Anterior Posterior
PEMBAHASAN
Meibomian Gland
1 Staphylococcal
• Madarosis
Seborroic
• Madarosis
Dysfunction
• Madarosis (-)
(+) jarang • Krusta (+/-)
• Krusta keras • Krusta • Ulserasi (-)
• Ulserasi berminyak
• Radang (+) • Ulserasi
TATALAKSANA
Lid hygiene (kompres hangat/disisik/disabun/dishampo) + antibiotik topikal
Jawaban Lainnya
a. Hordeolum : salah satu kelainan kelenjar sebasea,
terdapat tanda radang
PEMBAHASAN
b. Dry eyes : suatu gejala pada mata yang biasa ditandai
dengan adanya mata kering, terasa berpasir, dan gatal
1 c. Konjungtivitis : infeksi pada konjungtiva (virus, bakteri,
jamur, alergi/vernal, inklusi); injeksi konjungtiva (+),
injeksi siliar (-)
e. Selulitis preseptal : Selulitis preseptal : selulitis
periorbital, infeksi dan inflamasi di anterior septum
orbita, disekitar kelopak mata
Jadi, diagnosis pasien ini adalah…
PEMBAHASAN
D. BLEPHARITIS
1
Wanita usia 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
utama mata merah disertai sekret kental sejak 3 hari yang
lalu. Saat bangun tidur sering terdapat kerak disekitar kelopak
mata. Pasien juga mengeluhkan terasa silau saat melihat
cahaya. Pemeriksaan visus ODS 5/6. Pemeriksaan segmen
SOAL anterior ODS didapatkan injeksi siliar (+), injeksi konjungtiva
(+), dan sekret mukopurulen. Diagnosis?
2 a. Konjungtivitis viral
b. Konjungtivitis bakterial
c. Konjungtivitis vernal
d. Keratokunjungtivitis jamur
e. Keratokonjungtivitis bakterial
E. KERATOKONJUNGTIVITIS BAKTERIAL
KEYWORDS :
PEMBAHASAN • Wanita, 30 tahun
• Mata merah dan sekret kental, 3 hari
2 • Kerak disekitar kelopak mata
• Silau saat melihat cahaya
• Visus ODS 5/6
• Segmen anterior : injeksi siliar (+), injeksi konjungtiva (+),
dan sekret mukopurulen
PEMBAHASAN
2
• Keratokonjungtivitis adalah peradangan yang terjadi pada
PEMBAHASAN kornea dan konjungtiva secara bersamaan.
2 penggunaan
lensa kontak,
debu (cipratan
Herpes Zoster,
Herpes Simpleks
Virus Tipe 1
jagung, kemasan
biji padi (pada
petani)
kubangan)
Terapi • Antibiotik topikal • Herpes Simpleks: • Antijamur topikal
empiris antivirus topikal (natamycin,
(fluorokuinolon, • Herpes Zoster: amphotericin B,
gentamycine + antivirus oral econazole,
cefuroxime) (acyclovir) miconazole,
• Bila terjadi ulkus, fluconazole,
ditambah clotrimazole)
antibiotik oral
(ciprofloxacin)
Konjungtivitis
PEMBAHASAN
2
Konjungtivitis
• Mata merah (CVI), rasa
mengganjal, gatal dan
PEMBAHASAN
berair, kadang disertai
sekret
2 • Visus NORMAL
• Riwayat kontak (+)
• PF: injeksi konjungtiva (+),
palpebra edema, sekret
• Etiologi: virus, bakteri,
alergi
K. Virus K. Bakterial K. Gonorrhea
Etiologi Virus H. influenzae, S. Neisseria gonorrhea
pneumoniae, S. aureus,
dan Moraxella
catarrhalis
2 konjungtiva
Gejala penyerta Pembesaran KGB Otitis media akut
preaurikularis
Terutama pada bayi
baru lahir secara
normal
Terapi • Kompres • Antibiotik topikal • Topikal:
dingin empiris chloramphenicol,
• Artificial tears (chloramphenicol, gentamycine,
• Salep mata ciprofloxacin, bacitracin
acyclovir 3% ofloxacine, • Sistemik:
(Herpes) gentamycine, ceftriaxone (IM)
neomycin, polimixin atau penicillin (IV)
B)
• Artificial tears
Jawaban Lainnya
a. Konjungtivitis viral : infeksi pada konjungtiva yang
disebabkan oleh virus, dominan sekret jernih tanpa
PEMBAHASAN
disertai penurunan visus
b. Konjungtivitis bakterial : infeksi pada konjungtiva yang
2 disebabkan oleh bakteri, dominan sekret yang purulen
tanpa disertai penurunan visus
c. Konjungtivitis vernal : peradangan pada konjungtiva
(non-infeksi), gejala klinis dominan yaitu mata gatal
d. Keratokonjungtivitis jamur : infeksi pada kornea dan
konjungtiva, sekret purulen dan banyak, dan disertai
penurunan visus
Jadi, diagnosis pasien ini adalah…
PEMBAHASAN
E. KERATOKONJUNGTIVITIS
2 BAKTERIAL
Seorang bayi usia 1 hari dikonsultasikan ke dokter mata
dengan keluhan kedua matanya selalu terpejam dan bila
dibuka keluar cairan kekuningan sejak lahir. Pada pemeriksaan
didapatkan sekret purulen pada kedua mata, injeksi pada
konjungtiva dan perikorneal, kornea dalam keadaan jernih.
SOAL Pada pemeriksaan hapusan sekret mata didapatkan
diplokokus gram negatif. Apakah tatalaksana yang tepat?
3 konjungtiva
Gejala penyerta Pembesaran KGB Otitis media akut
preaurikularis
Terutama pada bayi
baru lahir secara
normal
Terapi • Kompres • Antibiotik topikal • Topikal:
dingin empiris chloramphenicol,
• Artificial tears (chloramphenicol, gentamycine,
• Salep mata ciprofloxacin, bacitracin
acyclovir 3% ofloxacine, • Sistemik:
(Herpes) gentamycine, ceftriaxone (IM)
neomycin, polimixin atau penicillin (IV)
B)
• Artificial tears
Jawaban Lainnya
• a, d, dan e : tidak ada penggunaan obat sistemik oral
PEMBAHASAN pada kasus konjungtivitis gonorrhea.
• c. Ciprofloxacin 50 mg/kgBB (IV) : ciprofloxacin
3 digunakan pada kasus konjungtivitis bakterial berupa
topikal.
Jadi, tatalaksana pada pasien ini adalah…
PEMBAHASAN
4 penggunaan
lensa kontak,
debu (cipratan
Herpes Zoster,
Herpes Simpleks
Virus Tipe 1
jagung, kemasan
biji padi (pada
petani)
kubangan)
Terapi • Antibiotik topikal • Herpes Simpleks: • Antijamur topikal
empiris antivirus topikal (natamycin,
(fluorokuinolon, • Herpes Zoster: amphotericin B,
gentamycine + antivirus oral econazole,
cefuroxime) (acyclovir) miconazole,
• Bila terjadi ulkus, fluconazole,
ditambah clotrimazole)
antibiotik oral
(ciprofloxacin)
Jawaban Lainnya
a. Tes Seidel : digunakan pada kasus-kasus astigmatisme
PEMBAHASAN b. Tes Annel : digunakan untuk mengetahui patensi duktus
lakrimalis
E. TES FLUORESCENS
4
Laki-laki usia 55 tahun datang ke RSUD dengan keluhan
mengalami penurunan penglihatan pada mata kiri sejak 1
minggu yang lalu. Pasien juga mengeluhkan silau dan melihat
seperti lingkaran pelangi. Pada pemeriksaan mata kiri
didapatkan visus OS 3/60 dan terdapat lesi satelit pada
SOAL kornea. Diketahui pekerjaan pasien adalah petani. Diagnosis
pasien?
5 a. Erosi kornea
b. Ulkus kornea
c. Keratitis fungalis
d. Keratitis bakterialis
e. Uveitis
C. KERATITIS FUNGALIS
KEYWORDS :
PEMBAHASAN • Laki-laki, 55 tahun
• Penurunan penglihatan pada mata kiri, 1 minggu
5 • Silau dan melihat seperti lingkaran pelangi
• PF: visus OS 3/60, lesi satelit pada kornea mata kiri
• Pekerjaan pasien adalah petani
Keratitis Bakterial Keratitis Viral Keratitis Jamur
5 penggunaan
lensa kontak,
debu (cipratan
Herpes Zoster,
Herpes Simpleks
Virus Tipe 1
jagung, kemasan
biji padi (pada
petani)
kubangan)
Terapi • Antibiotik topikal • Herpes Simpleks: • Antijamur topikal
empiris antivirus topikal (natamycin,
(fluorokuinolon, • Herpes Zoster: amphotericin B,
gentamycine + antivirus oral econazole,
cefuroxime) (acyclovir) miconazole,
• Bila terjadi ulkus, fluconazole,
ditambah clotrimazole)
antibiotik oral
(ciprofloxacin)
Jawaban Lainnya
a. Erosi kornea : suatu keadaan terlepasnya epitel kornea
yang disebabkan oleh trauma tumpul ataupun tajam
PEMBAHASAN
pada kornea, dominan pada keratititis bakterialis
b. Ulkus kornea : suatu keadaan patologik kornea yang
5 ditandai oleh adanya infiltrat supuratif disertai defek
kornea yang bergaung
d. Keratitis bakterialis : khas adalah adanya keratic
precipitat (kips), infiltrat, erosi, dan riwayat penggunaan
lensa kontak
e. Uveitis : radang pada uvea
Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah…
PEMBAHASAN
C. KERATITIS FUNGALIS
5
Laki-laki usia 45 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
tidak jelas saat membaca sejak 6 bulan yang lalu. Pada
pemeriksaan didapatkan visus ODS 6/10 dengan koreksi S-
0,75 menjadi 6/6. Untuk jarak dekat koreksi add S+1,25.
Namun, pasien hanya ingin menggunakan kacamata baca.
SOAL Berapakah ukuran lensa yang tepat sesuai permintaan pasien?
a. S-0,25
6 b. S-0,75
c. S+0,75
d. S+1,25
e. S+2,50
D. S+1,25
KEYWORDS :
PEMBAHASAN • Laki-laki, 45 tahun
• Tidak jelas saat membaca, 6 bulan
6 • PF: visus ODS 6/10 dengan koreksi S-0,75 menjadi 6/6
• Koreksi jarak dekat add S+1,25
• Pasien hanya ingin menggunakan kacamata baca
Jadi, ukuran lensa yang tepat sesuai dengan
permintaan pasien adalah…
6 D. S+1,25
Pasien laki-laki usia 32 tahun datang dengan keluhan nyeri
pada mata kanan. Mata kanan nyeri saat bola mata bergerak
yang dirasakan menjalar ke sekitar wajah, kemerahan, dan
silau saat melihat cahaya. Pada pemeriksaan didapatkan
nodus merah keunguan pada sklera yang tidak dapat
SOAL digerakkan dan nyeri tekan (+). Tes epinefrin (-). Apakah
diagnosis pada pasien ini?
7 a. Skleritis
b. Uveitis
c. Keratitis
d. Pinguecula
e. Pterygium
A. SKLERITIS
KEYWORDS :
PEMBAHASAN • Laki-laki, 32 tahun
• Nyeri pada mata kanan saat bola mata bergerak dan
7 menjalar ke sekitar wajah
• Mata kanan merah dan silau saat melihat cahaya
• PF: nodus merah keunguan pada sklera yang tidak dapat
digerakkan, nyeri tekan (+)
• Tes epinefrin (-)
SKLERA
Episkleritis Skleritis
PEMBAHASAN • Mata merah • Mata merah
• Nyeri lokal mata • Nyeri hingga wajah
PEMBAHASAN
7
Jawaban Lainnya
b. Uveitis : radang pada uvea
PEMBAHASAN c. Keratitis : radang pada kornea, baik infeksi ataupun
non-infeksi (alergi)
A. SKLERITIS
7
Wanita usia 60 tahun datang ke Poliklinik dengan keluhan
penglihatan menurun secara perlahan sejak 1 tahun ini, tidak
nyeri dan tidak merah. Riwayat penyakit hipertensi dan
diabetes mellitus disangkal. Pada pemeriksaan didapatkan
visus ODS 5/40 tidak maju dengan koreksi maupun pinhole,
SOAL kornea jernih, bilik mata depan dalam, lensa keruh sebagian,
shadow test (+). Pemeriksaan funduskopi dalam batas
Keluhan Tatalaksana
• Mata putih Ekstraksi katarak
• Penglihatan menurun • ECCE
perlahan spt tertutup • ICCE
kabut/asap
• Silau • Phacoemulsi
KLASIFIKASI KATARAK SENILIS
C. KATARAK IMATUR
8
Pasien wanita usia 75 tahun datang dengan keluhan terdapat
bayangan hitam pada kedua mata sejak 3 hari yang lalu.
Diketahui pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi dan
konsumsi obat secara teratur. Pada pemeriksaan visus ODS
6/40. Pemeriksaan funduskopi terdapat area makula
SOAL berwarna kuning kehijauan dikelilingi lingkaran berwarna
keabu-abuan dan drusen (+). Apakah diagnosis pada pasien
9 ini?
a. Hipertensi maligna
b. CMV retinitis
c. Age-related macular degeneration
d. Retinal detachment
e. Polypoidal coroidal vasculopathy
C. AGE-RELATED MACULAR DEGENERATION
KEYWORDS :
PEMBAHASAN • Wanita, 75 tahun
• Terdapat bayangan hitam pada kedua mata, 3 hari
9 • Riwayat hipertensi (+), konsumsi obat teratur
• PF: visus ODS 6/40
• Pem. Funduskopi: area makula berwarna kuning kehijauan
dikelilingi lingkaran berwarna keabu-abuan dan drusen (+)
AGE-RELATED MACULAR DEGENERATION
PEMBAHASAN
9
Jawaban Lainnya
a. Hipertensi maligna : bukan termasuk penyakit utama
pada mata, dimana terjadi peningkatan tekanan darah
PEMBAHASAN
yang sangat tinggi yaitu ≥ 180/120 mmHg
b. CMV retinitis : infeksi pada retina yang disebabkan oleh
9 Cytomegalovirus (CMV)
d. Retinal detachment : disebut juga sebagai ablasio retina
yaitu robeknya selaput retina
e. Polypoidal coroidal vasculopathy : penyakit retina yang
ditandai dengan adanya aneurisma berbentuk polip
pada vaskularisasi koroid dengan atau tanpa
terbentuknya cabang vaskular
Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah…
PEMBAHASAN
10 • Gunakan lup
• Ekstraksi benda asing dengan lidi kapas/cotton bud atau jarum
suntik 23G
o Lidi kapas/cotton tip applicator terutama pada benda
superfisial dan tidak menembus
o Oleskan lidi kapas yang dibubuhkan povidone iodine pada
tempat bekas korpus alienum
• Berikan antibiotik topikal, misalnya Chloramphenicol tetes
mata 1 tetes tiap 2 jam selama 2 hari
Benda Asing di Mata
Tatalaksana benda asing di kornea :
• Pasien dengan kondisi emergensi : harus segera
PEMBAHASAN dirujuk/dikonsultasikan ke dokter spesialis mata saat itu juga
• Pasien dengan kondisi urgensi : dirujuk/dikonsultasikan ke
11 a. Tuli konduksi
b. Tuli sensorik
c. Tuli sensori neural
d. NIHL
e. Tuli campuran
A. TULI KONDUKSI
KEYWORDS :
PEMBAHASAN • Perempuan, 18 tahun
• Pendengaran telinga kanan menurun, 4 hari yang lalu
11 • PF telinga kanan: serumen props, Rinne (-), Webber
lateralisasi kearah kanan, Schwabach hantaran tulang
memanjang
TES GARPU TALA (PENALA)
PEMBAHASAN
11
Tes Rinne
PEMBAHASAN
11
Tes Webber
PEMBAHASAN
11
Tes Schwabach
PEMBAHASAN
11
Pada pasien…
Tes Rinne (-) telinga kanan Tes Webber lateralisasi ke kanan
Kemungkinan: Kemungkinan:
PEMBAHASAN
• Kanan: tuli konduksi • Kanan: tuli konduksi
(lateralisasi ke sisi sakit)
11 • Kiri: normal/tuli sensori
neural • Kiri: normal/tuli sensori
neural (lateralisasi ke sisi
Tes Schwabach kanan
sehat)
memanjang
Kemungkinan:
• Kanan: tuli konduksi
• Kiri: normal/tuli sensori
neural
Pada pasien…
• Dari kasus tidak dijelaskan adanya pemeriksaan pada
telinga kiri sejauh ini singkirkan dulu adanya kelainan
PEMBAHASAN sehingga telinga kiri dianggap normal
• Lihat hasil pemeriksaan telinga kanan : Rinne negatif
11 TULI KONDUKSI
• Untuk konfirmasi, lihat hasil Webber. Ternyata benar,
bahwa Webber lateralisasi ke telinga yang tuli
konduksi (sakit), yaitu telinga kanan
• Dengan demikian tes garpu tala ini semuanya
konsisten dan dapat menegakkan bahwa tuli pada
pasien adalah jenis tuli konduksi (pada telinga
kanan/yang sakit)
Jawaban Lainnya
b. Tuli sensori neural : hasil tes garpu tala (penala) tidak
sesuai
PEMBAHASAN
c. NIHL : noice induced hearing loss adalah suatu keadaan
dimana terjadi penurunan pendengaran oleh karena
11 mendapat paparan bising yang lama (atau yang
diinduksi dengan kebisingan)
d. Tuli campuran : terdapat gejala tuli sensori neural dan
tuli konduksi pada satu telinga. Pemeriksaan dapat
dilakukan dengan tes garpu tala (penala), namun lebih
baik dengan audiometri yang dapat menentukan
ambang batas dengar AC (konduksi udara) maupun BC
(konduksi tulang)
Jadi, jenis tuli pada pasien ini adalah…
PEMBAHASAN
A. TULI KONDUKSI
11
Pasien laki-laki usia 35 tahun datang ke poliklinik THT
karena keluhan rasa berputar yang dirasakan sejak kurang
lebih 2 minggu. Keluhan berputar terjadi kurang dari 1
menit, dan timbul sewaktu-waktu. Kadang disertai bunyi
berdenging pada kedua telinga dan penurunan
SOAL pendengaran yang hilang timbul. Apakah diagnosis yang
paling mungkin?
12 • TRIAS :
• Vertigo/rasa berputar
• Tuli sensori neural
• Tinnitus
• Tatalaksana :
• Diuretik (Thiazid)
• Betahistine
Jawaban Lainnya
a. Otitis media supuratif kronik : otitis media yang terjadi
> 6 minggu
PEMBAHASAN
b. Labirinitis
E. MENIERE DISEASE
12
Pasien laki-laki usia 45 tahun datang mengeluhkan pusing
berputar setiap setelah bangun tidur sejak 3 bulan yang
lalu. Keluhan diperingan dengan tidur dan diperberat
dengan perubahan posisi mendadak, terutama jika pasien
miring ke kanan. Gangguan dan lainnya disangkal. Dari hasil
SOAL tes Romberg dengan mata tertutup pasien jatuh kearah kiri.
Tatalaksana yang tepat pada pasien adalah…
PEMBAHASAN
13
DIX-HALLPIKE MANEUVER
PEMBAHASAN
13
Jawaban Lainnya
a. Oksigen dosis tinggi : sebagai tatalaksana awal kasus
Cluster Headache
PEMBAHASAN
b. Paracetamol 3x500mg : bukan sebagai tatalaksana
utama untuk kasus BPPV
13 c. Brand-Daroff Maneuver : maneuver latihan yang dapat
dilakukan sendiri di rumah untuk kasus BPPV yang tidak
respon dengan Epley Maneuver
d. Dix-Hallpike Maneuver : maneuver yang dilakukan
sebagai pemeriksaan penunjang kasus BPPV
Jadi, tatalaksana yang tepat pada pasien adalah…
PEMBAHASAN
E. EPLEY MANEUVER
13
Pasien anak perempuan usia 6 tahun datang ke Poliklinik
dibawa ibunya dengan keluhan telinga kanan nyeri sejak 4
hari yang lalu disertai demam, batuk, dan pilek. Pada
pemeriksaan TTV suhu 37,9C. Dari hasil pemeriksaan telinga
kanan didapatkan membran timpani tampak hiperemis dan
SOAL intak. Tatalaksana yang tepat adalah…
a. Pemberian dekongestan oral
14 b. Pemberian antibiotik oral
c. Timpanosentesis
d. Pemasangan pipa Grommet
e. Timpanoplasti
B. PEMBERIAN ANTIBIOTIK ORAL
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Anak perempuan, 6 tahun
• Telinga kanan nyeri, 4 hari
PEMBAHASAN
14
STADIUM OMA
PEMBAHASAN
14
OTITIS MEDIA AKUT (OMA)
PEMBAHASAN
14
Jawaban Lainnya
a. Pemberian dekongestan oral : dapat dipertimbangkan,
namun pemberian antiobiotik oral lebih penting
PEMBAHASAN
(tatalaksana definitif)
c. Timpanosentesis : sebagai tatalaksana definitif kasus
14 OMA stadium supurasi, yaitu untuk mengeluarkan pus
yang terkumpul di telinga tengah
d. Pemasangan pipa Grommet : untuk kasus OME (otitis
media efusi) yang tidak responsif dengan
penatalaksanaan konservatif
e. Timpanoplasti : dilakukan pada kasus OMSK yaitu
dengan pemasangan membran timpani prostetik untuk
menutupi perforasi
Jadi, tatalaksana yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
15
RHINITIS ALERGI
PEMBAHASAN
15
Jawaban Lainnya
a. Rhinitis alergi intermiten ringan : salah, karena
intermiten < 4 hari/minggu atau ≤ 4 minggu
PEMBAHASAN
b. Rhinitis alergi persisten ringan : salah, karena ringan
tidak mengganggu aktivitas
15 c. Rhinitis alergi persisten sedang : salah, karena tidak ada
klasifikasi “sedang”
e. Rhinitis alergi persisten berat : salah, karena tidak ada
klasifikasi “berat”
Jadi, diagnosis pada pasien adalah…
PEMBAHASAN
D. RHINITIS ALERGI PERSISTEN
15 SEDANG-BERAT
Pasien laki-laki usia 25 tahun datang dengan keluhan bersin-
bersin, pilek, dan hidung tersumbat. Pilek berwarna bening dan
encer. Keluhan terjadi hampir setiap hari selama 6 minggu ini
terutama setiap terkena debu. Ibu pasien memiliki riwayat gatal-
gatal. Pasien juga mengeluh susah tidur dan tidak dapat bekerja
karena bersin-bersin dan pilek. Sebelumnya pasien sudah
SOAL
menggunakan steroid semprot hidung selama 2 minggu namun
tidak membaik. Tatalaksana yang tepat adalah?
16 a. Menaikkan dosis kortikosteroid intranasal
b. Pemberian antihistamin oral
c. Pemberian ipratropium
d. Pemberian short-acting kortikosteroid oral
e. Pemberian imunoterapi spesifik
D. PEMBERIAN SHORT-ACTING
KORTIKOSTEROID ORAL
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 25 tahun
• Bersin-bersin, pilek, dan hidung tersumbat
16 • Hampir setiap hari dan > 4 minggu
• Riwayat atopi (+) reaksi hipersensitivitas tipe I
• Mengganggu tidur dan aktivitas sehari-hari
• Pengunaan steroid semprot hidung selama 2 minggu
namun tidak membaik
RHINITIS ALERGI
PEMBAHASAN
16
PEMBAHASAN
16
Jawaban Lainnya
a. Menaikkan dosis kortikosteroid intranasal : kurang
tepat, karena saat ini keluhan pasien disertai hidung
PEMBAHASAN tersumbat
b. Pemberian antihistamin oral : salah, karena pasien
17 a. Eosinofil
b. Netrofil
c. Retikulosit
d. Basofil
e. Monosit
A. EOSINOFIL
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 25 tahun
• Bersin-bersin dan pilek
PEMBAHASAN
17
PEMBAHASAN
17
Jadi, sel yang banyak ditemukan pada kasus
adalah…
PEMBAHASAN
A. EOSINOFIL
17
Seorang bayi usia 8 bulan datang dengan keluhan sesak
napas, napas berbunyi, dan sering muntah saat diberi ASI.
Keluhan akan semakin hebat apabila pasien terlentang dan
menangis. Pada pemeriksaan laringoskopi didapatkan
omega shaped epiglottis seperti gambar berikut. Apakah
SOAL diagnosis pasien?
a. Laringotrakeobronkitis
18 b. Laringomalasia
c. Sumbatan benda asing
d. Palatoscizis
e. Laringitis
B. LARINGOMALASIA
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Bayi, 8 bulan
• Sesak napas, napas berbunyi, dan sering muntah saat
18 diberi ASI
• Keluhan akan semakin hebat apabila pasien terlentang
dan menangis
• Pem. Laringoskopi: omega shaped epiglottis
LARINGOMALASIA
Definisi Manifestasi Klinis
Suatu kelainan dimana tjd • Stridor inspirasi, bersifat
PEMBAHASAN kelemahan struktur persisten, dan tdk
supraglotik sehingga tjd terdapat sekret nasal
PEMBAHASAN
18
Tatalaksana
• Pd keadaan ringan: bayi
PEMBAHASAN diposisikan tidur
telungkup, tapi hindari
18 tempat tidur yang terlalu
lunak; oksigenasi bila
hipoksemia
• Pd keadaan berat:
intervensi bedah
(supragloplasti)
Supragloplasti
(epigloplasti dan ariepigloplasti)
Jawaban Lainnya
a. Laringotrakeobronkitis : disebut juga Croup adalah
suatu infeksi virus yang menyebabkan peradangan dan
PEMBAHASAN
pembengkakan pada saluran napas atas (laring, trakea,
dan bronkus) yang ditandai dengan batuk kering dan
18 sesak napas
c. Sumbatan benda asing : apabila dilakukan laringoskopi
akan tampak massa/benda asing yang menyumbat
saluran napas atas
d. Palatoscizis : kelainan kongenital berupa celah di
palatum (langit-langit mulut)
e. Laringitis : radang pada laring, manifestasi berupa sesak
napas, serak
Jadi, diagnosis pada pasien adalah…
PEMBAHASAN
B. LARINGOMALASIA
18
Anak perempuan usia 6 tahun mengeluh sesak napas sejak
1 jam yang lalu. 4 hari yang lalu pasien mengeluh nyeri saat
menelan dan demam. Pada pemeriksaan didapatkan
selaput putih dan mudah berdarah berdarah bila dikerok
pada orofaring. Apakah tatalaksana terbaik untuk pasien
SOAL tersebut?
a. ADS + diazepam 0,1mg/kgBB + metronidazol 15mg/kgBB
19 b. ADS + eritromisin 40mg/kgBB/hari
c. ADS + penisilin prokain 50.000 IU/kgBB/hari
d. ADS + tetrasiklin 10mg/kgBB/hari
e. ADS + terapi suportif lain
C. ADS + PENISILIN PROKAIN 50.000
IU/KGBB/HARI
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Anak perempuan, 6 tahun
• Sesak napas sejak 1 jam
Definisi Gejala
PEMBAHASAN Radang pada tonsil yang • Demam
disebabkan oleh bakteri • Nyeri tenggorok
19 Corynebacterium diptheriae
(basil, gram positif)
•
•
Disfagia
Sesak
Umum Khusus
• Isolasi (sampai masa akut) • Anti-difteri serum (ADS)
PEMBAHASAN • Uji kulit terlebih dahulu
• Tirah baring sd 3 minggu
• Dosis: 20.000-120.000 IU
19 •
•
Cairan adekuat
Diet adekuat
(tergantung tipe difteri, misal
difteri dengan bull’s neck
memerlukan 80.000 IU)
• Antibiotik
• Penisilin prokain 50.000-
100.000 IU/kgBB/hari, 10 hari
• Jika alergi penisilin, berikan
Eritromisin 40mg/kgbb/hari
• Kortikosteroid
• Prednison 2mg/kgbb/hari, jika
terdapat obstruksi saluran
napas atas dan miokarditis
Jawaban Lainnya
a. ADS + diazepam 0,1mg/kgBB + metronidazol
15mg/kgbb : digunakan untuk tatalaksana kasus tetanus
PEMBAHASAN
b. ADS + eritromisin 40mg/kgBB/hari : benar, namun
kurang tepat karena tidak dijelaskan pada kasus bahwa
19 pasien alergi penisilin
d. ADS + tetrasiklin 10mg/kgBB/hari
e. ADS + terapi suportif lain : bukan sebagai tatalaksana
terbaik
Jadi, tatalaksana terbaik pada pasien adalah…
PEMBAHASAN
C. ADS + PENISILIN PROKAIN 50.000
19 IU/KGBB/HARI
Pasien laki-laki usia 55 tahun datang dengan keluhan
pembengkakan pada rahang bawah. Pasien mengeluh
demam, nyeri pada leher dan saat membuka mulut, nyeri
menelan, dan liur keluar terus menerus. Pada pemeriksaan
ditemukan pembengkakan di regio submandibular, sangat
SOAL nyeri saat ditekan, sedikit krepitasi. Diagnosis yang paling
tepat adalah?
20 a. Abses Bezold
b. Abses Citelli
c. Angina pektoris
d. Angina Ludwig
e. Selulitis preseptal
D. ANGINA LUDWIG
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 55 tahun
• Pembengkakan pada rahang bawah
PEMBAHASAN
20
ANGINA LUDWIG
• Infeksi ruang submandibular, faktor risiko akibat infeksi
odontogenik
PEMBAHASAN • Infeksi dimulai di ruang bawah mulut, dapat menjalar
hingga ke retrosternal hingga menyebabkan mediastinitis
D. ANGINA LUDWIG
20
Seorang laki-laki usia 48 tahun datang dengan keluhan nyeri
pada pergelangan tangan kanan, 3 jari bagian tengah, dan
terdapat rasa kebas. Diketahui pasien bekerja sebagai
tukang gado-gado. Keluhan nyeri menjalar dan kesemutan
dari pergelangan tangan ke ujung-ujung jari setelah
SOAL menekuk pergelangan tangan selama kurang lebih 60 detik.
Apakah diagnosis pasien?
21 a. Polineuropati DM
b. Tendinitis de Quervain
c. Guyon Tunnel Syndrome
d. Tarsal Tunnel Syndrome
e. Carpal Tunnel Syndrome
E. CARPAL TUNNEL SYNDROME
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 48 tahun
• Nyeri pada pergelangan tangan kanan, 3 jari bagian
Definisi
PEMBAHASAN Kumpulan tanda dan gejala
akibat kompresi nervus
21 medianus dlm terowongan
karpal (carpal tunnel)
PEMBAHASAN
21
Carpal Tunnel Syndrome
Etiologi
• Manuver berulang
PEMBAHASAN • Obesitas
• Kehamilan
21 •
•
Artritis
Hipotiroid
Pemeriksaan fisik
• Tinnel sign : perkusi ringan
pd N. medianus
• Phalen sign : fleksi kedua
telapak tangan 1 menit
Carpal Tunnel Syndrome
Tatalaksana
PEMBAHASAN • Awal wrist splint pada
malam hari 3-4 minggu
22 a. Tinnel test
b. Allen test
c. Psoas sign test
d. Menilai refleks biseps
e. Menilai Hoffman tromner
A. TINNEL TEST
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 48 tahun
• Nyeri pada pergelangan tangan kanan, 3 jari bagian
Definisi
PEMBAHASAN
Kumpulan tanda dan gejala
akibat kompresi nervus
medianus dlm terowongan
22 karpal (carpal tunnel)
Tinnel Sign
PEMBAHASAN
Pemeriksaan dengan cara
perkusi ringan pada N.
medianus
22
Hasil positif sensasi
baal/kesemutan/nyeri pada
regio distribusi N. medianus
Pemeriksaan Fisik pada CTS
Phalen Sign
PEMBAHASAN
Fleksikan kedua telapak
tangan selama 1 menit dgn
kuat (seperti pada gambar)
22
Hasil positif sensasi
baal/kesemutan/nyeri pada
regio distribusi N. medianus
Jawaban Lainnya
b. Allen test : menilai arteri kolateral tangan (sebelum
prosedur pungsi arteri untuk pemeriksaan analisis gas
PEMBAHASAN darah)
c. Psoas sign test : manuver provokasi untuk mendiagnosis
22 apendisitis
d. Menilai refleks biseps : menilai persarafan N.
muskulokutaneus (tidak terkait dengan kasus N.
medianus)
e. Menilai hoffman tromner : refleks patologis pada
kondisi kelainan UMN
Jadi, pemeriksaan yang menunjang diagnosis
pada pasien adalah…
PEMBAHASAN
A. TINNEL TEST
22
Pasien perempuan usia 22 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan nyeri kepala sebelah kanan yang berdenyut disertai
dengan mual dan muntah. Keluhan nyeri dirasakan semakin
berat bila berjalan atau menaiki tangga. Pada pemeriksaan tidak
didapatkan nyeri ketok pada wajah. Sebelum sakit kepala
biasanya pasien merasa melihat garis-garis hitam selama kurang
SOAL
lebih 30 menit. Diagnosis?
23 a. Common migrain
b. Classic migrain
c. Tension type headache
d. Trigeminal neuralgia
e. Cluster headache
B. CLASSIC MIGRAIN
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Perempuan, 22 tahun
• Nyeri kepala sebelah kanan yang berdenyut
PEMBAHASAN
23
Nyeri Kepala Primer
Tension type Migrain Cluster
Kualitas Ditekan/diikat Berdenyut Menusuk
Intensitas Ringan atau sedang Sedang atau berat Berat sekali
PEMBAHASAN Lokasi Bilateral Unilateral Unilateral
Memberat saat Tidak Ya Tidak
23 aktivitas
Mual
Muntah
Ada/tidak
Tidak ada
Ada
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Fotofobia Ada/tidak Ada Tidak ada
Fonofobia Ada/tidak Ada Tidak ada
Aura Tidak ada Ada (classic)/tidak Tidak ada
(common)
Gejala penyerta Lakrimasi, injeksi
konjungtiva,
rinorea, dan
perspirasi wajah
yang ipsilateral
MIGRAIN
• Mnemonic Migrain: POUND
PEMBAHASAN
Pulsatile quality, One day duration, Unilateral, Nausea and
Vomiting, Disabling Intensity
23 • Kriteria Diagnosis
• Nyeri kepala 4-72 jam
• Disertai 2 dari gejala berikut:
• Diperberat oleh aktivitas
• Nyeri sedang hingga berat
• Pulsatil
• Unilateral
• Salah satu: mual, muntah, atau fotofobia/afonofobia
Migrain dengan Aura (Classic)
• Nyeri kepala berulang mengikuti gejala neurologis yang
muncul perlahan (5-20 menit) dan bertahan hingga 60
PEMBAHASAN menit
B. CLASSIC MIGRAIN
23
Pasien perempuan pada kasus diatas sudah mengonsumsi
parasetamol, aspirin, caffein, namun tidak membaik. Setelah
membaca literatur, anda sebagai dokter menyampaikan pilihan
obat berikut untuk pasien, kecuali?
a. Barbiturat
SOAL b. Antiemetik
c. Sumatriptan
24 d. Ergotamin
e. Naratriptan
A. BARBITURAT
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Perempuan, 22 tahun
• Nyeri kepala sebelah kanan yang berdenyut
A. BARBITURAT
24
Pasien laki-laki usia 60 tahun datang ke poliklinik dengan
kelemahan pada tungkai bawah disertai demam sejak 3 bulan
yang lalu. Tungkai juga sering dirasakan seperti kesemutan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80mmHg,
denyut nadi 80kali/menit, RR 20kali/menit, suhu 37,2C.
Ditemukan gibus setinggi vertebra torakal X. Hiperestesi dari
SOAL
umbilikus ke bawah. Refleks fisiologis meningkat, terdapat
refleks babinsky. Tatalaksana yang tepat adalah?
25 a. Metilprednisolon
b. Metilkobalamin
c. OAT + prednison
d. OAT + citicoline
e. OAT + metilkobalamin
C. OAT + PREDNISON
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 60 tahun
• Kelemahan pada tungkai bawah disertai demam, 3 bulan
25 • Kesemutan (+)
• PF: TTV normal, gibus setinggi vertebra torakal X
• Status neurologis:
• Hipestesi dari umbilikus ke bawah
• Refleks fisiologis meningkat
• Refleks babinsky (+)
Spondilitis TB / Pott’s Disease
Tatalaksana
PEMBAHASAN • OAT lini pertama selama 9-12 bulan
• Kortikosteroid (prednison)
PEMBAHASAN
25
Jawaban Lainnya
a. Metilprednisolon : salah satu dari kortikosteroid, namun
dalam kasus ini lebih tepat untuk kasus cedera (trauma)
PEMBAHASAN
medula spinalis
b. Metilkobalamin : simtomatik, tidak spesifik
25 d. OAT + citicoline : manfaat citicoline tidak banyak
didemonstrasikan, selain itu juga ada opsi yang lebih
tepat
e. OAT + metilkobalamin : tidak spesifik
Jadi, tatalaksana yang tepat untuk pasien
adalah…
PEMBAHASAN
C. OAT + PREDNISON
25
Pasien perempuan usia 33 tahun dibawa menggunakan
ambulans ke RS. Pasien baru saja mengalami kecelakaan. Setelah
dilakukan resusitasi pasien dapat membuka mata dengan
rangsang nyeri, menepis tangan pemeriksa dan mengeluarkan
kata-kata yang tidak membentuk kalimat. Berdasarkan
pemeriksaan tersebut, berapakah GCS pasien?
SOAL
a. E2M4V2
26 b. E2M4V3
c. E2M5V2
d. E2M5V3
e. E3M3V3
D. E2M5V3
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 33 tahun
• Post KLL
26
Jadi, GCS pasien adalah…
PEMBAHASAN
D. E2M5V3
26
Pasien laki-laki usia 65 tahun dibawa ke IGD karena mengeluhkan
lemah pada badan sebelah kanan setelah sarapan pagi.
Sebelumnya pasien bicara pelo dan bibir mencong kearah kiri.
Pada pemeriksaan didapatkan tekanan darah 180/100mmHg,
lidah berdeviasi ke kiri, kekuatan motorik superior 2222/5555,
kekuatan motorik inferior 4444/5555. pasien masih bisa
SOAL
berkomunikasi. Gula darah sewaktu 250mg/dl dan kolesterol
300mg/dl. Penyebab dari keluhan yang dialami pasien adalah?
27 a. Pecahnya arteri meningea media
b. Tersumbatnya arteri serebri media
c. Tersumbatnya arteri vertebrobasiler
d. Tersumbatnya arteri serebri posterior
e. Tersumbatnya arteri serebri anterior
B. TERSUMBATNYA ARTERI SEREBRI MEDIA
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 65 tahun
• Lemah badan sebelah kanan (1 sisi)
PEMBAHASAN
27
Kelainan neurologis
fokal maupun global,
bertahan lebih dari
24 jam karena
masalah
serebrovaskular
Stroke
PEMBAHASAN
27
PEMBAHASAN
27
PEMBAHASAN
27
TATALAKSANA STROKE
Nervus II
PEMBAHASAN • Refleks langsung (-),
refleks tidak
PEMBAHASAN
29
Tatalaksana Bell’s Palsy
• Kortikosteroid oral
• Prednison 1mg/kgBB/hari (dewasa: BB sekitar 60kg,
PEMBAHASAN
maka dimulai dengan 60mg)
• Tappering off – 60mg untuk 5 hari (50-40-30-20-10-
stop)
29 • Antiviral: Asiklovir 5x400mg selama 10 hari
• Tidak ada keuntungannya bila > 4 hari dari onset
• Terapi lokal
• Artificial tears dan lubrikasi mata
• Occluder atau botox
• Rehabilitasi medik/fisioterapi
Jawaban Lainnya
b. Prednison 5mg/hari, tappering off : salah, dosis tidak
adekuat
PEMBAHASAN
c. Ibuprofen 2x200mg selama 6 hari : bukan pilihan terapi
30 memberat, 3 hari
• Disertai nyeri kepala kronik selama 2 bulan, memberat
• Riwayat infeksi telinga (+) 1 tahun lalu
• Neurologis: paresis N. VII dekstra tipe sentral dan N. VI
bilateral
Abses Otak
• Inflamasi intraserebri yg
diikuti dgn pembentukan
PEMBAHASAN abses
• Etiologi:
30 • Penjalaran langsung dari: otitis
media, infeksi odontogenik,
mastoiditis, sinus
• Penjalaran hematogen: PJB,
sianotik
• Pasca trauma/operasi
• Pasca meningitis
• Bakteriologis:
• S. aureus, S. alfa hemolitikus,
Fusobacterum, Gambaran CT scan dengan kontras
Enterobactericeae
Abses Otak
• Tatalaksana
• Antibiotik 4-8 minggu, adjuwan dengan
antikovulsan, dan kortikosteroid
• Drainage (evakuasi komplit atau aspirasi berulang)
• Diagnostik bila < 2,5 cm; terapeutik bila > 2,5 cm
Jawaban Lainnya
a. Meningitis TB : meningitis basal, mengenai basal
kranium disertai paresis nervus kranialis
PEMBAHASAN
b. Meningoensefalitis TB : kaku kuduk (+), penurunan
kesadaran (+), umumnya disebabkan oleh kuman TB
30 c. Meningitis : onset akut, demam (+), kaku kuduk (+)
d. Ensefalitis : onset akut, demam (+), penurunan kesaran
(+)
Jadi, diagnosis pada pasien adalah…
PEMBAHASAN
E. ABSES OTAK
30
Seorang wanita usia 50 tahun dibawa keluarganya ke RS dengan
keluhan lengan kanan lumpuh sejak 2 bulan yang lalu. Keluarga
mengkhawatirkan apabila pasien terkena stroke. Menurut
keluarga, sebelumnya pasien mengetahui bahwa anak laki-laki
tunggalnya menggunakan narkoba, sehingga pasien tampak
sangat kecewa dan marah. Tidak ada riwayat penyakit umum,
SOAL
seperti hipertensi, penyakit jantung, DM, dan lainnya. Diagnosis
yang paling tepat adalah…
31 a. Gangguan somatisasi
b. Factitious disorder
c. Malingering
d. Hipokondriasis
e. Gangguan konversi
E. GANGGUAN KONVERSI
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Perempuan, 50 tahun
• Lengan kanan lumpuh, 2 bulan
E. GANGGUAN KONVERSI
31
Pasien laki-laki usia 32 datang dengan keluhan gangguan ejakulasi
serta cepat lelah dan tidak bertenaga. Pasien sejak 5 tahun lalu
didiagnosis epilepsi oleh dokter spesialis saraf. Pemeriksaan fisik tidak
ditemukan kelainan. Dari hasil anamnesis didapatkan bahwa pasien
pernah mengalami trauma psikoseksual seaktu kecil. Pasien baru
menikah 6 bulan lalu dan baru ketahuan bahwa pasien tidak bisa
SOAL ejakulasi di vagina istrinya saat berhubungan seksual, walaupun
sudah penetrasi cukup lama. Pasien diketahui bisa ejakulasi bila
32 terhambat)
• Gangguan nyeri seksual (contoh: dispareunia,
vaginismus)
Ejakulasi Terhambat (ET)
B. EJAKULASI TERHAMBAT
32
Seorang laki-laki usia 18 tahun terlihat sering menyendiri. Ia juga
diketahui tidak memiliki teman dekat. Ia tidak pernah peduli
dengan perkataan orang lain. Ia jarang terlihat bercakap-cakap
dengan orang lain. Ia juga merasa terganggu bila berada di
keramaian. Pasien akan merasa nyaman bila sendirian. Diagnosis
yang paling tepat pada pasien adalah…
SOAL
a. Gangguan kepribadian OCD
33 • Skizotipikal • Histrionik
• Narsistik
• Obsesif-kompulsif
Kluster A
PEMBAHASAN • Paranoid : peka, curiga, pendendam, cemburu
patologis, fanatik, proyeksi
• Skizoid : lebih senang menyendiri, tertutup, teman
33 satu saja, afek datar, acuh tak acuh, tidak suka
berhubungan dengan orang lain, hidup sendiri
• Skizotipikal : memiliki pikiran, persepsi, dan perilaku
yang aneh/mistis/magis
Kluster B
PEMBAHASAN • Antisosial : tidak peduli perasaan dan hak orang lain, senang
melanggar peraturan (patologis persisten), ambang marahnya
rendah
33 • Ambang/borderline : bertindak impulsivitas tanpa pikir
panjang (tipe impulsif), dan bersamaan ketidakstabilan emosi
(tipe ambang)
• Histrionik : mudah dipengaruhi, peduli daya tarik fisik, mencari
perhatian (CAPER), suka menggoda, LEBAY
• Narsistik : melebih-lebihkan diri, merendahkan orang lain,
mudah iri, mengatur harga diri secara baik
Kluster C
PEMBAHASAN • Cemas/avoidance/menghindar : sangat pemalu, merasa tidak
layak (pesimis), penakut konsisten
34 a. Waham terinduksi
b. Waham persekutorik
c. Waham rujukan
d. Waham kebesaran bizzare
e. Waham kebesaran non-bizzare
D. WAHAM KEBESARAN BIZZARE
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 25 tahun
• Merasa dirinya sakti dan dapat menyembuhkan orang lain
• Waham/delusi adalah
Suatu perasaan keyakinan atau kepercayaan yang
PEMBAHASAN
keliru, berdasarkan simpulan yang keliru tentang
kenyataan ekstrenal, tidak konsisten dengan
34 inteligensia dan latar belakang budaya pasien, dan
tidak bisa dipatahkan/diubah lewat penalaran atau
dengan jalan penyajian fakta.
Jenis-jenis Waham
5. Waham paranoid:
• Waham kebesaran: keyakinan atau kepercayaan,
PEMBAHASAN biasanya bersifat psikotik, bahwa dirinya adalah orang
yang sangat kuat, sangat berkuasa, atau sangat bersar
34 • Waham kejaran (persekutorik): satu elusi yang
menandai seorang paranoid, yang mengira bahwa
dirinya adalah korban dari usaha untuk melukainya,
atau yang mendorong agar dia gagal dalam
tindakannya
• Waham rujukan (delusion of reference): kepercayaan
yang keliru yang meyakini bahwa tingkah laku orang
lain itu pasti akan memfitnah, membahayakan, atau
akan menjahati dirinya
Jenis-jenis Waham
PEMBAHASAN
34
Jawaban Lainnya
a. Waham terinduksi : diagnosis dimana sekelompok orang
memiliki waham yang diinduksi oleh salah satu orang
PEMBAHASAN
b. Waham persekutorik : waham kejar (misalnya merasa
dikejar-kejar oleh orang untuk dibunuh)
34 c. Waham rujukan : merasa TV berbicara kepadanya
e. Waham kebesaran non-bizzare : merasa orang yang bisa
melakukan segala hal (secara logika: masih dapat
diterima, namun kepercayaan tanpa dasar jadi non-
bizzare)
Jadi, waham yang dialami pada pasien adalah…
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
35
Tatalaksana Serangan Panik / Panic Attack
35
3. Alprazolam Tab 0,25 mg, 0,5 mg, 2-4 mg/hari
1 mg
A. SERTRALINE 1 X 50 MG
35
Seorang laki-laki usia 54 tahun datang dengan keluhan sudah merasa lelah
untuk minum obat, pasien merasa capek, ingin menyerah pada
pengobatannya, dan rasanya ingin mati saja. Pasien diketahui pernah
menjalani operasi amputasi pada beberapa jari tangannya. Sebelumnya
pasien bekerja sebagai pengrajin yang handal, namun sekarang ia tidak
mampu melakukan pekerjaannya lagi. Menurut sang istri, sehari-hari
SOAL pasien tampak murung dan tidak berminat melakukan apapun. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal dan dari
36 • Lelah terus
• Minat hilang
• Klasifikasi:
• Ringan: gangguan ringan dalam keseharian
• Sedang: gangguan dalam beberapa aspek kehidupan,
biasanya muncul beberapa gejala somatis, seperti
gangguan seksual, keluhan tubuh, sakit kepala, dll
• Berat: biasanya ada gejala psikotik (waham, halusinasi)
atau upaya bunuh diri
Klasifikasi Depresi Menurut PPDGJ
36 bersemangat beraktivitas
• Minat, motivasi, dan
kegembiraan hilang
• Self-Esteem (percaya diri)
berkurang
• Guilty (rasa bersalah dan tidak
berguna)
Kasus • Anoreksia
• Depresi sedang ada • Future (pandangan masa
gangguan dlm melakukan depan suram)
kegiatan sosial/pekerjaan
• Tanpa gejala psikotik
36 Fluoxetin
Paroxetin
Cap dan caplet 20 mg
Tab 20 mg
20-40 mg/hari
20-40 mg/hari
D. FLUOXETIN 1 X 20 MG
36
Anak laki-laki usia 8 tahun datang dibawa ibunya ke poliklinik
dengan keluhan pasien tidak bisa diam, baik di rumah maupun di
sekolah. Anak tidak bisa duduk lama, sering berlarian, memanjat
dan tidak mau mengantri dan berbaris. Keluhan ini dirasakan
sudah sejak anak berusia 6 tahun. Saat di kelas anak sering
menjawab pertanyaan sebelum guru selesai berbicara. Anak bisa
SOAL
mengikuti pelajaran di sekolah. Apakah diagnosis anak
tersebut?
37 a. Retardasi mental
b. Autisme
c. ADHD tipe inatensi
d. ADHD tipe hiperaktif
e. ADHD tipe kombinasi
D. ADHD TIPE HIPERAKTIF
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Anak laki-laki, 8 tahun
• Anak tidak bisa diam di rumah dan sekolah (2 tempat)
38 dikenal
• Menjadi sering kaget dan teringat kejadian tersebut
(mengalami flashback)
• Takut keluar rumah dan bertemu orang yang tidak dikenal
Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)
38 traumatis
• Kondisi menetap minimal selama 1 bulan
Tatalaksana PTSD
Nonmedikamentosa:
• Cognitive behavioural therapy (paling efektif)
PEMBAHASAN
• Exposure therapy : fokus pada bad memories
• Eye movement desensitization and reprocessing (EMDR)
38 • Group therapy
• Family therapy
Medikamentosa:
• Fluoxetin
• Paroxetine
• Sertraline
Jawaban Lainnya
a. Parafilia : tidak spesifik
PEMBAHASAN b. Gangguan seksual : tidak spesifik
c. Gangguan penyesuaian : stresor tidak katastropik
Sumber: PPDGJ
Gangguan Kepribadian
Depresi postpartum
PEMBAHASAN
• Gejala = gejala depresi (perasaan sedih, hilangnya minat dan
semangat beraktivitas, malas mengurus anak, sulit tidur atau
39 terlalu banyak tidur, nafsu makan menurun, merasa tidak
mampu mengurus anak
• Umumnya > 2 minggu
• Pada kasus berat, bisa disertai keinginan bunuh diri
Sumber: PPDGJ
Gangguan Kepribadian
Psikosis postpartum
PEMBAHASAN
• Bentuk paling berat
• Disertai halusinasi dan waham (anaknya sebagai jelmaan
39 setan, makhluk aneh)
• Ada keinginan untuk membunuh anaknya
• Tidak memandang onset kejadian
Sumber: PPDGJ
Jawaban Lainnya
a. Pemberian antipsikotik dan antidepresan : tidak
diberikan antidepresan dan harus dipisahkan dengan
PEMBAHASAN
anaknya karena pasien ada keinginan untuk membunuh
anaknya
39 b. Pemberian antidepresan jangka panjang : tidak efektif
d. Pasien dirawat bersama dengan bayinya karena masih
membutuhkan ASI : pentingkan keselamatan/nyawa bayi
e. Konseling saja, akan ada perbaikan secara spontan :
tidak memungkinkan dalam fase ini dan tidak cukup
untuk mengatasi masalah psikotik
Jadi, diagnosis pada pasien adalah…
PEMBAHASAN
C. PEMBERIAN ANTIPSIKOTIK DAN
39 IBU DIPISAHKAN DENGAN BAYINYA
Pasien perempuan usia 17 tahun datang dengan keluhan tidak datang bulan
sejak 3 bulan lalu. Dari keterangan pasien diketahui bahwa dirinya sering
diejek oleh teman-temannya karena terlalu gemuk. Oleh karena itu, pasien
diet ketat, dan akhirnya dia menjadi sangat kurus. Pasien sama sekali tidak
makan nasi ataupun daging, pasien hanya makan buah-buahan atau
sayuran. Terkadang, bila dirasa makan terlalu banyak, pasien akan minum
SOAL obat pencahar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan hipotensi, BB 38 kg, TB
160 cm, tulang-tulang iga menonjol, dan lemak subkutan sangat tipis
40 hampir tidak ada. Pasien tidak merasa dirinya terlalu kurus justru masih
merasa kelebihan berat badan. Apakah diagnosis pasien tersebut?
a. Anoreksia nervosa
b. Bulimia nervosa
c. Body dysmorphic syndrome
d. Gangguan depresi
e. Gangguan cemas menyeluruh
A. ANOREKSIA NERVOSA
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Perempuan, 17 tahun
• Tidak menstruasi 3 bulan
Anorexia nervosa
• Diet ketat yang mengakibatkan BB di bawah batas normal
PEMBAHASAN
• Takut BB naik, meskipun badan kurus
40 • Konseling psikiatri
A. ANOREKSIA NERVOSA
40
Sesosok mayat wanita ditemukan meninggal di kamar mandi
kosnya dalam kondisi terbaring di bath tub. Terdapat surat
menjelaskan bahwa ia sakit hati karena ditinggal menikah oleh
kekasihnya. Apakah jenis VeR yang dibuat untuk kasus ini?
a. VeR definitif
SOAL b. VeR lanjutan
c. VeR sementara
41 d. VeR jenazah
e. VeR psikiatri
D. VER JENAZAH
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Wanita ditemukan meninggal dalam kamar mandi
41
Visum et Repertum
VeR Hidup
• Definitif: dibuat seketika, dimana korban tidak
PEMBAHASAN memerlukan perawatan dan pemeriksaan lanjutan
sehingga tidak menghalangi pekerjaan korban. Kualifikasi
luka ditulis derajat I
41 • Sementara: dibuat sementara waktu karena korban
memerlukan perawatan dan pemeriksaan lanjutan
sehingga menghalangi pekerjaan korban. Kualifikasi luka
tidak ditulis
• Lanjutan: dibuat saat luka korban telah sembuh atau
pindah rumah sakit atau pindah dokter atau pulang
paksa. Kualifikasi luka ditulis
VeR Jenazah
Terhadap korban yang sudah meninggal
Jadi, VeR pasien ini adalah…
PEMBAHASAN
D. VER JENAZAH
41
Seorang perempuan usia 30 tahun datang dengan keluhan luka
terbuka berukuran 9 cm di lengan atas kiri bagian dalam. Luka
bernanah dengan permukaan kulit sekitar berwarna kuning
kehijauan. Pasien mengatakan luka tersebut karena jatuh dari
kasur saat tidur. Ditemukan pula memar kebiruan di pipi dan
pergelangan tangan pasien. Dilakukan perawatan sementara di
SOAL
rumah sakit. Namun dokter mencurigai adanya kekerasan dalam
ruamh tangga. Menurut KUHP, luka ini termasuk luka?
42 a. Luka yang mengancam jiwa
b. Luka ringan
c. Luka sedang
d. Luka berat
e. Luka sangat berat
C. LUKA SEDANG
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Perempuan, 30 tahun
• Luka terbuka di lengan atas kiri bagian dalam ukuran 9 cm
Penganiayaan ringan
PEMBAHASAN Pasal 352 (1) KUHP Penganiayaan sedang
Penganiayaan yang tidak Pasal 351 (1) KUHP Penganiayaan berat
menimbulkan penyakit
Sumber: Visum et Repertum Perlukaan: Aspek Medikolegal dan Penentuan Derajat Luka (Maj Kedokt Indo, Vol. 60, 2010)
Luka berat menurut Pasal 90 KUHP
Luka berat adalah luka yang memenuhi satu atau lebih
kriteria berikut:
PEMBAHASAN
• Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi
harapan akan sembuh sama sekali, atau yang
menimbulkan bahaya maut;
42 • Tidak mampu terus-menerus untuk menjalankan tugas
jabatan atau pekerjaan pencaharian;
• Kehilangan salah satu panca indera;
• Mendapat cacat berat;
• Menderita sakit lumpuh;
• Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih; atau
• Gugur atau matinya kandungan seseorang perempuan
Sumber: Visum et Repertum Perlukaan: Aspek Medikolegal dan Penentuan Derajat Luka (Maj Kedokt Indo, Vol. 60, 2010)
Jawaban Lainnya
a. Luka yang mengancam jiwa : tidak ada kualifikasi luka ini
PEMBAHASAN b. Luka ringan : tidak menimbulkan penyakit/butuh
perawatan
C. LUKA SEDANG
42
Seorang perempuan usia 38 tahun datang diantar polisi untuk
membuat visum. Ditemukan luka kekuningan ukuran 3 x 2 cm di
lengan kirinya. Perkiraan waktu kejadian adalah?
a. 1 hari
b. 2 hari
SOAL
c. 3 hari
43 d. 1 minggu
e. 2 minggu
D. 1 MINGGU
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Perempuan, 38 tahun
• Luka kekuningan ukuran 3 x 2 cm di lengan kiri luka
43 memar
PEMBAHASAN Diskontinuitas - - +
43 Penyebab &
prosesnya
Tekan/geser/
tekan-geser
Benturan benda
tumpul
dari luka robek
BEDAKAN dengan
bentukan luka yang
dikarenakan
Perkiraan waktu Merah kecoklatan Merahungu/gelap kekerasan tajam
Merah gelap Hijau (4-5hr)
Kerak Kuning (7-10hr)
Menghilang (14-15hr)
Kejadian Kecelakaan Kekerasan (pidana) Kecelakaan
paling banyak pada
korban hidup
Jadi, perkiraan waktu kejadian adalah…
PEMBAHASAN
D. 1 MINGGU
43
Ditemukan sesosok mayat di kali oleh 2 orang warga. Warga
tersebut langsung melaporkan penemuan mereka kepada pihak
polisi. Pihak polisi bekerjsama dengan pihak RS untuk menyelidiki
korban tersebut. Pada pemeriksaan luar didapatkan lebam pada
punggung, leher, dan kedua tangan yang menggenggam ranting
pohon yang sulit dilepaskan. Pihak forensik RS ingin melakukan
SOAL
pemeriksaan diatom, maka organ yang diperiksa adalah?
44 a. Jantung
b. Hati
c. Paru
d. Otak
e. Sumsum tulang
C. PARU
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Sesosok mayat ditemukan di kali
• Didapatkan lebam pada punggung, leher, dan kedua
C. PARU
44
Seorang laki-laki usia 45 tahun ditemukan meninggal sejak jam 7
pagi. Menurut keluarganya, pasien merupakan penderita
penyakit jantung. Malam sebelumnya, pasien mengeluhkan
adanya rasa tidak nyaman di dada kirinya. Apa jenis sudden
death pada korban ini?
SOAL a. Unclassified death
b. Classified death
45 c. Instantenous death
d. Unwitness death
e. Unexpected death
E. UNEXPECTED DEATH
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki ditemukan meninggal jam 7 pagi
• Sempat mengeluhkan rasa tidak nyaman pada dada kiri
45
Sudden Death / Kematian Mendadak
Kematian seketika
• Instantenous Death
PEMBAHASAN • Seseorang dalam keadaan sehat bertamu ke rumah temannya (ada saksi),
baru beberapa menit mendadak meninggal (tidak ada keluhan)
E. UNEXPECTED DEATH
45
Seorang perempuan usia 25 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan benjolan di daerah dada yang nyeri sejak 1 tahun lalu.
Menurut dokter itu hanyalah suatu benjolan biasa dan cukup
diberikan obat analgesik saja. Pasien merasa tidak puas dan
mencari pendapat dan merencanakan pengobatan ke Penang.
Termasuk apakah sikap yang ditunjukkan oleh pasien tersebut?
SOAL
a. Menuntut hak dokter
Pasal 53
Pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik
PEMBAHASAN
kedokteran mempunyai kewajiban:
• Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang
46 masalah kesehatannya;
• Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter
gigi;
• Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana
pelayanan kesehatan; dan
• Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang
diterima.
UU 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
Hak Dokter atau Dokter Gigi
Pasal 50
Dokter atau dokter gigi, dalam melaksanakan
PEMBAHASAN
pelayanan pada praktik kedokteran mempunyai hak:
• Memperoleh perlindungan hukum sepanjang
46 melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi
dan standar prosedur operasional;
• Memberikan pelayanan medis menurut standar
profesi dan standar prosedur operasional;
• Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari
pasien atau keluarganya; dan
• Menerima imbalan jasa.
UU 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
Kewajiban Dokter atau Dokter Gigi
Pasal 51
Dokter atau dokter gigi, dalam melaksanakan pelayanan pada
praktik kedokteran mempunyai kewajiban:
PEMBAHASAN
• Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi
dan standa prosedur operasional serta kebutuhan medis
46 pasien;
• Merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang
mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik, apabila
tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan;
• Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang
pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia;
• Melakukan pertolongan darurat atas dasar perilaku
kemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugas
dan mampu melakukannya; dan
• Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan
ilmu kedokteran atau kedokteran gigi.
UU 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
Jadi, sikap pasien ini adalah…
PEMBAHASAN
47 b. Near miss
c. Latent error
d. Direct causation
e. Unforeseeable risk
E. UNFORESEEABLE
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Dokter menginjeksi analgesik (Metampiron) kepada
pasien
PEMBAHASAN Medical
Medical Error
Accident
PEMBAHASAN
47
E. UNFORESEEABLE
47
Seorang laki-laki usia 30 tahun datang berobat ke dokter dengan
keluhan keluar nanah dari kemaluannya. Dari anamnesis
didapatkan pasien sering bergonta-ganti pasangan. Lalu dokter
menyarankan agar pasien menceritakan penyakitnya kepada
istrinya agar dilakukan pemeriksaan dan pengobatan demi
kebaikan keduanya. Namun pasien meminta dokter untuk tidak
SOAL
memberitahukan kepada istrinya karena takut akan bertengkar.
Prinsep bioetik yang dihadapkan dokter adalah?
48 a. Beneficence dan justice
b. Non-maleficence dan justice
c. Beneficence dan non-maleficence
d. Autonomy dan justice
e. Non-maleficence dan autonomy
D. AUTONOMY DAN JUSTICE
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 30 tahun
• Keluar nanah dari kemaluan
Beneficence
• Dokter mengupayakan yang “terbaik” untuk pasien
PEMBAHASAN
• Sering dalam kondisi dokter memiliki banyak waktu dan banyak pilihan
untuk memilih yang terbaik untuk pasien
Non-maleficence
• First do no harm
• Sering dalam keadaan cito/darurat/emergency
• Dokter harus memberikan yang terbaik diantara yang buruk
• Cenderung ke SOP dan sebuah tindakan
• Contoh: menolak aborsi tanpa indikasi medis
Kaidah Dasar Bioetik (Beauchamp and Childress)
Autonomy
• Dokter menghormati hak/keputusan pasien (yang kompeten)
PEMBAHASAN
• Cenderung kontraktual
• Contoh: menjaga rahasia medis pasien
48 Justice
• Dokter memegang prinsip sama rata (adil)
• Menghormati hak masyarakat/kepentingan bersama
• Prinsip keadilan
• Contoh: dokter memberikan pelayanan medis yang sama dnegan pasien
yang berbeda suku, agama, atau status
Pada kasus ini…
• Pasien mengalami gejala dari penyakit seksual menular
dimana istri pasien dapat tertular (mempengaruhi
kepentingan orang banyak)
PEMBAHASAN
• Dokter menyarankan agar pasien memberitahukan
istrinya demi kebaikan bersama, namun pasien menolak
48 • Apabila dokter mengikuti keputusan pasien dan
ternyata istri juga tertular maka istri pasien tidak
menjalani pengobatan, dan akan kembali menularkan
suaminya apabila berhubungan seksual, namun tidak
akan terjadi pertengkaran dalam rumah tangga pasien
AUTONOMY
• Apabila dokter mengabaikan keputusan pasien demi
mencapai keadilan istri dapat menjalani
pemeriksaan dan mendapatkan pengobatan, namun
akan terjadi pertengkaran JUSTICE
Jawaban Lainnya
a. Beneficence dan justice : tidak tepat untuk beneficence
b. Non-maleficence dan justice : tidak tepat untuk non-
PEMBAHASAN
maleficence karena tidak dalam keadaan/kasus
emergency
48 c. Beneficence dan non-maleficence : tidak tepat
e. Non-maleficence dan autonomy : tidak tepat untuk non-
maleficence
Jadi, prinsip bioetik yang dihadapi adalah…
PEMBAHASAN
49 c. Sepupu pasien
d. Keponakan pasien
e. Pasien
A. ISTRI PASIEN
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 45 tahun
• Penurunan kesadaran
Pemberi informasi
• Dokter
PEMBAHASAN
• Delegasi dokter spesialis ke dokter umum
49 Penerima informasi
• Min. usia 18 tahun, kecuali sudah menikah
• Kuantitatif sehat (tidak gila/insight baik)
• Kualitatif sadar penuh (GCS 4-5-6)
Persetujuan
• Sudah diber informasi yang jelas
• Kompeten
• Sukarela
Pada kasus tertentu / pilar yang runtuh
• Keluarga terdekat/pengampu
• Suami, istri, orang tua, anak, saudara kandung
PEMBAHASAN
• Pengampu orang yang membiayai tindakan
A. ISTRI PASIEN
49
Seorang dokter hendak melakukan pemeriksaan fisik abdomen
terhadap seorang pasien yang datang ke praktik pribadinya
dengan keluhan nyeri perut kanan atas sejak 1 minggu. Setelah
dokter mempersilahkan pasien menuju meja periksa, pasien
langsung berbaring dan membuka pakaiannya untuk siap
diperiksa. Tindakan pasien tersebut merupakan contoh dari
SOAL
bentuk consent apa?
50 a. Expressed consent
b. Informed consent
c. Implied consent
d. Presumed consent
e. Open consent
C. IMPLIED CONSENT
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Dokter hendak melakukan pemeriksaan fisik abdomen
• Pasien langsung berbaring dan membuka pakaiannya
Expressed consent
• Informed consent yang dinyatakan secara eksplisit, baik dalam bentuk
PEMBAHASAN lisan (oral consent – “Ya dok, saya setuju”) maupun tertulis (written
consent – tanda tangan surat persetujuan)
Implied consent
• Informed consent yang diberikan secara implisit (tersirat) oleh pasien
dengan menarik kesimpulan dari sikap pasien yang menyatakan
persetujuan
• Contoh: pasien mengangguk saat hendak diperiksa, pasien membuka
pakaian ketika hendak di Leopold
Jenis Informed Consent
Presumed consent
• Informed consent yang diberikan secara implisit (tersirat) oleh pasien
PEMBAHASAN namun berdasarkan “dugaan” dokter bahwa pasien tidak menolak
• Sering digunakan untuk tindakan yang merupakan “general knowledge”
50 • Contoh: pasien kecelakaan lalu lintas tidak sadarkan diri dibawa ke IGD
kemudian dokter melakukan pemeriksaat dan merawat lukanya. Pasien
tidak menolak perawatan luka sehingga tindakan tersebut dianggap
tindakan umum yang disetujui oleh pasien, dimana dokter menduga
pasien tidak akan menolak untuk merawat lukanya tersebut.
Jawaban Lainnya
a. Expressed consent : pasien menunjukkan bentuk
persetujuan atau penolakannya, misal dengan
PEMBAHASAN mengucapkan “ya/tidak”
b. Informed consent : istilah umumnya, tidak spesifik
50 d. Presumed consent : “dugaan” dokter bahwa pasien
menyetujui karena pasien tidak menolak. Misal pada
pasien tidak sadar di IGD dan dokter hendak melakukan
tindakan penyelamatan
e. Open consent : tidak ada istilah ini pada informed
consent
Jadi, bentuk consent dari tindakan pasien
dihadapi adalah…
PEMBAHASAN
C. IMPLIED CONSENT
50
Seorang dokter mendapatkan kasus KLB diare di wilayah cakupan
Puskesmas. Diketahui bahwa adanya perbedaan jumlah pasien
diare di dua gedung sekolah dasar yang berbeda. Dokter
tersebut ingin melakukan penelitian terhadap hubungan sebab
akibat diare dengan kebiasaan minum dan makan makanan di
kantin sekolah dan angka kejadian KLB diare tersebut sesegera
SOAL
mungkin. Desain penelitian apakah yang sesuai digunakan oleh
dokter tersebut?
51 a. Observasional
b. eksperimental
c. Cross sectional
d. Case control
e. Kohort
D. CASE CONTROL
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Seorang dokter mendapatkan kasus KLB diare
• Adanya perbedaan jumlah pasien diare di dua gedung
PEMBAHASAN
51
DESAIN PENELITIAN ANALITIK
51 • FR dan disease
dianalisa SERENTAK
saat itu juga
dulu lalu digali
riwayatnya ke belakang
• Disease diketahui dulu
• Ada durasi waktu
• Waktu lama, mahal
• Semua subyek berawal
• FR diketahui dulu baru baru FR dari kondisi SEHAT dan
disease
• Hubungan kausal > kuat diikuti untuk periode
• Hubungan asosiasi daripada cross sectional tertentu
tidak kausalitas
(hubungan kausal • Kendala etik (-) • Hubungan kausal sangat
paling lemah) • Umum digunakan pada baik
• Menghitung Relative kasus langka • Kendala etik (+)
Risk (RR) • Menghitung Odds Ratio • Menghitung Relative
(OR) Risk (RR)
Pada kasus ini…
D. CASE CONTROL
51
Seorang dokter sedang melakukan penelitian dengan cara
mengumpulkan sampel sebanyak 20 orang penderita katarak
kongenital dan 20 orang normal. Kemudian dicari faktor risiko
mutasi genetik masing-masing subyek tersebut. Besaran hasil
penelitian tersebut akan dihitung berdasarkan rumus apa?
SOAL a. Likelihood ratio
b. Relative risk
52 c. Odds ratio
d. Prevalensi
e. Insidensi
C. ODDS RATIO
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Seorang dokter mengumpulkan sampel penelitian
sebanyak 20 orang penderita katarak kongenital dan 20
orang normal, kemudian dicari faktor risikonya case
52 control
DESAIN PENELITIAN ANALITIK
52
menjadi sakit dan sehat
• FR dan disease dulu lalu digali • Ada durasi waktu
dianalisa SERENTAK riwayatnya ke belakang • Waktu lama, mahal
saat itu juga
• Disease diketahui dulu • Semua subyek berawal
• FR diketahui dulu baru baru FR dari kondisi SEHAT dan
disease
• Hubungan kausal > kuat diikuti untuk periode
• Hubungan asosiasi daripada cross sectional tertentu
tidak kausalitas
(hubungan kausal • Kendala etik (-) • Hubungan kausal sangat
paling lemah) • Umum digunakan pada baik
• Menghitung Relative kasus langka • Kendala etik (+)
Risk (RR) • Menghitung Odds Ratio • Menghitung Relative
(OR) Risk (RR)
Jawaban Lainnya
a. Likelihood ratio : untuk keperluan diagnostik, seberapa
besar pemeriksaan tertentu mampu menegakkan
PEMBAHASAN diagnosa penyakit. Misal PF abdomen ballotment
memiliki likelihood ratio positif ascites
C. ODDS RATIO
52
Dokter A hendak melakukan penelitian tentang perilaku mencuci
tangan pada anak-anak di SD Barengkrajan. Subyek yang akan
diteliti adalah siswa kelas 4 SD. Diketahui terdapat 6 kelas 4 SD
(4A – 4F), kemudian secara acak terpilihlah kelas 4A, 4D, dan 4F
sebagai sampel penelitiannya. Kemudian dokter A meneliti
seluruh anak di tiga kelas tersebut. Apakah teknik pengambilan
SOAL
sampel yang digunakan dokter A?
53 • Syarat: populasi
HOMOGEN
• Metode:
• Syarat: populasi
HOMOGEN
• Misal: populasi diberi
kriteria berjenjang
(strata/tingkatan) dan
diambil sama rata tiap
UNDIAN/LOTRE nomor 1-10.000, lalu jenjang secara acak
• Kalau pakai rumus sampel adalah populasi
sistemik bernomor 3, 103, 203, • Misal: dari sampel 100
303, dst. pelajar, 25 siswa SD, 25
siswa SMP, 25 siswa
SMA, dan 25
mahasiswa PT
PROBABILITY SAMPLING
Simple Cluster
Sampling Multistage Sampling
PEMBAHASAN • Diambil dari kelompok- • Seperti cluster tapi
kelompok kecil yang dipecah-pecah menjadi
dibentuk bagian kecil
PEMBAHASAN
53
NON PROBABILITY SAMPLING
Purposive/ Consecutive/
Quota Sampling judgemental Sampling saturation Sampling
PEMBAHASAN • Mempunyai jumlah • Mempunyai ciri-ciri • Semua orang yang
atau kuota tertentu tertentu sesuai mungkin/memenuhi
harapan peneliti
53 • Misal: sudah
ditentukan bahwa
sampel koki maksimal
20 orang, pelayan 30
• Umumnya untuk uji
kualitatif
kriteria inklusi
langsung menjadi
sampel
• Misal: peneliti ingin • Misal: ada 10.000
orang, bartender 10 hanya laki-laki usia 30- penduduk desa A,
orang 40 tahun, merokok maka semua dijadikan
aktif, bisa baca tulis, subyek
dan pendidikan
minimal SMA
NON PROBABILITY SAMPLING
Convenient/
accidental Sampling Snowball Sampling
• Memilih siapa yang • Sampel awal ditetapkan
PEMBAHASAN kebetulan dalam kelompok anggota
ada/dijumpai kecil
53 • Misal: sudah
ditentukan bahwa
sampel koki maksimal
• Masing-masing anggota
diminta mencari anggota
baru dalam jumlah
20 orang, pelayan 30
tertentu
orang, bartender 10
orang • Masing-masing anggota
baru diminta mencari
anggota baru lagi MLM
• Misal: sampel dari 1
orang pasien ODHA
diminta untuk mencari
ODHA lainnya
NON PROBABILITY SAMPLING
PEMBAHASAN
53
Jawaban Lainnya
a. Simple random sampling : menggunakan metode
undian/kocok/lotre/dadu
PEMBAHASAN
c. Stratified random sampling : dibagi menjadi kelompok
(kelompok yang homogen) dan diambil beberapa dari
53 masing-masing kelompok (strata/tingkatan)
d. Systemic random sampling : diacak kemudian diambil
sampel secara sistematik, berdasarkan barisan/urutan.
dll
e. Consecutive sampling : peneliti mencari sumber
berdasarkan kriteria inklusi sampai jumlah sampel
terpenuhi
Jadi, teknik pengambilan sampel adalah…
PEMBAHASAN
Sensitivitas
• Kemampuan test Disease + Disease -
PEMBAHASAN mengidentifikasi individu benar Test + A B
sakit (true positive)
Test - C D
54 • Rumus = A/(A+C)
Keterangan :
A = positif benar (sakit +, test +)
Spesifisitas
B = positif semu (sakit -, test +)
• Kemampuan test
mengidentifikasi individu tidak C = negatif semu (sakit +, test -)
sakit (true negative) D = negatif benar (sakit -, test -)
• Rumus = D/(B+D) N = A+B+C+D (total populasi)
Positive dan Negative Predictive Value
54 Keterangan :
A = positif benar (sakit +, test +)
Negative Predictive Value (NPV) B = positif semu (sakit -, test +)
• Persentase pasien yang tidak C = negatif semu (sakit +, test -)
menderita sakit dengan hasil test
negative D = negatif benar (sakit -, test -)
• Rumus = D/(C+D) N = A+B+C+D (total populasi)
Pada kasus ini…
Gold Standard Gold Standard
(Biopsi +) (Biopsi -)
PEMBAHASAN Alat Uji Baru (+) 100 (A) 70 (B)
Alat Uji Baru (-) 30 (C) 70 (D)
Spesifisitas :
D/(B+D) = 70/140
= 1/2
Jawaban Lainnya
a. 3/10
PEMBAHASAN c. 7/10 : NPV
d. 10/13 : sensitivitas
54 e. 10/7 : PPV
Jadi, nilai spesifisitas adalah…
PEMBAHASAN
B. 1/2
54
Dokter D hendak membandingkan efektivitas cefixime oral, canamycin
injeksi, dan ceftriaxone injeksi untuk penatalaksanaan uretritis
gonorrea. Ia membaca literatur dan mendapatkan hasil sebagai
berikut.
Jenis Obat Number needed to treat (NNT)
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
Jenis Obat Number needed to treat (NNT)
55 Cefixime oral
Canamycin injeksi
Ceftriaxone injeksi
3,8
4,0
2,3
PEMBAHASAN
55
Sederhananya…
• NNT yang makin tinggi menandakan semakin tidak
efektif tatalaksana tersebut
PEMBAHASAN • Sebaliknya, NNT yang makin rendah menandakan
semakin efektif tatalaksana tersebut
55
Pada kasus ini…
• Ceftriaxone injeksi adalah obat yang paling efektif NNT
paling rendah (yaitu 2,3)
PEMBAHASAN • Cefixime oral lebih tinggi efektivitasnya daripada
canamycin oral
56 c. Sustainabilitas
d. Probabilitas
e. Ekuitas
E. EKUITAS
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Sebuah klinik pratama swasta memberikan perawatan
luka kepada pasien JKN
• Paket pelayanan terdiri dari jasa pelayanan, obat, dan
56 bahan habis pakai kepada semua pasien peserta JKN
JKN (Jaminan Kesehatan Nasional)
http://www.jkn.kemkes.go.id
Program Jaminan Kesehatan Nasional
Kegotong-royongan
• Adalah prinsip kebersamaan antar peserta dalam menanggung beban
PEMBAHASAN biaya jaminan sosial, yang diwujudkan dengan kewajiban setiap peserta
membayar iuran sesuai dengan tingkat gaji, upah, atau tingkat penghasilan.
56 Nirlaba
• Adalah prinsip pengelolaan usaha yang mengutamakan penggunaan hasil
pengembangan dana untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya dari
seluruh peserta.
Keterbukaan
• Adalah prinsip mempermudah akses informasi yang lengkap, benar, dan
jelas bagi setiap peserta
Sumber: http://www.jamsosindonesia.com/sjsn/Transformasi/karakteristik_sjsn
Prinsip SJSN (UU No 40 Tahun 2004 Pasal 4)
Kehati-hatian
PEMBAHASAN • Adalah prinsip pengelolaan dana secara cermat, teliti, aman, dan tertib.
56 Akuntabilitas
• Adalah prinsip pelaksanaan program dan pengelolaan keuangan yang
akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Portabilitas
• Adalah prinsip memberikan jaminan yang berkelanjutan meskipun peserta
berpindah pekerjaan atau tampat tinggal dalam wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Sumber: http://www.jamsosindonesia.com/sjsn/Transformasi/karakteristik_sjsn
Prinsip SJSN (UU No 40 Tahun 2004 Pasal 4)
56 Dana Amanat
• Adalah bahwa iuran dan hasil pengembangannya merupakan dana titipan
dari peserta untuk digunakan sebesar-besarnya bagi kepentingan peserta
jaminan sosial
Sumber: http://www.jamsosindonesia.com/sjsn/Transformasi/karakteristik_sjsn
PEMBAHASAN
56
BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan
Sumber: http://jkn.kemkes.go.id
Jenis kartu yang termasuk dikelola/klaim BPJS Kesehatan
PEMBAHASAN
56
Jawaban Lainnya
a. Nirlaba : adalah prinsip pengelolaan usaha yang
mengutamakan penggunaan hasil pengembangan dana
PEMBAHASAN
untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya dari
seluruh peserta
56 b. Kompatibilitas : tidak ada
c. Sustainabilitas : menjaga keberlangsungan BPJS
d. Probabilitas : tidak ada asas ini
Jadi, asas yang dianut klinik tersebut adalah…
PEMBAHASAN
E. EKUITAS
56
Dibawah ini manakah fasilitas kesehatan primer pada tingkat
kecamatan/kabupaten yang sesuai dengan sistem kesehatan
nasional?
a. Puskesmas
b. Rumah sakit tipe A
SOAL
c. Rumah sakit tipe B
57
PEMBAHASAN
57
Jawaban Lainnya
b. Rumah sakit tipe A : fasilitas kesehatan tingkat tersier,
difasilitasi dengan penanganan subspesialistik
PEMBAHASAN
c. Rumah sakit tipe B : fasilitas kesehatan tingkat tersier,
difasilitasi dengan penanganan subspesialistik
57 d. Rumah sakit tipe C : fasilitas kesehatan tingkat sekunder,
difasilitasi dengan penanganan spesialistik
e. Rumah sakit tipe D : fasilitas kesehatan tingkat sekunder,
difasilitasi dengan penanganan spesialistik
Jadi, jawabannya adalah…
PEMBAHASAN
A. PUSKESMAS
57
Puskesmas Wlingi melakukan perbaikan jalan dari desa A ke
pusat pelayanan kesehatan agar akses menjadi lebih mudah
sehingga kasus gawat darurat dapat tertangani dengan lebih
baik. Kasus diatas merupakan bagian dari program SKN apa?
a. Sarana farmasi, alat kesehatan, dan makanan
SOAL b. Sumber daya manusia kesehatan
c. Upaya kesehatan
58 d. Pemberdayaan masyarakat
e. Penelitian dan pengembangan kesehatan
C. UPAYA KESEHATAN
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Perbaikan jalan dari desa A ke pusat pelayanan kesehatan
agar akses menjadi lebih mudah sehingga kasus gawat
darurat dapat tertangani dengan lebih baik
58
SKN (Sistem Kesehatan Nasional)
1. Upaya kesehatan
PEMBAHASAN 2. Penelitian dan pengembangan kesehatan
3. Pembiayaan kesehatan
58 4.
5.
Sumber daya manusia kesehatan
Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan
6. Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan
7. Permberdayaan masyarakat
Jawaban Lainnya
a. Sarana farmasi, alat kesehatan, dan makanan
PEMBAHASAN b. Sumber daya kesehatan manusia : upaya perencanaan,
pendidikan dan pelatihan serta pendayagunaan tenaga
kesehatan
58 d. Pemberdayaan masyarakat : penyelenggaranaan
berbagai upaya kesehata, baik perorangan, kelompok,
maupun masyarakat secara terencana, terpadu, dan
berkesinambungan
e. Pelatihan dan pengembangan kesehatan
Jadi, jawabannya adalah…
PEMBAHASAN
C. UPAYA KESEHATAN
58
Seorang dokter internship hendak melakukan penelitian tentang
hubungan antara hipertensi dengan kejadian disfungsi ereksi
pada warga di Desa A dan Desa B. hipertensi dikategorikan
dalam tekanan darah tinggi dan normal, untuk disfungsi ereksi
dikategorikan dalam ya dan tidak. Uji hipotesis apa yang sesuai
digunakan oleh dokter tersebut?
SOAL
a. Uji T tidak berpasangan
59 b. Spearman
c. Wilcoxon
d. Chi square
e. ANOVA
D. CHI SQUARE
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Penelitian: hubungan antara hipertensi (tekanan darah
tinggi dan normal) dengan kejadian disfungsi ereksi (ya
dan tidak) pada warga di Desa A dan Desa B.
59 Skala data yang digunakan adalah nominal – nominal
Pada kasus…
59
Jawaban Lainnya
a. Uji T tidak berpasangan : jumlah kelompok variabel
bebas 2 dengan jenis variabel tergantung numerik dan
PEMBAHASAN tidak berpasangan
b. Spearman : biasa digunakan untuk analisis bivariat
59 korelatif (mencari asosiasi/hubungan), dengan variabel 1
berupa numerik dan variabel 2 berupa ordinal
c. Wilcoxon : jumlah kelompok variabel bebas 2 dengan
jenis variabel tergantung ordinal dan berpasangan
e. ANOVA : jumlah kelompok variabel bebas > 2 dengan
jenis variabel tergantung numerik dan tidak
berpasangan
Jadi, uji hipotesis yang digunakan adalah…
PEMBAHASAN
D. CHI SQUARE
59
Seorang dokter puskesmas hendak merujuk pasien ke dokter
bedah karena diagnosa apendisitis. Ketika masalah sudah
teratasi, pasien diminta kembali kontrol ke dokter puskesmas
tersebut. Jenis rujukan pada kasus diatas adalah?
a. Vertical referral
SOAL b. Interval referral
c. Collateral referral
60 d. Split referral
e. Cross referral
B. INTERVAL REFERRAL
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Dokter hendak merujuk pasien ke dokter bedah karena
apendisitis
• Ketika masalah sudah teratasi, pasien kembali kontrol ke
60 dokter puskesmas
PEMBAHASAN
60
PEMBAHASAN
60
PEMBAHASAN
60
PEMBAHASAN
60
Rujukan Antar-instansi
PEMBAHASAN
60
VERTICAL
HORIZONTAL
Jawaban Lainnya
a. Vertical referral : rujukan antar instansi dari yang lebih
rendah ke lebih tinggi, misal RS – puskesmas /
PEMBAHASAN puskesmas - RS
c. Collateral referral : salah satu rujukan antar dokter
60 dimana pasien dirawat bersama, misal pasien SLE
nefritis dirawat bersama antara dokter spesialis penyakit
dalam dan spesialis jantung
d. split referral : rujukan antar dokter dimana dokter
pertama memberikan wewenang ke beberapa dokter
konsultan dalam jangka waktu tertentu
e. Cross referral : rujukan antar dokter dimana wewenang
dialihkan sepenuhnya ke dokter lain (alih rawat)
Jadi, rujukan yang dimaksud adalah…
PEMBAHASAN
B. INTERVAL REFERRAL
60
Anak perempuan usia 6 tahun datang dibawa ibunya dengan
keluhan keropeng pada daerah mulut sejak 3 hari lalu. Awalnya
berbentuk lepuh lalu di hari yang sama pecah dan membentuk
suatu keropeng. Pada pemeriksaan didapatkan krusta berwarna
kuning seperti madu di daerah perioral. Obat topikal yang dapat
digunakan untuk kasus ini adalah…
SOAL
a. Gentamisin
61 b. Eritromisin
c. Kloramfenikol
d. Deksametason
e. Mupirocin
E. MUPIROCIN
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Anak perempuan, 6 tahun
• Keropeng daerah mulut, 3 hari
61
PEMBAHASAN
61
PEMBAHASAN
61
Jawaban Lainnya
a. Gentamisin : sebagai alternatif antibiotik topikal
PEMBAHASAN b. Eritromisin : sebagai alternatif antibiotik oral
c. Kloramfenikol : salah
E. MUPIROCIN
61
Pasien laki-laki usia 13 tahun datang ke Puskesmas dengan
keluhan sering gatal di bokong dan sela-sela jari sejak 1 minggu
yang lalu. Keluhan terutama dirasakan pada malam hari.
Diketahui pasien tinggal di asrama. Hampir seluruh teman pasien
di asrama mengeluhkan hal yang sama. Pada pemeriksaan
dermatologis ditemukan papul, eritem, pustul pada bokong dan
SOAL
sela-sela jari. Pemeriksaan penunjang selanjutnya adalah…
PEMBAHASAN
62
CRUSTED (NORWEGIAN) SCABIES
PEMBAHASAN
62
SKABIES
PEMBAHASAN
62
Transmisi Skabies
PEMBAHASAN
62
Temuan Klinis Skabies
PEMBAHASAN
62
Modalitas Pemeriksaan
PEMBAHASAN
62
Modalitas Pemeriksaan
PEMBAHASAN
62
Tatalaksana
PEMBAHASAN
62
Tatalaksana
PEMBAHASAN
62
Jawaban Lainnya
b. Menemukan telur parasit : modalitas pemeriksaan
skabies yang lebih advance dan membutuhkan tenaga
PEMBAHASAN
ahli tertentu, selain itu hasilnya sering false segative
c. Pemeriksaan histopatologi : tidak ada pemeriksaan
62 penunjang pada skabies
d. Pemeriksaan serologi : tidak ada pemeriksaan
penunjang pada skabies
e. Kultur kerokan kulit : kultur biasa digunakan untuk kasus
infeksi bakteri, sedangkan skabies berupa parasit
Jadi, pemeriksaan penunjang selanjutnya
adalah…
PEMBAHASAN
A. MENEMUKAN TEROWONGAN
62 PADA KULIT
Pasien laki-laki usia 25 tahun datang ke Puskesmas dengan
keluhan gatal yang memberat pada malam hari pada perut
bagian bawah sampai ke pubis. Pada pemeriksaan dermatologis
ditemukan adanya papul eritemematosa serta makula cerulae.
Ekskoriasi (+). Riwayat promiskuitas (+). Diagnosis pasien ini
adalah…
SOAL
a. Skabies
63 b. Pedikulosis korporis
c. Pedikulosis pubis
d. Tinea korporis
e. Tinea kruris
C. PEDIKULOSIS PUBIS
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 25 tahun
• Gatal pada perut bagian bawah sampai ke pubis yang
PEMBAHASAN
63
PEDIKULOSIS PUBIS
PEMBAHASAN
63
PEDIKULOSIS PUBIS
PEMBAHASAN
63
Phthirus pubis
PEDIKULOSIS PUBIS
PEMBAHASAN
63
63
Jadi, diagnosis pada pasien adalah…
PEMBAHASAN
C. PEDIKULOSIS PUBIS
63
Pasien perempuan usia 25 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan rambut rontok, gatal, dan ketombe di kepala sejak 1
minggu lalu. Keluhan disertai bisul-bisul kecil dan nyeri. Dari
anamnesis diketahui bahwa pasien jarang mengganti jilbabnya dan
sering gonta-ganti sampo. Pada pemeriksaan dermatologis
didapatkan patch ukuran 3x5 cm, berbatas tegas, disertai papul
SOAL eritematosa, pustul di kepala dengan skuama halus disekitarnya.
Rambut yang tersisa berwarna keabuan. Dari hasil pemeriksaan
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
64
Pemeriksaan Penunjang
PEMBAHASAN
64
Tatalaksana Tinea Kapitis
PEMBAHASAN
64
Drug of Choice of Dermatofita
PEMBAHASAN
64
Medications Used to Treat Tinea Capitis
PEMBAHASAN
64
Jawaban Lainnya
a. Selenium sulfida : untuk ptiriasis versicolor. Sampo
sebagai tambahan, karena tidak dapat masuk ke dalam
PEMBAHASAN
batang rambut sehingga tidak seefektif obat antijamur
oral (griseofulvin)
64 b. Mikonazol topikal : tidak diindikasikan untuk kasus tinea
kapitis
c. Prednison oral : kortikosteroid justru dapat
memperberat infeksi jamur
e. Nistatin topikal : untuk kasus kandidiasis
Jadi, tatalaksana yang paling tepat adalah…
PEMBAHASAN
D. GRISEOFULVIN ORAL 6-8
64 MINGGU
Seorang laki-laki usia 17 tahun datang ke dokter dengan keluhan
benjolan di kedua ketiak sejak 1 minggu lalu. Benjolan terasa nyeri,
sempat mengeluarkan nanah. Pasien juga merasa badannya
meriang. Beberapa bulan lalu pasien pernah mengalami kondisi
yang sama seperti saat ini. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu
38,1C. Pada status dermatologis ditemukan adanya nodul soliter
SOAL berukuran 3x4 cm, berwarna merah, nyeri pada penekanan,
fluktuasi (+), jika ditekan akan keluar pus pada ketiak bilateral.
65 minggu
• Disertai meriang
• Riwayat yang sama (+) beberapa bulan lalu
• PF: febris (+)
• PF dermatologis: pada ketiak bilateral terdapat nodul
soliter ukuran 3x4 cm, merah, nyeri pada penekanan,
fluktuasi (+), keluar pus jika ditekan
HIDRADENITIS SUPURATIVA
PEMBAHASAN
65
HIDRADENITIS SUPURATIVA
PEMBAHASAN
65
65
Jadi, diagnosis pada pasien adalah…
PEMBAHASAN
E. HIDRADENITIS SUPURATIVA
65
Seorang perempuan usia 40 tahun datang ke dokter dengan
keluhan terdapat bercak kehitaman yang kering pada kaki kanannya
disertai gatal sejak 1 bulan. Gatal muncul mendadak, biasanya
bertambah berat saat malam hari menjelang tidur dan ketika
pasien dikejar deadline oleh kantornya. Pada pemeriksaan fisik
umum dalam batas normal. Status dermatologis pada tungkai
SOAL bawah kanan sisi ekstensor didapatkan lesi berukuran lentikular
sampai dengan numular berupa papul hiperpigmentasi multipel
66 1 bulan
• Gatal muncul mendadak, bertambah berat saat malam
hari dan ketika dikejar deadline (stres)
• Status dermatologis: pada tungkai bawah kanan sisi
ekstensor terdapat papul hiperpigmentasi multipel
berukuran lentikular s/d numular yang berkonfluensi,
likenifikasi (+), skuama halus (+), ekskoriasi (+)
LIKEN SIMPLEKS KRONIS
PEMBAHASAN
66
LIKEN SIMPLEKS KRONIS
PEMBAHASAN
66
TATALAKSANA LIKEN SIMPLEKS KRONIS
PEMBAHASAN
66
PEMBAHASAN
66
Jadi, diagnosis pada pasien adalah…
PEMBAHASAN
67 ketombe di kepala
• Status dermatologis: pada siku, lutut, bokong terdapat
makula eritematosa dilapisi skuama yang tebal berlapis
seperti mika PSORIASIS VULGARIS
• Skuama diangkat dan terdapat bintik perdarahan
PSORIASIS VULGARIS
(Bercak eritema berbatas tegas dgn skuama kasar berlapis-lapis dan transparan)
PEMBAHASAN
67
PSORIASIS VULGARIS
PEMBAHASAN
67
PSORIASIS VULGARIS
PEMBAHASAN
67
TIPE PSORIASIS VULGARIS
PEMBAHASAN
67
TANDA KHAS PSORIASIS VULGARIS
PEMBAHASAN
67
Jawaban Lainnya
a. Tanda Koebner : bisa dijumpai pada kasus veruka
vulgaris
PEMBAHASAN
b. Tanda Nikolsky : menunjang epidermiolisis
C. TANDA AUSPITZ
67
Seorang perempuan usia 20 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan muncul bintil-bintil di wajah yang terasa perih dan nyeri.
Pemeriksaan fisik umum dalam batas normal. Status dermatologis
pada wajah didapatkan papul eritematosa jumlahnya 8 dan
komedo berjumlah 18. kemudian oleh dokter diberikan obat
klindamisin dan benzoil peroksida topikal untuk keluhan yang
SOAL dialaminya tersebut. Bagaimana sifat dari benzoil peroksida
topikal?
68 a. Efek anti-androgenik
b. Efek anti-inflamasi
c. Efek anti-histamin
d. Efek komedolitik
e. Efek xerosis kutis
D. EFEK KOMEDOLITIK
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Perempuan, 20 tahun
• Muncul bintil-bintil di wajah yang terasa perih dan nyeri
PEMBAHASAN
68
MANIFESTASI KLINIS AKNE VULGARIS
PEMBAHASAN
68
MANIFESTASI KLINIS AKNE VULGARIS
PEMBAHASAN
68
PEMBAHASAN
68
TATALAKSANA AKNE VULGARIS
PEMBAHASAN
68
DIAGNOSA BANDING AKNE VULGARIS
PEMBAHASAN
68
BENZOYL PEROXIDE OINMENT
PEMBAHASAN
68
BENZOYL PEROXIDE OINMENT
PEMBAHASAN
68
Jawaban Lainnya
a. Efek anti-androgenik : berupa pil kontrasepsi oral yang
digunakan sebagai obat untuk akne vulgaris
PEMBAHASAN
b. Efek anti-inflamasi : kortikosteroid oral/topikal
D. EFEK KOMEDOLITIK
68
Seorang anak perempuan usia 7 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan muncul bercak kemerahan gatal pada lipat siku, lipat lutut.
Menurut orang tua pasien, sewaktu pasien masih bayi pernah
mengalami keluhan yang sama tapi di daerah pipi. Diketahui ayah
pasien memiliki riwayat asma. Pemeriksaan fisik umum dalam batas
normal. Status dermatologis pada fosa cubiti, fosa poplitea tampak
SOAL makula eritematosa multipel, plakat, skuama, dan sedikit erosi.
Hasil apakah yang diharapkan pada pemeriksaan laboratorium
Manifestasi klinis
PEMBAHASAN • Gejala utamanya berupa gatal, kulit
kering (sampai dengan ekskoriasi dan
likenifikasi), dan disertai tanda radang
69 (terutama eritema)
• Bentuk polimorfik, bergantung pada
fase/usia:
• Akut
• Subakut
• Kronis
• Area predileksi berbeda pada
kelompok usia berbeda
• Lebih sering pada bayi dan anak
• Sering disertai rhinitis alergi dan asma
(riwayat atopi) pada diri sendiri Sumber: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI;
maupun keluarga Panduan Pelayanan Medis PERDOSKI, 2011
Klasifikasi Dermatitis Atopi
PEMBAHASAN
69
Klasifikasi Dermatitis Atopi
PEMBAHASAN
69
Klasifikasi Dermatitis Atopi
PEMBAHASAN
69
Diagnosis Dermatitis Atopi
3 Mayor + 3 Minor
PEMBAHASAN
69
Diagnosis Khusus Bayi, 3 Mayor + 3 Minor
PEMBAHASAN
69
Kriteria Diagnosis Dermatitis Atopi
William Criteria
PEMBAHASAN
69
Pemeriksaan Penunjang
PEMBAHASAN
69
Tatalaksana Dermatitis Atopi
Nonmedikamentosa Medikamentosa
• AVOIDANCE/Hindari faktor pencetus! • Steroid topikal
PEMBAHASAN (the easiest, the first, the effective) • Bayi, anak: potensi lemah s/d
• Menjaga kelembaban kulit dengan sedang (kompres dulu untuk lesi
69
menggunakan sabun pH netral basah)
(hypoallergic), hindari antiseptik • Dewasa: potensi sedang s/d kuat
• Stress management yang baik • Inhibitor kalsineurin: pimekrolimus
cream 1%; tacrolimus oint 0,03%;
tacrolimus oint 0,1%
Prinsip terapi medikamentosa
• Emolien: pelembab dengan krim
• Mengurangi gatal hidrofilik urea 10%; pakai emolien
• Menekan radang 4x/hari yang kaya seramida
• Menjaga kelembaban kulit • Lainnya: wet dressing untuk lesi kronik
• Mengatasi infeksi sekunder bila perlu refrakter; ter untuk lesli likenifikasi;
fototerapi untuk lesi luas dan refrakter
• Kortikosteroid oral dan antihistamin
oral bila diperlukan
Jadi, hasil pemeriksaan laboratorium pada pasien
ini adalah…
PEMBAHASAN
70 b. Dermatitis seboroik
c. Dermatitis atopi
d. Dermatitis kontak iritan
e. Dermatitis kontak alergi
E. DERMATITIS KONTAK ALERGI
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Perempuan, 37 tahun
• Gatal pada daun telinga di bekas pemasangan anting, 2
70 hari
• Status dermatologis: makula eritematosa, papul sebesar
jarum pentul, krusta (+), eksudat (+)
Dermatitis (secara umum)
Definisi
Kumpulan gejala inflamasi pada kulit seperti gatal, eritema,
PEMBAHASAN
vesikel, mengelupas, dan plak krusta
70 Etiologi
Disfungsi antara sistem imun dan kulit
Klasifikasi
• Berdasarkan Penyebab: dermatitis atopi, DKI, DKA, dermatitis
stasis, dermatitis seboroik, neurodermatitis
• Berdasarkan Lokasi: dermatitis tangan, kaki, dll
• Berdasarkan Bentuk: dermatitis numularis, liken simpleks kronis
Dermatitis Kontak Alergi (DKA)
PEMBAHASAN
70
PEMBAHASAN
70
PEMBAHASAN
70
PEMBAHASAN
70
DKA VS DKI
PEMBAHASAN
70
PATCH TEST (Uji Tempel)
PEMBAHASAN
70
PEMBAHASAN
70
PEMBAHASAN
70
PEMBAHASAN
71
PEMBAHASAN
71
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMBAHASAN
71
Gambaran parasit
Trichomonas vaginalis pada
sediaan basah NaCl 0,9%
Gambaran inspekulo serviks
DIAGNOSA BANDING
PEMBAHASAN
71
DIAGNOSA BANDING
PEMBAHASAN
71
DIAGNOSA BANDING
PEMBAHASAN
71
TATALAKSANA
PEMBAHASAN
71
Jawaban Lainnya
a. Clue cell (+) : ditemukan bentukan sel epitel ditutupi
banyak bakteri pada sediaan basah NaCl 0,9% kasus
PEMBAHASAN
bakterial vaginosis
b. pH < 4,5 : ditemukan pada kasus candidiasis vaginalis
71 d. Ditemukan adanya parasit kada KOH 10%: tidak ada
e. Ditemukan adanya gambaran pseudohifa pada KOH 10%:
ditemukan pada kasus candidiasis vaginalis
Jadi, hasil pemeriksaan penunjang pada pasien
ini adalah…
PEMBAHASAN
C. DITEMUKAN ADANYA PARASIT
71 PADA SEDIAAN BASAH
Seorang perempuan usia 42 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhan muncul bercak kecoklatan di wajah sejak 3 tahun lalu.
Awalnya bercak tersebut muncul di pipi kanan sebesar 5 mm,
kemudian makin lama makin banyak. Tidak ada rasa gatal pada
bercak. Pasien diketahui seorang dagang di pasar dan mengaku
menggunakan kontrasepsi pada usia 35 tahun selama 2 tahun.
SOAL Pasien tidak pernah menggunakan tabur surya. Pemeriksaan fisik
pada pipi, hidung, dan dagu tampak makula kecoklatan, simetris,
72 dan skuama halus (-). Apakah diagnosis yang tepat pada kasus
tersebut?
a. Freckles
b. Chloasma
c. Lentigo senilis
d. Hiperpigmentasi pascainflamasi
e. Dermatitis kontak alergi
B. CHLOASMA
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Perempuan, 42 tahun
• Muncul bercak kecoklatan pada wajah, 3 tahun
PEMBAHASAN
72
KLASIFIKASI CHLOASMA / MELASMA
PEMBAHASAN
72
CHLOASMA / MELASMA
PEMBAHASAN
72
DD : NEVUS PIGMENTOSUS
PEMBAHASAN
72
DD : NEVUS PIGMENTOSUS
PEMBAHASAN
72
DD : NEVUS PIGMENTOSUS
PEMBAHASAN
72
DD : NEVUS PIGMENTOSUS
PEMBAHASAN
72
DD : LENTIGO
PEMBAHASAN
72
DD : LENTIGO
PEMBAHASAN
72
DD : FRECKLES / EPHELIDES
PEMBAHASAN
72
DD : FRECKLES / EPHELIDES
PEMBAHASAN
72
CHLOASMA / MELASMA
PEMBAHASAN
72
Jawaban Lainnya
a. Freckles : salah, karena freckles cenderung terjadi pada
ras kulit putih dan berupa makula multipel tidak simetris
PEMBAHASAN
c. Lentigo senilis : salah, karena lesi lentigo senilis tidak
khas pada wajah dan simetris
72 d. Hiperpigmentasi pascainflamasi : salah, karena kasus
tidak disertai riwayat inflamasi
e. Dermatitis kontak alergi : salah, karena pada kasus tidak
disertai riwayat kontak (krim wajah) dan tanda inflamasi
Jadi, diagnosis pada kasus ini adalah…
PEMBAHASAN
B. CHLOASMA
72
Pasien laki-laki usia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
keluar duh tubuh dari kemaluan sejak 3 hari yang lalu. Nyeri dan
panas dirasakan saat buang air kecil. Riwayat berhubungan seksual
dengan PSK kurang lebih 1 minggu lalu. Pemeriksaan fisik umum
dalam batas normal. Pada pemeriksaan laboratorium tidak
ditemukan adanya bakteri diplokokus namun terdapat badan
SOAL inklusi. Penyataan dibawah ini yang tepat adalah…
a. Tersering disebabkan oleh Neisseria gonorrhoe
73 b. DOC kasus diatas adalah cefixime 400 mg dosis tunggal
c. Duh tubuh berwarna kuning kehijauan, berbusa, dan berbau
busuk
d. DOC kasus diatas adalah azitromisin 1 gram dosis tunggal
e. Alternatif terapi kasus diatas adalah amoxicillin 3 x 500 mg
selama 3 hari
D. DOC KASUS DIATAS ADALAH AZITROMISIN
1 GRAM DOSIS TUNGGAL
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 35 tahun
• Keluar duh tubuh dari kemaluan, 3 hari
PEMBAHASAN
73
Sumber: Menaldi, Sri Linuwih. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ketujuh, 2015. Badan Penerbit FKUI
INFEKSI GENITAL NON SPESIFIK
PEMBAHASAN
73
Sumber: Menaldi, Sri Linuwih. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ketujuh, 2015. Badan Penerbit FKUI
INFEKSI GENITAL NON SPESIFIK
PEMBAHASAN
73
Sumber: Menaldi, Sri Linuwih. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ketujuh, 2015. Badan Penerbit FKUI
INFEKSI GENITAL NON SPESIFIK
PEMBAHASAN
73
Sumber: Menaldi, Sri Linuwih. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ketujuh, 2015. Badan Penerbit FKUI
Jawaban Lainnya
a. Tersering disebabkan oleh Nerisseria gonorrhoe : salah,
ini pernyataan yang sesuai dengan kasus GO
PEMBAHASAN
b. DOC kasus diatas adalah cefixime 400 mg dosis tunggal :
salah, ini pernyataan yang sesuai dengan kasus GO
73 c. Duh tubuh berwarna kuning kehijauan, berbusa, berbau
busuk : salah, ini pernyataan yang sesuai dengan kasus
trikomoniasis
e. Alternatif terapi kasus diatas adalah amoxicillin 3 x 500
mg selama 3 hari : salah, karena salah lama pengobatan,
yang benar adalah amoxicillin 3 x 500 mg selama 7 hari
Jadi, pernyataan yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
D. DOC KASUS DIATAS ADALAH
73 AZITROMISIN 1 GRAM DOSIS TUNGGAL
Pasien perempuan usia 42 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhan muncul benjolan berjonjot-jonjot seperti bunga kol di
daerah pipi kanan yang mudah berdarah. Pemeriksaan fisik umum
dalam batas normal. Pemeriksaan dermatologis pada pipi tampak
nodul soliter, ukuran 3x4 mm, permukaan verukosa, sirkumskripta,
tepi tidak beraturan, dan mudah berdarah. Dilakukan pemeriksaan
SOAL histopatologi didapatkan hasil berupa keratinisasi dan mutiara
tanduk. Diagnosis yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
74
Sumber: Djuanda A. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 5. Balai Penerbit FKUI; 2007.
KEGANASAN PADA KULIT
PEMBAHASAN
74
Sumber: Djuanda A. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 5. Balai Penerbit FKUI; 2007.
KEGANASAN PADA KULIT
PEMBAHASAN
74
KEGANASAN PADA KULIT
PEMBAHASAN
74
KEGANASAN PADA KULIT
PEMBAHASAN
74
KEGANASAN PADA KULIT
PEMBAHASAN
74
KEGANASAN PADA KULIT
PEMBAHASAN
74
KEGANASAN PADA KULIT
PEMBAHASAN
74
Jawaban Lainnya
a. Karsinoma sel basal : permukaan licin mengkilat seperti
mutiara, predileksi biasanya pada ujung hidung, biasa
PEMBAHASAN disebut sebagai ulkus rodent
b. Nevus pigmentosus : bukan merupakan keganasan pada
74 kulit, berupa bercak kecoklatan pada kulit
c. Melasma : bukan merupakan keganasan pada kulit,
berupa bercak kecoklatan pada kulit, biasa disebabkan
oleh sinar UV, hormonal
d. Melanoma maligna : merupakan salah satu keganasan
pada kulit berupa bercak kecoklatan dengan warna yang
tidak merata
Jadi, diagnosis yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
75 b.
c.
Rifampisin, Dapson, Klofazimin diteruskan hingga 12 bulan
Rifampisin, Dapson, Klofazimin diteruskan hingga 12 bulan ditambah
pemberian Prednison 40mg/hari selama 12 minggu tappering off setiap
minggu
d. Memberhentikan konsumsi Rifampisin, Dapson, dan Klofazimin serta
mengatakan pasien sudah sembuh
e. Rifampisin, Dapson, Klofazimin diteruskan hingga 12 bulan ditambah
pemberian Prednison 40mg/hari selama 12 minggu tappering off setiap 2
minggu
E. Rifampisin, Dapson, Klofazimin diteruskan hingga
12 bulan ditambah pemberian Prednison 40mg/hari selama
12 minggu tappering off setiap 2 minggu
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 50 tahun
• Muncul bercak kemerahan yang semakin jelas terlihat dan
75 semakin meluas pada punggung, kedua lengan, dan kedua
kaki, 1 minggu
• Saat ini mengonsumsi Rifampisin, Dapson, Klofazimin
setiap harinya selama 3 bulan MDT MH MB
• PF: makula eritematosa multipel, nyeri tekan (+), neuritis
akut (+), pembesaran KGB (+)
Mengarah pada kasus reaksi reversal MH MB
MORBUS HANSEN / LEPRA / KUSTA
PEMBAHASAN
75
Sumber: Menaldi, Sri Linuwih. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ketujuh, 2015. Badan Penerbit FKUI
MORBUS HANSEN / LEPRA / KUSTA
75 pasien MH
Sumber: Menaldi, Sri Linuwih. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ketujuh, 2015. Badan Penerbit FKUI
KLASIFIKASI MORBUS HANSEN
PEMBAHASAN
75
Sumber: WHO; Diagnosis dan Penatalaksanaan Kusta. Kelompok Studi MH, 2003.
KLASIFIKASI MORBUS HANSEN
PEMBAHASAN
75
Sumber: WHO; Diagnosis dan Penatalaksanaan Kusta. Kelompok Studi MH, 2003.
TATALAKSANA MORBUS HANSEN
PEMBAHASAN
75
Sumber: WHO; Diagnosis dan Penatalaksanaan Kusta. Kelompok Studi MH, 2003.
TATALAKSANA MORBUS HANSEN
PEMBAHASAN
75
Sumber: WHO; Diagnosis dan Penatalaksanaan Kusta. Kelompok Studi MH, 2003.
REAKSI KUSTA
(Munculnya randa dan gejala radang akut pada lesi pasien kusta yang merupakan perjalanan
penyakit natural dari kusta atau bagian dari komplikasi)
PEMBAHASAN
75
Sumber: Menaldi, Sri Linuwih. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ketujuh, 2015. Badan Penerbit FKUI
REAKSI KUSTA TIPE 1
PEMBAHASAN
75
Sumber: Menaldi, Sri Linuwih. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ketujuh, 2015. Badan Penerbit FKUI
REAKSI KUSTA TIPE 1
PEMBAHASAN
75
Sumber: Menaldi, Sri Linuwih. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ketujuh, 2015. Badan Penerbit FKUI
REAKSI KUSTA TIPE 1
PEMBAHASAN
75
Sumber: Menaldi, Sri Linuwih. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ketujuh, 2015. Badan Penerbit FKUI
REAKSI KUSTA TIPE 1
PEMBAHASAN
75
Sumber: Menaldi, Sri Linuwih. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ketujuh, 2015. Badan Penerbit FKUI
REAKSI KUSTA TIPE 2 (ENL)
PEMBAHASAN
75
Sumber: Menaldi, Sri Linuwih. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ketujuh, 2015. Badan Penerbit FKUI
REAKSI KUSTA TIPE 2 (ENL)
PEMBAHASAN
75
Sumber: Menaldi, Sri Linuwih. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ketujuh, 2015. Badan Penerbit FKUI
REAKSI KUSTA TIPE 2 (ENL)
PEMBAHASAN
75
Sumber: Menaldi, Sri Linuwih. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ketujuh, 2015. Badan Penerbit FKUI
FAKTOR PENCETUS REAKSI KUSTA
PEMBAHASAN
75
Sumber: Menaldi, Sri Linuwih. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ketujuh, 2015. Badan Penerbit FKUI
PERBEDAAN REAKSI KUSTA TIPE 1 &2
PEMBAHASAN
75
Sumber: Menaldi, Sri Linuwih. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ketujuh, 2015. Badan Penerbit FKUI
TATALAKSANA REAKSI KUSTA
PEMBAHASAN
75
Sumber: Menaldi, Sri Linuwih. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ketujuh, 2015. Badan Penerbit FKUI
TATALAKSANA REAKSI KUSTA TIPE 1
PEMBAHASAN
75
Sumber: Menaldi, Sri Linuwih. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ketujuh, 2015. Badan Penerbit FKUI
Jawaban Lainnya
a. Prednison 15mg/hari selama 1 bulan : salah, karena dosis tidak
adekuat
PEMBAHASAN b. Rifampisin, Dapson, Klofazimin diteruskan hingga 12 bulan : salah,
karena terapi ini hanya untuk mengobati MH MB saja
PEMBAHASAN
76
ABSES PARU
PEMBAHASAN
76
EFUSI PLEURA
PEMBAHASAN
76
PNEUMOTHORAKS
PEMBAHASAN
76
PNEUMONIA BAKTERIAL
PEMBAHASAN
76
PNEUMONIA BAKTERIAL
PEMBAHASAN
76
Jawaban Lainnya
b. Abses paru : pada foto thoraks didapatkan gambaran
kavitas dengan air fluid level dan dapat disertai adanya
PEMBAHASAN
konsolidasi
c. Efusi pleura : pada foto thoraks didapatkan gambaran
76 sinus costophrenicus tampak perselubungan dengan air
fluid level, tanpa disertai gambaran hiperlusen pada
kavum thoraks
d. Pneumothorax : pada foto thoraks didapatkan gambaran
hiperlusen dan hilangnya corakan bronkovaskular pada
kavum thoraks
e. Pneumonia bakterial : pada foto thoraks didapatkan
konsolidasi
Jadi, diagnosis pasien adalah…
PEMBAHASAN
A. HIDROPNEUMOTHORAKS
76
Pasien perempuan usia 46 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan nyeri pinggang sejak 2 bulan yang lalu. Pasien juga
mengeluh sering meriang pada malam hari dan nafsu makan
menurun sejak 4 bulan lalu. Dari hasil pemeriksaan foto
lumbosakral didapatkan densitas tulang yang berkurang disertai
SOAL destruksi korpus vertebrae dan abses paravertebralis. Diagnosis
pada kasus ini adalah…
77 a. HNP
b. Osteoporosis
c. Spondilitis TB
d. Fraktur vertebra lumbal
e. Spondiloartrosis
C. SPONDILITIS TB
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Perempuan, 46 tahun
• Nyeri pinggang, 2 bulan
PEMBAHASAN
77
Sumber: Saifo S. Potts Disease: A Radiological Review of Tuberculous Spondylitus. Harvard Medical School. 2009
SPONDILITIS TB
PEMBAHASAN
77
Sumber: Saifo S. Potts Disease: A Radiological Review of Tuberculous Spondylitus. Harvard Medical School. 2009
PATOFISIOLOGI SPONDILITIS TB
PEMBAHASAN
77
Sumber: Saifo S. Potts Disease: A Radiological Review of Tuberculous Spondylitus. Harvard Medical School. 2009
DIAGNOSIS SPONDILITIS TB
PEMBAHASAN
77
Sumber: Saifo S. Potts Disease: A Radiological Review of Tuberculous Spondylitus. Harvard Medical School. 2009
RADIOLOGI SPONDILITIS TB
PEMBAHASAN
77
Sumber: Saifo S. Potts Disease: A Radiological Review of Tuberculous Spondylitus. Harvard Medical School. 2009
RADIOLOGI SPONDILITIS TB
PEMBAHASAN
77
Sumber: Saifo S. Potts Disease: A Radiological Review of Tuberculous Spondylitus. Harvard Medical School. 2009
TATALAKSANA SPONDILITIS TB
PEMBAHASAN
77
Sumber: Saifo S. Potts Disease: A Radiological Review of Tuberculous Spondylitus. Harvard Medical School. 2009
Jawaban Lainnya
a. HNP: pada foto polos lumbosakral akan tampak
intervertebrae space yang menyempit
PEMBAHASAN
b. Osteoporosis : suatu kelainan degeneratif dimana
didapatkan gambaran densitas tulang yang berkurang,
77 namun tidak disertai dengan adanya abses
paravertebralis
d. Fraktur vertebrae lumbal : adanya diskontinuitas pada
tulang yang tergambar sebagai malalignment
e. Spondiloartrosis : biasanya disertai riwayat trauma, pada
foto lumbosakral tampak adanya lipping yang
disebabkan oleh adanya perubahan diskus vertebrae
Jadi, diagnosis pasien adalah…
PEMBAHASAN
C. SPONDILITIS TB
77
Seorang bayi usia 2 hari datang dibawa ibunya ke IGD dengan
keluhan muntah kehijauan setiap setelah diberi ASI. Dari hasil
pemeriksaan pasien tampak lemah dan ikterus. Pada
pemeriksaan penunjang didapatkan BNO double bubble.
Diagnosis pada kasus ini adalah…
SOAL a. Atresia esofagus dengan fistel
b. Atresia duodenum
78 c. Atresia yeyenum
d. Hirschprung disease
e. Hypertrophic pylorus stenosis
B. ATRESIA DUODENUM
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Bayi, 2 hari
• Muntah kehijauan setiap setelah diberi ASI
Definisi
Tidak terbentuknya atau tersumbatnya duodenum (bagian terkecil dari
PEMBAHASAN usus halus) sehingga tidak dapat dilalui makanan yang akan menuju
usus
PEMBAHASAN
78
PEMBAHASAN
78
GIT CONGENITAL MALFORMATION
PEMBAHASAN
78
RADIOLOGIC FINDINGS
PEMBAHASAN
78
RADIOLOGIC FINDINGS
PEMBAHASAN
78
RADIOLOGIC FINDINGS
PEMBAHASAN
78
ATRESIA ESOFAGUS
PEMBAHASAN
78
PEMBAHASAN
78
Jawaban Lainnya
a. Atresia esofagus dengan fistel : pada foto polos
abdomen tampak coiling NGT dan usus yang terisi udara
PEMBAHASAN
c. Atresia yeyenum : pada foto polos abdomen tampak
gambaran triple bubble
78 d. Hirschprung disease : pada foto polos abdomen tampak
dilatasi usus bagian proksimal dan prolaps pada bagian
distal usus
e. Hipertrofik stenosis pilorus : pada foto polos abdomen
tampak gambaran single bubble
Jadi, diagnosis pasien adalah…
PEMBAHASAN
B. ATRESIA DUODENUM
78
Seorang pasien usia 22 tahun mengalami kecelakaan lalu lintas 1
jam yang lalu. Dari hasil pemeriksaan radiologis tampak udara
subdiafragma. Bagaimanakah posisi pemeriksaan foto polos
abdomen tersebut?
a. Supine
SOAL b. RLD
c. Erect
79 d. Prone
e. RLD, supine, erect
C. ERECT
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Post KLL 1 jam lalu
• Foto BNO: udara subdiafragma
79
Pada kasus…
• Pasien post KLL 1 jam lalu
PEMBAHASAN
• Hasil foto BNO: udara subdiafragma udara akan selalu
menempati tempat tertinggi, sedangka diafragma berada
di superior dari kavum abdomen
79 Jadi untuk mendapatkan gambaran udara dibawah
diafragma, maka foto polos abdomen dilakukan pada
posisi berdiri (erect)
Jawaban Lainnya
a. Supine : posisi pasien berbaring di atas meja
pemeriksaan, bahu diatur sejajar dengan jarak yang
PEMBAHASAN sama pada permukaan meja pemeriksaan, dan kedua
tungkai lurus
C. ERECT
79
Seorang bayi usia 7 hari dibawa ibunya dengan keluhan belum
BAB sejak lahir. Keluhan disertai mual, muntah, perut kembung,
dan rewel. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tidak
memiliki anus. Apakah pemeriksaan berikutnya yang penting
untuk dilakukan?
SOAL a. USG
b. CT scan dengan kontras
80 c. Fistulografi
d. Invertogram
e. Foto abdomen 3 posisi
D. INVERTOGRAM
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Bayi, 7 hari
• Belum BAB sejak lahir
PEMBAHASAN
80
MALFORMASI KONGENITAL
PEMBAHASAN
80
KLASIFIKASI ATRESIA ANI
Males Females
PEMBAHASAN • Cutaneous (perineal • Perineal fistula
fistula) • Vestibular fistula
80 • Retrourethral fistula
• Bulbar
• Imperforate anus without
fistula
• Prostatic • Rectal atresia
• Retro-bladder neck fistula • Cloaca
• Imperforate anus without • Short common channel
fistula • Long common channel
• Rectal atresia • Complex malformation
KLASIFIKASI ATRESIA ANI
PEMBAHASAN
80
TATALAKSANA ATRESIA ANI
PEMBAHASAN
80
PEMBAHASAN
80
PEMBAHASAN
80
PEMBAHASAN
80
Jawaban Lainnya
a. USG : untuk mengevaluasi adanya abnormalitas ginjal
pada kasus malformasi anorektal, tetapi bukan
PEMBAHASAN
pemeriksaan penunjang yang tepat dilakukan untuk
mendiagnosa atresia ani
80 b. CT scan dengan kontras : untuk mengetahui anatomi dan
kelainan pada rongga abdomen dan organ-organ
c. Fistulografi : diindikasikan untuk menampakkan saluran
atau ada/tidaknya fistula dan arah fistula
e. Foto abdomen 3 posisi : untuk kasus abdomen akut
Jadi, pemeriksaan berikutnya yang penting
dilakukan adalah…
PEMBAHASAN
D. INVERTOGRAM
80
Pasien perempuan usia 33 tahun datang ke Puskesmas dengan
keluhan nyeri perut kanan atas sejak 1 minggu yang lalu. Nyeri
dirasakan terutama setelah makan makanan berlemak dan
menjalar hingga ke bahu kanan. Pasien juga mengeluh mual,
muntah, dan tubuh menguning. Saat perut kanan atas ditekan
dan pasien disuruh menarik napas, tiba-tiba berhenti karena
SOAL
sakit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan BMI 29, TD
120/80mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36,6C, ikterik (+), abdomen
81 buncit, defans muskular (-). Diagnosa pada pasien ini adalah…
a. Kolangitis
b. Kolesistitis
c. Koledokolitiasis
d. Kolelitiasis
e. Abses hepar
B. KOLESISTITIS
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Perempuan, 33 tahun
• Nyeri perut kanan atas, 1 minggu
PEMBAHASAN
81
MEKANISME KLINIS
PEMBAHASAN
81
PATOFISIOLOGI
PEMBAHASAN
81
PATOFISIOLOGI
PEMBAHASAN
81
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMBAHASAN
81
USG disarankan sebagai
pemeriksaan awal
PEMBAHASAN
81
PEMBAHASAN
81
DIAGNOSA BANDING
PEMBAHASAN
81
DIAGNOSA BANDING
PEMBAHASAN
81
KOLANGITIS
PEMBAHASAN
81
KOLESISTITIS VS KOLANGITIS
PEMBAHASAN
81
DIAGNOSA BANDING
81 sign)
Demam
Ikterus
-
-
-
+
+ (low grade) + (high grade)
- +
KOLESISTITIS VS KOLANGITIS
PEMBAHASAN
81
TATALAKSANA
PEMBAHASAN
81
B. KOLESISTITIS
81
Pasien laki-laki usia 23 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
demam hilang timbul sejak 2 minggu yang lalu. Demam timbul
dan dirasakan semakin tinggi setiap malam. Keluhan juga disertai
dengan mual, muntah, dan sulit BAB pada awalnya, namun saat
ini pasien mengalami diare 6-8x/hari. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 110/70mmHg, nadi 80x/menit, RR 22x/menit,
SOAL
suhu 38,6C. Pada kasus ini, kapan sebaiknya dilakukan
pemeriksaan kultur darah?
82 a. Minggu pertama
b. Minggu kedua
c. Minggu ketiga
d. Minggu keempat
e. Minggu kelima
A. MINGGU PERTAMA
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 23 tahun
• Panas hilang timbul, 2 minggu
Definisi
Penyakit infeksi usus halus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella
PEMBAHASAN
thypi
82 Patofisiologi
S. thypi dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan yang
tercemar. Beberapa bakteri yang tidak musnah oleh asam lambung
akan masuk ke usus halus dan mencapai limfoid plak Peyeri di ileum
terminalis yang hipertrofi. S. thypi ini juga dapat bersarang pada hati,
limfa, dan bagian-bagian lain sistem retikuloendotelial. Endotoksin S.
thypi berperan dalam proses inflamasi lokal pada jaringan tempat
kuman tersebut berkembang biak sehingga merangsang sintesis dan
pelepasan zat pirogen dan leukosit pada jaringan yang meradang
sehingga terjadi demam.
MANIFESTASI KLINIS DEMAM TIFOID
PEMBAHASAN
82
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMBAHASAN
82
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMBAHASAN
82
PEMBAHASAN
82
PEMBAHASAN
82
Jawaban Lainnya
a. Kolangitis : triad charcot + pentad reynaud
PEMBAHASAN c. Koledokolitiasis : faktor risiko dari kolangitis
d. Kolelitiasis : faktor risiko dari kolesistitis, gejala
A. MINGGU PERTAMA
82
Pasien perempuan usia 19 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan demam dan BAK seperti teh sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan disertai mual, muntah, dan penurunan nafsu makan.
Pasien merupakan anak rantau yang sering jajan
sembarangan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
SOAL 110/80mmHg, nadi 78x/menit, RR 24x/menit, suhu 38,5C,
sklera ikterik. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan
PEMBAHASAN
83
HEPATITIS A
PEMBAHASAN
83
HEPATITIS A
83
nyeri perut
• Biokimia hati cukup
• Kencing pekat seperti
teh • ALT >> AST • Medikamentosa
• Pemeriksaan fisik: • USG • Antipiretik
• Ikterus • Untuk eksklusi • Antiemetik
• Hepatomegali kolelitiasis
• Curcuma
• Nyeri tekan perut Komplikasi • Hepatic protector
kanan atas
Hepatitis fulminan
KLASIFIKASI HEPATITIS
PEMBAHASAN
83
SEROLOGI HEPATITIS
PEMBAHASAN
83
SEROLOGI HEPATITIS A
PEMBAHASAN
83
Pada kasus…
• Diketahui anti-HCV juga (+) ada kemungkinan infeksi
hepatitis C tetapi tidak jelas apakah akut atau infeksi lama.
PEMBAHASAN
Maka dari itu perlu tes konfirmasi
83
SEROLOGI HEPATITIS C
PEMBAHASAN
83
HEPATITIS A
PEMBAHASAN
83
Jawaban Lainnya
b. Hepatitis B akut : HbsAg (+), HbeAg (+), anti-HBs (+), IgM
anti HBc (+), anti-HBc (+), waktu akut
PEMBAHASAN
c. Hepatitis B kronis : HbsAg (+), HbeAg (+), IgG anti-HBc
(+), anti-HBc (+)
83 d. Hepatitis C akut : anti-HCV (+), waktu akut
e. Hepatitis C kronis : anti-HCV (+)
Jadi, diagnosa pada kasus adalah…
PEMBAHASAN
A. HEPATITIS A AKUT
83
Pasien laki-laki usia 30 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhan nyeri perut sejak 4 hari yang lalu. Keluhan disertai
dengan BAB berwarna hitam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
TD 110/70mmHg, nadi 75x/menit, RR 22x/menit, suhu 36,6C,
konjungtiva anemis, dan nyeri tekan epigastrium. Urea breath
test (+). Obat apa yang tepat diberikan?
SOAL
a. Ranitidine + amoksisilin selama 7 hari
Definisi
Infeksi pada saluran GIT yang disebabkan oleh bakteri H. pylori
PEMBAHASAN
Jika terbukti (+) terinfeksi, maka:
Tatalaksana
Terapi eradikasi kuman H. pylori dikenal dengan Triple Therapy
selama 14 hari (1 PPI + 2 antibiotik)
• Omeprazole 20 mg (2x1)
• Clarithromycin 500 mg (2x1) ATAU Metronidazole 500mg (3x1)
• Amoxicillin 1000 mg (2x1) ATAU Metronidazole 500 mg (3x1)
INFEKSI H. PYLORI
PEMBAHASAN
84
Sumber: Kasper DL, Hauser SL, Jameson JL et all. Harrison’s Principle of Internal Medicine. 19th
edition. New Yprk: Mc Graw Hill; 2015
PATOFISIOLOGI
PEMBAHASAN
84
INFEKSI H. PYLORI
PEMBAHASAN
84
INFEKSI H. PYLORI
PEMBAHASAN
84
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMBAHASAN
84
UREA BREATH TEST
PEMBAHASAN
84
UREA BREATH TEST
PEMBAHASAN
84
SYARAT UREA BREATH TEST
PEMBAHASAN
84
H. pylori TRIPLE THERAPY
PEMBAHASAN
84
Jawaban Lainnya
a. Ranitidine + amoksisilin selama 7 hari : salah, karena
ranitidine termasuk antihistamin-1, bukan terapi definitif H.
pylori, dan waktu pengobatan kurang
PEMBAHASAN
b. Metoklopramid + metronidazole selama 7 hari : salah, karena
metoklopramid termasuk antiemetik dan bukan terapi
84 definitif H. pylori, waktu pengobatan kurang
c. Sucralfat + klaritromisin + metronidazole selama 7 hari :
salah, karena sucralfat sebagai pelindung mukosa lambung,
dan waktu pengobatan kurang
d. Aluminium hidroklorida + amoksisilin + metronidazole selama
14 hari : salah, karena aluminium hidroklorida termasuk
antasida dan bukan terapi definitif H. pylori
Jadi, tatalaksana pada pasien adalah…
PEMBAHASAN
E. OMEPRAZOLE + KLARITROMISIN
84 + AMOKSISILIN SELAMA 14 HARI
Pasien laki-laki usia 18 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
diare sejak 3 hari yang lalu. Diare berlendir, berdarah, dan disertai
demam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien
baik, TD 100/60mmHg, nadi 88x/menit, RR 20x/menit, suhu 38,2C,
turgor kembali dengan cepat, tidak ditemukan adanya tanda
dehidrasi. Hasil pemeriksaan feses didapatkan parasit dengan
SOAL sitoplasma bergranul mengandung eritrosit, inti di tengah dengan
kariosom padat di tengahnya, kromatin tersebar di sekitar inti,
PEMBAHASAN
85
DISENTRI
PEMBAHASAN
85
DISENTRI SHIGELLOSIS
85 amis
• Toxin shigatoxin
sitotoksik
• Darah: PMN >>>
• Gold standard: fecal
smear sebukan sel
PMN + shigella
• Terapi: Ciprofloxacin
2x500mg selama 3 hari
PEMBAHASAN
85
DISENTRI AMOEBIASIS
PEMBAHASAN
85
DISENTRI AMOEBIASIS
PEMBAHASAN
85
TATALAKSANA DISENTRI AMOEBIASIS
PEMBAHASAN
85
BALANTIDIASIS
PEMBAHASAN
85
GIARDIA LAMBLIA (GIARDIASIS) Jarang berdarah
PEMBAHASAN
85
GIARDIA LAMBLIA (GIARDIASIS) Jarang berdarah
PEMBAHASAN
85
Jawaban Lainnya
a. Balantidium coli : agen protozoa yang dapat
menyebabkan balantidiasis, ditemukan parasit ovale
PEMBAHASAN
dengan vakuola berisi RBC
b. Shigella dysentriae : agen bakteri yang menyebabkan
85 disentri shigellosis, ditemukan sebukan sel PMN dan
shigella pada fecal smear
c. Giardia lamblia : agen protozoa yang menyebabkan
giardiasis
e. Vibrio cholera : agen bakteri yang dapat menyebabkan
kolera dan terjadi dehidrasi
Jadi, penyebab diare pada kasus adalah…
PEMBAHASAN
D. ENTAMOEBA HYSTOLITICA
85
Pasien laki-laki usia 18 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
diare sejak 3 hari yang lalu. Diare berlendir, berdarah, dan disertai
demam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien
baik, TD 100/60mmHg, nadi 88x/menit, RR 20x/menit, suhu 38,2C,
turgor kembali dengan cepat, tidak ditemukan adanya tanda
dehidrasi. Hasil pemeriksaan feses didapatkan parasit dengan
SOAL sitoplasma bergranul mengandung eritrosit, inti di tengah dengan
kariosom padat di tengahnya, kromatin tersebar di sekitar inti,
86 parasit bergerak aktif. Terapi yang tepat pada kasus ini adalah…
a. Metronidazole 3x500 mg selama 7 hari
b. Tetrasiklin 4x500 mg selama 7 hari
c. Amoksisilin 3x500mg selama 5 hari
d. Ciprofloksasin 2x500 mg selama 3 hari
e. Cefadroksil 2x500 mg selama 3 hari
A. METRONIDAZOLE 3X500 MG
SELAMA 7 HARI
KEYWORDS :
• Laki-laki, 18 tahun
PEMBAHASAN
• Diare lendir darah, 3 hari
86 • Disertai demam
• PF: KU baik, TD 100/60mmHg, nadi 88x/m, RR 20x/m, suhu
38,2C, turgot kembali cepat, tanda dehidrasi (-)
• Pem. Feses: parasit dengan sitoplasma bergranul
mengandung eritrosit, inti di tengah dengan kariosom padat
di tengahnya, kromatin tersebar di sekitar inti, parasit
bergerak aktif
PEMBAHASAN
86
DISENTRI AMOEBIASIS
PEMBAHASAN
86
Trofozoid Entamoeba Kista Entamoeba
hystolitica hystolitica
DISENTRI AMOEBIASIS
PEMBAHASAN
86
PEMBAHASAN
86
PEMBAHASAN
86
TATALAKSANA DISENTRI AMOEBIASIS
PEMBAHASAN
86
PEMBAHASAN
86
86 shigellosis
e. Cefadroxil 2x500 mg selama 3 hari : tidak tepat
Jadi, terapi yang tepat pada kasus ini adalah…
PEMBAHASAN
A. METRONIDAZOLE 3X500 MG
86 SELAMA 7 HARI
Pasien perempuan usia 25 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan sering pusing dan badan terasa lemas sejak 1 minggu
yang lalu. Diketahui pasien menjalani diet vegetarian sejak 6
bulan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital
dalam batas normal, konjungtiva anemis, atrofi papil lidah.
SOAL Dari hasil pemeriksaan penunjang didapatkan hasil Hb 8
mg/dl, LED 24 mm/jam, MCV 78 fl, MCHC normal. Jika
PEMBAHASAN
87
PEMBAHASAN
87
ANEMIA DEFISIENSI BESI
PEMBAHASAN
87
PEMBAHASAN
87
PEMERIKSAAN PENUNJANG ANEMIA DEF. BESI
PEMBAHASAN
87
Pengukuran Eritrosit
Hematokrit (HCT)
• Proporsi volume sel darah yang mengendap setelah disentrifus
PEMBAHASAN
dengan kecepatan tertentu dalam tabung Wintrobe
• Nilai normal dewasa:
87 • Pria : 40-48%
• Wanita : 37-43%
Indeks Eritrosit
87 • Rumus :
87 •
•
Lebih akurat untuk menilai Hb pada pemeriksaan manual
Rumus :
PEMBAHASAN
87
TATALAKSANA ANEMIA DEF. BESI
PEMBAHASAN
87
Sumber: Hoffbrand, A.V., Pettit, J.E., Moss, P.A.H. 2005. Kapita Selekta Hematologi. Jakarta: EGC.
Jawaban Lainnya
a. Anemia normokromik mikrositik
PEMBAHASAN b. Anemia normokromik makrositik : salah, karena MCV
lebih besar dari normal
PEMBAHASAN
88
PEMBAHASAN
88
PATOFISIOLOGI
PEMBAHASAN
88
POLA PANAS DEMAM DENGUE
PEMBAHASAN
88
KRITERIA DEMAM BERDARAH DENGUE
PEMBAHASAN
88
KRITERIA DEMAM BERDARAH DENGUE
PEMBAHASAN
88
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMBAHASAN
88
TATALAKSANA
PEMBAHASAN
88
TATALAKSANA
PEMBAHASAN
88
Kapan perlu transfusi trombosit?
PEMBAHASAN
88
Sumber: http://saripediatri.idai.or.id
Jawaban Lainnya
a. Cairan koloid : tidak diberikan
PEMBAHASAN c. Vasopresor : tidak diberikan karena tidak dalam keadaan
shock
B. CAIRAN KRISTALOID
88
Seorang perempuan usia 28 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhan nyeri dada sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai
dengan mual, muntah, dan rasa terbakar di dada yang menjalar
ke leher. Keluhan tidak berkurang dengan istirahat maupun
berbaring. Selain itu pasien juga mengeluh sering kembung dan
bersendawa. Pada pemeriksaan fisik TD 120/80mmHg, nadi
SOAL
76x/menit, RR 18x/menit, suhu 36,8C, dan nyeri tekan
epigastrium (+). Apa terapi definitif yang tepat diberikan pada
89 kasus ini?
a. Antibiotik
b. Antiemetik
c. Proton pump inhibitor
d. Analgetik
e. Antiviral
C. PROTON PUMP INHIBITOR
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Perempuan, 28 tahun
• Nyeri dada, 3 hari
89
PEMICU GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
PEMBAHASAN
89
DIAGNOSIS GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
PEMBAHASAN
89
DIAGNOSIS GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
PEMBAHASAN
89
TATALAKSANA GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
TANDA BAHAYA
• Berat badan menurun
PEMBAHASAN • Hematemesis-melena
• Disfagia
89 • Odinofagia
• Anemia
Pada kasus…
PEMBAHASAN
89
TATALAKSANA GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
PEMBAHASAN
89
Contoh pendekatan Step Down
PEMBAHASAN
89
TATALAKSANA GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
PEMBAHASAN
89
PEMBAHASAN
89
PEMBAHASAN
89
Jawaban Lainnya
a. Antibiotik : tidak dibutuhkan untuk GERD
PEMBAHASAN b. Antiemetik : bukan sebagai terapi definitif, namun dapat
sebagai komplemen (yaitu jenis prokinetik)
PEMBAHASAN
90
PEMBAHASAN
90
PEMBAHASAN
90
PEMBAHASAN
90
PEMBAHASAN
90
3 KARAKTERISTIK KAD
• Hiperglikemia
PEMBAHASAN • Ketonuria
• Ketoasidosis
90
TATALAKSANA KAD
PEMBAHASAN
90
TATALAKSANA KAD
PEMBAHASAN
90
TERAPI CAIRAN (REHIDRASI)
PEMBAHASAN
90
TERAPI INSULIN
PEMBAHASAN
90
TERAPI INSULIN
PEMBAHASAN
90
Jawaban Lainnya
a. Resistensi insulin; insulin IV : merupakan mekanisme
sindroma metabolik dan DM tipe 2; pemberian insulin
dilakukan sekitar 1 jam setelah koreksi cairan
PEMBAHASAN c. Peningkatan kadar insulin; insulin SC : mekanisme keganasan
pankreas dapat mengakibatkan hipoglikemia berulang akibat
91 bila beraktifitas
• Disertai batuk berdahak berwarna kehijauan
• Kebiasaan merokok sejak usia 20 tahun sebanyak 2
bungkus sehari
• PF: TD 130/80, nadi 100x/m, RR 30x/m, suhu 37,1C, barrel
chest (+), pursued lips breathing (+), wheezing +/+, rhonki
+/+
DEFINISI
PPOK
• Adalah penyakit paru yang ditandai oleh hambatan aliran udara yang tidak
PEMBAHASAN sepenuhnya reversibel, progresif, dan berhubungan dengan inflamasi paru
terhadap partikel gas beracun dan disertai efek ekstra paru.
Emfisema
• Adalah suatu kelainan anatomis paru yang ditandai oleh pelebaran rongga
udara distal bronkiolus terminalis disertai kerusakan dinding alveoli.
Bronkitis kronis
• Adalah kelainan saluran napas yang ditandai oleh batuk kronis berdahak
minimal 3 bulan dalam setahun, sekurang-kurangnya dua tahun berturut-
turut, tidak disebabkan penyakit lainnya.
FAKTOR RISIKO TERJADINYA PPOK
(American Thoracic Society (ATS))
Faktor Host
PEMBAHASAN • Faktor genetik
• Anatomi saluran napas
91 Faktor Exposure
• Merokok
• Status sosioekonomi
• Hipereaktivitas saluran napas
• Pekerjaan
• Polusi lingkungan
• Kejadiaan saat perinatal (defisiensi a1 antitripsin)
• Infeksi bronkopulmoner rekuren
• Diet rendah ikan laut, buah, dan antioksidan
PPOK
PEMBAHASAN
91
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMBAHASAN
91
INTERPRETASI SPIROMETRI
91 FEV1/FVC
Contoh
penyakit
Turun
TB, pneumonia,
korpus alienum,
Normal
Efusi pleura
masif,
Turun
Asma +
pneumothoraks
asma, PPOK ateletaksis,
Asma & PPOK pneumothoraks,
untuk bedakan hematothoraks,
pakai test empyema
reversibilitas
SABA
KLASIFIKASI PPOK
PEMBAHASAN
91
GRADING PPOK
Modified Medical Research Council (mMRC)
mMRC Keterangan
PEMBAHASAN Grade 1 Saya hanya sesak jika aktivitas sangat berat
Grade 2 Saya sesak ketika jalan terburu-buru, atau menaiki bukit
91 Grade 3 Saya berjalan lebih lambat dari orang sebaya saya karena
sesak, ketika jalan biasa kadang saya harus berhenti
berjalan/istirahat karena sesak
Grade 4 Saya sesak bahkan ketika melakukan aktivitas ringan seperti
berpakaian, saya tidak mau keluar rumah karena pasti
sesaknya ketika jalan sebentar
TATALAKSANA PPOK
PEMBAHASAN
91
Jawaban Lainnya
b. Asma bronkial akut : onset usia dini, gejala bervariasi,
gejala timbul malam/dini hari, riwayat
PEMBAHASAN alergi/atopi/rhinitis/eksim, riwayat keluarga asma/alergi
obstruksi, reversibel
A. PPOK
91
Seorang perempuan usia 19 tahun datang ke IGD RS dengan
keluhan sesak nafas sejak 1 jam lalu, batuk, dan mengi. Pasien
tampak sesak bila bicara dan terputus-putus setelah mengucap
beberapa kata. Pasien merasa sesak bila berbaring dan memilih
duduk. Sesak seperti ini sudah beberapa kali dialami pasien namun
sifatnya hilang timbul. Pasien terakhir mengalami serangan sesak 2
SOAL hari lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70mmHg, nadi
90x/menit, RR 32x/menit, suhu 36,7C, pemeriksaan dada
92 bila beraktifitas
• Disertai batuk berdahak berwarna kehijauan
• Kebiasaan merokok sejak usia 20 tahun sebanyak 2
bungkus sehari
• PF: TD 130/80, nadi 100x/m, RR 30x/m, suhu 37,1C, barrel
chest (+), pursued lips breathing (+), wheezing +/+, rhonki
+/+
ASMA
PEMBAHASAN
92
DERAJAT EKSASERBASI ASMA
PEMBAHASAN
92
TINGKATAN ASMA TERKONTROL
92 Keterbatasan
aktivitas
Gejala malam/
Tidak ada
Tidak ada
Sewaktu-waktu
dalam seminggu
Sewaktu-waktu
sebagian muncul
sewaltu-waktu
dalam seminggu
nokturnal dalam seminggu
Kebutuhan Maksimal 2 kali > 2x/minggu
reliever dalam semingu
FEV1 atau APE Normal < 80%
TATALAKSANA ASMA PERSISTEN RINGAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
92
PEMBAHASAN
92
93
PEMBAHASAN
93
PEMBAHASAN
93
TATALAKSANA TB PARU
PEMBAHASAN
93
TATALAKSANA TB PARU
PEMBAHASAN
93
TATALAKSANA TB PARU
PEMBAHASAN
93
Jawaban Lainnya
a. TB paru kasus baru : tidak pernah diobat atau pernah
minum OAT < 28 hari
PEMBAHASAN b. TB paru kasus kronik : tidak ada istilah ini
c. TB paru kasus gagal : pernah diobati dan dinyatakan
93 gagal pada akhir pengobatan
d. TB paru dengan multi drug resistance : resisten terhadap
INH dan Rifampisin dengan atau tanpa OAT lain
Jadi, diagnsoa pada pasien adalah…
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
94
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMBAHASAN
94
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMBAHASAN
94
TATALAKSANA
PEMBAHASAN
94
Jawaban Lainnya
a. PPOK : dominan riwayat merokok (+)
c. Asma : riwayat atopi diri sendiri maupun keluarga, sesak
PEMBAHASAN sejak kecil, wheezing (+)
d. Emfisema : gambaran radiologi pada kasus PPOK
94 e. Bronkitis kronis : batuk kronis, riwayat merokok (+)
Jadi, diagnosis pada kasus ini adalah…
PEMBAHASAN
B. BRONKIEKTASIS
94
Pasien perempuan berusia 67 tahun dibawa keluarganya ke
IGD RS dengan keluhan sesak napas. Keluarga mengatakan
pasien mulai mengalami sesak setelah disuapi makanan dan
tersedak. Diketahui pasien adalah seorang penderita stroke
yang sudah 1 tahun ini bed rest di rumah. Pemeriksaan fisik
SOAL didapatkan pasien tampak sesak, TD 110/70mmHg, nasi
98x/menit, RR 28x/menit, suhu 37,1C, rhonki +/+. Apakah
PEMBAHASAN
95
PNEUMONIA ASPIRASI
PEMBAHASAN
95
PNEUMONIA ASPIRASI
PEMBAHASAN
95
TATALAKSANA PNEUMONIA ASPIRASI
PEMBAHASAN
95
Jawaban Lainnya
a. Pneumonia atipikal : disebabkan oleh mycoplasma,
legionell, dan chlamydia
PEMBAHASAN b. Pneumonia komunitas : disebabkan oleh strep.
pneumonia (14%), klebsiella (45%), hemophilus
D. PNEUMONIA ASPIRASI
95
Pasien laki-laki usia 70 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan sesak napas terutama dada kiri sejak 1 bulan yang
lalu disertai batuk tidak berdahak. Pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran CM, TD 120/80mmHg, nadi
100x/menit, RR 22x/menit, suhu 36,7C, paru kiri tertinggal
SOAL saat bernapas, dinding dada kiri lebih cembung, fremitus
melemah, redup, suara pernapasan melemah sampai
96 berdahak, 1 bulan
• PF: TTV dalam batas normal, paru kiri tertinggal saat
bernapas, dinding dada kiri lebih cembung, fremitus
melemah, redup, suara pernapasan melemah sampai
menghilang pada bagian 2/3 bawah paru, wheezing -/-,
rhonki -/-
DEFINISI
Efusi pleura
• Adalah menumpuknya cairan di rongga pleura, biasanya disebabkan
PEMBAHASAN oleh gangguan kardiopulmonal
96 Hematothoraks
• Adalah menumpuknya darah di rongga pleura, biasanya disebabkan
oleh trauma
Empyema
• Adalah menumpuknya pus di rongga pleura, biasanya disebabkan
oleh infeksi
EFUSI PLEURA
PEMBAHASAN
96
FOTO THORAKS EFUSI PLEURA
PEMBAHASAN
96
FOTO THORAKS EFUSI PLEURA
PEMBAHASAN
96
ANALISIS CAIRAN EFUSI PLEURA
PEMBAHASAN
96
PEMBAHASAN
96
TATALAKSANA EFUSI PLEURA
Torakosentesis
PEMBAHASAN
• Adalah mengambil cairan,
darah, atau pus pada pleura
dari kavum thoraks
96
PEMBAHASAN
96
Jawaban Lainnya
a. Ateletaksis : radioopak, struktur disekitar
(trakea/jantung) tertarik
PEMBAHASAN b. Pneumothoraks : hiperlusen avaskular, garis pleura (+)
d. Pneumonia : infiltrat (+)
96 e. TB milier : bercak putih halus nodular di sekitar lapang
paru yang tersebar seperti biji beras
Jadi, diagnosis pada kasus ini adalah…
PEMBAHASAN
C. EFUSI PLEURA
96
Pasien laki-laki usia 55 tahun datang ke IGD RS dengan
keluhan sesak napas dan demam sejak 1 hari yang lalu. 3 hari
yang lalu pasien batuk, demam, dan keluar ingus banyak.
Diketahui pasien adalah seorang peternak ayam. Pasien
mengaku unggasnya mati mendadak sehari sebelumnya.
SOAL Pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sesak, TD
100/70mmHg, nadi 118x/menit, RR 48x/menit, suhu 39,8C.
PEMBAHASAN
97
INFEKSI AVIAN INFLUENZA
PEMBAHASAN
97
INFEKSI AVIAN INFLUENZA
PEMBAHASAN
97
INFEKSI AVIAN INFLUENZA
PEMBAHASAN
97
INFEKSI AVIAN INFLUENZA
PEMBAHASAN
97
DD: SWINE FLU (H1N1)
PEMBAHASAN
97
TATALAKSANA AVIAN INFLUENZA
PEMBAHASAN
97
TATALAKSANA AVIAN INFLUENZA
PEMBAHASAN
97
Jawaban Lainnya
a. Amantadin : tidak dipakai lagi
b. Tenofovir : virus HIV/AIDS
PEMBAHASAN
c. Zidovudine : virus HIV/AIDS
E. OSELTAMIVIR
97
Pasien laki-laki usia 75 tahun datang ke IGD RS dengan
keluhan sesak napas yang semakin lama semakin memberat
dan batuk-batuk sejak 1 minggu yang lalu. Batuk tidak
berdahak. Pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sesak,
TD 100/70mmHg, nadi 96x/menit, RR 48x/menit, suhu 37,2C,
SOAL perkusi hipersonor pada kedua lapang paru, fremitus
menurun, wheezing +/+, rhonki -/-. Tatalaksana yang tepat
98 diberikan adalah…
a. Ipraptorium bromide
b. Tiotropium bromide
c. Salbutamol inhalasi dan Ipraptorium bromida
d. Salbutamol inhalasi dan kortikosteroid
e. Salbutamol inhalasi dan antibiotik
D. SALBUTAMOL INHALASI DAN
KORTIKOSTEROID
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 75 tahun
• Sesak napas dan batuk, 1 minggu
PEMBAHASAN
98
PEMBAHASAN
98
PEMBAHASAN
98
PEMBAHASAN
98
PEMBAHASAN
98
PEMBAHASAN
98
PEMBAHASAN
98
Jawaban Lainnya
a. Ipraptorium bromide : antikolinergik (short-acting) saja
tidak cukup
PEMBAHASAN b. Tiotropium bromide : antikolinergik (long-acting) saja
tidak cukup
PEMBAHASAN
99
Sumber: Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Kanker Paru di Indonesia. PDPI. 2003
KANKER PARU
PEMBAHASAN
99
KANKER PARU
PEMBAHASAN
99
Sumber: Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Kanker Paru di Indonesia. PDPI. 2003
KANKER PARU
PEMBAHASAN
99
Sumber: Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Kanker Paru di Indonesia. PDPI. 2003
KANKER PARU
PEMBAHASAN
99
KANKER PARU
PEMBAHASAN
99
Jawaban Lainnya
a. TB paru : batuk darah, sputum BTA (+), fibroinfiltrat (+)
di apeks
PEMBAHASAN b. Pneumonia lobaris : demam, batuk, ronki (+), infiltrat
sesuai lobusnya
100 a. Kodein
b. Teofilin
c. Salbutamol
d. Terbutaline
e. Epinefrin
C. SALBUTAMOL
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Perempuan, 25 tahun
• Sesak napas, 3 jam SMRS
PEMBAHASAN
100
Sumber: PDPI: Pedoman Diagnosis dan Penatalaksana Asma di Indonesia. GINA. 2005
ASMA
PEMBAHASAN
100
100
ASMA
PEMBAHASAN
100
100
PEMBAHASAN
100
PEMBAHASAN
100
PEMBAHASAN
100
PEMBAHASAN
100
PEMBAHASAN
100
PEMBAHASAN
100
ASMA
PEMBAHASAN
100
Sumber: http://www.bmj.com/content/1/5750/637
Jadi, obat yang menyebabkan keluhan tersebut
adalah…
PEMBAHASAN
C. SALBUTAMOL
100
Pasien perempuan usia 50 tahun datang ke puskesmas untuk
pemeriksaan berkala kadar gula darah tiap bulannya. Pasien
memiliki riwayat diabetes mellitus selama bertahun-tahun.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 150/100mmHg, nadi 86x/menit,
RR 18x/menit, suhu 36,5. Apakah obat antihipertensi yang paling
SOAL tepat?
a. Hidroklorotiazid
101 b. Captopril
c. Bisoprolol
d. Amlodipine
e. Spironolakton
B. CAPTOPRIL
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Perempuan, 50 tahun
• Riwayat DM (+)
PEMBAHASAN
101
JNC VIII
PEMBAHASAN
101
JNC VIII
PEMBAHASAN
101
PEMBAHASAN
101
JNC VIII
PEMBAHASAN
101
JNC VIII
PEMBAHASAN
101
JNC VIII
PEMBAHASAN
101
JNC VIII
PEMBAHASAN
101
Jadi, obat antihipertensi yang tepat diberikan
adalah…
PEMBAHASAN
B. CAPTOPRIL
101
Pasien laki-laki usia 57 tahun datang ke IGD dengan keuhan
nyeri dada menjalar ke bahu kiri. Keluhan disertai keringat
dingin, mual, dan muntah. Durasi nyeri lebih dari 30 menit.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 160/100mmHg, nadi
86x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,5C. Apakah pemeriksaan
SOAL penunjang yang pertama kali dilakukan?
a. Treadmill test
PEMBAHASAN
102
PEMBAHASAN
102
IMA
PEMBAHASAN
102
Jadi, pemeriksaan penunjang pertama yang
dilakukan adalah…
PEMBAHASAN
C. ELEKTROKARDIOGRAFI
102
Pasien laki-laki usia 67 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
nyeri dada kiri terutama saat beraktivitas. Keluhan dirasakan
selama 30 menit dan tidak menghilang dengan istirahat.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 150/100mmHg, nadi
106x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,5C. Pada pemeriksaan EKG
SOAL didapatkan ST elevasi pada V1-V6. Apakah diagnosis yang paling
mungkin pada pasien?
PEMBAHASAN
103
SKA
PEMBAHASAN
103
SKA
PEMBAHASAN
103
SKA
No. Segmen Jantung Lead EKG Pembuluh darah
yang terganggu
PEMBAHASAN 1. Anteroseptal V1 – V4 Left anterior
descending coronary
103
artery
2. Anterior V3 – V4 (kadang Left anterior
V2 – V5) descending coronary
artery
3. Anterior ekstensif V1 – V6, I, aVL Proximal left
coronary artery
4. Anterolateral V3 – V6, I, aVL Left circumflex
coronary artery
5. Inferior II, III, aVF Right coronary artery
6. Posterior V7 – V9 Right coronary artery
Jawaban Lainnya
a. Infark miokard inferior : ST elevasi pada lead II, III, aVF
b. Infark ventrikel kanan : ST elevasi pada lead V3R – V4R
PEMBAHASAN
c. Angina pektoris stabil : ST segmen normal
104
Jadi, penanganan yang paling tepat adalah…
PEMBAHASAN
A. ATROPIN
104
Pasien laki-laki usia 55 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan
dada terasa berdebar-debar setelah minum kopi. Dada terasa
tidak nyaman. Pada pemeriksaan fisik pasien tampak gelisah,
frekuensi nadi 160 kali/menit, TD 130/80 mmHg, lain-lain dalam
batas normal. Dari hasil EKG didapatkan laju 180x/menit, QRS
SOAL sempit, reguler, gelombang P tidak jelas. Terapi yang paling tepat
diberikan kepada pasien adalah…
105 a. Digoksin
b. Adenosin
c. Diltiazem
d. Amiodaron
e. Propanolol
B. ADENOSIN
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 55 tahun
• Dada berdebar-debar setelah minum kopi, dada terasa
105
PEMBAHASAN
105
PEMBAHASAN
105
PEMBAHASAN
105
PEMBAHASAN
105
Jadi, terapi yang paling tepat adalah…
PEMBAHASAN
B. ADENOSIN
105
Pasien perempuan usia 37 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan
nyeri dada sejak 12 jam SMRS. Nyeri dirasakan semakin bertambah
berat saat pasien menarik napas dan berkurang apabila duduk
membungkuk. Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama
sebelumnya. Nyeri dirasakan tidak membaik meskipun saat
beristirahat. Pada pemeriksaan fisik pasien tampak gelisah, nadi 90
SOAL kali/menit, TD 120/80 mmHg, RR 18 kali/menit, suhu 36,8C. Dari
pemeriksaan auskultasi jantung didapatkan friction rub dan hasil
106 EKG tampak ST elevasi hampir semua lead. Apa diagnosis yang
tepat pada kasus ini?
a. STEMI
b. Penyakit jantung rematik
c. Endokarditis
d. Miokarditis
e. Perikarditis
E. PERIKARDITIS
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Perempuan, 37 tahun
• Nyeri dada 12 jam SMRS, bertambah berat saat menarik
PEMBAHASAN
106
PERIKARDITIS
PEMBAHASAN
106
PERIKARDITIS
PEMBAHASAN
106
EKG PADA PERIKARDITIS
PEMBAHASAN
106
DD: ENDOKARDITIS BAKTERIAL
PEMBAHASAN
106
DD: ENDOKARDITIS BAKTERIAL
PEMBAHASAN
106
DEMAM REMATIK
PEMBAHASAN
106
DEMAM REMATIK
PEMBAHASAN
106
Jawaban Lainnya
a. STEMI : nyeri dada khas angina, St elevasi spesifik, enzim
jantung meningkat
PEMBAHASAN b. Penyakit jantung rematik : komplikasi tersering demam
rematik
E. PERIKARDITIS
106
Pasien laki-laki usia 67 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
sesak napas sejak 2 bulan yang lalu. Sesak dirasakan semakin
bertambah berat apabila pasien beraktivitas. Pasien juga
mengeluhkan harus tidur dengan menggunakan 2-3 bantal dan sering
terbangun pada malam hari karena tiba-tiba sesak. Pasien adalah
seorang penderita hipertensi yang jarang kontrol dan tidak minum
SOAL
obat antihipertensi rutin. Pada pemeriksaan fisik TD 150/100 mmHg,
nadi 114 kali/menit, RR 32 kali/menit, suhu 36,8C, rhonki +/+ di basal
107 paru. Apa diagnosis yang tepat pada kasus ini?
a. Cor pulmonale
b. Tamponade jantung
c. Angina pektoris tidak stabil
d. Gagal jantung kongestif
e. Syok kardiogenik
D. GAGAL JANTUNG KONGESTIF
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 67 tahun
• Sesak napas sejak 2 bulan lalu, semakin memberat saat
107 beraktivitas
• Harus tidur dengan 2-3 bantal dan sering terbangun pada
malam hari karena tiba-tiba sesak
• Riwayat HT tidak terkontrol (+)
• PF: TD 150/100, nadi 114x/m, RR 32x/m, suhu 36,8C,
rhonki +/+ di basal paru
Kemungkinan yang terjadi pada pasien saat ini…
PEMBAHASAN
107
GAGAL JANTUNG / HEART FAILURE
PEMBAHASAN
107
GAGAL JANTUNG / HEART FAILURE
PEMBAHASAN
107
GAGAL JANTUNG / HEART FAILURE
PEMBAHASAN
107
GAGAL JANTUNG / HEART FAILURE
PEMBAHASAN
107
GAGAL JANTUNG / HEART FAILURE
PEMBAHASAN
107
GAGAL JANTUNG / HEART FAILURE
PEMBAHASAN
107
PEMBAHASAN
107
PEMBAHASAN
107
107
Jawaban Lainnya
a. Cor pulmonale : gagal jantung kanan yang diakibatkan
oleh gangguan pada sistem respirasi (riwayat penyakit
PEMBAHASAN paru (+)), tanda peningkatan JVP, hepatomegali, edema
perifer
SOAL
108
PEMBAHASAN
108
BERDASARKAN PERKI
PEMBAHASAN
108
Jawaban Lainnya
a. Kardioversi 150 J : dapat digunakan untuk kasus SVT
b. Defibrilasi monofasik 200 J : tidak ada monofasik 200 J
PEMBAHASAN (monofasik 360 J, bifasik 120-200 J)
d. Adenosin 6 mg : bukan tindakan awal, untuk kasus sinus
108 takikardi
e. Epinefrin 0,1 mg : bukan tindakan awal, dosis inadekuat,
untuk kasus henti jantung dosis epinefrin adalah 1 mg
Jadi, tatalaksana kasus ini adalah…
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
109
FASE PADA RAYNAUD’S DISEASE
PEMBAHASAN
109
RAYNAUD’S DISEASE
PEMBAHASAN
109
DD: BUERGER’S DISEASE
PEMBAHASAN
109
Jawaban Lainnya
a. Tromboangitis obliterans : FR rokok, nyeri bila
beraktivitas, ujung jari berwarna kehitaman
PEMBAHASAN b. Buerger’s disease : sama dengan tromboangitis
obliterans
C. RAYNAUD’S DISEASE
109
Pasien perempuan usia 26 tahun datang dengan keluhan kaki
kanan bengkak yang semakin memberat sejak 1 minggu terakhir.
Keluhan sudah dirasakan sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan disertai
warna kulit kaki juga terlihat semakin gelap. Pasien bekerja
sebagai SPG produk kecantikan yang mengharuskannya untuk
SOAL berdiri lama. Pemeriksaan fisik didapatkan pitting edema dan
hiperpigmentasi di malleolus medial disertai pelebaran vena. Apa
110 minggu
• Keluhan sudah dirasakan sejak 2 bulan
• Disertai kulit kaki semakin gelap
• Sebagai SPG bekerja harus berdiri lama
• PF: pitting edema, hiperpigmentasi di malleolus medial,
pelebaran vena
INSUFISIENSI VENA KRONIK
PEMBAHASAN
110
PEMBAHASAN
110
Jawaban Lainnya
b. Buerger’s disease : iskemia pada ujung jari, riwayat
merokok, ujung jari kehitaman
PEMBAHASAN c. Trombosis vena dalam : edema, hiperemi, teraba
hangat, Homan’s sign (+)
PEMBAHASAN
111
PEMBAHASAN
111
PEMBAHASAN
111
VAKSIN MMR
PEMBAHASAN
111
111
PEMBAHASAN
111
E. SUPORTIF
111
Anak laki-laki usia 13 tahun datang diantar orangtuanya ke poliklinik
dengan keluhan diare sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan disertai
mual, muntah, nyeri perut, dan demam yang hilang timbul. Pasien
dan keluarganya baru saja tiba dari daerah di Sulawesi Tengah dan
benerang di Danau Lindu 2 minggu sebelumnya. Pada pemeriksaan
feses didapatkan telur cacing berukuran 60x70 mikron, lonjong,
SOAL
menonjol seperti duri di satu sisi. Tatalaksana yang tepat adalah…
112 a. Albendazole
b. Pirantel pamoat
c. Mebendazole
d. Praziquantel
e. Dietilcarbamazin
D. PRAZIQUANTEL
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Anak laki-laki, 13 tahun
• Diare 1 minggu
PEMBAHASAN
112
PEMBAHASAN
112
Sumber: WHO
ASCARIASIS
PEMBAHASAN
112
PEMBAHASAN
112
PEMBAHASAN
112
PEMBAHASAN
112
PEMBAHASAN
112
PEMBAHASAN
112
D. PRAZIQUANTEL
112
Anak laki-laki usia 6 tahun datang dengan keluhan batuk terus
menerus sejak 1 bulan yang lalu. Batuk dirasakan tidak kunjung
membaik meskipun sudah minum obat batuk. Saat batuk biasa diawali
dengan tarikan napas panjang dan terkadang setelah batuk diikuti
dengan muntah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan perdarahan
subkonjungtiva, suara “whoop” saat inspirasi, faring hiperemi (-),
SOAL
tonsil kesan normal. Riwayat batuk lama pada keluarga disangkal.
Riwayat imunisasi tidak lengkap. Tatalaksana yang tepat diberikan
113 adalah…
a. Guaifenesin
b. Paracetamol
c. Amoksisilin
d. OAT dosis anak
e. Eritromisin
E. ERITROMISIN
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Anak laki-laki, 6 tahun
• Batuk terus menerus sejak 1 bulan yang lalu, batuk tidak
PEMBAHASAN
113
PERTUSIS
PEMBAHASAN
113
PEMBAHASAN
113
PEMBAHASAN
113
PEMBAHASAN
113
PEMBAHASAN
113
PEMBAHASAN
113
113
VAKSIN PERTUSIS
PEMBAHASAN
113
PEMBAHASAN
113
PEMBAHASAN
113
Jawaban Lainnya
a. Guaifenesin : tidak tepat, terapi definitif adalah
antibiotik
PEMBAHASAN
b. Paracetamol : kurang tepat, sebaiknya antibiotik
E. ERITROMISIN
113
Anak perempuan usia 4 tahun datang dibawa ibunya dengan keluhan
sesak napas sejak 2 jam yang lalu. Sesak dialami terus menerus. Pasien
tidak pernah mengalami sesak sebelumnya. Riwayat asma pada
keluarga disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70
mmHg, nadi 88 kali/menit, RR 32 kali/menit, suhu 38,5C, faring
hiperemi, tonsil T2-T2 hiperemi, dan terdapat selaput membran
SOAL
berwarna putih keabuan yang apabila diangkat mudah berdarah.
Riwayat imunisasi tidak lengkap. Apakah tindakan yang paling tepat
114 dilakukan?
a. Nasal kanul
b. Sungkup oksigen
c. Trakeostomi
d. Intubasi
e. Bag valve mask
C. TRAKEOSTOMI
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Anak perempuan, 4 tahun
• Sesak napas sejak 2 jam lalu, terus menerus
PEMBAHASAN
114
PEMBAHASAN
114
DIFTERI
PEMBAHASAN
114
PRINSIP DIAGNOSTIK
PEMBAHASAN
114
PEMBAHASAN
114
114
PRINSIP TATALAKSANA
PEMBAHASAN
114
PEMBAHASAN
114
114
PERUBAHAN JADWAL IMUNISASI WAJIB
PEMBAHASAN
114
Jadi, tindakan yang paling tepat dilakukan
adalah…
PEMBAHASAN
C. TRAKEOSTOMI
114
Anak perempuan usia 4 tahun datang dibawa ibunya dengan
keluhan sesak napas sejak 2 jam yang lalu. Sesak dialami terus
menerus. Pasien tidak pernah mengalami sesak sebelumnya.
Riwayat asma pada keluarga disangkal. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 88 kali/menit, RR 32
kali/menit, suhu 38,5C, faring hiperemi, tonsil T2-T2 hiperemi,
SOAL
dan terdapat selaput membran berwarna putih keabuan yang
apabila diangkat mudah berdarah. Riwayat imunisasi tidak
115 lengkap. Setelah kegawatan berhasil ditangani, terapi yang
tepat diberikan adalah…
a. Penisilin prokain + ADS
b. Amoksisilin klavulanat + ADS
c. Siprofloksasin + ADS
d. Sefiksim + ADS
e. Eritromisin + ADS
A. PENISILIN PROKAIN + ADS
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Anak perempuan, 4 tahun
• Sesak napas sejak 2 jam lalu, terus menerus
PEMBAHASAN
115
PEMBAHASAN
115
PEMBAHASAN
116
PEMBAHASAN
116
Sumber: WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di RS. Pedoman Bagi RS Rujukan Tk. I di Kabupaten/Kota
PEMBAHASAN
116
10 Langkah Tatalaksana Gizi Buruk
PEMBAHASAN
116
PEMBAHASAN
116
Sumber: WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di RS. Pedoman Bagi RS Rujukan Tk. I di Kabupaten/Kota
PRINSIP TATALAKSANA GIZI BURUK
PEMBAHASAN
116
Sumber: WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di RS. Pedoman Bagi RS Rujukan Tk. I di Kabupaten/Kota
PRINSIP TATALAKSANA GIZI BURUK
PEMBAHASAN
116
Sumber: WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di RS. Pedoman Bagi RS Rujukan Tk. I di Kabupaten/Kota
PRINSIP TATALAKSANA GIZI BURUK
PEMBAHASAN
116
Sumber: WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di RS. Pedoman Bagi RS Rujukan Tk. I di Kabupaten/Kota
Pada kasus…
PEMBAHASAN
116
Jawaban Lainnya
a. Pemberian diet tinggi protein : dapat mengakibatkan
refeeding syndrome
PEMBAHASAN
b. Pemberian susu F-100 680 kkal/hari : salah, susu F-100
baru boleh diberikan pada fase transisi (hari ke-3)
116 d. Pemberian susu F-100 1360 kkal/hari : salah, susu F-100
baru boleh diberikan pada fase transisi (hari ke-3)
e. Pemberian susu F-75 1360 kkal/hari : salah, karena
jumlah kalorinya berlebihan
Jadi, nutrisi awal yang diberikan pertama kali
adalah…
PEMBAHASAN
C. PEMBERIAN SUSU F-75 680
116 KKAL/HARI
Bayi baru lahir dalam keadaan kurang bulan. Sesaat setelah lahir,
bayi tampak merintih, retraksi di sela iga, ujung-ujung jari
tampak kebiruan. Setelah dilakukan tindakan pembebasan jalan
napas, didapatkan RR 66 kali/menit dan frekuensi nadi 92
kali/menit. Tindakan apa yang tepat selanjutnya?
SOAL a. Dihangatkan, posisikan, dan beri oksigen bila perlu
b. Dilakukan resusitasi VTP dengan balon dan sungkup
117 c. Lakukan kompresi dada dan VTP dengan balon dan sungkup
d. Injeksi epinefrin dan lakukan kompresi dada
e. Tidak perlu dilakukan resusitasi karena pernapasan bayi
masih ada
B. LAKUKAN RESUSITASI VTP DENGAN
BALON DAN SUNGKUP
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Bayi baru lahir kurang bulan
• Setelah lahir tampak merintih, retraksi costae (+), cyanosis
117 (+)
• Setelah dilakukan tindakan pembebasan jalan napas, RR
66x/m, nadi 92x/m
PEMBAHASAN
117
PEMBAHASAN
117
PRINSIP RESUSITASI NEONATUS
PEMBAHASAN
117
PRINSIP RESUSITASI NEONATUS
PEMBAHASAN
117
Jawaban Lainnya
a. Dihangatkan, posisikan, dan beri oksigen bila perlu : HR
> 100, menangis kuat, tonus baik, cyanosis (-)
PEMBAHASAN
c. Lakukan kompresi dada dan VTP dengan balon dan
sungkup : kompresi dada dilakukan jika HR < 60
117 d. Injeksi epinefrin dan lakukan kompresi dada : epinefrin
diberikan setelah VTP dan kompresi dada HR < 60 (tidak
respon)
e. Tidak perlu dilakukan resusitasi karena pernapasan bayi
masih ada : HR < 100 indikasi VTP
Jadi, tindakan selanjutnya yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
B. LAKUKAN RESUSITASI VTP
117 DENGAN BALON DAN SUNGKUP
Seorang anak perempuan usia 5 tahun 6 bulan datang dibawa ibunya
ke poliklinik dengan keluhan bengkak seluruh badan sejak 3 hari yang
lalu. Awalnya bengkak hanya di kelopak mata, wajah, kemudian
menyebar ke seluruh tubuh. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
100/60 mmHg, nadi 90 kali/menit, RR 28 kali/menit, suhu 36,8C,
edema anasarka (+). Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan
SOAL Hb 15, HCT 45, WBC 6,5, PLT 350.000, protein total 4,2, albumin 1,2,
koleterol total 450. Pemeriksaan urinalisis protein +4, pH 7, BJ 1,025,
118 nitrit (-), leukosit esterase (-), sedimen eritrosit 3-4/LBP, sedimen
leukosit 3-4/LBP, dan bakteri (-). Diagnosis yang paling tepat adalah…
a. Sindroma nefrotik idiopatik
b. Sindroma nefrotik relaps jarang
c. Sindroma nefrotik relaps sering
d. Sindroma nefrotik resisten steroid
e. Sindroma nefrotik dependen steroid
A. SINDROMA NEFROTIK IDIOPATIK
KEYWORDS :
• Anak perempuan, 5 tahun 6 bulan
PEMBAHASAN
• Bengkak seluruh badan, 3 hari
PEMBAHASAN
118
Sumber: Konsensus Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak. Unit Kerja Koordinasi Nefrologi Ikatan
Dokter Anak Indonesia
SINDROMA NEFROTIK
PEMBAHASAN
118
Sumber: Konsensus Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak. Unit Kerja Koordinasi Nefrologi Ikatan
Dokter Anak Indonesia
PATOFISIOLOGI SINDROMA NEFROTIK
PEMBAHASAN
118
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMBAHASAN
118
Sumber: Konsensus Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak. Unit Kerja Koordinasi Nefrologi Ikatan
Dokter Anak Indonesia
DIAGNOSIS SINDROMA NEFROTIK
PEMBAHASAN
118
Sumber: Konsensus Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak. Unit Kerja Koordinasi Nefrologi Ikatan
Dokter Anak Indonesia
TATALAKSANA
PEMBAHASAN
118
Sumber: Konsensus Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak. Unit Kerja Koordinasi Nefrologi Ikatan
Dokter Anak Indonesia
Jawaban Lainnya
b. Sindroma nefrotik relaps jarang : relaps terjadi < 2 kali
dalam 6 bulan pertama setelah respons awal atau < 4
PEMBAHASAN kali/tahun pengamatan
c. Sindroma nefrotik relaps sering : relaps ≥ 2 kali dalam 6
119 b. Pneumonia
c. Pneumothoraks
d. Hidropneumothoraks
e. Atelektaksis
E. ATELEKTAKSIS
KEYWORDS :
• Anak perempuan, 3 tahun 8 bulan
PEMBAHASAN
• Batuk berlendir, 1 minggu
PEMBAHASAN
119
Sumber: Pozzo et al. Children with Pulmonary Atelectasis: Clinical Outcome and Characterization of Physical
Therapy. Maringa, v. 35, n. 2, p. 169-173. July-Des., 2013
ATELEKTASIS
PEMBAHASAN
119
Sumber: Pozzo et al. Children with Pulmonary Atelectasis: Clinical Outcome and Characterization of Physical
Therapy. Maringa, v. 35, n. 2, p. 169-173. July-Des., 2013
ATELEKTASIS
PEMBAHASAN
119
Sumber: Pozzo et al. Children with Pulmonary Atelectasis: Clinical Outcome and Characterization of Physical
Therapy. Maringa, v. 35, n. 2, p. 169-173. July-Des., 2013
ATELEKTASIS
PEMBAHASAN
119
Sumber: Pozzo et al. Children with Pulmonary Atelectasis: Clinical Outcome and Characterization of Physical
Therapy. Maringa, v. 35, n. 2, p. 169-173. July-Des., 2013
PEMBAHASAN
119
PEMBAHASAN
119
Jadi, diagnosis yang paling mungkin adalah…
PEMBAHASAN
E. ATELEKTAKSIS
119
Seorang anak laki-laki usia 5 tahun diantar ibunya ke puskesmas
dengan keluhan kencing berbau sejak 3 hari yang lalu. Menurut
ibunya, keluhan disertai dengan demam, mual, rewel, dan pasien
menangis saat kencing. Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak
tampak lethargi, nyeri ketok costovertebrae (+). Pemeriksaan
laboratorium leukosit dalam darah 32.000/cmm. Dari hasil
SOAL pemeriksaan urine rutin ditemukan kencing warna kuning keruh
dan sedimen leukosit 608/LBP. Tatalaksana yang paling tepat
120 adalah…
a. Amoxicillin
b. Cefixime
c. Ceftriaxone
d. Ciprofloxacin
e. Azithromycin
C. CEFTRIAXONE
KEYWORDS :
• Anak laki-laki, 5 tahun
PEMBAHASAN
• Kencing berbau, 3 hari
PEMBAHASAN
120
Sumber: WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di RS. Pedoman Bagi RS Rujukan Tk. I di Kabupaten/Kota
TATALAKSANA
PEMBAHASAN
120
Sumber: WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di RS. Pedoman Bagi RS Rujukan Tk. I di Kabupaten/Kota
PEMBAHASAN
120
PEMBAHASAN
120
PEMBAHASAN
120
Pada kasus…
• Pasien adalah seorang anak-anak dengan keluhan ISK + gejala
sistemik pasien harus MRS
PEMBAHASAN • Selama MRS, pasien harus mendapatkan antibiotika IV
• Pada opsi soal, yang merupakan antibiotika IV yang
C. CEFTRIAXONE
120
Seorang anak perempuan usia 7 tahun diantar ibunya ke
poliklinik dengan keluhan keluar bercak darah pada celana dalam
sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan payudara terasa
tegang dan mulai membesar, awalnya satu kemudian diikuti
payudara satunya. Apakah yang menyebabkan hal tersebut?
SOAL a. Menurunnya estrogen
b. Meningkatnya LH
PEMBAHASAN
121
Sumber: Pubertas Prekoks: Diagnosis dan Tatalaksana. H. Hakimi; Melda Deliana; Siska Mayasari Lubis. Divisi
Endokrinologi Anak FK USU/RSUP H. Adam Malik Medan
ETIOLOGI PUBERTAS PREKOKS
PEMBAHASAN
121
Sumber: Pubertas Prekoks: Diagnosis dan Tatalaksana. H. Hakimi; Melda Deliana; Siska Mayasari Lubis. Divisi
Endokrinologi Anak FK USU/RSUP H. Adam Malik Medan
ETIOLOGI PUBERTAS PREKOKS
PEMBAHASAN
121
Sumber: Pubertas Prekoks: Diagnosis dan Tatalaksana. H. Hakimi; Melda Deliana; Siska Mayasari Lubis. Divisi
Endokrinologi Anak FK USU/RSUP H. Adam Malik Medan
GEJALA & TANDA PUBERTAS PREKOKS
PEMBAHASAN
121
Sumber: Pubertas Prekoks: Diagnosis dan Tatalaksana. H. Hakimi; Melda Deliana; Siska Mayasari Lubis. Divisi
Endokrinologi Anak FK USU/RSUP H. Adam Malik Medan
Gejala Klinis akibat Peningkatan Hormon Seks Steroid
PEMBAHASAN
121
Sumber: Pubertas Prekoks: Diagnosis dan Tatalaksana. H. Hakimi; Melda Deliana; Siska Mayasari Lubis. Divisi
Endokrinologi Anak FK USU/RSUP H. Adam Malik Medan
PENDEKATAN PUBERTAS PREKOKS PADA PEREMPUAN
PEMBAHASAN
121
Sumber: Pubertas Prekoks: Diagnosis dan Tatalaksana. H. Hakimi; Melda Deliana; Siska Mayasari Lubis. Divisi
Endokrinologi Anak FK USU/RSUP H. Adam Malik Medan
PEMBAHASAN
121
PEMBAHASAN
121
ANAMNESIS
PEMBAHASAN
121
Sumber: Pubertas Prekoks: Diagnosis dan Tatalaksana. H. Hakimi; Melda Deliana; Siska Mayasari Lubis. Divisi
Endokrinologi Anak FK USU/RSUP H. Adam Malik Medan
PEMERIKSAAN FISIK
PEMBAHASAN
121
Sumber: Pubertas Prekoks: Diagnosis dan Tatalaksana. H. Hakimi; Melda Deliana; Siska Mayasari Lubis. Divisi
Endokrinologi Anak FK USU/RSUP H. Adam Malik Medan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMBAHASAN
121
Sumber: Pubertas Prekoks: Diagnosis dan Tatalaksana. H. Hakimi; Melda Deliana; Siska Mayasari Lubis. Divisi
Endokrinologi Anak FK USU/RSUP H. Adam Malik Medan
TATALAKSANA PUBERTAS PREKOKS
PEMBAHASAN
121
Sumber: Pubertas Prekoks: Diagnosis dan Tatalaksana. H. Hakimi; Melda Deliana; Siska Mayasari Lubis. Divisi
Endokrinologi Anak FK USU/RSUP H. Adam Malik Medan
Jadi, penyebab kejadian pada pasien adalah…
PEMBAHASAN
B. MENINGKATNYA LH
121
Seorang anak perempuan usia 12 tahun diantar ibunya ke
puskesmas dengan keluhan demam sejak 10 hari yang lalu.
Demam hilang timbul dan semakin tinggi setiap malam hari.
Keluhan disertai mual, nyeri perut, dan susah BAB. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 88
kali/menit, RR 20 kali/menit, suhu 38,7C, lidah berwarna
SOAL
kemerahan, tepi lidah kotor dan bergetar. Dari hasil pemeriksaan
laboratorium ditemukan leukopenia. Dibawah ini yang benar
122 terkait komplikasi dari kasus diatas adalah…
a. Hepatitis
b. Hepatoma
c. Abses hepar
d. Peritonitis
e. Apendisitis
D. PERITONITIS
KEYWORDS :
• Anak perempuan, 12 tahun
PEMBAHASAN
• Demam naik turun, 10 hari, tinggi terutama setiap malam
hari
122 • Disertai mual, nyeri perut, dan susah BAB
• PF: TD 110/70, nadi 88x/m, RR 20x/m, suhu 38,7C, lidah
berwarna kemerahan, tepi lidah kotor dan bergetar
• Lab: leukopenia
PEMBAHASAN
122
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMBAHASAN
122
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMBAHASAN
122
PEMBAHASAN
122
KOMPLIKASI
PEMBAHASAN
122
KOMPLIKASI
PEMBAHASAN
122
Jawaban Lainnya
a. Hepatitis : tidak tepat, dominan ikterik, peningkatan
SGOT/SGPT, marker hepar (+)
PEMBAHASAN b. Hepatoma : tidak tepat, komplikasi dari hepatitis B
kronis atau alkoholisme
122 c. Abses hepar : tidak tepat, biasa komplikasi dari
entamoeba hystolitica
e. Apendisitis : tidak tepat, khas nyeri perut kanan bawah
(McBurney)
Jadi, komplikasi yang paling tepat adalah…
PEMBAHASAN
D. PERITONITIS
122
Seorang anak laki-laki usia 8 tahun diantar ibunya ke poliklinik
dengan keluhan sering mengantuk dan badan lemas sejak 1
minggu lalu. Keluhan disertai penurunan berat badan 10 kg
dalam 3 bulan terakhir, sempat pingsan saat olahraga di sekolah.
6 bulan yang lalu pasien juga mengeluh kulit gatal-gatal. Pada
pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas normal, konjungtiva
SOAL
anemis (-). Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan GDA
400. Terapi awal yang diberikan adalah…
123 a. Antibiotik
b. Infus RL dan rujuk
c. 3 x insulin reguler subkutan
d. Obat oral antidiabet short acting
e. Obat oral antidiabet long acting
B. INFUS RL DAN RUJUK
KEYWORDS :
• Anak laki-laki, 8 tahun
PEMBAHASAN
• Sering mengantuk dan badan lemas, 1 minggu
PEMBAHASAN
123
PEMBAHASAN
123
KETOASIDOSIS DIABETIKUM
PEMBAHASAN
123
PEMBAHASAN
123
TATALAKSANA
PEMBAHASAN
123
TATALAKSANA
PEMBAHASAN
123
TATALAKSANA
PEMBAHASAN
123
Jawaban Lainnya
a. Antibiotik : KAD tidak disebabkan oleh infeksi bakteri
c. 3 x insulin reguler subkutan : rumatan
PEMBAHASAN
d. Obat oral antidiabet short acting : bukan terapi awal dan
definitif pada kasus KAD
123 e. Obat oral antidiabet long acting : bukan terapi awal dan
definitif pada kasus KAD
Jadi, terapi awal yang paling tepat diberikan
adalah…
PEMBAHASAN
124 b. ASD
c. VSD
d. PDA
e. Coarcatio aorta
B. ASD
KEYWORDS :
• Balita perempuan, 2 tahun
PEMBAHASAN
• Sesak, 1 bulan
PEMBAHASAN
124
PEMBAHASAN
124
Jawaban Lainnya
a. TOF : sianotik, stenosis pulmonal, VSD, overriding aorta,
hipertrofi ventrikel kanan
PEMBAHASAN c. VSD : asianotik, murmur pan/holosistolik
d. PDA : asianotik, murmur continous subclavicula
124 e. Coarctatio aorta : sianotik, pulsasi ekstremitas atas dan
bawah berbeda
Jadi, diagnosis yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
B. ASD
124
Seorang anak laki-laki usia 5 tahun dibawa ibunya ke Puskesmas
dengan keluhan diare. Keluhan disertai nyeri perut dan
kembung, penurunan nafsu makan, serta gatal-gatal di kulit. Dari
pemeriksaan fisik dijumpai anak tampak pucat, konjungtiva
palpebra anemis (+). Dari pemeriksaan lab dijumpai Hb 9,8
mg/dl, leukosit 5.400/mm3 (eosinofil 7%, basofil 0%, segmen
SOAL
64%, limfosit 13%, monosit 16%), trombosit 234.000/mm3. Dari
hasil pemeriksaan tinja dan didapatkan gambaran sebagai
125 berikut.
Apakah terapi obat pilihan utama pada kasus tersebut?
a. Pirantel pamoat
b. Mebendazole
c. Albendazole
SOAL d. Tiabendazole
e. Leverozin
125
C. ALBENDAZOLE
KEYWORDS :
• Anak laki-laki, 5 tahun
PEMBAHASAN
• Diare
PEMBAHASAN
125
INFEKSI HOOKWORM
PEMBAHASAN
125
INFEKSI HOOKWORM
PEMBAHASAN
125
Jawaban Lainnya
a. Pirantel pamoat : kurang tepat, bukan terapi pilihan
utama
PEMBAHASAN b. Mebendazole : kurang tepat, bukan terapi pilihan utama
d. Tiabendazole
125 e. Leverozin
Jadi, terapi obat pilihan utama yang tepat
adalah…
PEMBAHASAN
C. ALBENDAZOLE
125
Anak perempuan berumur 8 tahun datang bersama ibunya ke
IGD RS dengan keluhan demam tinggi sejak 4 hari yang lalu
disertai mual dan muntah. Mimisan dan gusi berdarah disangkal.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum anak tampak
lemah, TD 110/90 mmHg, nadi 82 kali/menit, frekuensi napas 24
kali/menit, suhu 37C, dan saat dilakukan rumple leed didapatkan
SOAL
hasil positif. Pemeriksaan laboratorium darah didapatkan
leukosit 6200/mm3, trombosit 68000/mm3, hematokrit
126 meningkat. Apa diagnosis anak tersebut?
a. DBD
b. DBD derajat 1
c. DBD derajat 2
d. DBD derajat 3
e. Demam dengue
B. DBD DERAJAT 1
KEYWORDS :
• Anak perempuan, 8 tahun
PEMBAHASAN
• Demam tinggi, 4 hari
PEMBAHASAN
126
INFEKSI DENGUE
PEMBAHASAN
126
Sumber: Guidelines for Treatment of DF/DHF in Small Hospital. New Delhi. 1999
TATALAKSANA
PEMBAHASAN
126
TATALAKSANA
PEMBAHASAN
126
TATALAKSANA
PEMBAHASAN
126
TATALAKSANA
PEMBAHASAN
126
Jawaban Lainnya
a. DBD : tidak spesifik
c. DBD derajat 2 : perdarahan spontan (+)
PEMBAHASAN
d. DBD derajat 3 : preshock, gangguan vaskular (+)
B. DBD DERAJAT 1
126
Anak laki-laki usia 5 tahun datang diantar ibunya dengan keluhan
timbul bercak merah pada tubuh sejak 2 hari yang lalu. Sejak 2
minggu yang lalu, pasien sempat demam disertai batuk pilek
namun sudah sembuh. Pada pemeriksaan fisik terdapat ptekiae
pada trunkus dan ekstremitas; splenomegali (-). Pada
SOAL
pemeriksaan laboratorium ditemukan hemoglobin 13 g/dL,
leukosit 8000/uL, dan hitung jenis normal. Kadar trombosit
15.000/uL. Kemungkinan diagnosis pada pasien ini adalah?
127 a. Anemia aplastik
b. DIC
c. Hemofilia
d. Von Willebrand Disease
e. Idiopathic Thrombocytopenic Purpura
E. IDIOPATHIC THROMBOCYTOPENIC
PURPURA
KEYWORDS :
• Anak laki-laki, 5 tahun
PEMBAHASAN
• Timbul bercak merah pada tubuh, 2 hari
PEMBAHASAN
127
TANDA KARDINAL
PEMBAHASAN
127
ITP
PEMBAHASAN
127
TATALAKSANA
PEMBAHASAN
127
TATALAKSANA
PEMBAHASAN
127
DD: TTP
PEMBAHASAN
127
ITP VS TTP VS DIC
PEMBAHASAN
127
Jawaban Lainnya
a. Anemia aplastik : kegagalan sumsum tulang dalam
membentuk sel-sel darah pansitopenia
PEMBAHASAN b. DIC : suatu keadaan dimana bekuan-bekuan darah kecil
tersebar di seluruh aliran darah, menyebabkan penyumbatan
128 • Suka makan permen, coklat, donat, dan susu kental manis
tanpa menggosok gigi terutama malam sebelum tidur
• PF: tampak karies multipel di gigi premolar-molar dekstra
sinistra
KARIES GIGI
PEMBAHASAN
128
PENCEGAHAN KARIES GIGI
PEMBAHASAN
128
Jawaban Lainnya
a. Fermentasi fosfat : tidak tepat
b. Fermentasi kalsium : kalsium salah satu mineral pada gigi,
PEMBAHASAN menyebabkan struktur gigi bertambah kuat
c. Fermentasi lemak : tidak ada hubungannya dengan lemak
D. FERMENTASI KARBOHIDRAT
128
Seorang bayi usia 8 bulan datang dibawa ibunya dengan keluhan
muncul plak putih pada rongga mulut. Keluhan disertai bayi yang
tidak mau minum susu dan rewel. Pasien memiliki kebiasaan
minum susu sambil tertidur. Apabila diperiksa dan diangkat
terdapat maserasi. Apakah penyebab keluhan pada pasien?
SOAL a. Aspergilus
b. Candida albicans
129 c. Staphylococcus
d. Streptococcus
e. Susu formula
B. CANDIDA ALBICANS
KEYWORDS :
• Bayi, 8 bulan
PEMBAHASAN
• Muncul plak putih pada rongga mulut
PEMBAHASAN
129
129
TATALAKSANA KANDIDIASIS ORAL
PEMBAHASAN
129
B. CANDIDA ALBICANS
129
Seorang anak laki-laki usia 7 tahun datang dibawa ibunya ke
poliklinik dengan keluhan muncul lepuh-lepuh di badan. Keluhan
disertai gatal, berair, dan demam 3 hari yang lalu. Menurut
ibunya, teman sekelas pasien mengalami keluhan yang sama.
Pasien memiliki kebiasaan minum susu sambil tertidur. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan lesi polimorfik, vesikel, papul,
SOAL
pustul, diskret di badan. Pemeriksaan penunjang yang tepat
dilakukan adalah…
130 a. Tes Tzanck
b. Pengecatan KOH
c. Pengecatan Ziehl Nielsen
d. Pengecatan gram
e. Sediaan langsung
A. TES TZANCK
KEYWORDS :
• Anak laki-laki, 7 tahun
PEMBAHASAN
• Muncul lepuh-lepuh di badan
PEMBAHASAN
130
Sumber: Djuanda A. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 5th ed. Balai Penerbitan FKUI; 2007.
TATALAKSANA VARICELLA (CHICKEN POX)
PEMBAHASAN
130
Sumber: Djuanda A. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 5th ed. Balai Penerbitan FKUI; 2007.
TZANCK TEST
PEMBAHASAN
130
Sumber: Djuanda A. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 5th ed. Balai Penerbitan FKUI; 2007.
TZANCK TEST
PEMBAHASAN
130
Sumber: Djuanda A. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 5th ed. Balai Penerbitan FKUI; 2007.
TZANCK TEST
PEMBAHASAN
130
Sumber: Djuanda A. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 5th ed. Balai Penerbitan FKUI; 2007.
TZANCK TEST: VARICELLA (CHICKEN POX)
PEMBAHASAN
130
Sumber: Djuanda A. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 5th ed. Balai Penerbitan FKUI; 2007.
TZANCK TEST: VARICELLA (CHICKEN POX)
PEMBAHASAN
130
TZANCK TEST: VARICELLA (CHICKEN POX)
PEMBAHASAN
130
Jadi, pemeriksaan penunjang yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
A. TES TZANCK
130
Seorang ibu membawa anak laki-lakinya yang berusia 7 hari ke
poliklinik dengan keluhan gerakan kurang aktif. Dikatakan pasien
masih mau menetek. BAB pertama 24 jam setelah lahir. BAB 3
hari sekali. Pada pemeriksaan fisik didapatkan makroglosi, perut
cembung, dan peristaltik usus menurun. Pemeriksaan
penunjang awal yang harus dilakukan adalah…
SOAL
a. fT4
131 b. Tiroglobulin
c. TSH
d. T3 total
e. Antibodi terhadap reseptor TSH
C. TSH
KEYWORDS :
• Bayi laki-laki, 7 hari
PEMBAHASAN
• Gerakan kurang aktif
PEMBAHASAN
131
Sumber: http://emedicine.medscape.com/article/919758-overview2aab6b2b2aa
HIPOTIROID KONGENITAL
PEMBAHASAN
131
PEMBAHASAN
131
HIPOTIROID KONGENITAL PADA ANAK
PEMBAHASAN
131
PEMBAHASAN
131
131
SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL
PEMBAHASAN
131
Sumber: IDAI
SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL
PEMBAHASAN
131
C. TSH
131
Seorang anak perempuan usia 9 tahun diantar orangtuanya ke
poliklinik dengan keluhan lemas dan sulit konsentrasi di sekolah.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TTV stabil, konjungtiva
palpebra anemis. Dua tahun lalu pasien pernah menjalani
operasi pengambilan usus. Hasil pemeriksaan laboratorium
didapatkan MCV 110, MCH 32. Jenis anemia yang diderita
SOAL
pasien ini adalah…
132 a. Thalassemia
b. Anemia defisiensi besi
c. Anemia defisiensi B12 dan asam folat
d. Anemia defisiensi B12
e. Anemia hemolitik
C. ANEMIA DEFISIENSI B12 DAN ASAM
FOLAT
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Anak perempuan, 9 tahun
• Lemas dan sulit konsentrasi di sekolah
PEMBAHASAN
132
PEMBAHASAN
132
ANEMIA MAKROSITIK (Defisiensi Vitamin B12)
PEMBAHASAN
132
PEMBAHASAN
132
PATOGENESIS ANEMIA MEGALOBLASTIK
PEMBAHASAN
132
PEMBAHASAN
132
PEMBAHASAN
132
PEMBAHASAN
132
Vitamin B12: Cobalamin absorption
PEMBAHASAN
132
PEMBAHASAN
132
132
PEMBAHASAN
132
Folic Acid (Pteroyl Monoglutamic Acid)
PEMBAHASAN
132
PEMBAHASAN
132
PEMBAHASAN
132
PEMBAHASAN
132
132
PEMBAHASAN
132
PEMBAHASAN
132
Jawaban Lainnya
a. Thalassemia : anemia mikrositik
b. Anemia defisiensi besi : anemia mikrositik
PEMBAHASAN
d. Anemia defisiensi B12 : kurang tepat karena asam folat
juga terganggu
132 e. Anemia hemolitik : anemia normositik
Jadi, jenis anemia yang diderita pasien adalah…
PEMBAHASAN
C. ANEMIA DEFISIENSI B12 DAN
132 ASAM FOLAT
Seorang anak perempuan usia 3 tahun 4 bulan dibawa orangtuanya
ke IGD RS dengan keluhan kejang sejak 30 menit yang lalu. Saat
kejang berlangsung pasien dalam keadaan demam, kaki dan tangan
kaku, mata mendelik ke atas. Kejang berlangsung selama 10 menit
kemudian berhenti sendiri. Setelah kejang pasien menangis namun
kemudian mengantuk dan hanya ingin tidur. Kejang berlangsung
SOAL sebanyak 5 kali sejak 4 jam yang lalu dengan pola kejang yang
sama. Riwayat muntah dan diare disangkal. Batuk dan pilek sejak 2
133 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak tampak sakit
sedang, kesadaran CM, nadi 112x/menit, suhu 39,8C. Pemeriksaan
neurologis refleks fisiologis dalam batas normal, refleks patologis
tidak ditemukan. Dari hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan
leukosit 18.000, GDS 69 mg/dl.
Tatalaksana yang diberikan setelah pasien stabil adalah…
a. Diazepam rektal 10 mg
b. Haloperidol rumatan
c. Fenitoin loading dose 20mg/kgbb kemudian dilanjutkan dosis
rumatan
SOAL
d. Profilaksis kontinu fenobarbital 3-5mg/kgbb/hari terbadi dalam
133 2 dosis
e. Profilaksis intermitten diazepam 0,3mg/kgbb/kali diberikan 3
dosis/hari
E. PROFILAKSIS INTERMITTEN DIAZEPAM
0,3MG/KGBB/KALI DIBERIKAN DALAM
3 DOSIS/HARI
KEYWORDS :
PEMBAHASAN • Anak perempuan, 3 tahun 4 bulan
• Kejang 30 menit lalu, berlangsung selama 10 menit
PEMBAHASAN
133
PEMBAHASAN
133
Ket:
1. Kejang demam sederhana merupakan 80% diantara seluruh kejang demam
2. Sebagian besar kejang demam sederhana berlangsung kurang dari 5 menit dan berhenti sendiri
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMBAHASAN
133
PEMBAHASAN
133
PEMBAHASAN
133
PEMBAHASAN
133
133
133
PEMBAHASAN
133
PEMBAHASAN
133
PEMBAHASAN
133
PEMBAHASAN
133
PEMBAHASAN
133
134 b. Neuroblastoma
c. Burkitt’s lymphoma
d. Hodgkin’s lymphoma
e. Ameloblastoma
C. BURKITT’S LYMPHOMA
KEYWORDS :
• Anak laki-laki, 6 tahun
PEMBAHASAN
• Benjolan di mandibula, submandibula, dan maksila
PEMBAHASAN
134
KLASIFIKASI LIMFOMA NON-HODGKIN PADA ANAK
PEMBAHASAN
134
LIMFOMA NON-HODGKIN
PEMBAHASAN
134
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMBAHASAN
134
BURKITT’S LYMPHOMA
PEMBAHASAN
134
BURKITT’S LYMPHOMA
PEMBAHASAN
134
BURKITT’S LYMPHOMA
PEMBAHASAN
134
BURKITT’S LYMPHOMA
PEMBAHASAN
134
LIMFOMA HODGKIN
PEMBAHASAN
134
LIMFOMA HODGKIN
PEMBAHASAN
134
PEMBAHASAN
134
PEMBAHASAN
134
Jadi, diagnosis yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
135 • PF: tampak gelisah, mata cekung, turgor kembali lambat, saat
menangis masih ada air mata, serta tampak sangat kehausan
DIARE
PEMBAHASAN
135
GEJALA DAN TANDA DIARE
PEMBAHASAN
135
KLASIFIKASI DIARE PADA ANAK
PEMBAHASAN
135
PEMBAHASAN
135
PEMBAHASAN
135
PEMBAHASAN
135
PEMBAHASAN
135
PEMBAHASAN
135
Jawaban Lainnya
a. Infus RL 100 cc/kgbb/hari
b. Infus RL 100 cc/kgbb dalam 8 jam
PEMBAHASAN
c. Oralit 50-100 cc : rencana terapi A untuk anak usia < 2
tahun
135 d. Oralit 100-200 cc : rencana terapi A untuk anak usia ≥ 2
tahun
Jadi, terapi cairan yang sesuai adalah…
PEMBAHASAN
136 a. Adenomiosis
b. Polikistik ovarii
c. Tumor ovarium
d. Endometriosis interna
e. Endometriosis eksterna
B. POLIKISTIK OVARII
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Perempuan, 27 tahun
• Siklus menstruasi tidak teratur, kadang tidak menstruasi,
PEMBAHASAN
136
PEMBAHASAN
136
PEMBAHASAN
136
PEMERIKSAAN PENUNJANG PCOS
PEMBAHASAN
136
TATALAKSANA PCOS
PEMBAHASAN
136
Jadi, diagnosis yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
B. POLIKISTIK OVARII
136
Seorang perempuan usia 32 tahun datang ke poliklinik karena
telat minum pil kontrasepsi kombinasi selama 1 hari. Apa yang
akan anda istruksikan sebagai dokter?
a. Mengganti metode kontrasepsi dengan suntik
b. Minum 1 pil hari ini dan besok dilanjutkan lagi seperti biasa
SOAL
c. Minum 1 pil hari ini dan menggunakan kondom selama 1
minggu
137 d. Minum 2 pil hari ini dan besok dilanjutkan seperti biasa
e. Minum 2 pil hari ini dan dilanjutkan besok minum 2 pil
D. MINUM 2 PIL HARI INI DAN BESOK
DILANJUTKAN SEPERTI BIASA
KEYWORDS :
PEMBAHASAN • Perempuan, 32 tahun
• Telat minum pil kontrasepsi kombinasi selama 1 hari
137
PIL KB
PEMBAHASAN
137
INDIKASI KONTRASEPSI DARURAT (KODAR)
PEMBAHASAN
137
Jadi, instruksi yang akan diberikan adalah…
PEMBAHASAN
D. MINUM 2 PIL HARI INI DAN BESOK
137 DILANJUTKAN SEPERTI BIASA
Seorang ibu hamil usia 34 tahun datang ke poliklinik untuk
memeriksakan kehamilan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
170/100 mmHg, RR 20 kali/menit, nadi 88 kali/menit, suhu
36,7C. Riwayat HT dan DM disangkal. Dari hasil pemeriksaan
urine ditemukan tes dipstik +2. Diagnosis yang mungkin
adalah…
SOAL
a. PER
138 b. PEB
c. Impending eclamsia
d. Superimposed eclamsia
e. Hipertensi gestasional
B. PEB
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Perempuan, 32 tahun
• Telat minum pil kontrasepsi kombinasi selama 1 hari
138
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
PEMBAHASAN
138
Sumber: Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. WHO. 2013
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
PEMBAHASAN
138
Sumber: Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. WHO. 2013
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
PEMBAHASAN
138
Sumber: Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. WHO. 2013
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
PEMBAHASAN
138
Sumber: Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. WHO. 2013
Pre Eklamsia dan Eklamsia : Kejang
PEMBAHASAN
138
Sumber: Depkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Bakti Husada
Pre Eklamsia dan Eklamsia : Kejang
PEMBAHASAN
138
Sumber: Depkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Bakti Husada
TATALAKSANA
PEMBAHASAN
138
Sumber: Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. WHO. 2013
Jawaban Lainnya
a. PER : 140/90 < TD < 160/110 dan proteinuria(+1 s/d +2)
PEMBAHASAN c. Impending eclamsia
d. Superimposed eclamsia : sudah ada riwayat HT kronis
B. PEB
138
Seorang ibu hamil 38 minggu datang ke IGD RS karena keluar
cairan bening yang tidak dapat tertahankan dari kemaluan sejak
1 jam yang lalu. Belum ada kontraksi. Tidak dilakukan
pemeriksaan dalam. DJJ baik. Tatalaksana yang tepat dilakukan
adalah…
SOAL a. Tokolitik
b. Dexamethasone injeksi
PEMBAHASAN
139
KETUBAN PECAH DINI (KPD)
PEMBAHASAN
139
DIAGNOSIS KETUBAN PECAH DINI (KPD)
PEMBAHASAN
139
PEMBAHASAN
139
TATALAKSANA KPD
PEMBAHASAN
139
TATALAKSANA KHUSUS KPD
PEMBAHASAN
139
ALUR ANTIBIOTIK UNTUK KPD
PEMBAHASAN
139
INDUKSI DAN AKSELERASI PERSALINAN
PEMBAHASAN
139
INDUKSI PERSALINAN
PEMBAHASAN
139
SYARAT INDUKSI PERSALINAN
PEMBAHASAN
139
BISHOP SCORE
PEMBAHASAN
139
PROSES INDUKSI/AKSELERASI
PEMBAHASAN
139
INDUKSI PERSALINAN
PEMBAHASAN
139
INDUKSI PERSALINAN (METODE KIMIA)
PEMBAHASAN
139
Jawaban Lainnya
a. Tokolitik : diberikan bersamaan dengan injeksi
dexamethasone sebagai pertimbangan untuk proses
PEMBAHASAN
pematangan paru janin usia kehamilan 24-33 minggu
b. Dexamethasone injeksi : tatalaksana khusus KPD pada
139 kehamilan 24033 minggu
c. Pasien dapat pulang : sangat tidak disarankan
e. SC : opsi tatalaksana KPD yang paling terminal dimana
bila terjadi kegagalan pada tatalaksana yang lain, adanya
kelainan obstetri, maupun pada PPROM yang terjadi
fetal distress
Jadi, tatalaksana yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
D. INDUKSI PERSALINAN
139
Seorang ibu usia 30 tahun, G1P0A0 hamil 39 minggu datang
memeriksakan kehamilannya ke poliklinik hamil RS. Ibu tersebut
rutin memeriksakan kehamilannya le dokter dan sudah
didiagnosis HIV positif sejak ANC pertama. Pemeriksaan viral
load terakhir 50.000 unit. Apakah edukasi yang tepat diberikan
untuk ibu tersebut?
SOAL
a. Memberitahu ibu adanya kecacatan janin
PEMBAHASAN
140
Faktor yang Mempengaruhi Transmisi HIV dari Ibu ke Anak
PEMBAHASAN
140
Faktor yang Mempengaruhi Transmisi HIV dari Ibu ke Anak
PEMBAHASAN
140
Pada kasus…
Pasien hamil 39 minggu aterm
PEMBAHASAN Disiapkan untuk proses persalinan
HIV + , wajib menjalankan proses persalinan melalui SC
140
Jadi, edukasi yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
141
ABORTUS
PEMBAHASAN
141
JENIS ABORTUS
PEMBAHASAN
141
JENIS ABORTUS
PEMBAHASAN
141
TATALAKSANA UMUM ABORTUS
PEMBAHASAN
141
TATALAKSANA ABORTUS IMMINENS
PEMBAHASAN
141
TATALAKSANA ABORTUS INSIPIENS
PEMBAHASAN
141
TATALAKSANA ABORTUS INKOMPLIT
PEMBAHASAN
141
TATALAKSANA ABORTUS KOMPLIT
PEMBAHASAN
141
Jadi, diagnosis yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
B. ABORTUS KOMPLIT
141
Seorang perempuan usia 28 tahun, datang ke puskesmas dengan
keluhan demam sejak 8 hari yang lalu. Dalam seminggu terakhir
payudara dirasakan sangat nyeri. Diketahui pasien melahirkan
anaknya 3 minggu lalu dan aktif memberikan ASI kepada
bayinya. Pemeriksaan fisik didapatkan payudara hiperemis dan
nyeri tekan (+). Diagnosis yang tepat adalah…
SOAL
a. Mastitis
PEMBAHASAN
142
MASTITIS
PEMBAHASAN
142
TATALAKSANA MASTITIS DAN ABSES MAMMAE
PEMBAHASAN
142
Jawaban Lainnya
b. Abses payudara : keluhan mirip mastitis namun keluar
cairan kental (pus) dari putting, teraba benjolan
PEMBAHASAN
fluktuatif pada payudara
c. Mastalgia : nyeri pada payudara tanpa ada gejala
142 sistemik
d. Ginekomasti : biasanya pada laki-laki dimana terjadi
pembesaran pada kelenjar payudara
e. Kanker payudara : keganasan pada payudara, dominan
teraba benjolan, penurunan berat badan (+)
Jadi, diagnosis yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
A. MASTITIS
142
Seorang perempuan usia 33 tahun, P5A0, datang ke IGD RS
bersama bidan dengan keluhan ari-ari tidak keluar setelah
melahirkan 6 jam yang lalu. Menurut bidan, pasien
mengeluarkan banyak darah. Hingga saat ini bidan tidak bisa
mengeluarkan plasentanya. Pemeriksaan fisik didapatkan TD
100/60 mmHg, nadi 52 kali/menit, akral pucat basah dingin.
SOAL
Pemeriksaan TFU 2 jari dibawah pusat. Pada pemeriksaan VT
teraba umbilikal yang keluar dari OUE dan OUE sedikit terbuka.
143 Apa kemungkinan diagnosis pada kasus diatas?
a. Plasenta previa
b. Plasenta perkreta
c. Plasenta inkarserata
d. Plasenta akreta
e. Retensio plasenta
E. RETENSIO PLASENTA
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Perempuan usia 33 tahun, P5A0
• Ari-ari tidak keluar setelah melahirkan 6 jam yang lalu,
PEMBAHASAN
143
Sumber: Depkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Bakti Husada
TATALAKSANA RETENSIO PLASENTA
PEMBAHASAN
143
Sumber: Depkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Bakti Husada
PEMBAHASAN
143
UTEROTONIKA
PEMBAHASAN
143
UTEROTONIKA: SYNTOCINON
PEMBAHASAN
143
UTEROTONIKA: ERGOMETRIN
PEMBAHASAN
143
UTEROTONIKA: SYNTOMETRIN
PEMBAHASAN
143
Jawaban Lainnya
a. Plasenta previa : kelainan sebelum proses persalinan
dengan keluhan keluar darah melalui jalan lahir
PEMBAHASAN
b. Plasenta perkreta : salah satu jenis perlekatan retensio
plasenta yang dikonfirmasi harus menggunakan USG
143 c. Plasenta inkarserata : salah satu jenis perlekatan
retensio plasenta yang dikonfirmasi harus menggunakan
USG
d. Plasenta akreta : salah satu jenis perlekatan retensio
plasenta yang dikonfirmasi harus menggunakan USG
Jadi, diagnosis yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
E. RETENSIO PLASENTA
143
Seorang perempuan usia 27 tahun, G2P1A0, hamil 42 minggu
datang ke IGD RS dengan keluhan keluar cairan bening dari jalan
lahir sejak 6 jam yang lalu. Cairan yang keluar bercampur darah
lendir dan perut terasa kencang-kencang disangkal. Pemeriksaan
fisik didapatkan tanda vital stabil. Tidak dilakukan pemeriksaan
dalam. Apa kemungkinan diagnosis pada kasus diatas?
SOAL
a. G2P1A0 hamil aterm KPD
PEMBAHASAN
144
Sumber: Callahan T., Caughey A. Blueprints: Obstetric and Gynecology. 6th ed. Lipincot Williams Wilkins. 2013.
KEHAMILAN POSTTERM
PEMBAHASAN
144
Sumber: Callahan T., Caughey A. Blueprints: Obstetric and Gynecology. 6th ed. Lipincot Williams Wilkins. 2013.
PATOFISIOLOGI KEHAMILAN SEROTINUS
PEMBAHASAN
144
Sumber: http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-afahanikfi-7474-2-12.bab-1.pdf
KLASIFIKASI KEHAMILAN SEROTINUS
PEMBAHASAN
144
Sumber: http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-afahanikfi-7474-2-12.bab-1.pdf
KEHAMILAN SEROTINUS
PEMBAHASAN
144
Sumber: http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-afahanikfi-7474-2-12.bab-1.pdf
TATALAKSANA KEHAMILAN SEROTINUS
PEMBAHASAN
144
Sumber: http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-afahanikfi-7474-2-12.bab-1.pdf
Jawaban Lainnya
a. G2P1A0 hamil aterm KPD : salah, karena kandungan
sudah post date atau janin dalam keadaan postterm
PEMBAHASAN
b. G2P1A0 hamil aterm inpartu : salah, karena tidak ada
tanda-tanda inpartu
144 c. G2P1A0 hamil preterm KPD : salah, karena kandungan
sudah post date atau janin dalam keadaan postterm
d. G2P1A0 hamil postterm inpartu : salah, karena tidak ada
tanda-tanda inpartu meskipun janin sudah postterm
Jadi, diagnosis yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
145 a. Prematuritas
b. IUFD
c. IUGR
d. Oligohidramnion
e. Solusio plasenta
B. IUFD
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Perempuan usia 30 tahun, G6P3A2
• Janin tidak bergerak lagi dan perut terasa mengecil, 2
145 minggu
• 3 minggu lalu ke bidan dikatakan hamil 7 bulan
• PF: TTV dbn
IUFD
PEMBAHASAN
145
IUFD
PEMBAHASAN
145
Jadi, diagnosis yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
B. IUFD
145
Seorang perempuan usia 27 tahun, G1P0A0, hamil 4 minggu
datang ke puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya. Tidak
ada keluhan yang dirasakan oleh pasien saat ini. Selama
kehamilannya pasien belum pernah mendapat suntikan tetanus
toksoid (TT). Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Sebagai
seorang dokter yang bertugas, kapan sebaiknya anda
SOAL
memberikan suntikan TT pertama kepada pasien tersebut?
146 kehamilannya
• PF: TTV dbn
IMUNISASI TT PADA KEHAMILAN
PEMBAHASAN
146
IMUNISASI TT PADA KEHAMILAN
PEMBAHASAN
146
Jadi, memberikan suntikan TT yang tepat
adalah…
PEMBAHASAN
A. MEMBERIKAN SUNTIKAN TT PADA
146 SAAT KUNJUNGAN
Seorang perempuan usia 29 tahun, hamil G2P1A0, datang ke
poliklinik dengan keluhan keputihan yang bertambah banyak
sejak 3 hari lalu. Keluhan disertai gatal dan kadang perih.
Seminggu yang lalu pasien berhubungan dengan suaminya yang
baru tiba dari luar kota. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
sekret banyak dan seropurulen di introitus vagina. Hasil
SOAL
pemeriksaan mikroskopis hapusan sekret vagina ditemukan
gambaran diplokokus gram negatif intra dan ekstraseluler.
147 Diagnosis yang paling mungkin adalah...
a. Vaginitis bakterial
b. Vaginitis servikalis
c. Servisitis gonorroe
d. Kandidiasis vaginalis
e. Trikomoniasis vaginalis
C. SERVISITIS GONORROE
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Perempuan usia 29 tahun, hami G1P0A0
• Keputihan bertambah banyak, 3 hari
PEMBAHASAN
147
PEMBAHASAN
147
PEMBAHASAN
147
PEMBAHASAN
147
C. SERVISITIS GONORROE
147
Seorang perempuan usia 27 tahun, P2A0, datang ke poliklinik
karena ingin memakai kontrasepsi. Pasien baru saja melahirkan
anaknya 1 minggu yang lalu. Pemeriksaan fisik dalam batas
normal. Waktu yang tepat untuk memakai KB hormonal pada
pasien ini adalah…
SOAL a. Saat kunjungan ini
b. 1 bulan setelah melahirkan
PEMBAHASAN
148
KONTRASEPSI PASCA PERSALINAN
PEMBAHASAN
148
KONTRASEPSI PASCA PERSALINAN
PEMBAHASAN
148
Jadi, waktu yang tepat untuk memakai KB
hormonal adalah…
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
149
KEMOPROFILAKSIS MALARIA DALAM PERSALINAN
PEMBAHASAN
149
TATALAKSANA
PEMBAHASAN
149
TATALAKSANA
PEMBAHASAN
149
TATALAKSANA MALARIA BERAT DALAM KEHAMILAN
PEMBAHASAN
149
TATALAKSANA MALARIA BERAT DALAM KEHAMILAN
PEMBAHASAN
149
Jadi, terapi yang sesuai adalah…
PEMBAHASAN
E. ARTESUNAT
149
Pasien wanita usia 26 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan
muncul benjolan pada kemaluan sejak beberapa bulan terakhir.
Pasien memiliki siklus menstruasi yang teratur, namun terdapat
keluhan tentang perdarahan menstruasi yang semakin banyak
dan nyeri. Dari anamnesis diketahui bahwa pasien bekerja
sebagai seorang sekretaris, belum menikah, dan belum pernah
SOAL
melahirkan. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg,
nadi 88 kali/menit, RR 20 kali/menit, suhu 36,7C, massa yang
150 menekan hymen. Diagnosis yang tepat pada pasien adalah…
a. Kista Bartholin
b. Kista Gardner
c. Kista ovarium
d. Prolaps uteri
e. Mioma Geburt
E. MIOMA GEBURD
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Wanita usia 26 tahun
• Muncul benjolan pada kemaluan sejak beberapa bulan
150 terakhir
• Siklus menstruasi teratur, namun ada keluhan perdarahan
yang semakin banyak dan nyeri (+)
• Pulang dari Maluku 2 minggu lalu
• PF: TTD dbn, massa menekan hymen
MIOMA UTERI
PEMBAHASAN
150
MIOMA UTERI
PEMBAHASAN
150
Sumber: Depkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Bakti Husada
TATALAKSANA MIOMA UTERI
PEMBAHASAN
150
MIOMA GEBURT
PEMBAHASAN
150
Jadi, diagnosis yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
E. MIOMA GEBURT
150
Pasien perempuan usia 28 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhan nyeri perut bagian bawah yang berulang disertai nyeri
pada panggul. Keluhan sudah dirasakan sejak 5 tahun terakhir,
terutama pada saat menstruasi. Pemeriksaan fisik didapatkan
TTV dalam batas normal. Pada pemeriksaan ginekologik
bimanual pada panggul tidak ditemukan adanya kelainan. Hasil
SOAL
laboratorium darah, tinja, urunalisis, dan pap smear dalam batas
normal. Diagnosis apa yang paling mungkin pada pasien?
151 a. Adenomiosis
b. Leiomioma
c. Salfingitis
d. Endometriosis
e. Endometritis
D. ENDOMETRIOSIS
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Wanita usia 26 tahun
• Muncul benjolan pada kemaluan sejak beberapa bulan
151 terakhir
• Siklus menstruasi teratur, namun ada keluhan perdarahan
yang semakin banyak dan nyeri (+)
• Pulang dari Maluku 2 minggu lalu
• PF: TTD dbn, massa menekan hymen
ENDOMETRIOSIS
PEMBAHASAN
151
PEMBAHASAN
151
ENDOMETRIOSIS
PEMBAHASAN
151
FAKTOR RISIKO ENDOMETRIOSIS
PEMBAHASAN
151
GEJALA KLINIS
PEMBAHASAN
151
PEMERIKSAAN
PEMBAHASAN
151
PEMERIKSAAN
PEMBAHASAN
151
TATALAKSANA
PEMBAHASAN
151
Jadi, diagnosis yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
D. ENDOMETRIOSIS
151
Pasien perempuan usia 27 tahun, G2P1A0 28 minggu, datang ke
IGD RS dengan keluhan sesak napas sejak 2 jam yang lalu.
Riwayat sesak serupa timbul bila udara dingin. Pemeriksaan fisik
didapatkan TD 110/80 mmHg, nadi 110 kali/menit, RR 28
kali/menit, suhu 36,8C. Pada pemeriksaan paru terdengar
wheezing ekspirasi di seluruh lapangan paru. Tatalaksana awal
SOAL
yang tepat diberikan adalah…
PEMBAHASAN
152
KOMPLIKASI ASMA DALAM KEHAMILAN
PEMBAHASAN
152
KOMPLIKASI ASMA DALAM KEHAMILAN
PEMBAHASAN
152
Jadi, diagnosis yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
D. SALBUTAMOL NEBULISASI
152
Pasien perempuan usia 25 tahun, G1P0A0 16 minggu, datang ke
poliklinik dengan badan terasa lemas dan lesu sejak 2 minggu yang
lalu. Riwayat anemia sebelumnya disangkal. Terdapat riwayat anemia
pada keluarga pasien. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80 mmHg,
nadi 82 kali/menit, RR 20 kali/menit, suhu 36,6C, konjungtiva palpebra
anemis. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 10 mg/dl,
SOAL konsentrasi ferritin serum meningkat, konsentrasi B12 serum normal.
Pada pemeriksaan hapusan darah tepi terdapat anemia makrositer.
153 Terapi apa yang diberikan pertama kali pada pasien di atas?
a. Zat besi
b. Asam folat
c. Cobalamin
d. Eritropoetin
e. Vitamin K
B. ASAM FOLAT
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Perempuan, 25 tahun, G1P0A0 16 minggu
• Badan terasa lemas dan lesu, 2 minggu
PEMBAHASAN
153
SUPLEMENTASI ASAM FOLAT
PEMBAHASAN
153
Sumber: Depkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Bakti Husada
SUPLEMENTASI ZAT BESI
PEMBAHASAN
153
Sumber: Depkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Bakti Husada
SUPLEMENTASI KALSIUM
PEMBAHASAN
153
Sumber: Depkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Bakti Husada
Jawaban Lainnya
a. Zat besi : untuk anemia mikrositer
PEMBAHASAN c. Cobalamin : vit. B12, namun kadar B12 serum pada
pasien normal
B. ASAM FOLAT
153
Pasien perempuan usia 24 tahun, G1P0A0 cukup bulan, datang
ke IGD RS karena mau melahirkan. Pemeriksaan fisik didapatkan
TTV dalam batas normal. Pada kala 1 didapatkan DJJ 110
kali/menit, HIS 2 x 10 detik/20 detik, pembukaan 3 cm, efficacy
90%, kepala janin berada di Hodge 2. Dievaluasi 4 jam kemudian,
didapatkan His 4 x 10 detik/20 detik, efficacy 90%, pembukaan 6
SOAL
cm, UUK diarah jam 6. Apa diagnosis pada pasien tersebut?
PEMBAHASAN
154
Sumber: Ferri’s best test: A Practical Guide to Clinical Laboratory Medicine and DiagnosticImaging. 3th ed.
Philadelphia.2014.Elsevier.
JENIS-JENIS MALPOSISI
PEMBAHASAN
154
Sumber: Ferri’s best test: A Practical Guide to Clinical Laboratory Medicine and DiagnosticImaging. 3th ed.
Philadelphia.2014.Elsevier.
JENIS-JENIS MALPOSISI
PEMBAHASAN
154
Sumber: Ferri’s best test: A Practical Guide to Clinical Laboratory Medicine and DiagnosticImaging. 3th ed.
Philadelphia.2014.Elsevier.
Jadi, diagnosis yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
155
Jadi, organ yang mengalami gangguan adalah…
PEMBAHASAN
C. UTERUS
155
Ibu G7P5A1 usia kehamilan 32 minggu mengeluhkan nyeri perut.
Selain itu keluar darah berwarna kehitaman. Dari pemeriksaan
didapatkan perut tegang. Diagnosis yang mungkin pada pasien
adalah…
a. Abortus
SOAL b. Plasenta letak rendah
c. Vasa previa
156 d. Solusio plasenta
e. Plasenta previa
D. SOLUSIO PLASENTA
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• G7P5A1, hamil 32 minggu
• Nyeri perut
PEMBAHASAN
156
GAMBARAN KLINIS SOLUSIO PLASENTA
PEMBAHASAN
156
Jadi, diagnosis yang mungkin adalah…
PEMBAHASAN
D. SOLUSIO PLASENTA
156
Seorang perempuan usia 25 tahun, G1P0A0 usia kehamilan 38
minggu. Pada pemeriksaan leopold didapatkan data sebagai
berikut.
• Leopold 1 : keras memanjang
• Leopold 2 : keras di sisi kiri, lunak di sisi kanan
SOAL
• Leopold 3 : tidak teraba bagian janin
PEMBAHASAN
157
Jadi, letak janin adalah…
PEMBAHASAN
D. LETAK LINTANG
157
Seorang pasien post melahirkan datang bersama bidan karena
perdarahan banyak. Pada pemeriksaan didapatkan uterus
setinggi 2 jari di atas simfisis pubis, dengan kontraksi uterus kuat.
Tampak laserasi jalan lahir pada mukosa rektum sampai dengan
komisura posterior. Derajat berapakah laserasi tersebut?
SOAL a. Grade 4
b. Grade 3B
158 c. Grade 3A
d. Grade 2
e. Grade 1
A. GRADE 4
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Perempuan, 25 tahun, G1P0A0, hamil 38 minggu
• PF: Leopold
158
Jadi, derajat laserasi adalah…
PEMBAHASAN
A. GRADE 4
158
Seorang perempuan usia 26 tahun, G1P0A0 hamil 12 minggu,
datang untuk melakukan pemeriksaan rutin ANC. Dari rekam
medis, pasien diketahui menderita grave disease dengan
pengobatan yang adekuat dan rutin kontrol. Komplikasi yang
dapat terjadi pada bayinya adalah…
SOAL a. Dwarfisme
b. Tiroid ektopik
159 c. Hipertiroidisme
d. Hipotiroid kongenital
e. Hypothalamic hypotiroidsm
D. HIPOTIROID KONGENITAL
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Perempuan, 26 tahun, G1P0A0, hamil 12 minggu
• Menderita grave disease dengan riwayat pengobatan yang
PEMBAHASAN
159
HIPOTIROID KONGENITAL PADA ANAK
PEMBAHASAN
159
HIPOTIROID KONGENITAL PADA ANAK
PEMBAHASAN
159
Jadi, komplikasi yang dapat terjadi pada
bayinya adalah…
PEMBAHASAN
D. HIPOTIROID KONGENITAL
159
Seorang perempuan usia 30 tahun, G1P0A0 datang dengan
membawa rujukan dari bidan karena hendak melahirkan dan
kehamilan ganda. Pada pemeriksaan dalam didapatkan
presentasi anak pertama kepala, anak kedua kepala. Saat ini
posisi janin berada di station 0. Bagaimana tatalaksana
persalinan yang tepat dilakukan pada pasien?
SOAL
a. SC
160 • VT:
• Presentasi anak 1 : kepala
• Presentasi anak 2 : kepala
• Posisi di station 0
KEHAMILAN GEMELLI / GANDA
PEMBAHASAN
160
KEHAMILAN GEMELLI / GANDA
PEMBAHASAN
160
KEHAMILAN GEMELLI / GANDA
PEMBAHASAN
160
TATALAKSANA
PEMBAHASAN
160
Sumber: Depkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Bakti Husada
TATALAKSANA
PEMBAHASAN
160
Sumber: Depkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Bakti Husada
TATALAKSANA
PEMBAHASAN
160
Sumber: Depkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Bakti Husada
KOMPLIKASI
PEMBAHASAN
160
Sumber: Depkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Bakti Husada
Jadi, tatalaksana persalinan yang tepat
adalah…
PEMBAHASAN
C. PARTUS PERVAGINAM
160
Anak laki-laki usia 1 tahun 6 bulan datang dibawa ibunya ke IGD
RS dengan keluhan muntah kehijauan sejak 3 hari yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan anak tampak kesakitan, perut
membesar, distensi (+), dan borborigmi (+). Pemeriksaan
fluoroskopi tampak gambaran “corkscrew sign”. Diagnosis pada
pasien tersebut adalah…
SOAL
a. Intususepsi
PEMBAHASAN
161
ETIOLOGI
PEMBAHASAN
161
MANIFESTASI KLINIS
PEMBAHASAN
161
TANDA DAN GEJALA
PEMBAHASAN
161
SIGMOID VOLVULUS
PEMBAHASAN
161
PEMERIKSAAN FISIK SIGMOID VOLVULUS
PEMBAHASAN
161
PEMBAHASAN
161
RADIOLOGI (BOF) MIDGUT VOLVULUS
PEMBAHASAN
161
161
PEMBAHASAN
161
FLUOROSKOPI / BARIUM ENEMA MIDGUT VOLVULUS
PEMBAHASAN
161
Jawaban Lainnya
a. Intususepsi : pada foto barium enema tampak gambaran
cupping atau coiled spring
PEMBAHASAN
b. Atresia duodenum : tampak gambaran double bubble
pada foto polos abdomen (BOF)
161 c. Peritonitis : dapat tampak gambaran udara di
subdiafragma
e. Hipertrofi stenosis pylorus : tampak gambaran single
bubble pada foto polos abdomen (BOF)
Jadi, diagnosis pada pasien adalah…
PEMBAHASAN
D. MIDGUT VOLVULUS
161
Seorang laki-laki usia 22 tahun dibawa ke IGD RS karena
mengalami luka bakar akibat tersiram bensin. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan luka bakar tampak kemerahan, terdapat bula,
nyeri seluas 45%. Berapakah cairan rehidrasi yang diberikan
apabila berat badan pasien 50 kg?
SOAL a. 22500 cc/24 jam
b. 11250 cc/24 jam
162 • PF: luka bakar tampak kemerahan, bula (+), nyeri (+)
derajat 2 (seluas 45%)
KLASIFIKASI LUKA BAKAR
PEMBAHASAN
162
KLASIFIKASI LUKA BAKAR
PEMBAHASAN
162
DERAJAT LUKA BAKAR
PEMBAHASAN
162
RUMUS REHIDRASI LUKA BAKAR
PEMBAHASAN
162
Pada kasus…
PEMBAHASAN
163
APENDISITIS
PEMBAHASAN
163
PEMERIKSAAN FISIK
PEMBAHASAN
163
PEMERIKSAAN FISIK
PEMBAHASAN
163
PEMBAHASAN
163
Jadi, skor Alvarado pada kasus adalah…
PEMBAHASAN
E. 10
163
Seorang laki-laki usia 20 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhan nyeri pada lutut kanan setelah terjatuh saat bermain
basket 2 hari yang lalu. Keluhan disertai bengkak pada area di
sekitar bagian dalam lutut kanan tersebut. Nyeri dirasakan baik saat
lutut digerakkan dan saat istirahat sehingga gerakan pada lutut
terbatas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Mc Murray’s test dan
SOAL Appley’s test positif, tes varus positif, sedangkan tes valgus negatif.
Apakah penatalaksanaan awal yang paling tepat diberikan?
PEMBAHASAN
164
CEDERA MENISKUS
PEMBAHASAN
164
PEMERIKSAAN FISIK CEDERA MENISKUS
PEMBAHASAN
164
PEMERIKSAAN FISIK CEDERA MENISKUS
PEMBAHASAN
164
PEMERIKSAAN FISIK CEDERA MENISKUS
PEMBAHASAN
164
PEMERIKSAAN FISIK CEDERA MENISKUS
PEMBAHASAN
164
PEMERIKSAAN FISIK CEDERA MENISKUS
PEMBAHASAN
164
PENATALAKSANAAN AWAL CEDERA MUSKULOSKELETAL
PEMBAHASAN
164
Jawaban Lainnya
a. Tidak dibutuhkan penanganan segera : salah
PEMBAHASAN b. Operasi segera : bukan merupakan penatalaksanaan
awal, namun tatalaksana definitif karena sebagian besar
kasus cedera meniskus membutuhkan intervensi operasi
164 c. Kompres dengan handuk hangat : salah, seharusnya
dingin (RICE)
e. Pembatasan aktivitas gerak lutut sampai dengan operasi
selesai : kurang tepat, karena pada kasus pasien
istirahatpun tetep merasakan sakit
Jadi, penatalaksanaan awal yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
D. PEMBERIAN ANALGESIK
164 GOLONGAN NSAID
Seorang perempuan usia 42 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan kencing darah sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan tidak
disertai nyeri saat BAK. Namun terasa nyeri di daerah supra pubik.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal.
Pemeriksaan USG tampak gambaran accoustic shadow di kandung
kemih. Diagnosis yang tepat adalah…
SOAL
a. Sistitis
165 b. Nefrolitiasis
c. Vesikolitiasis
d. Keganasan kolon
e. Keganasan vesika urinari
C. VESIKOLITIASIS
KEYWORDS :
• Perempuan, 42 tahun
PEMBAHASAN
• Kencing darah, 1 minggu
PEMBAHASAN
165
VESIKOLITIASIS
PEMBAHASAN
165
PEMERIKSAAN PENUNJANG VESIKOLITIASIS
PEMBAHASAN
165
PEMERIKSAAN PENUNJANG VESIKOLITIASIS
PEMBAHASAN
165
PEMERIKSAAN PENUNJANG VESIKOLITIASIS
PEMBAHASAN
165
PEMERIKSAAN PENUNJANG VESIKOLITIASIS
PEMBAHASAN
165
PEMERIKSAAN PENUNJANG VESIKOLITIASIS
PEMBAHASAN
165
TATALAKSANA VESIKOLITIASIS
PEMBAHASAN
165
Jadi, diagnosis yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
C. VESIKOLITIASIS
165
Seorang bayi perempuan usia 4 bulan datang dibawa ibunya ke
poliklinik dengan keluhan kaki kanan lebih pendek daripada kaki
kirinya, serta lipatan paha kanan dan kiri tidak sejajar. Menurut
ibunya, anak lahir letak sungsang dan ditolong bidan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan Barlow test dan Ortolani test positif.
Diagnosis pada pasien ini yang tepat adalah…
SOAL
a. Fraktur femur
PEMBAHASAN
166
DEVELOPMENTAL HIP DYSPLASIA
PEMBAHASAN
166
DEVELOPMENTAL HIP DYSPLASIA
PEMBAHASAN
166
DEVELOPMENTAL HIP DYSPLASIA
PEMBAHASAN
166
DEVELOPMENTAL HIP DYSPLASIA
PEMBAHASAN
166
DEVELOPMENTAL HIP DYSPLASIA
PEMBAHASAN
166
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMBAHASAN
166
TATALAKSANA & KOMPLIKASI
PEMBAHASAN
166
TATALAKSANA & KOMPLIKASI
PEMBAHASAN
166
TATALAKSANA & KOMPLIKASI
PEMBAHASAN
166
TATALAKSANA & KOMPLIKASI
PEMBAHASAN
166
TATALAKSANA & KOMPLIKASI
PEMBAHASAN
166
TATALAKSANA OPERATIF
PEMBAHASAN
166
Jadi, diagnosis yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
167
JENIS PNEUMOTHORAKS (FISTEL)
PEMBAHASAN
167
JENIS PNEUMOTHORAKS
PEMBAHASAN
167
PATOFISIOLOGI PNEUMOTHORAKS
PEMBAHASAN
167
MEKANISME TERJADI PNEUMOTHORAKS
PEMBAHASAN
167
DIAGNOSIS PNEUMOTHORAKS
PEMBAHASAN
167
DIAGNOSIS PNEUMOTHORAKS
PEMBAHASAN
167
DIAGNOSIS PNEUMOTHORAKS
PEMBAHASAN
167
WSD (Water Seal Drainage)
PEMBAHASAN
167
WSD (Water Seal Drainage)
PEMBAHASAN
167
WSD (Water Seal Drainage) MONITORING
PEMBAHASAN
167
CHEST TUBE REMOVE
PEMBAHASAN
167
Jadi, yang perlu diperhatikan pada
pemasangan WSD adalah…
PEMBAHASAN
D. ADANYA UNDULASI PADA
167 SELANG WSD
Seorang laki-laki usia 32 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan sulit
menelan sejak 2 minggu lalu yang semakin lama semakin memberat.
Keluhan disertai rasa terbakar pada dada setiap kali habis makan, mual
(+), dan muntah (+). Pemeriksaan fisik dalam baats normal. Pada
pemeriksaan radiologis didapatkan gambran bird’s beak sign. Diagnosa
yang paling tepat adalah…
SOAL
a. Tumor esofagus
PEMBAHASAN
168
GEJALA KLINIS AKALASIA
PEMBAHASAN
168
AKALASIA
PEMBAHASAN
168
AKALASIA
PEMBAHASAN
168
TATALAKSANA AKALASIA
PEMBAHASAN
168
Jadi, diagnosis yang paling tepat adalah…
PEMBAHASAN
C. AKALASIA
168
Pasien laki-laki usia 29 tahun dibawa ke IGD RS karena mengalami
kecelakaan lalu lintas. Pasien mengatakan bahwa kaki kanannya
membentur dashboard mobil. Dari hasil pemeriksaan didapatkan
tungkai kanan tampak dalam posisi fleksi, adduksi, dan endorotasi
sendi panggul. Apakah diagnosis pada kasus tersebut?
SOAL a. Fraktur collum femur
b. Fraktur shaft femur
169 • PF: tungkai kanan tampak dalam posisi fleksi, adduksi, dan
endorotasi sendi panggu
DISLOKASI PANGGUL
PEMBAHASAN
169
DISLOKASI PANGGUL POSTERIOR
PEMBAHASAN
169
DISLOKASI PANGGUL ANTERIOR
PEMBAHASAN
169
KOMPLIKASI
PEMBAHASAN
169
CEDERA NERVUS ISCHIADICUS
PEMBAHASAN
169
CEDERA NERVUS ISCHIADICUS
PEMBAHASAN
169
Jadi, diagnosis pada kasus adalah…
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
170
ETIOLOGI
PEMBAHASAN
170
PATOFISIOLOGI
PEMBAHASAN
170
DIAGNOSIS
PEMBAHASAN
170
MANIFESTASI KLINIS
PEMBAHASAN
170
KOLON-REKTUM
PEMBAHASAN
170
PEMERIKSAAN FISIK
PEMBAHASAN
170
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMBAHASAN
170
KLASIFIKASI KANKER KOLOREKTAL
PEMBAHASAN
170
STADIUM KANKER KOLOREKTAL
PEMBAHASAN
170
PENATALAKSANAAN
PEMBAHASAN
170
PENATALAKSANAAN: BEDAH
PEMBAHASAN
170
PENATALAKSANAAN: RADIASI
PEMBAHASAN
170
PENATALAKSANAAN: KEMOTERAPI
PEMBAHASAN
170
PENATALAKSANAAN JANGKA PANJANG
PEMBAHASAN
170
PROGNOSA
PEMBAHASAN
170
Jadi, diagnosis yang mungkin adalah…
PEMBAHASAN
B. ADENOKARSINOMA KOLON
170
Seorang laki-laki usia 20 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan
sesak napas dan nyeri dada kanan sejak jaruh dari sepeda 3 jam
yang lalu. Pasien terlihat sangat susah bernapas, tersengal-sengal,
namun masih bisa menjawab pertanyaan dokter. Pada pemeriksaan
didapatkan kesadaran CM, TD 120/80 mmH, nadi 98 kali/menit, RR
32 kali/menit, suhu 36,7C, pada auskultasi thoraks terdapat
SOAL hipersonor pada dada kanan, suara vesikuler menurun, gerak dada
kanan tertinggal saat bernapas, trakea di tengah. Tatalaksana awal
PEMBAHASAN
171
ATLS: PRIMARY SURVEY
PEMBAHASAN
171
ATLS: PRIMARY SURVEY
PEMBAHASAN
171
ATLS: PRIMARY SURVEY
PEMBAHASAN
171
ATLS: PRIMARY SURVEY
PEMBAHASAN
171
Jawaban Lainnya
a. Trakeostomi : belum ada indikasi dilakukan trakeostomi,
pasien masih bisa menjawab pertanyaan dokter meski
PEMBAHASAN
tersengal-sengal
b. Pemberian oksigen : salah, bahkan oksigen dosis tinggi
171 akan semakin memperparah keadaan pasien
c. Intubasi : salah, karena pasien masih sadar/GCS 4-5-6
e. Cairan kristaloid : bisa dipikirkan namun bukan
tatalaksana awal dan/atau definitif pada kasus
Jadi, tatalaksana awal yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
D. DEKOMPRESI JARUM
171
Seorang perempuan usia 40 tahun datang poliklinik dengan keluhan
muncul benjolan di pantat. Awalnya benjolan kecil dan sekarang
sebesar telur angsa. Tidak ada penurunan berat badan drastis. Pada
pemeriksaan didapatkan tanda vital dalam batas normal, massa
pseudokistik dengan ukuran 7 x 7 cm, berbatas tegas, subkutan,
kenyal, mobile, warna seperti warna kulit, dan tidak nyeri.
SOAL Diagnosis yang mungkin adalah…
a. Lipoma
172 b. Hemangioma
c. Rhabdomioma
d. Fibroma
e. Leiomioma
A. LIPOMA
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Perempuan, 40 tahun
• Muncul benjolan di pantat, awalnya kecil dan sekarang
PEMBAHASAN
172
LIPOMA
PEMBAHASAN
172
JENIS-JENIS TUMOR JARINGAN IKAT
PEMBAHASAN
172
DD: PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMBAHASAN
172
LIPOMA
PEMBAHASAN
172
Jadi, diagnosis yang mungkin adalah…
PEMBAHASAN
A. LIPOMA
172
Seorang laki-laki usia 32 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan tidak
bisa BAK sejak 4 jam yang lalu. Sebelumnya pasien sempat terjatuh
dari motor dan terduduk di atas aspal. Keluhan disertai keluar darah
yang menetes dari ujung kemaluan. Terdapat nyeri dan bengkak pada
kemaluan. Pada pemeriksaan didapatkan darah menetes dari OUE,
perineum bengkak hingga meluas sampai dengan skrotum, penis,
SOAL suprapubik. Pernyataan yang tidak benar dibawah ini adalah…
a. Diagnosis yang mungkin terjadi pada pasien adalah ruptur uretra
173 posterior
b. Pemasangan kateter adalah tatalaksana awal untuk mengevaluasi
perdarahan pada kasus diatas
c. Pemeriksaan RT didapatkan floating prostate
d. Modalitas pencitraan utama untuk kasus diatas adalah retrograde
urethrography
e. Komplikasi yang dapat terjadi adalah striktur uretra
B. PEMASANGAN KATETER ADALAH
TATALAKSANA AWAL UNTUK MENGEVALUASI
PERDARAHAN
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 32 tahun
PEMBAHASAN
173
TRAUMA URETRA
PEMBAHASAN
173
TRAUMA URETRA
PEMBAHASAN
173
TATALAKSANA AWAL TRAUMA URETRA
PEMBAHASAN
173
TRAUMA URETRA
PEMBAHASAN
173
TRAUMA URETRA
PEMBAHASAN
173
KLASIFIKASI GOLDMAN TRAUMA URETRA
PEMBAHASAN
173
KLASIFIKASI GOLDMAN TRAUMA URETRA
PEMBAHASAN
173
PEMBAHASAN
173
TINDAKAN
PEMBAHASAN
173
RUPTUR URETRA POSTERIOR
PEMBAHASAN
173
DIAGNOSIS
PEMBAHASAN
173
URETROGRAFI
PEMBAHASAN
173
RUPTUR URETRA POSTERIOR
PEMBAHASAN
173
Jadi, pernyataan yang tidak benar adalah…
PEMBAHASAN
B. PEMASANGAN KATETER ADALAH
TATALAKSANA AWAL UNTUK MENGEVALUASI
173 PERDARAHAN
Seorang perempuan usia 50 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan muncul benjolan pada bahu kiri. Keluhan sudah dirasakan
sejak 3 tahun yang lalu, dan semakin membesar sejak 6 bulan
terakhir. Keluhan juga disertai dengan nyeri. Pada pemeriksaan
didapatkan benjolan di bahu kiri, ukuran 6 cmx 7 cmx 8 cm,
konsistensi keras padat, terfiksasi pada dasar. Hasil pemeriksaan
SOAL radiologi terdapat endosteal scalloping disertai massa jaringan
lunak dengan kalsifikasi dan penetrasi ke korteks. Kemungkinan
PEMBAHASAN
174
KONDROSARKOMA
PEMBAHASAN
174
PEMERIKSAAN PENUNJANG: RADIOLOGI
PEMBAHASAN
174
PEMERIKSAAN PENUNJANG: HISTOPATOLOGI
PEMBAHASAN
174
Jadi, diagnosis adalah…
PEMBAHASAN
A. KONDROSARKOMA
174
Pasien laki-laki usia 18 tahun datang diantar orangtuanya ke poliklinik
dengan keluhan nyeri pada buah zakar sejak 2 hari yang lalu. Nyeri
dirasakan sangat tajam hingga meluas ke perut. Namun nyeri dirasakan
berkurang saat skrotum diangkat ke atas. Keluhan disertai mual dan
muntah 1 kali isi makanan namun tidak menyemprot. Pada pemeriksaan
didapatkan tanda vital dalam batas normal, skrotum dekstra membesar
SOAL disertai pembesan KGB inguinal, phren’s test positif. Kemungkinan
diagnosis pada pasien adalah…
PEMBAHASAN
175
ETIOLOGI
PEMBAHASAN
175
EPIDIDIMO-ORCHITIS
PEMBAHASAN
175
EPIDIDIMO-ORCHITIS
PEMBAHASAN
175
TATALAKSANA
PEMBAHASAN
175
PHREN’S SIGN
PEMBAHASAN
175
Jadi, diagnosis adalah…
PEMBAHASAN
C. EPIDIDIMO-ORCHITIS
175
Bayi laki-laki usia 6 bulan dibawa orang tuanya ke Poliklinik
dengan keluhan buang air kecil dari punggung penis bukannya
dari ujung penis. Pada pemeriksaan fisik didapatkan bayi
bergerak aktif, berat badan 6,5 kg, tanda vital dalam batas
normal. Pemeriksaan genetalia eksterna didapatkan OUE tidak
pada ujung penis. Apa diagnosis yang tepat pada bayi ini?
SOAL
a. Hipospadia
176 b. Epispadia
c. Fimosis
d. Parafimosis
e. ISK
B. EPISPADIA
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Bayi laki-laki, 6 bulan
• BAK dari punggung penis bukan dari ujung penis
176 • PF: gerak bayi aktif, BB 6,5kg, TTV dalam batas normal, OUE
tidak terdapat di ujung penis
OUE tidak terletak pada tempat normalnya
PEMBAHASAN
176
Jawaban Lainnya
a. Hipospadia : letak OUE di bawah (ventral)
PEMBAHASAN c. Fimosis : prepusium tidak bisa ditarik ke belakang
d. Parafimosis : prepusium yang ditarik ke belakang tidak
B. EPISPADIA
176
Pasien laki-laki usia 55 tahun datang ke praktik dokter dengan
keluhan sulit buang air kecil sejak 2 minggu yang lalu. Pasien
mengaku kencing keluar sedikit-sedikit dan terkadang harus
mengedan. Nyeri saat BAK disangkal. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 120/90 mmHg, nadi 80 kali/menit, RR 18 kali/menit,
suhu 36,5C. Pemeriksaan umum dalam batas normal. Pada colok
SOAL
dubur didapatkan prostat teraba kenyal, tidak ada nyeri tekan, pool
atas tidak teraba. Kombinasi obat yang dapat diberikan untuk
177 tatalaksana kasus tersebut adalah…
a. Alfa blocker + 5-alfa reduktase inhibitor
b. Alfa blocker + antibiotik
c. 5-alfa reduktase inhibitor + antibiotik
d. Antibiotik + beta blocker
e. Beta blocker + alfa blocker
A. ALFA BLOCKER + 5-ALFA REDUKTASE
INHIBITOR
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 55 tahun
• Sulit BAK 2 minggu
PEMBAHASAN
177
BPH (BENIGN PROSTAT HYPERPLASIA)
PEMBAHASAN
177
BPH (BENIGN PROSTAT HYPERPLASIA)
PEMBAHASAN
177
PEMERIKSAAN RECTAL TOUCHER BPH
PEMBAHASAN
177
PEMBAHASAN
177
BPH VS CA PROSTAT
PEMBAHASAN
177
TATALAKSANA: MEDIKAMENTOSA
PEMBAHASAN
177
Jadi, kombinasi obat untuk kasus diatas
adalah…
PEMBAHASAN
A. ALFA BLOCKER + 5-ALFA
177 REDUKTASE INHIBITOR
Bayi laki-laki usia 1 tahun dibawa ibunya ke puskesmas dengan
keluhan ujung penis menggelembung setiap kali buang air
kencing, namun tidak pernah rewel saat BAK. Keluhan demam
dan nyeri disangkal. Saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan
tanda vital dalam batas normal, preputium menempel pada
gland penis, dan sulit ditarik ke belakang. Apa diagnosis yang
SOAL
tepat untuk kasus tersebut?
178 a. Balanitis
b. Hipospadia
c. Hematoma penis
d. Fimosis
e. Parafimosis
D. FIMOSIS
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Bayi laki-laki, 1 tahun
• Ujung penis menggelembung setiap kali buang air kencing
178 • PF: TTD dalam batas normal, preputium menempel pada gland
penis dan sulit ditarik ke belakang
FIMOSIS VS PARAFIMOSIS
PEMBAHASAN
178
FIMOSIS VS PARAFIMOSIS
PEMBAHASAN
178
Jadi, diagnosis yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
D. FIMOSIS
178
Pasien laki-laki usia 28 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan
perdarahan di paha kiri setelah mengalami kecelakaan lalu lintas
1 jam yang lalu. Pasien sadar, lemas, tampak meringis kesakitan,
dan masih bisa menceritakan kronologi kecelakaan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan nadi 110 kali/menit, RR 24
kali/menit, TD 120/70 mmHg, dan didapatkan perdarahan aktif
SOAL
pada regio femoralis sinistra. Apa tatalaksana yang tepat pada
pasien tersebut?
179 a. Lakukan RJP
b. Pasang cervical collar
c. Berikan oksigen nasal kanul
d. Pasang bebat tekan
e. Pasang bebat tekan dan resusitasi cairan
E. PASANG BEBAT TEKAN DAN
RESUSITASI CAIRAN
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 28 tahun
• Perdarahan di paha kiri setelah mengalami kecelakaan lalu
PEMBAHASAN
179
PRIMARY SURVEY
PEMBAHASAN
179
SECONDARY SURVEY
PEMBAHASAN
179
FRAKTUR
PEMBAHASAN
179
TATALAKSANA FRAKTUR
PEMBAHASAN
179
Jadi, tatalaksana yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
E. PASANG BEBAT TEKAN DAN
179 RESUSITASI CAIRAN
Pasien laki-laki usia 35 tahun datang ke IGD RS karena terjatuh
saat pertandingan. Pasien adalah seorang atlit sepak bola
nasional. Kaki kanan terasa nyeri dan bengkak setelah terjatuh.
Pasien juga tidak bisa berjinjit. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tanda vital dalam batas normal, pemeriksaan lokalis
kaki kanan tampak edema, hiperemis dan thompson test (+). Apa
SOAL
diagnosis yang mungkin untuk kasus ini?
180 a. Tendinitis
b. Strain musculus gastrocnemius
c. Sprain musculus gastrocnemius
d. Ruptur tendon Achilles
e. Fraktur tertutp
D. RUPTUR TENDON ACHILLES
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 35 tahun, atlit sepak bola nasional
• Terjatuh saat pertandingan
180 • Nyeri kaki kanan dan bengkak, serta tidak bisa berjinjit
• PF: TTV dalam batas normal
• Status lokalis tungkai kanan: tampak edema, hiperemis dan
thompson test (+).
RUPTUR TENDON ACHILLES
PEMBAHASAN
180
MANIFESTASI KLINIS RUPTUR TENDON ACHILLES
PEMBAHASAN
180
RUPTUR TENDON ACHILLES
PEMBAHASAN
180
Bell’s Palsy
PEMBAHASAN
180
PEMBAHASAN
180
PEMBAHASAN
180
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMBAHASAN
180
TATALAKSANA
PEMBAHASAN
180
DIAGNOSA BANDING
PEMBAHASAN
180
DIAGNOSA BANDING
PEMBAHASAN
180
PEMBAHASAN
180
Jadi, diagnosis yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
181
OSTEOMIELITIS
PEMBAHASAN
181
MANIFESTASI KLINIS
PEMBAHASAN
181
MANIFESTASI KLINIS
PEMBAHASAN
181
MANIFESTASI KLINIS
PEMBAHASAN
181
MANIFESTASI KLINIS
PEMBAHASAN
181
GAMBARAN RADIOLOGI OSTEOMIELITIS
PEMBAHASAN
181
GAMBARAN RADIOLOGI OSTEOMIELITIS
PEMBAHASAN
181
GAMBARAN RADIOLOGI OSTEOMIELITIS
PEMBAHASAN
181
GAMBARAN RADIOLOGI OSTEOMIELITIS
PEMBAHASAN
181
GAMBARAN RADIOLOGI OSTEOMIELITIS
PEMBAHASAN
181
Jadi, diagnosis yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
C. OSTEOMIELITIS AKUT
181
Pasien laki-laki usia 20 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
nyeri dan bengkak di lutut kiri. Sebelumnya terjadi cedera saat
berolahraga. Dari anamnesa diketahui bahwa pasien sempat
berobat ke dukun dan dipijat namun tidak membaik. Dokter
melakukan pemeriksaan tes Lachmann positif. Diagnosis yang
mungkin pada pasien adalah…
SOAL
a. Trauma tendon patella
PEMBAHASAN
182
KLASIFIKASI RUPTUR ACL
PEMBAHASAN
182
ETIOLOGI
PEMBAHASAN
182
KLASIFIKASI RUPTUR ACL
PEMBAHASAN
182
MANIFESTASI KLINIS
PEMBAHASAN
182
PEMBAHASAN
182
MANIFESTASI KLINIS PADA PASIEN STABILITAS
PEMBAHASAN
182
Jadi, diagnosis yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
C. TRUMA LIGAMENTUM
182 CRUCIATUM ANTERIOR
Pasien laki-laki usia 35 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri
pada pinggang kiri setelah jatuh dari sepeda motor dan pinggang kiri
terbentur trotoar 2 jam yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
TTV dalam batas normal, memar pada pinggang kiri, dan nyeri tekan
positif. Saat dipasang kateter didapatkan urine berwarna kemerahan.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
SOAL
a. Trauma kolon descenden
PEMBAHASAN
183
KLASIFIKASI TRAUMA GINJAL
PEMBAHASAN
183
KLASIFIKASI TRAUMA GINJAL
PEMBAHASAN
183
KLASIFIKASI TRAUMA GINJAL
PEMBAHASAN
183
PENATALAKSANAAN & KOMPLIKASI
PEMBAHASAN
183
PEMBAHASAN
183
Jadi, diagnosis yang paling mungkin adalah…
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
184
Sumber: Townsend C., Beauchamp D., Evers M. Sabiston Textbook of Surgery. 20th edition. Philadelphia:
Elsevier.2017
ATRESIA ESOFAGUS
PEMBAHASAN
184
Sumber: Townsend C., Beauchamp D., Evers M. Sabiston Textbook of Surgery. 20th edition. Philadelphia:
Elsevier.2017
ATRESIA ESOFAGUS
PEMBAHASAN
184
Sumber: Townsend C., Beauchamp D., Evers M. Sabiston Textbook of Surgery. 20th edition. Philadelphia:
Elsevier.2017
PEMBAHASAN
184
Jadi, diagnosis yang paling mungkin adalah…
PEMBAHASAN
D. ATRESIA ESOFAGUS
184
Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan muncul benjolan di lengan atas kanan sejak 2 bulan yang
lalu. Benjolan dirasakan semakin hari semakin membesar. Pada
pemeriksaan fisik tidak didapatkan kemerahan dan nyeri. Hasil
pemeriksaan radiologi lengan atas didapatkan gambaran
benjolan pada os humerus berbentuk onion skin. Diagnosis
SOAL
radiologi yang mungkin pada pasien adalah…
185 a. Osteosarcoma
b. Echondroma
c. Chondrosarcoma
d. Aneurysmal bone cyst
e. Ewing’s sarcoma
E. EWING’S SARCOMA
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 35 tahun
• Muncul benjolan di lengan atas kanan, 2 bulan
PEMBAHASAN
185
PATOLOGI DAN SITOGENETIK
PEMBAHASAN
185
GEJALA KLINIS
PEMBAHASAN
185
PREDILEKSI
PEMBAHASAN
185
PEMBAHASAN
185
STAGING EWING’S SARCOMA
PEMBAHASAN
185
DIAGNOSTIC WORK-UP
PEMBAHASAN
185
RADIOLOGI
PEMBAHASAN
185
RADIOLOGI
PEMBAHASAN
185
RADIOLOGI
PEMBAHASAN
185
RADIOLOGI
PEMBAHASAN
185
PEMBAHASAN
185
Jadi, diagnosis radiologi yang paling mungkin
adalah…
PEMBAHASAN
E. EWING’S SARCOMA
185
Jawaban Lainnya
a. Tidak dibutuhkan penanganan segera : salah
PEMBAHASAN b. Operasi segera : bukan merupakan penatalaksanaan
awal, namun tatalaksana definitif karena sebagian besar
kasus cedera meniskus membutuhkan intervensi operasi
185 c. Kompres dengan handuk hangat : salah, seharusnya
dingin (RICE)
e. Pembatasan aktivitas gerak lutut sampai dengan operasi
selesai : kurang tepat, karena pada kasus pasien
istirahatpun tetep merasakan sakit
TINEA KAPITIS
PEMBAHASAN
Definisi
PEMBAHASAN Kumpulan gejala inflamasi pada kulit seperti gatal, eritema,
vesikel, mengelupas, dan plak krusta
185 Etiologi
Disfungsi antara sistem imun dan kulit
Klasifikasi
• Berdasarkan Penyebab: dermatitis atopi, DKI, DKA, dermatitis
stasis, dermatitis seboroik, neurodermatitis
• Berdasarkan Lokasi: dermatitis tangan, kaki, dll
• Berdasarkan Bentuk: dermatitis numularis, liken simpleks kronis
INFEKSI GENITAL NON SPESIFIK
PEMBAHASAN
185
Sumber: Menaldi, Sri Linuwih. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ketujuh, 2015. Badan Penerbit FKUI
Pasien laki-laki usia 55 tahun datang ke praktik dokter dengan
keluhan sulit buang air kecil sejak 2 minggu yang lalu. Pasien
mengaku kencing keluar sedikit-sedikit dan terkadang harus
mengedan. Nyeri saat BAK disangkal. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 120/90 mmHg, nadi 80 kali/menit, RR 18
kali/menit, suhu 36,5C. Pemeriksaan umum dalam batas normal.
SOAL
Pada colok dubur didapatkan prostat teraba kenyal, tidak ada
nyeri tekan, pool atas tidak teraba. Secara anatomi, daerah
186 apakah yang paling sering mengalami kelainan pada kasus ini?
a. Zona sentral
b. Zona perifer
c. Zona transisi
d. Zona uretra
e. Area fibromuskular
C. ZONA TRANSISIONAL
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 55 tahun
• Sulit BAK 2 minggu
PEMBAHASAN
186
GEJALA LUTS
PEMBAHASAN
186
RECTAL TOUCHER BPH
PEMBAHASAN
186
RECTAL TOUCHER BPH
PEMBAHASAN
186
ANATOMI PROSTAT
PEMBAHASAN
186
RECTAL TOUCHER BPH
PEMBAHASAN
186
Jadi, daerah yang paling sering mengalami
gangguan adalah…
PEMBAHASAN
C. ZONA TRANSISIONAL
186
Seorang laki-laki berusia 26 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan muncul bintil kemerahan di kemaluan yang kemudian
pecah. Pasien sempat berhubungan dengan PSK 2 minggu yang
lalu. Pada pemeriksaan didapatkan ulkus multipel, tidak rata,
dangkal, dasar keabu-abuan. Terdapat gambaran school of fish.
Apakah mikroorganisme penyebab kasus tersebut?
SOAL
a. Leishmania donovani
PEMBAHASAN
187
CHANCROID
PEMBAHASAN
187
INGAT..!!
PEMBAHASAN
187
Jawaban Lainnya
a. Leishmania donovani : agen black fever
PEMBAHASAN b. Trichomonas pallidum : tidak ada mikroorganisme ini
c. Chlamydia trachomatis : agen LGV
D. HEMOPHYLUS DUCREYII
187
Seorang wanita usia 25 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan keputihan berwarna keabu-abuan. Pasien tidak
mengeluhkan ada rasa gatal dan nyeri. Pada pemeriksaan KOH,
ditemukan clue cells. Diagnosis kasus ini adalah ....
a. Kandida vaginalis
SOAL b. Trikomonas vaginalias
c. Uretritis gonore
188 d. Sifilis stadium 1
e. Bakterial vaginalis
E. BAKTERIAL VAGINALIS
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Wanita, 25 tahun
• Keputihan berwarna keabu-abuan
188
BAKTERIAL VAGINALIS
PEMBAHASAN
188
INGAT..!!
PEMBAHASAN
188
Jadi, diagnosis kasus adalah…
PEMBAHASAN
E. BAKTERIAL VAGINALIS
188
Seorang laki-laki usia 32 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan
demam menggigil sejak 5 hari yang lalu. Sebelumnya pasien
berpergian ke Nusa Tenggara 3 minggu yang lalu. Pada
pemeriksaan laboratorium dijumpai Hb 8 mg/dl. Dari hapusan
darah tepi dijumpai tropozoit dengan ukuran lebih besar dari
eritrosit normal dan didapatkan bentukan cincin dan pisang
SOAL
(crescent) di dalam eritrosit. Apakah mikroorganisme penyebab
penyakit pasien diatas?
189 a. Virus dengue
b. Plasmodium malariae
c. Plasmodium vivax
d. Plasmodium ovale
e. Plasmodium falciparum
E. PLASMODIUM FALCIPARUM
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 32 tahun
• Demam menggigil sejak 5 hari
PEMBAHASAN
189
MALARIA
PEMBAHASAN
189
KURVA PANAS MALARIA
PEMBAHASAN
189
HAPUSAN DARAH TEPI
PEMBAHASAN
189
HAPUSAN DARAH TEPI
PEMBAHASAN
189
TATALAKSANA MALARIA
PEMBAHASAN
189
Jawaban Lainnya
a. Virus dengue : agen dari demam dengue, dominan
panas dengan kurva “saddle back“
PEMBAHASAN
b. Plasmodium malariae : tipe demam quartana, khas
trofozoit berbentuk cincin, titik Maurer (+) pada eritrosit
189 c. Plasmodium vivax : tipe demam tertiana, khas terdapat
titik Ziemann, skizon berbentuk rossete
d. Plasmodium ovale : tipe demam tertiana, khas skizon
berisi 8-12 merozoit
Jadi, mikroorganisme penyebab kasus
adalah…
PEMBAHASAN
E. PLASMODIUM FALCIPARUM
189
Seorang anak laki-laki usia 8 tahun datang dibawa ibunya ke
puskesmas dengan keluhan gusi sering berdarah. Pasien juga
merasa semakin lemas dan malas beraktivitas. Pada pemeriksaan
didapatkan konjungtiva anemis dan perut buncit. Hasil
pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 6,1, leukosit 40.000,
trombosit 80.000. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan
SOAL
untuk menegakkan diagnosis adalah...
PEMBAHASAN
190
KLASIFIKASI BERDASARKAN DIFERENSIASI
PEMBAHASAN
190
KLASIFIKASI BERDASARKAN SEL PROGENITOR
PEMBAHASAN
190
KLASIFIKASI LEUKEMIA
PEMBAHASAN
190
KLASIFIKASI LEUKEMIA
PEMBAHASAN
190
PEMBAHASAN
190
PEMERIKSAAN PENUNJANG: LABORATORIUM
PEMBAHASAN
190
PEMBAHASAN
190
Jadi, pemeriksaan penunjang yang diperlukan
untuk menegakkan diagnosis adalah…
PEMBAHASAN
191 diajak berbicara, pasien tidak dapat menyelesaikan satu kata secara
utuh. Bagaimana hasil pemeriksaan analisis gas darah pada pasien?
a. Total CO2 meningkat
b. PCO2 meningkat
c. PO2 meningkat
d. HCO3 meningkat
e. pH meningkat
B. PCO2 MENINGKAT
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Perempuan, 34 tahun
• Sesak napas disertai mengi, 2 jam
PEMBAHASAN
191
Pada kasus…
B. PCO2 MENINGKAT
191
Seorang laki-laki usia 55 tahun datang ke poliklinik untuk
melakukan general checkup. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
BB: 92kg dan TB: 162cm. Tanda vital dalam batas normal. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil sebagai berikut:
GDP: 120 mg/dL, Kolesterol total: 240 mg/dL, HDL: 42 mg/dL,
LDL: 196 mg/dL, Trigliserida: 210 mg/dL. Berdasarkan hasil
SOAL
pemeriksaan, makanan apa yang perlu dibatasi oleh pasien
tersebut?
192 a. Nasi putih
b. Ikan laut
c. Roti gandum
d. Daging ayam
e. Kuning telur
E. KUNING TELUR
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 55 tahun
• Melakukan general chekcup
PEMBAHASAN
192
Jawaban Lainnya
a. Nasi putih : diketahui memiliki nilai GI yang tinggi, maka
dari itu lebih condong ke arah DM
PEMBAHASAN
b. Ikan laut : sumber protein tinggi, namun jika berlebih
akan meningkatkan asupan garam harian yang akan
192 menyebabkan HT
c. Roti gandum : biasa dijadikan alternatif sumber
karbohidrat dengan nilai GI yang lebih rendah dari nasi
putih
d. Daging ayam : sumber protein hewani
Jadi, makanan yang perlu dibatasi adalah…
PEMBAHASAN
E. KUNING TELUR
192
Seorang wanita usia 24 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan menstruasi yang tidak teratur. Selain itu, dari puting
susu keluar cairan berwarna putih, padahal pasien tidak sedang
hamil atau menyusui. Pasien juga mengeluhkan pandangan
buram. Etiologi dari keluhan yang dialami pasien ini adalah...
SOAL a. Hipertiroid
b. Prolaktinoma
PEMBAHASAN
193
PROLAKTINOMA
PEMBAHASAN
193
Jawaban Lainnya
a. Hipertiroid : produksi hormon tiroid berlebih, berupa
palpitasi, hiperhidrosis, mudah emosi
PEMBAHASAN
c. Diabetes insipidus : gejala berupa polidipsi dan poliuria
B. PROLAKTINOMA
193
Seorang pasien perempuan usia 40 tahun datang ke
poliklinik dengan keluhan ingin kurus. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan hasil IMT 35. Sebagai seorang dokter,
apakah diet yang tepat anda sarankan pada pasien ini?
a. Diet rendah gula
SOAL
b. Diet rendah lemak
PEMBAHASAN
194
IMT UNTUK POPULASI ASIA
PEMBAHASAN
194
OBESITAS
PEMBAHASAN
194
TATALAKSANA: PERUBAHAN GAYA HIDUP
PEMBAHASAN
194
Jadi, saran yang diberikan untuk pasien
adalah…
PEMBAHASAN
195 a. Hipokalsemia
b. Hipokalemia
c. Hipoklorida
d. Hipomagnesium
e. Hiponatremia
A. HIPOKALSEMIA
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Wanita, 30 tahun
• Kejang 30 menit lalu
PEMBAHASAN
195
GANGGUAN KALIUM
PEMBAHASAN
195
TIROIDEKTOMI
PEMBAHASAN
195
Jadi, penyebab kejang pada pasien adalah…
PEMBAHASAN
A. HIPOKALSEMIA
195
Seorang laki-laki usia 25 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan
sesak berat tiba-tiba. Pasien mengalami kecelakaan lalu lintas 2
jam SMRS. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/60 mmHg, nadi
110 kali/menit, RR 32 kali/menit, dan suhu 36,6C. Pada
pemeriksaan thoraks ditemukan gerakan dada kanan tertinggal,
perkusi dada kanan hipersonor, dan suara napas dada kanan
SOAL
menghilang. Tatalaksana awal yang tepat adalah…
196 a. Thorakotomi
b. Kompresi dada
c. Pemasangan WSD
d. Pericardiosintesis
e. Dekompresi dengan jarum besar di ICS II
E. DEKOMPRESI DENGAN JARUM
BESAR DI ICS II
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 25 tahun
• Sesak berat tiba-tiba
PEMBAHASAN
196
TRAUMA THORAKS
PEMBAHASAN
196
OPEN PNEUMOTHORAKS
PEMBAHASAN
196
PEMBAHASAN
196
PEMBAHASAN
196
PEMBAHASAN
196
DEKOMPRESI JARUM
PEMBAHASAN
196
PEMBAHASAN
196
PEMBAHASAN
196
TATALAKSANA
PEMBAHASAN
196
PEMBAHASAN
196
TAMPONADE JANTUNG
PEMBAHASAN
196
TAMPONADE JANTUNG
PEMBAHASAN
196
TAMPONADE JANTUNG
PEMBAHASAN
196
Jadi, tatalaksana awal yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
E. DEKOMPRESI DENGAN JARUM
196 BESAR DI ICS II
Seorang laki-laki usia 15 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan
nyeri pada buah zakar sebelah kanan sejak 1 jam SMRS. Keluhan
muncul secara tiba-tiba, terus menerus, dan tajam. Pemeriksaan
fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal. Status lokalis
skrotum kanan lebih besar dan lebih tinggi daripada sebelah kiri,
posisi testis kanan melintang, nyeri saat disentuh atau
SOAL
digerakkan ke proksimal. Pada daerah inguinal kanan tidak
didapatkan pembengkakan. Tatalaksana awal yang tepat
197 dilakukan adalah…
a. Surgical detorsion
b. Sirkumsisi
c. Dorsumsisi
d. Orchiectomy
e. Manual detorsion
E. MANUAL DETORSION
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 15 tahun
• Nyeri pada buah zakar sebelah kanan sejak 1 jam SMRS
PEMBAHASAN
197
Sumber: http://emedicine.medscape.com/article/2036003-
treatment#a1156
PEMBAHASAN
197
TATALAKSANA TORSIO TESTIS
PEMBAHASAN
197
Sumber: http://emedicine.medscape.com/article/2036003-treatment#a1156
DD: EPIDIDIMITIS
PEMBAHASAN
197
Sumber: http://emedicine.medscape.com/article/2036003-treatment#a1156
DD: EPIDIDIMITIS
PEMBAHASAN
197
Sumber: http://emedicine.medscape.com/article/2036003-treatment#a1156
TORSIO TESTIS VS EPIDIDIMITIS
PEMBAHASAN
197
PEMBAHASAN
197
PEMERIKSAAN PENUNJANG: USG
PEMBAHASAN
197
PEMBAHASAN
197
Jadi, tatalaksana awal yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
E. MANUAL DETORSION
197
Seorang perempuan usia 35 tahun datang ke IGD RS dengan
keluhan kelopak mata kanan robek setelah terkena bambu.
Keluhan disertai perdarahan dan nyeri pada mata kanan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital dalam batas
normal, dan pada status lokalis okuli dekstra didapatkan VOD
6/6, laserasi palpebra bagian temporal dengan panjang 3 cm dan
SOAL
kantus lateral dalam batas normal. Apa tatalaksana awal pada
pasien ini?
198 a. Langsung rujuk
b. Jahit kondisional, jahit otot, jahit kulit, rujuk
c. Pasang infus, ATS, bebat, rujuk
d. Debridement, cuci luka, bebat, rujuk
e. Pasang infus, cuci luka, bebat, antibiotik IV, rujuk
E. PASANG INFUS, CUCI LUKA, BEBAT,
ANTIBIOTIK IV, RUJUK
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Perempuan, 35 tahun
• Kelopak mata kanan robek setelah terkena bambu
PEMBAHASAN
198
DIAGNOSIS
PEMBAHASAN
198
TATALAKSANA
PEMBAHASAN
198
Jadi, tatalaksana awal yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
E. PASANG INFUS, CUCI LUKA, BEBAT,
198 ANTIBIOTIK IV, RUJUK
Seorang laki-laki usia 50 tahun datang ke IGD RS setelah
mengalami kecelakaan lalu lintas 1 jam yang lalu. Pasien
mengatakan dirinya ditabrak oleh sepeda motor dari arah
samping dan kemudian pasien terjatuh ke arah kanan. Pasien
mengeluhkan nyeri dan bengkak pada paha kanan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TTV dalam batas normal. Status
SOAL
lokalis didapatkan deformitas pada regio femur dekstra, terlihat
tungkai kanan lebih pendek dibandingkan kiri. Apa tatalaksana
199 yang dilakukan pada pasien ini?
a. Skin traksi
b. OREF
c. ORIF
d. Skeletal traksi
e. Leg long board + gips
C. ORIF
KEYWORDS :
PEMBAHASAN
• Laki-laki, 50 tahun
• Post KLL 1 jam lalu
PEMBAHASAN
199
FRAKTUR COLLUM FERMUR
PEMBAHASAN
199
FRAKTUR SUB-TROCHANTER FEMUR
PEMBAHASAN
199
FRAKTUR SHAFT FEMUR
PEMBAHASAN
199
FRAKTUR DISTAL FEMUR
PEMBAHASAN
199
Jadi, tatalaksana yang tepat adalah…
PEMBAHASAN
C. ORIF
199
Seorang Laki-laki berusia 20 tahun datang ke IGD dengan luka
bakar. Pada pemeriksaan, didapatkan luas luka bakar adalah
sebagai berikut: derajat 1= 5%, derajat 2a = 15%, derajat 2b =
20%, derajat 3 = 15%. Berat badan pasien adalah 60 kg.
Rehidrasi yang tepat untuk dilakukan adalah...
SOAL a. Ringer laktat 12L dalam 24 jam
b. Ringer laktat 9L dalam 8 jam
PEMBAHASAN
200
LUKA BAKAR DERAJAT I
PEMBAHASAN
200
LUKA BAKAR DERAJAT II
PEMBAHASAN
200
LUKA BAKAR DERAJAT III
PEMBAHASAN
200
REHIDRASI LUKA BAKAR PADA KASUS