OLEH :
TERAPI SENSORI
A. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah
satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan
persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang
dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu
gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi;
merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau
penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak
dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak
mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu
penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang
bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang
dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Prof. HB Saanin Padang
khususnya Wisma Merpati sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh
karena itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi.
B. Topik:
Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi persepsi sensori Sesi 3: Menonton
TV/Video
C. Tujuan umum
1. Klien dapat memberi respons terhadap tonitoran TV/video (Jika menonton
TV, acara tontonan hendaknya dipilih yang positif dan bermakna terapi untuk
klien)
2. Klien menceritakan makna acara yang ditonton pada perasaan klien
D. Tujuan Khusus
1. Klien mampu menonton video dalam kelompok.
2. Klien mampu menginterpetasikan dan bertanggung jawab terhadap video
ditonton.
3. Klien mampu berdiskusi antar kelompok tentang makna video yang
dditonton.
4. Klien mampu mengugkapkan perasaannya setelah melakuan aktivitas
menonton TV/ video.
E. Landasan Teori
Klien yang mengalami halusinasi akan muncul perilaku yang sangat khas, antara
lain senyum dan bicara sendiri, mengatakan mendengar suara-suara, mel ihat,
mengecap, menghirup dan merasakan sesuatu yang tidak nyata, respon verbal
lambat, merusak diri sendini, orang lain dan lingkungan, tidak maipu ne
berkomunikasi, tentang perhatian sempit dan kehilangan kemampuan
membedakan halusinasi dengan realita. Untuk itu perlu bantuan atau kegiatan
yang dapat ditentukan / dikendalikan halusinasi klien.
2. Jumlah Perawat
Mahasiswa Keparawatan UNAND : 5 orang
Perawat Ruangan : 1 orang
3. Alat Bantu
a. Video/CD player dan video tape/CD
b. Televisi
4. Setting
a. Klien dan terapis duduk membentuk setengah lingkaran di depan televisi
b. Ruangan nyaman dan tenang
b. Proses Pelaksanaan
1) Perkenalan
4) Terminasi
Leader melakukan kontrak waktu untuk TAK selanjutnya yaitu hari Jumat,
25 Oktober 2019dengan waktu dan tempat yang sama.
Mengucapkan selamat siang dan terima kasih atas partisipasi dari semua
pasien.
c. Antisipasi Masalah
Memanggil pasien
Memberi kesempatan kepada pasien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau pasien yang lain
8. Kriteria Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Apek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan
TAK. Untuk stimulasi sensoris menonton, kemampuan klien yang
diharapkan adalah mengikuti kegiatan, berespons terhadap tontonan,
menceritakan isi tontonan, dan mengungkapkan perasaan saat menonton.
Formulir evaluasi sebagai berikut :
Nama Pasien
No. Aspek yang dinilai
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk setiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengikutu,
berespons, menceritakan, dan menyampaikan perasaan saat menonton.
Beri tanda R jika klien mampu dan tanda S jika klien tidak mampu,
9. Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA
Gail Wiscart Stuart, Sandra J. Sundeen. 1995. Buku Saku Keperawatan Jiwa,
Ed.3. Jakarta : EGC
Keliat, Budi Anna. 2004. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta:
EGC
Keliat, Budi Anna. 2009. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta:
EGC