 CH4 + CO2

90%
o 4CO + 8H2 (CH3)2O + 2H2O + C2H5OH

95%
o 2CO + 3H2 CH3CHO + H2O

99%
o 3CO + 5H2 CH3COCH3 + 2H2O

17
3.2.Neraca massa pada Reaktor :

CO = ........ kg
CO = .....kg H2 = ........ kg
H2 = .....kg
Reaktor H2O = ........ kg
Total =.....kg CH3OH = ........ kg
CH4 = ........ kg
CO2 = ........ kg
C2H5OH = ........ kg
(CH3)2O = ........ kg
CH3CHO= ........ kg
CH3COCH3 =.....kg
Total = ........ kg

Bahan baku :

0.89 𝑡𝑜𝑛 𝑥 1000 𝑘𝑔/𝑡𝑜𝑛


𝑀𝑜𝑙 𝐶𝑂 =
28 𝑘𝑔/𝑘𝑚𝑜𝑙

= 31,78 𝑘𝑚𝑜𝑙

0,127 𝑡𝑜𝑛 𝑥 1000 𝑘𝑔/𝑡𝑜𝑛


𝑀𝑜𝑙 𝐻2 =
2 𝑘𝑔/𝑘𝑚𝑜𝑙

= 63,5 𝑘𝑚𝑜𝑙

1 𝑡𝑜𝑛 𝑥 1000 𝑘𝑔/𝑡𝑜𝑛


𝑀𝑜𝑙 𝐶𝑂 =
32 𝑘𝑔/𝑘𝑚𝑜𝑙

= 31,25 𝑘𝑚𝑜𝑙

Reaksi utama :

CO + 2H2 CH3OH

M: 31,78 kmol 63,5 kmol

R: 31,25 kmol 62,5 kmol 31,25 kmol

S: 0,53 kmol 1,00 kmol 31,25 kmol

18
Reaksi samping :

a. Reaksi 1
80%
CO + 3H2 CH4 + H2O

M: 0,53 kmol 1,00 kmol

R: 0,26 kmol 0,80 kmol 0,26 kmol 0,26 kmol

S: 0,27 kmol 0,2 kmol 0,26 kmol 0,26 kmol

b. Reaksi 2
85 %
2CO + 2H2 CH4 + CO2

M: 0,27 kmol 0,2 kmol

R: 0,17 kmol 0,17 kmol 0,085 kmol 0,085 kmol

S: 0.10 kmol 0,03 kmol 0,085 kmol 0,085 kmol

c. Reaksi 3
90 %
4CO + 8H2 (CH3)2O + 2H2O + C2H5OH

M: 0,10 kmol 0,03 kmol

R: 0,0135 kmol 0,027 kmol 3,375x10-3 kmol 6,75x10-3 kmol 3,375x10-3 kmol

S: 0,0865 kmol 0,003 kmol 3,375x10-3 kmol 6,75x10-3 kmol 3,375x10-3 kmol

d. Reaksi 4
95 %
2CO + 3H2 CH3CHO + H2O

M: 0,0865 kmol 0,003 kmol

R: 1,9x10-3 kmol 2,85x10-3 kmol 9,5x10-4 kmol 9,5x10-4 kmol

S: 0,0846 kmol 1,5x10-4 kmol 9,5x10-4 kmol 9,5x10-4 kmo

19
e. Reaksi 5
99 %
3CO + 5H2 CH3COCH3 + 2H2O

M: 0,0846 kmol 1,5x10-4 kmol

R: 8,91x10-5 kmol 1,485x10-4 kmol 2,97x10-5 kmol 5,94x10-5 kmol

S: 0,08451 kmol 0,015x10-4 kmol 2,97x10-5 kmol 5,94x10-5 kmol

Neraca massa pada reaktor :

Komponen BM Input Output


(kg/kmol) Kmol Kg Kmol Kg
CO 28 31,78 890 0,08451 2,36628
H2 2 63,5 127 0,015x10-4 3x10-6
CH3OH 32 31,25 1000
CH4 16 0,345 5,52
H2O 18 0,26776 4,8197
CO2 44 0,085 3,74
C2H5OH 46 3,375x10-3 0,15525
(CH3)2O 46 3,375x10-3 0,15525
CH3CHO 44 9,5x10-4 0,0418
CH3COCH3 58 2,97x10-5 1,7226x10-3
Jumlah 1017 1016,8

CO = 2,36628 kg
H2 = 3x10-6 kg
CO = 890 kg H2O = 4,8197 kg
H2 = 127 kg Reaktor CH3OH = 1000 kg
Total = 1017 kg
CH4 = 5,52 kg
CO2 = 3,74 kg
C2H5OH = 0,15525kg
(CH3)2O = 0,15525kg
CH3CHO= 0,0418kg
CH3COCH3 =1,7226x10-3kg
20
Total = 1016,8kg
3.3.Neraca massa pada kondenser

Di dalam alat kondenser terjadi perubahan fase produk dari gas menjadi liquid.

CO (g) = 2,36628 kg CO(l) = 2,36628 kg


H2(g) = 3x10-6 kg H2(l) = 3x10-6 kg
H2O(g) = 4,8197 kg
Kondensor H2O(l) = 4,8197 kg
CH3OH(g)= 1000 kg CH3OH(l)= 1000 kg
CH4(g) = 5,52 kg CH4(l) = 5,52 kg
CO2(g) = 3,74 kg CO2(l) = 3,74 kg
C2H5OH(g)= 0,15525kg C2H5OH(l)= 0,15525kg
(CH3)2O(g)= 0,15525kg (CH3)2O (l)= 0,15525kg
CH3CHO(g)= 0,0418kg CH3CHO(l)= 0,0418kg
CH3COCH3 (g)=1,7226x10-3kg CH3COCH3(l) =1,7226x10-3kg
Total = 1016,8kg Total = 1016,8kg

3.4.Neraca massa pada separator

Di dalam separator terjadi pemisahan terhadap purge gas dan flue gas

CO(l) = 2,36628 kg
H2(l) = 3x10-6 kg
CO2(l) = 3,74 kg
CH4(l) = 5,52 kg
Total = 6,10628 kg

H2O(l) = 4,8197 kg
SEPARATOR

CO(l) = 2,36628 kg
SEPARATOR

CH3OH(l)= 1000 kg
H2(l) = 3x10-6 kg C2H5OH(l)= 0,15525kg
I

H2O(l) = 4,8197 kg
II

(CH3)2O (l)= 0,15525kg


CH3OH(l)= 1000 kg H2O(l) = 4,8197 kg CH3CHO(l)= 0,0418kg
CH4(l) = 5,52 kg CH3OH(l)= 1000 kg CH3COCH3(l) =1,7226x10-3kg
CO2(l) = 3,74 kg CH4(l) = 5,52 kg
Total = 1005,17 kg
C2H5OH(l)= 0,15525kg C2H5OH(l)= 0,15525kg
(CH3)2O (l)= 0,15525kg (CH3)2O (l)= 0,15525kg
CH3CHO(l)= 0,0418kg CH3CHO(l)= 0,0418kg
CH3COCH3(l) =1,7226x10-3kg CH3COCH3(l) =1,7226x10-3kg
Total = 1016,8kg Total = 1010,69 kg

21
3.5.Neraca massa pada Tangki berpengaduk
Digunakan Cairan KmnO4 untuk menyerap bahan pengtor seperti aldehid dan keton. Hal
ini ditunjukkan dengan perubahan warna

KMnO4 = 0,05kg

H2O(l) = 4,8197 kg
CH3OH(l)= 1000 kg
C2H5OH(l)= 0,15525kg
(CH3)2O (l)= 0,15525kg
CH3CHO(l)= 0,0418kg
CH3COCH3(l) =1,7226x10-3kg
Total = 1005,17 kg

H2O(l) = 4,8197 kg
KmnO4= 0,05 kg CH3OH(l)= 1000 kg
CH3CHO (l)= 0,0418kg C2H5OH(l)= 0,15525kg
CH3COCH3(l) =1,7226x10-3kg (CH3)2O (l)= 0,15525kg
Total = 0,0935 kg Total = 1005,1265 kg

22
3.6.Neraca massa pada Ether tower
Pada ether tower ini berfungsi untuk menghilangkan senyawa eter

(CH3)2O(l) = 0,15525kg

H2O(l) = 4,8197 kg
CH3OH(l)= 1000 kg Eter tower H2O(l) = 4,8197 kg
C2H5OH(l)= 0,15525kg
CH3OH(l)= 1000 kg
(CH3)2O (l)= 0,15525kg
C2H5OH(l)= 0,15525kg
Total = 1005,1265 kg
Total = 1004,97125 kg

Steam

3.7.Neraca massa pada Methanol tower

C2H5OH(l)= 0,15525kg
Methanol tower

H2O(l) = 4,8197 kg
CH3OH(l)= 1000 kg
CH3OH = 1000 kg
C2H5OH(l)= 0,15525kg
Total = 1004,97125 kg

23
Recycle : H2O(l) = 4,8197 kg
CO (g) = 2,36628 kg Purge gas :
H2(g) = 3x10-6 kg CO2 = 3,74 kg

C2H5OH(l)= 0,15525kg CH3OH(l)= 1000 kg

REAKTOR
CO = 890 kg
H2 = 127 kg C2H5OH(l)=

SEPARATOR I
Total = 1017 kg 0,15525kg

ALKOHOL TOWER
ETHER TOWER
Fuel gas :
KONDENSOR CH4= 5,52 kg
CO (g) = 2,36628 kg
H2(g) = 3x10-6 kg
H2O(g) = 4,8197kg
CH3OH(g)= 1000kg
CH4(g) = 5,52 kg
SEPARATOR II

CO2(g) = 3,74kg
C2H5OH(g)= 0,15525kg
(CH3)2O(g)= 0,15525kg
CH3CHO(g)= 0,0418kg
CH3COCH3 (g)=1,7226x10-3kg
Total = 1016,8kg KMnO4 =0,05kg

TANGKI
H2O(l) = 4,8197 kg
BERPENGADUK

H2O(l) = 4,8197 kg
CH3OH(l)= 1000 kg
C2H5OH(l)= 0,15525kg
(CH3)2O (l)= 0,15525kg
CH3CHO(l)= 0,0418kg
CH3COCH3(l) =1,7226x10-3kg
Total = 1005,17 kg

H2O(l) = 4,8197 kg H2O(l) = 4,8197 kg


CH3OH(l)= 1000 kg CH3OH(l)= 1000 kg
C2H5OH(l)= 0,15525kg C2H5OH(l)= 0,15525kg
(CH3)2O (l)= 0,15525kg Total = 1004,97125 kg
Total = 1005,1265 kg

24
3.8.NERACA MASSA OVER ALL

Komponen BM Input Output


(kg/kmol) Kmol Kg Kmol Kg
CO 28 31,78 890 0,08451 2,36628
H2 2 63,5 127 0,015x10-4 3x10-6
CH3OH 32 31,25 1000
CH4 16 0,345 5,52
H2O 18 0,26776 4,8197
CO2 44 0,085 3,74
C2H5OH 46 3,375x10-3 0,15525
(CH3)2O 46 3,375x10-3 0,15525
CH3CHO 44 9,5x10-4 0,0418
CH3COCH3 58 2,97x10-5 1,7226x10-3
KMnO4 158,03 0,00031 0,05 0,00031 0,05
Jumlah 1017,05 1016,85

25
BAB IV
PENUTUP

4.1.Kesimpulan
Methanol murni, pertama kali berhasil diisolasi tahun 1661 oleh Robert Boyle,
yang menamakannya spirit of box, karena ia menghasilkannya melalui distilasi kotak
kayu. Metanol merupakan cairan polar yang dapat bercampur dengan air, alkohol –
alkohol lain, ester, keton, eter, dan sebagian besar pelarut organik. Metanol sedikit larut
dalam lemak dan minyak. Metanol dapat diproduksi dari berbagai macam bahan baku
seperti gas alam dan batu bara. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa metanol paling
ekonomis diproduksi dari gas alam dibanding dari batu bara.
Secara fisika metanol mempunyai afinitas khusus terhadap karbon dioksida dan
hidrogen sulfida. Titik didih metanol berada pada 64,7 oC dengan panas pembentukan
(cairan) –239,03 kJ/mol pada suhu 25 oC . Bidang yang memanfaatkan metanol, yaitu:
baku pembuatan bahan kimia lain, campuran bahan anti beku (anti freezing) pada air
pendingin, bahan baku pembuatan MTBE (methyl tertiary butyl ether), dll.
Methanol cair yang dihasilkan dari bahan baku CO dan H2 gas sintesis diproses
dengan tahapan berikut :
1. Gas sintesa CO dan H2 di kompres oleh kompressor pada tekanan 3000 – 5000 psi.
2. Reaksi dalam reaktor pada suhu 300 – 375oC.
3. Pendinginan gas pada Heat exchanger menggunakan media air sebagai pendingin dan
penurunan tekanan agar methanol dapat dipisahkan.
4. Pemurnian larutan methanol dengan penambahan permanganat, lalu ke stripper untuk
memisahkan kotoran dalam methanol lalu destilasi fraksionasi untuk memisahkan
methanol dari larutan dengan BM yang lebih besar.
Reaksi yang terjadi ada dua yaitu reaksi utama dan reaksi samping.
Reaksi utama :
c. Reaksi utama :
CO + 2H2 CH3OH
d. Reaksi samping :

26
o CO + 3H2 CH4 + H2O
o 2CO + 2H2 CH4 + CO2
o 4CO + 8H2 (CH3)2O + 2H2O + C2H5OH
o 2CO + 3H2 CH3CHO + H2O
o 3CO + 5H2 CH3COCH3 + 2H2O

Katalis yang digunakan untuk mempercepat terjadinya reaksi adalah katalis


campuran seng krom dan mangan atau dapat juga katalis Al2O3.

27
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Erwana.dkk.2013.”Proses Industri Kimia 2”.Politeknik Negeri Sriwijaya.Palembang.

Austin, George T., 1986, Shreve’s Chemical Process Industries, 5th ed. McGraw Hill Book co,
New York

http://eprints.ui.ac.id/1563/

http://id.wikipedia.org/wiki/Batu_bara

http://id.wikipedia.org/wiki/Gas_alam

http://id.wikipedia.org/wiki/Metanol

http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2010/09/17/keracunan-fatal -akibat-menenggak-
methanol/

http://kimiadahsyatt.blogspot.com/

http://www.kaltimmethanol.com/indo/index.php?page=history.php

http://www.batan.go.id/mediakita/current/mediakita.php?group=Artikel%20Lepas&artikel=tk1&
hlm=2

28
NOTULEN HASIL PRESENTASI

PROSES INDUSTRI KIMIA 2

‘PEMBUATAN METHANOL’

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Hari/Tanggal : Kamis / 05 Maret 2014

Pemakalah :
1. Fitria Wulansari
2. Hardina Apri Saputri

Tempat : Ruang Kelas 4KA Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya

Susunan Acara :

1. Pembukaan
2. Penyampaian materi
3. Tanya-jawab (diskusi)
4. Penutup

Hasil Presentasi

Suasana dalam forum diskusi ini baik, tenang, aman dan terkendali. Para peserta diskusi yang
hadir sangat memperhatikan untuk setiap point yang dijabarkan oleh pemakalah. Terdapat
beberapa pertanyaan pada saat sesi tanya-jawab (diskusi), yaitu :

1. Sdri. Yuserli
Pertanyaan : Metode Produksi metanol berdasarkan tekanan yang telah dijelaskan,
mana yang lebih efektif dan konversinya yang terbesar ?
Jawaban : Pada metode produksi metanol dari syntesys gas dengan menggunakan
perbedaan tekanan mana yang lebih efektif dari ICI Low Pressure
Methanol (LPM) process, ICI Leading Concept Methanol ( LCM) Process

29
dan Proses Lurgi, dari ketiga proses diatas yang paling efektif adalah
metode produksi ICI Leading Concept Methanol (LCM) Process karena
dalam metode ini terdapat perlataan sintetis gas yaitu reformer yang
bertingkat atau lebih dari satu sehingga gas- gas yang belum terkonversi
menjadi hidrogen dan CO pada reformer 1 dapat direaksikan kembali di
reformer 2 dan setererusnya sehingga menyebabkan terbentuknya
konversi yang besar yang menjadi salah satu keuntungan metode ini.

2. Sdri. Melda dwitasari dan Tri Rahma Agustiani


Pertanyaan : Efektif yang mana dari ketiga metode produksi metanol yang bukan
berdasarkan tekanan ?
Jawaban :Dari ketiga metode produksi yaitu Hydrogenasi katalitik carbon
monoksida, hidrogenasi katalitik carbon dioksida dan oksidasi LPG
dengan produk samping hidrokarbon. Masing- masing memiliki
kekurangan dan kelebihannya masing- masing tapi ditinjau dari
ketersediaan bahan baku kami mengganggap metode produksi metanol
dengan hydrogenasi katalitik carbon monoksida sebagai metode yang
paling efektif karena bahan baku CO mudah di dapatkan dari pembakaran
yang tidak sempurna. Berikut reaksi- reaksi pembuatan metanol denganb
ketiga metode diatas :
1. Hydrogenasi Katalitik Karbon Monoksida
2H2 + CO CH3OH
2. Hydrogenasi Katalitik Karbon Dioksida
3H2 + CO2 CH3OH + H2O
3. Oksidasi LPG dengan produk samping hidrokarbon
C3H8 + 3/2 O2 2CH3OH + CO

30

Anda mungkin juga menyukai